Makalah teori akuntansi
-
Upload
nita-pujiastuti -
Category
Education
-
view
104 -
download
2
Transcript of Makalah teori akuntansi
Sejarah Perkembangan Akuntansi dan Akuntansi Forensik
Nama : Nita Pujiastuti
NIM : 15310023
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya lah,
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah Perkembangan Akuntansi dan
Akuntansi Forensik”. Sebuah makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Walaupun cukup banyak rintangan yang harus dihadapi selama masa penulisan makalah ini,
tetapi Alhamdulillah dapat teratasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini saya maksudkan agar dapat memberikan gambaran tentang sejarah
perkembangan ilmu akuntansi dan akuntansi forensik sebagai salah satu bidang akuntansi
yang sedang berkembang. Serta kita juga dapat memahami bagaimana sebenarnya akuntansi
itu dipandang.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi
maupun segi penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari segenap pembaca, demi kelancaran makalah berikutnya. Saya juga ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Yogyakarta, 31 Januari 2017
Penulis
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Akuntansi merupakan hal penting dalam bisnis. Sebab seluruh pengambilan
keputusan bisnis didasarkan pada informasi yang diperoleh dari akuntansi. Pada setiap
tahapan pengambilan keputusan keberadaan informasi mempunyai peranan penting, baik
mulai dari proses mengidentifikasi persoalan, mencari alternatif pemecahan persoalan,
maupun memonitor pelaksanaan keputusan yang diterapkan. Apabila proses tersebut
dikaitkan dengan operasionalisasi perusahaan, maka informasi akuntansi inilah yang akan
sangat dibutuhkan. Selain itu informasi akuntansi bukan saja berguna bagi pemilik
perusahaan tetapi menjadi sumber informasi utama bagi manajemen dalam mengelola
perusahaan.
Aspek akuntansi pada sebuah badan usaha memang selalu menarik untuk dijadikan
kajian dan bahan diskusi, apalagi bila badan tersebut mempunyai kekhasan tersendiri seperti
halnya lembaga keuangan Islam. Menariknya akuntansi untuk dibahas, tentu karena adanya
beberapa alasan : pertama, akuntansi selama ini dikenal sebagai alat komunikasi, atau sering
diistilahkan sebagai bahasa bisnis. Kedua, akuntansi sering diperdebatkan apakah dia netral
atau tidak. Ketiga, akuntansi sangat dipengaruhi oleh lingkungan (politik ,ekonomi, budaya)
dimana ia dikembangkan. Keempat, akuntansi mempunyai peran sangat penting, karena apa
yang dihasilkannnya bisa menjadi sumber sebuah keputusan penting dan menentukan.
Dalam sejarah, istilah double entry bookkeeping muncul sejak abad ke tiga belas di
Italia yang dikenalkan oleh Lucas Pacioli, tetapi apakah mungkin double entry digunakan
beberapa tahun sebelumnya dan mengapa double entry muncul saat itu? hal ini akan
dijelaskan dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi dan siapakah tokoh
pengembangnya?
2. Bagaimana perkembangan ilmu akuntansi forensik?
3
BAB 2 PEMBAHASAN
Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan
sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang
sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara
sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia
setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada
waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu
usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan
tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca
Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at
Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang
membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti
pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian
dalam double entry bookkeeping.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis”
(bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah
Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku
Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit.
Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya
sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis
bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang
dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad
ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu
digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-
4
undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan
saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-
keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggungjawaban.
Catatan sejarah perkembangan akuntansi dunia barat dapat dikaji melalui pertahapan
berikut:
Tahap 1
Tahap ini adalah tahap lahirnya akuntansi yang di dalamnya berkembang dua periode:
Periode awal, pada periode ini, mekanisme akuntansi berbentuk tata buku. Ketika
orang memiliki keterbatasan daya ingatannya sebagai media penyimpanan informasi yang
paling primitif dan kualitas yang baik dari media informasi, maka manusia mulai mencatat
transaksinya.
Periode berikutnya, muncul beberapa pendapat tentang asal mula sisitem pembukuan
berganda (Double Entry), tetapi mungkin juga bahwa sistem tata buku berganda ini muncul
dari buku-buku broker uang zaman pertengahan yang dipengaruhi oleh praktek pembukuan
kas zaman romawi. Sebagaimana diketahui pada tahun 1494 di Venisia, seorang ahli
matematika bernama Lucas Pacioli menerbitkan buku yang di dalamnya menjelaskan
kebiasaan pembukuan yang dipraktekkan di antara pedagang Venesia pada saat itu yaitu
metode tata buku berpasangan.
