BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf ·...

26
9 BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING ACTIVITY (DRA) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI A. Deskripsi Pustaka 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai bahasa benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ago”(memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Semakin luasnya strategi, Mintzberg dan Waters dalam buku yang berjudul strategi pembelajaran karangan Abdul Majid mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies are realized as patterns in stream of decisions or actions) . Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana mengemukakan strategy is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding and controling actions (startegi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan). Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi merupakan tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. 1 Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efekttivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik serta peserta didik yang berinteraksi 1 Abdul Majid, Op. Cit., hlm. 3-4

Transcript of BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf ·...

Page 1: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

9

BAB II

STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING ACTIVITY (DRA)

DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA

PELAJARAN SKI

A. Deskripsi Pustaka

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata

kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai bahasa benda, strategos

merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ago”(memimpin).

Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Semakin

luasnya strategi, Mintzberg dan Waters dalam buku yang berjudul

strategi pembelajaran karangan Abdul Majid mengemukakan bahwa

strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies

are realized as patterns in stream of decisions or actions). Hardy,

Langley, dan Rose dalam Sudjana mengemukakan strategy is

perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding and

controling actions (startegi dipahami sebagai rencana atau kehendak

yang mendahului dan mengendalikan kegiatan).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikemukakan

bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan

secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi

merupakan tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi

kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.1

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut

strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk

membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi

pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efekttivitas kegiatan

belajar yang dilakukan peserta didik. pihak-pihak yang terlibat dalam

pembelajaran adalah pendidik serta peserta didik yang berinteraksi

1 Abdul Majid, Op. Cit., hlm. 3-4

Page 2: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

10

edukatif antara satu dengan yang lainnya. Isi kegiatan kegiatan adalah

bahan/materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program

pendidikan.2

Proses kegiatan adalah langkah-langkah atau tahapan yang

dilalui pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Sumber

pendukung kegiatan pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat

bantu pembelajaran. Dengan demikian strategi pembelajaran

mencakup penggunaan pendekatan, metode, dan teknik, bentuk media,

sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan

interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik, antara peserta

didik dengan lingkungannya, serta upaya pengukuran terhadap proses,

hasil, dan dampak kegiatan pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan

(rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan

pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran

yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan

pembelajaran.3

2. Jenis-Jenis Startegi Pembelajaran

Strategi dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu: strategi pembelajaran

langsung (direct instruction), tak langsung (indirect instruction),

interaktif, mandiri melalui pengalaman (experimental).

a. Strategi pembelajaran langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran

yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk

menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi

tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.

Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan

digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam

2 Ibid., hlm. 6 3 Ibid, hlm. 6-7

Page 3: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

11

mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sifat

yang digunakan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal

serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan

sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung perlu

dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang lain.4

b. Strategi pembelajaran tak langsung

Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri,

induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan

penemuan. Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung,

pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik,

meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi.perenaan

guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru

mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta

didik untuk terlibat.

Kelebihan dari startegi ini antara lain: (a) mendorong

ketertarikan dan keinginan peserta didik, (b) menciptakan arternatif

dan menyelesaikan masalah, (c) mendorong kreatifitas dan

pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan lain,

(d) pemahaman yang lebih baik, (e) mengekspresikan pemahaman.

Sedangkan kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan

waktu yang panjang, outcome sulit diprediksi. Stategi

pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu

mengingat materi dengan cepat.5

c. Strategi pembelajaran interaktif

Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan shering

di antara peserta didik. diskusi dan sharing member kesempatan

peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman,

pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk

membangun cara arternatif untuk berpikir dan merasakan.

4 Muhammad Rahman, Sofan Amri, Strategi Dan Disain Pengembangan Sistem

Pembelajaran, Prestasi Pustakaraya, Jakarta, 2013, hlm. 29 5 Ibid, hlm. 29

Page 4: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

12

Kelebihan strategi ini antara lain : (a) peserta didik dapat

belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan

social dan kemampuan-kemampuan, (b) mengorganisasikan

pemikiran dan membangun argumen rasional. Strategi

pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau

kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan

dari strategi ini sangat tergantung pada kecakapan guru dan

mengembangkan dinamika kelompok.6

d. Strategi pembelajaran empiric (experimental)

Pembelajaran empiric berorientiasi pada kegiatan induktif,

berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi

tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan

pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam

pembelajaran empiric yang efektif.

Kelebihan dari strategi ini antara lain : (a) meningkatkan

partisipasi peserta didik, (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik,

(c) meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan

pembelajaran pada situasi yang lain. Sedangkan kekurangan dari

strategi ini adalah penekanan hanya pada proses bukan pada hasil,

keaman siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang

panjang.7

e. Strategi pembelajaran mandiri

Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang

bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan

peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar

mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri

juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari

kelompok kecil.

