makalah wanita.docx

29
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Wanita Sebagai Komponen Paradigma Kebidanan”. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan penulis, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan semua pihak untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu selama ini. Malang, 06 Oktober 2012 i

Transcript of makalah wanita.docx

Page 1: makalah wanita.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Wanita Sebagai

Komponen Paradigma Kebidanan”. Penyusun menyadari bahwa dalam

penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal

ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan penulis, untuk itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa

yang akan datang. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta

dukungan semua pihak untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT menerima segala amal

kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu selama ini.

Malang, 06 Oktober 2012

Penulis

i

Page 2: makalah wanita.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I  : Pendahuluan

1.1  Latar Belakang......................................................................................1

1.2  Tujuan...................................................................................................1

1.3  Rumusan Masalah................................................................................1

1.4  Manfaat Penulisan................................................................................2

BAB II : Tinjauan Teori

2.1. Definisi Paradigma Asuhan Kebidanan............................................................3

2.2 Komponen Paradigma Asuhan Kebidanan........................................................3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian dan definisi wanita...........................................................................6

3.2 Mengapa wanita termasuk komponen paradigma Asuhan Kebidanan..............7

3.3 Peran Wanita......................................................................................................8

BAB IV : Penutup

3.1

Kesimpulan............................................................................................................16

3.2 Saran................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii

Page 3: makalah wanita.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang bidan memiliki peran yang unik yang tugasnya saling melengkapidengan

tenaga kesehatan profesional lainnya di dalam pelayanan seorang wanita atau kesehatan ibu dan

anak. Bidan sebagai praktisi memberikan asuhan kebidanan bagi ibu hamil dan bersalin yang

normal, serta asuhan terhadap kasus gangguan sistem reproduksi pada wanita dan gangguan

kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya.Sesuai dengan tugas seorang bidan

dalam memberikan pelayanan/asuhankebidanan yang terfokus kepada ibu dan anak balita yang

lebih rinci dapat kitaketahui bahwa pelayanan kebidanan mencakup praperkawinan,

kehamilan,melahirkan, menyusui dan nifas dan pelayanan/asuhan kebidanan pada bayi,balita,

remaja dan wanita usia subur, maka kebidanan dalam bekerja memberikanpelayanan

keprofesiannya berpegang pada paradigma yaitu berupa pandanganterhadap manusia/wanita,

lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan/kebidanandan keturunan.Dari paradigma tersebut

maka bidan dapat melakukan asuhan kebidanan denganbaik yaitu penerapan fungsi dan kegiatan

yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai

kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah

lahir sertakeluarga berencana.

1.2 Tujuan

1. mempelajari pengertian paradigma.

2. mempelajari wanita sebagai komponen paradigma kebidanan

3. mempelajari dan memahami peran seoarang wanita di lingkungan keluarga dan masyarakat

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa wanita itu ?

2. Mengapa wanita termasuk komponen paradigma kebidanan?

3. Apa sajakah peran seorang wanita?

1

Page 4: makalah wanita.docx

1.4 Manfaat

1. ) Kita dapat dan mampu mengetahui pengertian paradigma.

2) Kita mampu mengetahui dan memahami wanita sebagai komponen paradigma kebidanan

3) Kita mampu mengetahui dan memahami peran seoarang wanita di lingkungan keluarga dan

masyarakat

2

Page 5: makalah wanita.docx

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Paradigma Asuhan Kebidanan

Paradigma atau cara pandang seseorang terhadap objek berpengaruh dalam

pengambilan keputusan dan pelaksanaan suatu tindakan, begitu juga dalam

kebidanan, paradigma seorang bidan sangat mempengaruhi pengambilan

keputusan dan tindakan seorang bidan. Paradigam kebidanan sangat penting untuk

diketahui agar para bidan mempunyai pandangan yang sama terhadap individu

dan lingkungan yang akan dihadapainya. Paradigma adalah cara pandang

seseorang terhadap suatu objek. Dikaitkan dengan kebidanan, Paradigma

kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan

kebidanan. Perlu diketahui bahawa keberhasilan pelayanan kebidanan sangat

dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan bidan serta cara pandang

bidan dalam kiatan atau hubungan timbal balik antara manusia.

