Makalah Trimatra
-
Upload
faizah-tri-rakhmawati -
Category
Documents
-
view
773 -
download
61
description
Transcript of Makalah Trimatra
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
1/16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu melihat benda-benda di
sekitar kita. Tentunya itu bukanlah sesuatu yang berwujud gambar hanya
dengan panjang atau lebar saja, tetapi berupa suatu ruang maujud yang
dalam, jadi trimatra. Apa yang kita lihat adalah rangkaian kesatuan ruang
yang kita huni. Menurut Wong 1977, dengan pandangan yang hanya
sekilas pemahaman kita tentang benda trimatra takkan pernah lengkap.
Pandangna dari sudut dan jarak tertentu dapat mengelabui mata, Benda
yang nampak bundar pada jarakyang agak jauh, jika didekatimungkian
saja sebuah bola, kerucut,tabung, atau raut lain yang alasnya bundar,
untukmemahami trimatra kita harus melihatnya dari beberapa sudut dan
jarak yang berbeda,kemudian hasil penglihatan itu dirakit dalam pikiran
untuk memperoleh pemahaman yang lengkap tentang kenyataan trimatra.
Walhasil dnia trimatra menjadi bermakna karena pikiran manusia.
Seperti merancang dwimatra merancang trimatra juga bertujuan
mencapai keserasian rupa, atau membangkitkan rupa tertentu yang
mengasyikkan- tapi dalam dunia trimatra. Merancang trimatra lebih rumpil
dari merancang dwimatra karena berbagai sudut pandangan harus
dipertimbangkan dengan serempak. Pertalian ruang yang rumpil ini tidak
mudah digambarkan pada kertas. Dalam pada itu merancang trimatra lebih
mudah dari merancang dwimatra karena berurusan dengan bentuk dan
bahan yang nyata dalam ruang yang sebenarnya. Karena itu segala
masalah yang berhubungan dengan imba bentuk trimatra yang maya pada
kertas ( atau bidang papar lain ) dapat dihindarkan.
Untuk memulai berpikir trimatra,pertama-tama kita harus
mengetahui tiga arah utama. Seperti telah disebutkan, trimatra terdiri atas
pajang,lebar,dan tinggi. Untuk mendapatkan ketiga matra sebuah benda
kita harus mengukur benda itu kearah tegak,lintang,dan bujur. Pada setiap
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
2/16
2
arah dibuat bidang papar. Dengan demikian terdapatlah bidang
lintang,bidang jelar,dan bidang bujur. Dengan menggandakan bidang
tersebut, bidang lintang menjadi bidang muka dan pungkur, bidang jelar
menjadi bidang sutuh dan telapak, bidang bujur menjadi bidang lambung
kiri dan kanan. Semuanya bergabung membentuk kubus.
Rancang trimatra dapat dibayangkan lebih dulu dalam pikiran
sebelum diwujudkan. Rancang tersebut terdiri atas titik, garis,bidang,
gempal, raut,ukuran, warna, barik, kedudukan, arah,ruang, gaya berat,
bucu, sanding, dan sisi.
1.2
Tujuan
Menganilis unsur-unsur trimatra yang ada di sekitar kita sehingga lebih
peka dalam berkarya.
Mengembangkan dan melatih kepekaan estetika dalam arsitektur
Kita dapat menyeimbangkan otak kanan dan kiri agar dapat
memaksimal diri kita dalam berkarya
Menemukan jati diri kita sebagai calon arsitek
Menjadi seorang arsitek yang mampu menilai suatu hasil karya seni
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
3/16
3
BAB II
ISI
2.1 Unsur Konsep
Rancang trimatra dapat dibayangkan dulu dalam pikiran sebelum
diwjudkan. Rancang tersebut terdiri dari :
2.1.1 Titik
Menurut Wong 1977, titik sebagai konsep menunjukkan kedudukan dalam
ruang. Unsur ini tidak memiliki panjang,lebar, atau tebal, merupakan pangkal dan
ujung sepotong garis, tempat dua garis berpotongan, dan pertemuan beberapa
garis pada pojok bidang atau sudut gambar. Bisa diartikan titik merupakan suatu
centre of interest atau pusat perhatian dari sebuah keruangan. Menurut Sanyoto
tahun 2005 titi rautnya bundar sederhana tanpa arah. Tetapi bisa saja bahwa raut
titik berbentuk segitiga, bujur sangkar, ellips, atau bahkan menyerupai pohon,
rumah,alat musik, atau yang lain,asal bentuk-bentuk tersebut hasil dari sentuhan
suatu alat.
