Makalah Toksisitas Obat Kanker

download Makalah Toksisitas Obat Kanker

of 14

Transcript of Makalah Toksisitas Obat Kanker

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Keracunan merupakan kejadian timbulnya efek samping obat, zat kimia, atau substansi

    asing lainnya yang berhubungan dengan dosis. Terdapat variasi respon dan kecenderungan

    individual terhadap dosis obat yang diberikan. Variasi ini terjadi baik secara genetic maupun

    karena disengaja (karena induksi enzim, inhibisi, maupun toleransi).

    Keracunan dapat terjadi secara local (misalnya pada kulit, mata maupun paru) atau terjadi secara

    sistemik, tergantung dari sifat kimia dan fisik zat racun tersebut, mekanisme kerjanya, dan rute

    paparannya. Beratnya tingkat keracunan dan tingkat kesembuhannya juga tergantung dari

    cadangan fungsional individu maupun target organnya, yang dipengaruhi umur dan penyakit

    dasar.

    Rute paparan suatu substansi racun dapat melalui beberapa tempat, antara lain :

    Papran racun tersering adalah dengan jenis : bahan pembersih, analgetika, kosmetika, tumbuh-

    tumbuhan, obat batuk-pilek, gigitan atau bisa binatang. Bahan-bahan farmasi berperan dalam

    41% kejadiam keracunan dan 75% dari keracunan serius atau fatal.

    Kejadian keracunan yang tidak disengaja dapat terjadi karena :

    akaian yang salah dari bahan kimia pada saat bekerja atau bermain

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    2/14

    -obat psikotropika (abuse)

    Sedangkan keracunan yang disengaja paling sering terjadi pada percobaan bunuh diri, di USA,

    mortalitas tertinggi kejadian overdosis pada kasus percobaan bunuh diri. Angka kematian

    tertinggi terjadi karena keracunan CO (Carbon Monoksida). Kematian akibat obat-obatantersering karena analgetika, antidepresan, hipnotik sedative, neuroleptik, stimulant dan obat-

    obatan yang disalah gunakan, obat kardiovaskuler, antikonvulsan, antihistamin dan obat asma.

    Bahan bukan obat yang menyebabakan keracunan fatal termasuk di dalamnya : alcohol, glikol,

    asap dan gas, bahan kimia, bahan pembersih, pestisida dan produk automotif.

    Pada kesempatan ini kelompok kami akan menjelaskan tentang manajemen keracunan obat

    golongan psikotik.

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    3/14

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    4/14

    Myeloma : kanker pada sumsum tulang misalnya penyakit kahler (multiplemyeloma) dengan pembentukan liar sel-sel plasma disumsum. Sel plasma

    termasuk leukosit dan membentuk antibody

    Melanoma : neoplasma kulit yang luar biasa ganasnya terdiri darisel- sel pigmenyang dapat menyebar dengan pesat .

    B. Penyebab kankerRiset pada dasawarsa terakhir mengungkapkan bahwa kanker disebabkan oleh :

    1) Terganggunya siklus sel akibat mutasi dari gen yang mengatur pertumbuhanPada umumnya dibutuhkan minimal dua jenis mutasi untuk membentuk sel ganas.sel

    tumor berdaya menjauhkan diri dari regulasi pertumbuhan sel normal .hal ini dicapai

    dengan jalan perubahan genetis, sehingga sel tumor menjadi mandiri dari regulasi

    tersebut. Oleh karena itu kanker termasduk penyakit penyakit yang diakibatkan defek

    pada gen.

    Defek pada gen dapat diakibatkan oleh banyak sebab yaitu :

    Radiasi pada X-ray , gamma-ray, dan UV- C (260 nm) yang diabsorpsi kuat olehDNA.

    Zat-zat kimia dari lingkungan (polusi dan asap rokok dengan zat karbonhidrogen)Juga aflatoksin yang dibentuk jamurAspergillus.

    Radikal bebas yang sangat reaktif dari pernafasan biasa atau faal lainnya. Sitostatika, obat untuk kemoterapi kanker yang sendirinya memiliki resiko besar

    untuk menimbulkan kanker baru , seringkali leukemia.

    Sitostatika yang dapat merusak DNA dan berkhasiat karsinogen adalah zat-zatalkilasi,ciplatin,bleomisi dll

    2) Factor lingkunganMenurut perkiraan sekitar 80 % dari semua kanker menerpa manusia

    diakibatlkan oleh factor lingkungan dalam arti seluas-luasnya, yakni pengaruh

    zat zat karsinogen dari luar . untuk sisanya yang bertanggung jawab adalah

    virus dan radiasi .