6 Ibid, hlm. 30 7 Ibid, hlm. 30

Page 5: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

13

Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta

didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan

kekurangannya adalah biasanya peserta didik malas untuk belajar

dan bermain dengan teman sebangkunya.8

3. Pengertian Strategi Pembelajaran Directed Reading Activity (DRA)

Strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala

yang dimiliki dan dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Pengupayaan pencapaian tujuan akhir digunakan sebagai

acuan di dalam menata kekuatan serta menutup kelemahan yang yang

kemudian diterjemahkan menjadi program kegiatan merupakan

pemikiran strategis.

Strategi Directed Reading Activity (DRA) didefinisikan sebagai

kerangka berfikir untuk merencanakan pembelajaran membaca suatu

mata pelajaran yang menekankan membaca sebagai media pengajaran

dan kemahiraksaraan sebagai alat belajar.

Strategi pembelajaran Directed Reading Activity (DRA),

dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas

dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah di punyai

siswa sebelumnya untuk membangun pemahaman. Asumsinya,

pemahaman bisa ditingkatkan dengan membangun latar belakang

pengetahuan, menyusun tujuan khusus membaca, mendiskusikan, dan

mengembangkan pemahaman sesudah membaca.9

Dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks, pembaca

menggunakan strategis tertentu. Pemilihan strategi berkaitan erat

dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembaca

teks dan konteks.

Dalam teori membaca dikenal beberapa strategi membaca.

Pada dasarnya strategi membaca menggambarkan bagaimana pembaca

8 Ibid, hlm. 30 9 Farida Rahim,Op. Cit., hlm. 44

Page 6: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

14

memproses bacaan sehingga dia memperoleh pemahaman terhadap

bacaan tersebut. Klein mengategorikan model-model strategi membaca

ke dalam tiga jenis, yaitu bawah-atas (bottom-up), atas-bawah (top-

down), dan model membaca campuran (electic)10

a) Strategi Bawah-Atas

Dalam strategi bawah-atas pembaca memulai proses

pemahaman teks dari tataran yang paling rendah menuju yang

paling tinggi. Pembaca model ini mulai mengidentifikasi huruf-

huruf, kata, frasa, kalimat dan terus bergerak ke tataran yang lebih

tinggi, sampai akhirnya dia memahami isi teks. Pemahaman ini

dibangun berdasarkan data visual yang berasal dari teks melalui

tahap yang lebih rendah ke tahapan yang lebih tinggi.11

Strategi ini juga digunakan pembaca apabila teks yang

dihadapi agak sulit. Kesulitan yang ditemui bisa menyangkut

masalah bahasa, bisa pula isi teks. Seseorang pembaca yang sulit

memahami isi teks, misalnya karena banyak mengandung kata

sulit, pembaca dapat menggabungkan kata-kata itu menjadi frase,

selanjutnya pemahaman atas frase itu digunakan untuk memahami

kalimat, dan isi keseluruhan teks.

b) Strategi Atas-Bawah

Strategi membaca atas-bawah merupakan kebalikan dari

strategi bawah-atas. Pada strategi atas-bawah, pembaca memulai

proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. Dalam hal

ini, pembaca mulai dengan prediksi, kemudian mencari input

untuk mendapatkan informasi yang cocok dalam teks.12

10 Ibid, hlm. 36 11 Ibid, hlm. 36 12 Ibid, hlm. 37

Page 7: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

15

c) Strategi Campuran (Eclectik)

Klein dalam buku yang berjudul Pengajaran Membaca di

Sekolah Dasar karangan Farida Rahim mengemukakan bahwa

guru yang baik tidak perlu memakai satu teori saja. Mereka bisa

mengambil dan memilih yang terbaik dari semua strategi yang

ada, termasuk pandangan-pandangan teoritis dan model

pengajaran membaca. Begitu juga model bawah-atas, atas-bawah

bisa digunakan dalam waktu bersamaan jika diperlukan.13

.

Tujuan Directed Reading Activity (DRA) adalah untuk (1)

memberi guru format dasar dalam memperkenalkan pembelajaran yang

sistematis; (2) meningkatkan pemahaman siswa, dan (3)memandu

siswa melaksanakan baca pilih, dan (4)meningkatkan kemampuan

siswa dalam membaca teks.14

4. Komponen Strategi Directed Reading Activity (DRA)

DRA dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu persiapan

membaca, membaca dalam hati, mengecek pemahaman dan diskusi,

membaca nyaring, dan tindak lanjut. Kelima tahapan tersebut

diuraikan sebagai berikut:

1) Tahap 1 : Persiapan

Tahap ini dimaksudkan agar siswa memiliki persiapan sebelum

membaca. Guna mempersiapkan siswa membaca haruslah

mempersiapkan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a) Pengembangan latar belakang konsep ( membangkitkan

skema) dengan cara menghubungkan isi teks dengan

pengalaman siswa ataupun dengan materi yang pernah siswa

bahas.

b) Membangkitkan minat, guru membangun minat dan

antusiasme siswa untuk membaca denagan cara

13 Ibid, hlm. 38 14 Yunus Abidin, Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter, PT Refika

Aditama, Bandung, 2012, hlm. 7

Page 8: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

16

menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik

atau dengan cara menyajikan bagian teks yang menumbuhkan

keingintahuan siswa atas isi teks secara lengkap.