2.1.2 GarisMenurut Wong 1977 bila sebuah titik bergerak,jalan yang dilaluinya
membentuk garis. Garis sebagai konsep mempunyai panjang,tanpa lebar atau
tebal, mempunyai kedudukan dan arah. Garis merupakan sanding sebuah bidang,
dan tempat dua bidang bersambungan atau berpotongan.
Contoh :
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
4/16
4
Menurut Sanyoto 2005 dengan demikian dapat disimpulkan sebagai definisi
bahwa garis adalah :
a.
Suatu hasil goresan,disebut garis nyata, atau kaligrafi
b. Batas limit suatu benda, batas ruang, batas warna, bentuk massa,
rangkaian massa, dan lain-lain, disebut garis semu atau maya.
2.1.3 Bidang
Menurut Wong 1977, jalan yang dilaui oleh sepotong garis yang bergerak
(ke arah yang bukan arah dirinya) membentuk bidang. Bidang sebagai konsep
mempunyai panjang dan lebar, tanpa tebal, dibatasi oleh garis, dan menetukan
batas terluar sebuah gempal. Menurut Sanyoto 2005, bidang adalah suatu raut
pipih / gepeng, datarsejajar tafril, memiliki dimensi panjang dan lebar serta
menutup permukaan. Bentuk- bentuk yang pipih/gepeng seperti
triplek,kertas,karton,seng,papan tulis, dan semacamnya walaupun memiliki
ketebalan tetapi sangat tipis,tetap dianggap sebagai bidang.
Macam-macam bentuk bidang meliputi bidang geometri dan non
geometri.bidang geometri adalah bidang teratur yang dibuat secara matematika,
sedangkan bidang non geometri adalah bidang yang dibuat secara bebas.
Contoh bidang geometri :
Contoh bidang non geometri :
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
5/16
5
2.1.4 Gempal
Menurut Wong 1977 jalan yang dilalui oleh bidang yang bergerak ( ke
arah yang bukan arah dirinya ) membentuk gempal. Gempal sebagai konsep
mempunyai panjang, lebar, dan tinggi, tanpa berat, menentukan besar ruang yang
dikandungnya atau yang ditempatinnya.
Menurut Sanyoto 2009, bentuk gempal atau volume adalah suatu bentuk
yang memilikitiga dimensi, yakni panjang, lebar, dan tebal, yang merupakan
bentuk wungkul yang bisa diraba. Berikut adalah jenis jenis gempal menurut
Sanyoto 2009 :
-Gempal padat : gempal yang penuh isi
-
Gempal kosong : gempal yang berongga atau berlubang
-Gempal teratur : bnetuk gempal yang sifatnya matematis, misalnya kubus, kotak,
silinder, keucut, piramida, dan lainlain
-Gempal tidak teratur : gempal yang berbentuk bebas, misalnya batu, pohon,
hewan, rumah, dan lainlain
-Gempal nyata : gempal yang sifat tiga dimensinya dapat diraba nyata / wungkul
( interior, patung, desain produk, kriya, dan lainlain )
-
Gempal semu : gempal yang hanya berupa gambar
Macam macam raut gempal menurut Sanyoto 2009 antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Gempal kubistis, yaitu bentuk gempal yang bersudut sudut, seperti kubus,
kotak, balok, piramida, dan lainlain.
2. Gempal silindris, yaitu bentuk gempal yang membulat / melingkar, seperti
tabung, kerucut, bola, dan lainlain.
3.
