Makalah TMJ

download Makalah TMJ

of 18

description

ob

Transcript of Makalah TMJ

MAKALAH ORAL BIOLOGIANATOMI, HISTOLOGI DAN FISIOLOGI SENDI TEMPOROMANDIBULA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu kriteria penilaian dari mata kuliah Oral Biologi yang diajar oleh drg. Shanty Chairani M.Si., drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, dan drg. Melani Cindera Negara

Dibuat oleh Nama : Aisyah (04111004048) : Widya Manurung (04111004049) : Leo Saputra (04111004050)

Fakultas Kedokteran Program Studi Kedokteran Gigi Universitas SriwijayaTahun Ajar 2012/2013BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam sistem rangka manusia terdiri atas tulang, sendi dan jaringan ikat. Setidaknya terdapat 206 tulang baik tulang axialis (inti) maupun tulang apendikularis (tambahan). Diantara tulang dengan tulang terdapat komponen yang membantu dalam pergerakan antar tulang yang disebut sendi. Sendi dapat bergerak (diartrodial), sedikit bergerak (amphiartrodial) atau bahkan tidak bergerak sama sekali (sinartrodial). Pada sendi diartrodial, dua ujung tulang tidak langsung bersambung, melainkan menyatu dalam kapsul fibrosa yang mengelilingi dan menopang sendi. Terdapat dua lapisan kapsul sendi, yakni lapisan luar dan lapisan dalam yang disebut membran sinovial (mensekresikan cairan sinovial yang melumasi sendi). Membran sinovial juga menutupi tendon yang menghubungkan tulang dengan otot dan ligamen yang menghubungkan tulang satu sama lain. Terdapat vaskular yang berkembang dengan baik pada sinovial. Pada sendi sinarthrodial, menyatu dengan jariangan ikat, kartilago, ligamen, dll. Dengan demikian posisinya sulit bergerak.Didalam tulang kranial hanya ada satu sendi yang dapat bergerak yaitu sendi temporomandibula. Sendi temporomandibula atau yang sering disingkat TMJ. Sendi temporomandibula merupakan sendi sinovial yang yang menghubungkan os temporal dan os mandibula. Sendi temporomandibula dikenal sebagai gabungan antara jenis sendi ginglymo-arthrodial. Ginglymo yang berarti meluncur dan Arthrodial yang berarti rotasi. Sendi ini memungkinkan mandibula untuk bergerak ke atas-bawah, depan-belakang serta kanan-kiri. Sendi ini sangat dibutuhkan dalam mengunyah, menelan dan berbicara. Oleh Karena itu penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sendi Temporomandibula dengan menelaah dari berbagai sumber ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 apa saja yang berkaitan dengan sendi temporomandibula dari segi anatomi ?1.2.2 Apa struktur histologi dari sendi temporomandibula ?1.2.3 Apa saja fisiologi dari sendi temporomandibula ?1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui anatomi dari sendi temporomandibula 1.3.2 Untuk mengetahui struktur histologi dari sendi temporomandibula1.3.3 Untuk mengetahui fisiologi dari sendi temporomandibula

BAB IIISI2.1 Anatomi Sendi temporomandibulaSendi temporomandibula terdiri dari atas artikulasi (persendian) yang dibentuk oleh tulang, yakni prosessus kondilus mandibula prosessus kondilus ini berbentuk elips yag tidak rata pada potongan melintang dengan lebar mediolateral dua kali lebih lebar dari anteroposterior. Permukaan artikular persendian dilapisi oleh jaringan fibrus avaskuler (fibrokartilago) yang lebih banyak daripada jaringan kartilago hialin. Permukaan artikular yang cekung dari temporal dibatasi dibagian anterior oleh eminetia artikularis yang cembung dan bagian posterior dibatasi oleh labrum artikularis. Diantara struktur tulang tersebut terdapat meniscus artikularis yang terbentuk dari jaringan ikat fibrosa yang tidak berpembuluh dan tidak bersaraf.Komponen Sendi temporomandibula1. Condlyus mandibulae2. Fossa glenoideus / mandibulae ossis temporalis3. Eminentia artikularis ossis temporalis (dipangkal os zygomaticum)4. Diskus artikularis5. Ligamentum sendi

