SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

24
1 SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Dr I.G.A SRI DARMAYANI SpOG Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 2015

Transcript of SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

Page 1: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

1

SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA

PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Dr I.G.A SRI DARMAYANI SpOG

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar

2015

Page 2: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

2

DAFTAR ISI

1. Latar belakang 3

2. Tujuan 6

3. Mekanisme Pelaksanaan 6

4. Target Keluaran/Indikator Keberhasilan 7

5. Rincian Jadwal Kegiatan 7

6. Hasil Kegiatan 7

7. Saran 8

8. Daftar Pustaka 9

Page 3: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

3

SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA

PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

1. Latar Belakang

Pembelajaran mandiri adalah sebuah proses pembelajaran tentang

perencanaan dan penentuan aspek dari pembelajaran oleh siswa yang diasumsikan

sebagai peranan primer. Belajar mandiri memerlukan inisiatif, dengan atau tanpa

bantuan orang lain, untuk mendiagnosis keinginan belajar mereka,

memformulasikan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi orang atau bahan sebagai

sumber untuk pembelajaran, memilih dan mengimplementasikan strategi

pembelajaran yang sesuai, dan mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut.

Kegiatan ini terdiri dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal ialah proses

instruksional yang selalu berperan sebagai fasilitator pada proses pembelajaran

sedangkan faktor internal mencakup aspek perorangan seperti hasrat dari siswa

untuk belajar atau tanggung jawab siswa untuk belajar (Brockett and Hiemstra,

2012).

Pembelajaran mandiri adalah salah satu prinsip pembelajaran dalam proses

pembelajaran problem-based learning (PBL) berdasarkan konstruktif, kolaboratif,

dan pembelajaran konstektual (Dolmans et al., 2010). Dalam sesi pembelajaran

PBL, mahasiswa dibantu pengarahan dari tutor atau fasilitator bekerja secara

kolaboratif dalam sebuah grup kecil untuk menganalisa sebuah kasus atau skenario,

untuk membuat penjelasan yang memungkinkan, dan untuk menciptakan

pembelajaran yang obyektif sebagai proses pembelajaran selanjutnya. Setelah sesi

tersebut, para siswa akan belajar secara mandiri tentang obyek pembelajaran

tersebut sebelum akhirnya kembali ke grup diskusinya untuk mendiskusikan dan

mengevaluasi pengetahuan mereka (Wood, 2013; Yew & Schmidt, 2009).

Beberapa fakultas kedokteran di seluruh dunia telah mengimplementasikan

pembelajaran dengan cara PBL (Dolmans et al, 2010), termasuk beberapa fakultas

kedokteran di Indonesia. Kebanyakan fakultas kedokteran di Indonesia telah

mengimplementasikan sebuah kurikulum baru yaitu kurikulum berbasis kompetensi

(KBK) yang menggunakan metode SPICES pada strategi pembelajaran mereka. Di

dalam implementasinya, beberapa fakultas kedokteran di Indonesia menggunakan

Page 4: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

4

metode 7 jumps (Wood, 2013) yang mana beberapa siswa belajar secara kolaboratif

di dalam sebuah grup kecil yang terdiri dari 8-10 siswa. Tujuan dari kurikulum ini

adalah untuk menghasilkan lulusan dokter yang mampu bekerja secara professional

(sesuai dengan kompetensinya), bekerja secara kolaboratif dengan para professional

lainnya, dan belajar sepanjang hayatnya (long life learning) (IMC, 2006).

Pada awalnya, banyak para pengajar terutama para pengajar senior

menentang metode ini. Mereka khawatir akan terjadi penurunan kapasitas dan

kemampuan anak didiknya nantinya, saat mereka lulus dan bekerja di dalam

masyarakat. Berdasarkan sebuah penelitian, beberapa dari mereka beranggapan

prinsip pembelajaran PBL tidak sesuai dengan kultur di Indonesia, dan mereka

takut para siswa tidak mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan pemeriksaan

secara utuh dan menyeluruh. Mereka mengasumsikan bahwa mahasiswa

kedokteran di Indonesia harus tetap belajar secara pasif karena metode

pembelajaran di tingkat sekolah dasar dan sekolah lanjutan masih tetap

menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered).