Gempal gabungan antara kubistis dan silindris, dapat berbentuk macam macam benda seperti rumah, kendaraan, alatalat rumah tangga, dan benda
benda produk lainnya.
4. Gempal variasi, yaitu gempal imajiner yang dibuat variasi khayal untuk tujuan
artistik, misalnya patung patung surealis, lukisan lukisan surealis, dan
gambargambar khayalan yang lain.
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
6/16
6
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang
baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam
kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang
yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis
pembatas pada kertas. Ruang adalah suatu kehampaan tiga dimensional, dimana
benda yang ada mempunyai kedudukan dan arah yang relatif. (Webster).
Didalam senirupa dikenal ruang 2D dan ruang 3D. Ruang dapat dihayati di alam
dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang
yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).
Contoh:
Ruang alamiah: Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda
alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam.
Ruang yang diciptakan: Ruang interior dan eksteriorsebuah bangunan yang dapat
memberikan suasana yang dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau
gereja. -disengaja.
Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti
pada sebuah lukisan. -tidak disengaja.
Fungsi ruang: Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan
kedalaman, jarak dan lastisitas pada sebuah lukisan alam. Untuk menekankan nilai
ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya
arsitektur dan seni patung. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis),
seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang: Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di
sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan
keabadian/ kelanggengan. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada
dalam batasan benda, seperti ruang interior bangunan atau ruang patung.
Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran
ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam
besar (macrocosmos).
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
7/16
7
Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena
pembubuhan warna, seperti pada lukisan.
2.2 Unsur Rupa
2.2.1 Raut
Menurut Wong 1977 , raut merupakan rupa keliling sebuah rancang dan
jatidiri utama rancang tersebut. Sebuah bentuk trimatra dapat digambarkan pada
permukaan papar dengan beberapa raut dwimatra, dan kita harus menyadari hal
ini agar dapat mempertalikan rupa semua segi yang berlainan itu pada bentuk
yang sama. Menurut Sanyoto 2005 raut adalah cirri khas suatu bentuk. Bentuk apa
saja di alam ini tentu memiliki raut yang merupakan cirri khas suatu bentuk
tersebut. Bentuk titik, garis, bidang,gempal,masing-masing memiliki raut. Raut
merupakan ciri khas untuk membedakan masing-masing bentuk : titik, garis,
bidang, gempal, tersebut.
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
8/16
8
2.2.2 Ukuran
Menurut Wong 1977, ukuran bukan hanya besar atau kecil, panjang atau
pendek, yang hanya dapat ditetapkan dengan perbandingan. Ukuran juga nyata
sehingga tiap bentuk trimatra dapat dinyatakan panjangnya,lebarnya, dan
tingginya, sedangkan isinya dapat dihitung.
Menurut Sanyoto 2009, adapun hasil susunan dilihat dari sisi ukuran
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Susunan bentuk-bentuk dengan ukuran satu interval tangga, artinya
dengan ukuran yang sama, disebut susunan repetisi. Jika susunan dengan
ukuran yang sama diikuti dengan ukuran yang sama dengan jarak yang
sama, hasilnya tenang, rapi, resmi, tetapi ada kesan majemuk.
2. Susunan dengan bentuk-bentuk dengan ukuran dua atau tiga interval
tangga berdekatan atau bervariasi dekat, misalnya dua nomor yang
berdekatan, atau tiga nomor yang berdekatan
2.2.3 Warna
Warna memberi pengaruh kejiwaan (fungsi psikologis), seperti warna
hijau dan putih dalam kedokteran memberikan perasaan tenang.
Warna memberi pengaruh keindahan (fungsi estetis). Warna memberi pengaruh
perlambangan (fungsi simbolik), baik untuk kepentingan pribadi, kelompok
maupun yang bersifat formal, informal dan asosiatif. Warna heraldik; warna yang
dipakai menurut kebiasaan (konvensi).
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
9/16
9
Istilah-istilah teknis dalam warna: Hue: Dicetuskan oleh Munsell sebagai sebutan
untuk warna primer; merah, kuning dan biru.
