MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

17
TUJUAN PENDIDIKAN MAKALAH Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Disusun Oleh : 1. Ahmad Sudarto NIM 111068 2. Dwi Astutik NIM 111076 3. Marfu’ah NIM 111084 4. Nur Huda NIM 111092 5. Suciati NIM 111101 FAKULTAS TARBIYAH i

Transcript of MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

Page 1: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

TUJUAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Disusun Oleh :

1. Ahmad Sudarto NIM 111068

2. Dwi Astutik NIM 111076

3. Marfu’ah NIM 111084

4. Nur Huda NIM 111092

5. Suciati NIM 111101

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

PATI

2012

i

Page 2: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur

kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq

dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan

makalah tentang “Tujuan Pendidikan” ini dapat terselesaikan.

Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah

kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan

sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai

kehidupan ini.

Makalah ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Pembahasan mengenai

tujuan Pendidikan, kedudukan dan fungsi Tujuan Pendidikan serta taksonomi dan klasifikasi

tujuan pendidikan.

Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Aida Husna, MA. selaku Dosen Ilmu Pendidikan yang telah membimbing penulis

sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan

Makalah ini

3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan

satu persatu.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi

wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu,

penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Pati , 6 Mei 2012

Penyusun

ii

Page 3: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang dikaruniai keutamaan oleh Allah swt dibandingkan makhluk

ciptaannya yang lain. Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal pikirannya / kecerdasannya.

Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin

berkembang.

Pengembangan diri untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan memerlukan apa yang kita

sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang diawali dengan proses

kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas.

Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman maka diperlukan satu pendidikan yang

dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga

hal tersebut di atas akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam mencapai

kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin penting. Yang pada akhirnya menjadikan

pendidikan sebagai kunci utama kemajuan hidup manusia dalam segala aspek kehidupan.

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat

baik dari lembaga formal maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat

mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan

penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam

proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas, dengan tanpa mengesampingkan peranan

unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu

perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh

karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah

yang amat vital dalam setiap peradaban bangsa.

1

Page 4: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci

mengenai :

1. Apakah tujuan Pendidikan ?

2. Apakah kedudukan dan fungsi Tujuan Pendidikan ?

3. Bagaimana klasifikasi tujuan pendidikan?

4. Bagaimana taksonomi tujuan pendidikan ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN

Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu diarahkan

(Dirto Hadisusanto, Suryati Sudartho dan Dwi Siswoyo, 1995) sasaran yang dicapai melalui

pendidikan memiliki ruang lingkup sama dengan fungsi pendidikan. Wujud tujuan

pendidikan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Sehingga tujuan

pendidikan dapat dimaknakan sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan

kepentingannya yang dicapai melalui berbagai kegiatan, baik dijalur pendidikan sekolah

maupun luar sekolah. 1

Output dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal jika tujuan dari pendidikan ditentukan

dengan tepat dan benar. Oleh karenanya, sebelum menentukan tujuan, sebaiknya kita

menentukan dasar / landasannya terlebih dahulu.

1 Rochmad Wahab. 2011. Memahami pendidikan dan ilmu pendidikan. Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo, hal. 87.

2

Page 5: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

Adapun yang menjadi landasan pendidikan nasional kita adalah :

Landasan filosofis : Pancasila dan UUD 1945

Landasan sosiologis : masyarakat Indonesia

Landasan kultural : kebudayaan nasional

Landasan psikologis : perkembangan peserta didik

Landasan ilmiah dan teknologi : perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

Setelah dasar / landasan pendidikan ditetapkan, kita dapat menyusun tujuan

pendidikan yang ingin dicapai. Ada beberapa rumusan mengenai tujuan pendidikan nasional

bagi bangsa Indonesia, namun yang akan kita bahas di sini adalah rumusan yang termuat

dalam Pembukaan UUD 1945 serta rumusan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata kecerdasan yang

hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan meyeluruh yang

mengandung makna lebih luas.

Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Dari rumusan tujuan pendidikan nasional kita dapat menyimpulkan bahwa manusia

yang ingin dihasilkan dari sistem pendidikan di Indonesia adalah manusia yang mumpuni,

yang mampu menjawab tantangan jaman namun tetap berakar pada nilai-nilai moral yang

dianut oleh bangsa Indonesia.

3

Page 6: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN2

Dalam kegiatan pendidikan, tujuan memiliki kedudukan yang mat penting. Lebih –

lebih bila dibandingkan diantara aneka komponen lain dalam penyelenggaraan pendidikan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa semua komponen yang diadakan, serta seluruh kegiatan

pendidikan yang diupayakan semua semata-mata hanyalah tertuju pada pencapaiab tujuan

pendidikan. Oleh karenanya, semua hal dan semua kegiatan penyelenggaraan pendidikan

yang menyimpang dari pencapaian tujuan pendidikan, dianggap sebagai praktik pendidikan

yang menyimpang juga.