    Factor- factor eksogen yang penting adalah :

    Pengotoran udara oleh gas buangan mobil , pabrik dan sebagainya

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    5/14

    Sinar ultraviolet, dari matahari( kanker kulit,melanoma) Radiasi terlalu sering dengan dosis tinggi oleh sinar-sinar ionisasi yang

    kaya akan energy (sinar rontgen dan radioaktif)

    Tembakau, merokok bertanggung jawab lebih kurang dari 30 % darikematian penyebab kanker

    Makanan yang kaya lemak hewan dan miskin serat nabati3) Faktor keturunan

    Sejumlah kanker ternyata dapat diturunkan , antara lain 10-20 % dari tumor

    buah dada (mamma) , 40 % dari retinoblastoma dan kanker ginjal pada anak-

    anak kecil(wilms tumor).

    Untuk menghindari resiko tersebut, sebagian wanita termasuk kelompok yang

    menjalani mammectomi dan ovariotomi secara preventif

    4) Zat zat karsinogenAdalah zat zat yang dapat mengakibatkan tumor melalui kontak dengannya

    (local atau inhalasi) atau secara oral(usus).

    Obat yang dapat bekerja karsinogen : zat alkilasi, azatiprin,

    deksorubisin,daunorubisin, dan prokarbazin.

    Penggolongan obat anti kanker

    A. Golongan AlkilatorJenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu :

    o MekloretaminIndikasi : Penyakit Hodgkin, limfusar, karsinoma mama, dan karsinoma ovarium.

    o Siklofosfamid-Sediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan 1,2

    gram untuk suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral.

    -Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non

    Hodgkin, Mieloma multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, ovarium, paru,

    Cerviks, Testis, Jaringan Lunak atau tumor Wilm.

    o Melfalan-Indikasi : Mieloma multipel, kanker payudara, Ovarium.

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    6/14

    o Klorambusil-Sediaan : Klorambusil tersedia sebagai tablet 2 mg. Untuk leukemia limfositik

    kronik, limfoma hodgkin dan non-hodgkin diberikan 1-3 mg/m2/hari sebgai dosis

    tunggal (pada penyakit hodgkin mungkin diperlukan dosis 0,2 mg/kg berat badan,

    sedangkan pada limfoma lain cukup 0,1 mg/kg berat badan).

    -Indikasi : Leukimia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, dan limfoma non

    Hodgkin, Makroglonbulinemia primer.

    -Mekanisme kerja : Klorambusil (Leukeran) merupakan mustar nitrogen yang

    kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik. Obat ini berguna untuk

    pengobatan paliatif leukemia limfositik kronik dn penyakin hodgkin (stadium III

    dan IV), limfoma non-hodgkin, mieloma multipel makroglobulinemia primer

    (Waldenstrom), dan dalam kombinasi dengan metotreksat atau daktinomisin pada

    karsinoma testis dan ovarium.

    o Trietilenmelamin-Indikasi : Penyakit Hodgkin, Limfosarkoma, Retinobalstoma, Leukimia kronik,

    Tumor payudara dan ovarium.

    o Trietilentriofosforamid-Indikasi : Penyakit Hofgkin, Limfosarkoma, Retinolblastoma, Tumor payudara

    dan ovariuM.

    o Prokarbazin-Sediaan : Prokarbazin kapsul berisi 50 mg zat aktif. Dosis oral pada orang

    dewasa : 100 mg/m2 sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama minggu

    pertama, diikuti pemberian 150-200 mg/m2 sehari selama 3 minggu berikutnya,

    kemudian dikurangi menjadi 100 mg/m2 sehari sampai hitung leukosit dibawah

    4000/m2 atau respons maksimal dicapai. Dosis harus dikurangi pada pasien

    dengan gangguan hati, ginjal dan sumsum tulang.

    -Indikasi : Limfoma Hodgkin.

    o Busulfan-Indikasi : Leukimia mielositik kronik.

    o Karmustin

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    7/14

    -Indikasi : Penyakit Hodgkin yang refrakter terhadap pengobatan, melanoma

    malignum, mieloma multipel (kombinasi dengan prednison).

    o Lomustin-Indikasi : Karsinoma paru dan Kolorektal, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin,

    dan karsinoma renal.

    o Semustin-Indikasi : Karsinoma paru lewis, melanoma malignum, tumor otak metastatik,

    penyakit Hodgkin, limfoma non-Hodgkin dan neoplasma saluran cerna.

    o Streptozosin-Indikasi : Karsinoma pankreas.

    o Sisplatin-Indikasi : Kanker testis, ovarium, buli-buli, esofagus, paru, kolon.

    o Karboplatin-Indikasi : Kanker ovarium lanjut.