Para pengajar ini percaya bahwa pengajaran dengan cara pengajar berdiri di depan

kelas untuk mentransferkan pengetahuan yang mereka miliki kepada mahasiswanya

masih tetap diperlukan. Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu konfrontasi

tersebut mulai berkurang.

Ketakutan ini mulai terbukti dari beberapa penelitian. Amin & Eng (2013)

dalam buku mereka menyebutkan beberapa problem dalam implementasi PBL di

beberapa fakultas kedokteran di Asia. Problem tersebut disebabkan karena

buruknya penyampaian diskusi. Selain hal tersebut, terkadang beberapa siswa tidak

memiliki kepercayaan diri untuk secara mandiri mencari informasi. Para siswa ini

berpikir bahwa mencari informasi untuk proses pembelajaran bagi dirinya

menghabiskan banyak waktu. Ajisuksmo & Vermunt (1999) kemudian

beranggapan bahwa latar belakang kultur pembelajaran di Indonesia merupakan

penyebab terpengaruhnya sistem pembelajaran di Indonesia. Sistem tersebut masih

menganut orientasi pada guru (teacher oriented). Para siswa percaya bahwa guru

mereka mengetahui segalanya dan siswa tidak mengetahui apapun. Hal ini

membuat siswa mendengarkan apapun yang dikatakan oleh guru mereka. Siswa

tidak boleh mendebat, tidak boleh untuk mengkritik, dan tidak boleh mencari

informasi dari beberapa buku ataupun sumber bacaan lainnya. Hal tersebut masih

Page 5: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

5

dianggap tabu jika siswa mendebat apa yang guru mereka katakan. Para pengajar

memiliki faktor kekuasaan dan tanggung jawab di dalam proses pembelajaran.

Meskipun beberapa para pengajar menentang implementasi pembelajaran

dengan cara PBL di beberapa fakultas kedokteran masih aktif mengajar, mereka

tidak dapat melakukan hal apapun. Di dalam KBK, di mana PBL di

implementasikan, proses ini tidak dapat dihentikan pelaksanaannya karena telah

ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Permasalahannya adalah pemerintah kita dan

para pemimpin di fakultas kedokteran di Indonesia tidak dapat menjawab

pertanyaan para pengajar senior dan kekhawatiran mereka tentang tidak adanya

pembuktian bagaimana PBL dijalankan di Indonesia, bagaimana mereka akan yakin

PBL dapat dilaksanakan di Indonesia, dan bagaimana para lulusan fakultas

kedokteran di Indonesia dapat memenuhi harapan masyarakat untuk memecahkan

problem kesehatan dalam masyarakat.

Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi proses

pembelajaran secara mandiri dalam KBK, sebuah kurikulum baru di fakultas

kedokteran di Indonesia, dan untuk menemukan faktor penghambat sistem tersebut.

Dalam penelitian ini akan memberikan beberapa deskripsi mengenai proses

pembelajaran mandiri oleh siswa di Indonesia dan beberapa rekomendasi mengapa

prinsip pembelajaran ini sangatlah penting untuk dilatih dan diimplementasikan di

sekolah-sekolah (Boekaerts, 2012).

Bagaimana situasi saat ini tentang self-directed learning/pembelajaran

mandiri oleh mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana?

Bagaimana tingkatan pembelajaran mandiri/self-directed learning readiness

mahasiswa?

Apa faktor-faktor penghambat pembelajaran mandiri/self-directed learning

mahasiswa?

Page 6: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

6

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

i. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dalam hal mendukung

mahasiswa dalam menerapkan self-directed learning.

b. Tujuan Khusus:

i. Mengidentifikasi self-directed learning readines mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi

ii. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa

dalam menerapkan self-directed learning dalam kurikulum berbasis

kompetensi

3. Mekanisme Pelaksanaan

a. Diawali dengan rapat untuk menentukan hal yang perlu dievaluasi dari

proses pembelajaran terutama dalam hal mendukung penerapan self-

directed learning mahasiswa.

b. Dilakukan penentuan instrumen yang sesuai untuk melakukan kegiatan

evaluasi

c. Perumusan item-item yang perlu dicantumkan dalam kuisioner serta metode

penyebarannya.