Dari sinilah dapat disimpulkan hal ini merupakan periode perubahan dari jaman
pertengahan ke jaman modern. Hal ini bukan berarti bahwa perkembangan-perkembangan
kapitalisme adalah hal yang tepat sebagai tahap munculnya akuntansi sebab pada saat itu
tidak dimaksudkan apapun kecuali hanya tata buku. Jadi pada tahap ini akuntansi berawal
dengan nama tata buku.
5
Tahap 2
Tahap kedua adalah tahap awal pertumbuhan teori akuntansi. Pada tahap ini secara
perlahan berkembang meninggalkan tata buku. Sehubungan dengan ini John B Canning
dalam bukunya The Economic of Accountancy: A Critical Analysis of Accounting Theory
menyatakan bahwa sebagian penulis akuntansi pada awalnya lemah kemampuan
akademisnya, sedangkan para ekonom telah terlatih dalam profesinya sejak awal. Mereka
menyadari keterbatasan dari metode yang digunakan untuk mempelajari pembukuan yang
hanya dengan mengingat-ingat, hal ini terjadi karena penerapan aturannya hanya terbatas
pada transaksi sejenis.
Para ahli (akuntan) melihat dari segi logika dan kewajaran di dalam pembukuan. Para
peneliti akuntansi hanya memperhatikan perkiraan nominal atau perkiraan laba rugi.
Perkiraan nominal inilah yang memberikan sumbangan pada perkembangan teori akuntansi,
sebab perkiraan inilah yang membantu akuntan mengenal perbedaan antara modal dan laba.
Kemudian teori akuntansi ini berjalan dan berkembang sesuai dengan perjalanan waktu.
(John R Edward, A History of Financial Accounting).
Tahap 3
Akuntansi telah membantu perusahaan dalam mengontrol produksi. Melalui akuntansi
seseorang dapat melihat, meramalkan masa depan dan merencanakan pengurusannya serta
menghitung hasil usaha masa lalu.
Pada tahap ini peranan akuntansi adalah mengontrol individualisme perusahaan yang
tidak memperhatikan kepentingan sosial. Individualisme perusahaan yang tidak
memperhatikan masyarakat dimaksudkan karena perusahaan mengejar laba sebanyak-
banyaknya, jika ia (manajer) dibebaskan berbuat apa saja maka ia akan melakukan
kecurangan dalam pembukuan untuk melegitimasikan tindakan-tindakan bisnisnya. Oleh
karena itu untuk mengontrol perilaku perusahaan yang hanya memikirkan laba tanpa
memperhatikan aspek sosial, lembaga akuntansi harus digunakan oleh perusahaan sendiri
atau jika tidak oleh lembaga masyarakat. Sosialisasi akuntansi harus dapat diselesaikan
melalui perkiraan-perkiraan yang seragam dan tabulasi statistik dari akuntansi yang diperluas.
Untuk mencapai perkembangannya maka dibuat 2 alat yaitu : pertama, setiap orang harus
mematuhi prinsip akuntansi yang diterima umum ( GAAP = Generaly Accepted Accounting
Principles ). Melalui GGAP akuntan dapat mengukur laba perusahaan dengan akurat. Kedua,
pemeriksaan laporan keuangan secara terpisah oleh akuntan publik. Akuntan publik akan
memeriksa laporan keuangan perusahaan dan menyatakan pendapat apakah laporan tersebut
sudah disusun sesuai GAAP atau tidak.
6
Aliran akuntansi konvensional menurut perkembangannya dapat ditelusuri dari 4
aliran akuntansi, yaitu :
1. Aliran Akuntansi Inggris
Aliran ini lahir sekitar tahun 1970-an. Aliran ini menyoroti bahwa studi akuntansi saat
itu dipengaruhi oleh model ekonomi neo klasik Amerika. Perkembangan selanjutnya muncul
teori tentang produser dominated. Produser dominated adalah teori yang didasarkan pada
pengungkapan informasi akuntansi yang didasarakan pada informasi yang didominasi oleh
penyaji laporan sehingga perluasan pengungkapan mungkin akan memperluas penguasaan
manajemen dalam mengarahkan pihak lain yang berkepentingan. Oleh karena dasarnya
manajemen maka teori ini menggunakan kekuasaan politik pemakai informasi dengan
menitikberatkan pada topik khusus atau sebaliknya dengan mengabaikan topik lain dalam
pengungkapan informasi.