    B. Golongan Antimetabolit

    Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit yaitu :

    o 5-fluorourasil (5-FU)-Sediaan : Obat ini tersedia sebagai larutan 50 mg/mL dalam ampul 10 mL untuk

    IV.

    -Indikasi : Kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, Leukimia

    limfositik dan mielositik akut, Limfoma non-Hodgkin.

    o 6-azauridin-Indikasi : Mikosis fungoides, polisitemia vera.

    o Floksuridin-Indikasi : Leukimia limfostik akut dan kronik, leukimia granulositik akut dankronik, koriokarsinoma.

    o Fludarabin-Indikasi : Hairy cell leucemia, leukemia limfositik kronik, limfoma non-Hodgkin

    sel kecil.

    o Gemsitabin

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    8/14

    -Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk larutan infus 1-1,2 g/m2.

    -Indikasi : Kanker paru, pankreas dan ovarium.

    C. Golongan Produk Alamiah

    Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Produk Alamiah yaitu :

    o Vinkristin (VCR)-Sediaan : Tersedia dalam bentuk vial berisi larutan 1, 2, dan 5 mL yang

    mengandung 1 mg/mL zat aktif untuk penggunaan IV.

    -Indikasi : Leukimia limfositik akut, neuroblastoma, tumor Wilms,

    Rabdomiosarkoma, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.

    o Vinblastin (VLB)-Sediaan : Tersedia dalam bentuk vial 10 mg/10 ml.

    -Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfosarkoma, kariokarsinoma dan tumor

    payudara.

    o Paklitaksel-Indikasi : Kanker ovarium, payudara, paru, buli-buli, leher dan kepala.

    o Etoposid-Sediaan : Tersedia dalam bentuk kapsul dan larutan injeksi.

    -Indikasi : Kanker testis, paru, payudara, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin,

    leukimia mielositik akut, sarkoma kaposi.

    D. Golongan Hormon dan Antagonis

    Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Hormon dan Antagonis yaitu :

    o Prednison-Sediaan : Obat tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan kaptab 5 mg.

    -Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-

    Hodgkin, tumor payudara.

    -Mekanisme kerja : Sebagai glukokortikoid, bersifat menekan sistem imun, anti

    radang.

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    9/14

    o Hidroksiprogesteron kaproat-Indikasi : Karsinoma payudara dan endometrium.

    o Medroksiprogesteron asetat-Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 5 mg, 10 mg, 100 mg.

    -Indikasi : Tumor endometrium.

    -Mekanisme kerja : Mencegah sekresi gonadotropin pituitari yang akan

    menghambat maturasi follicular yang menyebabkan penebalan endometrial.

    o Megestrol asetat-Indikasi : Tumor endometrium.

    o Dietilstilbestrol-Indikasi : Karsinoma prostat dan payudara.

    o Etinil estradiol-Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,02 mg, 0,03 mg, 0,05 mg dan

    0,5 mg.

    Toksisitas obat kanker

    Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi karena dosis berlebih atau

    penumpukkan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi. Perhatian harus

    diberikan pada dosis dan tingkat toksik obat, dengan menevaluasi fungsi ginjal dan hepar.

    Beberapa obat dapat langsung berefek toksik setelah diberikan, namun obat lainnya tidak

    menimbulkan efek toksik apapun selama berhari-hari lamanya.

    Keracunan obat dapat mengakibatkan kerusakan pada fungsi organ. Hal yang umum

    terjadi adalah nefrotoksisitas (ginjal), neurotoksisitas (otak), hepatotosisitas (hepar),

    imunotoksisitas (sistem imun), dan kardiotoksisitas (jantung). Pengetahuan tentang efek

    toksisitas obat akan membantu perawat untuk mendeteksi dini dan mencegah kerusakan organ

    secara permanen pada klien

    Pemakaian obat kanker yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan

    pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, menimbulkan berbagai macam

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    10/14

    penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan

    kematian.

