Makalah Teori Arsitektur 3

60
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan sebaik-baiknya. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang salahsatu tokoh arsitek dunia dan karya – karya arsitekturnya, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai kesulitan, Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar,namun dengan penuh kesabaran, ketekunan dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktunya. Makalah ini memuat tentang “Karya arsitektur Frank Lloyd Wright yakni bangunan Edward E boynton house dan ennis house yang memang dipilih secara langsung berdasarkan hasil pembagian ketua kelompok dari banyak karya-karya arsitektur Frank Lloyd Wright. Penyusun juga mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis 1 TEORI ARSITEKTUR 3

description

makalah

Transcript of Makalah Teori Arsitektur 3

Page 1: Makalah Teori Arsitektur 3

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya

menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan sebaik-baiknya. Tanpa pertolongan

Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik dan

benar.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang salahsatu tokoh arsitek

dunia dan karya – karya arsitekturnya, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari

berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai kesulitan, Baik itu

yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar,namun dengan penuh

kesabaran, ketekunan dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan tepat waktunya.

Makalah ini memuat tentang “Karya arsitektur Frank Lloyd Wright yakni bangunan

Edward E boynton house dan ennis house ” yang memang dipilih secara langsung

berdasarkan hasil pembagian ketua kelompok dari banyak karya-karya arsitektur Frank Lloyd

Wright.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang

telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-

baiknya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab

itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan

selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang lain.

Bandung, Maret 2015

Dadan Hamdani Zamil

1TEORI ARSITEKTUR 3

Page 2: Makalah Teori Arsitektur 3

DAFTAR ISI

HALAMAN........................................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 3

1.2. Masalah & Tujuan....................................................................................................... 3

1.3. Rumusan Masalah....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Biografi Arsitek “Frank Lloyd Wright”........................................................................ 5

2.2. Ide Pemikiran dan filosofis kehidupan dari Frank Lloyd Wright……………………. 8

2.3. Filosofi desain……………………………………………………………………... 27

2.4. Bangunan ennis house................................................................................................ 29

2.5. Bangunan Edwar E Boynton house............................................................................. 34

2.6. sikap kita terhadap konsep tersebut dalam mendesain bangunan................................ 39

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 40

3.2. Saran………………………………………………………………………………… 40

3.3. Daftar pustaka………………………………………………………………………… 41

2TEORI ARSITEKTUR 3

Page 3: Makalah Teori Arsitektur 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Frank Lloyd Wright merupakan salah satu arsitek terbesar yang pernah hidup.

Selain menghasilkan banyak karya arsitektural, beliau juga menghasilkan berbagai

pemikiran penting yang banyak mempengaruhi perkembangan teori dan filosofi

arsitektur. Beberapa pemikiran beliau, tidak hanya dalam dunia arsitektur namun

dalam kehidupan. Beliau mengemukakan teori dan filosofi dalam arsitektur terbentuk

dari sebuah pemahaman idealis tentang suatu aspek kehidupan dan bagaimana teori

arsitektur tersebut mengambil peranan dalam kehidupan.

Ia adalah seorang seorang arsitek dan juga sebagai desain interior,penulis dan

juga pendidik. Ia merancang lebih dari 1000 proyek dan yang berhasil dikerjakan

adalah lebih dari 500 proyek.

Wright lebih dikenal sebagai seorang arsitek organik. Dan juga dikenal

sebagai arsitek Amerika yang paling populer. Dua diantara dari semua hasil karya

yang pernah dirancang oleh Wright adalah “bangunan Edward E boynton house dan

ennis house” beserta konsepnya.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini, antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui biografi arsitek dunia “Frank Lloyd Wright”beserta filosofi dan ide

pemikirannya.

2. Untuk mengetahui konsep dan latar belakang konsep dari bangunan Ennis House dan

Edward E boynton house karya frank Lloyd wright

3. Untuk melengkapi nilai Mata Kuliah Teori Arsitektur 3

3TEORI ARSITEKTUR 3

Page 4: Makalah Teori Arsitektur 3

1.3 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalahnya, antara lain adalah :

1. Biografi arsitek frank Lloyd wright ?

2. Apa filosofi dan ide-ide pemikiran frank Lloyd wright ?

3. Apa konsep yang di gunakan dalam bangunan ennis house dan edward e boynton

house ?

4. Apa latar belakang mengapa mengambil konsep seperti itu ?

5. Bagaimana sikap kita diindonesia mengenai konsep tersebut dalam mendesain

bangunan ?

4TEORI ARSITEKTUR 3

Page 5: Makalah Teori Arsitektur 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Arsitek Frank Lloyd Wright

Frank Lloyd Wright (8 Juni 1867 – 9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal

dari awal tahun 1900-an.

Frank Lloyd Wright lahir di Richland Center, Wisconsin pada 8 Juni 1867. Orang

tuanya, William Cary Wright dan Anna Lloyd-Jones, awalnya bernama Frank Lincoln

Wright dia, yang kemudian berubah setelah mereka bercerai. Ketika ia berusia dua belas

tahun, keluarga Wright menetap di Madison, Wisconsin di mana ia menghadiri Madison

High School. Selama musim panas menghabiskan di peternakan Paman James Lloyd

Jones ‘di Spring Green, Wisconsin, Wright pertama mulai mewujudkan impiannya

menjadi seorang arsitek. Pada tahun 1885, ia meninggalkan Madison tanpa

menyelesaikan sekolah tinggi untuk bekerja untuk Allan Conover, Dekan University of

departemen Teknik Wisconsin. Sementara di Universitas, Wright menghabiskan dua

semester belajar teknik sipil sebelum pindah ke Chicago pada tahun 1887.

5TEORI ARSITEKTUR 3

Page 6: Makalah Teori Arsitektur 3

Di Chicago, ia bekerja untuk arsitek Joseph Lyman Silsbee. Wright merancang

konstruksi bangunan pertama, kapel keluarga Lloyd-Jones, juga dikenal sebagai Kapel

Persatuan. Satu tahun kemudian, ia pergi ke bekerja untuk perusahaan of Adler dan

Sullivan, langsung di bawah Louis Sullivan. Wright diadaptasi pepatah Sullivan “bentuk

mengikuti fungsi” untuk teorinya sendiri direvisi tentang “Bentuk dan Fungsi Apakah

Satu.” Ini adalah keyakinan bahwa Arsitektur Sullivan Amerika harus didasarkan pada

fungsi Amerika, tradisi bukan orang Eropa, suatu teori yang kemudian dikembangkan

lebih lanjut Wright. Sepanjang hidupnya, Wright mengakui pengaruh sangat sedikit tetapi

kredit Sullivan sebagai pengaruh utama pada karirnya. Sementara bekerja untuk Sullivan,

Wright bertemu dan jatuh cinta dengan Catherine Tobin. Kedua pindah ke Oak Park,

Illinois dan membangun sebuah rumah di mana mereka akhirnya membesarkan anak-anak

lima mereka. Pada tahun 1893, Sullivan dan Wright mengakhiri hubungan bisnis mereka.

Wright membuka perusahaan sendiri di Chicago, yang ia beroperasi di sana selama lima

tahun sebelum mentransfer praktek ke rumahnya di Oak Park.

Rumah awal Wright mengungkapkan bakat unik dalam arsitek, calon muda.

Mereka memiliki gaya semua mereka sendiri, meniru yang dari bidang horizontal, dengan

tidak ada ruang bawah tanah atau loteng. Dibangun dengan bahan alami dan tidak pernah

dicat, Wright dimanfaatkan bernada rendah garis atap dengan dinding overhang dalam

dan tanpa gangguan dari jendela untuk menggabungkan rumah horisontal ke dalam

lingkungan mereka. Dia menambahkan perapian batu besar atau batu bata di jantung

rumah ‘, dan membuat ruang terbuka satu sama lain. Rumah sederhana Nya menjabat

sebagai inspirasi ke Sekolah Prairie, sebuah nama yang diberikan kepada sekelompok

arsitek yang gaya adalah adat arsitektur midwestern. Kemudian ia menjadi salah satu

praktisi utamanya. Beberapa kreasi yang paling penting termasuk Robie House di

Chicago, Illinois dan House Martin di Buffalo, New York.

Pada tahun 1909, setelah delapan belas tahun di Oak Park, Wright meninggalkan

rumahnya untuk pindah ke Jerman dengan seorang wanita bernama Mamah Borthwick

Cheney. Ketika mereka kembali pada tahun 1911, mereka pindah ke Spring Green,

Wisconsin di mana ibunya telah memberinya sebagian dari tanah leluhurnya ‘; itu adalah

pertanian yang sama di mana ia menghabiskan banyak waktu sebagai seorang anak muda.

