265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI...

36
| | BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 265 MEI 2018 265 | | 二零 “...siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu..." [1 Petrus 3:15]

Transcript of 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI...

Page 1: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

| | BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 265 MEI 2018

265 || 二零

“...siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu

tentang pengharapan yang ada padamu..." [1 Petrus 3:15]

Page 2: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

PERSPEKTIF ditulis tidak untuk menggantikan Alkitab, tetapi sebagai alat penunjang yang membantu kita untuk mengerti firman Tuhan lebih dalam dan sistematis untuk memenuhi kebutuhan rohani Anda. Prinsipnya adalah kem-bali kepada sumber pertumbuhan itu sendiri, yaitu Alkitab. Back to the Bible!

PERSPEKTIF disusun berdasarkan kurikulum yang dalam jangka waktu tertentu, bila Anda setia mengikutinya, maka Anda diharapkan akan memper-oleh gambaran yang cukup jelas secara keseluruhan Alkitab.

Untuk dapat memanfaatkan bahan ini secara maksimal, Anda dapat meng-ikuti saran-saran praktis sebagai berikut:

Sediakan waktu teratur setiap hari sedikitnya 20 menit.Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat meng-ganggu konsentrasi Anda.Tenangkan hati dan berdoalah terlebih dahulu memohon pimpinan Tuhan.Bacalah bacaan Alkitab yang telah ditentukan pada hari itu 2-3 kali hingga paham benar, kemudian renungkanlah.Bacalah artikel yang tersedia, dan berusahalah menjawab pertanyaan refleksi yang ada dengan jujur. Setiap jawaban dapat pula Anda tuliskan pada sebuah agenda pribadi untuk dapat dibaca lagi sewaktu-waktu.Doakanlah apa yang telah Anda renungkan, serahkan diri Anda hari itu kepada Tuhan, mohon kekuatan dari-Nya untuk hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan tekad yang Anda buat hari itu maupun hari sebelumnya. (Doakan pula pokok doa syafaat yang telah disediakan)

SARAN-SARANPRAKTIS

BERSAAT TEDUH

Penerbit: BPH Majelis Umum GKA Gloria SurabayaAlamat: Jl. Pacar 9-17, Surabaya 60272 Tel. (031) 534 5898 Fax. (031) 545 2907 SMS. 087 8511 67282 Email: [email protected] Bank: BCA a/c 256 532 5777 a.n. Gereja Kristen Abdiel Gloria

www.gkagloria.or.idPERSPEKTIF

Penulis edisi 265:Alex Gunawan, Alfred Jobeanto, Andree Kho, Anggiat M. PandianganChristine Kurniati, David S. Kosasih, Hariyono Wong, Hendry HeryantoHerty Togatorop, Ie David, Kango Lukito, Liem Sien LiongLiona Margareth, Rohani, Timotius Alfa, Yohanes SudiartoPenerjemah: Tertiusanto

Page 3: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

EDITORIAL

Memupuk Kehidupan Rohani

ehidupan kita tidak lepas dari berbagai persoalan. Namun,

K janganlah pernah putus asa sebab Tuhan Allah kita setia. Jika kita memperhatikan bagiamana Tuhan berelasi dengan umat-Nya,

pernahkah kita menjumpai satu kalipun, bahwa Tuhan itu tidak setia? Sebaliknya, umat Tuhanlah yang banyak kali tidak setia. Lalu, apa yang perlu kita lakukan dalam perjalanan hidup kita mengiring Tuhan?

Kita harus memupuk kerohanian kita. Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat di dalam menghadapi problema kehidupan, sebab cara pandang dan emosi kita telah dibentuk oleh firman Tuhan. Bagaimana kita “memupuk kehidupan rohani”?

Kita tahu, bahwa kehidupan rohani kita diawali dari kelahiran baru yang dikerjakan oleh Allah Roh Kudus. Kita pun tahu, bahwa pertumbuhan kerohanian kita juga bergantung pula pada karya Roh Kudus; namun dalam hal ini, Roh Kudus menghendaki kita aktif untuk taat pada pimpinan dan firman Tuhan. Memupuk kehidupan rohani berarti kita mengerjakan bagian kita dalam hal disiplin rohani yang dikehendaki Allah melalui saat teduh kita dalam membaca firman-Nya. Ketika kita setia melakukannya, maka firman Tuhan akan membetuk cara pandang dan emosi kita melalui karya Roh Kudus, sehingga kita menjadi anak-anak Tuhan yang bijaksana dalam menghadapai persoalan kita. Karena itu, jika Anda ingin menang dalam persoalan hidup Anda, mulailah memupuk kehidupan rohani Anda dengan firman Tuhan dan ketaatan kita pada pimpinan Tuhan. Amin.

Page 4: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

01SELASA

MEI 2018

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 4:1-20Bacaan setahun: 2 Samuel 9-10, Roma 4

anusia seringkali terpesona dengan yang namanya berkat. Berkat

Mmenjadi sebuah ukuran atau bahkan sebuah norma bagi seseorang untuk berhasil atau tidak. Kedigdayaan manusia diukur

dari seberapa banyaknya berkat yang dia peroleh dari Tuhan. Namun sayangnya, ia lupa bahwa sebenarnya hikmat mendahului berkat. Berkat tidak akan berarti apa-apa tanpa hikmat. Berkat bisa hilang dalam sekejap, namun hikmat akan kekal selamanya. Firman Tuhan yang kita baca menunjukkan bagaimana seorang Salomo yang diberkati oleh Tuhan. Namun kita sebagai pembaca harus hati-hati, yang ditonjolkan oleh narator dalam kisah ini sebenarnya bukan seberapa banyaknya berkat yang diperoleh Salomo, melainkan bagaimana Salomo yang penuh hikmat mengatur kerajaan-Nya dengan saksama sehingga mendatangkan berkat. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa Salomo meminta hikmat daripada Tuhan (ps. 3:11-12), setelah itu ia mengatur segala pemerintahannya dan istananya berdasarkan hikmat itu. Salomo membuat strategi yang sangat lihai; ia menempatkan 12 kepala daerah untuk mengepalai suku Israel, pembesar istananya bervariasi (dari zaman Daud ayahnya dan anak dari nabi Natan), memberikan anaknya sebagai istri pada Ahimaas, seorang yang berkuasa di perbatasan. Atas hikmatnya ini, ia menjadi raja tersukses sepanjang sejarah Israel. Melalui hikmat, ia mendatangkan berkat, bukan sebaliknya. Cerita ini memberikan pesan kepada kita untuk mendahulukan hikmat daripada berkat. Seseorang yang penuh hikmat akan mendatangkan banyak berkat. Sebaliknya, orang yang penuh berkat, tanpa hikmat akan menjalani hari-hari yang penuh laknat. Mari kita belajar untuk menjadi orang yang penuh hikmat. Rahasianya apa? Kita perlu meneladani Salomo dengan meminta hikmat dari Tuhan dan dengar-dengaran akan firman Tuhan, Sang Pemberi hikmat itu melalui saat teduh setiap hari. Jangan hanya mengejar berkat, tapi kejar hikmat kehidupan yang akan membawa kita pada berkat. Mari kita menjadi orang yang berhikmat!

“Orang Yehuda dan orang Israel jumlahnya seperti pasir di tepi laut. Mereka makan dan minum serta bersukaria.”

(1 Raja-Raja 4:20)

HIKMAT YANG MEMBAWA BERKAT-(1)

Berdoalah untuk jemaat Tuhan agar mereka mau mendahulukan hikmat dan memperolehnya, ketimbang mendahulukan berkat. Doakan akan mereka setia dalam merenungkan firman Tuhan yang dapat memberikan hikmat.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa hikmat lebih penting daripada berkat? (2) Bagaimana kita dapat memperoleh hikmat?

Page 5: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

RABU

02“Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat

dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut.”

(1 Raja-Raja 4:29)

STUDI PRIBADI: (1) Apakah hikmat itu? (2) Bagaimana Anda mempergunakan hikmat itu dalam kehidupan Anda?

Berdoalah agar hikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda, dapat dipakai secara maksimal untuk menyenangkan dan memuliakan nama Allah. Berdoalah agar Anda senantiasa menjadi bijaksana dalam segala hal.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 4:21-34Bacaan setahun: 2 Samuel 11-12, Roma 5

da sebuah peribahasa yang berkata demikian, “Tiada kubang yang

A tiada berkodok;” peribahasa ini artinya tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya. Namun, peribahasa ini nampaknya tidak

berlaku untuk bangsa Israel pada masa Salomo memerintah. Perikop yang kita baca hari ini menggambarkan bagaimana kondisi negeri Israel pada masa itu. Pemerintahan Salomo merupakan masa kejayaan bangsa Israel yang tidak hanya hidup dalam kemakmuran, tetapi juga tersohor di kalangan bangsa-bangsa yang lain. Ayat 21 dan 24 menunjukkan wilayah Israel yang membentang dari utara ke selatan dan dari timur ke barat dimana seluruh daerah itu aman dan tenteram. Allah Sang Pemberi hikmat mengaruniakan hikmat yang amat besar dan akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut. Dengan hikmatnya, Salomo mampu membuat bangsa Israel sangat maju dalam hal ekonomi dan keamanan sehingga menjadi negara yang sangat disegani. Hikmatnya melebihi bani Timur, bahkan orang Mesir yang terkenal dengan literatur dan pengetahuannya. Hal ini mendorong orang-orang dari segala bangsa datang kepada Salomo untuk mendengar hikmat dan sajak yang ia buat. Setiap orang yang datang dari berbagai penjuru dunia tentu tidak datang dengan tangan hampa melainkan membawa upeti dan tentu menambah pundi-pundi kekayaan Salomo. Oleh karena itu, kita dapat menilai bahwa pada masa itu bangsa Israel menjadi sebuah kerajaan yang sangat ideal, terkenal, dan tidak memiliki kekurangan. Perikop ini ditulis tidak sekadar untuk menceritakan kebesaran Salomo saja, melainkan ditulis untuk menunjukkan bagaimana kuasa Allah yang memberikan hikmat pada Salomo sehingga kerajaan Israel menjadi kerajaan yang ternama. Salomo yang memperoleh hikmat dari Allah, mempergunakan hikmat itu sehingga membuahkan hasil yang maksimal. Kita pun dianugerahi hikmat oleh Allah. Melalui perenungan firman hari ini, kita belajar untuk mempergunakan hikmat yang Tuhan berikan secara maksimal dan menghasilkan karya yang memuliakan nama Tuhan.