Prosessus Kondilus MandibulaProsessus kondilus mandibula adalah bagian yang menonjol dari mandibula yang meluas kearah posterior dan superior. Bentuk kondilus yang memanjang dan hubungannya saling menyudut satu terhadap yang lain. Setiap kondilus mempunyai lingir transvesal dibagian atas depan, dengan lereng posterior yang lebih panjang daripada lereng anteriornya. Kutup lateral dan medial kondilus merupakan tuberkel tulang, tepat dibawah permukaan artikular tempat melekatnya kapsul meniskus. Permukaan anterior leher kondilus menjadi kasar, yang menandakan adanya insersio otot pterygoideus lateralis yang kuat. Fossa glenoidalis Merupakan cekungan pada tulang temporal yang berbentuk lonjong terletak didepan meatus auditorius. Batas anteriornya adalah eminansia artikulasi dan bagian posteriornya adalah tulang tipis yang merupakan dinding os temporal dilapisi oleh jaringan ikat berwarna putihDiskus Artikularis dan PelekatannyaBentuk penampangan bulat lonjong, memanjang anteri-posterior. Dari arah lateral, diskus cembung ke arah kranial, sehingga seusai dengan bentuk fossa mandibularis, dan cekung ke arah kaudal sesuai dengan bentuk condylus mandibulae. Diskus tersusun dari jaringan fibrokartilago, banyak proteoglikan dan daya tahan tinggi terhadap tekanan. Diskus artikularis dibagi ruang sendi menjadi dua bagian yaitu bagian kranial dan bagian kaudal. Didalam ruangan sendi kranial terdapat membran sinovial yang berfungsi pada saat gerakan sliding, sedangan membran sinovial bagian kaudal berfungsi pada saat gerakan rotasiDiskus tersusun dari tiga bagian, yaitu pita posterior dengan ketebalan 3 mm, zona intermediat yang tipis dan pita anterior dengan ketebalan 2 mm. Bagian paling tipis terdapat pada bagian tengah (1 mm) dan menebal pada bagian tepi, sementara tonjolan terbesar pada perlekatan posterior, yaitu zona bilaminar. Zona bilaminar ini sangat menonjol karena terdiri atas dua lapis serabut yang dipisahkan oleh jaringan ikat renggang aerolar, yaitu bagian atas terbentuk dari serabut elastis dan bagian bawah terbentuk dari jaringan fibrosa. Jaringan pelekat bagian posterior mendapat banyak persarafan dari n. auriculotemporalis. Permukaan superior diskus berbentuk cekung anteroposterior. Meniskus melekat erat pada kutub lateral dan medial prosessus kondilus, sementara bagian posterior dari pelekatan tersebut bersifat elastis untuk memungkinkan pergeseran ke depan bersama dengan prosessus kondilus. Pada bagian anterior, diskus bersambung dengan fasia pterygoideus eksternal dan kapsula sendi. Disebelah posteroanterior dari zona bilaminar, meniskus mengandung banyak pembuluh darah, sehingga disebut tonjolan pembuluh. Daerah perlekatan musculus pterygoideus lateralis superior dianterior dari meniskus juga bersifat vaskularLigamentum1. ligamentum kolateral/ diskal ligamentum ini terdiri dari ligamentum kolateral medial, dan ligamenrtum kolateral lateral.2. ligamentum kapsul sendi Fungsinya untuk mengelilingi sendi sehingga dapat mempertahankan cairan synovial3. ligamentum temporomandibularis Ligamentum ini terdiri daribagian oblik luar yang berfungsi dalam menahan pengeluaran yang berlebihan dari kandilus, dan bagian horizontal yang berperan membatasi gerakan ke posterior dari kondilus dan discus4. ligamentum sphenomandibularis Merupakan ligament tambahan pada TMJ. Memiliki peran penting dalam pergerakan mandibula5. ligamentum stylomandibularisLigamentum ini berperan dalam membatasi pergerakan protrusi yang berlebihan dari mandibulaSendi temporomandibula ini berdekatan dengan meatus auditorius eksterna dan dengan telinga tengah serta telinga bagian dalam. Ligamen malleolar dibagian superior, sementara bagian inferior menyatu dengan kapsula sendi dan ligamen sphenomandibula yang melekat pada lingual mandibula. Ligamen temporomandibula yang tersusun dari serabut jaringan ikat superfisial yang oblik, dan profundus yang horizontal. Keluar dari basis arkus zygomaticum dan memanjangan posteroinferior hingga melekat pada permukaan posterior dari leher prosessus kondilus. Ligamen ini mendukung atau menyangga sendi dan berfungsi untuk menahan / membatasi gerak satuan diskus-prosessus kondilus. Ligamentum stylomandibular menghubungkan prosessus styloideus dengan angulus mandibula.KapsulaMerupakan struktur ligamen tipis yang memanjang dari bagian temporal fossa glenoidalis di bagian atas, bergabung dengan tepi meniskus dan mencapai bawah leher prosessus kondilus untuk mengelilingi seluruh sendi kapsula ini dibgaian lateral diperkuat oleh ligamen temporomandibulais yang berfungsi membatasi pergerakan prosessus kondilus ke anterior dan posterior. Rongga sendi superior dan inferior yang dipisahkan oleh diskus dan berada dalam kapsula dilapisi oleh jaringan sinovial yang menghasilkan cairan pelumas permukaan persendian. Rongga sebelah atas lebih lebar dengan kapasitas sekitar 1 ml, sementara rongga bagian bawah besarnya kurang lebih setengah dari rongga bagian atas. Jika kapsula bagian anterior tidak memadai, maka peranannya digantikan oleh jaringan ikat renggang aerolar didekatnyaMembran sinovialPada saat lahir, membran sinovial menutupi seluruh permukaan dalam sendi termasuk meniskus. Namun dalam perkembangannya, membran sinovial terlepas dari permukaan artikulasi, dan hanya bertahan didalam permukaan kapsul. Jadi sinovial berhubungan dengan jaringan fibrosa yang menutupi diskus dan permukaan kondilus serta artikulasi temporal. Walaupun terdapat daerah peralihan dengan struktur intermediate diantara membran timpani dan permukaan artikular.Suplai Pembuluh Darah dan SarafPeredaran darah ke sendi adalah melalui arteri internal maksila, terutama melalui cabang aurikular yang terletak didalam. Namun sebagian besar struktur yag ada seperti meniskus, lapisan fibrosa, dan fibrokartilago tidak memiliki suplai darah dan metabolismenya yang memerlukan nutrisi bergantung pada difusi dari tulang yang terletak didalam dan cairan sinovial yang melapisi permukaan. Suplai saraf sensoris ke sendi temporomandibula didapat dari n. Auriculotemporalis dan n. Masseter cabang dari nervus mandibularis. Jaringan pembuluh darah untuk sendi berasal dari arteri temporalis superfisial yang merupakan cabang dari arteri karotis externa. Reseptor PersendianTerdiri dari badan akhiran saraf/mekanoreseptor dan ujun saraf bebas/ reseptor nyeri. Berdasarkan penyebaran dan jenisnya, makan reseptor persendian sendi temporomandibula dibagi atas1. Tipe 1, terdapat pada lapisan luar kapsula sendi, berupa kapsula yang berbentuk bulat kecil merupakan mekanoreseptor yang berfungsi menerima tekanan terutama ke arah posterior dan mempunyai peran dalam mempertahankan posisi mandibula.2. Tipe 2, terdapat pada lapisan dalam kapsula sendi berbentuk spindel tebal, merupakan mekanoreseptor yang berperan dalam menerima kesan getaran pada sendi.3. tipe 3, terletak pada ligamentun lateralis sendi temporomandibula, merupakan mekanoreseptor dengan rangsangan cukup tinggi, menerima kesan tekanan/rangsangan kearah lateral pada sendi temporomandibula.4. Tipe 4, merupakan reseptor nyeri, berupa akhiran bebas ujung saraf tanpa selubung myelin yang terdapat di sekeliling kapsula sendi, reseptor nyeri tidak didapati dpada kartilago sendi, jaringan synovial dan diskus artikularis.