d. Setelah kuisioner disetujui oleh tim, maka kuisioner diperbanyak untuk

disebarkan ke mahasiswa secara random untuk mahasiswa semester II, IV,

dan VI.

e. Tabulasi hasil pengisian kuisioner

f. Pembuatan laporan dan rekomendasi untuk pengembangan kurikulum

maupun pemilihan aktifitas pembelajaran

Page 7: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

7

4. Target Keluaran/Indikator Keberhasilan

Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan mendapatkan

masukan dari mahasiswa dalam mengembangkan kurikulum dan proses

pembelajaran, sehingga mahasiswa benar-benar disiapkan bisa belajar sepanjang

hayat dengan menitikberatkan pada keterampilan belajar mandiri.

5. Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rapat persiapan pengembangan

instrumen monev

Pengembangan Kuisioner

Review kuisioner

Finalisasi kuisioner

Penyebaran kuisioner

Tabulasi kuisioner

Penulisan laporan dan

rekomendasi

6. Hasil Kegiatan

Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012, 2013, dan 2014

yang dipilih secara random sederhana dari kelas regular yang merupakan

mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Mahasiswa kelas inggris tidak dijadikan

sampel karena perbedaan latar belakang pendidikan di jenjang menengah. Dari 150

kuisioner yang disebarkan, jumlah kuisioner yang kembali adalah sebanyak 124

kuisioner, dengan demikian response ratenya adalah sebesar 82,67% yang berarti

response ratenya cukup bagus. Tingkat self-directed learning readiness mahasiswa

dikelompokkan kedalam 2 kelompok, tingkat rendah dan tinggi (low and high

level). Hasil dari analisis kuisioner tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Page 8: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

8

Tabel 1. Tingkat SDLR mahasiswa FK Unud

Variabel SDLR

Rendah Tinggi

N=41 % (33 ) N=83 % (67)

Angkatan

2012 13 25 39 75

2013 10 40 15 60

2014 18 38 29 62

Jenis Kelamin

Laki 20 29 48 71

Perempuan 21 38 35 63

IPK

<3 5 45 6 55

3-3,7 32 32 69 68

>3,7 4 33 8 67

Jenis SMA

Negeri 41 34 79 66

Swasta 0 0 4 100

Asal Propinsi

Bali 39 33 80 67

Luar Bali 2 40 3 60

Asal Kabupaten

Denpasar 37 35 68 65

Luar Denpasar 4 21 15 79

Jalur Masuk

SMPTN 6 18 28 82

PMDK 35 39 55 61

Motivasi Masuk FK

Internal 33 31 72 69

Eksternal 8 42 11 58

Tempat Tinggal

Ortu 8 21 30 79

Kost 28 37 48 63

Saudara 5 50 5 50

7. Simpulan

a. Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki tingkat SDL yang tinggi, ini

berarti bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mampu

mengikuti sistem pembelajaran yang saat ini bersifat student-centred

learning.

8. Saran

a. Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai tingkat SDL mahasiswa untuk

melihat pengaruh waktu terhadap tingkat SDL mahasiswa, dengan

mengukur SDL pada saat mereka baru masuk sebagai mahasiswa dan

Page 9: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

9

membandingkannya dengan tingkat SDL setelah mengikuti pembelajaran di

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

b. Perlu dilakukan pendalaman mengenai factor-faktor yang mempengaruhi

tingkat self-directed learning dari mahaiswa secara kualitatif, ini bias

dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam ataupun dengan

focus group discussion.

9. Daftar Pustaka

Ajisuksmo, C. R. P. & Vermunt, J. D. (1999).Learning styles and self-regulation of

learning at university: an Indonesian study. Asia Pacific Journal of Education,

19(2), 45-59

Amin, Z. & Eng, K. H. (2013). Making lecture effective. In:Basics in Medical

Education. World Scientific Publishing, 245-246.

Boekaerts, M. (2012). Self-regulated learning: A new concept embraced by

researchers, policy makers, educators, teachers, and students. Learning and

Instruction, 7(2), 161-186

Brockett and Hiemstra. (2012). A conceptual framework for understanding self-

direction in adult learning. Infed. http://www.infed.org/archives/e-

texts/hiemstra_self_direction.htm. Retrieved at April 14, 2006.