2.2 Komponen Paradigma Kebidanan

a. Wanita

Seorang bidan harus mempunyai pandangan bahwa seorang wanita adalah

seorang manusia, sedangkan manusia adalah makhluk bio – psiko – cultural –

spiritual yang utuh dan unik.

b. Lingkungan

lingkungan adalah semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi

individu pada waktu melakukan aktivitasnya. Bidan harus berpandangan bahwa

lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh

terhadap kesehatan reproduksi baik lingkungan fisik, lingkungan psiko social,

lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Yang dimaksud dengan lingkungan

adalah :

1. Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan dll

2. Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat

3

Page 6: makalah wanita.docx

3. Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan

4. Linngkungan Budaya

c. Perilaku

Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia

dengan ligkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

tindakan. Perilaku manusia ini bersipafat holistic atau menyeluruh. Bidan harus

punya pandangan bahwa perilaku ibu akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu

dalam mencari pertolongan persalinan yang akan berpengaruh pada kesejahteraan

ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan

mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.

d. Keturunan

Bidan harus berpandangan bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan

oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini

menyangkut kesiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa

kelahiran dan masa nifas.

Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bisa

ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal

ini akan berpengaruh dengan bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu layanan pra

perkawinan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai

keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.

e. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai

dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan

kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mencapai keluarga kecil, bahagia dan

sejahtera. Pelayanan kebidanan juga disebutkan sebagai keseluruhan tugas yang

menjadi tanggungjawab praktik bidan dalam system pelayanan kesehatan yang

bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan

kesehatan keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, dengan sasaran : individu, keluarga dan

4

Page 7: makalah wanita.docx

masayrakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan

pemulihan.

Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

Layanan Kebidanan Primer adalah Layanan yang menjadi tanggung jawab

langsung bidan, misalnya : Pemeriksaan Kehamilan normal, pemberian imunisasi,

dll

Layanan Kebidanan Kolaborasi adalah Layanan dengan bidan sebagai tim

yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari

sebuah proses kegiatan pelayanan kebidanan. Contoh : Bidan turut dalam

penanganan bulin di RS.

Layanan Kebidanan Rujukan adalah Layanan yang dilakukan oleh bidan

dalam rangka pelimpahan penanganan pasien ke sistem pelayanan yang lebih

tinggi atau sebaliknya.Contoh pasien melahirkan dengan perdarahan di kirim ke

RS.

5

Page 8: makalah wanita.docx

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Wanita

Wanita dan Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita.

Tanpa sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-

orang hebat yang tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan

sosok wanita hebat di belakangnya. Ada begitu banyak definisi dan arti dari

wanita namun semua arti dan definisi itu bersumber pada satu kesimpulan, bahwa

wanita adalah sosok yang sangat hebat terlepas dari segala kekurangan yang

dimilikinya. Berikut ini adalah pengertian dan definisi wanita: 

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Wanita adalah perempuan dewasa 

HR ABU DAWUD & TIRMIDZI

Wanita adalah saudara kandung laki-laki 

KIAI DAHLAN

Wanita merupakan aset umat dan bangsa. Tidak mungkin membangun

peradaban umat manusia apabila para wanita hanya dibiarkan berdiam diri

di dapur dan rumah saja

ABDURRAHMAN UMAIRAH

Wanita merupakan manusia yang mulia dan bernilai karena memiliki sifat

kemanusiaan yang tinggi

YUSUF AL QARADHAWI

Wanita adalah penyempurna bagi laki - laki 

JOESTIN GAARDER

Wanita adalah "pria yang belum lengkap"

ABDULLAH CHOLIL

Wanita adalah pilar bangsa, tiang negara, sebagaimana diajarkan Nabi

Muhammad SAW tentang peran penting seorang ibu

PAUL I. WELLMAN

Wanita adalah suatu studi yang menarik

6

Page 9: makalah wanita.docx

HERMAWAN KARTAJAYA

Wanita adalah peluang pasar paling besar di dunia dan secara kasar tidak

dilayani dengan baik

ABDUL RACHMAN HUSEIN

Wanita adalah seorang ibu sekaligus pendidik yang luar biasa

wanita adalah seorang manusia, sedangkan manusia adalah makhluk bio –

psiko–cultural–spiritual yang utuh dan unik.