2.2 Histologi Sendi TemporomandibulaTemporomandibula joint merupakan sendi synovial yang dilapisi tulang rawan sendi dan dipisahkan oleh cela sempit yang mengandung cairan synovial. Lapisan luarnya adalah jaringan ikat padat kolagen dan pada beberapa tempat menebal membentuk ligament-ligamen sendi. Lapisan dalamnya adalah membran sinovial, yang membatasi rongga sendi. Membran synovial menghasilkan cairan synovial. Cairan synovial ini berfungsi sebagai pelumas dan nutrisi untuk sel tulang rawan sendiStuktur tulangKondilus mandibula tersusun dari tulang cancellous yang dilapisi lapisan tipis dari tulang padat. Trabekulum dikelompokkan sedemikian rupa sehingga memancar dari leher mandibula dan mencapai korteks di sudut kanan, sehingga memberikan kekuatan maksimal untuk kondilus. Ruang sumsum besar terlihat berkurang sesuai dengan usia oleh penebalan trabekula. Sum-sum merah dari kondilus berasal dari myeloid atau tipe sel. Pada orang tua terkadang digantikan oleh sumsum lemak.Atap fossa mandibula terdiri dari lapisan tipis tulang padat. Artikular tuberkulum tersusun dari tulang kenyalyang dilapisi dengan lapisan tipis tulang padat. Dalam kasus yang jarang terjadi hialin kartilago ditemukan di artikular tuberkulum.