Pada musim semi ia dibangun Hijau Taliesin. Mereka tinggal di sana sampai 1914 ketika

tragedi terjadi. Sebuah hamba gila Cheney dan tragis dibunuh enam orang lainnya,

6TEORI ARSITEKTUR 3

Page 7: Makalah Teori Arsitektur 3

kemudian membakar Taliesin. Banyak orang pikir ini acara yang mengerikan akan

menjadi akhir dari karier Wright. Ia membuktikan mereka salah Namun, dengan

keputusannya untuk membangun kembali Taliesin.

Selama 20 tahun berikutnya pengaruh Wright terus tumbuh dalam popularitas di

Amerika Serikat dan Eropa. Akhirnya gaya bangunan yang inovatif menyebar luar negeri.

Pada tahun 1915, Wright ditugaskan untuk merancang Hotel Imperial di Tokyo. Ia selama

waktu ini bahwa Wright mulai mengembangkan dan menyempurnakan filosofinya

arsitektur dan sosiologis. Karena Wright menyukai lingkungan perkotaan, bangunan itu

juga mengembangkan gaya sangat berbeda dari arsitek lain waktu. Dia dimanfaatkan

bahan-bahan alami, skylight dan dinding dari jendela untuk merangkul lingkungan alam.

Dia membangun gedung pencakar langit yang menyerupai pohon, dengan batang sentral

dan banyak cabangnya memproyeksikan luar. Dia menyatakan bahwa bentuk yang

ditemukan di lingkungan seharusnya tidak hanya terintegrasi, tetapi harus menjadi dasar

arsitektur Amerika. Sebuah contoh yang bagus adalah Perusahaan Larkin Administrasi

Gedung di Buffalo, New York (1903), dan Museum Guggenheim di New York City

(1943), yang menyerupai struktur shell atau siput.

Pada tahun 1932, Wright membuka Taliesin sebagai persekutuan arsitektur

dimana siswa muda dapat membayar untuk bekerja dengan dan belajar dari dia. Tiga

puluh magang datang untuk tinggal bersama dia di Taliesin. Melalui Fellowship Taliesin,

Wright menciptakan karya-karya seperti Fallingwater (Rumah Kaufmann) di Mill Run,

Pennsylvania, dan Johnson SC dan Anak Perusahaan Lilin Administrasi Pusat di Racine,

Wisconsin. Selama waktu ini, dia menikah dan terpisah dari Miriam Noel dan bertemu

istri ketiganya, Olivanna Milanoff. Kedua hidup bahagia di Taliesin selama lima tahun

dan membesarkan anak di sana. Sebagai pasangan yang lebih tua tumbuh, musim dingin

Wisconsin menjadi terlalu banyak bagi mereka. Pada tahun 1937, Wright keluarganya

pindah dan persekutuan ke Phoenix, Arizona dimana dia membangun Taliesin Barat dan

menghabiskan dua puluh tahun terakhir hidupnya.

Pada Taliesin Barat, karena iklim nyaman sepanjang tahun, Wright mampu

mengintegrasikan luar dengan ruang dalam ruangan itu. Dia merancang atap miring

tinggi, langit-langit tembus, dan besar, pintu terbuka dan jendela yang menciptakan

7TEORI ARSITEKTUR 3

Page 8: Makalah Teori Arsitektur 3

perbedaan halus antara rumah dan lingkungan. Kedua Taliesin dan Taliesin Barat

pengalaman hidup terus menerus untuk Wright sebagai mereka terus-menerus tetap

berada di bawah konstruksi. Sebagai persahabatan tumbuh dan kebutuhan untuk fasilitas

yang lebih besar menjadi perlu, Wright terus membuat penambahan dan perluasan di

kedua rumah.

Pada tanggal 9 April 1959 di usia sembilan puluh dua, Wright meninggal di

rumahnya di Phoenix, Arizona. Pada saat kematiannya, ia telah menjadi diakui secara

internasional untuk gaya bangunan yang inovatif dan desain kontemporer. Dia telah

menciptakan 1.141 desain, yang 532 telah diselesaikan. Namanya telah menjadi identik

dengan desain besar, tidak hanya karena bentuk desain, tetapi juga karena fungsi.

2.2 Ide Pemikiran dan filosofis kehidupan dari Frank Lloyd Wright

pemikiran dan filosofis kehidupan dari Frank Lloyd Wright yang akan mencakup

6 ide yaitu ide tentang pemahaman agama yang integratif, ide tentang supremasi alam

diatas manusia, ide tentang personal demokrasi, ide tentang arsitek profesional yang

berlandaskan nilai moral, ide tentang pendidikan yang progresif dan ide tentang kota yang

ideal. Pembahasan ini sangat penting bagi membuat kerangka studi tentang nilai-nilai

moral Frank Lloyd Wright untuk diambil pelajaran dan diserap oleh Arsitektur Islam

secara kritis dan integratif

Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Pemahaman Agama yang Integratif

Sebagai seseorang yang berasal dari keluarga penganut Kristen Protestan yang

sangat kuat1, tentu saja masalah agama menjadi sebuah pondasi dasar yang sangat

mempengaruhi kehidupan dan falsafah hidup dari Frank Lloyd Wright, dan hal ini tentu

saja berimplikasi dan memiliki efek langsung kepada desain dan produk pemikiran beliau.

Pemikiran Wright tentang agama membentuk sebuah konsep yang sangat kuat dan unik.

Dibandingkan pemikiran Kristen yang ada ketika itu pemikiran-pemikiran beliau cukup

inovatif dan berpijak pada kerangka rasionalitas yang jelas dan menyeluruh.

“It’s about 2000 years now since Jesus said that the Kingdom of God-He meant the

kingdom of nature apprehension and application-was at hand. He meant it was in man’s

capacity to know this kingdom of God. He was a prophet, a real poet, the greatest one.

But our world got him all wrong, doesn’t preach Him, doesn’t take His teaching-never

8TEORI ARSITEKTUR 3

Page 9: Makalah Teori Arsitektur 3

did.. The Christian religions got Him all balled up by way of disciples and we are no

nearer to his Kingdom today than we were in His own time, are we? We go to war, we

kill, we steal, we make a profession of all those things and other wholly artificial ones.”2

Dalam identifikasi penulis, penulis menemukan bahwa ide tentang pemahaman

agama yang integratif dari Frank Lloyd Wright ini dapat dijabarkan atas pemikiran bahwa

agama merupakan bagian integral dari arsitektur, bahwa agama seharusnya berkontribusi

kepada masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa agama seharusnya merupakan

sebuah hal yang dinamis, penuh rasionalitas dan dapat dengan mudah dijelaskan kepada

orang banyak.

Pemikiran pertama dari ide tentang pemahaman agama yang integratif adalah

sebuah pemahaman bahwa agama merupakan bagian integral dari arsitektur. arsitektur

dipengaruhi oleh agama sebagaimana pemahaman bahwa arsitektur juga dipengaruhi oleh

aspek yang lain seperti politik, ekonomi dan kondisi sosial.

Hal ini terlihat dari bagaimana tulisan-tulisan dan produk pemikiran dari Wright.

Ia banyak mengaitkan antara arsitektur dan agama sebagai sebuah kesatuan yang utuh dan

berkorelasi secara positif. Agama merupakan bagian dari sistem hidupnya dan karena

arsitektur merupakan bagian dari sistem kehidupan kita maka Arsitektur tidak akan dapat

dipisahkan dari agama. Merupakan sebuah kesalahan yang besar ketika manusia

memahami arsitektur hanya sebagai implikasi dari hal yang lebih bersifat kebendaan dan

bentuk materi.

“Architecture organic, perhaps because firstly deeply concerned with the integrity of

innate structure, first grasped the demand of our modern American life for higher

spiritual order.”3

Hal ini sangat berbeda dengan pemikiran yang berkembang di Eropa dan Amerika

pada masa itu, dimana orang mulai meninggalkan keyakinan agama, nilai-nilai moral dan

sisi-sisi kemanusiaan untuk hal yang disebut sebagai modernisasi dengan trend dan warna

kehidupan yang materialistik4.

Keberhasilan Rennaisance dalam menggulung supremasi absolut gereja dan

menggantikannya dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, rasionalisme akal, sains

dengan garis hidup yang berbau sekuler membuat kehidupan manusia berkembang

9TEORI ARSITEKTUR 3

Page 10: Makalah Teori Arsitektur 3

menjadi suatu bentuk yang jauh dari nilai-nilai dan sisi kemanusiaan. Revolusi industri

yang yang menjadikan manusia lebih sebagai produk dan bahan baku untuk dioptimalkan

fungsi dan peranannya telah melepaskan manusia dari prinsip dan hakikat hakikinya.