Value: adalah warna-warna yang memberi kesan gelap terang atau gejala warna
dalam perbandingan hitam dan putih. Apabila suatu warna ditambah dengan
warna putih akan tinggi valuenya dan apabila ditambah hitam akan lemah
valuenya. Warna kuning mempunyai value yang tinggi, warna biru mempunyai
value rendah.
Intensitas: adalah hubungan kemurnian warna untuk menunjuk kekuatan warna.
Hal ini akan menghasilkan cerah tidaknya suatu warna. Misalnya menambah
warna kuning pada merah suram bisa mengubah menjadi jingga yang keras.
Namun pemberian pigmen putih seringkali mematikan intensitas, karena
membuatnya pucat menjadi warna-warna pastel.
Komplementer: adalah warna yang kontras atau warna yang saling berhadapan
dalam lingkaran warna. Contohnya, warna kuning dengan ungu, merah dengan
hijau, biru dengan jingga. Analogus: adalah warna yang letaknya berdekatan
(dalam lingkaran warna)
Warna hangat dan sejuk:
Warna hangat adalah warna yang menyolok dan bersifat mendekat bagi yang
melihat, seperti warna merah, kuning dan jingga. Sedangkan warna sejuk adalah
warna kebalikan dari warna hangat dan bersifat menjauh bagi yang melihat,
seperti biru dan hijau.
Tone (warna kromatik) Warna ini juga disebut nada warna, yaitu warna dilihat
dari tingkat kecerahan atau keredupannya yang terdiri dari:
Warna mono-kromatik, yaitu tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak dari
satu warna.
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
10/16
10
Warna poli-kromatik, yaitu yang tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak
dari lebih dari satu warna.
2.2.4 Barik
Menurut wong dalam bukunya trimatra barik ialah kaifiat permukaan bahan yang
digunakan untuk membuat sebuah rancang. Barik dapat dibiarkan sebagaimana
adanya atau diolah secara khusus; dapat licin, kasar, kusam atau berkilat menurut
kehandak rancangnya. Barik dapat berukuran kecil, yang menekankan
kedwimatraan permukaan ebagai hiasan atau berukuran besar yangh menekankan
kesan raba trimatra.
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
11/16
11
2.3 Unsur Pertalian
Unsur pertalian pada rancang trimatra, kita dapat menggunakan kubus
khayal untuk menetapkan pertalian itu.
2.3.1 Kedudukan
Menurut Wong 1977 kedudukan harus ditentukan oleh lebih dari satu di
antara tiga tampak dasar. Kita harus mengetahui bagaimana sebuah titik bertalian
dengan bidang muka / pungkur, sutuh / telapak, dan lambung kubus khayal.
Menurut Sanyoto 2009, kedudukan suatu bentuk pada ruang trimatra akan
nampak lebih nyata, bisa dilihat ataupun diraba. Si pengamat tidak hanya dapat
mengamati objek dari depan seperti halya terhadap objek dalam ruang dwimatra,
tetapi berputarputar mengitari objek. Dengan demikian kedudukan objek pada
ruang trimatra lebih banyak memengaruhi keseimbangan di mana mana. Setiap
pengamat berputar, keseimbangan juga berubah. Hanya kedudukan objek di
tengahtengah pusat ruang saja yang tidak memengaruhi keseimbangan.
2.3.2 Arah
Arah: arah dilihat berdasar lebih dari satu tampak. Sepotong garis dapat
sejajar dengan bidang lain pada kubus khayal. Arah pada bidang dapat diubah
dengan tiga cara:
a. Diputar pada sumbu tegak
b. Diputar pada sumbu datar
c.
Diputar pada bidang itu sendiri.
Perputaran bidang pada sumbu tegaknya mengubah susunan sejajar.
Perputaran ini berpengaruh pada kedudukan bidang karena setiap perubahan
arah dengan sendirinya akan mengubah kedudukan. Bidang dapat disusun
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
12/16
12
memancar dan membentuk lingkaran, atau dapat pula berkelok-kelok.