Gambaran histologi kondilus mandibula Struktur Jaringan FibrosaKondilus serta artikula turbekulum dilapisi jaringan fibrosa yang mengandung kondrosit. Fibrosa yang melapisi kondilus mandibula memiliki ketebalan yang cukup. Lapisan dasarnya tersusun dari jaringan serat fibrosa yang kuat. Lapisan fibrosa melapisi permukaan artikulasi tulang temporal dan bagian posterior dari artikulasi turbekulum. Di bagian posterior artikulasi turbekulum, jaringan fibrosa menunjukan pengaturan yang pasti di dua lapisan, dengan zona transisikecil diantaranya. Dua lapisan tipis ini memiliki karakteristik yang berbeda disebabkan unsure fibrosanya. Gambaran histology artikula turbekulumStuktur diskus artikularisPada anak, diskus artikularis tersusun dari jaringan fibrosa padat. Jaringan fibrosa tersebut lulus dan ketat fibrosa elastik hanya dijumpai pada jumlah yag relative kecil. Fibroblas di artikular disc memanjang dan memngirim sitoplasma ke celah antara bagian yang berdekatan. Seiring bertambahnya usia, fibroblast berkembang menjadi sel-sel kondroid yang kemudian dapat berdiferensiasi menjadi kondrosit yang sesunggunya. Pada kemungkinan yang kecil, kartilago hialin dapat ditemukan dalan diskus.

Gambaran histologi diskus artikularis

Articular capsulePada persendian yang baik, articular capsile tersusun dari sebuah lapisanat luar yang menguat pada permukaan lateral untuk membentuk ligament temporomandibula. Bagian dalam atau lapisan synovial merupakan lapisan tipis dari jaringan ikatMembran sinovialBeberapa daerah sinovial, terutama pada daerah yang mengelilingi jaringan pada batas depan dan belakang kedua rongga (sulkus kapsular) terbentuk sepeti jari yang disebut sinovial vili. Struktur ini dapat memperbesar fleksibilitas dari permukaan dalam kapsul, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan bentuk diskus dan sulkus selama pergerakan normal. Karena struktur ini juga memperbesar daerah permukaan membran sinovial, maka vili memiliki efek untuk memperbesar distribusi cairan sinovial melalui permukaan artikulasi.Membran sinovial terdiri dari 2 lapisan sel intima dan subintima. Subintima pada dasarya dibentuk oleh jaringan ikat yang jaranga vaskular walaupun kadang-kadang terlihat juga adanya komponen kolagen dan elastik. Subintima dianggap dapat mencegah pembentukan lipatan membran berlebih yang nantinya akan terjebak diantara permukaan artikulasi. Lapisan intima yang terletak tepat didekat rongga sendi mengandung dua tipe sel utama , sel tipe A dan sel tipe B.Fungsi Synovial secara keseluruhan a. pengatur : mengontrol masuknya nutrisi elektrolit dan bahan bahan lain ke cairan sinovialb. sekretori : sel sel intims mengeluarkan sejumlah cairan sinovialc. Phagositik : sel A dianggap membantu membersihkan rongga sendi