Dart, B. (1998). Adult learners’ metacognitive behaviour in higher education (Ch.3).

In Sutherland, P (Ed). Adult learning: a reader. UK: Kogan Page

Dolmans, D. H. J. M, De Grave, W, Wolfhagen, H. I. A. P, & Van der Vleuten, C. P.

M. (2010). Problem-based learning: future challenges for educational practice

and research.Medical Education, 39(7), 732-41

Ertmer, P.A. & Newby, T.J. (1996). The expert learner: Strategic, self-regulated, and

reflective. Instructional Science, 24, 1-24.

Fisher, M. Jenrifer, K. & Tague, G. (2001). Development of a self-directed learning

readiness scale for nursing education. Nurse Education Today, 21, 516-526

Harden, R. M., Sowden, S., Dunn, W. R. (1984). Educational strategies in

curriculum development: SPICES model. Med. Educ., 1, 184-97

IMC. (2006). Standar Kompetensi Dokter. [Competence standard of Indonesian

Medical Doctor]. The Indonesian Medical Council. Jakarta

Page 10: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

10

Plack, M. M., Greenberg, L. (2005). The reflective practitioner: reaching for

excellence in practice. Pediatrics, 116(6), 1546-1552.

Wood, D. F. (2013). ABC of learning and teaching in medicine. Problem based

learning. BMJ. 326:328-30

Yew, E. H. J. & Schmidt, H. G. (2009). Evidence for constructive, self-regulatory,

and collaborative processes in problem-based learning. Adv in Health Science

Education, 14, 251-273

Gwee, M. C. E. (2009). Problem-based learning: A strategic learning system design

for the education of health care professionals in the 21st century. Kaohsiung J.

Med. Sci., 25(5), 231-9

Khoo, H. I. (2003). Implementation of problem-based learning in Asian medical

schools and students’ perceptions of their experience. Medical Education, 37,

401-409

Miflin, Campbell, Price, & Miflin, B. (2000). A conceptual framework to guide the

development of self-directed, life long learning in problem-based medical

curricula. Medical Education, 34(4), 299-306

Pintrich, P.A. (1999). The role of motivation in promoting and sustaining self-

regulated learning. International Journal of Educational Research, 31, 459-

470.

Quyen, D. T. N. (2009). Contact hours in Dutch and Vietnamese higher education: a

comparison. Higher Education, 57, 757-767

Yalcin, B. M., Karahan, T. F., Karadenizli, D., Sahim, E. M. (2006). Short-term

effects of problem-based learning curriculum on students’ self directed skills

development. Croat. Med. J., 47, 491-8

Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory

into practice, 41(2), 64-70

Zimmerman, B. J. & Martinezpons, M. (1988). Construct-validation of a strategy

model of students self-regulated learning. Journal of Educational Psychology,

80(3), 284-290

Page 11: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

11

Kuisioner Self Directed Learning Readiness Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Instruksi:

Kuisioner ini bertujuan untuk mengevaluasi self directed learning readiness

mahasiswa dalam kurikulum berbasis kompetensi. Bacalah setiap item

pernyataan secara seksama dan pilihlah sesuai dengan keadaan anda dengan

memberi tanda rumput (V) pada kolom yang sesuai.

I. Karakteristik Mahasiswa N0

Karakteristik Mahasiswa Kode

1 Angkatan masuk FK (Batch) .........

2 Jenis Kelamin (Gender) Laki-laki (Male) Perempuan (Female)

3 IPK (GPA) ......... * Diisi oleh peneliti: ......................... 4 Asal SMA

Senior High School Background

Negeri (Public School) Swasta (Private school) Prov/Kab/Kotamadya ..........................

5 Cara seleksi masuk

Admission selection background PMDK/Test Kemampuan Akademik (TKA) (Local selection)

SPMB/SNMPTN (National Selection)

PBUD (District Selection)

Lain-lain (Other) .......................

6 Dorongan masuk FK Decision to study in medical school

Keinginan dari diri sendiri (own preference)

Keinginan Orang Tua/kerabat/teman

(encourage by parents/realtives/friends) Lain-lain (Other).....................

