Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

35
2 STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI & STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran” Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan M.Pd I Oleh : Risma Riszki Amelia (2013471951) Feni Prasetiya (2013471924) PAI-SMT V/SAWO (Kelompok: 3) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH i

Transcript of Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

Page 1: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

2

STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT

INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI &

STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

M A K A L A H

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Strategi Pembelajaran”

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan M.Pd I

Oleh :

Risma Riszki Amelia (2013471951)

Feni Prasetiya (2013471924)

PAI-SMT V/SAWO

(Kelompok: 3)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

Oktober 2015

i

Page 2: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN

LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN

INKUIRI & STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH” dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam hingga sampai kepada kita.

Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan

sampai penyusunan makalah ini,kami telah banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)

Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan

makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd I

3. Orang tua, teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi

dalam penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan

Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.

(PENYUSUN)

ii

Page 3: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii

Daftar Isi …………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Masalah ………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT

INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN

INKUIRI & STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH

A.Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) .......... 3

B. Strategi Pembelajaran Inkuiri ........……………………… 7

C. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah………………… 13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ………………………………………………….. 18

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..... 19

iii

Page 4: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Maju tidaknya dunia pendidikan tentu tidak bisa dilepaskan dari peran

para guru. Namun, peran guru disini bukan sekedar aktifitas mengajarkan materi

pembelajaran kepada siswa. Perlu diperhatikan juga bagaimana cara mengajar

yang efektif dan baik, di samping pengelolaan kelas yang memadai. Antara

kemampuan mengajar dan kemampuan memanajemen kelas yang baik, keduanya

merupakan dua faktor yang tidak bisa dipisahkan. Keberhasilan seorang siswa

dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang mereka pelajari sungguh

sangat ditentukan oleh suasana kelas yang kondusif, dimana hal ini membutuhkan

kecakapan para guru dalam mengelola dan menatanya. Oleh sebab itu, sangat

penting bagi para guru untuk memahami strategi pembelajaran dan manajemen

kelas dengan baik.

Sampai saat ini, kita dapat merasakan betapa sudah sedemikian majunya

dunia pendidikan kita. Berbeda dengan zaman dahulu, apalagi pada masa-masa

penjajahan, dimana bisa bersekolah pun sudah menjadi kemewahan tersendiri.

Sekarang ini, siswa telah dibebaskan untuk mempelajari bidang-bidang pelajaran,

sehingga mereka dapat mengetahui berbagai informasi. Dengan banyaknya

informasi yang didapat, maka tentu saja para siswa akan lebih siap dalam

menapaki masa depan dan mengisinya dengan berbagai hal yang bermanfaat.

Namun, mengingat masih banyak dari para pelajar yang minim prestasi

namu sering terjatuh dalam pengaruh negatif, maka muncul satu pertanyaan

“apakah banyaknya bidang pelajaran itu tidak memiliki korelasi dengan

terbentuknya kepribadian siswa sehingga diibaratkan siswa pintar tapi emosi dan

perilaku tidak terkendali?”.

Kemampuan setiap guru dalam membangun strategi pembelajaran yang

efektif serta manajemen yang baik merupakan faktor yang tak boleh diabaikan

jika kita ingin memajukan dunia pendidikan Indonesia. Tanpa strategi

1

Page 5: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

2

pembelajaran yang efektif dan manajemen kelas yang baik, suasana belajar

mengajar tak ubahnya seperti sebuah forum yang pasif. Siswa datang ke sekolah

hanya untuk mendengarkan penjelasan guru mengenai mata pelajaran yang sudah

lengkap tertera di dalam buku panduan. Padahal, siswa seharusnya mendapatkan

sesuatu yang lebih dari itu semua.

Mengingat masih minimnya kemampuan sebagian para guru dalam

membangun strategi pembelajaran yang efektif dan manajemen kelas yang baik,

maka tidak ada salahnya jika kita sebagai pendidik dan calon pendidik mencoba

mempelajari kembali apa saja strategi pembelajaran yang bisa dilakukan oleh

seorang guru agar dapat membangun suasana kelas yang baik.

Berdasarkan penjabaran dari latar belakang masalah di atas, penulis

merasa pentingnya bagi seorang pendidik maupun calon pendidik untuk

mempelajari berbagai strategi pembelajaran dan manajemen kelas yang baik.