Pada bagian lain tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting pula selain

penting dalam kedudukannya. Fungsi tujuan pendidikan adalah mengarahkan, memberikan

orientasi, dan memberikan pedoman kearah mana pendidikan diselenggarakan sebaik-

baiknya. Oleh karena pendidikan memiliki fungsi yang mat penting tersebut, maka tujuan

pendidikan harus dirumuskan secara mantap oleh semua pendidikan disemua jenjang.

Dengan rumusan tujuan pendidikan yang mantap diharapkan pelaksanaan pendidikan yang

dilakukan tidak akan menyimpang.

C. KLASIFIKASI TUJUAN PENDIDIKAN3

Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan tertentu.

Pengklasifikasian ini perlu diadakan supaya dapat diketahui jenis dan jenjang suatu

tujuan pendidikan, dan hal ini dapat membantu si perancang/pengembang program pendidikan.

Klasifikasi tujuan pendidikan meliputi:

1. Tujuan-tujuan keterampilan kehidupan, yakni keterampilan yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari, yang meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Tujuan-tujuan metodologis, berkenaan dengan cara-cara berpikir dan bertindak terhadap

informasi, dan cara-cara mengetahui disiplin mata ajaran.

3. Tujuan-tujuan isi, yang berkenaan dengan kemampuan siswa yang meliputi konsep,

generalisasi, prinsip, yang ada dalam daerah dan struktur mata ajaran tertentu.

Klasifikasi tujuan pendidikan ini berguna dalam rangka memilih dan merumuskan tujuan-2 Ibid hal 88 - 893 unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx 

4

Page 7: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

tujuan suatu bidang pengajaran / bidang studi.

Klasifikasi tujuan pendidikan dilakukan berdasarkan pendekatan-pendekatan :

1. Langsung/jangka panjang

2. Jenis perilaku (tipe performance)

3. Sumber.

1. Pendekatan langsung

Dengan pendekatan ini diklasifikasikan tujuan menjadi beberapa tujuan pendidikan,

yakni :

a. Tujuan jangka panjang (long term), misalnya pengetahuan dan keterampilan yang

berdayaguna sepanjang kehidupan.

b. Tujuan antara (medium term), yang mencakup hal-hal yang diperoleh dari

sekolah.

c. Tujuan pembelajaran (course), berkenaan dengan bidang studi yang akan

diajarkan.

d. Tujuan unit, berkenaan dengan unit-unit yang akan diajarkan.

e. Tujuan pelajaran (lesson), berkenaan dengan materi pelajaran yang akan

diajarkan.

f. Tujuan latihan, berkenaan dengan tingkah laku khusus yang akan dilatilikan.

Klasifikasi tujuan pendidikan ini digunakan dalam rangka merancang kurikulum.

2. Pendekatan Jenis Perilaku

Klasifikasi ini dibuat berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan, yang terdiri dari

a. Tujuan-tujuan kognitif.

b. Tujuan-tujuan afektif.

c. Tujuan-tujuan psikomotorik.

Klasifikasi ini berguna dalam penyusunan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.

Penjelasan lebih lanjut mengenai taksonomi ini disajikan pada uraian berikutnya.

3. Pendekatan sumber

Pendekatan ini bertitik tolak dari kebutuhan masyarakat, kebutuhan organisasi, atau

kebutuhan individual.

5

Page 8: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

Kebutuhan-kebutuhan tersebut diklasifikasikan dari segi input (isi atau informasi),

proses (kemampuan berpikir), produk (keterampilan atau perilaku khusus).

D. TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN4

Taksonomi tujuan pendidikan merupakan suatu kategorisasi tujuan pendidikan,

yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan

tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri dari domain-domain kognitif, afektif dan

psikomotor.

1. Matra5 Kognitif

Matra kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Bloom mengemukakan jenjang

jenjang tujuan kognitif, sebagai berikut:

1. Pengetahuan. Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari,

mulai dari fakta sampai ke teori, yang menyangkut informasi yang bermanfaat,

seperti : istilah umum, fakta-fakta khusus, metode dan prosedur, konsep dan prinsip.

2. Pemahaman. Pemahaman adalah abilitet untuk menguasai pengertian.

Pemahaman tampak pada alih bahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran, dan

memperkirakan. Contoh : memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan,

menafsirkan bagan, menerjemahkan bahan verbal ke rumus matematika.

3. Penerapan (aplikasi). Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan yang telah

dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi : aturan, metode, konsep, prinsip,

hukum, teori. Contoh : melaksanakan konsep dan prinsip ke situasi baru, melaksanakan

hukum dan teori ke situasi praktis, mempertunjukkan metode dan prosedur.

4. Analisis (pengkajian). Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi bagian-

bagian supaya struktur organisasinya mudah dipahami, meliputi identifikasi bagian-

bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, mengenali prinsip-prinsip

organisasi. Contoh : menyadari asumsi-asumsi, menyadari logika dalam pemi-

kiran, membedakan fakta dan inferensi.

5. Sintesis. Sintesis adalah abilitet mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu

keseluruhan baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara

memformulasikan pola dan struktur baru. Contoh : menulis cerita pendek yang kreatif,

menyusun rencana eksperimen, menggunakan bahan-bahan untuk memecahkan masalah.