Melepaskannya dari fungsi dan peranan sosialnya dengan membentuk baut- baut

kapitalisme yang berkerja atas dasar mekanisme dan sistem sintesis5. Manusia mulai

mengerjakan hal-hal yang dia sendiri seringkali tidak memahaminya dengan pengulangan

tanpa sebuah kesadaran.

“It was budha who noticed that the spoon may lie in the soup for a thousand years and

never know the flavour of the soup.”6

Inilah beberapa hal yang menjadi titik tekan dari pemikiran-pemikiran Frank

Lloyd Wright. Sebuah ide tentang integrasi yang harmoni dari agama dengan aspek

kehidupan yang lainnya termasuk Arsitektur.

Pemikiran kedua dari ide tentang pemahaman agama yang integratif adalah

sebuah pemahaman bahwa agama bukanlah merupakan pelayanan untuk Tuhan

melainkan sistem hidup yang mengatur hubungan antar manusia dalam konteks

pengabdian kepada Tuhan. Pemikiran ini sangat signifikan karena ia akan mengatur

seluruh pola kehidupan dan menentukan ke arah mana seseorang akan bergerak. Ketika

Wright diminta mendesain Unity Temple terlihat sekali bagaimana ia menjadikan gereja

tersebut sebagai sebuah pusat kegiatan dan pembangunan masyarakat.

“Why not, then, built a temple, not to God in that way7-more sentimental that

sense-but built a temple to man, appropriate to his uses as a meeting place, in which t

study man himself for his god sake? A modern meeting house and a good-time place.”8

Dalam Arsitektur hal ini sangat penting karena hal ini jelas bertentangan dengan

mainstream yang ada pada konsep rumah Tuhan terutama dalam pembuatan gereja dan

rumah ibadah ketika itu, dimana orang kemudian membangun tempat ibadah atau hal- hal

yang berbau religius secara megah dan berlebihan dengan tujuan pengabdian dan

persembahan kepada Tuhannya. Implikasi konsep ini sungguh luar biasa karena ia

berhubungan dengan pemahaman sistem hidup dan perilaku manusia dimana arsitektur

merupakan satu aspek di dalamnya (Lihat gambar 1 dan 2).

10TEORI ARSITEKTUR 3

Page 11: Makalah Teori Arsitektur 3

Pemikiran ketiga dari ide tentang pemahaman agama yang integratif, yang dapat

kita jumpai dalam pemikiran Frank Lloyd Wright justru terletak pada semangat dari

Rennaisance sendiri yaitu semangat untuk mempertanyakan apa yang ada pada sebuah

agama. Agama protestan banyak mempertanyakan ritual-ritual dan pemahaman dasar dari

agama Kristen yang ada ketika itu. Aliran Unitarian yang dianut oleh keluarga Frank

Lloyd Wright dengan dasar pemikiran dan konsepsi hidup yang ada pada Frank Lloyd

Wright ketika itu ikut mempertajam ide mempertanyakan ini. Ketika banyak orang

cenderung untuk melihat agama sebagai sebuah adat dan tradisi lalu kemudian

mengikutinya dengan sebuat taqlid buta. Frank Lloyd Wright justru mempertanyakan

banyak hal dalam agama yang dalam banyak hal justru menjadikan agama sebagai sebuah

hal yang dinamis dan progresif.

Great religious leaders-Budha, Jesus, Abdul Bahai, Mohammad, Laotze

especially-wanted no formalism by institutionalizing religion: tolerated no bureaucracy

or officialism in the realm of the spirit. Such integrity of soul wanted not even

disciples!”9

“High priest of religion as of education, as we have them both now, seldom

understand and never dare teach the basic freedom, the life-blood of democracy, and

ethical! Its very nature remains obscure.”10

Hal ini juga merupakan sebuah hal yg sangat penting karena mempengaruhi pola

pikir masyarakat secara umum dan secara integratif membentuk pola dan kualitas

kehidupan manusia yang akan jauh berbeda! Karena di dalamnya terdapat ide dan

semangat tentang perjuangan. Ide dan semangat tentang perjuangan yang membangun

dan mengembangkan agama sebagai sebuah hal yang tidak statis melainkan sebuah studi

yang senantiasa dinamis dan bergerak ke arah pencarian kebenaran.

Frank Lloyd Wright dan Supremasi dari Alam di atas Manusia

Berangkat dari sebuah pemahaman bahwa alam merupakan “The only body of

God that you can see”, Frank Lloyd Wright meneguhkan sebuah konsepsi bahwa alam

sebagai sebuah refleksi dari Tuhan harus mendominasi dan berada diatas dominasi dan

pemikiran dari manusia.

11TEORI ARSITEKTUR 3

Page 12: Makalah Teori Arsitektur 3

“The real body of our universe is spiritualities-the real body of the real life we

live. From the waist up we’re spiritual at least. Our true humanity begins from the belt up,

doesn’t it? Therein comes the difference between the animal and the man. Man is chiefly

animal until he makes something of himself in the life of the spirit so that he becomes

spiritually inspired-spiritually aware. Until then he is not creative. He can’t be.“11

Hal ini sangat terlihat dari rumah-rumah Praire dan banyak bangunan publik yang

didesain oleh Frank Lloyd Wright yang secara konsisten diterapkan hingga akhir

hidupnya.

Bangunan sebagai sebuah produk tangan manusia harus tunduk dan menyesuaikan

agar dapat berdiri diatas karakter dan kekuatan dari lingkungan alam dan binaan di

sekitarnya. Bangunan harus mampu mengadaptasikan dirinya dengan konteks yang ada

di sekitarnya. Hal inilah yang menjadikan bangunan-bangunan Frank Lloyd Wright

bersatu dengan site-nya, tidak menjadikannya secara sombong berteriak untuk

menunjukkan dirinya, namun lebih terlihat bersuara secara harmoni dengan apapun yang

ada di sekitarnya (Lihat gambar 3).

“Young Wright saw that nature was a wonderful teacher and had answers to

many question that theoretical learning could not explain nearly so well.”12

Dari studi tentang kehidupan Frank Lloyd Wright sebelumnya kita akan dapat

menelusuri asal dari pemikiran dan konsepsi ini. Lingkungan masa kecil, perhatian dari

ibunya dan pengalaman selama bekerja di ladang pamannya membentuk , melatih

pemikiran dari Frank Lloyd Wright untuk menghargai dan melihat alam asli sebagai

sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam perancangan sebuah desain. Ia

merupakan sebuah faktor utama yang menentukan sebuah desain.

“ She13 loved to pick windflowers in the hills and meadows, studying them,

arranging them in cluster, explaining to him the intricate formation of the petals in

relation to leaves and stem. She love ferns because of their geometric design and passed

that love to her son….”14

Ide dan pemikiran tentang supremasi alam ini memliki sebuah implikasi yang

sangat besar dan signifikan. Karena dalam Arsitektur kemudian ia berbicara dalam

penggunaan bahan, proses desain dan bagaimana menetapkan skala dan perbandingan. Ia

12TEORI ARSITEKTUR 3

Page 13: Makalah Teori Arsitektur 3

membahasakan bagaimana kita memperlakukan bangunan sebagai produk manusia ketika

berhadapan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya.

Ide dan pemikiran tentang supremasi alam juga akan melahirkan sebuah konsepsi

tentang sebuah kehidupan yang berkelanjutan (sustainable). Kehidupan yang

berkelanjutan jika kita pelajari dalam pemikiran dan filosofi dari Wright mengandung dua

dimensi yaitu dimensi alam sebagai aspek fisik dan dimensi sosial yakni pemikiran dan

pemahaman manusia sebagai aspek internal (spiritual)15.

Dimensi alam berbicara tentang perjuangan untuk menjaga dan merawat alam

sebagai sebuah produk Tuhan yang harus dilestarikan bahkan ditingkatkan kualitas daya

dukungnya. Sedangkan dimensi sosial berbicara tentang pemeliharaan sikap kritis dan

pemeliharaan terhadap aspek sosial dan sisi-sisi dari pemikiran dan tingkah laku manusia.

Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Tanpa pemahaman yang integral

terhadap terhadap keduanya kita akan menghadapi sebuah masalah yang serius dan

kronis.

“ We must conceive and integrate: begin again at the beginning to build the right

kind of building in the right way in the right place for the right kind of people.”16

Inilah yang dapat kita lihat pemikiran dan falsafah hidup dari Frank Lloyd Wright,

sebuah semangat sustainability yang mencakup aspek fisik dan juga aspek sosial.

Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Personal Demokrasi

Bagian dari pemikiran ini sangat menarik karena menunjukkan interaksi yang

positif antara arsitektur dengan politik sebagai suatu bagian dari aspek-aspek kehidupan

manusia. Ianya sekaligus juga membantah sebuah pemahaman yang berusaha mengkotak-

kotakkan arsitektur dan politik sebagai sebuah hal yang terpisah. Politik tidak dapat

dipisahkan dari aspek lain dari hidup kita sebagaimana tidak dapat dipisahkannya politik

dari aspek arsitektural. Arsitektur dipengaruhi dan juga mempengaruhi politik! Realitas

yang ada telah menunjukkan hal ini.17

“…the politicians-are, they are only complex expedients to force this swarning

clerical breed of bureaucracy to function together. This has bred, finally, still more

droves of white-collarites:…It becomes impossible to hold, operate, or distribute land,

sell or buy money, or manufacture anything, safely, or even marry, make love or die,

13TEORI ARSITEKTUR 3

Page 14: Makalah Teori Arsitektur 3

without the guide and counsel of these specialist in the extraordinary entanglements of

rent, of rules, of regulations applied to this or that involute commercial expedient with

courts for counters where the attempt to put law above man is made in this complex game

we now call our civilization in the prosperity of the machine age.”18

Karenanya pemikiran-pemikiran dan filosofi kehidupan Frank Lloyd Wright yang

banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh besar yang mempengaruhi politik Amerika seperti

Walt Withman, George Washington, Abraham Lincoln dan Thomas Jeferson juga tidak

dapat kita abaikan begitu saja.

Ide dan pemikiran tentang Demokrasi yang dapat kita temukan pada pemikiran-

pemikiran Frank Lloyd Wright berakar dari pemahaman tentang agama, nilai- nilai dan

pemahaman tentang sisi-sisi kemanusiaan yang telah mulai dilupakan dalam Revolusi

Industri. Penggunaan mesin dan makin banyaknya produk fabrikasi pada saat revolusi

industri ternyata telah banyak menjauhkan manusia dari pemahaman dan fitrahnya yang

hakiki dalam hal pengetahuan ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Jadi Frank Lloyd

Wright menentang usaha menjauhkan manusia dari Tuhannya dengan memberikan

pandangan tentang aspek dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam kehidupan

agama. Sebuah bentuk Demokrasi yang bersendikan pengingatan kepada Tuhan.

Dalam pandangan Wright aspek utama dari sebuah peradaban adalah apa yang dia

katakan sebagai “personality” atau oleh beberapa orang dikatakan sebagai penghormatan

terhadap nilai dan kemampuan personal. Tanpa sebuah penghargaan terhadap

kemampuan individu dengan segala kretivitasnya suatu kebudayaan akan mengalami

kemunduran dan akhirnya kehancuran. Keberadaan seorang manusia sebagai seorang

individu harus mendapatkan sebuah penghargaan yang layak.

Ide ini seiring dengan apa yang terjadi di Eropa oleh Art and Craft Movement19,

dimana gerakan ini secara keras menentang penggunaan mesin-mesin dalam revolusi

industri yang pada akhirnya membunuh kreativitas pekerja, mengambil pekerjaannya dan

mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan.

Dalam beberapa hal mungkin hal ini terlihat sepele, misalnya jika kita membuat

sesuatu yang sederhana sebutlah sebuah bolpoint apakah kita harus melihatnya sebagai

sesuatu yang begitu membutuhkan sentuhan tangan dari seorang ahli sehingga kualitasnya

begitu perlu untuk diperhatikan. “Itu kan benda sederhana”, selama ia bisa berfungsi

14TEORI ARSITEKTUR 3

Page 15: Makalah Teori Arsitektur 3

dengan baik maka mengapa kita harus mempertanyakan kualitasnya , beberapa kalangan

bahkan menganggapnya sebagai suatu hal yang menggelikan dan tidak praktis.

Penulis tidak akan berkomentar tentang hal ini namun penulis berpendapat bahwa

kita harus melihatnya dalam konteks yang lebih luas, dalam hal ini bagaimana

hubungannya dengan demokrasi sebagai sebuah ideologi kemanusiaan secara

keseluruhan. Masalah kualitas dan aspek personal ini berhubungan dengan bagaimana

peranan manusia dalam sistem kehidupan pada akhirnya.

Manusia-lah yang menciptakan mesin, mesin seharusnya menjadi alat bagi

manusia untuk membantu dan meningkatkan kualitas dari produk yang ia hasilkan, ketika

dominasinya melampaui manusia dan akhirnya menjajah kualitas dari kehidupan manusia

maka pasti telah terjadi hal yang salah. Dalam pandangan penulis perjuangan Art and

Craft jauh lebih besar dari perjuangan meningkatkan kualitas barang namun lebih

merupakan sebuah perjuangan nilai-nilai kemanusiaan keatas suatu sistem yang

menginjak-injak harkat dan martabat manusia. Sebagaimana dikatakan oleh Muthesius:

The art and crafts are called upon to restore our awareness of honesty, integrity

and simplicity in contemporary society. If this can be achieved, the whole of our cultural

life will be profoundly affected….the success of our movement will not only alter the

appearance of house and flats but will have direct repercussions on the character of an

entire generation…if the new trends are genuine, then an original, lasting style will

emerge….(H. Muthesius 1907).”20

Wright dalam tulisan-tulisannya tidak pernah menentang penggunaan mesin

dalam kehidupan manusia. Bahkan dalam beberapa bagian tulisannya ia cenderung

mengajak manusia untuk menemukan dan mengeksplorasi penggunaan bahan-bahan baru

yang dapat meningkatkan kualitas dan optimalisasi fungsinya. Namun secara tegas dan

keras Frank sangat menentang penggunaan mesin dalam kehidupan modern yang dalam

pandangannya menghilangkan aspek kemanusiaan dan menggadaikannya demi sebuah

keuntungan sesaat.

“Meantime the Machine became the monstrous power that moves us now. All our

timely materials like glass and steel came to hand as a great new means of building. But

there were no architectural forms suited to their use. The practice of architect was so far

gone to the composer of the picture that we had no Architect able to conceive the radical

15TEORI ARSITEKTUR 3

Page 16: Makalah Teori Arsitektur 3

new forms needed to use the new tools and materials with nobility, inspiration or even

intelligence.So our own architect in this new world further falsified symbols and again

prostituted the new materials not only by a kind of mimicry but by outrage that made our

architecture what it is today-servile, insignificant refuse or puerile nostalgia.”21

Dari pemahaman tentang pentingnya penghargaan individu inilah konsepsi

Arsitektur Demokrasi Frank Lloyd Wright lahir. Sebuah pemahaman yang berusaha

merefleksikan kehidupan bernegara dan sistem politik kerakyatan ke dalam Arsitektur.

Hal lain yang juga banyak mendapatkan perhatian dari Wright dalam konteks

Arsitektur dan sistem kenegaraan adalah apa yang dia katakan sebagai identitas sebuah

bangsa. Pada saat itu di Amerika banyak arsitek begitu gandrung dengan aliran

Revivalisme dan Ekletik yang berusaha menghidupkan aliran Klasik, Yunani atau

Romawi ke dalam arsitektur kontemporer ketika itu.

Dalam pandangan Wright hal ini merupakan sebuah kebodohan dan kesalahan

yang sangat besar, karena suatu upaya penjiplakan tidak akan menghasilkan sebuah karya

arsitektural yang bermutu (pada awalnya mungkin terlihat bagus, namun tanpa “Sprit of

Time” dan “Spirit of Place”, ia akan membawa masalah yang kronis dan serius) dan yang

terpenting adalah ia tidak mencerminkan identitas dan kepribadian suatu bangsa.

“The truth is, we need originality more than it was ever needed to make good our

claim to democratic freedom. Why can’t we be honest about it? If one must steal it-steal

it. Take it straight! Why fake it and spoil it?”22

“No great Architecture can arise from us based upon the expedient use of the

ancient city.”23

Dalam pandangan Wright, akan lebih positif jika kita memiliki identitas tersendiri

walaupun tidak terlihat terlalu hebat, namun setidaknya itu identitas kita, yang dengannya

kita boleh berbangga dan dengan sebuah eksplorasi dan eksperimen yang cukup pada

akhirnya akan mampu menghasilkan sebuah Arsitektur yang berkualitas.