Untuk itulah penulis akan memaparkan beberapa hal tentang strategi pembelajaran

langsung, strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran berbasis

masalah, dengan harapan agar pendidikan kita menjadi jauh lebih baik. Semoga

bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca umumnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakan strategi pembelajaran langsung itu ?

2. Bagaimanakan strategi pembelajaran inkuiri itu ?

3. Bagaimanakan strategi pembelajaran berbasis masalah itu ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran langsung (direct intruction)

2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran inkuiri

3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran berbasis masalah

Page 6: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction)

1. Definisi dan karakteristik Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction)

a) Definisi Strategi Pembelajaran Langsung

Direct instruction secara bahasa (arti kata) berarti model

pengajaran langsung. Akan tetapi banyak orang lebih suka mengganti kata

pengajaran dengan pembelajaran, sehingga lebih lazim disebut model

pembelajaran langsung. Penggunaan kata ‘pembelajaran’ lebih disukai

karena terkesan bahwa dalam kegiatan belajar, siswa aktif terlibat.

Beberapa orang menganggap kata ‘pengajaran’ lebih berkesan hanya guru

yang aktif dalam kegiatan belajar, sementara siswa pasif.1

Menurut Arends Strategi pembelajaran langsung (direct intruction)

adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk

menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang

dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi

selangkah. Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang

memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau

demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.

Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-

hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan

berorientasi tugas.2

1 Muhammad faiq, strategi pembelajaran langsung. Dalam... http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/04/09/direct-instruction-model-pembelajaran-langsung.html. Diunggah pada tanggal 04 september 2013.

2 Arends Richard I, Learning to Teach Fifth Edition(Singapore: McGraw-Hill Higher Education, 2001), hlm. 41.

3

Page 7: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

4

Menurut Hamzah model pembelajaran langsung adalah program

yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian

dalam memahami suatu materi dan konsep diri sendiri.3

Jadi strategi pembelajaran langsung merupakan sebuah model

pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat

melaksanakan model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa,

selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran

yang sangat dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa

menjadi model yang menarik bagi siswa sehingga bisa menjadi motivasi

tersendiri bagi siswa untuk mengikuti pelajaran.

b) Karakteristik atau ciri-ciri strategi pembelajaran langsung

Strategi pembelajaran langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk

prosedur hasil belajar

Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

Sistem pengolahan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar

kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah

adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks,

guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus

memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik,

arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa,

waktu dan dampak dari pembelajaran.

Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang

harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus

ditekankan. Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-

tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok,

berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan

3 Uno Hamzah B, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 166.

Page 8: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

5

kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian

tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas

yang harus dilaksanakan oleh siswa.

Sintaks model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:

1) Fase Orientasi

Pada tahap ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi

terhadap materi pelajaran yang meliputi:

Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan

dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran

Memberi penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan

Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan

kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran

Menginformasikan kerangka pelajaran

Memotivasi siswa

2) Fase Presentasi/Demonstrasi

Pada fase ini guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau

keterampilan yang meliputi:

Penyajian materi

Pemberian contoh konsep

Pemodelan/peragaan keterampilan

Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti

oleh siswa

3) Fase Latihan Terstruktur

Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada

siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan

penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang

salah

4) Fase Latihan Terbimbing

Page 9: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

6

Pada fase ini, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan

keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut

ke situasi kehidupan nyata. Latihan terbimbing ini dapat digunakan

guru untuk mengakses kemampuan siswa dalam melakukan tugas,

mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik

atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan

memberikan bimbingan jika perlu.

5) Fase Latihan Mandiri

Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, dan guru

memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.4

2. Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran langsung

a. Kelebihan

1) Dengan strategi pembelajaran langsung ini guru bisa mengontrol urutan

dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian dia dapat

mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang

disampaikan

2) Strategi pengajaran langsung dianggap sangat efektif apabila materi

pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu

yang dimiliki untuk belajar terbatas.

