267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI...

36
| | BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 267 JULI 2018 267 | | 二零 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." [Roma 12:11]

Transcript of 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI...

Page 1: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

| | BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 267 JULI 2018

267 || 二零

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." [Roma 12:11]

Page 2: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

PERSPEKTIF ditulis tidak untuk menggantikan Alkitab, tetapi sebagai alat penunjang yang membantu kita untuk mengerti firman Tuhan lebih dalam dan sistematis untuk memenuhi kebutuhan rohani Anda. Prinsipnya adalah kem-bali kepada sumber pertumbuhan itu sendiri, yaitu Alkitab. Back to the Bible!

PERSPEKTIF disusun berdasarkan kurikulum yang dalam jangka waktu tertentu, bila Anda setia mengikutinya, maka Anda diharapkan akan memper-oleh gambaran yang cukup jelas secara keseluruhan Alkitab.

Untuk dapat memanfaatkan bahan ini secara maksimal, Anda dapat meng-ikuti saran-saran praktis sebagai berikut:

Sediakan waktu teratur setiap hari sedikitnya 20 menit.Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat meng-ganggu konsentrasi Anda.Tenangkan hati dan berdoalah terlebih dahulu memohon pimpinan Tuhan.Bacalah bacaan Alkitab yang telah ditentukan pada hari itu 2-3 kali hingga paham benar, kemudian renungkanlah.Bacalah artikel yang tersedia, dan berusahalah menjawab pertanyaan refleksi yang ada dengan jujur. Setiap jawaban dapat pula Anda tuliskan pada sebuah agenda pribadi untuk dapat dibaca lagi sewaktu-waktu.Doakanlah apa yang telah Anda renungkan, serahkan diri Anda hari itu kepada Tuhan, mohon kekuatan dari-Nya untuk hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan tekad yang Anda buat hari itu maupun hari sebelumnya. (Doakan pula pokok doa syafaat yang telah disediakan)

SARAN-SARANPRAKTIS

BERSAAT TEDUH

Penerbit: BPH Majelis Umum GKA Gloria SurabayaAlamat: Jl. Pacar 9-17, Surabaya 60272 Tel. (031) 534 5898 Fax. (031) 545 2907 SMS. 087 8511 67282 Email: [email protected] Bank: BCA a/c 256 532 5777 a.n. Gereja Kristen Abdiel Gloria

www.gkagloria.or.idPERSPEKTIF

Penulis edisi 267:Alfred Jobeanto, Andree Kho, Anggiat M. Pandiangan, Bambang AlimBambang Tedjokusumo, Christine Gabriella, Christine KurniatiDavid S. Kosasih, Elok Chrisinar, Liem Sien Liong, Lucky Pudja A.Natanael Thamrin, Sahala Marpaung, Timotius Alfa, Yohanes SudiartoPenerjemah: Tertiusanto

Page 3: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

EDITORIAL

Jawaban Atas Pergumulan Hidup

lkitab dipandang sebagai “tulisan masa lalu” yang memberikan

A dampak besar di dalam kehidupan manusia, sampai hari ini. Apa yang diberitakan di dalamnya, meskipun itu ditulis pada masa lalu,

bersifat kekinian. Persoalannya: “Apakah Alkitab dapat menjadi jawaban atas pergumulan hidup manusia?” Setidaknya ada 2 hal terkait dengan ini: Pertama, Liberalisme. Paham ini menyatakan Alkitab bukan Firman Allah. Alkitab tidak lebih dari sekadar buku-buku moral untuk dipelajari. Karena itu Alkitab memang bukanlah jawaban atas persoalan hidup manusia.

Kedua, Neo-Orthodox. Paham ini menyatakan bahwa Alkitab berisi Firman Allah. Ada bagian tertentu di dalam Alkitab yang berisi Firman Allah, namun sebagian besar kisah di dalam Alkitab hanya berisi kisah kebaikan moral semata-mata, yang tidak terkait dengan kehidupan kita. Ada bagian di dalam Alkitab yang menjadi jawaban atas persoalan hidup manusia, tetapi jawaban yang lain atas pergumulan itu dapat ditemukan di luar Alkitab.

Calvin dalam Institutio I.6.1, menjelaskan bahwa Dia [Allah] tidak hanya mempergunakan guru-guru yang tidak bersuara untuk menyatakan diri-Nya kepada gereja-Nya, tetapi juga berkenan membuka mulut-Nya yang kudus [melalui Firman-Nya] untuk menyatakan diri-Nya.

Mazmur 19:8-9 menjelaskan fungsi dan manfaat yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa. Firman Allah mampu memberikan kekuatan, ketika kita menghadapi kesulitan yang membuat kita lemah, tidak berdaya, putus asa, kecewa, dsb, entah itu karena dosa atau hal lainnya. Misalnya: Mazmur 35:56; Mazmur 51:9; 1 Yohanes 1:9; Kedua, Peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Firman Tuhan itu mampu menjadi penuntun di dalam kehidupan kita, saat kita takut melangkah maju; menjadi penuntun saat kita kehilangan arah atau tersesat. Misalnya: Yosua 1:8; Mazmur 1:1-3; Mazmur 119:105; Ketiga, Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati. Firman Tuhan itu mampu memberikan kepada kita, orang-orang percaya, penghiburan dan pengharapan yang teguh, karena mengandung janji penyertaan Allah atas hidup orang percaya. Misalnya: Mazmur 46:2-3; Mazmur 121:1-8; Mazmur 128:1-6, dst.

Biarlah kita mau untuk terus-menerus belajar dari Alkitab yang merupakan jawaban atas pergumulan kita.

Page 4: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

01MINGGU

etika melarikan diri dari kejaran Saul, Daud pernah menyelamatkan

Kpenduduk Ziklag yang ditawan orang Amalek (1Sam. 30). Tindakan heroik Daud itu menanamkan rasa terima kasih dalam diri orang-

orang Ziklag, sehingga ketika Daud akhirnya menjadi raja, mereka datang untuk menjadi pendukung, beserta juga orang-orang dari suku Benyamin. Dengan hati-hati Daud menguji kesungguhan hati mereka, dan menerima mereka menjadi bagian dari pasukannya bersama dengan pendukung dari suku-suku lain. Sejak awal pemerintahan, Allah menyediakan orang-orang yang diperlukan untuk membangun kerajaan yang kuat. Mereka datang untuk membentuk pasukan perang yang kuat, sebagian datang membawakan makanan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mereka semua menjadi pendukung utama di saat Daud baru saja menjadi raja, dan terus menjadi pasukan setia Daud dalam meraih berbagai keberhasilan di kemudian hari. Suksesnya Daud membangun kerajaan yang kuat, sama sekali bukan karena kehebatan dirinya tetapi karena dia didukung oleh banyak orang lain. Ketika Allah memilih Daud untuk menjadi pemimpin, Allah juga menyediakan kebutuhan lainnya, khususnya orang-orang yang dibutuhkan dengan keterampilan masing-masing. Allah yang mempersiapkan semua lewat seluk-beluk yang kadang nampak tidak berkaitan, tapi pada akhirnya terjalin menjadi satu karya yang indah. Satu ajaran penting bagi kita semua; karya Allah di dalam sejarah, tidak dikerjakan oleh satu orang sebagai karya “one man show”. Merasa diri sebagai pemimpin yang paling hebat, yang tidak tergantikan, adalah suatu kesombongan sekaligus kebutaan atas keterbatasan diri. Tidak ada super-man dalam sejarah Kerajaan Allah. Yang ada adalah orang-orang lemah yang dipilih untuk menjadi mitra Allah mengerjakan rencana-Nya. Allah bermitra dengan manusia yang lemah, itulah kehormatan besar bagi orang yang terpilih menjadi mitra-Nya.

“Inilah orang-orang yang datang kepada Daud di Ziklag, selama ia harus menyingkir karena Saul bin Kish. Mereka pun

termasuk pahlawan-pahlawan yang membantu dia dalam peperangan.” (1 Tawarikh 12:1)

Berdoalah: Tuhan di dalam menjalani panggilan kami melayani-Mu, kiranya Engkau menempatkan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk bersama-sama mengerjakan pelayanan yang Engkau berikan, Amin.

JULI 2018

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 12Bacaan setahun: 2 Tawarikh 35-36, Kolose 4

STUDI PRIBADI: Apakah alasan utama orang-orang tersebut mendukung kepemimpinan Daud menjadi raja?

ALLAH MENYEDIAKAN PENDUKUNG

Page 5: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SENIN

02

TABUT MEMAKAN KORBANetelah membangun pasukan yang cukup kuat, dicatat bahwa

Stindakan Daud selanjutnya adalah berkaitan dengan keberadaan tabut Allah. Dia mengusulkan untuk memanggil semua orang Israel

dan orang Lewi untuk memindahkan tabut Allah dari Kiryat-Yearim, membawanya ke kota Daud; Yerusalem. Rencana ini menunjukkan betapa hati dan pikirannya terpaut kepada TUHAN. Dia sadar bahwa pada zaman Saul, tabut Allah seolah dilupakan karena konflik politik dan ambisi pribadi Saul. Kini dia ingat dan berencana untuk membawa umat untuk fokus kembali kepada TUHAN. Rencana tersebut disetujui oleh seluruh jemaah orang Israel, maka berangkatlah mereka ke rumah Abinadab untuk mengambil tabut Allah. Suasana pada saat itu begitu meriah penuh sukacita; Daud sendiri memimpin dan mengajak seluruh orang Israel menari-nari sambil berjalan di depan tabut Allah dengan sekuat tenaga diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri. Catatan detail ini menggambarkan betapa meriah dan gegap gempitanya suasana pada saat itu. Dan di dalam suasana seperti itulah, satu kesalahan kecil terjadi dan memicu akibat yang fatal dan tragis. Uza dan Ahyo, sejak awal tidak seharusnya berada sedekat itu dengan kereta pengangkut tabut, sebab mereka bukan berasal dari suku Lewi. Seharusnya para imamlah yang melakukan semua tugas sakral tersebut; para imamlah yang berkewajiban untuk mengangkat, menaruh, menjaga, menarik kereta dan memastikan semua berjalan dengan baik tanpa insiden apapun. Nampaknya, suasana euphoria telah membuat semua orang lengah, lalu terjadilah bahwa lembu-lembu penarik kereta tergelincir dan Uza dihukum Allah pada saat itu juga karena dia memegang tabut di dalam usaha untuk menghindari tabut jatuh dari kereta. Allah mengajar umat-Nya termasuk Daud supaya mereka menghargai kesakralan tabut sebagai simbol kehadiran Allah sendiri, dan memperlakukannya dengan penuh rasa hormat.

“....Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Ia membunuh dia oleh karena Uza telah mengulurkan

tangannya kepada tabut itu; ia mati di sana di hadapan Allah...” (1 Tawarikh 13:10)

Berdoalah: Tuhan, mampukan dan kuatkan kami menjalani kehidupan hari lepas hari dengan menjaga kekudusan hidup kami, agar kami senantiasa dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu, Amin.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 13Bacaan setahun: Ezra 1-2, 1 Tesalonika 1

STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan mengambil nyawa Uza yang berusaha untuk mengangkat tabut TUHAN agar tidak jatuh?

JULI 2018

Page 6: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

03SELASA

“Lalu tahulah Daud, bahwa Tuhan telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel, sebab martabat pemerintahannya

terangkat tinggi oleh karena Israel umat-Nya.” (1 Tawarikh 14:2)

Pokok Doa: Ungkapkanlah rasa syukur kepada Tuhan atas segala pekerjaan tangan-Nya yang dinyatakan dalam hidupmu. Menjadi tugas dan kewajiban kita untuk melakukan yang terbaik bagi rencana-Nya.