c) Memperkenalkan beberapa kosakata baru, guru

menyampaikan beberapa kosakata yang mungkin baru

dikenal siswa yang terkandung dalam teks yang dibaca

siswa.

d) Menetapkan tujuan membaca, guru secara jelas menjelaskan

tujuan membaca yang harus dicapai siswa setelah mereka

membaca.15

2) Tahap 2 : Membaca dalam hati

Pada tahapan ini siswa melaksanakan kegiatan membaca cepat

guna menemukan jawaban atas pertanyaanan tujuan (pertanyaan

pemandu) yang disampaikan guru pada tahap pertama. Usahakan

guru mengurangi bantuan pada saat siswa membaca, namun tetap

memperhatikan berbagai perilaku siswa selama membaca.

3) Tahap 3 : Mengecek Pemahaman Dan Diskusi

Pada tahap ini siswa berdiskusi dengan temannya untuk

mengerjakan tugas membaca yang diberikan guru. Tugas tersebut

bisa saja pertanyaan pemandu yang telah ditetapkan ataupun tugas

baru yang diberikan guru.

4) Tahap membaca nyaring

Tahapan ini berhubungan dengan tahap sebelumnya. Yang

dibacakan secara nyaring dalam hal ini dalah jawaban-jawaban

pertanyaan yang telah ditulis siswa selama diskusi. Biasanya yang

paling ditekankan adalah jawaban yang kebenarannya masih

diragukan oleh siswa sehingga perlu pemecahan masalah secara

bersama-sama dengan bantuan guru. Jika ditemukan masalah

demikian, siswa akan melaksanakan kegiatan baca cepat untuk

menemukan informasi dalam bacaan dan ketika informasi tersebut

15 Ibid, hlm. 79

Page 9: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

17

ditemukan siswa membaca nyaring informasi tersebut sehingga

keraguan atas jawaban pertanyaan tidak lagi terjadi.

5) Tahap tindak lanjut

Tahapan ini bertujuan agar siswa semakin memehami wacana yang

telah dibacanya serta mempercaya pemahaman tentang konsep isi

bacaan. Pada tahap ini guru juga dapat menyampaikan berbagai

temuan yang diperolehnya selama pembelajaran berlangsung

termasuk membahas perilaku membaca siswa yang kurang baik.

Kegiatan tindak lanjut ini dapat diwujudkan dengan pemberian

tugas kepada siswa untuk menulis versi lain dari yang telah

dipelajari. 16

5. Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Directed

Reading Activity (DRA).

Kelebihan menggunakan strategi pembelajaran Directed

Reading Activity (DRA) adalah siswa mempunyai tujuan membaca

yang jelas dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah

dipunyai siswa sebelumnya untuk membangun pemahaman sebelum

dan sesudah membaca. Kelemahan menggunakan strategi Directed

Reading Activity (DRA) adalah kurang memperhatikan keterlibatan

siswa berfikir tentang bacaan.17

6. Meningkatkan Pemahaman

a. Pengertian Pemahaman

Untuk keberhasilan suatu program pengajaran dapat diukur

berdasarkan cara peserta didik berfikir, merasa, dan berbuat

sebelum dan sesudah memperoleh pengalaman belajar dan

menghadapi situasi yang serupa. Untuk mengetahui hal itu, penulis

akan menjelaskan pengertian pemahaman.

16 Ibid, hlm. 79-80 17 Ibid, hlm. 80

Page 10: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

18

1) Menurut Sudijono pemahaman (comprehension) adalah

kemampuan seseorang untuk mengerti atau memehami sesuatu

setelah sesuatu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,

memehami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat

melihatnya dari berbagai sisi. Seorang pendidik dikatakan

memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan

atau uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan

menggunakan kata-katanya.18

2) Menurut Sardiman, pemahaman dapat diartikan menguasai

sesuatu dengan pikiran. Karena itu, maka belajar berarti harus

mengerti secara mental, dan filosofisnya, maksud dan

implikasinya serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan

siswa dapat memahami situasi.19

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat

dirumuskan bahwa pemahaman adalah proses untuk mengerti,

menguasi pikiran, pada kedalaman kognitif dan afektif yang

dimiliki oleh individu dari sesuatu yang telah dipelajari atau

diketahui.

Dengan adanya fase-fase dalam proses belajar mengajar ini

diharapkan dapat membantu dalam proses pemahaman seseorang

terhadap apa yang diketahuinya,sebagai kegiatan yang berupaya

untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan, maka evaluasi belajar memiliki

sarana berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah

tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta didik secara

umum diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu ranah kognitif, afektif,

dan ranah psikomotorik.20

18 Supardi, Op. Cit, hlm. 139 19 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2006, hlm. 42 20 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hlm.

201

Page 11: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

19

Tujuan ranah kognitif berubungan dengan ingatan atau

pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta

pengembangan keterampilan intelektual. Taksonomi atau

penggolingan tujuan ranah kognitif oleh Bloom mengemukakan

ada enam tingkat, yaitu:

1) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif

berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap

pengetahuan tentang fakta-fakta, istilah-istilah dan prinsip-

prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.