7 Status Tempat Tinggal

Staying place during your study

Kost/ asrama (Dormitory)

Rumah Orang Tua (Parents’ house)

Rumah Kerabat/Keluarga (relative’s house)

Lain-lain (Other) .......................

II. Kuisioner 1 2 3 4 5 Sangat tidak setuju (Strongly disagree)

Tidak setuju (Disagree)

Ragu-ragu (Unsure)

Setuju (Agree)

Sangat setuju (Strongly agree)

No Pernyataan 1 2 3 4 5 Kode

1 Saya mengatur waktu dengan baik

I manage my time well

2 Saya tergolong seorang yang disiplin I am self disciplined

3 Saya terorganisir I am organized

4 Saya mengatur waktu dengan ketat I set strict time frames

5 Saya mempunyai kemampuan manajemen yang baik I have good management skills

6 Saya seorang yang menggunakan metode I am methodical

Page 12: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

12

7 Saya belajar dengan sistematis I am systematic in my learning

8 Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar I set specific times for my study

9 Saya menyelesaikan masalah dengan suatu perencanaan I solve problems using a plan

10 Saya memprioritaskan kerja saya I prioritize my work

11 Saya dapat dipercaya untuk belajar mandiri I can be trusted to pursue my own learning

12 Saya lebih senang merencanakan apa yang akan saya pelajari I prefer to plan my own learning

No Pernyataan 1 2 3 4 5 Kode

13 Saya yakin dengan kemampuan saya untuk mendapatkan informasi I am confident in my ability to search out information

14 Saya ingin mempelajari suatu informasi baru I want to learn new information

15 Saya senang mempelajari suatu informasi baru I enjoy learning new information

16 Saya memiliki kebutuhan untuk belajar I have a need to learn

17 Saya menyenangi tantangan I enjoy a challenge

18 Saya menyenangi belajar I enjoy studying

19 Saya bersifat kritis terhadap ide-ide baru I critically evaluate new ideas

20 Saya terlebih dahulu mencari fakta sebelum mengambil

keputusan I like to gather the facts before I make a decision

21 Saya suka mengevaluasi apa yang telah saya lakukan I like to evaluate what I do

22 Saya bersifat terbuka terhadap ide-ide baru I am open to new ideas

23 Saya belajar dari kesalahan yang saya lakukan I learn from my mistakes

24 Saya harus tahu ”mengapa” I need to know why

25 Jika saya mendapat persoalan yang tidak dapat saya selesaikan,

saya akan meminta bantuan When presented with a problem I cannot resolve, I will ask for assistance