CAMPUR TANGAN TUHANeberhasilan dan kesuksesan terkadang bisa membutakan mata

K seseorang. Manusia bisa tergoda untuk mengambil kredit atas prestasi yang dicapainya dan menganggap semua itu adalah karena

kecakapannya sendiri. Akibatnya seseorang bisa melupakan andil orang-orang di sekelilingnya dan campur tangan Tuhan yang memampukannya. Hal tersebut akan menuntun orang pada kesombongan pribadi. Setelah Daud resmi menjadi raja atas Israel, keadaan Israel berangsur-angsur membaik. Yerusalem berhasil direbut kembali, nama Israel makin berjaya dan terdapat tentara-tentara yang gagah berani. Namun Daud belum memiliki istana yang layak. Saat itulah tiba-tiba datang utusan Hiram, raja negeri Tirus, kepada Daud. Hiram mengirim kayu aras, tukang-tukang batu dan tukang-tukang bangunan untuk membangun istana bagi Daud. Kerajaan Tirus terletak di pesisir, bersebelahan dengan Israel. Tirus bukanlah bagian dari bangsa Israel, tetapi bagian dari bangsa-bangsa yang tinggal di Kanaan. Tentu bukan hal yang diduga-duga ketika Raja Tirus mau membantu Daud untuk mendirikan istananya. Bantuan ini menunjukkan bahwa Hiram mengakui Daud sebagai Raja Israel dan bahwa Israel adalah kerajaan yang patut diperhitungkan. Peristiwa tersebut bisa saja membuat Daud berbangga diri dan merasa bahwa semua itu dapat terjadi karena perbuatan dan kemasyuran namanya. Tetapi rupanya Daud tidak tergoda untuk mengambil kredit bagi dirinya sendiri, malah justru melalui peristiwa itu, Daud menyadari bahwa Tuhanlah yang menegakkan dia sebagai raja atas Israel. Segala sesuatu dalam kehidupan kita tidak akan terjadi tanpa seizin Tuhan. Keberhasilan yang kita raih pun tidak akan bisa terjadi jika hanya berdasarkan kemampuan kita sendiri tanpa campur tangan Tuhan. Biarlah kita senantiasa memiliki kepekaan akan campur tangan Tuhan dalam hidup kita sehingga kita mampu untuk selalu bersyukur kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Hiram mau mengutus utusan untuk mendirikan istana bagi Daud? (2) Di mana persisnya letak Kerajaan Tirus?

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 14:1-7Bacaan setahun: Ezra 3-4, 1 Tesalonika 2

JULI 2018

Page 7: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

04RABU

MINTA PETUNJUK TUHANda pepatah: malu bertanya sesat di jalan. Artinya jika kita tidak mau

A bertanya, kita akan rugi sendiri karena persoalan yang kita hadapi tidak ada jalan keluarnya. Manusia adalah makhluk yang terbatas,

tidak maha tahu. Ada kalanya kita membutuhkan orang lain membantu kita mengenai hal-hal yang tidak kita tahu. Faktanya bantuan orang lain juga terbatas, karena mereka juga manusia yang tidak maha tahu. Karena itulah kita perlu bertanya kepada TUHAN, Pribadi yang mahatahu. Ketika Daud mendengar bahwa orang-orang Filistin menyerbu Israel untuk menangkapnya, ia bersiap untuk menghadapi mereka. Namun di tengah kondisi genting itu, satu hal yang tidak dilupakan Daud adalah minta petunjuk Tuhan. Daud tidak mengandalkan kemampuan berpikirnya untuk menyusun taktik perang atau bergantung kepada pasukannya yang gagah berani, melainkan bertanya pada Tuhan. Ketika Tuhan berkata, “majulah,” maka Daud memimpin pasukannya untuk menghadapi orang Filistin. Di situ, Daud mengalami kemenangan. Ketika untuk kedua kalinya orang Filistin menyerbu Daud dan pasukannya, sekali lagi kita melihat kebergantungan Daud pada Tuhan. Ia tidak meremehkan orang Filistin dan menganggap diri mampu melawan mereka dengan kekuatan sendiri, sekalipun sebelumnya ia telah meraih kemenangan. Daud kembali bertanya dan meminta petunjuk Tuhan (ay. 14). Setelah mendapatkan petunjuk Tuhan, Daud bertindak sesuai yang diperintahkan Tuhan. Di situ, Daud kembali mendapatkan kemenangan atas orang Filistin sehingga namanya termasyhur di seluruh negeri. Daud mengalami kemenangan bukan karena kemampuan dirinya sendiri, tetapi karena ia senantiasa meminta pimpinan Tuhan dan bertindak sesuai dengan pimpinan itu. Yang paling tahu mengenai suatu alat tentu adalah penciptanya. Yang paling tahu tentang hidup kita adalah Pencipta kita, Tuhan sendiri. Karena itu, marilah kita senantiasa meminta pimpinan Tuhan dalam hidup kita sehingga kita tidak salah melangkah. Ikuti pimpinan Tuhan dan Ia akan menuntun kita pada kemenangan.

“Bertanyalah Daud kepada Allah: Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kauserahkankah

mereka ke dalam tanganku?” (1 Tawarikh 14:10)

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa orang Filistin menyerbu Israel? (2) Apakah tanda dari Tuhan bahwa Daud dan pasukannya harus maju bertempur?

Berdoalah: Tuhan, nyatakanlah pimpinan-Mu senantiasa dalam hidup kami, mampukanlah kami senantiasa mengikuti pimpinan-Mu, sehingga kami tidak salah melangkah.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 14:8-17Bacaan setahun: Ezra 5-6, 1 Tesalonika 3

JULI 2018

Page 8: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

05KAMIS

YANG TERBAIK BAGI TUHANaud hendak memindahkan tabut Allah ke Yerusalem. Tabut Allah

Dpada zaman itu adalah simbol kehadiran Allah. Oleh karena itu, Daud mulai mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Dimulai dari tempat tabut Allah sampai kepada orang yang mengangkat tabut Allah tersebut. Daud sadar, tanpa kehadiran Allah, Daud dan bangsa Israel tidak bisa berbuat apa-apa, mereka akan mengalami kekalahan dalam berperang melawan musuh. Daud berkata bahwa mereka yang akan mengangkat tabut Allah adalah dari orang Lewi, karena merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN (ay. 2). Kaum Lewi sebagai pengangkat tabut pun tidak lepas dari kesalahan. Daud berkata kepada mereka, untuk menguduskan diri mereka sebelum mereka mengangkat tabut TUHAN ke tempat yang telah Daud persiapkan (ay. 12). Dengan demikian para imam dan orang-orang Lewi menguduskan diri dan mereka mengangkat tabut Allah seperti yang diperintahkan Musa, sesuai dengan Firman TUHAN (ay. 14-15). Pengudusan diri adalah hal yang sangat penting untuk kita lakukan ketika kita hendak berhubungan atau berelasi dengan Allah. Kita haruslah sadar bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang kudus, suci, dan benar, sehingga kita tidak boleh sembarangan datang kepada Dia. Kita harus mempersiapkan hati dan hidup kita yang terbaik bagi Tuhan. Jangan biarkan dosa membuat hidup kita tidak kudus, tercemar dan kotor. Maka dari itu, mintalah Tuhan untuk menguduskan hati dan hidup kita, sehingga kita bisa senantisa menyembah Tuhan dan melayani Tuhan dengan benar. Ketika membawa tabut TUHAN itu, mereka melakukannya dengan sukacita dan bahkan seluruh orang Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak-sorai. Marilah kita anak-anak Tuhan, yang dipilih, dipanggil, dan diselamatkan oleh Tuhan, memberi yang terbaik bagi Tuhan, terlebih memberi hati dan hidup kita untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh sukacita, sehingga hidup kita pun akan diberkati oleh Tuhan.

“....Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi, kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu,

supaya kamu mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel, ke tempat yang telah kusiapkan untuk itu.” (1 Tawarikh 15:12)

STUDI PRIBADI: (1) Siapakah yang berhak mengangkat tabut Tuhan itu? (2) Apakah yang Tuhan harapkan dari setiap kita yang membaca dan merenungkan bagian ini?

Pokok Doa: Berdoalah supaya jemaat Tuhan dengan segenap hati, dan dengan segenap pikiran dan akal budinya senantiasa melayani Tuhan, Allah sang penyelamat hidupnya, Amin.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 15:1-16:6Bacaan setahun: Ezra 7-8, 1 Tesalonika 4

JULI 2018

Page 9: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

JUMAT

06

ari bagian ini, kita tahu bahwa Daud bersyukur atas pertolongan

DTUHAN. Mengapa demikian? Pertama, karena perbuatan TUHAN yang ajaib (ay. 9, 12). Ada begitu banyak perbuatan tangan Tuhan

yang telah dirasakan Daud, yang membuatnya tidak bisa berhenti untuk bersyukur kepada Tuhan, bahkan jika ia harus mengingat segala mukjizat-mukjizat yang telah TUHAN lakukan bagi anak cucu Israel, hamba-Nya, orang-orang pilihan-Nya. Kedua, karena Allah senantiasa mengingat janji-janji-Nya (ay. 15-18). Ayat 15 menulis, “Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya...” hal inilah yang membuat Daud tidak takut dan tidak kuatir, karena ada janji Tuhan yang senantiasa ia pegang. Ketiga, karena Tuhan adalah pembela kita dan selalu menjaga orang-orang pilihan-Nya. Di dalam setiap waktu dan keadaan apapun Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya, seperti tertulis di ay. 22, “Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat terhadap nabi-nabi.” Keempat, karena Tuhan, Allah yang besar yang telah menganugerahkan keselamatan (ay. 23-27, 35). Daud telah merasakan keselamatan yang daripada TUHAN, sehingga ia mau menceritakan kebesaran dan kemuliaan TUHAN. Kelima, karena TUHAN itu baik. Kebaikan yang telah TUHAN berikan tidak bisa dihitung. Terlalu banyak hal baik yang Tuhan telah berikan kepada umat-Nya, walaupun seringkali umat-Nya yang tidak setia kepada-Nya. Biarlah kita sebagai orang percaya yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan dan yang telah melihat perbuatan yang ajaib yang Tuhan telah berikan dalam hidup kita, senantiasa selalu bersyukur kepada Tuhan. Allah tidak pernah sekalipun meninggalkan kita. Oleh karena itu, janganlah hanya karena satu-dua masalah, pergumulan, kesulitan hidup yang mungkin terlihat berat bagi kita, sehingga itu membuat kita lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Padahal jika kita mau mengingat kembali betapa banyak kebaikan dan pertolongan yang Tuhan sudah berikan kepada kita, masihkah kita lalai bersyukur? Marilah kita belajar untuk terus bersyukur kepada Tuhan, baik atau tidak baik keadaan kita.

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar senantiasa mengucap syukur di dalam kehidupan mereka atas segala anugerah dan kebaikan yang telah Tuhan nyatakan atas hidup mereka.

BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN

“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

(1 Tawarikh 16:34)

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 16:7-36Bacaan setahun: Ezra 9-10, 1 Tesalonika 5

STUDI PRIBADI: Ceritakanlah pengalamanmu bersama dengan Tuhan, sebagaimana Daud menceritakan pengalamannya bersama dengan Tuhan, melalui puji-pujian kepada Allah!

