Makalah Suwarni Isk
description
Transcript of Makalah Suwarni Isk
1
MAKALAH “INFEKSI PADA SISTEM PERKEMIHAN ’’
Disusun oleh :
SUWARNI
NIM : 315020113081
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA GENERASI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
POLEWALI MANDAR
2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Infeksi Saluran Kemih.
Makalah ini disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas perkuliahan.
Penyusun makalah berbekal dari hasil pengalaman, teori yang diperoleh selama
perkuliahan serta literatur.
Kami menyadari betul bahwa memang makalah ini belum sempurna
seutuhnya . Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Terakhir pesan dari kami semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya
dapat di manfaatkan di bidang pendidikan dan dunia kerja , serta bermanfaat untuk
pembangunan kesehatan bangsa ini.
Polewali, April 2015
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Infeksi Saluran Perkemihan ....................................................... 6
B. Diagnosa ...................................................................................................... 7
H. Intervensi .................................................................................................... 12
I. Pelaksanaan .................................................................................................. 15
B. Evaluasi ....................................................................................................... 16
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 35
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih,
termasuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk
menyatakan adanya infeksi saluran kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin.
Suatu infeksi dapat dikaran jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin.
Namun, jika hanya terdapat 10.000 atay kurang bakteri/ml urin, hal itu
menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.
Prevelensi penyakit saluran kemih (ISK) antara usia 15-60 tahun jauh lebih
banyak. Wanita menderita ISK bagian bawah dengan perbandingan kurang lebih
dua kali sekitar pubertas dan lebih dari 10 kali pada usia 60 tahun.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah
bentukan selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini
mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun
dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanira yang sudah mengalami
menopause rentan terkena infeksi saluran kemih.
Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk
oleh sifar alami urin yang asam dan berfungsu sebagai antibakteri. Infeksi saluran
kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang sudah lanjut, penyebab
yang paling sering adalah prostitis atau hyperplasia prostat.
5
B. RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian sistem perkemihan, anatomifisiologi, etioligi, patofisiologi, tanda
dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanana medis, kompilasi
sistem perkemihan ?
2. Pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi,
discharge planning
C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjawab semua
permasalahan yang ada pada rumusan masalah di atas.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infeksi Saluran Perkemihan
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai
jutaan populasi manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis
infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy,
Ardaya, Suwanto, 2001).
Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
mikroorganisme patogenik dalam traktis urinarius, dengan atau tanpa disertai tanda
dan gejala (Brunner & Suddarth, 2002).
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter,
buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri paling sering dijumpai pada
kehamilan (Cunningham., 2005).
Infeksi saluran kemih adalah bila ada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri
yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml.urin yang diperiksa harus bersih, segar,
dan dari aliran tengah (midstream) atau diambil dari fungsi suprasimpisis
(Saifudin., 2007).
7
B. Diagnosa
1. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan system tubuh
2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
- Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
- Adakah obstruksi pada saluran kemih?
3. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial.
- Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?
- Imobilisasi dalam waktu yang lama.
- Apakah terjadi inkontinensia urine?
4. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
- Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi
terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)
- Adakah disuria?
- Adakah urgensi?
- Adakah hesitancy?
- Adakah bau urine yang menyengat?
- Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi
urine?
- Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian
bawah
- Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran
kemih bagian atas
- Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas.
8
5. Pengkajian psikologi pasien:
- Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang
telah dilakukan? Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan
terhadap penyakitnya.
C. Macam- macam Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain:
1. Kandung kemih (sistitis)
2. uretra (uretritis)
3. prostat (prostatitis)
4. ginjal (pielonefritis)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:
1. ISK uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak
baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usi lanjut
terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa
superficial kandung kemih.
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab
sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam
antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila
terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral
obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing
menetap dan prostatitis.
9
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
c. Gangguan daya tahan tubuh
d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp
yang memproduksi urease.
Macam ISK antara lain:
1. ISK Primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua:
a. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal.
b. ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik.
Antibiotika yang sering digunakan yaitu amoksisilin.
2. ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK
berulang merupakan pertanda dari ISK sekunder, karena penanganan ISK
yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab
ISK tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran
kemih (seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan striktur uretra).
Bakteriuriuria asimtomatik: Ditemukan bakteri sebanyak > 100.000 per ml
air seni dari sediaan air seni “mid stream” Angka kejadian Bakteriuria
Asimptomatik dalam kehamilan sama seperti wanita usia reproduksi yang
seksual aktif dan non-pregnan sekitar 2 – 10%
D. Etiologi
Organisme penyebab ISK yang paling sering ditemukan adalah escheriucia
(80 % kasus). E. Coli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-
10
organisme lain yang juga dapat menyebabkan ISK adalah: golongan proteus,
klebsiela, pseudomonas, enterokokus dan stophylokokus.