4 unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx 

5 Matra (ukuran)

6

Page 9: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

6. Evaluasi. Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk

maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kritena ekstemal. Contoh :

mempertimbangkan konsistensi bahan tertulis, kemantapan suatu konklusi berdasarkan

data, nilai suatu pekerjaan berdasarkan kriteria internal dan/atau eksternal.

2. Matra Afektif

Matra afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral, yang

merupakan aspek-aspek penting, perkembangan siswa. Krathwohl, Bloom, dan Masia,

mengembangkan hierarki matra ini, yang terdiri dari:

1. Penerimaan (receiving); suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima,

perhatian terpilih. Contohnya : Siswa mempertunjukkan kemauan untuk

mendengarkan rekaman musik rock, tetapi mengekspresikan perasaan yang lemah

terhadap musik tersebut.

2. Sambutan (responding) : suatu sikap terbuka ke arah sambutan; kemauan untuk

merespons; kepuasan yang timbul karena sambutan. Misalnya : Siswa

memutuskan untuk merespons pada lagu yang disajikan dan mengalami

kesenangan/kepuasan karenanya.

3. Menilai (valuing) : penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai,

membuat kesepakatan sehubungan dengan nilai. Contoh : Siswa menerima nilai

musik dangdut, menghubungkannya dengan sistem nilainya sendiri, dan membentuk

suatu kesepakatan sehubungan dengan pentingnya musik tersebut.

4. Organisasi (organization) : suatu konseptualisasi tentang suatu nilai, suatu

organisasi dari suatu sistem nilai. Contoh : Siswa menyatukan apresiasinya

yang baru menjadi/ke dalam sistem nilainya sendiri mengenai musik atau kultur

lainnya.

5. Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai: suatu formasi mengenai perangkat

umum, suatu manifestasi daripada kompleks nilai. Contoh: Siswa menyatukan nilai

musik ke dalam kehidupan pribadi dan menerapkan konsep tersebut pada hobi

pribadinya, atau minat, atau kariernya.

Tingkat-tingkat pada hierarki ini tampak kurang jelas perbedaannya antara yang satu

dengan yang lainnya dan kurang tampak pada siswa, lain halnya pada matra kognitif.

3. Matra Psikomotorik

7

Page 10: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

Matra psikomotorik adalah kategori ketiga tujuan pendidikan, yang menunjuk

pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan-kecakapan fisik dapat

berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik yang khusus atau urutan

keterampilan.

Struktur hierarki tujuan-tujuan psikomotorik dikembangkan oleh Elizabeth Simpson

(1966 - 67), sebagai berikut :

1. Persepsi (perception). Penggunaan lima organ indra untuk memperoleh kesadaran tentang

tujuan dan untuk menerjemahkannya menjadi tindakan (action). Contoh: ketika

bermain volley ball, siswa menggunakan penglihatan, pendengaran dan stimulasi untuk

menyadari unsur-unsur fisik daripada permainan itu.

2. Kesiapan (set). Dalam keadaan siap untuk merespons secara mental, fisik dan

emosional. Contoh : seorang siswa menunjukkan persiapan fisik dan sikap untuk

melakukan kegiatan, misalnya siap start berenang.

3. Respons terbimbing (guided response). Bantuan yang diberikan kepada siswa melalui

pertunjukan peran model, misalnya setelah guru mendemonstrasikan suatu bentuk

tingkah laku, lalu siswa mempraktikkannya sendiri.

4. Mekanisme. Respons fisik yang telah dipelajari menjadi kebiasaan, misalnya

menunjukkan keterampilan kerja kayu setelah mengalami pelajaran sebelumnya.

5. Respons yang unik (complex overt response). Suatu tindakan motorik yang rumit

dipertunjukkan dengan terampil dan efisien. Misalnya, setelah siswa latihan mengetik,

maka dia dapat melaksanakan tugas-tugas yang ditentukan secara lengkap tanpa

kesalahan dan dengan kecepatan tinggi.

6. Adaption. Mengubah respons-respons dalam situasi-situasi yang baru. Misalnya,

setelah mempelajari bermain basket ball, siswa menerapkan keterampilan-keterampilan

yang telah dipelajari itu dalam bermain basket di air.

7. Originasi. Menciptakan tindakan-tindakan baru. Misalnya, setelah menyelesaikan

pelajaran cara terjun ke dalam kolam, siswa menciptakan cara-cara terjun baru

dengan mengkombinasikan keterampilan yang telah dipelajari dengan eksperimen fisik.

8

Page 11: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai tujuan pendidikan di atas, Dapat kita ketahui bahwasanya

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat

baik dari lembaga formal maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga

dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai,

diperlukan penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan

keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas dengan tanpa

mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan

tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak

menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan

pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang amat vital dalam setiap

peradaban bangsa.

B. Saran

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk

mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap dasar dan tujuan

pendidikan secara mendalam.

9

Page 12: MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN

DAFTAR PUSTAKA

Wahab, Rochmad. 2011. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : CV

Aswaja Pressindo

http://bukittingginews.com/2010/10/makalah-dasar-dan-tujuan-pendidikan/

unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx 

10