JULI 2018

Page 10: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SABTU

MELAYANI TUHAN: SEBUAH ANUGERAHetelah tabut perjanjian Tuhan dikembalikan ke kota Yerusalem dan

Sdisambut dengan ibadah yang gegap gempita, maka Daud mulai memikirkan ibadah selanjutnya setiap hari. Hal yang penting dalam

sebuah pelaksanaan ibadah adalah para pelayan ibadah. Selanjutnya Daud mengangkat beberapa orang untuk melayani dalam ibadah bagi Tuhan. Kita bisa memerhatikan bagaimana Daud memilih setiap orang sesuai dengan talenta dan kemampuan yang dimilikinya. Di dalam perikop kita ini, ada 3 nama yang dituliskan, yaitu: Asaf, Heman dan Yedutun. Tiga nama ini merupakan orang-orang yang bertalenta dalam bidang musik dan ibadah, sehingga nama-nama mereka dikenal sebagai penggubah dan penulis beberapa Mazmur di dalam Kitab Mazmur. Kedua, Daud memilih sesuai dengan fungsinya. Setiap orang di dalam pelayanan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Karena itu, Imam Zadok, secara khusus diangkat untuk mengatur rangkaian ibadah setiap hari, baik ibadah pagi maupun petang (Keluaran 29:39-46). Tetapi ada hal lain yang tidak kalah penting. Pelayanan bukan hanya bertumpu pada kemampuan dan talenta seseorang, serta bagaimana ia berfungsi di dalam pelayanan. Lihat, dalam ayat 41: “dari orang-orang yang terpilih.” Kata “terpilih” mengandung pengertian “dikhususkan/dikuduskan untuk sesuatu”. Jadi, ayat ini secara eksplisit menekankan bahwa tugas melayani merupakan tugas khusus karena Allah sendirilah yang memilih seseorang untuk melayani-Nya. Allah sendiri yang telah memilih Heman dan Yedutun beserta orang-orang sepuaknya untuk melayani Allah dengan pujian mereka. Jadi, apabila kita saat ini masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk melayani Dia, maka patut kita menyadari bahwa hal itu bukan semata-mata karena kita memiliki kemampuan dan talenta saja. Jika kita bisa melayani, itu karena Allah memilih kita untuk melayani-Nya dan itu adalah sebuah anugerah dari Allah. Maka, adalah sepatutnya kita melayani dengan sikap yang benar dan penuh hormat kepada Allah yang telah memberikan anugerah-Nya kepada kita.

STUDI PRIBADI: Apakah yang dapat kita pelajari dari bagian ini?

“Dan bersama-sama mereka ikut Heman dan Yedutun dan selebihnya dari orang-orang yang terpilih, yang ditunjuk dengan disebut

namanya untuk menyanyikan: Syukur bagi TUHAN. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (1 Tawarikh 16:41)

Berdoalah: Tuhan, tolonglah kami yang Engkau panggil menjadi hamba-Mu, supaya kami dapat melayani-Mu dengan maksimal sesuai dengan talenta, fungsi dan tugas kami masing-masing.

07Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 16:37-43Bacaan setahun: Nehemia 1-2, 2 Tesalonika 1

JULI 2018

Page 11: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

MINGGU

08

DI SAAT TUHAN MENJAWAB, “TIDAK”agaimana respons kita jika telah berdoa secara sungguh, ternyata

BTuhan tidak mengabulkan keinginan doa kita? Biasanya seseorang akan menyerah dan tidak mempedulikan Allah lagi. Mengapa?

Karena ia kecewa. Atau ia akan berusaha dan lebih keras lagi meminta. Ia akan “memaksa” Allah untuk mengabulkan keinginan hatinya tersebut. Tetapi kita melihat sikap Daud di dalam teks kita hari ini sungguh berbeda. Dalam 1 Tawarikh 17:1-15, kita membaca bagaimana Raja Daud mengutarakan keinginan hatinya kepada Allah melalui nabi Natan. Ia ingin mendirikan sebuah “rumah” bagi Tuhan. Ia melakukan ini karena ia belajar mengasihi Tuhan dan merasa tidak patut jika baginya ia memiliki rumah yang layak, tetapi untuk Allah tidak tersedia. Sebuah keinginan yang baik bukan? Tetapi Allah menolak keinginan Daud tersebut. Allah menyatakan bahwa bukan Daud lah yang akan membangun sebuah Rumah TUHAN, melainkan anaknya. Respons Daud ketika mendengar bahwa Tuhan menolak doanya, ia tetap mengucap syukur kepada Tuhan melalui doanya. Daud bersyukur atas kasih karunia Tuhan kepadanya, sehingga ia bisa memerintah sebagai raja atas Israel. Ia juga menyadari hikmat Allah melampaui pemikirannya sebagai manusia (ay. 20). Daud pun bersyukur karena Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada dia dan keturunannya. Mengapa? Karena Allah menyatakan bahwa keturunan Daud lah yang kelak akan menggenapi keinginan Daud dan rencana Tuhan, yaitu mendirikan sebuah Bait Allah. Apakah saat ini kita sedang bergumul dengan sesuatu yang terus kita doakan kepada Allah? Dan apakah Allah tidak mengabulkan keinginan doa kita? Janganlah kecewa kepada-Nya. Belajarlah bersyukur kepada Tuhan. Tuhan tahu yang terbaik bagi setiap kita. Ketika Tuhan menjawab doa kita dengan berkata “TIDAK”, maka itu bukan berarti Allah tidak mengasihi kita. Hanya saja Allah sedang membawa kita kepada sesuatu yang jauh lebih besar dan indah, melampaui apa yang kita minta kepada-Nya. Karena itu, tetap bersyukurlah kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Dalam perikop yang kita baca ini, apakah yang menjadi doa Daud? (2) Bagaimanakah respons Daud saat doanya tidak dikabulkan oleh TUHAN?

“Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya.”

(1 Tawarikh 17:12)

Berdoalah: Tuhan, ajarkanlah kami, anak-anak-Mu untuk senantiasa berdoa dan hidup mengandalkan-Mu dalam segala hal, terlebih ketika doa kami belum Engkau kabulkan, Amin.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 17:1-27Bacaan setahun: Nehemia 3-4, 2 Tesalonika 2

JULI 2018

Page 12: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

09SENIN

eraih sebuah kesuksesan adalah hal yang sangat menyenangkan.

MApalagi dalam meraihnya, kita melewati berbagai kesulitan, baik besar maupun kecil. Maka kemenangan yang kita genggam akan

terasa menyenangkan sekali. Tetapi, bagaimana seharusnya kita memandang keberhasilan kita? 1 Tawarikh 18:1-17 (band. 2 Sam. 8:1-18) merupakan catatan penting tentang kemenangan demi kemenangan yang telah diraih oleh raja Daud. Ia berhasil mengalahkan bangsa Filistin dan bangsa Moab, mengalahkan raja Hadadezer yang berkoalisi dengan kerajaan Aram dengan peralatan perang yang canggih pada masanya itu. Karena itu, raja Tou dari Hamat menunjukkan rasa hormatnya kepada raja Daud. Kemudian bersama-sama dengan pasukannya, Daud berhasil mengalahkan bangsa Edom. Apa yang membuatnya berhasil memenangkan berbagai pertempuran itu? Pertama, karena memang Daud memiliki kemampuan dan ia berjuang dengan kesungguhan untuk mengalahkan musuhnya. Ia memiliki strategi jitu dalam mengalahkan musuhnya. Ia memerintahkan pasukannya untuk memotong urat keting segala kereta kuda, sehingga peralatan perang tersebut tidak bisa digunakan dengan baik. Daud juga memiliki orang-orang yang mampu menolongnya di medan peperangan maupun saat mengatur pemerintahan (ayat 14-17). Mereka menolong Daud baik dalam berperang maupun dalam urusan mengatur kerajaan dan ibadah. Tetapi jangan lupa satu hal terpenting, yaitu Allah. Setidaknya dua kali dicatat “TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang” (ayat 6 dan 13). Semua kemenangan dan keberhasilan itu adalah karena Tuhan sendiri. Kesuksesan dan kemenangan Daud bukan semata-mata kemampuan dirinya dan orang-orang di belakangnya saja. Yang jauh lebih penting adalah: Karena Tuhan menyertai dan memberikan kemenangan tersebut kepadanya. Marilah kita sungguh sadar bahwa semua hal baik yang kita miliki, semua kesuksesan kita adalah juga karena pertolongan Tuhan dalam kita.

STUDI PRIBADI: (1) Strategi apa yang dilakukan Daud sehingga dapat menang? (2) Siapa sesungguhnya yang memberikan kemenangan kepada Daud di dalam pertempuran itu?

“Kemudian Daud menempatkan pasukan-pasukan pendudukan ..., dan orang Aram itu menjadi budak Daud yang harus

mempersembahkan upeti. TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang.” (1 Tawarikh 18:6)

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan supaya di dalam menghadapi godaan dan tantangan di dalam dunia ini, mereka dapat mengandalkan TUHAN dan kuasa-Nya, Amin.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 18Bacaan setahun: Nehemia 5-6, 2 Tesalonika 3

MERAYAKAN KEBERHASILAN

JULI 2018

Page 13: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SELASA

10

PRASANGKA BURUK AKAN MENCELAKAKANalam 1 Tawarikh 19:1-2 mengisahkan bahwa Daud hanya ingin

Dmenjalin persahabatan dengan Hanun, mengingat Nahas, ayahnya telah menunjukkan persahabatan dengan Daud di masa lalu. Daud

mengirim pegawai-pegawainya untuk menyampaikan bela sungkawa atas kematian Nahas, kepada Hanun, anak Nahas. Akan tetapi Hanun termakan hasutan penasihatnya (ay. 3), bahwa Daud bermaksud menghancurkan Hanun dengan mulai mengintai negerinya. Tentu hasutan tersebut tidak benar. Hanun telah salah sangka, dan salah sangkanya telah menuntunnya melakukan perbuatan yang memalukan Daud, dengan mempermalukan pegawai-pegawai Daud. Rambut adalah lambang kehormatan bagi bangsa Israel, Hanun mencukur habis rambut para pegawai Daud, dan bahkan memotong pakaian mereka, hal itu sangat mempermalukan para pegawai Daud, dan juga mempermalukan Daud yang mengutus mereka. Setelah itu, Hanun bukannya mengakui kesalahannya, malah menghimpun kekuatan untuk menyerang Daud (ay. 6-7). Pada akhirnya, bani Aram mengalami kekalahan, sekalipun pasukan Daud sempat terancam (ay. 10). Namun karena Yoab mengandalkan Tuhan (ay. 13), Tuhan mendatangkan kemenangan kepada Daud dan tentaranya. Bani Aram takluk kepada Daud dan tidak berani menentangnya lagi. Prasangka buruk Hanun terhadap Daud, bukannya menguntungkan, malah mendatangkan celaka, bagi dirinya, dan juga bagi bangsa Aram, bangsa andalannya. Sebagai sesama tubuh Kristus, bila kita berprasangka buruk terhadap sesama kita, terlebih jika prasangka buruk itu mendorong kita melakukan perbuatan yang mencelakakan sesama, kita akan menghancurkan dan memecah-belah gereja dimana Tuhan menempatkan kita. Dalam Filipi 4:8, Paulus mendorong kita, umat Tuhan untuk memikirkan hal yang benar, mulia, adil, suci dan manis. Dengan demikian di dalam tubuh Kristus, kita akan menciptakan kedamaian dan persaudaraan yang semakin erat, untuk saling mendorong bertumbuh, menjadi semakin serupa dengan Kristus.

“…maka mereka mengadakan perdamaian dengan Daud dan takluk kepadanya…”

(1 Tawarikh 19:19b)

Pokok Doa: Berdoalah agar umat Tuhan memiliki hati seperti hati Kristus, yang tulus dan murni dan dijauhkan dari prasangka buruk terhadap sesama, agar tercipta kedamaian dan pertumbuhan rohani dalam gereja Tuhan.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 19Bacaan setahun: Nehemia 7-8, 1 Timotius 1

JULI 2018

STUDI PRIBADI: (1) Apakah kesalahan Hanun terhadap Daud? (2) Seberapa sering kita berprasangka buruk daripada berpikiran baik terhadap sesama kita?