2.3 Fisiologi Sendi temporomandibulaPergerakan sendi temporo mandibular1.Rest postition, merupakan posisi awal, sendi dan jaringan penyangganya dalam keadaan relaksasi dan otot-otot dalam keadaan pasif2.Rotasi kecil, sendi melakukan rotasi, rahang terbuka. Condylus mandibula masih tetap berada pada fossa mandibularis osssis temporalis. Caput superior m. Pterygoideus externus berkontraksi3.Sliding, sendi melakukan gerakan meluncur kearah anterior mengikuti lereng dari eminentia artikulasi rahang membuka lebar. Caput superior dan caput inferior m. Pterygoideus externus berkontranksi.4.Rotasi saat sendi dalam posisi sliding, sendi melakukan rotasi. Shingga rahang terbuka maksimal selain m. Pterygoideus externus, m.mylohyoideus dan m. Geniohyoideus ikut berkontraksi pula.otot mastikasi 1. musculus pterygoideus externus/lateral, 2. m. digastricus, 3. m. myohyoideus,4. m. masseter,5. m. pterygoideus medialis, 6. m. temporalis otot masetter dan ptergoideus medialisOtot ini umumnya disebut otot penutupan, bila tengkorak dilihat dari atas terlihat bahwa kontraksi dari keempat otot akan menarik mandibula keatas. walaupun demikian, serabut maseter berjalan sedikit ke dalam serta kebawah dari arkus zygomaticum ke permukaan luar ramus, sedangkan otot pterygoideus medialis berjalan ke luar serta kebawah dari permukaan medial lamina pterygoideus lateralis ke permukaan dalam ramus, tetapi dengan sudut yang arahnya lebih horizontal dari maseter. Kontraksi yang lebih kuat dari otot pterygoideus medialis kiri dan otot maseter kanan akan menghasilkan gerak ke atas dan lateral mandibula ke arah kanan. Disini terjadi gerak rotasi kondilus kanan dan juga luncuran ke arah lateral ke arah luar. otot temporalis dan pterygoideus lateralOtot pterygoideus tidak hanya berperan dalam gerakan cepat kondilus dan meniskus tetapi otot ini jarang mempunyai kesempetan seluruhnya seperti yang biasa terjadi otot digastrikus dan geniohioideuskedua otot ini bekerjasama bersama sama ini merupakan otot depresor mandibula ke arah bawah dan melengkung kebelakang dan merupakan komponen penutup mulut utama pada gerak lengkung retrusi mandibula. bersama dengan stylohioideus dan mylohioideus, otot-otot ini membentuk kelompok otot suprahoideus.Aspek fungsional Fungsi sendi yang normal seperti mengunyah menelan dan berbicara memerlukan mekanisme yang rumit. Pergerakan mandibula meliputi relaksasi dan kontraksi semua otot kunyah yang teratur. Setiap pasang otot dapat bekerja secara sinkron, seperti pada gerak membuka dan menutup, atau secara terpisah pada gerak menyamping dari mandibula. Mandibula terdepresi dengan kontraksi kepala inferior dari lateral pterygoid dan oleh otot digastrik dan suprahoid. Gerak mengangkat terjadi melalui aksi medial pterygoid, masseter dan temporal. Pergerakan lateral terjadi melalui kontraksi pilateral dari temporal dan aktivitas kontra lateral pada kedua pterygoid. Pada dasarnya ada dua gerakan kondilus yang menyebabkan terjadinya variasi dan gerak tiga dimensi dari mandibula. Keduanya dalah gerak rotasi dan translasi dari sumbu kondilus. Gerak rotasi yang membuka dan menutup mulut dibentuk oleh otot depresor dan elevator sedangkan gerak translasi dibentuk oleh otot prottraktor dan retraktor. Semua gerakan mandibula melibatkan semua ototnya, baik waktu berkontraksi maupun relaksasi.

