makalah terapan.docx
Transcript of makalah terapan.docx
MAKALAH
KIMIA TERAPAN
MACAM-MACAM SERTA APLIKASI PEMBUATAN PUPUK
ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Terapan
Dosen pengampu : Sri Wardani
Disusun oleh :
1. Restu Indah Larasati (4311413032)
2.
3.
4.
5.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadirat Allah SWT., karena hanya dengan kerido’an-
Nya, makalah dengan judul “Macam-Macam Serta Aplikasi Pembuatan Pupuk Organik Dan
Anorganik” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari, bahwa di dalam penyusunan makalah ini tanpa bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari berbagai pihak makalah ini tidak akan
terselesaikan. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan
guna penyempurnaan dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan bagi kita semua.
Semarang, Oktober 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ...............................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3. Tujuan ........................................................................................................
1.4. Manfaat ......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
2.1. Pengertian Pupuk........................................................................................
2.2. Macam-Macam Pupuk ...............................................................................
2.3. Jenis-Jenis Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik ....................................
2.4. Manfaat Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik ........................................
2.5. Dampak Penggunaan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik ...................
2.6. Contoh Aplikasi Pembuatan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik ........
BAB III PENUTUP............................................................................................
3.1. Simpulan ....................................................................................................
3.2. Saran ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menjelang musim kemarau, kerap kali tekstur tanah berubah dengan seiring
berjalannya musim. Perubahan tekstur tanah yang menjadi keras dan kering sering kali
menurunkan tingkat kualitas kesuburan tanah terhadap tanaman. Meskipun di dalam
tanah telah tersedia makanan secara alamiah, namun tidak semua tanah menyediakan
makanan yang cukup untuk tanaman. Oleh karena itu, tanah yang tidak menyediakan
makanan perlu dibantu dengan menambah kadar makanan dalam tanah. Makanan
tambahan ini biasa disebut pupuk, sedangkan penambahan makanan tersebut disebut
pemupukan.
Pupuk pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk organik yaitu pupuk tanpa bahan-bahan kimia, serta berasal dari alam
seperti pupuk kompos. Sedangkan pupuk anorganik atau biasa disebut juga pupuk
phosphat, yaitu pupuk yang mengandung bahan-bahan anorganik atau dapat dikatakan
sebagai pupuk kima, seperti pestisida.
Pada dasarnya, pupuk merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh tanaman
untuk menjaga kesuburan, baik dalam penggunaannya menggunakan pupuk organik
maupun pupuk anorganik. Meskipun semua jenis pupuk memberikan keuntungan,
namun di balik keuntungan tersebut juga mengandung kerugian dalam penggunaan
pupuk, terutama penggunaan pupuk terhadap tanaman secara berlebihan. Penggunaan
pupuk secara berlebihan selain dapat mngurangi hasil produk tanaman juga dapat
menggangu pencemaran lingkungan.
Berdasarkan uraian mengenai pupuk, maka akan di jelaskan lebih rinci tentang
pupuk organik dan pupuk anorganik.
iv
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian pupuk?
2. Apa saja macam-macam pupuk?
3. Apa saja jenis-jenis pupuk organik dan pupuk anorganik?
4. Apa manfaat pupuk organik dan pupuk anorganik?
5. Apa dampak penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik?
6. Bagaimana contoh aplikasi pembuatan pupuk organik dan pupuk anorganik?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengertian pupuk
2. Mengetahui macam-macam pupuk
3. Mengetahui jenis-jenis pupuk organik dan pupuk anorganik
4. Mengetahui manfaat pupuk organik dan anorganik
5. Mengetahui dampak penggunaan pupuk organik dan pupuk anotganik
6. Mengetahui contoh aplikasi pembuatan pupuk organik dan pupuk anorganik
1.4. Manfaat
Berdasarkan tujuan maka makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
kepada para pembaca tentang pupuk organik maupun pupuk anorganik serta dapat di
gunakan sebagai bahan masukan dalam menganalisis pengaruh pupuk organik maupun
pupuk anorganik terhadap kesuburan tanah.
v
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Pupuk
1.2. Macam-Macam Pupuk
Pupuk merupakan makanan tambahan pada tanah untuk tetap menjaga kesuburan
tanah. Namun, sebelum menambah zat hara (memupuk) tanaman maka perlu
mengetahui unsur-unsur yang diperlukan dalam tanaman. Unsur hara yang diperlukan
tanaman dapat dibagi tiga golongan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman.
ketiga golongan tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Unsur hara makro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, seperti
nitrogen (N), fosfor (P), dan potasium atau kalium (K).