Page 14: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

RABU

11

angsa Amon adalah salah satu bangsa yang memusuhi bangsa

BIsrael, karena bangsa Amon mendiami daerah perbatasan bagian Timur dari daerah penaklukan Daud. Bangsa Amon menjadi bangsa

yang begitu kuat pada zaman hakim-hakim, zaman sebelum Saul bahkan sampai kepada Daud menjadi raja. Dengan kekuatannya, Hanun berani membalas maksud baik Daud bahkan mempermalukan Daud (pasal 19). Pasal 20:1-3 mencatat akhir dari bangsa Amon, bangsa yang kuat itu. Yoab memusnahkan bangsa Amon, beserta dengan ibu kotanya, Raba. Seluruh daerah bangsa Amon dihancurkan dan diruntuhkan tentara Israel. Kekalahan telak atas bangsa Amon ditandai dengan diambilnya mahkota raja Amon. Mahkota, lambang kekuasaan seorang raja atas daerah kekuasan, diserahkan kepada Daud. Hal ini melambangkan takluknya raja Amon dan seluruh rakyat Amon kepada Daud, raja Israel. Bahkan Daud memperoleh kekayaan tambahan berupa jarahan dari kota bani Amon. Bagian berikutnya mencatat bahwa bangsa Filistin pun ditaklukkan oleh bangsa Israel. Bangsa Filistin merupakan bangsa yang juga kuat di zaman hakim-hakim. Selain itu, bangsa Filistin memiliki pahlawan yang gagah perkasa serta berbadan raksasa. Seluruh bangsa Filistin termasuk orang-orang keturunan raksasa, mati di tangan Daud dan orang-orangnya. Dua bangsa yang kuat takluk kepada bangsa Israel, saat Daud menjadi raja. Sebuah kemenangan besar bagi bangsa Israel. Kemenangan yang diperoleh karena Daud, raja Israel, adalah raja yang mengandalkan Tuhan. Hal ini disampaikan oleh Daud di Kitab 2 Samuel 22, setelah 2 Samuel 21 mencatat kemenangan Daud atas Filistin. Sebagai umat Tuhan, kita pun rindu mengalami kemenangan demi kemenangan dalam hidup ini. Saat kita mengandalkan Tuhan sebagai pelindung dan penyelamat kita, kemenangan yang dari Tuhan akan kita alami. Kemenangan dari Tuhan bisa berupa pengakuan dari orang-orang sekitar kita bahwa Allah kita adalah Tuhan yang hidup, yang berkuasa dan berdaulat senantiasa atas hidup ini.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang menjadi kunci kemenangan Daud atas bangsa Amon dan Filistin? (2) Kepada siapa Saudara berharap memperoleh kemenangan dalam hidup ini?

“Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung…”

(2 Samuel 22:2-3a)

Pokok Doa: Berdoalah agar umat Tuhan dimampukan untuk hidup berkemenangan dalam pimpinan Tuhan Yesus Kristus, sehingga menjadi kesaksian yang hidup bagi orang-orang di sekelilingnya.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 20Bacaan setahun: Nehemia 9-10, 1 Timotius 2

AKHIR DARI BANGSA YANG KUAT

JULI 2018

Page 15: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

KAMIS

12

emenangan demi kemenangan semakin memopulerkan reputasi

K Daud, termasuk kemenangan atas keturunan raksasa dari Gat yang tewas di tangan Daud dan orang-orangnya (1 Tawarikh 20). Semua

kemenangan yang ia peroleh menunjukkan kekuatan sekaligus kejayaan yang telah ia raih. Puncaknya, Daud kemudian memberi perintah kepada Yoab. Ketika perintah diberikan, Yoab merespon dengan mempertanyakan (bdk ay.3), namun sayangnya Daud tidak mau mendengarkan sehingga dengan terpaksa Yoab menuruti. Dan ketika Yoab kemudian melaporkan hasil sensus tersebut, hal itu bukannya menjadikan Daud merasa senang dan bersukacita, Daud justru berdebar-debar (band. 2 Sam 24:10). Mengapa Daud berdebar-debar dan menganggap dirinya bodoh, serta memohon ampun kepada Tuhan? Mengapa Tuhan memandang hal itu jahat, dan kemudian menghajar Israel? Karena Daud jatuh ke dalam dosa kesombongan, ia menjadi jumawa (sombong, red). Tetapi Tuhan sangat mengasihi Daud; melalui Gad, Tuhan menegur Daud. Dalam kisah ini, kejumawaan Daud berakhir dengan kehancuran hati dan pengakuan akan kekuatan, kekuasaan, dan kebesaran Tuhan; karena tidak ada kekuatan lain yang dapat dibandingkan dengan Tuhan semesta alam, termasuk jumlah pasukan yang dimiliki oleh Daud. Bahkan Daud berani mengambil tanggung jawab untuk menanggung hukuman dan mengakui bahwa dosa dan hukuman yang terjadi itu merupakan kesalahannya secara pribadi, bukan dosa umat/ bangsa Israel. Bagaimana dengan kita? Belajar dari pengalaman Daud, kita juga bisa jatuh pada lobang kejatuhan yang sama. Mungkin tidak banyak pasukan yang kita miliki, akan tetapi uang, deposito, harta, kedudukan, dan juga kepandaian, harga diri, pengakuan, kepercayaan diri yang berlebihan, reputasi dan popularitas, semuanya itu dapat mencondongkan hati kita dalam ketergantungan dan memiliki rasa aman yang semu sehingga tidak lagi bergantung dan mengandalkan Tuhan dalam hidup dan menjadikan kita jumawa. Waspadalah!

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang kita miliki yang dapat membuat kita jumawa? (2) Bagaimana Daud menyadari kesombongannya & berbalik pada Tuhan? Apa yang harus kita lakukan?

“...setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud kepada TUHAN: Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini;

maka sekarang, TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” (2 Sam. 24:10, ITB)

Berdoalah: Tuhan jadikan kami, umat-Mu yang memiliki kerendahan hati dan selalu bersyukur atas apa yang Engkau karuniakan atas kami, sehingga kami tidak hidup dalam kesombongan, Amin.

JUMAWA

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 21:1-17Bacaan setahun: Nehemia 11-13, 1 Timotius 3

JULI 2018

Page 16: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

JUMAT

kibat perbuatan Daud yang memerintahkan Yoab untuk menghitung

A pasukan Israel, oleh karena hasutan Iblis sehingga jatuh dalam dosa kejumawaan, Tuhan kemudian mengutus Gad dan memberi 3

pilihan kepada Daud sebagai hukuman atas kecerobohannya. Dan Daud memilih penyakit sampar. Ketika tulah berupa penyakit sampar itu memusnahkan Israel, dalam kesadaran dan hati yang hancur, Daud kemudian berseru kepada Tuhan dan memohonkan pengampunan-Nya. Daud dengan cepat berbalik dari kesalahannya, tanpa menunda-nunda lagi atau mencari-cari pembenaran dengan menyalahkan orang lain. Mengambil tanggung jawab sepenuhnya. Jadi, tindakan terbaik ketika seseorang jatuh ke dalam dosa adalah dengan berbalik kepada Tuhan tanpa berlambat-lambat. Melalui perantaraan Gad, Tuhan menyuruh Daud untuk membangun mezbah di tempat pengirikan Ornan, dan Daud melakukannya dengan taat. Dalam peristiwa ini, Daud memang menyadari kekeliruannya, akan tetapi, sesungguhnya Tuhan lah yang beranugerah kepada Daud, berinisiatif mencari dan menemui Daud melalui Gad. Menolong Daud untuk tidak terus hidup dalam kesalahan dan dosa; ia sujud menyembah di hadapan Tuhan semesta alam, mengubah sampar menjadi altar, tulah menjadi mezbah. Melalui pertobatan Daud membangun mezbah, mempersembahkan korban, dan memanggil nama TUHAN semesta alam – sebuah pengakuan akan kedaulatan dan kekuasaan TUHAN dan tidak ada allah lain yang patut di sembah – Tuhan menurunkan api dari langit, menghentikan tulah yang ditimpakan atas Israel (ay. 26). Kesombongan Daud lenyap seperti asap korban bakaran yang membumbung naik ke langit. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan melalui Yohanes juga memperingatkan orang percaya agar berani menghadap Tuhan di mezbah-Nya, menyatakan keberdosaannya (1Yoh. 1:9, ITB). Tempat terbaik ketika seseorang berdosa kepada Tuhan dan dan jatuh ke dalam dosa adalah dengan mendirikan mezbah di hadapan Tuhan, sembari menanti dengan tekun anugerah Tuhan. Soli Deo Gloria.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang kita lakukan ketika kita telah bersalah di hadapan Tuhan? (2) Rela dan beranikah kita membayar harga atas kesalahan yang kita lakukan?

“Lalu berkatalah Daud: Di sinilah rumah TUHAN, Allah kita, dan di sinilah mezbah untuk korban bakaran orang Israel.”

(1 Tawarikh 22:1, ITB)

Berdoalah: Tuhan, ampunilah kami atas segala dosa dan perbuatan salah yang kami telah lakukan, baik secara sadar ataupun di dalam kelemahan dan keterbatasan kami, Amin.

13Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 21:18-22:1Bacaan setahun: Ester 1-2, 1 Timotius 4

JULI 2018

DARI TULAH KE MEZBAH

Page 17: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SABTU

14

itab 1-2 Tawarikh secara garis besar mempunya isi yang mirip

K dengan kitab 1-2 Raja-Raja, yaitu banyak menyatakan tentang kerajaan Israel. Tetapi ada beberapa perbedaan yang perlu menjadi

perhatian di antara dua kitab ini. Salah satu perbedaan tersebut adalah bagian yang kita baca hari ini. Bagian tentang persiapan yang dilakukan Daud untuk mendirikan Bait Suci tidak ada dalam kitab 1-2 Raja-Raja, tetapi dicatat dengan detail dalam kitab 1 Tawarikh ini. Khususnya pada pasal 22 ini kita melihat bahwa Daud melakukan persiapan pembangunan Bait Suci dengan cara mempersiapkan bahan-bahan sebanyak yang dia mampu lakukan. Selain itu, Daud juga memberikan motivasi dan ingatan kepada Salomo untuk mengindahkan pembangunan Bait Suci ini karena pembangunan ini bukan sekadar keinginan Daud semata tetapi ada kehendak Tuhan di sana. Daud yang mestinya rindu mendirikan Bait Suci bagi Tuhan, tetapi kehendak Tuhan berkata lain dengan menetapkan Salomo, anaknya, yang nanti akan membangunnya bagi Tuhan. Tidak hanya membangun Bait Suci, Daud juga mengingatkan Salomo untuk setia melakukan ketetapan-ketetapan Tuhan dan tidak berlaku serong dari Tuhan. Apa yang Daud tunjukkan dan ingatkan kepada Salomo dapat menjadi pelajaran buat kita hari ini. Hal itu adalah kesediaan diri untuk terlibat dalam pelayanan bagi Tuhan. Daud tidak mendapatkan kesempatan untuk membangun Bait Suci. Tetapi hal itu tidak membuat Daud terpuruk, justru Daud mencoba mempersiapkan apa-apa yang perlu untuk pembangunan tersebut pada masa Salomo. Hal ini dapat menjadi motivasi buat kita yang bersekutu dalam gereja Tuhan untuk membangun tubuh Kristus ini, bukan dalam arti fisik, tetapi masing-masing jemaat Tuhan dapat bertumbuh satu sama lain. Kita belajar untuk dapat memberikan sesuatu yang kita dapat berikan sebagai pelayanan bagi Tuhan. Biarlah kita tetap menjaga relasi satu dengan yang lainnya dan dengan demikian setiap jemaat Tuhan saling melayani untuk saling bertumbuh sebagai Tubuh Kristus.

“Kemudian dipanggilnya Salomo, anaknya, dan diberinya perintah kepadanya untuk mendirikan

rumah bagi Tuhan, Allah Israel.” (1 Tawarikh 22:6)

Pokok doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar diberikan hati yang mau saling melayani, serta berdoa bagi setiap aktivis Gereja agar diberikan kesetiaan dan petumbuhan dalam pelayanan mereka.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 22:2-19Bacaan setahun: Ester 3-5, 1 Timotius 5

PERSIAPAN MEMBANGUN BAIT SUCI

JULI 2018

STUDI PRIBADI: Apakah yang Daud lakukan untuk turut berbagian dalam pembangunan Bait Suci?

Page 18: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

MINGGU

15

DAUD MENETAPKAN TUGAS ORANG LEWIagian firman Tuhan hari ini juga adalah bagian yang tidak terdapat

Bdalam kitab 1-2 Raja-Raja, yaitu bagian mengenai orang-orang Lewi dan tugas mereka. Mengapa hal ini penting dan Daud perhatikan?