Sebagaimana Sullivan ketika mengkritik tentang penggunaan tipologi Romawi

untuk bangunan sebuah bank (Lihat Gambar 4),

16TEORI ARSITEKTUR 3

Page 17: Makalah Teori Arsitektur 3

....Of course you and I know well enough that the reason why the bank building an

imitation Roman temple is because it is easy and cheap to make that sort of thing – the

people at large do not know it... , is the pseudo-Roman temple were for any one thing

American it must, ipso facto, be good for anything and everything American, because

American means American, and expresses the genius of the people. But Roman does not

mean American, never did mean American, never can mean American. Roman was

Roman. American is, and to be, American. The architect should know this without our

teaching, and I suspect that he does know it very well in his unmercenary moments. The

public would know it instinctively if they were not continually bamboozled and wheedled

by architect and thus bereft or their sense of fitness; and so could become free to regard

the architect in any other light than his self-made one of peddler on fashions.24

Wright pun banyak mengkritik bangunan-bangunan di Amerika yang dalam

pandangannya lebih merupakan langkah mundur dan sama sekali tidak mencerminkan ide

tentang apa itu Amerika.

Aspek lain yang juga menjadi perhatian dari Wright adalah masalah kebebasan

dan kekuasaan dari rakyat secara keseluruhan diatas kepentingan, sebuah prinsip dasar

dari Demokrasi itu sendiri. Kebebasan individu untuk berkreasi, kebebasan dan hak dari

setiap orang untuk dihargai sebagai individu dengan segala implikasinya baik dalam

kebebasan berserikat maupun kehidupan bernegara.

“When democracy triumphs and builds the great city, no man will live as a servile

or savage animal; holing in or trapped in some cubicle on an upended extension of some

narrow street. Withstanding all this passing danger to him- the free man will again live

free: the human biped which the best of him always dreamed of being! Life and love as

noble leaders of our brave social experiment.”25

Frank Lloyd Wright dan Profesional Arsitek yang Bermoral

Satu hal yang menjadi banyak perdebatan dimana di dalamnya terdapat banyak

masalah, adalah apa yang disebut sebagai kode etik dan hubungan profesional dari profesi

yang bernama arsitek. Pembahasan ini sangat penting karena berhubungan dengan

pengaplikasian dari sebuah hal yang prinsipil dan idealis dalam sebuah realitas kehidupan

profesi.

17TEORI ARSITEKTUR 3

Page 18: Makalah Teori Arsitektur 3

Wright sebagaimana yang kita temukan dalam tulisan-tulisannya meletakkan

hubungan dengan Tuhan (aspek religius) sebagai bagian dari profesi Arsitek. Hal ini

merupakan sebuah aspek yang sangat mendasar dan fundamental karena derivasi darinya

sangat signifikan dan menjadi sendi dasar dari profesi ini. Ketika kita menjadikan agama

sebagai bagian dari sebuah profesi praktis berarti kita berbicara tentang pengaplikasian

dari sebuah nilai-nilai idealis religius ke dalam sebuah sistem pragmatis dari kondisi riil

profesi tersebut.

Penggunaan aspek religius ini pada akhirnya mempengaruhi bagaimana pola pikir,

metode bertindak dan respon positif dari arsitek sebagai profesi dalam menghadapi

masalah-masalah keprofesiannya. Salah satu masalah yang paling penting dan

fundamental dari profesi ini adalah bagaimana hubungan seorang arsitek dengan

kliennya. Hal ini merupakan sebuah aspek yang sering menimbulkan sebuah masalah.

Dalam banyak kasus, arsitek akhirnya lebih merupakan orang yang menjual dirinya

kepada kliennya. Ia secara membabi-buta mengikuti secara mentah-mentah apa yang

dikehendaki oleh kliennya, untuk kasus rumah pribadi mungkin masalah ini dapat kita

terima namun dalam kasus bangunan public (sebut saja kasus pembangunan masjid di

Malaysia)26 tentu saja masalah ini menjadi sebuah masalah serius yang jelas memerlukan

sebuah penanganan dan pandangan yang komprehensif. Frank Lloyd Wright sangat

menentang para arsitek yang menjual dirinya demi memuaskan keinginan kliennya. Hal

ini dapat kita lihat dari percakapan antara Wright dan Cecil (sahabat akrabnya) berikut

ini:

“ Whom are you going to build homes for? If you go against their wishes and try

to give them what you think right and not what they think they want?” “ That’s just where

a wise creator must come in, cecil. I won’t need but one man in ten thousand to work for-

even one man in a hundred thousand would keep me more than busy all my life, because

that man will need me as much as I need him. He will be looking for me.”27

Adalah benar bahwa dengan kemampuannya dari segi finansial seorang “Owner”

dapat mendikte seorang arsitek sebesar apapun, karena memang dari merekalah seluruh

pemasukkan sang arsitek berasal. Namun di sisi lain kita juga tidak dapat mengabaikan

bahwa akan ada banyak orang yang menggunakan bangunan tersebut karenanya kita,

18TEORI ARSITEKTUR 3

Page 19: Makalah Teori Arsitektur 3

sebagai arsitek tidak dapat seenaknya membuat sebuah bangunan apalagi jika ternyata

motif dari si arsitek hanya dalam upaya menambah komisi yang ia terima.28

Masalah tanggung-jawab pribadi ini menjadi sebuah isu yang senantiasa

disampaikan oleh Frank Lloyd Wright. Bahwa seorang arsitek bertanggung-jawab

terhadap bangunan yang dihasilkannya dan sebuah bangunan tidak dapat berbohong! Ia

akan berbicara tentang apa yang melatar-belakangi pembangunannya. Karenanya jika kita

sebagai seorang arsitek menghasilkan sebuah bangunan yang buruk dan mengabaikan

tanggung-jawab terhadap masyarakat. Pertanyaan besar tentang konsistensi dan

keprofesionalitasan kita sebagai arsitek akan senantiasa ditanyakan kepada kita.

Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Pendidikan yang Progresif

Dari beberapa tulisan yang sudah dihasilkannya, masalah yang juga menjadi titik

perhatian dari Frank Lloyd Wright adalah apa yang saya definisikan sebagai ide tentang

pendidikan yang progresif. Pemikiran-pemikiran ini menunjukkan bagaimana perhatian

Wright terhadap dunia pendidikan sebagai sebuah pencetak arsitek-arsitek yang memiliki

pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan, moral dan berkelanjutan.

“ What is education without enlightenment? Is mere conditioning. And what is

mere conditioning mass ignorance, the poisonous and poisoning end of what we call

civilization? There is nothing more dreadful, more dangerous, nothing to be more feared

in this world, than plain or fancy ignorance. We can see this

Banyak pembangunan Masjid besar di Malaysia tidak lagi memperhatikan situasi

dan kondisi dari tempat dimana masjid tersebut dibangun namun lebih merupakan

penjiplakan dari Masjid di Timur Tengah yang kesemuanya berakar dari kehendak klien-

Lihat Manuskrip Tafsir hadith oleh Dr Tajuddin Mohd Rasdi tanggal 30 April 2003. 27

Wright, Frank Lloyd, an autobiography, hal 85. 28 Komisi dari seorang Arsitek

ditentukan dari persentasi biaya proyek, hal inilah yang kemudian menyebabkan seorang

memperbesar volume dari bangunannya dalam upaya mendapatkan upah yang lebih

besar.

Pemikiran-pemikiran ini akan sangat berguna bagi dunia pendidikan arsitektur

kita. Dengan sebuah konversi teori dan pemahaman yang cukup, kita akan mampu

19TEORI ARSITEKTUR 3

Page 20: Makalah Teori Arsitektur 3

menciptakan sebuah sistem pendidikan yang integral, menyeluruh, lengkap serta relevan

untuk berbagai situasi dan kondisi.

“ Education should consist in learning to recognize its integrity and this

indigenous character wherever found people or things”.30

Walaupun Taliesin sebagai sekolah sekaligus studio kerja dari Wright banyak

dikritik karena tidak menghasilkan satu pun arsitek yang berkualitas (dalam arti kata se-

kualitas Frank Lloyd Wright).

“The Taliesin Fellowship has often been criticized on two grounds: first, because

(it is alleged) the young people who came to study there were, in effect, exploited and

forced to do all sort of housekeeping and farm work, rather than learn something about

Architecture. And second the fellowship has been criticized because it did not produce

any very talented “Wrightian” architects.”31

Namun mempelajari teori-teori dan metode pelajaran beliau tetaplah merupakan

suatu hal yang esensial. Memang penilaian terhadap keberhasilan ataupun kegagalan ini

menjadi suatu hal yang relatif dan memerlukan parameter dan indikator yang jelas.

Namun tanpa mempermasalahkan parameter dan kualitas dari hasil didikan Wright, ada

sisi-sisi moral dari pendidikan Frank Lloyd Wright yang memberi pelajaran pada kita

akan makna hakiki dari arsitektur sekaligus bagaimana interaksi aspek ini dalam konteks

dan lingkungan yang lebih luas.