2) Pemahaman, merupakan tingkat pemahaman dengan tujuan

ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti

tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu

menghubungkannya dengan isi peljaran lainnya.

3) Penggunaan atau penerapan, merupakan kemampuan

menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai

dengan situasi yang konkrit dan situasi baru.

4) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isipelajaran ke

bagian-bagian yang menjadi unsure pokok.

5) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsure-unsur

pokok kedalam struktur yang baru.

6) Evaluasi, merupakan kemampuan nilai isi pelajaran untuk suatu

maksud atau tujuan tertentu.21

Jadi pemahaman peserta didik merupakan kemampuan

yang dimiliki seseorang (peserta didik) untuk mengemukakan

kembali ilmu atau materi yang diperolehnya baik dalam bentuk

ucapan maupun tulisan kepada orang lain sehingga orang lain

benar-benar mengerti apa yang disampaikan.

21 Ibid, hlm. 203

Page 12: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

20

b. Tolak Ukur Pemahaman Siswa

Penilaian merupakan salah satu dari tiga aspek dalam

proses belajar mengajar yang meliputi (1) tujuan pengajaran, (2)

prosedur belajar mengajar, dan (3) penilaian hasil belajar. Penilaian

menempati dan merupakan aspek yang penting karena berkenaan

dengan tercapainya tujuan pengajaran, kelancaran dan efesiensi

prosedur intruksional, dan penentuan tingkat keberhasilan yang

telah dicapai. Dengan demikian, aspek penilaian dapat ditempatkan

sebagai titik sentra; dalam proses belajar mengajar.22

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan

yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa

dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan),

atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya

digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

terutama hasil belajar kognitif berkenaan dalam penguasaan bahan

pengajaran ssuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula

digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang

afektif dan psikomotoris.

Ada dua jenis tes, yakni tes uraian atau tes esai dan tes

obyektif. Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas, dan

uraian berstruktur. Sedangkan tes obyektif terdiri dari beberapa

bentuk, yakni bentuk pilihan benar-salah, pilihan berganda dengan

berbagai variasinya, menjodohkan, dan isian pendek atau

melengkapi.23

Menurut Oemar Hamalik teknik penilaian aspek

pemahaman (comprehension) caranya adalah dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang menuntut identifikasi terhadap

22 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algasindo, Bandung, 2009,

hlm. 203 23 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2009, Hlm. 35

Page 13: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

21

pertanyaan-pertanyaan yang betul atau yang keliru, kesimpulan

atau klasifikasi dengan daftar pertanyaan menjodohkan yang

berkenaan dengan kosep, contoh, aturan, penerapan, langkah-

langkah dan urutan, dengan pertanyaan bentuk esai (opended) yang

menghendaki uraian, perumusan kembali dengan kata-kata

sendiri.24

Berdasarkan uraian diatas, kemampuan seseorang peserta

didik untuk mengerti, memahami dan menyerap materi pelajaran

sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada

pula yang sangat lambat. Karenannya, mereka seringkali harus

menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi

atau pelajaran yang sama. Adapun indicator-indikator keberhasilan

sebagai tolak ukur dalam mengetahui pemahaman peserta didik

adalah sebagai berikut:

a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan

mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun

kelompok

b) Penilaian yang digariskan dalam tujuan

pengajaran/instruksional khusus telah dicapai oleh peserta

didik, baik individual maupun kelompok.

c) Peserta didik dapat menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-

kata sendiri dengan cara pengungkapannya melalui pertanyaan,

soal dan tes. Mengacu pada indicator-indikator diatas berarti

apabila peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang

diberikan dengan baik dan benar maka peserta didik dapat

dikatakan paham.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa

Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau

tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat

operasional dan konkret yakni tujuan pembelajaran khusus, tujuan

24 Oemar Hamalik, Op. Cit, hlm. 209

Page 14: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

22

pembelajaran umum, kurikuler, tujuan nasional, sampai pada

tujuan yang bersifat universal.25

Misalnya siswa sangat

memperhatikan materi yang disampaikan oleh pendidik seolah-

olah ia benar-benar konsentrasi dan serius dalam mendengarkan,

hal tersebut belum dapat membuktikan jika siswa tersebut benar-

benar memahami apa yang disampaikan oleh pendidik. Berbeda

dengan siswa yang sepertinya ia tidak memperhatikan materi yang

disampaikan, namun ketika ia ditanya pendidik perihal materi ia

mampu menjawab dengan sangat baik. Nah, beginilah fakta

kegiatan belajar mengajar dimana pendidik harus mengetahui

segala sesuatu yang ada dalam diri siswa baikpribadinya, keluarga,

dan ingkungannya. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan

tantangan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh

banyak sekali hal-hal atau faktor. Untuk memudahkan pembicaraan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Faktor yang berasal dari luar diri siswa, dan ini dapat

digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

a) Faktor-faktor non social dalam belajar

Kelompok ini boleh dikatakan juga tak terbilang

jumlahnya, seperti keadaan udara, suhu, cuaca, waktu (pagi,

siang, atau malam), tempat (letaknya, pergedungannya),

alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, buku-buku,

alat peraga, dan sebagainya). Semua faktor-faktor diatas

dan juga faktor-faktor lain yang belum disebutkan harus

kita atur sedemikian rupa, sehingga dapat membantu proses

atau perbuatan belajar secara maksimal.