• Bio artinya wanita adalah makhluk biologis yang memerlukan kebutuhan

sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk kelangsungan hidup.

• Psiko artinya wanita mempunyai sisi kejiwaan harus diperhatikan dalam

setiap memberikan pelayanan.

• Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang

lain dan membutuhkan orang lain.

• Kultural artinya wanita adalah makhluk yang berbudaya atau memiliki

kebiasaan – kebiasaan tertentu.

• Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan selalu

membutuhkan tuhan sebagai sandaran.

• Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio –

psiko – sosio – cultural dan spiritual tersebut harus dipandang secara

menyeluruh, tidak bias hanya dipandang dari segi biologisnya saja, atau

psikologisnya saja karena sisi tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

• Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan yang

lain, baik dari segi bio, psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya.

3.2 Wanita termasuk komponen Paradigma Asuhan Kebidanan

Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan spesifikasi baik

objek forma maupun objek materia. Objek forma disiplin keilmuwan kebidanan

adalah cara pandang yang berfokus pada ojek penelaahan dalam batas ruang

7

Page 10: makalah wanita.docx

lingkup tertentu. Objek forma dari disiplin keilmuawan kebidanan adalah

mempertahankan status kesehatan reproduksi termasuk kesejahteraan wanita sejak

lahir sampai masa tuanya(late menopause) termasuk berbagai implikasi dalam

siklus kehidupannya.

Objek materi disiplin keilmuwan kebidanan adalah substansi dari objek

penelaahan dalam lingkup tertentu. Objek materia dalam disiplin keilmuwan

adalah janin, bayi baru lahir, bayi dan anak bawah lima tahun (balita) dan wanita

secara utuh/holistik dalam siklus kehidupannya (kanak-kanak, pra remaja, remaja,

dewasa muda, dewasa, lansia dini dan lansia lanjut) yang berfokus kepada

kesehatan reproduksi

3.3 Peran Wanita

Peran Dan Tugas Perempuan Dalam Keluarga

Wanita (seorang ibu) itu adalah mengurus di dalam rumah suaminya dan

mendidik putra-putrinya (Al Hadist Syarif). Peran dan tugas perempuan dalam

keluarga secara garis besar dibagi menjadi peran wanita sebagai ibu, ibu sebagai

istri, dan anggota masyarakat. Dalam kesempatan kali ini pembicaraan lebih

ditekankan pada tugas perempuan dalam membina kesehatan mental bagi dirinya,

keluarganya maupun masyarakatnya. Agar dapat melakukan peran atau tugasnya

dengan baik, maka perlu dihayati benar mengenai sasaran dan tujuan dari peran

itu. Di samping itu, perempuan harus menguasai cara atau teknik memainkan

peran atau melaksanakan tugasnya, disesuaikan dengan setiap situasi yang

dihadapinya. Sebagai ibu, pendidik anak-anak perempuan harus mengetahui porsi

yang tepat dalam memberikan kebutuhan-kebutuhan anaknya, yang disesuaikan

dengan tahap perkembangannya. Sikap maupun perilakunya harus dapat dijadikan

contoh bagi anak-anaknya. Sebagai seorang istri, wanita harus menumbuhkan

suasana yang harmonis, tampil bersih, memikat dan mampu mendorong suami

untuk hal-hal yang positif. Sebagai anggota masyarakat, wanita diharapkan peran

sertanya dalam masyarakat. Keberhasilan melakukan peran di atas, tentunya

bukan merupakan hal yang mudah, yang penting adalah kemauan dan usaha untuk

selalu belajar.