Ide-ide Frank Lloyd Wright dalam dunia pendidikan diantaranya, yang pertama

pendidikan yang menjadikan semangat bertanya dan mencari tahu sebagai jantung

pemikirannya. Pendidikan haruslah menjadi sebuah bagian dari proses pembelajaran yang

merangsang semua elemen akademik untuk membudayakan rasa ingin tahu dan

mengembangkan atmosfer akademis. Kebiasaan mempertanyakan sesuatu menjadi sebuah

elemen yang sangat penting karena dari dalamnya lah sebuah ilmu tidak hanya didapat,

namun dikembangkan.

Dan dalam proses diskusi inilah kita mendapatkan sebuah kerangka perjuangan

demi kebaikan orang banyak. Namun bagaimana dengan pendidikan sekarang,

sebagaimana dikatakan oleh Wright:

20TEORI ARSITEKTUR 3

Page 21: Makalah Teori Arsitektur 3

“This weed goes to seed! Children keep on coming and growing. Now herded by

the thousand in school built like factories, run like factories: all systematically turning

out herd-struck teenagers like machine turning out shoes. In knowledge-factories.”32

Kita lebih mementingkan untuk menghasilkan pelajar-pelajar dengan spesifikasi

tertentu (seperti sepatu) daripada pelajar yang berpikir33.

Yang kedua adalah pemahaman untuk melihat sesuatu di belakang dari suatu

peristiwa, benda atau korelasi dari tanda-tanda. Untuk melihat ke dalam bukan melihat

pada! Pemahaman ini sangat penting karena darinyalah integrasi dan keluasan makna dan

peranan dari sebuah ilmu dapat kita capai . Dari semangat melihat ke dalam sebuah

peristiwa inilah pada akhirnya kita mendapatkan sebuah gambar yang utuh dari apa itu

arsitektur.

“True education is a matter of seeing in, not merely seeing at. Seeing in means

seeing nature. Now when popular education uses the world nature, it may mean the

elements; it may mean animal life; it means pretty much from the; waist down. Whereas

nature with a capital “N”- I am talking about the inner meaning of the word Nature-is all

the body of god we’re ever going to see. It is practically the body of God for us. By

studying that nature we learn who we are, what we are, and how we are to be.”34

Yang ketiga adalah sebuah pemahaman bahwa segala ilmu yang kita dapat

haruslah dapat diaplikasikan dan berguna baik secara langsung maupun kemudian bagi

masyarakat secara umum. Tanpa sebuah orientasi dan target yang jelas untuk berorientasi

kepada masyarakat, ilmu hanyalah menjadi milik elitis dari suatu kelompok masyarakat

saja. Kita hanya akan mendapatkan sekumpulan orang pintar yang memperbudak orang

banyak demi keuntungan pribadinya. Tanpa sebuah pemahaman yang positif ini manusia

akan kehilangan hakikat dasarnya sebagai manusia.

Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Kota yang Ideal

Di akhir masa kehidupannya Frank Lloyd Wright menghasilkan sebuah pemikiran

tentang sebuah kota yang ideal. Ide ini kemudian lebih dikenal sebagai “Broad Acre

City”. Ide tentang Broadacre city merupakan sebuah anti tesis dari ide tentang sebuah

kota yang tersentralisasi atau yang biasa disebut sebagai Radian City.

21TEORI ARSITEKTUR 3

Page 22: Makalah Teori Arsitektur 3

“Centralization is centripetal, whether as city, factory, school or farm; it has not

met the rising spirit of democracy-freedom of the individual as individual to work with-

for centralization is by nature against it.”35

Ide tentang kota yang ideal ini juga merupakan sebuah respon atas hilangnya

nilai-nilai agama, moral dan terutama sekali nilai-nilai kemanusiaan dari kehidupan

orang-orang modern (Lihat gambar 5 & 6). Revolusi Industri di Eropa memiliki sebuah

implikasi yang sangat besar kepada manusia. Penemuan mesin uap dan akhirnya

computer dan robot telah banyak mengubah perilaku dan merombak sendi-sendi dasar

dari interpretasi seorang manusia terhadap makna dan arti kehidupan. Ide tentang

kemutlakan materi sebagai sebuah bagian utama dari kehidupan menghilangkan sisi- sisi

kemanusiaan dan aspek ruhiah dari manusia.

Perubahan pola pikir dan persepsi masyarakat ini merupakan suatu perubahan

yang sangat revolusioner. Pemikiran-pemikiran sekuler yang mengesampingkan hal-hal

yang bersifat ketuhanan mendapatkan sebuah landasan berpijak. Pemikiran-pemikiran

materialistic ini pada akhirnya mengabaikan bahkan memberi resistensi terhadap banyak

hal yang bersifat immaterial termasuk agama dan nilai-nilai moral. Sebenarnya ide dan

pemahaman ini sudah dimulai ketika Plato menyatakan bahwa inti dari sebuah ilmu

pengetahuan ada di otak bukan pada hati sebagaimana para filosof Yunani sebelum ia

katakan. Namun barulah pada masa renaissance ia mendapat sebuah tempat yang cukup

stabil, diterima dan akhirnya mengubah sendi-sendi dasar dari pemahaman sebagian besar

ilmuwan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Implikasi dari pemikiran ini sangat besar! Orientasi dari pemikiran-pemikiran

yang materialistik akan melahirkan sebuah pemahaman yang pragmatis, orang baru

melakukan kontak sosial ketika dalam pandangannya hal tersebut membawa manfaat

kepada dirinya. Sistem nilai dan tatanan moral akan menjadi sebuah hal yang sangat

kabur, karena orientasi pemahamannya akhirnya diletakkan pada interpretasi dari

masing-masing individu.

Dalam pandangan Wright hal ini tidak boleh terjadi. Kenapa? Karena kita

manusia! Dan yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah tingkat

kesadarannya. Anda mungkin dapat melatih seekor monyet untuk melakukan sesuatu

namun perlu kita sadari bahwa seekor monyet tidak memahami dan tidak akan memahami

22TEORI ARSITEKTUR 3

Page 23: Makalah Teori Arsitektur 3

apa sebenarnya yang ia lakukan. Hanya sebuah kesadaran lah yang menyebabkan

manusia kembali kepada hakikat dasarnya sebagai manusia. Kehidupan modern

sebagaimana yang diberikan oleh Revolusi Industri telah merampas hal ini. Mesin-mesin

produksi telah memaksa manusia untuk mengerjakan sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak

memahami apa yang sebenarnya ia lakukan. Inilah persepsi dasar yang menjadi pijakan

dari ide Frank Lloyd Wright tentang kota yang ideal.

Turunan dari pemahaman dasar ini memiliki implikasi yang jelas-jelas berbeda

dari pemahaman tentang revolusi Industri. Pemahaman dasar ini membawa seorang

manusia kepada sebuah pengertian bahwa setiap individu sebagai manusia adalah seorang

personal yang sangan berharga dengan segala keunikan yang ada di dalamnya.

Pemahaman ini membawa manusia kepada penghargaan yang tinggi terhadap setiap

individu. Dari sinilah pada akhirnya Frank Lloyd Wright menolak secara tegas segala

upaya yang berusaha menstandarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

kemampuan personal dari seorang makhluk yang namanya manusia. Setiap individu harus

diperlakukan sebagai individu bukan sebagai bagian dari suatu kumpulan atau kelompok

tertentu. Hal inilah yang kemudian melahirkan konsepsi tentang pemilikan individu dan

penghargaan terhadap karya seorang individu.

Namun di luar pemahaman itu semua Frank Lloyd Wright termasuk orang yang

menolak, ketika pemahaman tentang penghormatan terhadap kemampuan seorang

individu tadi berkembang menjadi sebuah pemakaman individualistik. Seorang manusia

tetap harus berkontribuasi dan berkiprah dalam kehidupan masyarakatnya. Karena dari

situlah pada akhirnya kehidupan seorang manusia menjadi bermakna. Hal ini kembali

menegaskan konsepsi kesatuan antara aspek agama, moral dengan sifat materialisme dari

pemikiran Frank Lloyd Wright sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Sekali lagi ia

menegaskan bahwa agama dan moral merupakan bagian yang integral dan penting dalam

hidup kita.

Kesimpulan Dari pemaparan diatas kita mendapati berbagai ide dan sudut

pandang serta filosofi yang sangat berguna dari Frank Lloyd Wright. Dari berbagai ide

dan filosofi ini terlihatlah bahwa kita harus melihat Arsitektur sebagai sebuah kajian yang

sangat integral dengan berbagai kajian dari disiplin ilmu yang lain, karenanya untuk

memahami Arsitektur secara utuh kita harus melihat latar dan sistem di belakangnya

sebagai suatu kesatuan yang integratif.