25 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran Di Abad Global,

UIN-MALIKI PRESS, Malang, 2012, Hlm. 34-35

Page 15: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

23

b) Faktor-faktor sosial dalam belajar

Yang dimaksud faktor social disini adalah faktor manusia,

baik manusia itu hadir maupun kehadirannya itu dapat

disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang

lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali

mengganggu belajar itu. Faktor-faktor social seperti yang

telah dikemukakan diatas itu pada umumnya mengganggu

proses belajar dan prestasi-prestasi belajar.

2. Faktor-faktor dalam diri siswa dan ini dapat digolongkan

menjadi dua golongan yaitu:

a. Faktor fisiologis dalam belajar

Faktor fisiologi ini dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

1) Keadaa Jasmani, dapat dikatakan melatar belakangi

aktivitas belajar, keadaan jasmani yang akan membuat

jasmani lebih fres untuk berfikir dan sebaliknya

apabila jasmani kurang segar maka akibatnya akan

buruk pada saat pembelajaran berlangsung seperti,

lesu, mengantuk, lelah.

2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama

fungsi panca indra, orang mengenal dunia sekitarnya

dan belajar dengan menggunakan panca indranya.

b. Faktor psikologi dalam belajar

Pendapat Arden N. Franden yang dikutip oleh Sumadi

Suryabrata mengatakan bahwa hal yang mendorong

seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut :

- Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia

yang lebih luas

- Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan

keinginan untuk selalu maju

Page 16: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

24

- Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari

orang tua, guru, dan teman-teman

- Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang

lalu dengan usaha baru

- Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila

menguasai pelajaran

- Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada

belajar.26

Faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting

dapat di pandang sebagai cara-cara berfungsinya fikiran siswa

dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga

penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif.

Dengan demikian proses belajar mengajar itu akan berhasil dengan

baik, jika didukung oleh faktor-faktor psikologis dari siswa.27

Thomas F. Staton menguraikan enam macam faktor psikologis itu,

diantaranya :

a. Motivasi, seseorang akan berhasil dalam belajar kalau

dirinyansendiri ada keinginan untuk belajar, inilah prinsip dan

hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran.

Motivasi meliputi dua hal yaitu: mengetahui apa yang akan

dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari.

b. Konsentrasi, dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan

perhatian pada suatu situasi belajar. Dalam konsentrasi ini

keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan sehingga

tidak perhatian sekedarnya.

c. Reaksi, dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsure

fisik maupun mental sebagai wujud reaksi. Belajar harus aktif,

tidak sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi

26 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, PT Rajagrafinda Persada, Jakarta, 2013, hlm.

233 27 Sardiman, Op. Cit, hlm. 38

Page 17: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

25

semua itu harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan

reaksi.

d. Organisasi, belajar dapat dikatakan sebagai kegiatan

mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian

bahan pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian.

e. Pemahaman, dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran

dalam belajar, unsure pemahaman tidak dapat dipisahkan

dengan unsur-unsur yang lainnya.

f. Ulangan, merupakan mengulang-ulang suatu pekerjakaan atau

fakta yang sudah dipelajari, kemampuan untuk mengingatnya

akan semakin bertambah.28

Berdasarkan hal diatas faktor-faktor yang mempengaruhi

pemahaman siswa meliputi faktor internal (fisiologis yang meliputi

keadaan jasmani dan keadaan fungsi jasmani dan psikologis

meliputi kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat) dan

faktor eksternal (lingkungan social meliputi sekolah, masyarakat,

keluarga, dan lingkungan non social meliputi lingkungan alamiah,

faktor instrumental, faktor materi pelajaran). Selain berbagai faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut, maka hal

yang terpenting adalah seorang pendidik.

Dengan demikian, dapat diketahui pendidik harus mampu

meningkatkan pemahaman peserta didik dengan selalu

mengadakan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran guna

mencetak generasi penerus bangsa yang mampu meyeimbangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta Iman dan Taqwa dalam

kehidupannya.

28 Ibid, hlm. 40

Page 18: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

26

7. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

a. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kata sejarah dalam bahasa arab di sebut tarikh, yang

menurut istilah berarti “ keterangan yang telah terjadi dikalangan

pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada”.

Sedangkan penegertian sejarah dalam bahas inggris disebut histori

yang berarti “ pengalaman masa lampau dari pada umat manusia”

the past experience of menkind.