Ada satu hal pula yang diingatkan Daud kepada Salomo, yaitu setia melakukan ketetapan-ketetapan Tuhan dan tidak berlaku serong dari Tuhan. Karena apalah artinya Bait Suci yang megah tetapi umat Tuhan tidak sungguh-sungguh hidup menyembah Dia. Keberadaan orang-orang Lewi menjadi penting karena merekalah yang bertugas untuk melayani Bait Suci dan bertanggung jawab atas setiap ibadah dan upacara korban yang diselenggarakan. Daud memperhatikan sungguh-sungguh sentralitas dan kepentingan keberadaan orang-orang Lewi di tengah-tengah umat Tuhan dan untuk penyelenggaraan ibadah umat Tuhan. Tugas mereka bukan hanya menyelenggarakan ibadah, tetapi juga ada yang ditetapkan menjadi tim pemuji Tuhan dan ada juga yang ditetapkan sebagai orang-orang yang bertugas untuk mengajar, memberikan nasihat, dan memutuskan perkara (hakim dan penunggu pintu gerbang). Semuanya ini bertujuan agar umat Tuhan sungguh-sungguh hidup menyembah dan memuliakan Tuhan. Dalam Gereja Tuhan masa sekarang, ada pribadi-pribadi yang memang ditetapkan Tuhan untuk menjalankan fungsi seperti orang-orang Lewi. Mereka bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah di Rumah Tuhan. Mereka juga menjadi tempat untuk jemaat datang dan bertanya atau mencari jawaban atas sebuah perkara. Beberapa dari mereka bahkan dipercaya untuk melakukan pelayanan mimbar, misalnya mengajar dan berkhotbah. Beberapa dipercaya sebagai tim pemuji Tuhan, yang mengajak dan memimpin jemaat Tuhan untuk menyembah dan memuliakan-Nya. Semua pribadi ini melakukan tugas dan pelayanan tersebut dengan sebuah kesadaran bahwa umat Tuhan tidak hanya perlu mempunyai tempat untuk bersekutu bersama, tetapi juga sebuah ibadah yang tetap berlangsung. Kiranya Tuhan menolong setiap kita yang dipercayakan tugas pelayanan yang penting itu dalam Gereja Tuhan.

STUDI PRIBADI: Mengapa orang-orang Lewi mempunyai peran penting dalam kehidupan umat Tuhan?

“Tugas mereka ialah membantu anak-anak Harun untuk menyelenggarakan ibadah di rumah Tuhan.“

(1 Tawarikh 23:28)

Pokok doa: Berdoalah bagi hamba Tuhan dan majelis gereja agar Tuhan memberikan kesatuan hati dan kesungguhan dalam melayani Tuhan dan jemaat untuk pertumbuhan gereja Tuhan.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 23Bacaan setahun: Ester 6-7, 1 Timotius 6

JULI 2018

Page 19: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SENIN

16

MEMBANGUN IBADAH YANG BAIK-(1)

“Daud, bersama-sama Zadok dari bani Eleazar dan Ahimelekh dari bani Itamar, membagi-bagi mereka menurut jabatan

mereka dalam penyelenggaraan ibadah.” (1 Tawarikh 24:3)

ita tahu bahwa Daud adalah seorang panglima perang yang hebat,

K raja terbesar sepanjang zaman kerajaan Israel, dan juga seorang yang memiliki kerohanian yang baik, senantiasa hidup dekat

dengan Tuhan dan menjadi teladan bagi raja-raja setelahnya. Namun tidak hanya itu saja kehebatan Daud, kita juga tahu bahwa Daud pandai menulis banyak jenis Mazmur, dalam suka maupun duka, lancar maupun susah, Daud selalu menuangkan isi hatinya melalui Mazmur di hadapan Tuhan. Bagi kita orang percaya pada zaman sekarang ini, warisan yang paling berharga dari Daud adalah mazmur-mazmur tulisannya. Dalam bagian ini, kita melihat bahwa ternyata Daud memiliki beban untuk mengatur ibadah dengan baik. Itulah sebabnya, Daud bekerja sama dengan Imam Besar untuk membangun sistem ibadah. Daud sendiri berinsiatif untuk membangun Bait Allah, meskipun tidak Tuhan izinkan. Namun dalam bagian ini, Daud memiliki kerinduan untuk: membangun ibadah yang baik kepada Tuhan. Sungguh indah kerinduan Daud tersebut, dan seharusnya setiap kita dalam hal beribadah kepada Tuhan memiliki kerinduan yang sama, mendukung ibadah menjadi baik. Sama dengan kita hari ini, kita memiliki banyak karunia yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing, yaitu: dalam bisnis, dalam mendidik anak-anak, dalam memimpin, dalam membangun relasi yang baik, dalam perhatian untuk sesama, dan sebagainya untuk kehidupan kita sehari-hari. Namun tentu tidak sampai di situ, kita masih memiliki karunia lain, berbicara dan menyanyi memuji Tuhan. Rindukah kita mempersembahkan talenta yang kita punya untuk Tuhan? Janganlah sia-siakan karunia Tuhan, atau kerinduan di dalam hati kita, sekecil apapun itu, karena Tuhan kita tidak pernah memberikan yang tidak ada artinya untuk kita, karena Ia dapat memakai yang kecil menjadi besar, seperti halnya 5 roti untuk 5000 orang. Demikian pula dengan kita, marilah setiap kita memberikan diri seutuhnya di hadapan Tuhan untuk melayani-Nya, menjadi berkat dan kesaksian bagi kemuliaan nama-Nya, Amin.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah kita menyadari talenta apa saja yang Tuhan berikan kepada kita? (2) Bagaimana setiap kita memakainya untuk melayani Tuhan?

Berdoalah: Tuhan jadikan kami segenap umat-Mu, umat yang beribadah dan melayani-Mu di mana saja kami berada, supaya hidup kami senantiasa menjadi kesaksian bagi dunia ini, Amin.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 24Bacaan setahun: Ester 8-10, 2 Timotius 1

JULI 2018

Page 20: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SELASA

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana kita dapat mengatur waktu dalam melayani di gereja dan di rumah atau pekerjaan? (2) Bila terjadi konflik, bagaimana kita bisa mengatasinya?

“Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun.

Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap...”(1 Tawarikh 25:1)

Berdoalah: Tuhan, tolonglah kami supaya setiap kami senantiasa diberikan hati untuk dapat melayani-Mu dengan penuh kesungguhan, baik itu dalam gereja, rumah tangga dan tempat kerja kami, Amin.

etelah Daud selesai membagi-bagi para Imam dalam tugas sebagai

Spenyelenggara ibadah bersama dengan Imam Besar pada waktu itu, ternyata tidak dilepas begitu saja oleh Daud. Daud juga membantu

golongan lain dari keturunan Lewi yang memiliki tugas dalam ibadah, yaitu para penyanyi, pemain musik, dan sebagainya, yang tidak terlalu berbeda dengan kita hari ini, bahkan mungkin lebih sulit dan juga kompleks. Tentu tidak mudah untuk membagi tugas begitu banyak orang lain, karena semua orang (keturunan Lewi) memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan Tuhan untuk melayani ibadah, mereka dipanggil khusus, dilayakkan, memiliki hak istimewa untuk melayani Ibadah Tuhan. Oleh sebab itu, tentu tidak bisa sembarangan di dalam pelayanan. Daud tidak hanya tidak berpangku tangan, tetapi turut aktif membantu dan membagikan kelompok dan tugas mereka, sehingga semuanya dapat berjalan tertib dan lancar. Tidak ada yang merasa kurang banyak melayani Tuhan, tidak ada juga yang merasa terlalu lelah karena kebanyakan jadwal melayani ibadah, semuanya berjalan dan tertib dan teratur. Hal ini sesuai dengan prinsip Firman Tuhan, “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (1Kor. 14:40, ITB). Tuhan menginginkan hidup kita juga berjalan sopan dan teratur, terlebih di dalam ibadah kita dan juga kehidupan bergereja kita. Apakah yang dapat kita pelajari dari bagian firman hari ini? Sebagai anggota tubuh Kristus, kita juga memiliki hak dan kewajiban dalam pelayanan jemaat. Bagaimanakah pandangan kita terhadap pelayanan itu sendiri? Ingat prinsip dasar Firman Tuhan, adalah “wajib” bagi kita untuk melayani Tuhan, dan kita memiliki “tanggung jawab” atas hal-hal yang lain selain di gereja. Maka dari itu, kita “harus” memohon hikmat dari Tuhan untuk dapat membagi waktu kita, kewajiban kita, agar kita tidak melalaikan satu dengan lain, sehingga hidup kita berjalan dengan sopan, tertib dan teratur; pelayanan di gereja tidak terbengkalai, rumah tangga kita pun bisa terperhatikan dengan baik.

17

MEMBANGUN IBADAH YANG BAIK-(2)

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 25Bacaan setahun: Ayub 1-2, 2 Timotius 2

JULI 2018

Page 21: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

RABU

18

KEPEMIMPINAN YANG SEIMBANGaja Daud benar-benar memperhitungkan segala bentuk pelayanan

Rdan pengaturan pemerintahan dengan sangat detail dan matang. Pengaturan itu adalah sebagai berikut:

(1) Penunggu pintu gerbang Bait Allah di setiap sisi (ay. 1-19). Mereka adalah orang yang gagah perkasa karena tugas mereka amat penting: menjaga keamanan Bait Suci dan gudang perlengkapan. Mereka juga harus memastikan bahwa tidak ada orang yang luput masuk ke dalam Bait Suci dengan keadaan yang tidak layak atau menyebabkan ibadah di Bait Suci ternodai; juga mengawasi agar pengunjung tidak memasuki area terlarang. (2) Pengawas perbendaharaan Bait Allah (ay. 20-28). Kelompok ini dibagi dua, yaitu: mengawasi perabotan kudus Bait Allah (ay. 21-22), dan mengawasi bagi harta benda (hasil jarahan dan rampasan perang) yang dikuduskan di bait Allah (ay. 23-28). (3) Petugas administratif pemerintahan (ay. 29-32), yang mencakup para pengatur, hakim dan kepala administratif . Daud juga memperhatikan suku Ruben, Gad, dan setengah Manasye yang bermukim di sebelah barat sungai Yordan, dan menempatkan kepala administratif di daerah itu. Dalam penempatannya, Daud memilih orang-orang yang memiliki kapasitas di bidangnya. Daud memperlihatkan kepada kita suatu contoh kepemimpinan yang sangat baik. Bagaimanakah ketika kita memimpin suatu lembaga, seperti gereja, sekolah, organisasi, perusahaan, keluarga, bahkan dalam memimpin diri sendiri? Apakah kita juga memperhatikan dan mengatur semua hal yang berkaitan dengan hal-hal jasmani dan rohani secara seimbang? Janganlah kita hanya mengutamakan dan mengejar hal-hal jasmani dan duniawi saja, tetapi seringkali menomor-duakan hal-hal kerohanian. Seringkali, hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan (saat teduh, baca firman Tuhan, ibadah, pelayanan, melakukan firman Tuhan, dsb) kita abaikan atau “terpaksa digeser” karena kesibukan dan kepentingan kita dalam pemenuhan kebutuhan jasmani kita. Apabila kita menganggap penting, maka kita akan dengan sengaja mengadakannya.

STUDI PRIBADI : (1) Bagaimana Daud mengatur pemerintahannya? Apa saja yang menjadi perhatian Daud? (2) Apa saja yang menjadi perhatian kita dalam mengatur hidup kita?

“Dari orang Hebron... orang-orang gagah perkasa, seribu tujuh ratus orang jumlahnya, yang diserahi urusan pemerintahan

Israel di sebelah barat sungai Yordan dalam segala urusan untuk TUHAN dan segala pekerjaan untuk raja.” (1 Tawarikh 26:30)

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan mau memperhatikan dan mengatur dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan jasmani maupun rohani secara seimbang.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 26Bacaan setahun: Ayub 3-4, 2 Timotius 3

JULI 2018

Page 22: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

KAMIS

i balik kehebatan seorang pemimpin, tidak lepas dari keberadaan

Dorang-orang pendukungnya. Raja Daud sadar akan hal itu. Maka, sebagai raja ia merekrut begitu banyak rakyat untuk membantunya.