23TEORI ARSITEKTUR 3

Page 24: Makalah Teori Arsitektur 3

Beberapa ide pemikiran Frank Lloyd Wright yang di tuangkan dalam desain

antara lain:

Gambar 1: Ide dari Wright tentang bagaimana seharusnya sebuah tempat ibadah

tercermin dari tulisan di depan Unity Temple.

24TEORI ARSITEKTUR 3

Page 25: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar 2: Eksterior dan interior dari Unity Church, sangat berbeda dengan gereja gothic

yang dibuat oleh banyak arsitek ketika itu mencerminkan bahasa arsitektural dan pemahaman

agama yang berbeda dari Frank Lloyd Wright.

25TEORI ARSITEKTUR 3

Page 26: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar 3: Berbagai bangunan karya Frank Lloyd Wright yang mencerimnkan

supremasi dan penghormatan terhadap alam dan lingkungan dimana bangunan tersebut

dibangun.

Gambar 4: Salah satu bangunan bank karya Louis Sullivan yang merupakan suatu

desain baru (bukan eklektik) terhadap tipologi Bank di Amerika.

26TEORI ARSITEKTUR 3

Page 27: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar 5: suatu model yang menggambarkan ide Wright tentang broadacre city

sebagai sebuah kota yang ideal. Terlihat pembangunan yang dilakukan lebih merupakan

pembangunan horizontal.

Gambar 6: Ide Radiant City yang dibuat oleh Le Corbusier. Pembangunan lebih

diarahkan kearah vertikal.

27TEORI ARSITEKTUR 3

Page 28: Makalah Teori Arsitektur 3

2.3 Filosofi Desain

Pusat filosofi desain Wright adalah konsep ia menguraikan arsitektur organik. Dia

mengusulkan bahwa desain bangunan harus menggambar pemandangan alam melalui

kerja elemen desain yang sederhana dan penggunaan cahaya, ruang dan warna alami.

Terkait erat dengan filosofi ini adalah keyakinannya bahwa desain rumah harus

menyatukan semua aspek desain - pengaturan bangunan atas situs, bentuk dan tata letak,

ruang interior, perabot dan dekorasi - untuk meningkatkan pengalaman penuh orang

menggunakan bangunan nya.

Untuk menjelaskan konsep kesatuan di alam, Wright menggunakan organisme

hidup sebagai contoh:

1. Harmony bagian dalam kaitannya dengan keseluruhan.

2. Bagian-bagian yang dibuat sesuai dengan fungsi organisme.

3. Bentuk organisme memutuskan karakter organisme.

4. Integrasi bagian untuk keseluruhan.

5. Desain bagian mengontrol desain keseluruhan.

Wright memiliki pengetahuan yang mendalam tentang dan banyak penghargaan

terhadap bahan alami seperti kayu dan batu. Bahan-bahan ini sampai sekarang telah

digunakan dalam berbagai cara - tertutup, dicat, diplester, dan diubah untuk memenuhi

setiap cara tertentu atau rasa. Namun dalam karya-karyanya, bahan-bahan ini selalu

digunakan dalam bentuk alami, dengan memungkinkan misalnya, penggunaan massa batu

sebagai fitur alami bangunan.

Adapun konsep dasar Arsitektur organik antara lain :

1. Building as nature

Bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur

organik. Bentuk-bentuk organism dan struktur suatu organism dapat menjadi konsep dan

gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur organik.

28TEORI ARSITEKTUR 3

Page 29: Makalah Teori Arsitektur 3

2. Continous present

Suatu karakteristik khusus dari desain arsitektur organik adalah bahwa arsitektur

organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah

berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu berkembang mengikuti zaman

namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran dalam sebuah desain.

3. Form Follows Flow

Bentuk bangunan sebaiknya diciptakan mengikuti aliran energi alam. Arsitektur

organik harus menyesuaikan dengan alam sekitarnya secara dinamis dan bukan melawan

alam. Alam dalam hal ini dapat berupa kekuatan struktural, angin, panas dan arus air,

energii bumi, dan medan magnet, seperti halnya tubuh manusia yang sulit dipisahkan dari

pikiran dan jiwa.

4. Of the people

Desain organik menempatkan penekanan khusus pada pengembangan suatu

hubungan yang kreatif dan sensitive dengan para pemakai bangunan. Perancangan bentuk

dan struktur bangunan, didesain berdasarkan kebutuhan pemakai bangunan. Perancangan

untuk kenyamanan pemakai bangunan juga sangat penting.

5. Of the hill

Frank Lloyd Wright mengatakan bahwa hubungan suatu bangunan dengan

lokasinya akan lebih baik jika dinyatakan dengan ‘of the hill’. dibandingkan dengan ‘on

the hill’. Idealnya dalam suatu bangunan organik akan terlihat tumbuh dan terlihat unik

dalam sebuah lokasi. Lokasi yang buruk dan tidak biasa akan menjadi tantangan bagi

arsitektur organik untuk memberikan solusi tak terduga dan imajinatif. Dalam lingkup

perkotaan, konteks bangunan yang sering dibangun adalah desain orthogonal dan

konvensional. Desain bangunan tersebut cocok di perkotaan namun tidak cocok untuk

daerah yang masih alami. Dalam hal ini untuk desain arsitektur organik, dalam lokasi

manapun, arsitektur organic mengurangi dampak manusia pada lingkungan alam sekitar.

6. Of the materials

Bentuk organic terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material

tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik.

29TEORI ARSITEKTUR 3

Page 30: Makalah Teori Arsitektur 3

Arsitektur organic selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material

yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini kebutuhan akan material

digunakan dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan pemanfaatan sumber daya

alam dengan efisien. Hampir semua arsitektur organik menggunakan material tersebut

untuk menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan mereka.

7. Youthful and unexpected

Arsitektur organic biasanya memiliki karakter yang sangat individu. Terkadang

arsitektur organik seperti organisasi inkonvensional, profokatif, dan bahkan anti-

kekuasaan. Arsitektur organic dapat terlihat muda, menarik, dan mengandung keceriaan

anak-anak. Desain tersebut kadang-kadang dibuat dengan penuh aksen dan member

kejutan yang tidak terduga.

8. Living music

Arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung

keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris.

Arsitektur organic selalu futuristic dan modern

2.4 Bangunan “Ennis House”(tahun 1924 )

a. Tinjauan umum

Ennis house adalah salah satu dari banyak bangunan yang dibangun oleh wright.

Bangunan ini merupakan bangunan yang terbesar di Los Angeles. Lokasi tepatnya di

2607 Glendower Ave Los Angeles, California. Luas bangunan ini yakni 930 m2. Pemilik

pertamanya adalah Charles dan mabel ennis.

Bangunan ini terdiri dari dua bangunan yakni bangunan utama dan bangunan penunjang

yang terpisah.dan dihubung

30TEORI ARSITEKTUR 3

Page 31: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar. 1

First floor ennis house

Gambar. 1

Tampak depan ennis house

Tidak seperti orientasi vertikal lain, ennis house memiliki tulang belakang loggia

horizontal panjang di sisi utara,konekting public dan kamar pribadi yang terhubung ke

bagian selatan, dan luas bangunan ini yakni 930 m2. Dapur, pantry, ruang tamu, ruang

makan, ruang keluarga, kamar tidur utama dan kamar mandi,teras atas,kamar tidur dan

kamar mandi diujung timur lebih rendah dari bangunan utama.

Gambar. 2

Ruang keluarga

31TEORI ARSITEKTUR 3

Page 32: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar. 3

Kamar tidur

Gambar. 4

Ruang tamu

Gambar. 5

Taman belakang dan kolam renang

32TEORI ARSITEKTUR 3

Page 33: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar. 6

Kamar mandi

b. Konsep

Konsep bangunan ini adalah mayan revival, dan tektur block. Konsep mayan

revival merupakan gaya arsitektur modern sekitar tahun 1920 –an dan 1930 –an,yang

menarik inspirasi dari arsitektur dan ikonografi budaya mesoamerika pra-columbus.

Ennis house ini dibangun dengan system ekperimental block beton yang terispirasi

dari suku maya dan Aztec candi. Bangunan ini merupakan gabungan budaya seni suku

maya dan arsitektur.Bangunan ini kaya akan ornament, simetris, dan terorganisir.

Mengapa concrete blok? "Itu adalah hal yang termurah (dan paling jelek) di

bangunan dunia," kata Wright. "Itu tinggal terutama di selokan arsitektur sebagai tiruan

dari batu batu yang dihadapi. Mengapa tidak melihat apa yang bisa dilakukan dengan

tikus selokan itu?" Wright mengambil tantangan untuk membuat bahan yang hangat dan

dekoratif dari dingin standar industri beton, dan mencapai ini melalui ukiran geometris

dengan mendesain ulang.