MEI 2018

HIKMAT YANG MEMBAWA BERKAT-(2)

Page 6: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

03KAMIS

“Ketika Salomo menggantikan ayahnya Daud sebagai raja atas Israel, maka yang menjadi keinginan utamanya adalah mendirikan

Bait Suci ... bagi nama TUHAN, Allahku, seperti yang dijanjikan TUHAN kepada Daud, ayahku…” (1 Raja-Raja 5:5)

Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar melayani dan bekerja bagi Tuhan dengan setia dan motivasi yang benar. Tuhanlah yang Empunya pelayanan, maka Tuhan lah yang akan menyertai umat yang melayani-Nya.

agi Salomo, pembangunan Bait Allah merupakan prioritas yang

Bharus dia kerjakan, karena Salomo tahu bahwa Tuhan menghendaki dirinya untuk membangun Bait Allah, bukan ayahnya, seperti yang

diungkapkan kepada Hiram, “...Anakmu yang hendak Kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi nama-Ku” (ayat 5). Selain itu, Salomo juga menyadari bahwa saat itu adalah waktu yang tepat untuk membangun, karena Tuhan telah mengaruniakan keamanan di negaranya sebab sudah tidak ada lagi peperangan (bdk. 1 Raja-Raja 5:4). Demi mewujudkan kehendak-Nya, Tuhan mengaruniakan hikmat dan kepandaian yang luar biasa kepada Salomo untuk mengoordinir berpuluh-puluh ribu orang untuk pembangunan Bait Allah yang megah itu. Selain dari pada itu, Tuhan juga telah menyediakan berbagai “resources” dan sarana-prasarana, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Menurut catatan dalam kitab Tawarikh, disebutkan bahwa Salomo mengerahkan rakyatnya sebanyak tujuh puluh ribu kuli, delapan puluh ribu tukang pahat di pegunungan, dan tiga ribu enam ratus mandur untuk mengawasi pekerjaan mereka. Sementara itu, dari luar negeri, Salomo mendapatkan bantuan dari Hiram raja Tirus, berupa tukang-tukang yang ahli dalam mengerjakan emas, perak, tembaga, besi, kain ungu muda, kain kirmizi, kain ungu tua, dan yang juga pandai membuat ukiran. Dan juga banyak bahan-bahan untuk bangunan seperti kayu aras, kayu sanobar dan kayu cendana dari gunung Libanon. Dari firman Tuhan ini, kita dapat belajar satu kebenaran yaitu apa yang menjadi keinginan kita hendaknya juga selaras dengan kehendak Tuhan. Seperti yang diingini Salomo juga selaras dengan yang dikehendaki Tuhan. Sehingga sesuai dengan waktu Tuhan, Dia akan menyediakan semua yang dibutuhkan untuk menggenapi kehendak-Nya. Seperti yang dikatakan oleh misionaris Hudson Taylor, yaitu: “God’s work done in God’s way will never lack of God’s resources”.

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimanakah Salomo membangun Bait Suci? (2) Apa sajakah yang dipersiapkannya untuk membangun Bait Suci tersebut?

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 5Bacaan setahun: 2 Samuel 13-14, Roma 6

PEKERJAAN TUHAN TIDAK KEKURANGAN

MEI 2018

Page 7: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

04JUMAT

alam pasal ke enam kitab 1 Raja-Raja, kita baca tentang rancangan

Dbangunan exterior dari Bait Suci. Dicantumkan secara detail ukuran luas masing-masing ruang di dalamnya. Juga disebutkan tentang

waktu pembangunan rumah Tuhan ini, yaitu tanggal dimulai dan selesainya pembangunan, yang total makan waktu selama tujuh tahun. Selain itu yang juga menarik adalah, disebutkan bahwa untuk menjaga keheningan dan kekudusan pembangunan rumah Tuhan ini, tidaklah dipakai peralatan dari besi seperti yang dikatakan dalam ayat 7. Tetapi, di dalam pembangunan rumah Tuhan yang sedemikian megah dan detail itu, firman Tuhan kepada Salomo (ayat 12-13), “Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu, yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel.” Maksud Firman Tuhan ini adalah, walaupun Bait Suci yang dibangun dengan begitu sempurna ini telah menghabiskan waktu cukup lama, yaitu tujuh tahun, dan juga menghabiskan begitu banyak energi dan resources, namun apabila tanpa kehadiran Allah di dalamnya, maka itu semua adalah sia-sia dan tidak berguna. Allah akan hadir di tengah-tengah orang Israel apabila mereka hidup menuruti segala ketetapan Tuhan dan melakukan segala peraturan-Nya dan tetap mengikuti segala perintah-Nya dan tidak menyimpang dari pada-Nya. Refleksi bagi kita adalah: apakah yang kita kerjakan sudah selaras dengan kehendak Tuhan? Apakah segala kegiatan dan pelayanan yang kita lakukan, ada hadirat Tuhan di dalamnya? Apakah segala pelayanan kita sudah diimbangi dengan ketaatan kita? Karena, apabila tanpa hadirat dan perkenanan Tuhan, maka semua yang kita kerjakan itu adalah sia-sia dan tidak berguna adanya.

“...jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku

dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu...” (1 Raja-Raja 6:12-13)

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang Tuhan kehendaki dari proses pembangunan Bait Suci ini? (2) Pelajaran rohani apa yang dapat kita ambil dan terapkan terkait dalam hal ini?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar selalu mengutamakan Tuhan di dalam pelayanan dan kehidupannya, sehingga semua yang dilakukannya boleh selaras dan mendapat perkenanan-Nya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 6Bacaan setahun: 2 Samuel 15-16, Roma 7

ADAKAH TUHAN DALAM PELAYANAN KITA?

MEI 2018

Page 8: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

05SABTU

erjalanan kehidupan seseorang sangat bervariasi, penuh dengan

Psuka serta duka. Namun apabila perjalanan itu dilalui dengan penuh ketekunan dan kesabaran maka akan menghasilkan sesuatu yang

baik dan memberikan kemuliaan bagi Allah. Perjalanan Raja Salomo bukan sebuah perjalanan pendek. Dengan pertolongan dan hikmat Allah, Raja Salomo dapat menyelesaikan banyak hal dalam hidupnya. Salah satu karya terbesarnya adalah pembangunan Istana Raja dan Bait Allah di tengah Umat Israel. Ada dua prinsip penting yang mendasari pembangunan Istana Raja dan Bait Allah: (1) Raja Salomo membangunnya dengan penuh ketelitian, yang berkaitan dengan ukuran luas, panjang dan lebar sebuah bangunan. Tidak ada sedikit pun yang diabaikan oleh Raja Salomo. (2) Raja Salomo membangun dengan penuh perhitungan yang tepat, hal ini berkaitan dengan segala perlengkapan dan fungsi tempat yang dibangunnya. Sehingga tidak ada satu pun bagiannya yang dibangun dengan sia-sia. Dengan demikian seluruh perkakas rumah Allah dibuat sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh sebab itu, perkakas dalam rumah Allah ialah perkakas yang kudus, karena telah dikhususkan untuk Allah. (3) Raja Salomo membangunnya dengan semangat memberikan yang terbaik bagi Allah. Termasuk ketika memilih pribadi Hiram (dari Tirus) untuk membangunnya, seorang yang sangat ahli dan berpengetahuan dalam melakukan segala pekerjaannya. Dengan selesainya pembangunan istana raja dan Bait Allah, dikatakan “maka genaplah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo di rumah Tuhan itu”. Ini menunjukkan bahwa tanpa pertolongan Tuhan maka pembangunan bait Allah itu tidak akan pernah terjadi dengan baik. Bagaimana dengan kita? Kita membutuhkan ketelitian, perhitungan yang tepat dan juga semangat (spirit) untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan, itu semua adalah benar. Namun yang terpenting dan tidak boleh dilupakan adalah: kita harus selalu mengikut-sertakan Tuhan dalam segala sesuatu yang kita putuskan dan kerjakan. Tuhan memberkati.

“Maka genaplah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo di rumah TUHAN itu.”

(1 Raja-Raja 7:51a)

STUDI PRIBADI: Melalui kisah Raja Salomo ini, pelajaran rohani apakah yang dapat kita ambil darinya?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar senantiasa mengikut-sertakan Tuhan di dalam melakukan dan memutuskan segala sesuatu, sehingga Tuhan boleh membuatnya berhasil dan memuliakan-Nya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 7Bacaan setahun: 2 Samuel 17-18, Roma 8

MEMBANGUN ISTANA SALOMO & BAIT ALLAH

MEI 2018

Page 9: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

MINGGU

06

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang dikerjakan Allah melalui Salomo? (2) Bagaimanakah seharusnya kita memaknai kisah ini di dalam kehidupan kita?

Dalam perjalanan hidup seseorang, ia pasti memiliki momentum hidup yang berarti. Hal yang sama juga terjadi atas diri Salomo. Kemegahan dan peneguhan Bait Allah pada zaman Raja Salomo merupakan sebuah peristiwa yang luar biasa dan berarti bagi bangsa Israel. Penahbisan Bait Allah diwarnai dengan tiga hal penting, yaitu: (1) Kesaksian dari Raja Salomo bahwa semuanya karya tersebut dapat terjadi hanya karena Tuhan (ayat 20); (2) Pengakuan Raja Salomo yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berjanji dan Tuhan yang selalu menepati janji-Nya. Sebagai buktinya adalah Rumah Allah telah didirikan oleh Allah melalui Raja Salomo, bukan Raja Daud; (3) Kehadiran Allah di dalam Bait Allah merupakan pengesahan yang paling penting, yaitu Allah yang Maha Kuasa sendiri berkenan hadir dalam Bait yang terbatas di tengah-tengah kehidupan umat-Nya. Doa Raja Salomo perlu menjadi contoh dalam doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah. Doa Raja Salomo menunjukkan: (1) Memberikan penyembahan yang tertinggi kepada Allah, yang menyatakan bahwa tidak ada tuhan yang lain, selain dari pada Tuhan Allah yang telah melepaskan Israel dari perbudakan Mesir dan yang telah memberikan tanah Perjanjian kepada umat-Nya; (2) Memohon Allah agar selalu berbelas kasihan untuk mencondongkan hati-Nya dalam memperhatikan akan kehidupan di dalam Bait-Nya; (3) Memohon senantiasa akan pengampunan dosa yang telah dilakukan oleh umat-Nya yang melukai hati-Nya; (4) Memohon berkat-Nya bagi kehidupan umat pilihan Allah. Dengan sebuah kesadaran: tanpa ada Tuhan yang memimpin kehidupan mereka, mereka tidak akan menjadi lebih baik. Dalam perjalanan hidup kita sampai hari ini, adakah momentum yang memberikan dampak dalam kehidupan kita? Mungkin itu adalah kehidupan doa pribadi kita, mungkin itu pertumbuhan rohani kita melalui pembacaan Firman-Nya? Tuhan adalah Tuhan yang berjanji dan akan menepati janji-Nya, maka berjuanglah dalam setiap momentum dalam hidup kita.

Berdoalah bagi segenap umat Tuhan agar senantiasa berbuat sebagaimana yang dikehendaki Tuhan di dalam hidupnya setiap hari, sehingga momentum yang berharga itu dapat kita nikmati.

“Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas

takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel...” (8:20)

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 8Bacaan setahun: 2 Samuel 19-20, Roma 9

PERJALANAN YANG TERMULIA

MEI 2018

Page 10: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

07SENIN

esetiaan merupakan salah satu hal yang hari-hari ini semakin sulit

K ditemui. Dalam hal kita berelasi dengan sesama, misalnya, semakin sulit bagi kita untuk menemui sebuah relasi yang terbina dalam

kurun waktu yang cukup lama dan tetap terjalin dengan erat. Bahkan relasi suami-istri pun hari-hari ini semakin banyak yang mengalami keretakan, angka perceraian pun semakin hari semakin meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sesungguhnya manusia memang sulit untuk setia. Bahkan ketidaksetiaan manusia bisa digolongkan dalam permasalahan klasik, yang sudah ada sejak zaman dahulu. Bacaan kita hari ini menunjukkan bagaimana Tuhan memperingatkan Salomo untuk tetap hidup setia kepada-Nya. Mengapa Tuhan memberikan peringatan ini kepada Salomo, sedangkan pada bagian-bagian sebelumnya, kita melihat bagaimana kesungguhan hati Salomo dalam mengikut Tuhan? Peringatan ini tentu memiliki maksud, yaitu Tuhan sekali lagi ingin menegaskan akan perjanjian yang telah dibuat dengan Daud di masa yang lalu. Allah selalu setia dengan perjanjian yang telah dibuat, karena itu Ia juga menghendaki agar kita juga setia pada perjanjian itu. Artinya, melalui bagian ini sesungguhnya Tuhan melihat kecenderungan yang ada dalam diri manusia, yaitu mudah untuk berubah setia. Umumnya seseorang menjadi lebih serius dan sungguh-sungguh dalam mencari Tuhan ketika sedang berada dalam keadaan sulit. Tetapi, ketika keadaan berubah menjadi baik dan nyaman, bukankah mereka kemudian dengan mudahnya melupakan Tuhan yang telah memberikan pertolongan kepadanya? Karena itu, marilah kita belajar untuk setia kepada Tuhan, bahkan di dalam keadaan sesulit apapun. Kita setia karena Tuhan terlebih dahulu setia. Kesetiaan-Nya tidak perlu kita ragukan; tetapi ketika kita mau setia, kita menyatakan bahwa Tuhan setia dan kesetiaan kita tidak akan pernah sia-sia. Seperti Tuhan memberkati Salomo, Ia akan memberkati kita menurut kehendak dan rencana-Nya atas kita.

“Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, … maka Aku akan meneguhkan takhta

kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, ….” (1 Raja-Raja 9:4-5)

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Tuhan memberikan peringatan kepada Salomo untuk tetap setia kepada-Nya? (2) Masihkah kita setia kepada Tuhan?

Berdoalah agar Tuhan menolong setiap kita untuk tetap setia dalam segala keadaan, sebab Ia telah setia dan menunjukkan kasih setia-Nya kepada kita. Doakan pula agar jemaat juga dapat setia.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 9:1-9Bacaan setahun: 2 Samuel 21-22, Roma 10

SETIALAH SELALU

MEI 2018

Page 11: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SELASA

08

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang telah membuat Salomo berhasil? (2) Apakah yang harus dilakukan Salomo?

“Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN

dan istana raja.” (1 Raja-Raja 9:10)

Berdoalah agar setiap anak Tuhan agar terus berjuang, berusaha, dan tidak cepat merasa puas dengan apa yang telah dicapai saat ini, sehingga tetap mengerjakan bagiannya dengan baik.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 9:10-28Bacaan setahun: 2 Samuel 23-24, Roma 11

TETAP BERJUANG DAN BERUSAHAeberhasilan Salomo tidak perlu diragukan lagi, mulai dari pasal 4

Khingga 8 dan dilanjutkan lagi dalam pasal 10, berbagai keberhasilan itu dicatat. Keberhasilan ini diperolehnya karena ada campur tangan

Tuhan di dalamnya. Tuhan yang mengaruniakan hikmat kepadanya (pasal 3-4), pekerja-pekerja yang handal (pasal 7 dan 9), serta rekan-rekan yang bersedia memberi bantuan berupa bahan-bahan untuk mendirikan rumah TUHAN (pasal 5). Namun, tentunya Salomo pun tetap memiliki bagian yang harus ia kerjakan. Apa yang menjadi bagiannya? Pertama, sebagaimana telah dicatat pada bagian sebelumnya yaitu Salomo harus tetap hidup dalam takut akan Allah. Kedua, tentulah harus ada tindakan nyata yang dikerjakannya yaitu membangun relasi yang baik dengan rekan-rekan yang ada di sekitarnya, serta menata berbagai hal yang ada dengan bijaksana, sehingga ia dapat mempertahankan bahkan memperluas apa yang sudah ada saat ini. Sekalipun Salomo telah berhasil memimpin kerajaan dengan baik, berhasil menduduki berbagai wilayah, dan telah selesai mendirikan rumah TUHAN, namun ternyata itu semua tidak membuatnya menjadi berpangku tangan dan diam untuk menikmati segala yang diperolehnya. Sebaliknya, sekalipun telah memperoleh berbagai keberhasilan itu, nyatanya Salomo tetap dan terus melakukan berbagai hal. Semangat untuk terus berjuang inilah yang terkadang mulai dilupakan atau ditinggalkan. Ada orang-orang yang sudah merasa nyaman dengan keadaannya, sehingga tidak lagi memiliki keinginan untuk terus berjuang dan berusaha melakukan yang lebih. Bagaimana dengan Anda? Adakah tetap memiliki semangat untuk terus berjuang dan berusaha, ataukah lebih memilih untuk bersantai dan menikmati apa yang ada saat ini? Janganlah merasa puas diri, sehingga membuat kita berhenti berkarya atau menjadi malas, tetapi kobarkanlah semangat dan karunia yang Tuhan beri! Jadilah berkat bagi orang banyak dan muliakan Tuhan melalui hidup kita.

MEI 2018

Page 12: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

09RABU

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Ratu Syeba bisa memuji Allah, padahal ia belum mengenal Allah Israel? (2) Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah Salomo ini?

“Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian... Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk

selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” (1 Raja-Raja 10:9)

Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar senantiasa mau bersaksi bagi Tuhan melalui kehidupannya sehari-hari, baik itu melalui perkataan dan juga tindakannya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 10Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 1-2, Roma 12

KESAKSIAN MELALUI BERKAT TUHANuhan adalah Tuhan Pencipta serta Penguasa alam semesta. Tuhan

Tmampu memberikan berkat kepada setiap orang yang mengikut Dia. Namun, ketika Tuhan memberikan berkat-Nya, Ia ingin menyatakan

kebesaran dan keagungan-Nya. Tuhan ingin menyatakan kepada bangsa-bangsa bahwa Dialah satu-satunya Tuhan yang layak disembah. Maka ketika Allah memberkati Salomo, inilah sebenarnya yang Tuhan sampaikan melalui kehidupan Salomo dan umat Israel. Mendengar kehebatan dan hikmat Salomo, ratu negeri Syeba datang memberikan penghargaan kepadanya. Ratu Syeba ini berasal dari Mesir. Ia sangat penasaran dan ingin segera membuktikan semua cerita yang sering didengung-dengungkan banyak orang tentang Raja Salomo. Ratu Syeba segera berangkat dengan dikawal pasukan tentara dan iring-iringan kerajaan dengan membawa banyak hadiah untuk Raja Salomo. Salomo beserta seluruh pejabat istananya menyambut Ratu Syeba, membawanya berjalan mengelilingi Yerusalem. Ratu Syeba juga mengajukan beberapa teka-teki kepada Raja Salomo, dan semua teka-teki itu dapat dijawabnya dengan tepat sehingga makin kagumlah Ratu Syeba akan hikmat dan kepandaian yang ada pada Raja Salomo, sehingga kata Ratu Syeba, “Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” Melalui hal ini, kita belajar bahwa bagi Tuhan tidaklah mustahil untuk memberkati seseorang. Yang menjadi permasalahan adalah nama siapa yang dipuji dalam setiap berkat Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan menolong kita untuk senantiasa ingat bahwa setiap berkat datangnya dari Tuhan dan hanya Tuhan saja yang layak menerima segala pujian kita. Kiranya Tuhan juga menolong setiap kita yang diberkati oleh Tuhan, agar terus berjuang melakukan keadilan dan kebenaran.

MEI 2018

Page 13: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

KAMIS

etiap orang memiliki kelemahan yang membuat dia cenderung untuk

Sjatuh. Dan seringkali dia jatuh di area yang sama. Ketidak-mampuan seseorang untuk menyadari area kelemahannya seringkali menjadi

penyebab seseorang tidak bisa berubah dan bertumbuh. Pada akhirnya, titik lemah ini menyebabkan hidupnya tidak maksimal, bahkan hancur, dan inilah yang terjadi dalam kehidupan Salomo. Sejak dari awal Salomo sudah mengetahui bahwa Tuhan telah melarang pernikahan campur demi untuk menjaga kesetiaan dan ketaatan umat Israel kepada Tuhan. Namun yang terjadi, Salomo jatuh cinta kepada banyak wanita yang tidak mengenal Tuhan. Pernikahan tersebut bisa jadi karena alasan politis, namun Alkitab mencatat bahwa Salomo juga jatuh cinta kepada mereka. Tidak tanggung-tanggung, istri dari kalangan bangsawan jumlahnya mencapai 700 orang, sedangkan selirnya sebanyak 300 orang. Alkitab mencatat dampak dari pernikahan tersebut: bahwa para istrinya telah menawan hatinya sehingga ia menyetujui pembangunan kuil-kuil dewa serta ikut serta dalam penyembahan kepada dewa-dewa asing, yang akhirnya membuat Tuhan marah. Perjanjian yang Tuhan buat dengan umat Israel sangatlah jelas, ketika mereka setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberkati mereka, tetapi apabila mereka sudah berubah hati dan menyembah kepada ilah lain, maka Allah akan menghajar mereka. Allah adalah Allah yang setia dan kasih, namun Ia juga adalah Allah yang adil. Ia akan membentuk setiap orang untuk berubah sesuai rencana-Nya. Kiranya hal ini menolong kita untuk berhati-hati. Jangan sampai ketika Tuhan memberkati kita, baik secara materi ataupun non materi, membuat kita lengah dan berpikir bahwa Tuhan akan selalu berkenan kepada kita, termasuk terhadap dosa yang terus kita lakukan. Tuhan tidak suka dipermainkan. Tuhan pasti menghajar setiap orang yang bersalah untuk menolong mereka berubah, sehingga kita siap menjadi sarana kesaksian bagi dunia. Kiranya Tuhan memberikan kepada kita kerendahan hati untuk memperhatikan kehendak Tuhan.

STUDI PRIBADI: Pelajaran rohani apakah yang dapat kita pelajari dan terapkan di dalam hidup kita, terkait dengan kisah ini?

“Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah

Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu...” (1 Raja-Raja 11:11)

Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan boleh senantiasa setia dan taat untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan, apapun kondisi hidup yang sedang kita alami, sehingga Tuhan berkenan atasnya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 11:1-13Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 3-4, Roma 13

TITIK LEMAH

10MEI 2018

Page 14: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

JUMAT

ebagai anak-anak TUHAN, apapun yang terjadi dalam kehidupan

Skita, seharusnya tidak membuat kita berpaling dari-Nya; apakah itu karena penderitaan atau bahkan kelimpahan. Kedua situasi ini, baik

penderitaan atau kelimpahan, sering menggoda kita untuk meninggalkan TUHAN, karena kita tidak lagi percaya kepada kuasa-Nya. Dalam kisah Salomo yang kita baca hari ini, kita menemukan bahwa, setelah Salomo menjadi jaya dengan kelimpahan materi dan kekuasaan, maka ia berpaling dari TUHAN. Perpalingan ini terjadi karena pengaruh dari istri-istrinya yang diambilnya dari bangsa lain yang tidak mengenal TUHAN, Allah Israel. Mereka mencondongkan hati Salomo kepada berhala atau dewa mereka. Ironisnya adalah, Salomo tidak menyadari kesalahannya. Dari sini kita belajar bahwa: jika seseorang berdosa, tetapi hidupnya masih dalam kelimpahan materi dan memiliki kedudukan, maka sulit bagi orang itu untuk menyadari kesalahannya, karena hidupnya masih dalam keadaan nyaman; kecuali jika TUHAN turun tangan dan memberikan ganjaran hukuman kepadanya. Itulah sebabnya, TUHAN membangkitkan bagi Salomo sejumlah orang yang melawan dirinya (ay. 14; 23; 26), bahkan TUHAN akan mengoyakkan kerajaan Israel menjadi dua bagian, kerajaan Utara, yang terdiri dari 10 Suku, yang disebut Kerajaan Israel; dan 2 Suku kepada keturunan Daud (Yehuda dan Benyamin, kerajaan Selatan yang disebut Kerajaan Yehuda), sekalipun ini baru terjadi paska pemerintahan Salomo. Seharusnya ini tidak perlu terjadi, bila Salomo tidak meninggalkan TUHAN. Namun semuanya telah terjadi, dan TUHAN telah memutuskan untuk membagi Kerajaan Israel menjadi 2 bagian. Apakah yang dapat dipelajari dari bagian ini? Semua ini dicatat agar menjadi peringatan bagi kita. Karena itu, marilah kita setia kepada TUHAN. Janganlah kita setia hanya pada saat penderitaan datang, tetapi juga setia pada waktu TUHAN memberikan kita kelimpahan hidup. Janganlah pernah meninggalkan TUHAN, jika Anda tidak ingin dimurkai-Nya; sebab kita adalah milik-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Salomo yang telah mengenal TUHAN dapat meninggalkan TUHAN? (2) Apa yang dapat kita pelajari dari kita Salomo ini?

“Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku …” (1 Raja-Raja 11:33)

Berdoalah bagi jemaat, agar mereka selalu setia kepada TUHAN, baik dalam penderitaan maupun keberhasilan hidup. Doakan agar iman mereka tidak bergantung pada situasi, tetapi pada TUHAN.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 11Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 5-6, Roma 14

AKIBAT SALOMO MENINGGALKAN TUHAN

11MEI 2018

Page 15: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SABTU

antangan iman sesungguhnya bukan soal seberapa besar masalah

Tkita, melainkan apa kita mau taat kepada TUHAN atau kita memilih jalan kita sendiri, jalan yang jauh dari kehendak TUHAN. Seringkali

kita memilih untuk tidak taat pada kehendak TUHAN karena kita merasa bahwa itu tidak menguntungkan diri kita, sekalipun kita tahu bahwa itulah pilihan terbaik bagi kita. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita temukan bahwa pilihan Rehabeam untuk menaikkan pajak demi kepentingan diri sendiri telah membuat 10 suku berbalik daripadanya. Rakyat tidak menyukainya, karena sikapnya arogan. Maka Rehabeam mencoba menundukkan 10 suku Israel tersebut dengan kekerasan, namum firman TUHAN datang kepada mereka melalui Semaya, bahwa apa yang telah terjadi merupakan kehendak TUHAN juga, bahwa Ia-lah yang menyebabkan terbaginya suku Israel. Di sini kita melihat antara kedaulatan TUHAN dan responsibilitas manusia yang paradoks, tapi terintegrasi. TUHAN telah memutuskan bahwa Kerajaan Israel di bawah kepemimpan Salomo akan terbagi menjadi 2 bagian, tapi terbaginya kerajaan itu disebabkan oleh Rehabeam melakukan tindakan pemerasan terhadap rakyat Israel. Itulah sebabnya suku Yehuda dan Benyamin taat kepada apa yang TUHAN firmankan melalui Semaya, karena mereka sadar bahwa itu terjadi karena kesalahan mereka. Sebaliknya, Yerobeam yang telah diperingatkan agar setia dan taat kepada TUHAN ketika diberi-Nya 10 suku Israel bagi dirinya, justru melakukan tindakan yang tidak benar di hadapan TUHAN, dengan membuat bangsa Israel beribadah kepada ilah lain dan bukan menyembah kepada TUHAN di Yerusalem, hanya karena takut jika 10 suku itu berbalik dari dirinya. Demi jabatan, Yerobeam rela membelakangi TUHAN dan menarik rakyat Israel meninggalkan TUHAN. Apa yang kita pelajari dari kisah ini? Marilah kita taat kepada TUHAN, bukan karena keuntungan yang kita peroleh dari-Nya, tetapi karena Dia adalah TUHAN kita, dan yang memiliki hidup kita.

STUDI PRIBADI: (1) Apa motif Yerobeam mendirikan anak lembu bagi orang Israel? Apakah itu dibenarkan oleh TUHAN? (2) Apa yang Anda pelajari dari kisah ini?

“Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pergilah mereka pulang sesuai dengan firman TUHAN itu.”

(1 Raja-Raja 12:24)

Berdoa bagi jemaat agar mereka mengikut Tuhan bukan karena keuntungan yang mereka peroleh dari TUHAN, tapi menyadari bahwa Ia adalah TUHAN yang memiliki dan telah menebus mereka menjadi umat-Nya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 12Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 21-22, 1 Korintus 6

LEBIH BAIK TAAT KEPADA FIRMAN

12MEI 2018

Page 16: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

MINGGU“… atas perintah TUHAN seorang malaikat telah berkata

kepadaku: Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu ... Tetapi ia berbohong kepadanya.”

(1 Raja-Raja 13:18)

alam bacaan Alkitab hari ini, kita melihat sebuah kisah yang tragis

Dmengenai seorang Abdi Allah. Tidak diketahui siapa namanya, tetapi kita dapat melihat bahwa pada awalnya Abdi Allah ini

melayani Tuhan dengan sangat baik. Dia diberikan perintah oleh Tuhan untuk menyampaikan berita penghukuman kepada Raja Yerobeam. Dan Tuhan memberikan sebuah peringatan kepada Abdi Allah ini supaya jangan dia makan roti atau minum air dan jangan kembali melalui jalan yang telah dia tempuh itu. Namun apa mau dikata, dalam perjalanan pulang, Abdi Allah ini didatangi oleh seorang nabi tua dari Betel. Nabi ini mengajak Abdi Allah ini untuk makan dan minum di rumahnya. Awalnya, Abdi Allah ini menolaknya dan mengingatkan bahwa Tuhan telah berfirman kepadanya supaya jangan makan roti atau minum air, dan jangan kembali melalui jalan yang telah dia tempuh itu. Namun nabi tua itu menipu Abdi Allah ini. Nabi tua itu berkata kepada Abdi Allah itu: “Aku pun seorang nabi juga seperti engkau, dan atas perintah TUHAN seorang malaikat telah berkata kepadaku: Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu, supaya ia makan roti dan minum air.” Tetapi ia berbohong kepadanya. Akibat dari tindakan penipuan ini, Abdi Allah tersebut mengalami hukuman. Firman Allah datang kepada Abdi Allah itu: “Beginilah firman TUHAN: Karena engkau telah memberontak terhadap titah TUHAN dan tidak berpegang pada segala perintah yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tetapi kembali dan makan roti dan minum air di tempat ini walaupun Ia telah berfirman kepadamu: Jangan makan roti atau minum air, — maka mayatmu tidak akan masuk ke dalam kubur nenek moyangmu.” Dari bacaan ini kita belajar, waspada terhadap orang yang berkata “atas nama Allah.” Terkadang ada banyak orang yang memanipulasi firman Allah. Orang tersebut berbicara atas nama Tuhan, padahal apa yang disampaikannya bukanlah firman Allah, melainkan karangannya sendiri. Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam manipulasi rohani!

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Abdi Allah itu dapat tertipu dan mengikuti perkataan nabi tua tersebut? (2) Pelajaran apa yang Anda dapat aplikasikan dari renungan ini?

Berdoalah bagi jemaat agar waspada dan peka terhadap tindakan-tindakan yang memakai nama Tuhan, tapi yang sesungguhnya itu adalah sebuah manipulasi rohani. Doakan agar mereka berani berkata tidak untuk hal itu.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 13Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 9-10, Roma 16

BERBICARA ATAS NAMA ALLAH?

13MEI 2018

Page 17: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SENIN“Tetapi orang Yehuda melakukan apa yang jahat

di mata TUHAN …, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka.”

(1 Raja-Raja 14:22)

alam Firman hari ini, kita melihat kisah dua raja Israel: Yerobeam

Dsebagai raja Israel bagian utara dan Rehabeam sebagai raja Israel bagian selatan (Yehuda). Yang menyedihkan, pada akhir kehidupan

mereka, mereka gagal memimpin Israel untuk hidup takut akan Tuhan. Mereka melakukan apa yang jahat selama hidupnya dan membuat bangsa Israel berdosa di hadapan Tuhan. Secara khusus, kita akan melihat mengenai tokoh raja Rehabeam, Dia adalah anak dari Raja Salomo. Dia mewarisi kekayaan dan segala sumber daya yang dimiliki oleh Salomo. Dia mempunyai penasihat-penasihat yang dulu melayani Salomo. Dia mempunyai bait Allah yang merupakan tempat ibadah terpenting bagi bangsa Israel. Namun Rehabeam memiliki sebuah kelemahan yang akhirnya membuat dia berdosa di hadapan Tuhan, yaitu melupakan Tuhan. Rehabeam melupakan bahwa semua yang ada dalam kerajaannya adalah karena anugerah Tuhan. Dalam 2 Taw. 12:1 dikatakan Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Sebelum kerajaan Yehuda kokoh dan teguh, Rehabeam sebenarnya mengingat akan Tuhan. Rehabeam hidup takut akan Tuhan, tetapi ketika kerajaannya kokoh dan kekuasaannya teguh, Rehabeam meninggalkan dan melupakan Tuhan. Dalam 1 Raja-Raja 14:23-24 dicatat perbuatan dosa Rehabeam terhadap Tuhan, “Sebab mereka pun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun. Bahkan ada pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari orang Israel.” Bagaimanakah dengan kita saat ini? Marilah belajar dari kehidupan Rehabeam untuk tidak pernah melupakan Tuhan. Pada waktu kehidupan ini sulit, kita ingat Tuhan. Namun pada waktu hidup kita sudah sukses dan bahagia, jangan lupakan Tuhan.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang membuat Rehabeam melupakan Tuhan, padahal ia menerima segala berkat Tuhan? (2) Pelajaran apa yang Anda dapat terapkan dalam hidup Anda?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka selalu hidup takut akan Tuhan dan mensyukuri segala berkat Tuhan dengan hidup setia kepada Tuhan. Doakan agar mereka tidak menjadi takabur dalam hidup mereka.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 14Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 11-12, 1 Korintus 1

LUPA AKAN KEBAIKAN TUHAN

14MEI 2018

Page 18: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SELASA

“Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya.”

(1 Raja-Raja 15:11)

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang membedakan Abiam dan Asa? (2) Apakah yang harus kita lakukan supaya tidak tergoda untuk berpaling dari Tuhan?

Berdoalah supaya setiap anak Tuhan diberikan Tuhan keteguhan hati untuk melawan godaan dunia ini, dengan setia mengikut Tuhan dan mengerjakan keselamatan yang dianugerahkan-Nya dengan benar.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 15:1-32Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 13-14, 1 Korintus 2

ABIAM DAN ASA

15

epatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,” tidaklah terbukti dalam

Pkehidupan Abiam dan Asa, ayah dan anak ini. Sifat serta gaya hidup Asa berbanding terbalik dengan Abiam, ayahnya. Mereka memiliki

nilai yang bertolak belakang di hadapan Tuhan ketika disandingkan dengan raja Daud, moyang mereka. Daud tetap dicatat sebagai patokan pengukur baik-tidaknya Raja Israel dan Yehuda, karena meskipun Daud berdosa dalam kasus Batsyeba, namun Daud adalah raja yang mengandalkan Tuhan dan tidak pernah berpaling kepada berhala. Abiam adalah raja yang jahat di mata Tuhan, yang hatinya tidak terpaut dengan Tuhan. Abiam hanya diberikan Tuhan masa pemerintahan selama tiga tahun; sementara Asa, Raja Yehuda, memerintah paling lama, yaitu 41 tahun, lebih lama dari Daud dan Salomo, yang masing-masing 40 tahun. Asa tercatat sebagai raja pertama yang menghapus penyembahan berhala dari Yehuda, bahkan memecat neneknya, Maakha dari jabatannya sebagai ibu suri karena praktik penyembahan berhala. Asa membawa persembahan bagi Tuhan. Meskipun di dalam 1 Raja-Raja dicatat bahwa Asa tidak menyingkirkan bukit-bukit pengorbanan bagi berhala, namun dalam kitab 2 Tawarikh 14:3 dicatat Asa menyingkirkannya, meskipun tidak seluruhnya. Tetapi, baik dalam kitab 1 Raja-Raja maupun dalam kitab 2 Tawarikh, Asa dikenal sebagai seorang raja yang tulus ikhlas sepanjang umurnya dan terpaut dengan Tuhan. Meskipun dalam catatan 2 Tawarikh, Asa dinyatakan bersalah karena memenjarakan nabi Tuhan, tapi sama dengan Daud, moyangnya, dia tidak menyembah berhala. Melalui Asa, ada dua hal yang tampak sebagai perubahan yang baik, yaitu Yehuda jauh dari penyembahan berhala dan kemegahan Bait Allah kembali terlihat. Asa memiliki keteguhan hati kepada Tuhan. Di mana kita berada, banyak hal bisa memberikan dampak bagi kita, sehingga jika tidak memiliki keteguhan dan keterpautan hati kepada Tuhan, kita bisa terpengaruh hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu, kuatkan dan teguhkanlah hatimu menghadapi godaan dunia ini.