8

Page 11: makalah wanita.docx

Peran Perempuan Sebagai Ibu

Keluarga merupakan suatu lembaga sosial yang paling besar perannya bagi

kesejahteraan sosial dan kelestarian anggota-anggotanya terutama anak-anaknya.

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang terpenting bagi perkembangan dan

pembentukan pribadi anak. Keluarga merupakan wadah tempat bimbingan dan

latihan anak sejak kehidupan mereka yang sangat musa. Dan diharapkan dari

keluargalah seseorang dapat menempuh kehidupannya dengan masak dan dewasa.

Berbicara mengenai pendidikan anak, maka yang paling besar

pengaruhnya adalah ibu. Ditangan ibu keberhasilan pendidikan anak-anaknya

walaupun tentunya keikut-sertaan bapak tidak dapat diabaikan begitu saja. Ibu

memainkan peran yang penting di dalam mendidik anak-anaknya, terutama pada

masa balita. Pendidikan di sini tidak hanya dalam pengertian yang sempit.

Pendidikan dalam keluarga dapat berarti luas, yaitu pendidikan iman, moral,

fisik/jasmani, intelektual, psikologis, sosial, dan pendidikan seksual.

Peranan ibu di dalam mendidik anaknya dibedakan menjadi tiga tugas

penting, yaitu ibu sebagai pemuas kebutuhan anak; ibu sebagai teladan ataau

“model” peniruan anak dan ibu sebagai pemberi stimulasi bagi perkembangan

anak.

1. Ibu sebagai sumber pemenuhan kebutuhan anak

Fungsi ibu sebagai pemuas kebutuhan ini sangat besar artinya bagi anak,

terutama pada saat anak di dalam ketergantungan total terhadap ibunya, yang akan

tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan sampai menjelang

dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama tetapi

untuk selalu berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dengan anaknya.

Pada dasarnya kebutuhan seseorang meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan

spiritual. Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat

tinggal, dan lain sebagainya. Kebutuhan psikis meliputi kebutuhan akan kasih

sayang, rasa aman, diterima dan dihargai. Sedang kebutuhan sosial akan diperoleh

9

Page 12: makalah wanita.docx

anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya. Dalam pemenuhan

kebutuhan ini, ibu hendaknya memberi kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi

dengan teman sebayanya. Kebutuhan spiritual, adalah pendidikan yang

menjadikan anak mengerti kewajiban kepada Allah, kepada Rasul-Nya, orang

tuanya dan sesama saudaranya. Dalam pendidikan spiritual, juga mencakup

mendidik anak berakhlak mulia, mengerti agama, bergaul dengan teman-

temannya dan menyayangi sesama saudaranya, menjadi tanggung jawab ayah dan

ibu. Karena memberikan pelajaran agama sejak dini merupakan kewajiban orang

tua kepada anaknya dan merupakan hak untuk anak atas orang tuanya, maka jika

orang tuanya tidak menjalankan kewajiban ini berarti menyia-nyiakan hak anak.

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

Rasulullah saw Bersabda: “Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid).

Ibu bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.”

Seorang ibu harus memberikan atau memuaskan kebutuhan anak secara wajar,

tidak berlebihan maupun tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara

berlebihan atau kurang akan menimbulkan pribadi yang kurang sehat di kemudian

hari.

Dalam memenuhi kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus mampu

menciptakan situasi yang aman bagi putra-putrinya. Ibu diharapkan dapat

membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan aman anak

yang diperoleh dari rumah akan dibawa keluar rumah, artinya anak akan tidak

mudah cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul.

Seorang ibu harus mampu menciptakan hubungan atau ikatan emosional dengan

anaknya. Kasih sayang yang diberikan ibu terhadap anaknya akan menimbulkan

berbagai perasaan yang dapat menunjang kehidupannya dengan orang lain. Cinta

kasih yang diberikan ibu pada anak akan mendasari bagaimana sikap anak

terhadap orang lain. Seorang ibu yang tidak mampu memberikan cinta kasih pada

anak-anaknya akan menimbulkan perasaan ditolak, perasaan ditolak ini akan

berkembang menjadi perasaan dimusuhi. Anak dalam perkembangannya akan

menganggap bahwa orang lainpun seperti ibu atau orang tuanya. Sehingga

tanggapan anak terhadap orang lain juga akan bersifat memusuhi, menentang atau

agresi.