3) Melalui strategi pengajaran langsung selain siswa dapat mendengar

melalui (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa

dapat melihat (melalui pelaksanaan demonstrasi)

4) Keuntungan lain adalah model pengajaran langsung bisa digunakan

untuk jumlah siswa dan ukuran kelas besar. 5

b. Kelemahan

Menurut Wina Sanjaya ada tiga hal kelemahan strategi pengajaran langsung

yaitu :

1) hanya untuk kemampuan mendengar dan menyimak yang baik

4 Joyce, Bruce, Weil, Marsha & Showers B, Models of Teaching Fourth Edition(Boston: Allyn & Bacon, 1992), hlm. 57.

5 Wina sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan cetakan kedua(Jakarta: kencana, 2007), hlm. 189.

Page 10: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

7

Maksudnya model pengajaran langsung hanya dapat berlangsung dengan

baik apabila siswa memiliki kemampuan menyimak dan mendengar yang

baik.

2) Tidak dapat melayani perbedaan kemampuan siswa

Maksudnya tidak mungkin dapat melayani perbedaan kemampuan,

perbedaan pengetahuan, minat, bakat serta perbedaan gaya belajar.

3) Hanya menekankan pada komunikasi satu arah (one-way

communication). Maksudnya komunikasi model pengajaran langsung

lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication), maka

kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi

pembelajaran sangat terbatas pula disamping itu, komunikasi satu arah

bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada

apa yang diberikan.6

B. Strategi Pembelajaran Inkuiri

1. Definisi Strategi Pembelajaran inkuiri

Inkuiri secara bahasa berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry

(penyelidikan) yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu

jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya.7 Dengan kata lain,

inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi

dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau

memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan

menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.

Secara istilah strategi pembelajaran inkuiri menurut Syaiful Sagala,

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan

dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek

belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar

sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.8

6 Ibid 7 John Echols, kamus inggris indonesia cetakan ke 23(Jakarta: PT Gramedia, 1996), hlm.

323.8 Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran(Bandung: ALFABETA, 2011), hlm.

196.

Page 11: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

8

Sanjaya berpendapat bahwa “strategi pembelajaran inkuiri adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara

kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan”.9

2. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran inkuiri

Menurut Sanjaya bahwa pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri utama,

yaitu:

a) Inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari

danmenemukan, artinya inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek

belajar. Dalamproses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai

penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, akan tetapi

mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu

sendiri.

b) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

danmenemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu

yang sudahdipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sifat

percaya diri.

c) Dalam pembelajaran inkuiri, guru bukan sebagai sumber belajar tetapi

sebagaifasilitator dan motivator belajar siswa.

d) Tujuan dari penggunaan pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkankemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis.10

3. Kelebihan dan kelemahan Strategi Pembelajaran inkuiri

a. kelebihan

Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,

karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,

sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih

bermakna.

9 Wina sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan cetakan kedua. hlm. 196.

10 Ibid

Page 12: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

9

Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar

sesuai dengan gaya belajar mereka.

Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan

perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah

proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan

belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

b. kelemahan

Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan

kebiasaan siswa dalam belajar.

Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu

yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu

yang telah ditentukan.

Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit

diimplementasikan.11

4. Langkah-langkah dalam strategi pembelajaran inkuiri

Secara umum Sanjaya mengemukakan bahwa proses pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau

iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru

mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran.

Berbeda dengan tahapan preparation dalam strategi pembelajaran

ekspositori (SPE) sebagai langkah untuk mengkondisikan agar siswa tiap

menerima pelajaran , pada langkah orientasi dalam SPI , guru merangsang

11 Akhmad sudrajat, strategi pembelajaran inkuiri, dalam... https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/. Diunggah pada tanggal 09 Desember 2011.

Page 13: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

10

dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkan

orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan stratgi

pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk

beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah;

tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan

berjalan dengan lancar.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah:

1). Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai oleh siswa.

2). Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakuakn oleh siswa

untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah

inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan

masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.

3). Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan

dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

b. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada

suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan

adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka

teki itu. Dikatakan teka teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji

disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk

mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat

penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa

akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya

mengembangkan mental melalui proses berpikir. Dengan demikian, teka

teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka teki yang

mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Ini

penting dalam pembelajaran inkuiri.

Beberapa hal yang harus diperhatiakan dalam merumuskan masalah,

diantaranya:

Page 14: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

11

1) Masalah hendaknya dirumusakn sendiri oleh siswa. Siswa akan

memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam

merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru

sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru

hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana

rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan

sebaiknya diserahkan kepada siswa.

2) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka teki yang

jawabannya pasti. Artinya guru dapat mendorong agar siswa dapat

merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah

ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.

3) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya sebelum masalah itu

dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih

dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-

konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa

dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakalaia belum

paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji

kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada

dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu

dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-

ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat

membuktikan tebakannya, maka ia akan sampai pada posisi yang bisa

mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk

mengembangkan kemampuan menebak pada setiap individu harus

dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan

kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan

mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

Page 15: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

12

dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai

perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus

memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang

dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis

itu sendiri akan sangat berpengaruh oleh kedalaman wawasan yang

dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu

yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis

yang rasional dan logis.

d. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi

pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental

yang sangat penting dalam pengembangan intelektal. Proses

pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam

belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan

menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran gutu

dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakal siswa tidak apresiatif

terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan

oleh gejala-gejala ketidakbergairahan dalam belajar. Manakala guru

menemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara

terus menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui

penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh

siswa sehingga meraka terangsang untuk berpikir.

e. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh

berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji

hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atau jawaban yang

Page 16: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

13

diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti

mengembangkan kemampuan berikir rasional. Artinya, kebenaran

jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan

tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat

dipertanggung jawabkan.

f. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumukan

kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering

terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan

kesimpulan yang dirumuskan tidak focus terhadap masalah yang

hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang

akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang

relevan.12

C. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

1. Definisi Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

Menurut Suherman pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi

siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar di kelas.

Menurut Arends Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu

pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang

otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, lebih

tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.13

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud strategi Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model

pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pemecahan suatu masalah melalui

12 Wina sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan cetakan kedua. Hlm. 199.

13 Arends Richard I, Learning to Teach Fifth Edition, hlm. 68.

Page 17: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

14

tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan

yang berhubungan dengan masalah tersebut.

2. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

Menurut Arends ciri-ciri model Pembelajaran Berbasis Masalah terdiri dari:

a. Pertanyaan atau masalah perangsang. Alih-alih mengorganisasikan pelajaran

di seputar prinsip akademis atau keterampilan tertentu, Pembelajaran

Berbasis Masalah mengorganisasikan pengajaran di seputar pertanyaan dan

masalah yang penting secara sosial dan bermakna secara personal bagi

siswa. Mereka menghadapi berbagai situasi kehidupan nyata yang tidak

dapat diberi jawaban-jawaban sederhana dan ada berbagai solusi yang

competing untuk menyelesaikannya.

b. Fokus interdisipliner. Meskipun Pembelajaran Berbasis Masalah dapat

dipusatkan pada subjek tertentu (sains, matematika, sejarah), tetapi masalah

yang diinvestigasi dipilih karena solusinya menuntut siswa untuk menggali

banyak subjek. Sebagai contoh, masalah polusi yang muncul menyangkut

beberapa subjek akademik maupun terapan yang meliputi biologi, ekonomi,

sosiologi, pariwisata, dan pemerintahan.

c. Investigasi autentik. Pembelajaran Berbasis Masalah mengharuskan siswa

untuk melakukan investigasi autentik yang berusaha menemukan solusi riil

untuk masalah riil. Mereka harus menganalisis dan menetapkan masalahnya,

mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, malaksanakan eksperimen (bilamana mungkin),

membuat inferensi, dan menarik kesimpulan. Metode-metode investigatif

yang digunakan tentu bergantung pada sifat masalah yang diteliti.

d. Produksi artefak dan exhibit. Pembelajaran Berbasis Masalah menuntut

siswa untuk mengonstruksikan produk dalam bentuk artefak dan exhibit

yang menjelaskan atau mempresentasikan solusi mereka. Bentuk itu bisa

berbentuk debat bohong-bohongan, seperti dalam pelajaran “Roots and

Wings”; bisa berbentuk laporan, model fisik, video, atau program komputer.