Gerak membuka dan menutupPada saat membuka, mandibula berrotasi disekitar sumbu transversal yang melintas kira kira melalui pertengahan kedua kondilus : gerak ini dihasilkan oleh aksi otot digastrikus anterior dan geniohioideus. Pada saat bersamaan, kondilus diprotaksi oleh otot pterygoideus lateralis dan kedua gerakan ini akan terus berlangsung. Besar gerak rotasi membuka mulut pada rongga mulut yang sehat umumnya tiga buah jari dapat masuk di antara gigi gigi insisivus pada saat mult dibuka lebar. Setelah menerima impuls menutup mulutm otot depresor dan retraktor akan relaks dan elevator akan mulai berkontraksi. Kondilus bergerak ke belakang dengan cepat ketika temporalis berkontraksi. Ketika mulut hampir menutup, gerak diperlambat oleh resiprokasi otot pterygoideus lateralis dan temporalis saat rotasi kondilus sempurna. Kedua elevator berperan penting pada gerakan ini tetapi adaptasi terhadap gerak menutup yang akurat atau terhdap gerak menghindari oklusi pada siklus mengunyah tetap dilakukan oleh otot postural horizontal. Gerak membuka dan menutup baik untuk mastikasi, bicara atau aktivitas lain berlangsung dalam ruangan yang dibatasi oleh ligamen yang berjalan di antara mandibula dan maksila dan oleh bentuk tulang itu sendiri. Gerak retrusi menutup dan membukamandibula dapat didorong ke belakang dan dirotasikan di sekitar sumbunya melintasi kondilus yang berotasi dan tidak bertranslasi. Tarikan kebelakang diperoleh dari aksi serabut temporalis posterior dan venter sebelah dalam otot masseter, dengan bantuan otot digastrikus dan geniohioideus. Kedua otot terakhir ini akan memberikan aksi membuka pada lengkungan retrusi dan menarik dagu kebawah dan belakang sejauh kurang lebih 20 mm. Gerak menutup berbentuk kurva diperoleh dari aksi otot elevator tetapi dengan serabut posterior otot temporalis dan serabut dalam otot maseter memberikan efek tarikan ke belakang.