    Obat antikanker ideal memperlihatkan toksisitas selektif yaitu, ia membunuh sel tumor ,

    tetapi tidak berefek diatas jaringan normal. Sayangnya tak ada obat demikian. Obat bekerja

    melalui proses metabolik dan sampai hari ini tak ada perbedaan kualitatif yang bermakna yang

    dikenal dengan sifat metabolic jaringan ganas dan normal. Sehingga derajat toksisitas selektif

    tergantung pada perbedaan kuantitatif, sehingga minimum antara sel normal dan ganas.

    Obat yang bermanfaaat secara klinik memperlihatkan toksisitas yang lebih besar bagi sel

    ganas dari pada sel normal.tetapi sering batas antara manfaat terapi dan toksisitas sempit.

    System hati

    System tak lazim untuk toksisitas tapi obat yang dapat menyebabkan hepatotoksisitas.misalnya

    mitramisin dan metotreksat) harus dihindarkan pada pasien penyakit hati dekompensata.

    System Genitourinarius.

    Sistitis hemoragik timbul dengan siklofosfamid. Kerusakan ginjal timbul dengan dosis tinggi sis-

    platinum dan nefropati asam urat dapat diinduksi dengan pelepasan purin dalam respon terhadap

    beberapa agen tumorisidal. Hidrasi yang tepat alopurinol akan mencegah nefropati.

    Susunan saraf pusat

    Manifestasi neurologi ringan sampai sedang terlihat dengan beberapa agen. Neurotoksisitas tepi

    lazim dengan dosis besar vinkristin.

    Sterilitas

    Agen alkilasi menyebabkan sterilitas, kekuatiran utama dalam terapi dewasa muda. Penyimpanan

    sperma sebelum memulai kemoterapi harus dipertimbangan bagi pria muda.

    Teratogenisitas

    Malformasi congenital timbul bila obat kemoterapi diberikan pada wanita hamil, terutama obat

    ini jika diberikan pada tri semester pertama.

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    11/14

    Mutagenisitas

    Kebanyakan agen antikanker bersifat mutagenic, yaitu ia dapat menginduksi tumor ganas baru.

    Keganasan kedua timbul dengan peningkatan frekuensi pada pasien yang telah diterapi untuk

    penyakit Hodgkin, myeloma multiple dan tumor padat lain.

    Toksisitas jangka panjang :

    Efek samping yang muncul pada jangka panjang adalah toksisitas terhadap jantung, yang

    dapat dievaluasi dengan EKG dan toksisitas pada paru berupa kronik fibrosis pada paru.

    Toksisitas pada hepar dan ginjal lebih sering terjadi dan sebaiknya dievalusi fungsi faal hepar

    dan faal ginjalnya. Kelainan neurologi juga merupakan salah satu efek samping pemberian

    kemoterapi.

    Untuk menghindari efek samping intolerable, dimana penderita menjadi tambah sakit

    sebaiknya dosis obat dihitung secara cermat berdasarkan luas permukaan tubuh (m2) atau

    kadang-kadang menggunakan ukuran berat badan (kg). Selain itu faktor yang perlu diperhatikan

    adalah keadaan biologik penderita. Untuk menentukan keadaan biologik yang perlu diperhatikan

    adalah keadaan umum (kurus sekali, tampak kesakitan, lemah sadar baik, koma, asites, sesak,

    dll), status penampilan (skala karnofsky, skala ECOG), status gizi, status hematologis, faal

    ginjal, faal hati, kondisi jantung, paru dan lain sebagainya.

    Penderita yang tergolong good risk dapat diberikan dosis yang relatif tinggi, pada poor risk

    (apabila didapatkan gangguan berat pada faal organ penting) maka dosis obat harus dikurangi,

    atau diberikan obat lain yang efek samping terhadap organ tersebut lebih minimal.

    Efek samping toksisitas kemoterapi dipengaruhi oleh :

    1. Masing-masing agen memiliki toksisitas yang spesifik terhadap organ tubuh tertentu.

    2. Dosis.

    3. Jadwal pemberian.

    4. Cara pemberian (iv, im, peroral, per drip infus).

    5. Faktor individual pasien yang memiliki kecenderungan efek toksisitas pada organ tertentu.

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    12/14

    Penggolongan obat :

    1) Antibiotika (Sitotoksis)Beberapa antibiotic yang berasal dari jenis jamur Streptomyces juga berkhasiat

    sitostatis,disamping kerja antibakterinya. Zat ini dapat mengikat DNA secara kompleks,sehingga

    sintesanya berhenti.contohnya :