2. Ekonomi Politik Dari Akuntansi
Perkembangan lebih lanjut dalam bidang ekonomi adalah masuknya ilmu politik
dalam bidang ekonomi. Dari sinilah kemudian muncul ilmu ekonomi politik. Dengan adanya
ilmu ekonomi politik, maka secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh terhadap
akuntansi. Pelopor teori ekonomi politik dari akuntansi adalah David J. Cooper. Lebih lanjut
dikatakan bahwa kekuasaan politik dari akuntansi telah diabaikan atau tidak
memperhatikannya sebagai suatu faktor ektern dalam akuntansi sekarang. Aliran akuntansi
ini telah mencatat aspek akuntansi ini dan metode yang mendasarinya, yaitu:
1. Ekonomi Politik Dari Akuntansi menyangkut peranan dan akuntansi dalam proses
distribusi pendapatan, kekayaaan dan kekuasaan dalam organisasi dan masyarakat.
2. Hal ini meletakkan pentingnya nilai lingkungan yang unik secara historis dan
kelembagaan dari organisasi dan masyarakat dimana akuntansi dipraktekkan. Pemilihan
prosedur akuntansi adalah akibat dari konflik politik diantara pihak yang berkepentingan dan
pilihan yang diambil adalah atas biaya dari beberapa kelompok lain dalam masyarakat. Hal
ini menunjukkan bahwa masalah akuntansi tidak dapat dianggap sebagai teknik atau
pemecahan konsepsional.
3. Akuntansi adalah simbol sistem yang didefenisikan dari realitas yang akan terus
berubah karena kekuasaan dari sistem itu.
Ekonomi politik dari akuntansi harus memiliki 3 persyaratan yaitu:
1. Harus Normatif Eksplisit
2.Harus Deskriptif
3.Harus Kritis
7
3. Teori Akuntansi Alternatif Hopwood
Teori ini pertama kali dimunculkan oleh seorang akuntan Inggris yaitu Anthony
Hopwood. Kekritisan Hopwood adalah terletak pada kecermatannya dalam memandang
akuntansi sebagai sebuah ilmu yang memiliki hubungan dengan masyarakat. Ia mengatakan
bahwa akuntansi tidak dapat dipisahkan dari masyarakat tempat akuntansi diterapkan dan
tidak bisa netral secara teknis atau netral dari kepentingan. Analisis lebih lanjut menunjukkan
bahwa akuntansi digunakan untuk mendukung kepentingan ekonomi atau kepentingan
politik. Hal ini merupakan suatu kasus yang secara historis digambarkan untuk kepentingan
khusus dan membentuk kepentingan khusus pula. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
Hopwood mengakui pandangan dualistik akuntansi yaitu akuntansi sebagai produk
lingkungan dan akuntansi sebagai sesuatu yang mampu memberikan sumbangan yang baik
pada lingkungannya. Dengan demikian, akuntansi adalah ilmu yang sarat dengan elemen
sosial.
4. Akuntansi Sosial
Teori ini dipelopori oleh T.E.Gambling. menurutnya teori akuntansi menyangkut
pengertian dari istilah kesejahteraan yang kita artikan ketika kita menyatakan pendapatan,
pengeluaran, laba, kekayaan, dan lain-lain. Teori akuntansi formal tentang kebudayaan
akhirnya mendapatkan jati dirinya dalam kepribadian individu. Apabila kajian suatu teori
telah masuk dalam dimensi sosial atau kemasyarakatan, jangkauan kajiannya bukan pada satu
aspek atau dimensi saja akan tetapi hal itu akan mencakup pada keseluruhan dimensi nilai-
nilai yang berada dalam suatu masyarakat. Keberadaan akuntansi sosial ini memungkinkan
bahwa biaya operasi perusahaan tidak sama dengan biaya sosial yang dikeluarkannya kepada
masyarakat secara keseluruhan karena ada unsur-unsur”eksternalities”.
Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Praktik akuntansi di Indonesia sejak zaman VOC (1642). Akuntan – akuntan Belanda
itu kemudian mendominasi akuntan di perusahaan – perusahaan yang juga di monopoli
penjajahan hingga abad 19. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi hanya
diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa kursus ajun akuntansi di Jakarta.
Persertanya saat itu 30 orang termasuk Prof.Sumardjo dan Prof.Hadibroto.