Sebagai dinding beton padat, banyak yang beranggapan bahwa penetrasi cahaya

dalam minimal. Tapi setelah penyelidikan lebih dekat menjadi jelas bahwa banyak

potongan tekstil blok ditusuk untuk menciptakan ruang yang dapat dilalui cahaya.

Gambar. 7

Tekstur block beton

33TEORI ARSITEKTUR 3

Page 34: Makalah Teori Arsitektur 3

Disepanjang karirnya,wright menggunakan konsep pengelompokan pola-pola

geometris yang berbeda dimana satu sama lain mewakili keseluruhan bangunan tersebut.

Prinsip komposisi menjelaskan sifat arsitektur, metodologi yang sesuai dengan

metodologi ornamental.ini merupakan sebuah system yang didasarkan pada pengulangan

konstan yang dibangun berdasarkan grid dinding.

Kaca besar dan kecil membuat bangunan terintegrasi dengan lingkungannya

Gambar. 8

Jendela besar ditengah dan kecil pada setiap sisinya

c. Ruang

Konsep ruang ini adalah linear. Ini merupakan pola ruang yang tidak biasa pada

desain wright,dimana bangunan ini berbeda dengan bangunan rumah yang lain.

Bagian pusat ruang bangunan ini adalah ruang makan dengan hall memanjang,

ruang tamu dan kamar tidur yang disusun disekitar loggia panjang(hall).Selain itu

bangunan ini memiliki teras yang luas dimana anda bias melihat pemandangan kota yang

fantastic.

Gambar. 9

Ruang makan sebagai pusat ruang

34TEORI ARSITEKTUR 3

Page 35: Makalah Teori Arsitektur 3

Gambar. 10

Hall penghubung ruangan

d. Bahan

Bahan yang digunakan dalam bangunan ini adalah blok beton.model sesuai bentuk

geometris yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan systemnya. Pada setiap sisi blok

ditempatkan struktur baja

Gambar. 11

Blok beton

2.5 Bangunan “Edwar e Boynton house”

a. Tinjauan umum

Edward E. Boynton rumah ini dibangun di Rochester, New York pada tahun

1908. Rumah dua lantai ini dibangun dalam rencana "T" memanjang. Frank Lloyd

35TEORI ARSITEKTUR 3

Page 36: Makalah Teori Arsitektur 3

Wright mendapatkan persetujuan dari Boynton untuk tidak hanya desain rumah tetapi

juga desain lansekap dan perabotan.

Gambar . 12

Site plan E.E Boynton house

Gambar. 13

tampak

Gambar. 14

Fasad bangunan E.E Boynton house

b. Konsep

Konsep bangunan ini adalah prairie style atau prairie school. Prairie school

adalah gaya arsitektur akhir abad ke -19 dan awal abad ke-20, paling umum untuk

36TEORI ARSITEKTUR 3

Page 37: Makalah Teori Arsitektur 3

Midwestern Amerika Serikat. Gaya biasanya ditandai oleh garis horizontal, atap datar

atau hipped dengan luas menggantung eaves, windows dikelompokkan dalam pita,

integrasi dengan lansekap, konstruksi yang solid, keahlian, dan disiplin dalam

penggunaan hiasan. Garis horizontal dianggap untuk membangkitkan dan

berhubungan dengan pemandangan padang rumput asli. Istilah Prairie sekolah tidak

benar-benar digunakan oleh arsitek ini untuk menggambarkan diri mereka (misalnya,

Marion Mahony digunakan frase kelompok Chicago); istilah ini diciptakan oleh H.

Allen Brooks, salah satu dari para sejarawan arsitektur yang pertama untuk menulis

secara ekstensif tentang arsitek ini dan pekerjaan mereka.

Sekolah Prairie dikembangkan dalam simpati dengan cita-cita dan desain

estetika dari gerakan seni dan kerajinan yang dimulai pada akhir abad ke-19 di Inggris

oleh John Ruskin, William Morris dan lainnya. Sekolah Prairie bersama pelukan

barang kerajinan dan pengrajin guilds sebagai reaksi terhadap Majelis baru baris,

produksi massal manufaktur teknik, yang mereka merasa menciptakan produk yang

lebih rendah dan tidak manusiawi pekerja.

Prairie sekolah ini juga upaya mengembangkan gaya Amerika Utara asli dari

arsitektur yang tidak membagi elemen desain dan estetika Kosakata dengan

sebelumnya gaya arsitektur klasik Eropa. Banyak arsitek muda berbakat dan ambisius

telah menarik dengan membangun kesempatan berasal dari Great Chicago Fire of

1871. Pameran Dunia di Chicago (Chicago World's Fair) 1893 seharusnya menjadi

menggembar-gemborkan kelahiran kota Chicago. Tetapi banyak dari pertengahan

barat arsitek muda dari apa yang akan menjadi sekolah Prairie tersinggung oleh

Yunani dan Romawi klasisisme dari hampir setiap bangunan yang didirikan untuk

pameran. Sebagai reaksi, mereka berusaha untuk menciptakan pekerjaan baru di dan

di sekitar Chicago yang akan menampilkan gaya unik modern dan otentik Amerika,

yang kemudian disebut Prairie.

Penunjukan Prairie adalah karena horizontality dominan sebagian bangunan

bergaya Prairie yang menggema hamparan luas, datar dan tak berpohon pertengahan

barat Amerika Serikat. Pendukung paling terkenal dari gaya, Frank Lloyd Wright,

dipromosikan ide "organik arsitektur", prinsip utama yang adalah bahwa struktur yang

harus melihat seolah-olah itu tumbuh secara alami dari situs. Wright juga merasa

bahwa orientasi horizontal adalah motif desain khas Amerika, di mana negara muda

37TEORI ARSITEKTUR 3

Page 38: Makalah Teori Arsitektur 3

memiliki tanah yang jauh lebih terbuka dan berkembang daripada apa yang ditemui

dalam kebanyakan remaja, urbanisasi negara Eropa.

Gambar. 15

Landscape edwars e Boynton house

c. Deskripsi ekterior

1. Pondasi : pondasi rubblestone

Gambar. 16

Rubble stone

2. Dinding : semen dilapisi kayu

Gambar. 17

Dinding bangunan

38TEORI ARSITEKTUR 3

Page 39: Makalah Teori Arsitektur 3

3. Bukaan

a. Pintu akses utama double dan pintu yang lainnya single

Gambar. 18 pintu double

b. Jendela didominasi horizontal dengan bukaan casement.

Gambar. 19

jendela

c. Atap

Penutup atap genteng aspal.

Gambar. 20

Genteng asphalt

39TEORI ARSITEKTUR 3

Page 40: Makalah Teori Arsitektur 3

2.6 Sikap kita terhadap konsep tersebut dalam mendesain bangunan

Kita sebagai orang Indonesia harus mengetahui karya – karya arsitektur dunia

beserta konsepnya sehingga kita mengerti cara mendesain bangunan yang baik dan benar

bahwa keseimbangan antara bangunan dan tatanan landscape sangat berpengaruh

selain sebagai area hijau juga dapat berfungsi sebagai penyeimbang siklus alam terutama

air.

Bahwa sejauh ini konsep geometris merupakan ilmu ukur yang paling popular di

dunia arsitektur karena memberikan kemudahan baik dalam pengolahan fasad bangunan

maupun struktur bangunan.

40TEORI ARSITEKTUR 3

Page 41: Makalah Teori Arsitektur 3

Bab III

PENUTUP.

1. Kesimpulan

Dari konsep diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu adanya keseimbangan antara

bangunan dan tatanan landscape selain sebagai area hijau juga dapat berfungsi sebagai

penyeimbang siklus alam terutama air.

Bahwa sejauh ini konsep geometris merupakan alat ukur yang paling popular di dunia

arsitektur karena memberikan kemudahan baik dalam pengolahan fasad bangunan maupun

struktur bangunan.

2. Saran

Agar senantiasa memperhatikan potensi alam yang ada pada site tersebut sehingga

desain bangunan tidak merusak ekosistem.

Ketika membuat suatu konsep setidaknya dipikirkan terlebih dahulu faktor positif dan

negatif yang ditimbulkan dari konsep tersebut

41TEORI ARSITEKTUR 3

Page 42: Makalah Teori Arsitektur 3

DAFTAR PUSTAKA

1. http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Ennis_House

2. http://en.wikipedia.org/wiki/Ennis_House

3. http://en.wikipedia.org/wiki/Edward_E._Boynton_House

4. http://www.beroarchitecture.com/frank-lloyd-wright-house-

restoration-in-progress/

5. http://www.archdaily.com/83583/ad-classics-frank-lloyd-

wright-ennis-house/

42TEORI ARSITEKTUR 3