Kebudayaan pada umumnya sering diartikan secara secara

sederhana sebagai hasil budi daya manusia, hasil cipta, rasa dan

karsa dengan menggunakan symbol-simbol serta artifak. Sejalan

dengan pengertian ini, kebudayaan meliputi cara hidup seluruh

masyarakat yang mencakup cara bersikap, menggunakan pakaian,

bertutur bahasa, ibadah, norma-norma tingkah laku, serta system

kepercayaan.29

Secara harfiyah kebudayaan berasal dari kata budi dan daya

ditambah awalan ke dan akhiran an. Budi berarti akal dan daya

berarti kekuatan. Demikian kebudayaan Islam berarti segala

sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan akal manusia muslim.

Sedangkan peradaban berasal dari kata Arab adab berarti bernilai

tinggi. Dengan demikian peradaban Islam adalah kebudayaan

Islam yang bernilai tinggi.30

Jadi sejarah kebudayaan islam merupakan pelajaran penting

sebagai upaya untuk membentuk watak dan kepribadian umat.

Dengan mempelajari sejarah, generasi muda akan mendapatkan

pelajaran yang sangat berharga dari perjalanan suatu tokoh atau

generasi terdahulu.

29 Chabib Thoha, Saifuddin Zuhri dan Syamsudin Yahya, Metodologi Pengajaran Agama,

Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2004, hlm. 240-241 30 Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik (Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam),

Prenada Media, Jakarta, 2003, hlm. 3

Page 19: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

27

Mata pelajaran SKI dalam kurikulum MTs adalah salah

satu bagian dari mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

sejarah kebudayaan Islam. Islam yang dihubungkan dengan

kebudayaan berarti cara hidup (way of life) yang juga sangat luas

cangkupannya.31

Hal lain yang sangat mendasar terkait dengan SKI

adalah kemampuan guru dalam menggali nilai, makna, hikmah,

dalil dan teori dari fakta sejarah yang ada. Jadi, SKI tidak saja

merupakan transfer of knowledge tetapi juga merupakan

pendidikan nilai (rolue education).

b. Tujuan Mempelajari Sejarah

1) Murid-murid yang membaca sejarah adalah menyerap unsur-

unsur keutamaan dari padanya agar mereka senang hati

mengikuti tingkah laku para nabi dan orang-orang shaleh dalam

kehidupan sehari-hari.

2) Pelajaran sejarah merupakan contoh teladan baik bagi umat

islam yang menyakinkannya dan merupakan sumber syari’at

yang besar.

3) Studi sejarah dapat mengembangkan iman, mensucikan moral,

membangkitkan pratiotisme dan mendorong untuk berpegang

pada kebenaran serta setia kepadanya.

4) Studi sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna

pada pembinaan tingkah laku manusia yang ideal dalam

kehidupaan pribadi dan sosial anak-anak dan mendorong

mereka untuk mengikuti teladan yang baik yang diterima

sebagai realita yang hidup dari sejarah Rasul, yang bertingkah

laku seperti akhlak Rasul.32

31Chabib Thoha, Saifuddin Zuhri dan Syamsudin Yahya, Op. Cit., hlm. 6 32 Ibid, hlm. 222-223

Page 20: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

28

c. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam

Selama ini sebagaimana tergambar dalam kurikulum SKI

1994, SKI hanya dipahami sebagai sejarah kebudayaan islam saja (

history of islamic culture). Dalam kurikulum ini SKI dipahami

sebagai sejarah tentang agama islam dan kebudayaan ( histori of

islam and Islamic culture). Oleh karena itu kurikulum ini tidak saja

menampilkan sejarah kekuasaan atau sejarah raja-raja, tetapi juga

akan diangkat sejarah perkembangan ilmu agama, sains dan

teknologidalam islam. Actor sejarah yang diangkat tidak hanya

Nabi, sahabat dan raja, tetapi dilengkapi ulama, intelektual dan

filosof. Faktor-faktor social dimunculkan guna menyempurnakan

pengetahuan peserta didik tentang SKI.

Kurikulum SKI dirancang secara sistematik berdasarkan

peristiwa dan periode sejarah yang ada sebagai berikut:

1) Di tingkat MI dikaji tentang sejarah arab pra islam, sejarah

rosulullah SAW, dan khulafa’ur rosyidin

2) Di tingkat MTs dikaji tentang dinasti umayyah, abasiyah,

dan al- ayubiyah.

3) Di tingkat MA dikaji tentang sejarah peradaban islam di

Andalusia, gerakan pembaharuan di dunia islam dan

perkembangan islam di Indonesia.

Standar Kompetensi pada mata pelajaran SKI merupakan

sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta

didik selama menempuh SKI di MTs. Kemampuan ini berorientasi

pada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan

pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan,

ketakwaan kepada Allah SWT.

Page 21: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

29

d. Langkah-Langkah Mengajar Sejarah

Seorang guru dalam mengajar sejarah dapat mengikuti prosedur

berikut:

1) Appersepsi

Guru dapat memberikan appersepsi yang menarik perhatian

anak untuk mendengar cerita. Misalnya guru menggunakan

metode tanya jawab.