2) Unsur hara sedang (sekunder) yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil, seperti sulfur/belerang (S), kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg).
3) Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti
besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), khlor (Cl), boron (B), mangan (Mn), dan
molibdenum (Mo) (Murbandono, 2009).
Dengan mengetahui unsur-unsur tersebut maka perlulah memberikan tambahan
makanan (unsur hara) yang sesuai atau yang dibutuhkan oleh tanaman (Murbandono,
2009).
Pupuk yang ada di pasaran cukup kompleks, terdiri dari banyak jenis dan ragam.
Berdasarkan bahan bakunya pupuk di bedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan
pupuk anorganik.
a. Pupuk Organik
Pupuk Organik merupakan hasil akhir dan atau hasil antara dari perubahan atau
peruraian bagian dan sisa-sisa tanaman dan hewan. Misalnya bungkil, guano,
tepung tulang, dan sebagainya. Karena pupuk organik berasal dari bahan organik
yang mengandung segala macam unsur maka pupuk ini pun mengandung hampir
semua unsur hara (baik makro maupun mikro). Hanya saja, ketersediaan unsur-
unsur tersebut biasanya dalam jumlah yang sedikit (Murbandono, 2009). Menurut
(Supartha et al., 2012) Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan
organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan
1
perkembangan tanaman. Pupuk organik sangat penting artinya sebagai penyangga
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk
dan produktivitas lahan. Sedangkan menurut Prihmantoro (1996) dalam Parman
(2007) pupuk organik umumnya merupakan pupuk lengkap karena mengandung
unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit. Menurut (Murbandono,
2009) pupuk organik di antaranya ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Nitrogen terdapat dalam bentuk persenyawaan organik sehingga mudah
dihisap tanaman,
Tidak meninggalkan sisa asam anorganik di dalam tanah,
Mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, misalnya
hidratarang.
Pupuk organik kebanyakan tersedia di alam (terjadi secara alamiah). Contohnya,
kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, guano. Namun, ada beberapa yang
dihasilkan oleh pabrik sehingga pupuk ini disebut pupuk buatan organik. Pupuk
organik ini umumnya berlabel NPF (Nature’s Plant Food), Earth care,
Agrirecycle. Di Indonesia, contohnya PSBN (Pupuk Super Bionik) cair, PSBNP
padat, OST Rajawali, Fine Compost, F20001, dan Zeagro ( (Murbandono, 2009).
Gambar 1. Pupuk organik
b. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk kimia (non-alami) yang selalu diproduksi oleh
industri sehingga dikenal juga dengan nama pupuk kimia atau pupuk buatan
(Murbandono, 2009) sedangkan menurut (Dewanto et al., 2013) pupuk anorganik
adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis dan
merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Kandungan unsur hara
dalam pupuk anorganik bermacam-macam dan secara garis besar dibagi menjadi
tiga golongan yaitu pupuk tunggal, pupuk majemuk, serta pupuk Ca dan Mg.
2
Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung satu jenis unsur hara,
misalnya pupuk N, pupuk P, atau pupuk K. Pupuk majemuk (compound fertilizer)
merupakan pupuk yang mengandung NPK+unsur mikro. Adapun pupuk Ca dan
Mg adalah pupuk yang hanya mengandung kalsium dan magnesium
(Murbandono, 2009).
Gambar 2. Pupuk anorganik
1.3. Jenis-Jenis Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik
Berdasarkan asalnya pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk organik (pupuk
alami) yang dikenal dengan pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk gambut.
Sedangkan pupuk anorganik (pupuk buatan) merupakan semua jenis pupuk yang
berasal dari bahan kimia anorganik dibuat oleh pabrik (Amini & Syamdidi, 2006).
Berdasarkan kemurniannya, pupuk anorganik dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pupuk anorganik teknis (pupuk buatan) yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik dari
bahan kimia anorganik seperti urea, NPK dan TSP.
b. Pupuk anorganik pro analis yaitu pupuk kimia buatan yang mempunyai tingkat
kemurnian hampir 100% (Amini & Syamdidi, 2006).
1.4. Manfaat Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik
Pupuk merupakan bahan tambahan untuk menambahan kesuburan tanah bagi tanaman.