Luncuran lateral (gerak bennete)Ketika mandibula bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain, baik waktu membuka atau menutup mulut, kondilus pada sisi tempat mandibula bergerak akan berotasi minimal dan bergerak sedikit kedepan, kebawah dan ke lateral. Bila mandibula bergerak ke kanan, kondilus kiri akan bergerak ke bawah, kedepan dan ke dalam seraya berkontak dengan meniskus dan eminensia. Kondilus kana hanya sedikit berrotasi karena kutup lateralnya dibatasi oleh ligamen temporomandibula dan tidak dapat bergerak ke belakang lebih dari 1 mm. Oleh karena itu, kondilus akan bergerak ke lateral dan sedikit kedepan serta kebawah karena aksi kombinasi dari otot pterygoideus lateralis kiri dan pterygoideus dan fossa antagonis. keadaan ini sebagai evasif dan kondilus yang disebut dalam keadan istirahat. Tentu saja, gaya ynag menimbulkan gerakan berasal dari sisi kiri dan kondilus kanan bergerak sebisa mungkin dalam batasan ligamen. Bila gerakan ini terhalang atau berubah karena kontak gigi yang tidak terduga, pola aktivitas otot akan berubah menjadi kurnag menguntungkan. Ini hanya merupakan salah satu komponen dari gerak membuka atau menutup mulut, Dalam setiap sendi, gerak membuka rahang memiliki 2 komponen aktif. Yang pertama, terdapat gerak rotasi hingga pada bagian bawah. Pergerakan yang kedua, gerak meluncur ke depan dari kondilus, terjadi padi bagian atas. Disini kondilus bergerak kebawah, ke depan dan ke eminantia artikularis. Selama gerak horisontal ke samping dari rahang, kondilus ipsilateral berputar dengan sedikit perpindahan ke lateral. Gerak ini dikenal sebagai bennete. Selain itu, juga terdapat pergesaran ke depan dan gerak berputar dari kondilus kontralateral.Postur dan pergerakan rahang meliputi gerak rahang meliputi gerak mengatur yang sangat rumit dari semua otot pada sekelompok tersebut sehingga tidak dapat dipisahkan menjadi kelompok agonistik dan antagonistik. Mungkin hasil elektromiograf paling jelas berhubungan dengan aksi berlawanan dari kepala superior dan inferior dari lateral pterygoideus. Kepala superior yang melekat pada meniskus, tidak aktif selama gerak membuka ketika kepala inferior yang melekat pada kondilus berkontraksi. Selama gerak menutup dan menggigit yang normal, kepala superior menjadi aktif sedang kepala inferior tetap diam Selama gerak membuka yang normal, meniskus akan mengikuti gerak kondilus ketika kondilus bergerak ke depan dengan kontraksi kepala inferior dari lateral pterygoid, lamela superior dari perlekatan posterior diskus yang elastis akan meregang. Pada saat menutup mulut dan menggigit, bila kepala inferior relaks, lamela superior yang elastik kembali ketempatnya bersama dengan perlekatan lamela inferior yang lebih kaku, lalu menarik meniskus ke belakang

BAB IIIKESIMPULAN

Sendi temporomandibular merupakan sendi synovial yang dilapisi tulang rawan sendi dan dipisahkan oleh cela sempit yang mengandung cairan synovial. Lapisan luarnya adalah jaringan ikat padat kolagen dan pada beberapa tempat menebal membentuk ligament-ligamen sendi. Lapisan dalamnya adalah membran sinovial, yang membatasi rongga sendi. Membran synovial menghasilkan cairan synovial. Cairan synovial ini berfungsi sebagai pelumas dan nutrisi untuk sel tulang rawan sendi. Sendi temporamandibula sangat penting dalam membantu pergerakan rahang ketika makan, mengunyah, menelan dan berbicara. Untuk membantu menjalankan fungsinya, pergerakan sendi ini pada dasarnya terjadi melalui gerak rotasi dan gerak trasnlasi. Sendi temporomandibula terdiri atas artikulasi yang dibentuk oleh tulang, yang terdiri dari fossa gleinoidalis ossis temporalis dan processus kondilus mandibulae. Kondilus mandibulae tersusun atas tulang trabekulum atau tulang sponge yang dilapisi jaringan fibrosa yang mengandung kondrosit. Persendiaan ini tersusun pula oleh diskus artikularis, kapsul, ligamen serta adanya suplai darah dan. Pada dasarnya pergerakan sendi temporamandibula terjadi melalui gerak rotasi dan translasi.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J.. edisi 3. Handbook of Pathophysiologi. Jakarta : EGC . ISBN 978-979-448-988-8Watson, Roger. 2002. Edisi 10. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC . ISBN 978-979-448-5683Rohen, Yokochi, dan Lutjen drecoll. 2010. Edisi 7. Atlas Anatomi Manusia Kajian Fotografik Tubuh Manusia. Jakarta : EGC . ISBN 978-979-004-133-0Pedersen, Gordon W.. 1996 . Buku Ajar Praktis Bedah Mulut . Jakarta : EGC . ISBN 978-979-448-278-1Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC. ISBN 978-979-448-622-1Thomson, Hamish.2007.Edisi 2. Oklusi .Jakarta : EGC. ISBN 978-979-448-847-8Annoname. Orbans Oral Hiastology And Embriology. Editor : S.N. Bhaskara. USA : Mosby Company