Pada bagian ini kita mendapatkan berbagai pejabat yang membantu raja: (1) Pasukan yang bertugas menjaga dan melayani raja tiap bulan (ay. 1-15). Ada 12 pasukan dibentuk, masing-masing pasukan beranggotakan 24.000 orang. Setiap bulan satu pasukan bertugas, demikian bergantian hingga 1 tahun. (2) Kepala suku-suku Israel (ay. 16-24). Pengangkatan kepala suku ini kemungkinan menunjukkan terjadinya kemajuan dalam sistem pemerintahan dari pola kesukuan ke pola awal ketatanegaraan. (3) Pengawas harta milik raja (ay. 25-31). Ada yang bertugas untuk mengawasi persediaan raja, para pekerja yang di ladang, kebun-kebun anggur dan persediaan anggur, pohon-pohon zaitun dan ara, beserta persediaan minyak, juga ada yang mengawasi ternak. (4) Penasihat raja Daud (ay. 32-34). Penasihat raja ini tentu sangat penting karena akan memberikan nasihat bagi raja untuk mempertimbangkan dan memutuskan hal-hal yang penting. Oleh sebab itu, dipilihlah seorang yang cerdas dan seorang ahli kitab (ay. 31). Bagaimana dengan negara kita? Pemimpin negara kita juga dibantu oleh banyak pejabat, dari pusat sampai ke daerah, bahkan sampai kepada lingkungan di mana kita tinggal. Kita sebagai warga negara perlu terus mendoakan para pemimpin negara kita dan juga para pejabat pembantu presiden agar mereka punya hati yang tulus membangun bangsa kita dan melayani rakyat Indonesia, bukannya bekerja untuk mencari kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Doakanlah agar mereka punya hati yang takut akan Tuhan, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan bertanggung jawab kepada Tuhan. Mereka semua perlu didukung dalam doa, karena godaan begitu besar untuk sekadar mencari keuntungan bagi diri sendiri. Semua elemen bangsa kita perlu bersatu hati mengupayakan kesejahteraan bangsa sesuai perannya masing-masing.

“Adapun orang Israel, inilah daftar para kepala puak, para panglima pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pengatur

yang melayani raja dalam segala hal mengenai rombongan orang-orang yang bertugas dan libur….” (1 Tawarikh 27:1a)

Pokok Doa: Berdoalah agar anak-anak Tuhan rindu dan terus mendoakan pemimpin bangsa kita dan para aparat yang membantunya, sehingga bisa mereka bersatu hati untuk membangun bangsa ini.

19

PEJABAT PEMBANTU RAJA

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 27Bacaan setahun: Ayub 5-7, 2 Timotius 4

JULI 2018

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Daud membagi dengan begitu detail para pembantu raja? (2) Bagaimana pembantu raja dapat menjalankan perannya agar tujuan pemimpin tercapai?

Page 23: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

JUMAT

20

ada umumnya, pesan terakhir bagi seorang yang akan meninggal

Padalah suatu pesan yang sangat penting, yang harus diupayakan untuk memenuhinya. Apalagi pesan terakhir itu adalah dari seorang

raja besar. Apa yang menarik dari pesan raja Daud bagi Salomo dalam meneruskan takhtanya? Ada dua hal yang dipesankan oleh raja Daud, yaitu: Pertama, agar mendirikan rumah perhentian untuk tabut Perjanjian Tuhan, di mana Allah hadir di tengah-tengah Israel, umat-NYA, seperti halnya seorang bapa yang menyertai anaknya. Hal ini adalah suatu anugerah yang Allah nyatakan bagi Israel yang tegar tengkuk, tetapi Tuhan Allah masih penuh panjang sabar dan penuh kemurahan memberikan kesempatan demi kesempatan melalui mukjizat-mukjizat yang Ia nyatakan, agar Israel kembali setia kepada-NYA. Oleh sebab itu pesan yang kedua, hendaklah Salomo hidup di hadapan Tuhan Allah dengan tulus hati dan dengan benar dan berbuat sesuai dengan segala yang Tuhan perintahkan kepadanya. Maka Salomo akan menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anaknya yang kemudian. Pesan kedua ini sangat penting karena menjadi poros bagi pesan yang lainnya. Karena bila Salomo berubah setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan membuang Salomo untuk selama-lamanya. Allah rindu hadir secara pribadi dalam kehidupan Salomo dan kepada kita umat-NYA. Keintiman kita dengan-NYA membuat kita mengenal isi hati Allah, terlebih Allah akan memberikan ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Bagi saya, membangun kembali hubungan yang intim dengan Tuhan merupakan pesan terakhir yang sangat penting untuk dilakukan setiap hari bagi setiap orang percaya, sehingga kita akan disebut orang-orang yang berbahagia, orang-orang yang diberkati dan yang mengalami penyertaan Tuhan di setiap musim kehidupan, baik suka, senang, kesukaran dan pencobaan.

PESAN TERAKHIR

“TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui

olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya...” (1 Tawarikh 28:9)

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan dapat menjaga kesucian hidupnya hari lepas hari, meski ada tantangan dan berbagai pergumulan hidup yang dialami, Amin.

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 28Bacaan setahun: Ayub 8-10, Titus 1

STUDI PRIBADI: Apakah yang menjadi inti pesan Daud bagi Salomo, anaknya?

JULI 2018

Page 24: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SABTU

21

ada umumnya, pada masa-masa usia lanjut, apakah yang terjadi

Pdengan hidup seseorang? Berdasarkan hasil survey: mereka yang berusia lanjut biasanya banyak mengeluh, khususnya dalam hal

kesehatan, suka bertengkar, cepat tersinggung, marah, dan mengalami ketakutan, tapi ada juga yang hidup dan bersyukur dengan memuji Tuhan. Demikian juga Daud dalam usia lanjutnya, ketika telah memutih rambutnya, penuh kekayaan dan kemuliaan. Yang menarik dari pujian Daud di depan segenap jemaah adalah sebagai berikut: Pertama, Daud mengakui bahwa Tuhan adalah Bapanya; Kedua, Tuhan itu berdaulat atas segala-sagalanya, baik yang ada di bumi dan di sorga, termasuk kehidupan manusia, Tuhan yang meninggikan dan merendahkannya; Ketiga, Daud melihat dirinya sendiri di hadapan Allah; Daud yang telah memenuhi panggilan-NYA, yang telah melayani-NYA. Sesungguhnya semua itu tidak ada yang patut dibanggakan, atas dirinya. Daud melihat dirinya, bertanya, “Siapakah aku ini Tuhan, yang ENGKAU beri kelimpahan dalam Pengharapan? Keempat, Tuhan adalah penguji hati umat-NYA. Tidak ada kepura-puraan di hadapan-NYA, tidak ada kebohongan di hadapan-NYA. Yang Tuhan inginkan adalah ketulusan hati dalam melayani-NYA. Daud berdoa kepada Tuhan untuk Salomo, kiranya anaknya, Salomo, diberikan hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-NYA dan peringatan-NYA dan ketetapan-NYA, melakukan segala-galanya bagi Tuhan Allah. Demikianlah Daud memuji-muji Tuhan dengan segenap jemaah dengan berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan sambil memberikan persembahan kepada-NYA. Hal ini dilakukannya karena cintanya kepada Tuhan dan kepada rumah Tuhan. Apakah kita telah mencintai Tuhan dengan segenap hati, pikiran, dan kekuatan kita? Marilah kita memuji-muji DIA, bahwasanya Tuhan itu baik, kasih setia, penuh kemurahan dan panjang sabar. Haleluya Amin.

STUDI PRIBADI: Apakah yang dilakukan oleh Daud pada masa tuanya yang dapat menjadi contoh bagi kita hari ini?

PUJIAN DAUD

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan dapat menjaga kesaksian hidupnya sampai pada masa tuanya sehingga hidupnya memuliakan Tuhan, dan senantiasa bersyukur kepada-Nya.

“Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa

kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.” (1 Tawarikh 29:10)

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 29:1-19Bacaan setahun: Ayub 11-13, Titus 2

JULI 2018

Page 25: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

MINGGU

STUDI PRIBADI: Apakah yang dapat kita pelajari dari bagian ini, mengenai kehidupan masa tua Daud?

“Demikianlah Daud bin Isai telah memerintah atas seluruh Israel. Kemudian matilah ia pada waktu telah putih rambutnya, lanjut

umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia.” (1 Tawarikh 29:26-28)

22

eski Daud telah menjadi tua dan lemah, ia tetap memiliki kekuatan

Muntuk beribadah, memuji, menyembah dan memuliakan Tuhan (ayat 20-21).

Tuhan tidak ingin Daud membangun Bait Allah. Tuhan menghendaki Salomo yang membangunnya. Meski demikian, Daud tetap bersemangat mendukung proses pembangunan Bait Suci, dengan mempersiapkan bahan-bahan yang akan diperlukan untuk pembangunan Bait Allah. Itulah sebabnya dengan segera, Daud mengurapi Salomo bagi Tuhan sebagai raja, dan Zadok sebagai imam (ayat 22). Tuhan pun memberkati Salomo dan membuat ia mendapatkan kemujuran, sehingga setiap orang Israel mendengarkan perkataannya. Begitu juga semua pemimpin dan pahlawan, juga semua anak raja Daud mengakui kekuasaan raja Salomo. Bukan itu saja, Tuhan juga membuat Salomo menjadi begitu luar biasa kebesarannya di hadapan seluruh orang Israel dan mengaruniakan kepadanya keagungan kerajaan, seperti tidak pernah ada pada semua raja sebelum dia yang memerintah atas Israel (ayat 23-24). Dari bagian ini kita belajar: Pertama, dalam usia tua dan kelemahan fisik yang dialaminya, Daud pun masih bersemangat untuk beribadah dan mendukung pembangunan rumah Tuhan. Marilah kita meneladani Daud. Kedua, Daud membuka jalan dan mendukung generasi berikut untuk dapat melayani, sebagaimana yang Daud telah lakukan kepada Salomo. Marilah kita belajar dari Daud, mempersiapkan generasi berikutnya untuk tetap melayani pekerjaan Tuhan. Ketiga, Daud memegang peran penting sebagai orang tua yang mempersiapkan Salomo, anaknya, untuk dapat memimpin dan melayani Tuhan. Biarlah kita belajar dari Daud mengenai hal ini. Kiranya, walaupun sampai memutih rambut kita, dan bahkan sampai menutup mata, kita tetap setia beribadah dan bekerja melayani Tuhan. Dan kiranya, kehormatan, kemuliaan dan damai sejahtera yang berasal dari Tuhan, memenuhi kehidupan masa tua kita, bahkan hingga kita mati. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

DI MASA TUA DAUD

Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 29:20-30Bacaan setahun: Ayub 15-16, Titus 3

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan, agar mereka berkomitmen untuk mau hidup setia dengan Tuhan sampai pada akhir hidup mereka, sehingga apa yang mereka kerjakan, memuliakan Tuhan, Amin.

JULI 2018

Page 26: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SENIN

23

pakah yang akan Anda minta kepada Tuhan, apabila Tuhan

Amenawarkan sesuatu kepada Anda? Allah menawarkan kepada Salomo untuk meminta apa yang hendak Tuhan berikan kepadanya

(ayat 7). Salomo hanya meminta hikmat dan pengertian, supaya ia dapat memimpin, menghakimi umat Tuhan yang besar, yang Tuhan percayakan untuk ia pimpin itu (ayat 10). Oleh karena Salomo tidak meminta yang lain, selain daripada hikmat dan pengertian, maka Tuhan mengabulkan permintaan Salomo tersebut. Bahkan lebih dari pada itu, Tuhan juga memberikan kepadanya kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah Salomo (ayat 12). Dari bagian ini kita belajar bahwa Tuhan juga menawarkan kepada kita anak-anak-Nya untuk memberikan apa saja yang kita minta kepada-Nya. Tuhan sangat menghargai dan senang bila yang kita minta itu hal-hal yang baik dari Tuhan, apalagi yang sesuai dengan kehendak-Nya. Apabila kita meminta hal-hal yang baik dari Tuhan dan bahkan sesuai dengan hati Tuhan, maka Tuhan pun bukan hanya memberikan semuanya itu kepada kita, tetapi juga Ia akan menambahkannya dengan berkat-berkat yang lain, yang tidak pernah kita minta ataupun pikirkan sebelumnya. Demikianlah Tuhan memberikan karunia dan berkat-berkat-Nya yang baik kepada kita, anak-anak-Nya. Selama ini, apa yang kita minta kepada Tuhan? Apakah yang kita minta selama ini sesuai dengan kehendak Tuhan? Marilah kita belajar untuk menghargai tawaran Tuhan kepada kita dengan meminta kepada-Nya hal-hal yang baik dan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Janganlah kita meminta hal-hal yang hanya untuk memuaskan keinginan hati kita. Tetapi mintalah hal-hal yang memuaskan hati Tuhan. Maka dengan demikian, Tuhan akan mengabulkan, bahkan memberikan kepada kita lebih dari apa yang kita minta dan pikirkan. Amin.