Dalam pemberian pupuk organik ataupun pupuk anorganik, keduanya memberikan
manfaat yang cukup bagi kesuburan tanah. Adapun manfaat-manfaat diantaranya :
Manfaat Pupuk Organik
1. Menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman
2. Menggemburkan tanah
3. Memperbaiki struktur dan tekstur tanah
4. Meningkatkan porositas aerasi dan komposisi mikroorganisme tanah
3
5. Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air
6. Memudahkan pertumbuhan akar tanaman
7. Menyimpan air tanah lebih lama
8. Bersifat multilahan karena bisa digunakan di lahan pertanian, perkebunan,
reklamasi lahan kritis, padang golf, dll.
9. Mencegah beberapa penyakit akar
10. Bisa menjadi pupuk masa depan karena pemakaiannya lebih hemat.
(Murbandono, 2009)
Manfaat Pupuk Anorganik
1. Unsur yang terkandung akan cepat terurai
2. Lebih cepat terserap oleh tumbuhan
3. Pemupukan lebih mudah dilakukan
4. Pemupukan intensif untuk tumbuhan lebih mudah, karena pupuk kimia telah
dikonsentrasikan pada jenis unsur tertentu.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk. di akses pada 7 Oktober 2015).
1.5. Dampak Penggunaan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik
Pupuk organik dan pupuk anorganik merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk
penyuburan tanah atau menjaga komposisi unsur hara dalam tanah. Adapun dampak
yang ditimbulkan dari penggunaan kedua jenis pupuk tersebut sebagai berikut :
Dampak Penggunaan Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan pupuk yang bersifat kompleks karena ketersediaan
senyawa yang ada pada pupuk tidak berupa unsur ataupun molekul sederhana yang
dapat diserap oleh tanah secara langsung. Kadar nutrisi yang tersedia sangat
bervariasi dan tidak dalam bentuk yang tersedia secara angsung bagi tanaman
sehingga membutuhkan waktu lama untuk diserap oleh tanaman.
Beberapa limbah yang dikomposkan, jika tidak diolah secara tepat, dapat
menjadi sarana pertumbuhan patogen yang merugikan tanaman
(https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk. di akses pada 7 Oktober 2015).
Dampak Penggunaan Pupuk Anorganik
1. Dapat menyebabkan residu yang berasal dari zat pembawa (carier) pupuk
nitrogen tertinggal dalam tanah sehingga akan menurunkan kualitas dan
kuantitas hasil pertanian (Supartha et al., 2012).
2. Menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga
menurunkan produktivitas lahan pertanian (Supartha et al., 2012).
4
3. Menyebabkan tanah menjadi keras dan produktivitasnya menurun serta akan
menunkan tingkat kesuburan tanah (Dharmayanti et al., 2013).
1.6. Contoh Aplikasi Pembuatan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik
a. Contoh Aplikasi Pembuatan Pupuk Organik
Pengaruh Pemberian Biourine dan Dosis Pupuk Anorganik (N, P, K) Terhadap
Beberapa Sifat Kimia Tanah Pegok dan Hasil Tanaman Bayam (amaranthus sp.)
DAFTAR PUSTAKA
Amini, S. & Syamdidi, 2006. Konsentrasi Unsur Hara Pada Media Dan Pertumbuhan
Chlorella vulgaris Dengan Pupuk Anorganik Teknis dan Analis. Jurnal Perikanan,
VIII(2): 201-06.
Dewanto, F.G., Londok, J.J.M.R., Tuturoong, R.A.V. & Kaunang, W.B., 2013. Pengaruh
Pemupukan Anorganik Dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung Sebagai
Sumber Pakan. Jurnal Zootek, 32(5): 1-8.
Dharmayanti, N.K.S., Supadma, A.A.N. & Arthagama, I.D.M., 2013. Pengaruh Pemberian
Biorine Dan Dosis Pupuk Anorganik (N, P, K) Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah
Pegok Dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus sp.). E- TropikaJurnal Agroteknologi,
2(3): 165-74.
I Nyoman Yogi Supartha, G.W.G.M.A., 2012. Aplikasi Jenis Pupuk Organik Pada Tanaman
Padi Sistem Pertanian Organik. E-Jurnal Agroteknologi Tropika, 1(2): 98-106.
Murbandono, L., 2009. Membuat Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya.
Parman, S., 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi Dan Fisiologi, XV(2): 21-
31.
Supartha, I.N.Y., Wijana, G. & Adnyana, G.M., 2012. Aplikasi Jenis Pupuk Organik Pada
Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik. E-Jurnal Agroteknologi, 1(2): 98-106.
5
6