10

Page 13: makalah wanita.docx

Seorang ibu yang mau mendengarkan apa yang dikemukakan anaknya,

menerima pendapatnya dan mampu menciptakan komunikasi secara terbuka

dengan anak, dapat mengembangkan perasaan dihargai, diterima dan diakui

keberadaanya. Untuk selanjutnya anak akan mengenal apa arti hubungan di antara

mereka dan akan mewarnai hubungan anak dengan lingkungannya. Anak akan

tahu bagaimanacara menghargai orang lain, tenggang rasa dan komunikasi,

sehingga dalam kehidupan dewasanya dia tidak akan mengalami kesulitan dalam

bergaul dengan orang lain.

2. Ibu sebagai teladan atau model bagi anaknya.

Dalam mendidik anak seorang ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-

anaknya. Mengingat bahwa perilaku orangtua khususnya ibu akan ditiru yang

kemudian akan dijadikan panduan dalam perlaku anak, maka ibu harus mampu

menjadi teladan bagi anak-anaknya. Seperti yang difirmankan Allah dalam:

Surat Al-Furqaan ayat 74:

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami istri-istri kami dan keturunan kami

sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi golongan

orang-orang yang bertaqwa.”

Kalau kita perhatikan naluri orang tua seperti yang Allah firmankan dalam

Al Qur’an ini, maka kita harus sadar bahwa orang tua senantiasa dituntut untuk

menjadi teladan yang baik di hadapan anaknya. Sejak anak lahir dari rahim

seorang ibu, maka ibulah yang banyak mewarnai dan mempengaruhi

perkembangan pribadi, perilaku dan akhlaq anak. Untuk membentuk perilakua

anak yang baik tidak hanya melalui bil lisan tetapi juga dengan bil hal yaitu

mendidik anak lewat tingkah laku. Sejak anak lahir ia akan selalu melihat dan

mengamati gerak gerik atau tingkah laku ibunya. Dari tingkah laku ibunya itulah

anak akan senantiasa melihat dan meniru yang kemudian diambil, dimiliki dan

diterapkan dalam kehiduapnnya. Dalam perkembangan anak proses identifikasi

sudah mulai timbul berusia 3 – 5 tahun. Pada saat ini anak cenderung menjadikan

ibu yang merupakan orang yang dapat memenuhi segala kebutuhannya maupun

orang yang paling dekat dengan dirinya, sebagai “model” atau teladan bagi sikap

11

Page 14: makalah wanita.docx

maupun perilakunya. Anak akan mengambil, kemudian memiliki nilai-nilai, sikap

maupun perilaku ibu. Dari sini jelas bahwa perkembangan kepribadian anak

bermula dari keluarga, dengan cara anak mengambil nilai-nilai yang ditanamkan

orang tua baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam hal ini hendaknya orang

tua harus dapat menjadi contoh yang positif bagi anak-anaknya. Anak akan

mengambil nilai-nilai, sikap maupun perilaku orang tua, tidak hanya apa yang

secara sadar diberika pada anaknya misal melalui nasehat-nasehat, tetapi juga dari

perilaku orang tua yang tidak disadari. Sering kita lihat banyak orang tua yang

menasehati anaknya tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Hal ini akan

mengakibatkan anak tidak sepenuhnya mengambil nilai, norma yang ditanamkan.

Jadi, untuk melakukan peran sebagai model, maka ibu sendiri harus sudah

memiliki nilai-nilai itu sebagai milik pribadinya yang tercermin dalam sikap dan

perilakunya. Hal ini penting artinya bagi proses belajar anak-anak dalam usaha

untuk menyerap apa yang ditanamkan.