STUDI PRIBADI: (1) Jika Tuhan menawarkan sesuatu kepada kita, apakah yang menjadi permintaan kita kepada-Nya? (2) Setelah Tuhan mengabulkan permintaan kita, apakah yang seharusnya kita lakukan?

“Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin

bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?” (2 Tawarikh 1:10)

APAKAH YANG ANDA MINTA KEPADA TUHAN?

Pokok Doa: Berdolah bagi jemaat Tuhan agar mereka dapat melayani dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Jemaat Tuhan juga belajar untuk taat dan setia akan panggilan-Nya, Amin.

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 1Bacaan setahun: Ayub 17-19, Filemon

JULI 2018

Page 27: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SELASA

24JULI 2018

ari ini firman Tuhan berbicara mengenai Salomo yang hendak

Hmendirikan Bait Suci. Dalam 2 Tawarikh 2:5, Salomo berkata, “Dan rumah yang hendak kudirikan itu harus lebih besar, sebab Allah

kami lebih besar dari segala Allah.” Salomo bukan hanya hendak membangun Bait Allah yang besar, namun ia juga mempekerjakan orang-orang yang ahli untuk membangunnya. Dalam 2 Tawarikh 2:7 mencatat, “Maka sekarang, kirimlah kepadaku seorang yang ahli mengerjakan emas, perak, tembaga, besi, kain ungu muda, kain kirmizi, kain ungu tua, dan yang juga pandai membuat ukiran, untuk membantu para ahli yang ada padaku di Yehuda dan di Yerusalem, yang telah ditunjuk ayahku Daud.” Salomo menggunakan segala bahan yang terbaik untuk membangun Bait Allah. Mengapa demikian? Oleh karena Salomo ingin memberikan yang terbaik kepada Allah. Allah Israel bukan hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi, bukan hanya Allah yang memelihara bangsa Israel, tetapi Allah yang mengadakan perjanjian dengan Daud dan keturunannya. Salomo sangat menghormati Allah Israel. Salomo dengan rendah hati mengatakan, “Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit pun tidak dapat memuat Dia? Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di hadapan-Nya?” Meskipun Salomo telah dipilih oleh Allah, ia menyadari statusnya di hadapan Allah. Dengan segala kehambaan, ia menyadari bahwa sesungguhnya ia tidak layak di hadapan Allah. Melalui firman Tuhan hari ini, kita belajar bahwa kita pun juga perlu memiliki hati seperti Salomo, penuh dengan kerendahan hati menyadari siapa Allah kita. Dengan kesadaran bahwa Allah kita adalah Allah yang agung, maka respons kita seharusnya adalah mempersembahkan yang terbaik yang kita bisa bagi Tuhan, di dalam seluruh aspek kehidupan kita. Marilah kita menggunakan seluruh bagian hidup untuk mengagungkan Dia.

STUDI PRIBADI: (1) Apa bukti kita menyadari bahwa Allah kita adalah Allah yang agung dan layak mendapatkan semua penghormatan? (2) Apa yang kita bisa lakukan agar kemuliaan dan keagungan Tuhan semakin terpancar melalui kehidupan kita?

“Ketahuilah, aku hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku, untuk menguduskannya bagi Dia.”

(2 Tawarikh 2:4a)

Pokok Doa: Doakan kerohanian kita, supaya kita sungguh sadar bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang agung, yang seharusnya menerima segala sembah dan pujian kita.

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 2Bacaan setahun: Ayub 20-22, Ibrani 1

PERSIAPAN MENDIRIKAN BAIT SUCI

Page 28: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

RABU

25Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 3:1-14Bacaan setahun: Ayub 23-25, Ibrani 2

JULI 2018

SALOMO MULAI MEMBANGUN BAIT SUCIalomo mendirikan Bait Allah di Gunung Moria. Dalam 2 Tawarikh 3:1

Smenuliskan demikian: “Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri

kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.” Ingatkah Saudara tentang tempat ini? Gunung Moria adalah gunung yang sama di mana Abraham hendak mempersembahkan Ishak kepada Tuhan. Kejadian 22:2 menuliskan: “Firman-Nya: Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Pada saat itu, Abraham dengan iman, membawa Ishak naik Gunung Moria. Abraham percaya akan janji Allah bahwa ia akan memiliki keturunan yang tidak terhitung jumlahnya. Allah yang Abraham sembah adalah Allah yang setia, Mahakuasa, dan selalu menggenapi janji-Nya. Oleh karenanya, Abraham memilih untuk taat kepada Tuhan dan percaya. Di gunung Moria inilah Allah membuktikan penyertaan-Nya kepada Abraham dan kepada keturunannya. Ketika Salomo kembali membangun Bait Allah, iman yang serupa juga yang mendasarinya. Salomo percaya bahwa Allah Israel adalah Allah yang setia, Mahakuasa, dan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Salah satu janji Allah yang digenapi adalah Allah menjaga bangsa Israel mulai dari zaman Abraham sampai Salomo, dan janji inilah yang Salomo pegang. Melalui firman Tuhan hari ini, kita belajar bahwa Allah kita adalah Allah yang setia dan tidak pernah ingkar akan janji-Nya. Sebagaimana Allah kita yang selalu menepati janji-Nya untuk memelihara umat Israel, Allah juga akan menepati janji-Nya kepada kita, bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita. Apapun pergumulan yang kita hadapi saat ini, mari kita melangkah dengan iman. Marilah kita mengarahkan pandangan dan hati kita kepada Allah yang baik, yang tidak pernah mencelakakan kita.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah kita pernah mengalami bukti kesetiaan Allah? (2) Bagaimana kita memelihara iman kita di tengah pergumulan?

“Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada

Daud ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.” (2 Tawarikh 3:1)

Pokok Doa: Doakan supaya hati kita senantiasa percaya kepada Allah dan beriman kepada-Nya di tengah situasi apapun yang kita alami sehingga kita tetap beribadah dan berharap hanya kepada-Nya.

Page 29: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

KAMIS

26

etika Salomo membangun rumah TUHAN, ia tidak saja membangun

Kgedung dengan baik, tapi juga membuat perabotan-perabotan bagi rumah TUHAN dengan logam-logam yang berkualitas dan mulia.

Segala perabotan itu diatur dan didesain sedemikian rupa sehingga menjelaskan sebuah keagungan dan kehormatan bagi TUHAN. Karena itu adalah rumah TUHAN yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka Salomo mengerjakannya dengan ketelitian arsitektur dan nilai-nilai religius yang tinggi. Setiap detail dan bentuknya secara sengaja dibuatnya terbaik. Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari pembangunan dan benda-benda logam Bait Suci (2Taw. 5:15-5:1), yaitu: Pertama, Salomo tahu, kepada siapa, seluruh usaha pembangunan rumah TUHAN itu diberikan. Semuanya itu dikerjakannya untuk TUHAN. Siapakah “Tuhan” dalam hidup kita, yang pastinya kita akan mencurahkan segala yang terbaik baginya. Jika “Tuhan” yang ada dalam hidup kita adalah kesenangan daging, pekerjaan, hobi atau perbuatan dosa tertentu, maka untuknya, pasti kita rela berkorban, bahkan mengorbankan segala sesuatu demi untuk mendapatkannya. Marilah, saat ini, kita menghayati, siapakah “Tuhan” dalam hidup kita? Apakah itu Tuhan Yesus? Atau yang lainnya? Kiranya Tuhan Yesus sajalah yang menjadi TUHAN atas kita, dan kepada-Nya kita mengabdi. Kedua, apa yang dikerjakan Salomo adalah pemberian yang terbaik bagi TUHAN. Salomo tidak memberikan kepada TUHAN dengan setengah hati. Ia mengerjakan dan memberikan segala yang terbaik kepada TUHAN. Karena Ia adalah TUHAN, maka Ia layak menerima yang terbaik dari umat-Nya. Menghayati hal ini, marilah kita sebagai umat TUHAN, para pelayan TUHAN, bahkan hamba TUHAN, rela untuk memberikan yang terbaik bagi TUHAN. Terlebih jika kita merenungkan kasih TUHAN kepada kita, maka sepatutnya bagi kita memberikan yang terbaik bagi TUHAN, melalui waktu, tenaga, dana, dan apapun yang kita kerjakan, kerjakanlah dengan segenap hati kita bagi kemuliaan-Nya, Amin.

“Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah TUHAN itu.”

(2 Tawarikh 5:1)

Pokok doa: Berdoalah bagi para aktivis yang melayani TUHAN agar mereka memberikan yang terbaik dalam pelayanan mereka. Doakan agar mereka memiliki kesadaran bahwa yang mereka layani adalah TUHAN.

MEMBERI YANG TERBAIK BAGI TUHAN

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 3:15-5:1Bacaan setahun: Ayub 26-28, Ibrani 3

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Salomo memberi yang terbaik dan mulia pembangunan rumah TUHAN? (2) Bagaimana seharusnya sikap dan motif dalam melayani TUHAN?

JULI 2018

Page 30: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

JUMAT

27

etelah mendirikan rumah TUHAN dan segala perlengkapannya,

Smaka tibalah waktu bagi Salomo untuk memasukan tabut TUHAN di dalamnya. Segala penyelengaraan ibadah dibuat sedemikian rupa,

dan korban yang terbaik berupa kambing domba dan lembu dipersembahkan di hadapan TUHAN. Para imam yang bertugas membawa tabut TUHAN juga telah mempersiapkan diri dengan menjaga kekudusan hidup agar diperkenan TUHAN. Segalanya dikerjakan dalam kekudusan dan penuh tanggung jawab. Setelah tabut itu diletakkan pada tempatnya, di ruang maha kudus, maka rumah itu dipenuhi dengan awan, sehingga para imam tidak tahan berdiri menyelenggarakan kebaktian karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah itu (ay. 14). Menghayati kisah ini, kita dapat mempelajari dua hal yang sangat penting bagi penyelenggaraan ibadah kita pada masa kini, yaitu: Pertama, aspek kekudusan. Ketika para iman melangsungkan kebaktian, mereka telah mempersiapkan diri dengan menjaga kekudusan, atau hidup kudus. Karena mereka tahu, bahwa TUHAN yang mereka layani adalah maha kudus, maka tanpa kekudusan, mereka tidak akan diperkenan TUHAN. Demikianlah dengan kita hari ini. Marilah kita menjaga hidup kudus, apalagi kita adalah para pelayan TUHAN. Janganlah kita melayani TUHAN dengan memandang rendah kekudusan. Jika kita tidak menjaga kekudusan, maka segala pelayanan kita tidak diperkenan-Nya. Kedua, aspek kehadiran TUHAN. Kerinduan terbesar Salomo adalah bahwa TUHAN berkenan hadir dan tinggal bersama umat-Nya. Apalah artinya, jika bangsa Israel mengaku memiliki TUHAN, tetapi TUHAN jauh dari mereka. Maka kehadiran TUHAN itu penting bagi umat-Nya. Demikian pula dalam segala ibadah yang kita selenggarakan; apabila TUHAN tidak berkenan hadir di tengah-tengah umat-Nya, apa artinya ibadah yang kita selenggarakan. Karena itu, sebagai para pelayan TUHAN hendaknya setiap kita dengan hati yang tulus dan kerinduan akan kehadiran TUHAN dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam melayani TUHAN.