Bersama 4 akuntan lulusan pertama FEUI dan 6 lulusan Belanda, Prof.Sumardjo
merintis pendirian Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tanggal 23 Desember 1957. Pada tahun
yang sama pemerintah melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan – perusahaan milik
Belanda. Hal ini menyebabkan akuntan – akuntan Belanda kembali ke negrinya dan pada saat
itu akuntan Indonesia semakin berkembang. Perkembangan itu semakin pesat setelah
8
Presiden meresmikan kegiatan pasar modal 10 Agustus 1977 yang membuat peranan
akuntansi dan laporan keuangan menjadi penting. Bulan Januari 1977 Mentri Keuangan
mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 43/1977 Tentang Jas Akuntan menggantikan
Kepmenkeu 763/1968. Selain mewajibkan akuntan publik memiliki sertifikat akuntan publik,
juga akuntan publik asing diperbolehkan praktik di Indonesia sepanjang memenuhi syarat.
Akuntansi masa kini telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan menjadi suatu
aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Keputusan yang berasal dari data-data
akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat penting
untuk mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis
internasional.
Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara
konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa
perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan
double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi
beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi
menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun
internasional.
9
Sejarah Perkembangan Akuntansi Forensik
Praktik akuntansi forensik di Indonesia makin pesat pada masa setelah krisis
keuangan tahun 1997. Hal ini juga terjadi di Amerika dengan di undangkannya Sarbanes
Oxley Act (2002) merupakan salah satu pendorong dalam perkembangan akuntansi forensik.
Dorongan ini juga diperkuat juga terlihat dari Amerika Serikat melalui Foreing Corrupt
Practice Act-nya dannegara OECD lainnya. Suatu organisasi yang mengkhususkan dirinya
dalam bidang penganggulangan fraud dan korupsi. Untuk dapat mengungkap motif dan cara
pelaku fraud dalam melakukan aksinya di perlukan seseorang yang profesional. Orang yang
profesional dalam pengungkapan ini adalah orang yang akhli di bidang akuntansi forensik.
Akuntansi Forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisan atau
pengungkapan motive pembunuhan. Bermula dari penerapan akuntansi dalam persoalan
hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik.
Perkembangan sampai dengan saat ini pun kadar akuntansi masih kelihatan. Misalnya dalam
perhitungan ganti rugi dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi atau
secara sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalam pengertian corruption
dan misappropriation of asset.
Definisi Forensik:
Merriam Webster’s Collegiate Dictionary (edisi 10) : “berkenaan dengan pengadilan”
atau “berkenaan dengan penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah hukum”.
Akuntansi forensik dapat diartikan penggunaan ilmu akuntansi untuk kepentingan
hukum.
D. Larry Crumbley editor-in-chief dari Journal of Forensik Accounting (JFA) : secara
sederhana , akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat (cocok untuk tujuan
hukum). Artinya, akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama
proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan judicial atau administratif.
Tugas Akuntansi Forensik
Akuntan forensik bertugas memberikan pendapat hukum dalam pengadilan
(litigation). Disamping itu, ada juga peran akuntan forensik dalam bidang hukum diluar
pengadilan (non itigation) misalnya dalam membantu merumuskan alternatif penyelesaian
perkara dalam sengketa, perumusan perhitungan ganti rugi dan upaya menghitung dampak
pemutusan / pelanggaran kontrak.
Akuntansi forensik dibagi ke dalam dua bagian: jasa penyelidikan (investigative
services) dan jasa litigasi (litigation services). Jasa Penyelidikan mengarahkan pemeriksa
10
penipuan atau auditor penipuan, yang mana mereka menguasai pengetahuan tentang
akuntansi mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan penipuan, dan misinterpretasi. Jasa
litigasi merepresentasikan kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan jasa-jasa akuntansi
forensik yang ditawarkan untuk memecahkan isu-isu valuasi, seperti yang dialami dalam
kasus perceraian. Sehingga, tim audit harus menjalani pelatihan dan diberitahu tentang
pentingnya prosedur akuntansi forensik di dalam praktek audit dan kebutuhan akan adanya
spesialis forensik untuk membantu memecahkan masalah.