2) Penyajian

Guru dalam menyajikan sejarah hendaknya menggunakan gaya

bahasa cerita, dimana ia harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a) Hendaknya guru menggunakan gaya bahasa yang menarik.

b) Penyajian sejarah hendaknya secara periodesasi di mana

setiap periode itu merupakan bagian yang tak terpisahkan

dan diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk

memantapkan isi pokok dari masing-masing periode.

c) Menulis judul periode pada papan tulis sebelum atau

sesudah penyajian.

d) Menuliskan nama-nama tokoh yang berperan dalam cerita

yang diuraikan, agar nama-nama tersebut menjadi ingatan

pelajar dan memudahkan mereka mengingatnya.

e) Dalam penyajian guru harus memperhatikan usaha

mengkonkritkan pengertian melalui aneka mimik dan

pantomimik agar tergugah perasaan siswa untuk mencintai

dan meneladani tokoh pemeran sejarah tersebut.

3) Korelasi

Menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam

sejarah dan ralitas hidup sekarang dan topik-topik pendidikan

agama yang lain ataupun bidang studi lainnya bila ada

kesempatan.

Page 22: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

30

4) Kesimpulan

Guru menyuruh agar siswa-siswa mengulang cerita dan

menanyakan kepada mereka peristiwa-peristiwa periode demi

periode. Setelah itu guru mencatat dipapan tulis pokok

kesimpulan dari setiap periode sebagai ikhtisar.

5) Evaluasi

Guru mengadakan diskusi dengan siswa semua materi yang

baru diberikan untuk mengetahui sampai dimana mereka dapat

mengusai pelajaran atau dapat juga disuruh mereka menulis

bagian-bagian pelajaran yang mengandung nilai moral. Dan

dapat juga guru menyuruh beberapa siswa mengulangi cerita

tersebut dalam bentuk yang baik yang merangsang semangat

kompetisi positif dikalangan siswa sendiri. 33

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Sebelum menyelesaikan penelitian ini, peneliti disini mengambil

beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul atau tema

yang diambil peneliti sebagaibahan acuan,kajian, dan pertimbangan untuk

penelitian. Jadi disini peneliti mengambil beberapa contoh penelitian

terdahulu yang membahas tentang Implementasi Strategi Pembelajaran

Directed Reading Activity (DRA) dalam meningkatkan pemahaman siswa

pada mata pelajaran SKI. Berikut adalah contoh penelitian terdahulu yang

diambil sebagai bahan kajian peneliti:

1. Muzayyadah, Mahasiswa STAIN kudus Jurusan Tarbiyah/PAI, dalam

skripsi yang berjudul, “Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Mata Pelajaran Al-Qur’an

Hadits Kelas V MI Al-Irsyad Padaran Rembang Tahun Pelajaran

2012/2013”

Hasil penelitiannya yaitu: di dalam menggunakan strategi inkuiri guru

berhasil untuk menjadikan siswa lebih aktif dan mudah menerima

33 Ibid, hlm. 219-221

Page 23: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

31

materi yang disampaikan, dan prestasi siswa di dalam kelas juga bisa

dikatakan meningkat.34

2. Ary Suastawan, Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dalam Skripsi Yang Berjudul,

“Penerapan Strategi Direct Reading Activity (DRA) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD

Negeri 2 Kampung Baru Tahun Pelajaran 2013/2014”

Hasil penelitiannya yaitu: melalui penerapan strategi direct reading

activity (DRA). Hal ini dapat dilihat dari tingkat kentutasan belajar

secara klasikal pada siklus I mencapai 70,59% yang termasuk cukup

baik dan tingkat ketuntasan belajar secara kalsikal pada siklus II

mencapai 88,23% yang termasuk kategori sangat baik. Tingkat

ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan sebesar

17,65%. 35

3. Indah Dwi Rizkyana, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.dalam

skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif

Melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Gambar

Seri Siswa Kelas III SDN Karanganyar 01”

Hasil penelitiannya yaitu: a) proses pembelajaran pada siklus 1

memperoleh skor 14 dengan kriteria baik, meningkat pada siklus ke II

dengan perolehan skor 17 dengan kriteria baik, dan meningkat pada

siklus III dengan skor 22 dengan kriteria sangat baik, b) aktivitas siswa

siklus I memperoleh skor 16,88 dengan kreteria baik, pada siklus II

mngalami peningkatkan dengan mendapat skor 20,32 berkreteria baik,

34 Muzayyadah, Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam Meningkatkan

Pemahaman Siswa Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas V MI Al-Irsyad Padaran Rembang

Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurusan Tarbiyah/PAI, STAIN Kudus 35 Ary Suastawan, Penerapan Strategi Direct Reading Activity (DRA) Untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kampung Baru Tahun Pelajaran

2013/2014, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha.

https://www.google.com/search?q=skripsi+strategi+directed+reading+activity. Diakses pada

tanggal 12 Februari pukul 19:35

Page 24: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

32

siklus III meningkat menjadi 25,01 dengan kreteria sangat baik, c)

keterampilan membaca instensif siswa dengan ketuntasan klasikal pada

siklus I 48,72%, meningkat pada siklus II menjadi 69,23% kemudian

meningkatpada siklus III menjadi 82,05%.