MEI 2018

Page 19: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

RABU

“Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel...”

(1 Raja-Raja 16:2)

“Setiap orang yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang,” cukup tepat menggambarkan cara naik-turunnya raja-raja Israel dalam pasal ini. Para raja dalam pasal ini naik takhta karena mengudeta raja sebelumnya; Zimri membunuh Ela, tapi Zimri pun mati bunuh diri karena takut dibunuh Omri. Raja-raja yang dicatat dalam pasal ini adalah raja yang berkuasa di Israel dalam rentang masa pemerintahan raja Asa di Yehuda. Dalam sekali masa pemerintahan raja di Yehuda, terjadi tujuh kali pergantian raja di Israel. Namun tak ada satupun raja Israel yang dicatat benar-benar terpaut dengan Tuhan. Jika Daud adalah tolak ukur penilaian raja Yehuda, maka Yerobeam yang jahat di mata Tuhan menjadi persamaan raja-raja Israel. Yerobeam dicatat sebagai raja yang telah membuat seluruh Israel berdosa di hadapan Tuhan. Raja Zimri hanya bertakhta tujuh hari saja, namun dicatat bahwa dia sama berdosanya dengan Yerobeam. Dosa apa yang dia lakukan dalam masa tujuh hari masa pemerintahnnya, sehingga dicatat membawa Israel berdosa? Sepertinya pembiaran atas dosa yang ada sebelumnya sama kejinya di mata Tuhan dengan dosa yang dilakukannya sendiri. Lebih lagi, perbuatan Omri, raja sesudahnya, lebih jahat daripada semua raja yang mendahuluinya (vv. 25). Juga catatan Alkitab terhadap Ahab, putra Omri, ternyata sama (vv. 30). Bahkan daftar dosa Ahab ditambahkan karena ia mengambil istri seorang penyembah Baal dan dewi Asyera. Dalam 250 tahun masa Kerajaan Israel, sembilan belas raja menduduki takhta, tetapi tidak ada seorangpun dari raja-raja Israel itu yang memerintah seperti Daud dan Salomo, atau seperti Asa dan raja-raja Yehuda yang benar lainnya. Dari kisah ini, kita bisa melihat bahwa dosa itu berkembang dengan caranya sendiri apabila dibiarkan. Si pendosa akan terus diperbudak oleh dosa, bahkan semakin tenggelam di dalamnya, kecuali dia meninggalkan dosa dan berhenti melakukannya. Jika kita menyadari bahwa kita sedang melakukan dosa di hadapan Tuhan, marilah kita berpaling sehingga dosa tidak semakin menarik kita lebih dalam lagi.

Berdoalah supaya setiap anak Tuhan dimampukan oleh Roh Kudus untuk berpaling dari dosa-dosanya dan kembali pada Tuhan. Kiranya Roh Kudus memimpin pergumulan yang dihadapi umat Tuhan.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 15:33-16:34Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 15-16, 1 Korintus 3

THE SEED OF EVIL

16

STUDI PRIBADI: Mengapa dosa semakin berkembang dalam masa pemerintahan empat raja Israel dalam pasal ini?

MEI 2018

Page 20: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

KAMIS“Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak

membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.”

(1 Raja-Raja 17:6)

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana Tuhan mencukupkan kebutuhan Elia? (2) Apa yang bisa kita pelajari dari bagian ini tentang pemeliharaan Allah?

Berdoalah bagi jemaat agar mereka selalu percaya pada pemeliharaan Tuhan. Berdoalah pula agar kita juga dipakai menjadi alat di tangan Tuhan untuk mencukupi kebutuhan dari orang-orang di sekitar kita.

ada masa raja Ahab memerintah, Tuhan menyampaikan pesan

Pkepada raja melalui nabi Elia bahwa akan terjadi musim kekeringan yang panjang oleh karena mereka sudah menyembah berhala dan

meninggalkan Tuhan. Dan benar, selama lebih kurang 3 tahun, tidak ada hujan dan embun sama sekali sehingga kekeringan terjadi di mana-mana. Karena menyampaikan pesan Tuhan, kehidupan nabi Elia pun terancam, bukan hanya terancam oleh raja, tetapi juga musim kering yang panjang. Tetapi Tuhan memelihara hamba-Nya. Pertama, melalui burung gagak. Tuhan menyuruh nabi Elia bersembunyi di tepi sungai Kerit untuk menghindari kejaran raja Ahab, dan selama di sana, Tuhan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya dengan mengirimkan burung-burung gagak yang setiap pagi dan petang membawa roti dan daging kepadanya dan ia bisa minum dari sungai itu. Tetapi hal itu hanya berlangsung selama beberapa waktu karena akhirnya sungai itu menjadi kering. Dalam kondisi seperti itu, Tuhan tidak membiarkan hamba-Nya, tetapi menyediakan jalan keluar. Perikop ini mengajarkan kepada kita bahwa pada saat kita mengikuti dan menaati Tuhan, tidak berarti bahwa selamanya keadaan kita akan berjalan lancar, tetapi percayalah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya yang taat dan setia berada dalam kondisi “tergeletak,” Ia akan menyediakan pertolongan dan jalan keluar pada waktunya bagi orang yang berharap pada-Nya. Karena itu, janganlah takut dan gentar, tetap setialah kepada Tuhan. Kedua, melalui seorang janda di Sarfat. Tuhan mencukupkan kebutuhan nabi Elia bukan dengan hal-hal yang berkelimpahan tetapi lewat seorang janda yang miskin dan kekurangan. Seorang janda di dalam kekurangannya, bisa dipakai Tuhan untuk membagikan berkat bagi orang lain. Kita belajar dari bagian ini bahwa memberi tidak harus selalu dari kelimpahan, tetapi dalam kekuranganpun kita dapat memberi dan menjadi berkat. Jadi tidak ada alasan bagi kita, untuk tidak memberi dan berbagi.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 17Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 17-18, 1 Korintus 4

TUHAN MEMELIHARA

17MEI 2018

Page 21: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

JUMAT

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana sikap Elia menghadapi Ahab dan orang-orang Israel? (2) Apa yang dapat Anda pelajari dari kisah ini?

“Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: ‘Berapa lama lagi kamu berlaku timpangdan bercabang hati? Kalau Tuhan itu

Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.’ Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.” (1 Raja-Raja 18:21)

Berdoalah bagi jemaat agar mereka tidak terus mengejar berkat/mukjizat dari Tuhan tetapi lebih mengejar pengenalan akan Dia dan pertumbuhan di dalam Dia. Berdoalah agar mereka setia dalam segala keadaan.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 18Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 19-20, 1 Korintus 5

TUHAN YANG HIDUP

18

esudah beberapa lama, kemudian Tuhan menyuruh nabi Elia untuk

Sberhadapan dengan raja Ahab. Penghukuman yang diberikan Tuhan tentu dimaksudkan agar raja menyesali kesalahannya dan bertobat.

Tapi apa yang terjadi? Bukannya bertobat, malahan raja Ahab menyalahkan Elia atas musibah yang terjadi di Israel. Memang jika mata rohani seseorang sudah buta, maka ia tidak mampu melihat pekerjaan dari tangan Tuhan dan menyadari kesalahannya, dan itulah yang terjadi dengan raja Ahab. Maka Elia pun menantang raja Ahab dan bangsa Israel agar mereka menyaksikan bahwa sesungguhnya Allah Israel adalah Allah yang hidup, yang layak diikuti dan disembah, bukannya allah-allah dari nabi-nabi Baal. Di atas gunung Karmel, Tuhan mendemonstrasikan kuasa-Nya melalui nabi Elia sehingga bangsa Israel sujud dan mengaku bahwa benar, “Tuhan, Dialah Allah!” Nabi-nabi Baal itu pun kemudian ditangkap dan disembelih. Dan segera Tuhan Allah menurunkan hujan yang sangat lebat, untuk menunjukkan bahwa Dialah Tuhan yang hidup, yang berkuasa atas alam semesta ini. Dari peristiwa besar ini, siapakah Tuhan yang kita percayai dalam hidup ini? Nabi Elia memberikan peringatan kepada bangsa Israel dan juga kita pada hari ini, “Jika TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia. Jangan bercabang hati.” Jadilah orang Kristen yang punya pendirian yang teguh, yang tidak mudah terombang-ambing hanya oleh karena kata orang atau karena tekanan dan penderitaan hidup. Jangan biarkan situasi yang menekan iman kita sehingga iman kita tidak bertumbuh. Sebaliknya, semakin mendekat kepada Tuhan, sehingga iman kita semakin kuat dan mampu mengatasi keadaan, oleh karena pertolongan Tuhan. Apabila kita benar percaya bahwa Tuhan kita hidup dan berkuasa, maka seharusnya apapun yang terjadi, justru membuat kita semakin mencari Dia, semakin mendekat kepada-Nya dan berharap hanya kepada-Nya. Kiranya melalui renungan ini, kita semakin mengenal Tuhan Allah kita, dan menghayati kuasa-Nya dalam kehidupan kita.

MEI 2018

Page 22: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SABTU

etika segala usaha yang dilakukan seolah menemui jalan buntu, di

Ksitulah seseorang bisa kehilangan pengharapan. Kondisi seperti itulah yang dialami oleh Elia. Sebelumnya, Elia telah berulangkali

memberitakan firman Tuhan kepada Ahab. Elia terus menyerukan pertobatan kepada Israel. Puncaknya, Elia menantang nabi-nabi Baal untuk membuktikan Tuhan yang benar dengan korban bakaran di gunung Karmel. Melalui kemenangannya yang spektakuler atas empat ratus lima puluh nabi Baal tersebut, Elia berharap Ahab dan umat Israel akan sadar, kemudian bertobat. Ternyata harapannya tidak menjadi kenyataan. Elia justru menghadapi ancaman dari Izebel yang ingin membunuhnya. Di situ Elia merasa gagal, semua yang dilakukannya selama ini sia-sia. Di dalam keputusasaan dan ketakutannya, Elia melarikan diri mengeluh pada Tuhan, bahkan meminta Tuhan untuk mencabut nyawanya. Tuhan mengasihi dan peduli pada Elia. Di tengah keputusasaan Elia, Tuhan hadir memberikan pengharapan lagi kepada Elia. Tuhan mengutus malaikat untuk membangunkan Elia yang tertidur dalam keputusasaannya. Ia memberinya makanan dan minuman sehingga Elia bisa berjalan empat puluh hari empat puluh malam ke Gunung Horeb. Gunung Horeb atau Gunung Sinai adalah tempat di mana Tuhan pernah memberikan sepuluh hukum bagi orang Israel. Di situlah Tuhan menjumpai Elia. Tuhan memberikan tugas baru kepada Elia. Elia harus mengurapi Hazael untuk menjadi raja atas Aram, Yehu untuk menjadi raja atas Israel, dan Elisa untuk menjadi nabi menggantikannya. Tuhan juga berkata bahwa Ia akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel yang tetap setia pada-Nya. Perjumpaan Elia dengan Tuhan memberi pengharapan baru, sehingga ia dapat bangkit dari keputusasaannya dan kembali melayani Tuhan. Semua orang mungkin saja jatuh dalam keputusasaan. Namun, dalam keputusasaan itu janganlah kita lupa bahwa ada Tuhan. Datanglah pada Pribadi yang mengasihi dan peduli pada kita. Di dalam-Nya ada kekuatan dan pengharapan hidup.

“Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal

dan yang mulutnya tidak mencium dia.” (1 Raja-Raja 19:18)

Berdoalah: Tuhan tolonglah supaya kami dapat selalu melihat pengharapan di dalam-Mu di tengah segala kesulitan dan pergumulan hidup ini, sehingga kami tidak mudah putus asa dan harapan.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 19Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 1-2, 1 Korintus 7

PENGHARAPAN DI TENGAH KEPUTUSASAAN

19

STUDI PRIBADI: (1) Siapakah itu Izebel? (2) Siapakah itu Hazael?

MEI 2018

Page 23: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

MINGGU

20“..Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan

mereka ke dalam tanganmu, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN.”

(1 Raja-Raja 20:13)

Berdoalah: Tuhan, terima kasih untuk anugerah-Mu dalam hidup kami. Ajar kami senantiasa hidup seturut kehendak jalan-Mu, sehingga menyenangkan dan memuliakan nama-Mu. Amin.

ebagai manusia, kita cenderung mau menolong orang yang baik saja

Satau orang yang pernah menolong kita. Umumnya, kita tidak mau menolong orang yang jahat atau yang sudah berbuat kurang ajar

kepada kita. Berbeda halnya dengan Tuhan. Ia menolong bukan karena seseorang pantas untuk ditolong, tetapi hanya karena anugerah-Nya. Di bagian ini, kita melihat bahwa orang Israel mendapatkan ancaman dari bangsa Aram. Pada mulanya, Benhadad, raja Aram, mengumpulkan pasukannya untuk mengepung Samaria. Benhadad meminta emas, perak, bahkan istri-istri serta anak-anak Ahab yang cantik-cantik. Ahab menyetujui permintaan ini. Namun kemudian Benhadad menaikkan tuntutannya dan berkata bahwa ia akan menyuruh pegawai-pegawainya untuk mengambil apapun yang mereka inginkan. Ahab menolak untuk memenuhi tuntutan kedua tersebut. Akibatnya Israel berada di bawah ancaman serangan dari bangsa Aram. Dengan kondisi Israel saat itu tampaknya mustahil mereka dapat menang. Di tengah keadaan terjepit tersebut, Tuhan berfirman melalui nabi-Nya bahwa Ia akan menyerahkan tentara Aram ke tangan Israel. Dengan pertolongan Tuhan, Israel dapat mengalahkan bangsa Aram, baik ketika di Samaria maupun di Afek. Namun Ahab malah kompromi dan melepaskan Benhadad. Tindakan Ahab ini tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Padahal Tuhan telah menyerahkan tentara Aram ke tangan Israel supaya Ahab beserta seluruh Israel menyadari Tuhan yang benar. Sekalipun sudah mengalami pertolongan Tuhan, ternyata itu tidak membuat Ahab sadar dan berbalik ke jalan Tuhan. Tuhan kembali mengutus seorang nabi untuk memberitakan penghukuman atas Ahab. Kita bersyukur karena memiliki Tuhan yang mengasihi tanpa syarat. Dia menolong tanpa memandang kebaikan kita. Namun ingat, Dia adalah Allah yang mau kita hidup sesuai dengan jalan-Nya. Kita telah diselamatkan oleh Tuhan karena anugerah-Nya, dan tugas kita adalah menjalani hidup dalam anugerah-Nya, bertindak sesuai yang Tuhan mau.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 20Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 3-4, 1 Korintus 8

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Ahab meloloskan Benhadad? (2) Mengapa di ayat 35-37 ada nabi yang minta dipukul temannya?

KEMENANGAN DAN HUKUMAN

MEI 2018

Page 24: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SENIN

21

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang membuat raja Ahab menjadi murung dan tidak mau makan? (2) Tindakan kejahatan apa yang dilakukan oleh Izebel, demi mencapai keinginannya?

“Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN:

Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu.” (1 Raja-Raja 21:19)

Berdoalah untuk diri kita dan semua umat Tuhan agar tidak jatuh ke dalam dosa keserakahan dan kejahatan apapun bentuknya, melainkan selalu mengucap syukur dengan apa yang dimiliki saat ini.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 21Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 5-6, 1 Korintus 9

KESERAKAHAN ADALAH DOSAhab adalah seorang raja. Sebagai seorang raja, Ahab pasti memiliki

A kekuasaan, kekayaan, kemegahan serta kedudukan yang sangat baik sekali. Tetapi, semua yang dimiliki oleh raja Ahab tidak serta

merta menjadikan dia puas, tenang dan bahagia. Suatu kali, Ahab melihat kebun anggur Nabot. Dengan alasan posisi yang tepat di samping istananya, maka Ahab memintanya kepada Nabot. Yang terjadi adalah Nabot tidak memberikan kebun anggur tersebut karena merupakan milik pusaka nenek moyangnya (ay. 3). Hal ini menjadikan Ahab murung, dan dia tidak mau makan (ay. 4). Satu tindakan kekanak-kanakan yang muncul dari diri seorang raja. Peristiwa ini membuat Izebel sangat marah dan mulai merencanakan tindakan kejahatan, yang merugikan, bahkan merenggut nyawa orang lain. Dengan kelicikan, Izebel dengan sangat mudah menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Izebel menulis surat atas nama raja Ahab dan memeteraikannya dengan meterai raja, kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot, bahkan melibatkan dua orang dursila sebagai saksi, sehingga pernyataannya semakin kuat dan dengan berani mengatakan: “Engkau telah mengutuk Allah dan raja” (ayat 8-10). Akhirnya orang-orang sekotanya Nabot melakukan sesuai dengan perintah yang disampaikan oleh Izabel, mengahakimi Nabot, melemparinya dengan batu sampai mati (ay. 13). Tindakan keserakahan Ahab, kejahatan istrinya, dan hati nurani yang buruk dari para tua-tua dan pemuka-pemuka kota adalah tindakan dosa dan dibenci oleh Tuhan. Hal ini menjadi peringatan bagi kita supaya kita bisa menguasai dan mengontrol diri kita, tidak menjadi orang yang serakah. Jangan sampai demi mencapai kepuasan dan memenuhi keinginan nafsu, kita akhirnya melakukan perbuatan yang jahat, bahkan mungkin sampai merugikan orang lain. Oleh sebab itu, kita perlu untuk belajar bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini. Dan memuliakan Tuhan dengan apa yang kita miliki.

MEI 2018

Page 25: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SELASA

22“Jawab raja Israel: Masih ada seorang lagi yang dengan

perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik

tentang aku. Orang itu ialah Mikha bin Yimla.” (1 Raja-Raja 22:8)

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang membuat raja Ahab tidak mau mendengar firman Tuhan dari Nabi Mikha? (2) Apa hukuman kepada raja Ahab ketika dia mengabaikan firman Tuhan?

Berdoalah untuk diri kita dan umat Tuhan agar sungguh-sungguh tunduk dan taat hanya kepada Firman Tuhan, tidak mengabaikan setiap Firman Tuhan yang didengar, tetapi melakukannya dengan sukacita.

aja Ahab adalah raja Israel yang sebenarnya mengerti dan sadar

Rbahwa 400 nabi yang dikumpulkannya bukanlah nabi yang benar, melainkan nabi-nabi palsu yang hanya berusaha membuat hati raja

Ahab senang dan terhibur dengan perkataan mereka. Raja Ahab tahu bahwa ada nabi TUHAN yang sesungguhnya di Israel, dialah Nabi Mikha bin Yimla. Mikha telah menyampaikan sesuai apa yang disampaikan TUHAN kepadanya, yaitu hukuman atas perbuatannya yang selalu menyakiti hati TUHAN. Tetapi raja Ahab tidak suka kepada Mikha, bahkan membencinya. Raja Ahab tidak suka mendengar perkataan Nabi Mikha. Ini menunjukkan bahwa raja Ahab hanya mau mendengar Firman Tuhan yang menyenangkan hati, menghibur dan enak didengar. Berkali-kali Firman TUHAN telah disampaikan kepada Ahab untuk memperingatkan dia akan segala perbuatan jahatnya, tetapi Ahab tidak mau mendengarkannya, malahan dia mengabaikan firman TUHAN yang disampaikan oleh Nabi Mikha, dan mengeraskan hatinya. Akibat dari sikap dan perbuatannya yang mengabaikan Firman TUHAN, Alkitab mencatat pada ayat 34-38: ketika raja Ahab maju berperang, ia harus mati terbunuh dalam peperangan itu, karena ada seseorang yang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan, tepat mengenai raja Ahab. Firman Tuhan yang telah diucapkan-Nya pun digenapi (21:19). Dalam perjalanan kehidupan kita, bisa saja kita juga bersikap seperti Raja Ahab. Kita mungkin saja tergolong orang yang tidak suka ditegur bila melakukan kesalahan ataupun dosa. Bahkan, bisa jadi kita membenci orang yang menegur kita, bahkan memusuhinya. Sadarlah, marilah kita mengintrospeksi diri kita sembari terus mengingat bahwa Firman Tuhan itu indah, Firman Tuhan itu ajaib dan Firman Tuhan itu memberi hidup yang baik bagi kita (bdk. 2 Tim. 3:16-17). Jangan pernah mengabaikan Firman Tuhan karena apabila kita mengabaikan Firman Tuhan, berarti kita sedang melawan Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas hidup kita.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 22:1-40Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 7-8, 1 Korintus 10

JANGAN MENGABAIKAN FIRMAN TUHAN

MEI 2018

Page 26: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

RABU

23

alam bagian akhir 1 Raja-Raja ditampilkan 2 tokoh raja sekaligus.

DPertama, raja Yehuda bernama Yosafat; kedua, raja Israel, bernama Ahazia. Kehidupan kedua raja ini sangatlah bertolak belakang.

Perhatikan bagaimana penulis kitab 1 Raja-Raja menuliskan keduanya. Yang pertama, Yosafat. Raja Yosafat adalah seorang anak Tuhan yang belajar dari pengalaman iman; ia hidup konsisten dengan imannya. Dalam pasal sebelumnya, Yosafat tidak gegabah menuruti nasihat Ahab untuk berperang bersamanya melawan Aram (ay. 1-28). Ia meminta nasihat nabi Allah sebelum berperang. Sehingga ia menerima anugerah Tuhan, ketika ia ikut Ahab memerangi Aram. Seharusnya ia mati dalam peperangan itu, tetapi karena anugerah Tuhan, ia selamat dan Ahab yang mati (ay. 29-40). Bagi Yosafat, pengalaman berharga ini menyebabkan imannya semakin teguh pada Tuhan. Alkitab mencatat ia mengikuti jejak ayahnya, Asa yang saleh (ay. 43). Ia melakukan lebih dari Asa, yaitu menghapuskan praktik pelacuran bakti yang masih dilakukan pada masa sebelumnya (ay. 47). Sementara itu, Ahazia dinilai sebaliknya. Ahazia memerintah hanya selama 2 tahun. Masa pemerintahannya dinilai sebagai berikut: “Ahazia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.” Apakah yang Ahazia lakukan? Mengikuti dosa kelakuan berdosa dari ayah dan ibunya, yaitu menyembah berhala-berhala. Tuhan menjadi sakit hati oleh perbuatan Ahazia dengan penyembahan berhalanya. Ahazia sama sekali tidak menunjukkan imannya kepada Allah yang hidup. Yosafat juga belajar dari pengalaman masa lalunya, ketika ia bekerja sama dengan Ahab, raja yang tidak percaya itu. Sehingga sewaktu Ahazia mengajaknya untuk bekerja sama (ay. 50), Yosafat menolaknya. Yosafat konsisten dengan imannya, ini berarti konsisten menghindarkan diri dari persekutuan dengan orang yang tidak seiman, serta konsisten memuliakan Tuhan dengan kehidupannya. Marilah kita terus menunjukkan iman kita kepada Allah dalam segala situasi kehidupan dan konsisten memuliakan Allah di dalam kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: (1) Ceritakan secara singkat kisah tentang Yosafat? (2) Apa yang diajarkan kepada orang-oranag Kristen hari ini, terkait kisah tentang Yosafat ini?

“Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.”

(1 Raja-Raja 22:43)

Berdoalah agar jemaat Tuhan boleh terus bertumbuh di dalam iman dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, Allah yang hidup, sehingga hidupnya berkenan kepada-Nya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 22:41-54Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 7-8, 1 Korintus 10

PERCAYA DAN KONSISTEN

MEI 2018

Page 27: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

KAMIS

24

erulang kali dalam kitab Raja-Raja ini, Allah digambarkan sebagai

BPribadi yang sangat mengasihi umat-Nya, baik itu Israel maupun Yehuda. Meski demikian, umat Tuhan tidak selalu menanggapi kasih

Allah dengan benar. Dalam bagian awal kitab 2 Raja-Raja ini, kita berjumpa dengan Raja Ahazia dari Kerajaan Israel yang tidak mempercayai Allah dalam hidupnya. Raja Ahazia menderita sakit berat dalam hidupnya, karena sebuah kecelakaan sewaktu ia terjatuh dari kamar atas istananya. Di dalam kondisi sakit yang berkepanjangan ini, Ahazia mengutus orang meminta petunjuk dan kesembuhan kepada Baal Zebub di kota Ekron. Peristiwa ini diketahui oleh Elia. Oleh sebab itu, Elia memberitahukan para utusan raja tentang keputusan Allah atas penyakit Ahazia, yaitu ia pasti akan mati. Tindakan Ahazia itu menujukkan: Pertama, ia tidak setia kepada Allah dengan menyembah ilah lain. Kedua, ia juga tidak menghormati Allah karena lebih memilih petunjuk Baal-Zebub tentang masa depannya (ay. 3,6,16). Ketiga, Ahazia tidak mau merendahkan diri mencari petunjuk-Nya melalui hamba-Nya, sebaliknya ia mengirim pasukan mencari Elia (ay. 9-14). Sikap yang sama ditunjukkan oleh anak buahnya yang dengan angkuh memerintahkan Elia untuk pergi menghadap raja (ay. 9-12). Dua kali Allah menghukum perwira yang sombong itu, dan barulah pada kali ketiga Allah memerintahkan Elia mengikuti seorang perwira yang merendahkan diri di hadapan nabi. Akibat dari sikap Ahazia ini, Tuhan menghukumnya dengan kematian (ay. 17). Cara dan sikap yang ditunjukkan Ahazia ini dapat menggambarkan bagaimana hubungannya dengan Allah. Ia sama sekali tidak menghormati Allah dengan cara mencari pertolongan Baal. Maka Allah menunjukkan ke-Mahakuasaan-Nya melalui tindakan-Nya menghukum Ahazia. Camkan kebenaran ini: mencari pertolongan di luar Allah, Sang Sumber Kehidupan, adalah sebuah tindakan yang sama dengan menolak Allah berkarya dalam kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: (1) Gambaran apakah yang dapat kita lihat melalui kisah Ahazia ini? (2) Pelajaran rohani apakah yang dapat kita pelajari dan terapkan melalui kisah ini?

“Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada

Allah di Israel untuk ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur.” (2 Raja 1:16)

Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan tetap percaya serta bersandar penuh kepada Tuhan dalam hidupnya sehingga apapun yang menjadi masalah dan pergumulan hidupnya, Tuhanlah Sumber pertolongan.

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 1Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 9-10, 1 Korintus 11

SIAPA YANG ENGKAU PERCAYA?

MEI 2018

Page 28: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

JUMAT

25 “…Jawab Elisa: Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.”

(2 Raja-raja 2:9b)

alam bagian ini Elisa meminta agar Elisa mendapatkan dua bagian

Ddari roh yang ada pada Elia. Dalam terjemahan ESV menggunakan istilah, “double portion of your spirit”, yang secara literal berarti dua

kalinya roh yang ada pada Elisa. Sekilas kita bertanya, mengapa harus dua bagian atau dua kali lipat, bukan hanya sebagian? Apakah ini menandakan Elisa ingin menjadi nabi yang lebih besar dan lebih berkuasa daripada Elia? Permintaan Elisa dalam ayat ini adalah sebuah permintaan yang murni dan tulus. Oleh karena itu, Tuhan mendengarkan permohonan Elisa. Elisa adalah seseorang yang ditunjuk dan ditetapkan Allah untuk menggantikan Elia (1 Raj. 19:19-21). Elisa pun sadar, untuk melanjutkan tugas kenabian Elia, dirinya membutuhkan penyertaan dan kuasa dari Tuhan. Tantangan Elisa dalam pelayanannya adalah penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Israel, umat pilihan Tuhan. Selain itu, Elisa harus berbicara menentang kemerosotan spiritual bangsa Israel, yang berdampak kepada kehidupan moral mereka. Pada saat Elisa meminta “dua bagian” dari roh yang ada pada Elia, permintaan ini mengacu kepada hak kesulungan dari anak yang sulung (Ulangan 21:17). Ini berarti anak sulung yang berhak untuk menyandang dan melanjutkan tanggung jawab bapanya. Demikian juga dengan Elisa. Elisa meminta Roh TUHAN yang ada pada Elia, hinggap juga padanya, tujuannya adalah untuk meneruskan pelayanan Elia. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita tidak dipercayakan untuk menjadi orang besar atau orang yang terkenal, yang memimpin ribuan orang. Akan tetapi, tantangan kita sebagai anak-anak Tuhan hari ini adalah menentang kejahatan dan melawan kuasa gelap yang bercokol di dunia sekarang ini. Tantangan ini bukanlah tantangan yang mudah, dan hanya bisa dihadapi dengan penyertaan Roh Kudus. Jika demikian, apakah kita juga senantiasa memohon Roh Kudus, untuk memimpin dan menyatakan kuasa-Nya agar memampukan kita untuk hidup menjadi terang dan garam bagi dunia yang makin berdosa ini?

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang menjadi permintaan Elisa, sebagai penerus nabi Elia? (2) Apa permintaan Saudara untuk melakukan tanggung jawab dari TUHAN kepada Saudara?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar menyadari panggilannya sebagai terang dan garam dunia ini dan hanya menyandarkan kemampuannya dalam hal ini kepada kuasa penyertaan Roh Kudus.

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 2Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 11-12, 1 Korintus 12

BERSANDAR KEPADA KUASA TUHAN

MEI 2018

Page 29: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SABTU

26

ertanyaan Yosafat, raja Yehuda pada saat itu, bernada biasa, tidak

Pada yang spesial atau wah. Akan tetapi, apabila kita merenungkan dengan baik perkataan ini, mengandung makna yang dalam. Bukan

sekadar bertanya tidak adakah nabi TUHAN, tetapi hal itu mengindikasikan kondisi spiritual umat Tuhan pada saat itu. “Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN”, kalimat ini menjadi teguran dari Yosafat, raja Yehuda saat itu kepada seluruh tentara yang siap maju berperang bersama Yoram, raja Israel. Keterangan yang diberikan tentang Yoram adalah ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN (3:2). Walaupun Yoram menjauhkan tugu berhala yang didirikan oleh Izebel, ibunya, Yoram tetap menyembah berhala, seperti yang dilakukan oleh Yerobeam (3:3). Kerajaan Israel (Kerajaan Utara) telah melupakan Tuhan; ketika mereka mengalami kesulitan, mendapat serangan dari raja Moab, Yoram hanya menggunakan akal pikiran dan kebijakannya sendiri, tanpa bertanya lagi kepada Tuhan. Bahkan, Yoram meminta bantuan raja Edom untuk bersama-sama menghadapi raja Moab. “Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN”, mengisyaratkan mengapa dari awal Yoram tidak bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan, sehingga mereka harus mengalami kekeringan dalam perjalanan ketika berperang melawan raja Moab. Elisa pun menegur mereka dengan keras: “Apakah urusanku dengan engkau?” Tuhan menegur raja Yoram, bahwa setelah mengalami kekeringan barulah mencari Tuhan. Akan tetapi Tuhan tetap beranugerah menyatakan diri-Nya melalui Elisa dan memberikan air untuk menghilangkan dahaga pasukan pada saat itu. Bagian ini mengingatkan kita, umat-Nya, agar senantiasa bertanya dan menggumulkan setiap keputusan kita, sekecil apapun, dengan Tuhan. Senantiasa berkonsultasi dengan Tuhan dan bertanya apa yang menjadi rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup, adalah wujud ketergantungan penuh kita kepada Tuhan, agar sebagai umat Tuhan, senantiasa berjalan dalam pimpinan Tuhan dan penyertaan Tuhan.

“…Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk TUHAN?”

(2 Raja-Raja 3:11a)

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar memiliki ketergantungan penuh kepada Tuhan dan senantiasa bertanya kepada Tuhan mengenai segala keputusan langkah hidupnya, sehingga sesuai kehendak-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Apa arti perkataan Yosafat, “Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN”? Arti perkataan Elisa, “Apa urusanku dengan engkau?” (2) Bertanyakah kita kepada Tuhan?

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 3Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 13-14, 1 Korintus 13

SENANTIASA BERTANYA KEPADA TUHAN

MEI 2018

Page 30: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

MINGGU

27

idup manusia sulit untuk ditebak, kadang di atas namun tidak jarang

HTuhan ijinkan kita ada di bawah. Demikianlah kita temukan dalam bacaan ini (ay. 1-7); keluarga hamba Tuhan yang takut akan Tuhan

mengalami musibah, ia meninggal dan meninggalkan seorang istri dengan dua orang anak. Suaminya meninggal bukannya meninggalkan harta warisan namun meningalkan hutang yang tidak sanggup ia bayar, jika ia tidak bayar maka kedua anaknya akan dibawa untuk dijadikan budak. Tentu hal ini menjadi masalah besar dan sangat menyakitkan bagi seorang ibu. Hal yang dapat kita pelajari adalah, siapapun juga pasti tidak luput dari masalah, termasuk keluarga hamba Tuhan. Akhirnya sang janda mengadukan masalahnya pada Elisa. Sebagai sesama keluarga hamba Tuhan, Elisa pasti memahami dan mau menolong janda hamba Tuhan ini. Dalam Perjanjian Lama, Elisa adalah abdi Allah yang diberi kuasa melakukan banyak mujizat. Untuk menjawab persoalan janda ini, Elisa memulai dengan pertanyaan diagnosa: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Janda ini menjawab: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak”. Perhatikan pertanyaan Elisa ini, “Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Mukjizat dimulai dari perempuan ini, dimulai dari rumahnya, “apa yang kau punya.” Ketika kita minta pertolongan Tuhan, seringkali kita seperti orang tidak berdaya. Tidak salah berserah pada Tuhan, namun iman itu dimulai dari diri kita, mukjizat terjadi berawal dari orang yang memohon dan berdoa. “Apa yang kamu punya, ayo kita mulai dari apa yang ada padamu. Jangan cuma bisa salahkan keadaan, kamu sendiri harus percaya.” Pelajaran penting yang bisa kita dapat dari kisah ini adalah mukjizat itu dimulai dari diri kita, dari apa yang ada pada kita. Jangan selalu minta sesuatu yang spektakuler, yang ada di luar kita. Allah sanggup memakai kita, memakai apa yang ada pada kita untuk mengenapkan mukjizat-Nya di dalam hidup kita anak-anak-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang dilakukan Elisa terhadap janda hamba Tuhan tersebut? (2) Pelajaran apa yang Anda bisa dapatkan melalui kisah tersebut?

Berdoalah agar jemaat belajar percaya akan kuasa Tuhan, sekalipun yang mereka miliki tidak bisa menolong dirinya. Berdoalah agar mereka tidak ragu akan kuasa Tuhan yang sanggup memakai hal kecil menjadi perkara besar.