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang kurang efektif
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e. Adanya hambatan pada aliran urin
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
E. Patofisiologi
Hematogen
Perkuntinuitatum
Kelainan kongenital
Gejala
Disuria
Polafisuria
Nyeri suprapubik
Stranguria
Tenesmus
11
Nokturia
Enuresis noktural
Prostatismus
Nyeri uretra
Kolik ureter
Ginjal
Infeksi pada bagian bawah
Infeksi pada bagian atas
Infeksi
Komplikasi
Gagal ginjal akut
Ensefalopati hipertensif
Gagal jantung, edema paru, neti nopati hipertensi
F. Prognosa
Infeksi saluran kemih (ISK) tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosi lebih baik
bila pengobatan pada fase akur adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan
infeksi berulang.
G. Masalah Potensial
1. Gagal ginjal akut
2. Ensefalopati hipertensif
3. Gagal jantung, edema paru, retinopati hipertensif
12
H. Intervensi
Dx 1 :
Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra,
kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain.
Kriteria evaluasi:
Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul
Intervensi:
a. Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, baud an pola berkemih,
masukan dan haluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang
Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari
hasil yang diharapkan
b. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) penyebaran nyeri.
Rasional: membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri
c. Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan punggung, lingkungan istirahat;
Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot.
d. Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus
Relaksasi: membantu mengarahkan kembali perhatian dan untuk relaksasi otot.
e. Berikan perawatan perineal
Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra
f. Jika dipaang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 nkali per hari.
Rasional: Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung kemih
dan naik ke saluran perkemihan.
g. Kolaborasi:
- Konsul dokter bila: sebelumnya kuning gading-urine kuning, jingga gelap,
berkabut atau keruh. Pla berkemih berubah, sring berkemih dengan jumlah
13
sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih. Nyeri menetap
atau bertambah sakit
Rasional: Temuan- temuan ini dapat memeberi tanda kerusakan jaringan
lanjut dan perlu pemeriksaan luas
- Berikan analgesic sesuia kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya
Rasional: analgesic memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri
h. Berikan antibiotic. Buat berbagai variasi sediaan minum, termasuk air segar .
Pemberian air sampai 2400 ml/hari
Rasional: akibta dari haluaran urin memudahkan berkemih sering dan membentu
membilas saluran berkemih
Dx 2:
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung
kemih ataupun struktur traktus urinarius lain.
Kriteria Evaluasi:
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi, oliguri,
disuria)
Intervensi:
a. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
Rasional: memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi
b. Tentukan pola berkemih pasien
c. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri.
d. Kaji keluhan kandung kemih penuh
Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan(kandung
kemih/ginjal)
14
e. Observasi perubahan status mental:, perilaku atau tingkat kesadaran
Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi
toksik pada susunan saraf pusat
f. Kecuali dikontraindikasikan: ubah posisi pasien setiap dua jam
Rasional: untuk mencegah statis urin
g. Kolaborasi:
- Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin
Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal
- Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari buah
berri dan berikan obat-obat untuk meningkatkan aam urin.
Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari
buah dapt berpengaruh dalm pengobatan infeksi saluran kemih.
Dx 3:
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
Kriteria Evaluasi: menyatakna mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic,
rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif.
Intervensi:
a. Kaji ulang prose pemyakit dan harapan yang akan datanng
Rasional: memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan
beradasarkan informasi.
b. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran,
jelaskna pemberian antibiotic, pemeriksaan diagnostic: tujuan, gambaran singkat,
persiapan ynag dibutuhkan sebelum pemeriksaan, perawatan sesudah pemeriksaan.
15
Rasional: pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan m,embantu
mengembankan kepatuhan klien terhadap rencan terapetik.
c. Pastikan pasien atau orang terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatan
lanjut dan instruksi tertulis untuk perawatn sesudah pemeriksaan
Rasional: instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan
d. Instruksikan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, inum sebanyak
kurang lebih delapan gelas per hari khususnya sari buah berri.
Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda penyakit mereda.
Cairan menolong membilas ginjal. Asam piruvat dari sari buah berri membantu
mempertahankan keadaan asam urin dan mencegah pertumbuhan bakteri
e. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah
tentang rencana pengobatan.
Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan
membantu mengembangkan penerimaan rencana terapeutik.
I. Pelaksanaan
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang
telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan
perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas
perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang
dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E
Marilyn, dkk, 2000)
J. Evaluasi
16
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu
pada tujuan yang hendak dicapai yakni apakah terdapat :
1.Nyeri yang menetap atau bertambah
2.Perubahan warna urine
3.Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin
kencing, menetes setelah berkemih.
BAB III
PENUTUP
17
A. Kesimpulan
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai
jutaan populasi manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis
infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter,
buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis.
Mohon kritiik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini
dilain kesempatan.
DAFTAR PUSTAKA
18
http://www.scribd.com/doc/97813688/Makalah-ISK-Edit
http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/03/infeksi-pada-kehamilan-infeksi-
saluran-kemih/
http://duniakeperawatankyzka.blogspot.com/2013/10/makalah-infeksi-saluran-kemih-
isk.html
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-infeksi-saluran-kemih.html
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/infeksi-saluran-kencing-pada-
kehamilan.html