26 Saya lebih senang menetapkan tujuan sendiri I prefer to set my own goals

27 Saya senang membuat keputusan untuk diri saya sendiri I like to make decisions for myself

28 Saya bertanggung jawab terhadap keputusan yang saya buat I am responsible for my own decisions/actions

29 Saya selalu berada dalam kontrol hidup saya I am in control of my life

30 Saya mempunyai standar personal yang tinggi I have high personal standards

31 Saya lebih senang menetapkan tujuan belajar sendiri I prefer to set my own learning goals

32 Saya mengevaluasi kinerja saya

Page 13: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

13

I evaluate my own performance 33 Saya bersifat logis

I am logical

34 Saya mempunyai tanggung jawab I am responsible

35 Saya mempunyai harapan-harapan yang tinggi I have high personal expectations

36 Saya mampu untuk fokus pada satu masalah I am able to focus on a problem

37 Saya memahami keterbatasan diri saya I am aware of my own limitations

38 Saya dapat mencari informasi yang saya perlukan I can find out information for myself

39 Saya percaya akan kemampuan sendiri I have high beliefs in my abilities

40 Saya cenderung untuk menetapkan kriteria sendiri untuk menilai

kinerja saya I prefer to set my own criteria on which to evaluate my performance

Total score

Rata-rata Score

Page 14: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

14

Page 15: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

15

TABULASI DATA

NO ANGKTN GENDER IPK ASAL SMA PROPINSI KTMDY/KAB CARA

MASUK DORONGAN MASUK

FK STATUS TEMPAT TINGGAL

Total Score

Ket

KETERANGAN

1 1 2 3,06 1 1 1 2 1 2 159 Tinggi

Angkatan 1 2011

2 1 1 3,19 1 2 1 2 1 1 165 Tinggi

2 2010

3 1 2 3,56 1 1 1 2 1 2 143 Rendah

3 2009

4 1 2 3,56 1 1 1 2 1 1 146 Rendah 5 1 2 3,44 1 1 1 2 1 2 165 Tinggi

Gender 1 Laki

6 1 1 3,19 1 1 1 2 1 2 167 Tinggi

2 perempuan

7 1 2 3,75 1 1 1 2 1 1 163 Tinggi 8 1 2 3,19 1 1 1 2 1 2 168 Tinggi

IPK > =3.7 Sangat Baik

9 1 2 3,38 1 1 2 2 1 1 164 Tinggi

<3.7 Baik

10 1 2 3,56 1 1 2 2 1 1 157 Tinggi

<3 Sedang

11 1 1 3,19 1 1 2 2 1 1 171 Tinggi

Asal SMA 1 Negeri

12 1 1 2,56 1 1 1 2 2 3 156 Tinggi

2 Swasta

13 1 1 3,19 1 1 2 1 1 1 157 Tinggi 14 1 1 3,19 1 1 2 2 1 1 162 Tinggi

Propinsi 1 Bali

15 1 1 3,38 2 1 1 2 1 2 169 Tinggi

2 Luar Bali

16 1 2 3,63 1 1 1 2 1 2 153 Tinggi 17 1 1 3 1 1 1 2 1 1 168 Tinggi

Kab 1 Denpasar

18 1 2 3,56 1 1 1 1 1 2

166 Tinggi

2 Luar Denpasar

19 1 1 2,81 1 1 1 1 1 1 155 Tinggi

20 1 1 4 2 1 1 2 1 3

151 Tinggi

Cara Masuk 1 SMPTN

21 1 2 2,44 1 1 1 2 2 2 161 Tinggi

2 PMDK

22 1 2 3,44 1 1 1 2 1 3 142 Rendah 23 1 1 3,19 1 1 1 2 2 2 131 Rendah

Dorongan 1 Sendiri

Page 16: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

16

Masuk

24 1 2 3,38 1 1 2 1 1 1 172 Tinggi

2 Dari Luar

25 1 1 3,56 1 1 1 1 1 2 146 Rendah

26 1 1 3,38 1 1 1 2 1 2

157 Tinggi

Tempat Tinggal 1 ortu

27 1 1 3 1 1 1 2 1 2 153 Tinggi

2 kost

28 1 1 3 1 2 2 1 1 1 162 Tinggi

3 saudara

29 1 1 2,81 2 1 1 1 1 1 157 Tinggi 30 1 1 3,38 1 1 1 1 1 2 158 Tinggi 31 1 1 3,81 1 1 1 2 1 2 138 Rendah 32 1 1 3,38 1 1 1 2 1 2 146 Rendah 33 1 1 3,56 1 1 1 1 1 1 183 Tinggi 34 1 1 2,19 1 1 1 2 2 3 149 Rendah 35 1 2 3 1 1 1 2 1 1 149 Rendah 36 1 2 4 1 1 1 2 2 2 154 Tinggi 37 1 1 3 1 1 1 1 1 1 156 Tinggi 38 1 1 2,63 1 1 1 1 1 2 166 Tinggi 39 1 1 2,81 1 1 1 2 1 2 123 Rendah 40 1 1 4 1 1 1 2 1 2 162 Tinggi 41 1 2 3,38 1 1 2 2 1 2 155 Tinggi 42 1 1 3 1 1 1 1 1 1 154 Tinggi 43 1 1 3,19 1 1 1 2 1 2 154 Tinggi 44 1 2 3,56 1 1 1 2 1 2 154 Tinggi 45 1 2 3 1 1 1 2 1 2 162 Tinggi 46 1 1 3 1 1 2 1 1 3 156 Tinggi 47 1 2 3,19 1 1 1 1 1 1 155 Tinggi 48 1 1 3,19 1 1 1 1 1 2 164 Tinggi 49 1 2 3,19 1 1 1 2 2 1 140 Rendah