Artefak dan exhibit yang nanti akan dideskripsikan, dirancang oleh siswa

untuk mendemonstrasikan kepada orang lain apa yang telah mereka pelajari

Page 18: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

15

dan memberikan alternatif yang menyegarkan untuk makalah wajib atau

ujian tradisional.

e. Kolaborasi. Pembelajaran Berbasis Masalah ditandai oleh siswa-siswa yang

bekerja bersama siswa-siswa lain, paling sering secara berpasangan atau

dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Bekerja bersama-sama

memberikan motivasi untuk keterlibatan secara berkelanjutan dalam tugas-

tugas kompleks dan meningkatkan kesempatan untuk melakukan

penyelidikan dan dialog bersama, dan untuk mengembangkan berbagai

keterampilan sosial.

Jadi berdasarkan uraian di atas, ciri utama Pembelajaran Berbasis Masalah

meliputi pengajuan pertanyaan-pertanyaan atau masalah, memusatkan pada

keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan

karya serta peragaan14

3. kelebihan dan kekurangan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

a) Keunggulan

Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup

bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat menentang kemampuan

siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru

bagi siswa.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran siswa.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana

mentranfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam

kehidupan nyata.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan.

Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan

kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran.

14 Ibid,hlm. 42.

Page 19: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

16

Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan

dan disukai siswa.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk berpikir lebih kritis dan mengembangkan

kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan

pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki

dalam dunia nyata.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat

siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada

pendidikan formal telah berakhir.

Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat membentuk siswa untuk

memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang dibarengi dengan

kemampuan inovatif dan sikap kreatif akan tumbuh dan berkembang.

Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, kemandirian siswa

dalam belajar akan mudah terbentuk, yang pada akhirnya akan menjadi

kebiasaan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditemuinya

dalam aktivitas kehidupan nyata sehari-hari ditengah-tengah masyarakat.

b) Kelemahan

o Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,

maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.

o Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan dan pelaksanaannya.

o Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan

masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa

yang mereka ingin pelajari.15

4. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

15 Arfiyadi ahsan, strategi pembelajaran berbasis masalah, dalam.. http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.co.id/2012/08/10pembelajaran-berbasis-masalah-pbm_25.html. Diunggah pada tanggal 08 Oktober 2012..

Page 20: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

17

Arends mengemukakan bahwa langkah-langkah Pembelajaran Berbasis

Masalah adalah sebagai berikut.

Indikator Tingkah laku guru

1. Orientasi siswa pada

situasi masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang dibutuhkan

untuk menyelesaiakan tugas, memotivasi siswa agar terlibat

pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

2. Mengorganisasi siswa

untuk belajar

Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3. Membimbing

penyelidikan

individual maupun

kelompok

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah

4. Mengembangkan dan

menyajikan hasil

karya

Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai sebagai hasil pelaksanaan tugas, misalnya

berupa laporan, video, dan model serta membantu mereka

untuk berbagi tugas dengan temannya

5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang

mereka tempuh atau gunakan16

16 Arends Richard I, Learning to Teach Fifth Edition, hlm.57.

Page 21: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Strategi pembelajaran langsung (direct intruction) sebuah model

pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat

melaksanakan model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah

demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat

dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model

yang menarik bagi siswa sehingga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi siswa

untuk mengikuti pelajaran.

2. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan

3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran

yang melibatkan siswa dalam pemecahan suatu masalah melalui tahap-tahap

metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

18

Page 22: Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm

DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, Arfiyadi, strategi pembelajaran berbasis masalah, dalam.. http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.co.id/2012/08/ 10/ pembelajaran- berbasis-masalah-pbm_25.html. Diunggah pada 08 oktober 2012.

Echols, John. 1996. kamus inggris indonesia cetakan ke 23. Jakarta; PT Gramedia

Hamzah, Uno B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif . Jakarta; Bumi Aksara

Joyce, Bruce, Weil, Marsha & Showers B. 1992. Models of Teaching Fourth Edition. Boston; Allyn & Bacon

Faiq, Muhammad, strategi pembelajaran langsung. Dalam... http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/04/09/direct-instruction-model-pembelajaran-langsung.html. Diunggah pada 04 september 2013.

Richard, Arends I. 2001. Learning to Teach Fifth Edition. Singapore; McGraw-

Hill Higher Education

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung; ALFABETA

Sanjaya,Wina. 2007. strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan cetakan kedua. Jakarta; kencana

Sudrajat, Akhmad, strategi pembelajaran inkuiri, dalam... https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/. Diunggah pada 09 Desember 2011.

19