3. Ibu sebagi pemberi stimuli bagi perkembangan anaknya

Perlu diketahui bahwa pada waktu kelahirannya, pertumbuhan berbagai organ

belum sepenuhnya lengkap. Perkembangan dari organ-organ ini sangat ditentukan

oleh rangsang yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh

ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi

perkembangan kognitif anak. Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang

mendapatkan stimulasi visual maka perhatian terhadap lingkungan sekitar kurang.

Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak.

Kesediaan ibu untuk berbicara dengan anaknya akan mengembangkan proses

bicara anak. Jadi perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa

rangsang yang diberikan ibu terhadap anaknya. Rangsangan dapat berupa cerita-

cerita, macam-macam alat permainan yang edukatif maupun kesempatan untuk

rekreasi yang dapat memperkaya pengalamannya.

Dari apa yang dikemukakan di atas jelaslah bahwa kunci keberhasilan seorang

anak di kehidupannya sangat bergantung pada ibu. Sikap ibu yang penuh kasih

sayang, memberi kesempatan pada anak untuk memperkaya pengalaman,

12

Page 15: makalah wanita.docx

menerima, menghargai dan dapat menjadi teladan yang positif bagi anaknya, akan

besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak. Jadi dapat dikatakan

bahwa bagaimana gambaran anak akan dirinya ditentukan oleh interaksi yang

dilakukan ibu dengan anak. Konsep diri anak akan dirinya positif, apabila ibu

dapat menerima anak sebagaimana adanya, sehingga anak akan mengerti

kekurangan maupun kelebihannya. Kemampuan seorang anak untuk mengerti

kekurangan maupun kelebihannya akan merupakan dasar bagi keseimbangan

mentalnya.

Peran Wanita Sebagai Istri Pendamping Suami

Berbicara masalah peran ibu sebagai istri pendamping suami tentunya

tidak lepas dari peran ibu sebagai ibu rumah tangga. Tetapi ada baiknya dilihat

beberapa peran yang pokok seorang wanita sebagai pendamping suami.

1. Istri sebagai teman/partner hidup

Pengertian teman di sini mempunyai arti adanya kedudukan yang sama. Istri dapat

menjadi teman yang dapat diajak berdiskusi tentang masalah yang dihadapi suami.

Sehingga apabila suami mempunyai masalah yang cukup berat, tapi istri mampu

memberikan suatu sumbangan pemecahannya maka beban yang dirasakan suami

berkurang. Disamping itu sebagai teman menandung pengertian jadi pendengar

yang baik. Selama di kantor suami kadang mengalami ketidak-puasan atau

perlakuan yang kurang mengenakkan, kejengkelan-kejengkelan ini dibawanya

pulang. Di sini istri dapat mengurangi beban suami dengan cara mendengarkan

apa yang dirasakan suami, sikap seperti ini dapat memberi ketenangan pada

suami.

2. Istri sebagai penasehat yang bijaksana

Sebagai manusia biasa suami tidak dapat luput dari kesalahan yang kadang tidak

disadarinya. Nah, di sini istri sebaiknya memberikan bimbingan agar suami dapat

berjalan di jalan yang benar. Selain itu suami kadang menghadapi masalah yang

pelik, nasehat istri sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalahnya.

3. Istri sebagai pendorong suami

13

Page 16: makalah wanita.docx

Sebagai manusia, suami juga masih selalu membutuhkan kemajuan di bidang

pekerjaannya. Di sini peran istri dapat memberikan dorongan atau motivasi pada

suami. Suami diberi semangat agar dapat mencapai jenjang karier yang

diinginkan, tentunya harus diingat keterbatasan-keterbatasannya. Artinya istri

tidak boleh yang terlalu ambisi terhadap karir atau kedudukan suami, kalau suami

tidak mampu jangan dipaksakan, hal ini akan menimbulkan hal-hal yang negatif.