“...Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”

(2 Raja-Raja 4:2)

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 4Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 15-16, 1 Korintus 14

APA YANG KAMU PUNYA DI RUMAHMU?

MEI 2018

Page 31: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SENIN

28

isah ini sangat menarik untuk ditelusuri. Naaman adalah panglima

K raja Aram, seorang yang terpandang di hadapan tuannya dan juga sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan

kemenangan kepada orang Aram. Di tengah keluarga Naaman, juga ada seorang anak perempuan Israel yang dibawa dari hasil tawanan perang, yang menjadi pelayan pada istri Naaman. Perempuan Israel inilah yang memperkenalkan nabi Elisa pada Naaman, yang akhirnya menyembuhkan penyakit Naaman. Karena perkenalan dari pelayan perempuan inilah maka Naaman mau berobat kepada nabi Elisa di Samaria. Ide ini didukung penuh oleh raja Aram sampai raja Aram menulis surat secara pribadi kepada raja Israel sebagai penghantar untuk minta pengobatan pada nabi Elisa di Samaria. Begitu raja Israel menerima surat raja Aram, reaksinya sangat emosional, ia mengoyakkan pakaiannya. Masalah ini kedengaran oleh nabi Elisa, ia berkata: “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Dari sini kita mendapat satu pelajaran penting, jangan seperti raja Israel yang gampang mengambil kesimpulan sendiri, semua dilihat dari kaca mata negatif. Mari kita belajar dari nabi Elisa, melihat satu masalah dengan kaca mata yang benar, dan tidak gampang curiga. Setibanya di Israel, Naaman berharap mendapat perlakuan istimewa karena ia adalah seorang panglima besar, utusan raja Aram. Tetapi yang terjadi: bukannya ditemui Elisa, tetapi melalui suruhannya, Elisa meminta Naaman mandi tujuh kali di sungai Yordan. Naaman gusar dan panas hati. Akhirnyanya pegawai-pegawai Naaman memberi nasihat yang benar dan Naaman bersedia turun ke sungai Yordan, mandi tujuh kali dan ia sembuh. Pelajaran rohani bagi kita adalah belajar rendah hati. Kadang jabatan dan status sosial kita, menuntut agar diperlakukan secara istimewa, sulit melakukan hal yang sederhana. Mulai sekarang, jadilah orang yang rendah hati, apapun jabatan dan kedudukan kita.

“Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu.

Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.” (2 Raja-Raja 5:14)

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Raja Israel marah dan mengoyakkan pakaiannya? Apa yang dikatakan Elisa kepadanya? (2) Pelajaran rohani apa yang dapat kita pelajari dari sini?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar senantiasa belajar untuk tidak gampang curiga serta rendah hati, meskipun telah memiliki jabatan dan kedudukan yang tinggi, Amin.

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 5Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 17-18, 1 Korintus 15

NAAMAN DISEMBUHKAN

MEI 2018

Page 32: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

SELASA

29

uhan telah menunjukkan pertolongan-Nya yang ajaib kepada Israel

Tbahkan mereka tidak harus melakukan sesuatu dalam peperangan. Hal ini terjadi ketika negeri Aram sedang berperang melawan Israel.

Pertolongan pertama adalah ketika Tuhan membukakan kepada Elisa segala siasat dan strategi raja Aram sehingga Israel dapat mengetahui segala yang akan diperbuat raja Aram dan pasukannya, sekalipun ketika dirundingkan dalam tempat yang tersembunyi. Hal ini sampai membuat raja Aram menjadi bingung dan berpikir ada di antara pegawainya yang berkhianat dan memihak kepada Israel. Pertolongan kedua ditunjukkan Tuhan dengan dimulai terlebih dahulu secara khusus kepada Elisa dan bujangnya. Hal ini disebabkan karena raja Aram akhirnya mengetahui bahwa Elisalah yang menyebabkan semua strategi perang mereka dapat diketahui oleh Israel, sehingga raja Aram mengutus pasukan untuk menangkap Elisa. Begitu waspadanya raja Aram kepada kemampuan Elisa, sampai-sampai diutusnyalah pasukan dalam jumlah besar dengan kereta dan kudanya untuk mengepung kota tempat Elisa tinggal, yaitu di Dotan. Bujang Elisa yang ketakutan ketika melihat pasukan berjumlah besar akhirnya mendapat perkenanan dari Tuhan untuk melihat pasukan bala tentara surga yang melindungi mereka. Uniknya, dengan pertolongan Tuhan, pasukan Aram tersebut dibutakan matanya dan justru digiring untuk masuk ke Samaria. Tetapi mereka tidak dibunuh, malahan dijamu dan pulang kembali ke Aram. Tetapi karena kejadian ini, tidak ada lagi gerombolan Aram yang berani masuk ke Israel. Sebenarnya, melalui pertolongan demi pertolongan ajaib Tuhan ini menunjukkan bahwa Tuhan masih terus bersabar dan menginginkan agar Israel menyadari akan kebesaran Tuhan dan mau kembali kepada Tuhan. Secara pribadi, kisah Elisa pada bagian firman ini juga mengingatkan kita untuk belajar beriman dan bersandar kepada Tuhan, walaupun mata fisik kita melihat kesulitan dan tantangan kehidupan.

“Jawabnya: Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”

(2 Raja-Raja 6:16)

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar dalam hidupnya tetap belajar bersandar kepada Tuhan, setia mengikuti Tuhan dan pimpinan Tuhan, sekalipun dalam situasi kehidupan yang sulit.

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 6:1-23Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 19-20, 1 Korintus 16

PERTOLONGAN TUHAN YANG AJAIB

MEI 2018

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Tuhan menolong Israel dengan cara-cara yang ajaib? (2) Dari firman Tuhan hari ini, apa yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita?

Page 33: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

RABU

30MEI 2018

DIAM YANG TIDAK PATUTsrael dalam kondisi krisis kelaparan yang sangat hebat karena Samaria

Idikepung oleh Aram. Begitu beratnya kondisi mereka, sampai-sampai datang laporan bahwa ada seorang ibu yang tega memakan anaknya

sendiri. Ironinya, raja Israel justru menyalahkan Tuhan atas kesulitan ini dan ingin membunuh Elisa. Seharusnya raja mengingat akan Tuhan dan mencari Elisa untuk memohon petunjuk dari Tuhan. Di dalam situasi tersebut, Elisa mengabarkan satu kabar baik bahwa akan datang kelepasan dan kemakmuran bahan pangan atas Israel, yang membuat perwira raja tidak mempercayainya. Tapi perkataan Elisa benar-benar terjadi. Dengan pertolongan Tuhan yang ajaib, dan sekali lagi tanpa Israel harus berperang, Tuhan mengirimkan seperti bunyi serombongan tentara yang besar yang membuat pasukan Aram yang saat itu sedang mengepung Samaria, ketakutan dan melarikan diri tanpa memusingkan harta dan bahan pangan mereka (ayat 6-7). Keadaan ini diketahui tanpa sengaja oleh empat orang kusta yang dalam keadaan putus asa karena kondisi hidup mereka, ketika datang ke perkemahan pasukan Aram, untuk memohon bantuan makanan. Mereka terkejut; ternyata perkemahan pasukan Aram sudah kosong dan porak poranda, sehingga mereka bebas menikmati bahan pangan yang ada di sana. Tetapi kesadaran mereka muncul dan mereka merasa berdosa kalau diam dan tidak mengabarkan kabar baik ini kepada orang Samaria lain yang sedang kelaparan. Akhirnya, seisi kota menyadari hal ini dan menyerbu perkemahan Aram yang sudah kosong untuk menjarah apapun yang ada di sana termasuk bahan pangan. Pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa pembebasan Israel dari kepungan dan kelaparan adalah: janganlah kita diam dari memberitakan kabar baik. Apa kabar baik yang bisa kita kabarkan pada saat ini? Kabar Baik akan Injil Tuhan Yesus adalah kabar baik yang dibutuhkan dunia saat ini, walaupun dunia seakan tidak membutuhkannya. Kabar Baik ini hanya dapat dikabarkan oleh orang Kristen yang sudah terlebih dahulu menerima dan mengalaminya.

“Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar

baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.” (2 Raja-Raja 7:9a)

Berdoa bagi jemaat Tuhan agar Tuhan memberikan kekuatan dan menolong mereka menjadi pembawa Kabar Baik Injil Tuhan Yesus kepada orang-orang di sekitar mereka.

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 6:24-7:20Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 21-22, 2 Korintus 1

STUDI PRIBADI: Dari bagian firman ini, apa yang bisa kita pelajari dari kehidupan empat orang kusta tersebut?

Page 34: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

31KAMIS

MEI 2018

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 8:1-15Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 23-24, 2 Korintus 2

enurut Taurat Musa, salah satu pembuktian status seorang nabi

Madalah ketepatan dari apa yang diucapkan. Bila nabi bernubuat dan tidak terjadi, maka dia adalah nabi palsu (Ul.18:20-22). Elia adalah

seorang nabi besar yang disertai kuasa yang menandai kenabiannya, dan Elisa adalah penerus Elia. Maka sebagai pembuktian kenabiannya, TUHAN memakai dia menyampaikan nubuat tentang apa yang akan terjadi. Yang pertama, Elisa menyampaikan kepada perempuan Sunem yang anaknya pernah dia hidupkan kembali, agar dia mengungsi dari tempat tinggalnya sebab akan terjadi 7 tahun kelaparan dan hal itu memang terjadi. TUHAN berbelas kasihan kepada perempuan itu, bahkan setelah kembali ke tempatnya dan menemukan rumahnya telah disita, ada Gehasi di sana yang dapat dengan jelas menunjukkan identitas perempuan itu, karena Gehasi adalah saksi mata dari peristiwa yang menimpa anak si perempuan Sunem beberapa tahun sebelumnya. Yang kedua, Elisa juga menyampaikan nubuat berkenaan dengan Benhadad, raja Aram yang sedang sakit ketika Elisa pergi ke Damsyik. Nampaknya Benhadad sakit cukup parah dan sudah diupayakan berbagai cara, namun tidak sembuh, sehingga ketika mengetahui kedatangan Elisa, Benhadad segera mengutus Hazael untuk bertanya. Elisa menyampaikan berita bahwa Benhadad akan sembuh dari sakitnya, tetapi juga akan mati dibunuh. Dan Elisa juga menyampaikan tentang apa yang akan dilakukan oleh Hazael terhadap bangsa Israel, yang menyiratkan bahwa Hazael akan menggantikan Benhadad menjadi pemimpin Aram. Dan seperti apa yang dikatakan nabi, itulah yang terjadi; Hazael membunuh Benhadad yang tidak berdaya. Jabatan nabi sudah tidak ada lagi pada zaman ini, namun Gereja dan dunia tetap membutuhkan suara kenabian. Gereja membutuhkan berita yang otentik dari Allah, dan bukan hanya kalimat-kalimat indah karangan manusia tetapi bukan isi hati Allah. Bukan ramalan-ramalan model dukun atau para-normal, tapi karena digerakkan oleh Roh Kudus, orang berbicara atas nama Allah! Itulah kebutuhan setiap zaman.

“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus

orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:21)

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar sadar dan menuntut diri untuk senantiasa hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan taat melakukan kehendak Tuhan di dalam hidupnya, Amin.

STUDI PRIBADI: Apa yang kita pelajari dari kisah Elisa ini? Apa yang dapat kita terapkan?

DUA NUBUAT KENABIAN ELISA

Page 35: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat

PROYEK KETAATANSaya berjanji akan lebih...

Berikan tanda apabila sudah terlaksana.

Pengertian-pengertian kebenaran yang saya peroleh bulan ini:

Page 36: 265 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 265 | MEI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif265_Mei2018.pdf · Kedewasaan rohani akan menolong kita menjadi bijaksana dan kuat