    Doksorubisin HClAdalah salah satu dari antibiotik anthracycline, terisolasi dari strain Streptomyces

    peucetius caesius var. Hal ini dapat menembus dinding sel cepat dan intercalate dengan DNA

    dalam nukleus. Kehadiran doksorubisin HCl dalam inti membekukan DNA topoisomerase II

    enzim dan protein istirahat terkait DNA untai. Tindakan ini menyebabkan penghambatan

    aktivitas mitosis, sintesis asam nucleid, mutagenesis dan penyimpangan kromosom. Tindakan

    lain Doksorubisin HCl adalah reaksi dengan sitokrom P450 untuk menghasilkan peroksida

    hidrogen dan radikal hidroksil yang sangat merusak sel.

    Selain bertindak sebagai sitotoksik, Doksorubisin Kalbe memiliki aktivitas lain dari studi hewan.

    Its kegiatan lain seperti kekebalan.

    Indikasi

    Doksorubisin Kalbe diindikasikan untuk regresi dalam kondisi neoplastik disebarluaskan seperti

    leukemia akut, tumor Wilms, neuroblastoma, jaringan lunak dan sarkoma tulang, karsinoma

    payudara, karsinoma ovarium, karsinoma sel kandung kemih transisi, karsinoma tiroid, kanker

    paru-paru, penyakit Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin , bronchogenic karsinoma dan

    karsinoma lambung.

    Toksisitas obat :

    Efek toksik termasuk toksisitas jantung, myelosupresi di semua jenis dan testis athropy pada

    tikus dan anjing. Toksisitas untuk direkomendasikan dosis Doksorubisin adalah enchaned oleh

    gangguan hati, karena itu, sebelum dosis individu, evaluasi fungsi hati dianjurkan menggunakan

    klinis konvensional.

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    13/14

    Doksorubisin dapat mempotensiasi di toksisitas terapi antikanker lain. Eksaserbasi

    cyclophospamide cystitis disebabkan perdarahan dan peningkatan hepatotoksisitas 6-

    mercaptopurine telah dilaporkan. Radiasi yang disebabkan toksisitas ke, mukosa kulit

    miokardium,, dan hati telah dilaporkan meningkat administrasi Doksorubisin.

    Doksorubisin Kalbe dapat menyebabkan gagal jantung meskipun risiko yang sangat rendah pada

    batas yang dianjurkan 550 mg/m2. Risiko menjadi lebih tinggi ketika total dosis obat melebihi

    batas yang direkomendasikan. Batas yang direkomendasikan menjadi lebih rendah, 400 mg/m2,

    pada pasien yang menerima radioterapi untuk daerah mediastinum atau terapi bersamaan dengan

    agen lain kardiotoksik.

    Kongestif gagal jantung dapat terjadi, beberapa minggu setelah penghentian terapi Kalbe

    Doksorubisin, yang tidak menguntungkan dipengaruhi oleh terapi fisik yang sekarang dikenal

    untuk dukungan jantung.

    2) Golongan Produk Alamiah Vinkristin (VCR)

    -Toksisitas : Efek pada sitokrom P450: Substrat dari CYP3A4 (major); inhibisi CYP3A4

    (lemah).;Efek peningkatan/toksisitas: Vinkristin harus diberikan 12-24 jam sebelum

    asparaginase untuk mengurangi toksisitas (dapat meningkatkan klirens hati dari

    vinkristin).

    -Absorpsi oral: Sedikit.;Distribusi: Vd: 163-165 L/m2; penetrasi buruk ke dalam cairan

    serebrospinal, secara cepat dipindahkan dari aliran darah menuju ikatan dengan jaringan,

    sedikit melewati penetrasi sawar darah otak.;Ikatan protein: 75%;Metabolisme: Di hati;T

    eliminasi: Terminal: 24 jam;Ekskresi: Feses (~80%); urin (

  • 8/13/2019 Makalah Toksisitas Obat Kanker

    14/14

    Antimetabolit dikontraindikasikan pd pasien dg status gizi buruk, leukopenia berat atautrombosifopenia. Kondisi ini cenderung terjadi pd pasien yg baru mengalami

    pembedahan, radiasi atau akibat pengobatan dg sitostatik.

    Asparaginase toksik thd hati, ginjal, pankreas, SSP dan mekanisme pembekuan darah.Gangguan pd hati terjadi pada 50% kasus. L-asparaginase menekan sistem imun dan

    terlihat dr hambatannya pd sintesis antibodi dan proses imun lainnya.