Perputaran pada bidang itu sendiri berarti sudut atau lereng tiap bidang itu
bergerak dari satu kedudukan ke kedudukan lain tanpa mempengaruhi arah
bidang . hasilnya berupa raut terpilin. Jika dikehendaki, bidang dapat pula
dilengkugkan atau ditekuk. (Wong, 1977)
Unsur arah dapat mempengaruhi tata rupa, sehingga dalam menyusun bentuk-
bentuk perlu diperhitungkan. Untuk memudahkan menyusun bentuk raut
dilihat dari sisi arah maka arah horisontal, diagonal, dan vertikal, dapat
disusun bentuk interval tangga arah 1,2,3,4,5,6,7, disesuaikan denngan tangga
nada not musik. (Sanyoto, 2005)
2.3.3 Ruang
Menurut Sanyoto 2005, ruang trimatra: jenis ruang yang benar benar
diartikan sebagai ruangan yang berongga atau ruang sempurna yang memiliki
tiga dimensi penuh, panjang, lebar, dalam/ tebal. Ruang trimatra sesungguhnya
merupakan ruang yang biasa kita lihat sehari-hari sebagai alam semesta/ awang
awung. Semua bentuk di alam ini termasuk karya seni tiga dimensi seperi
berbagai bentuk bangunan/arsitektur, taman,patung, interior, kerajinan, hasil-hasil
industri dan lain-lain yang dapat dijamah/diraba adalah menempati ruangtrimatra. Menurut Wong 1977 ruang yang nyata, tidak maya, dapat dilihat sebagai
benar benar ditempati atau tidak ditempati atau berongga
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
13/16
13
2.3.4 Gaya Berat
Menurut Wong 1977,gaya berat nyata adanya, berpengaruh padakemantapan sebuah rancang. Segala bangun trimatra tunduk pada hukum gaya
berat, yang berarti ada susunan dan penempatannya yang tidak mungkin
2.4 Unsur Ragang
Unsur ragang pada nilai racana dan terutama penting untuk memahami
geometri. Semua unsur ragang digunakan untuk menunjukan komponen geometri
sebuah rancang trimatra.
2.4.1 Bucu
Bucu terbentuk jika beberapa bidang bertemu pada satu titik konsep. Bucu
dapat menjorok ke luar atau ke dalam.
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
14/16
14
2.4.2 Sanding
Menurut Wong 1977, sanding dibentuk oleh dua bidang tak sejajar yang
bertemu sepanjang garis konsep. Sanding dapat menganjur ke luar atau ke dalam.
2.4.3 Sisi
Pengolahan sisi sama seperti pengolahan sanding. Pada pengurangan,
dibuat lubang pada sisi. Kita dapat menggunakan segala raut negatif yang tidak
melemahkan rencana. Penambahan memungkinkan segala raut yang beralas papar
ditempel pada sisi papar. Raut yang disayat sebagian selalu dapat di biarkan
menjulur atau dilipat ke luar dan ke dalam . (Wong, 1977)
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
15/16
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti merancang dwimatra merancang trimatra juga bertujuan mencapai
keserasian rupa, atau membangkitkan rupa tertentu yang mengasyikkan- tapi
dalam dunia trimatra. Merancang trimatra lebih rumpil dari merancang dwimatra
karena berbagai sudut pandangan harus dipertimbangkan dengan serempak.
Pertalian ruang yang rumpil ini tidak mudah digambarkan pada kertas. Dalam
pada itu merancang trimatra lebih mudah dari merancang dwimatra karena
berurusan dengan bentuk dan bahan yang nyata dalam ruang yang sebenarnya.
Karena itu segala masalah yang berhubungan dengan imba bentuk trimatra yang
maya pada kertas ( atau bidang papar lain ) dapat dihindarkan.
-
5/19/2018 Makalah Trimatra
16/16
16
DAFTAR PUSTAKA
Wong, Wucius. 1977. Beberapa Asas Merancang Trimatra. Bandung: Penerbit
ITB.
Sanyoto, Sadjiman. 2005.Nirmana. Yogyakarta: PenerbitITB: Jalasutra