Penerapan Akuntansi Forensik di Indonesia
Bulan Oktober 1997, Indonesia telah menjajaki kemungkinan untuk meminjam dana
dari IMF dan Worl Bank untuk menangani krisis keuangan yang semakin parah. Sebagai
syarat pemberian bantuan, IMF dan World Bank mengharuskan adanya proses Agreed Upon
Die Diligence Process (ADDP) yang dikerjakan oleh akuntan asing dibantu beberapa akuntan
Indonesia. Temuan ADDP ini sangat mengejutkan karena dari sample Bank Besar di
Indonesia menunjukkan perbankan kita melakukan overstatement asset sebesar 28%-75% dan
understatement kewajiban sebesar 3%-33%. Temuan ini segera membuat panik pasar dan
pemerintah yang berujung pada likuidasi 16 bank swasta. Likuidasai tersebut kemudian
diingat menjadi langkah yang buruk karena menyebabkan adanya penarikan besar-besaran
dana (rush) tabungan dan deposito di bank-bank swasta karena hancurnya kepercayaan
publik pada pembukuan perbankan. ADDP tersebut tidak lain adalah penerapan akuntansi
forensik atau audit investigasi.
Perkembangan akuntansi forensik di Indonesia cukup maju, namun jika dibandingkan
dengan beberapa Negara lain maka Indonesia masih dibilang tertinggal. Australia saat ini
sedang menyusun Standar Akuntansi Forensik, sementara Kanada dan Amerika Serikat sudah
memiliki standar yang baku, sedangkan Indonesia sama sekali belum memiliki standar yang
memadai. Sejauh ini belum banyak kasus-kasus korupsi yang terkuak berkat kemampuan
akuntan forensik, namun akuntansi forensik merupakan suatu pengembangan disiplin ilmu
akuntansi yang masih tergolong muda dan memiliki prospek yang sangat bagus dalam
pemecahan tindak pidana korupsi di Indonesia.
Pricewaterhouse Cooper (PwC) sebuah kantor akuntan besar dunia (The Big Four)
dalam membongkar kasus Bank Bali. PwC dengan softwere khususnya mampu menunjukkan
arus dana yang rumit berbentuk seperti diagram cahaya yang mencuat dari matahari
(sunburts). Kemudian PwC meringkasnya menjadi arus dana dari orang-orang tertentu.
Sayani keberhasilan ini tidak diikuti dengan keberhasilan sistem pengadilan.
11
¨ Kasus lainnya pada tahun 2006, Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan
(PPATK) mampu membuktikan kepada pengadilan bahwa Adrian Woworuntu terlibat dalam
penggelapan L/C BNI senilai Rp. 1,3 triliun, dengan menggunakan metode follow of the
money yang mirip dengan metode PwC dalam kasus Bank Bali.
¨ PPATK juga berhasil mengungkap beberapa transaksi “ganjil” 15 Pejabat
Kepolisian kita yang memiliki saldo rekening Milyaran Rupiah padahal penghasilan mereka
tidak sampai mengasilkan angka fantastis tersebut.
Contoh skandal lain:
Revolusi Industri adalah salah satu pendorong terjadinya skandal keuangan dalam
bidang ekonomi dan inovasi teknologi, hal ini mengakibatkan pentingnya pendidikan
akuntansi forensik. Selama beberapa dekade terakhir, telah terjadi banyak frauds dan skandal
keuangan, yang adalah tonggak sejarah dengan signifikan.
Salah satunya adalah skandal Bernard L. Madoff Investment Securities LLC, yang
didirikan pada tahun 1960, merupakan perusahaan investasi terbesar ke-23 di bursa Nasdaq
New York. Beberapa klien terkenalnya adalah sutradara Steven Spielberg, HSBC Holdings
PLC, BNP Paribas, bahkan juga Royal Bank of Scotland (RBS) Group PLC yang
menanamkan sekitar 600 juta dolar AS!.Uniknya, salah satu nilai jual perusahaan Madoff
bukan karena menjanjikan keuntungan berlipat ganda secara cepat sebagaimana biasanya
model Ponzi Scheme, melainkan menjanjikan keuntungan tetap 10% yang diberikan secara
konsisten, baik di masa ekonomi booming, stabil, maupun krisis.
Apa itu Ponzi scheme atau skema ponzi?
12
Penipuan terbesar ini terbongkar pada awalnya karena ada klien yang akan
mencairkan investasi sebesar 7 milyar dolar AS. Madoff merasa tertekan dan akhirnya
mengatakan ke beberapa karyawannya bahwa apa yang dikerjakannya selama ini adalah
“basically, a giant Ponzi scheme”. Dari dana investor sebesar 50 milyar dolar AS, cuma
tinggal 200-300 juta dolar AS yang akhirnya tersisa dan tadinya mau dibagikan oleh Madoff
ke beberapa karyawan, keluarga, dan temannya sebelum dia menyerahkan diri.