Simpulan penelitian ini adalah melalui strategi Directed Reading

ThinkingActivity berbantuan gambar seri dapat meningkatkan aktivitas

siswa, dan keterampilan membaca intensif siswa kelas III SDN

Karanganyar 01. Saran dari penelitian ini hendaknya guru menerapkan

strategi Directed Reading Thinking Activity berbantuan gambar seri

karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan membaca

intensif siswa.36

Keterkaitan dengan skripsi ini adalah terdapat kesamaan yakni dalam

hal strategi pembelajaran yaitu menggunakan strategi directed reading

activity sama-sama meningkatkan pemahaman. Sedangkan

perbedaannya dengan penelitian ini adalah jenis dan pendekatan

penelitiannya. Jika dalam skripsi pertama menggunakan strategi

pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V

MI. Dan pada skripsi yang kedua menggunakan analisis korelasi

dengan analisa kuantitatif. Juga pada skripsi ketiga memiliki pebedaan

dalam hal peningkatan membaca dapat berubah kemampuan dan

kualitas membaca dengan menggunakan gambar seri pada kelas III

SD. Sedangkan peneliti menggunakan strategi directed reading activity

dalam pemahaman siswa pada mata pelajaran SKI di MTs.

36 Indah Dwi Rizkyana, “Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Gambar Seri Siswa Kelas III SDN Karanganyar 01,

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Tahun

2015. https://www.google.com/search?q=skripsi+strategi+directed+reading+activity&ie=utf-

8&oe=utf-8#q=skripsi+strategi+directed+reading+activity. Diakses pada tanggal 12 Februari

pukul 19:35

Page 25: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

33

C. Kerangka berpikir

Dalam kajian implementasi strategi pembelajaran directed reading

activity (DRA) dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata

pelajaran SKI, peserta didik diharapkan mampu memahami pelajaran dan

menerima pelajaran SKI melalui strategi directed reading activity (DRA)

dapat berjalan dengan baik, maka peserta didik akan mencapai tujuan

dalam pembelajaran.

Strategi pembelajaran directed reading activity mampu membantu

siswa mempermudah menerima pelajaran dan meningkatkan pemahaman

siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan beberapa tahapan,

Tahap 1 : Persiapan, Tahap ini dimaksudkan agar siswa memiliki

persiapan sebelum membaca. Tahap 2 : Membaca dalam hati, Pada

tahapan ini siswa melaksanakan kegiatamembaca cepat guna menemukan

jawaban atas pertanyaanan tujuan (pertanyaan pemandu) yang

disampaikan guru pada tahap pertama. Usahakan guru mengurangi

bantuan pada saat siswa membaca, namun tetap memperhatikan berbagai

perilaku siswa selama membaca. Tahap 3 : Mengecek Pemahaman Dan

Diskusi,Pada tahap ini siswa berdiskusi dengan temannya untuk

mengerjakan tugas membaca yang diberikan guru. Tugas tersebut bisa saja

pertanyaan pemandu yang telah ditetapkan ataupun tugas baru yang

diberikan guru. Tahap 4 : Tahap membaca nyaring, Tahapan ini

berhubungan dengan tahap sebelumnya. Yang dibacakan secara nyaring

dalam hal ini dalah jawaban-jawaban pertanyaan yang telah ditulis siswa

selama diskusi. Biasanya yang paling ditekankan adalah jawaban yang

kebenarannya masih diragukan oleh siswa sehingga perlu pemecahan

masalah secara bersama-sama dengan bantuan guru. Jika ditemukan

masalah demikian, siswa akan melaksanakan kegiatan baca cepat untuk

menemukan informasi dalam bacaan danketika informasi tersebut

ditemukan siswa membaca nyaring informasi tersebut sehingga keraguan

atas jawaban pertanyaan tidak lagi terjadi. Tahap 5 : Tahap tindak

lanjut,Tahapan ini bertujuan agar siswa semakin memehami wacana yang

Page 26: BAB II STARTEGI PEMBELAJARAN DIRECTED READING …eprints.stainkudus.ac.id/265/5/5. bab II.pdf · Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, ... (bottom-up), atas-bawah

34

telah dibacanya serta mempercaya pemahaman tentang konsep isi bacaan.

Pada tahap ini guru juga dapat menyampaikan berbagai temuan yang

diperolehnya selama pembelajaran berlangsung termasuk membahas

perilaku membaca siswa yang kurang baik. Kegiatan tindak lanjut ini

dapat diwujudkan dengan pemberian tugas kepada siswa untuk menulis

versi lain dari yang telah dipelajari.

Berikut ini gambaran implementasi strategi pembelajaran directed

reading activity (DRA) dalam meningkatkan pemahaman siswa yang

dituangkan dalam bentuk gambar

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Strategi pembelajaran yang terstuktur

yang digunakan oleh guru untuk

meningkatkan kemampuan dan

pemahaman siswa dalam hal membaca.

Strategi Pembelajaran

Directed Reading

Activity (DRA)

Meningkatkan

Pemahaman Siswa

Pada Mata Pelajaran

SKI