Pokok doa: Berdoalah bagi para pelayan TUHAN agar mereka hidup dalam kekudusan sehingga pelayanan mereka diperkenan TUHAN dan diberkati oleh-Nya. Doakan agar mereka takut akan TUHAN.

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 5:2-6:1Bacaan setahun: Ayub 29-31, Ibrani 4

“… sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.” (2 Tawarikh 5:14)JULI 2018

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana Salomo mempersiapkan segala ibadah TUHAN khususnya menempatkan tabut TUHAN dalam rumah Allah yang dibangunnya? (2) Apa kesan Anda?

KEHADIRAN TUHAN

Page 31: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SABTU

28

nda tentu mengenal lagu yang berjudul “Great is Thy Faithfulness.”

ALagu ini ditulis oleh Thomas Obadiah Chisholm, pada 1923. Menurut Thomas, tidak ada latar-belakang yang mendalam untuk puisi itu,

melainkan hanya kesadaran akan kesetiaan Allah yang ia rasakan setiap hari. Dalam sebuah surat yang bertanggal 1941, Thomas menyampaikan pandangan ini dalam pikirannya, “Penghasilanku tidaklah besar setiap waktu karena gangguan yang kualami dari tahun-tahun awal sampai sekarang. Namun, aku tidak boleh gagal dalam mencatat kesetiaan yang tidak pernah gagal dari Allah yang menggenapi janji-Nya, dan bahwa Dia telah menunjukkan kepadaku banyak keindahan pemeliharaan-Nya, yang oleh-Nya aku dipenuhi rasa syukur yang menakjubkan.” Perikop yang baru saja kita baca menunjukkan tanda kesetiaan Allah melalui Salomo dan Bait Allah. Melalui Salomo, Allah menepati janji-Nya atas Daud tentang pembangunan Bait Allah. Pada saat itu, pekerjaan pembangunan Bait Allah telah selesai. Namun, sejatinya pembangunan Bait Allah menjadi berhasil bukanlah karena kekuatan yang dimiliki oleh Salomo, melainkan karena Allah sendiri. Bentuk pengagungan Salomo atas keberhasilan pembangunan Bait Allah merupakan sebuah sikap kerendahan hati bahwa sesungguhnya segala keberhasilannya merupakan berkat dari Allah sendiri. Penggunaan istilah “dengan tangan-Nya, dengan mulut-Nya” merupakan sebuah konfirmasi bahwa sekalipun Allah tidak terlihat (The Unseen God), tetapi sesungguhnya pekerjaan Allah terlihat sangat jelas melalui penyelesaian pembangunan Bait Allah. Mungkin Anda sedang merasakan pengalaman belum dapat melihat bukti kesetiaan Allah secara nyata di dalam hidup. Namun, melalui perikop ini kita sekali lagi dapat meyakini bahwa sekalipun Allah tidak terlihat, tetapi Dia tetap setia dan akan menyertai kehidupan umat-Nya. Adapun, sikap yang perlu Anda pelihara sebagai seorang murid Kristus adalah tetap mempercayai dan meyakini bahwa Dia tidak akan ingkar janji.

STUDI PRIBADI: Apakah yang dapat Anda lakukan untuk tetap setia dalam mempercayai dan meyakini bahwa Tuhan tetap setia dan tidak akan ingkar janji?

“Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.”

(Mazmur 33:4)

Pokok Doa: Berdoalah supaya di dalam segala keadaan hidup, setiap kita tetap dapat mempercayai dan meyakini bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita, apapun pergumulan hidup kita.

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 6:3-11Bacaan setahun: Ayub 32-33, Ibrani 5

JULI 2018

TUHAN ITU SETIA!

Page 32: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

29MINGGU

huck Swindoll pernah berkata, “Jika ada satu tempat di mana kita

Cmemiliki hak untuk menjadi berani di hadapan Allah kita, itu ada di dalam doa.” Doa adalah satu-satunya tempat di mana kita dapat

berjumpa dengan Allah yang Mahatinggi. Di dalam doa yang dipanjatkan Salomo di hadapan Allah dan umat-Nya, terlihat bahwa Salomo menyadari bahwa dalam situasi apapun yang dialami umat Allah, baik itu dalam peperangan, kekeringan, malapetaka, maupun pembuangan, ada Allah yang memperhatikan dan mendengar keadaan mereka. Mereka tidak ditinggalkan sendiri, mereka dapat berseru kepada Allah di dalam doa. Adapun, kehadiran Bait Allah di tengah-tengah mereka merupakan simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya, di mana umat Allah dapat berdoa dan berjumpa dengan Allah. Salomo sadar bahwa tidak pernah di dalam sejarah umat Allah, ada sebuah tempat di dalam dunia ini yang dapat memuat kebesaran Allah yang luar biasa. Maka dari itu, ia memohon agar rumah Tuhan yang didirikannya menjadi tempat kediaman Nama Tuhan. Di dalam doanya, Salomo juga memohonkan kepada Allah, agar Allah berkenan mendengar setiap doa yang dipanjatkan oleh umat Israel dari dalam Bait-Nya dan berkenan untuk menghapuskan segala dosa serta pelanggaran yang telah mereka perbuat di hadapan Allah. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Mazmur (Mazmur 130:3-4). Jika dahulu lambang kehadiran Allah digambarkan dengan kehadiran Bait-Nya di tengah-tengah umat-Nya, maka pada zaman ini, lambang kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dinyatakan melalui pribadi Yesus Kristus. Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan (Kolose 1:15) dan di dalam Dia terdapat kemuliaan Bapa (Yohanes 1:14). Setiap orang yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya dan berseru kepada-Nya dalam kesesakan akan mengalami pertolongan, seperti janji Tuhan yang ada dalam Mazmur 145:18, bahwa: “TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”

“Sesungguhnya aku tidak akan membiarkan mataku tidur atau membiarkan kelopak mataku terlelap, sampai aku

mendapat tempat untuk TUHAN.” (Mazmur 132:4-5a)

MENGALAMI ALLAH MELALUI DOA

Pokok Doa: Berdoalah setiap waktu dalam setiap keadaan kepada Allah yang selalu mendengar seruan doa Anda. Kiranya Tuhan sajalah tempat sandaran umat-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Menurut Anda pribadi, mengapa kehidupan doa harus menjadi bagian penting dalam kehidupan seorang umat Tuhan? (2) Sudahkah Anda memilikinya?

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 6:12-42Bacaan setahun: Ayub 34-35, Ibrani 6

JULI 2018

Page 33: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

SENIN

30

KEMULIAAN TUHAN VS. KETIDAKLAYAKAN MANUSIAerjanjian Lama banyak mengisahkan betapa kudus dan sakralnya

Phadirat Allah. Bahkan jika kita perhatikan, hanya Imam saja yang bisa masuk lebih dalam untuk mempersembahkan persembahan

dan korban bakaran maupun korban penebusan. Jika Bait Suci sedemikian kudus dan sakralnya, maka dapat dikatakan bahwa pada zaman Perjanjian Lama, umat memang dilatih untuk menghormati hadirat Allah. Hal ini terlihat dari bagaimana umat dengan sungguh-sungguh mengikuti segala peraturan yang ada pada zaman itu mengenai ritual-ritual ibadah mereka. Karena itu, tidak heran ketika hadirat Allah turun, mereka sedemikian hormat, sehingga mereka mengambil sikap sujud menyembah serta menyanyikan syukur bagi TUHAN. Dalam 2 Tawarikh 7:3 menuliskan: “Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi seluruh rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Umat Tuhan dalam zaman Perjanjian Lama sedemikian menjaga dan menghargai hadirat Tuhan, bagaimana dengan umat Tuhan di zaman ini? Di tengah berbagai perkembangan yang ada, kemajuan zaman yang semakin pesat, gaya hidup yang tentunya juga mengalami perubahan, tidak dapat dipungkiri bahwa sikap umat ketika menghadap hadirat Tuhan pun mengalami perubahan. Semakin sulit untuk menemukan umat yang dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati datang ke hadirat Tuhan, menghargai hadirat Tuhan. Tentunya masih ada, hanya jumlahnya semakin hari semakin sedikit. Hari ini semakin banyak godaan bagi umat Tuhan yang mau dengan sepenuh hati beribadah kepada Tuhan. Handphone kita misalnya, merupakan salah satu yang memberikan godaan cukup besar, atau bisa juga kesibukan pekerjaan kita, atau keluarga kita, atau mungkin juga hal-hal lain yang menjadi hobi ataupun kesenangan kita.

“Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi ..., berlututlah mereka di atas lantai dengan

muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN.” (2 Tawarikh 7:3)

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang umat Tuhan lakukan ketika berjumpa dengan hadirat Allah? (2) Apa yang menggoda kita untuk sepenuh hati datang beribadah kepada Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah supaya Tuhan memampukan setiap kita untuk tetap menghargai dan menghormati hadirat Tuhan, bukan hanya ketika di gereja saja, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 7:1-10Bacaan setahun: Ayub 36-37, Ibrani 7

JULI 2018

Page 34: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

31SELASA

alomo menaikkan doa syafaat yang begitu panjang (2 Tawarikh 6:12-

S42), kemudian diikuti dengan perayaan syukur, serta penyataan Tuhan atas apa yang Salomo mohonkan. Dalam kisah ini kita melihat

seakan-akan Salomo menaikkan permohonan, dan kemudian Tuhan memberikan jawaban. Namun kita perlu ingat bahwa Alkitab tidak mencatat secara jelas mengenai berapa lama Tuhan menjawab doa Salomo. Artinya, bisa saja dalam waktu singkat maupun panjang. Seiring dengan perkembangan zaman serta perkembangan teknologi yang begitu pesat, kecepatan manusia dalam melakukan berbagai hal juga mengalami perubahan. Semakin tahun, orang umumnya semakin menikmati berbagai hal yang serba cepat dan sangat instan. Pola kehidupan yang seperti ini ternyata juga berimbas pada kehidupan ibadah seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan. Sebagai contoh: umat Tuhan lebih menangkap pesan Firman Tuhan, ketika Firman Tuhan itu tidak disampaikan dalam durasi yang panjang. Umat Tuhan cenderung lebih menikmati Firman Tuhan yang disampaikan dengan singkat, padat, dan jelas. Hal lain yang serupa adalah mengenai doa. Zaman ini semakin banyak umat Tuhan yang menginginkan Tuhan menjawab doa dengan cepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap umat Tuhan yang berdoa kepada Tuhan tentunya mengharapkan agar Tuhan menjawab doa sesuai dengan yang dipanjatkan. Namun demikian, nyatanya Tuhan tidak selalu menjawab doa dengan cepat dan memberikan jawaban sesuai apa yang umat doakan. Karena itu sebagai umat Tuhan, mari kita belajar untuk tidak hanya terfokus pada jawaban doa saja. Sebaliknya, mari kita fokus untuk semakin hari semakin memiliki relasi yang semakin dekat dengan Tuhan, mendengarkan apa yang menjadi isi hati Tuhan dan meyakini bahwa sesungguhnya Tuhan menyediakan dan memberikan kepada kita jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan atau bayangkan.

“Tetapi seperti ada tertulis: Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah

timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9)

DENGARLAH SUARA TUHAN MENJAWAB

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap kita dimampukan oleh Tuhan untuk tidak hanya terfokus pada jawaban doa saja, tetapi bagaimana setiap kita semakin hari semakin bertumbuh di dalam Tuhan.

JULI 2018

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 7:11-22Bacaan setahun: Ayub 38-40, Ibrani 8

STUDI PRIBADI: (1) Apakah Tuhan menjawab doa permohonan Salomo dengan cepat dan sesuai apa yang dimohonkannya? (2) Apa yang lebih utama di dalam kita berdoa?

Page 35: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam

PROYEK KETAATANSaya berjanji akan lebih...

Berikan tanda apabila sudah terlaksana.

Pengertian-pengertian kebenaran yang saya peroleh bulan ini:

Page 36: 267 二零 BAHAN SAAT TEDUH | EDISI NO. 267 | JULI 2018gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif267_Juli2018.pdf · entah itu karena dosa atau hal lainnya ... Tuhan di dalam