Besar respon terhadap terjadi penipuan ini di profesi akuntansi dan audit di
persyaratan standar, seminar, dan artikel pada subyek Badan Pengelola Data Elektronik
(KPDE) audit (Singleton 1993). Skandal di awal tahun 1980-an menyebabkan penciptaan
sebuah komite investigasi, Komisi Nasional penipuan Laporan Keuangan, yang umum
disebut sebagai Komisi Treadway, dan kemudian dikenal sebagai Comite Sponsoring
Organizations (COSO), 2 grup dari lima organisasi profesi yang disponsori upaya kelompok
pada tahun 1985. Komisi's Tujuannya adalah untuk mengembangkan beberapa rekomendasi
untuk meredakan jenis skandal ini. Mereka berfokus pada kesimpulan yang lebih kuat
internal, dan COSO mengembangkan model kontrol internal. Telah menjadi model sangat
tertanam dalam audit profesi: Pernyataan tentang Standar Auditing (SAS) No 78, Perusahaan
Akuntan Publik Oversight Board (PCAOB) Standar Auditing No 5 (AS5, superseding AS2),
SAS No 109, dan model COSO dari penerimaan pada umumnya.
Kasus- kasus korupsi dan skandal keuangan yang tidak pernah ada habisnya
mendorong kuat untuk berkembangnya praktik akuntansi forensik baik di dunia maupun di
Indonesia sendiri.
Di Indonesia, kasus-kasus korupsi yang makin banyak terungkap dan semakin
beragam jenisnya dan belum terlihat ada kecenderungan penurunan juga pada hakekatnya
membuktikan saat ini dan di masa datang makin diperlukan keahlian di bidang akuntansi
forensik.
Menurut The U.S. News and World Report (2002), akuntansi forensik berada di
urutan teratas daftar karir dengan masa depan paling cerah. US News & World Report
mengidentifikasi akuntansi forensik sebagai salah satu dari “20 trek pekerjaan panas di masa
depan.”
13
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan
sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM.
Catatan sejarah perkembangan akuntansi dunia barat dapat dikaji melalui 4 tahap
yaitu:
1. Tahap dimana akuntansi berawal dengan nama Tata buku,
2. Munculnya perkiraan nominal yang memberikan sumbangan pada
perkembangan teori akuntansi,
3. Akuntansi telah membantu perusahaan dalam mengontrol produksi, dengan
memperhatikan prinsip- prinsip akuntansi yang diterima umum.
Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak terlepas dari akuntan- akuntan
VOC yang mendominasi akuntan di perusahaan – perusahaan yang juga di monopoli
penjajahan hingga abad 19.
Bersama 4 akuntan lulusan pertama FEUI dan 6 lulusan Belanda, Prof.Sumardjo
merintis pendirian Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tanggal 23 Desember dan pemerintah
melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan milik Belanda. Hal ini menyebabkan para
akuntan Belanda kembali ke negrinya dan pada saat itu akuntan Indonesia semakin
berkembang. Perkembangan itu semakin pesat setelah Presiden meresmikan kegiatan pasar
modal 10 Agustus 1977 yang membuat peranan akuntansi dan laporan keuangan menjadi
penting.
Salah satu perkembangan terkini dibidang akuntansi adalah akuntansi forensik.
Akuntansi forensik dapat diartikan penggunaan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.
Akuntansi Forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisan atau
pengungkapan motive pembunuhan. Revolusi Industri adalah salah satu pendorong terjadinya
skandal keuangan dalam bidang ekonomi dan inovasi teknologi, hal ini mengakibatkan
pentingnya pendidikan akuntansi forensik
Praktik akuntansi forensik di Indonesia makin pesat pada masa setelah krisis
keuangan tahun 1997. Hal ini juga terjadi di Amerika dengan di undangkannya Sarbanes
Oxley Act (2002) merupakan salah satu pendorong dalam perkembangan akuntansi forensik.
14
3.2 Daftar Pustaka
https://wahyumi.files.wordpress.com/2010/05/pertemuan-1_pengantar-akuntansi-forensik-
dan-audit-investigasi4.pdf
http://iprianto-jabauoke.blogspot.co.id/2009/07/akuntansi-forensik.html
http://mardhiyahhayati.blogspot.co.id/2008/09/akuntansi-dalam-perspektif-sejarah_20.html
http://imagama.feb.ugm.ac.id/akuntansi-forensik/
15