Pada prinsipnya dari apa yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran istri sebagai pendamping suami dapat sebagai teman, pendorong dan

penasehat yang bijaksana. Dan yang paling penting bahwa semua peran itu dapat

dilakukan dengan baik apabila ada keterbukaan satu sama lain, kerjasama yang

baik dan saling pengertian.

Peran Wanita Dalam Masyarakat

Secara kodrati, wanita sebagai manusia tidak dapat melepaskan diri dari

keterikatannya dengan manusia lain. Seperti kita ketahui bahwa pada dasarnya

berhubungan dengan individu lain merupakan suatu usaha manusi untuk

memenyhi kebutuhan sosialnya. Dari hubungan antar pribadi ini, tumbuhlah

perasaan diterima, ditolak, dihargai-tidak dihargaidan diakui-tidak diakui. Di

samping itu dari hubungan antar pribadi ini, manusia dapat lebih mengenal dirinya

sendiri, banyak mendapatkan penilaian dan memberikan penilaian. Bergaul

dengan individu lain, membuka kesempatan bagi wanita untuk dapat menyatakan

diri dan mengembangkan kemampuannya.

Suatu kenyataan bahwa dewasa ini keikut-sertaan wanita dalam mencapai

tujuan pembangunan sangat diharapkan. Berbagai peran dan tugas ditawarkan

bagi wanita, dalam hal ini tentunya kita harus selalu selektif jangan sampai

terkecoh sehingga lupa pada kodratnya.

Dalam hubungan antar pribadi (pergaulan) masing-masing individu diberi

kesempatan untuk mengembangkan pribadinya agar dapat mendekati sempurna.

Wanita, dalam bergaul memperoleh banyak kesempatan untuk menghayati proses

sosialisasi itu, baik sebagai subjek atau objek dalam kehidupan bersama.

14

Page 17: makalah wanita.docx

Sehubungan dengan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan

individu lain, Islam mengajarkan umatnya untuk menjalankan silaturahmi sebagai

usaha untuk mempererat persaudaraan dengan sesama umat. Dari silaturahmi

inilah awal tumbuhnya Ukhuwah Islamiyah, yang merupakan suatu cara untuk

mencapai terwujudnya masyarakat Islam yang bersatu. Keberhasilan kita dalam

menciptakan suasana yang harmonis dalam masyarakat pada umumnya, maupun

sesama muslim pada khususnya dapat ditentukan oleh kemampuan untuk

memberikan kasih sayang, menghindarkan diri dari sifat kasar, dengki, fitnah, dan

saling curiga mencurigai. Di samping itu pergaulan kita dengan individu lain

ditentukan oleh:

a. Pengertian bahwa tiap individu mempunyai kepribadian tertentu,

yang unik dan hanya dimiliki oleh individu tersebut.

b. Pengertian bahwa tiap individu mempunyai kebutuhan yang

berbeda dengan individu lain, hal ini akan mendasari perilakunya.

c. Kemampuan kita untuk mengerti perasaan orang lain, toleran, dan

penuh pengertian.

d. Sikap untuk menghargai orang lain sebagai suatu pribadi dan tidak

terlalu mementingkan diri kita sendiri.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

15

Page 18: makalah wanita.docx

Bahwa wanita adalah seorang manusia, sedangkan manusia adalah makhluk

bio – psiko–cultural–spiritual yang utuh dan unik. Yang memiliki peran yang

berarti bagi segala aspek kehidupan. Wanita sebagai komponen paradigma asuhan

kebidanan karena disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan

spesifikasi baik objek forma maupun objek materia.

4.2 Saran

Saran penulis bahwa wanita adalah makhluk yang unik yang harus di

kasihi dan diperhatikan dengan baik. Karena perannya yang begitu berarti bagi

segala aspek kehidupan keluarga maupun masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/pengertian_definisi_wanita_info2141.html

http://ifamidwife.wordpress.com/category/materi-kebidanan/page/4/

16

Page 19: makalah wanita.docx

Dra. Ilyas, Jumiarni. 1993. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam KonteksKeluarga.

Jakarta : Depkes RI.

Sofyan, Mustika Dkk. 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI

17