Page 17: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

17

50 1 2 3,38 1 1 1 2 1 3 141 Rendah 51 1 2 3 1 1 1 2 1 2 151 Tinggi 52 1 2 4 1 1 1 2 1 2 146 Rendah 53 2 1 3,61 1 1 1 2 1 2 163 Tinggi 54 2 1 3,24 1 1 1 1 1 2 159 Tinggi 55 2 1 3,14 1 1 1 2 1 2 154 Tinggi 56 2 2 3,12 1 1 1 2 1 1 157 Tinggi 57 2 1 3,71 1 1 1 2 1 2 156 Tinggi 58 2 2 3,43 1 1 1 1 1 1 189 Tinggi 59 2 1 3,43 1 1 2 2 1 1 133 Rendah

60 2 1 3,12 1 1 2 2 1 3 143 Rendah 61 2 2 3,51 1 1 1 2 1 2 138 Rendah 62 2 1 3,3 1 1 2 2 1 3 143 Rendah 63 2 2 3,43 1 1 1 1 1 2 153 Tinggi 64 2 1 3,33 1 1 1 1 1 2 164 Tinggi 65 2 1 3,29 1 1 1 1 2 2 160 Tinggi 66 2 2 3,16 1 1 1 1 1 2 113 Rendah 67 2 1 3,73 1 1 1 2 1 2 139 Rendah 68 2 1 3,06 1 1 1 2 1 2 168 Tinggi 69 2 1 3,22 1 1 1 2 1 2 127 Rendah 70 2 1 3,12 1 1 1 2 1 2 124 Rendah 71 2 1 4 1 1 1 2 1 2 139 Rendah 72 2 1 3,37 1 1 1 2 2 2 135 Rendah 73 2 1 3,33 1 1 1 2 1 2 172 Tinggi 74 2 1 3,37 1 1 1 2 1 2 170 Tinggi 75 2 2 3,35 1 1 1 2 1 2 156 Tinggi 76 2 2 3,61 1 1 1 2 1 1 150 Tinggi 77 2 1 3,65 1 1 1 1 1 2 158 Tinggi

Page 18: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

18

78 3 1 3,32 1 1 1 2 1 2 157 Tinggi 79 3 1 3,37 1 1 1 2 1 1 156 Tinggi 80 3 1 3,37 1 1 1 2 1 1 162 Tinggi 81 3 1 3,39 1 1 2 2 1 3 170 Tinggi 82 3 2 3,68 1 1 1 2 2 2 151 Tinggi 83 3 2 3,29 1 1 1 2 1 1 147 Rendah 84 3 2 3,53 1 1 1 2 1 2 146 Rendah 85 3 2 3,13 1 1 1 1 2 2 134 Rendah 86 3 2 3,32 1 1 1 2 2 2 157 Tinggi 87 3 2 3,51 1 1 1 2 1 2 135 Rendah 88 3 1 2,85 1 2 1 2 1 2 133 Rendah 89 3 1 3,57 1 1 1 2 2 1 153 Tinggi 90 3 2 3,2 1 2 1 1 1 1 161 Tinggi 91 3 2 3,07 1 1 1 2 1 2 163 Tinggi 92 3 2 3,12 2 1 1 2 1 2 164 Tinggi 93 3 1 3,77 1 1 2 2 1 2 171 Tinggi 94 3 1 3,18 1 1 1 2 1 2 157 Tinggi 95 3 1 3,3 1 1 1 2 1 2 165 Tinggi 96 3 1 3,63 1 1 1 2 2 2 146 Rendah 97 3 2 3,3 1 1 1 1 2 1 161 Tinggi 98 3 2 3,4 1 1 1 2 1 2 105 Rendah 99 3 2 3,38 1 1 1 2 1 2 166 Tinggi 100 3 2 3,39 1 1 1 2 1 1 152 Tinggi 101 3 1 3,36 1 1 1 2 1 1 142 Rendah 102 3 1 3,85 1 1 1 2 1 2 155 Tinggi 103 3 2 3,57 1 1 1 2 1 1 144 Rendah 104 3 1 3,46 1 1 1 1 1 1 154 Tinggi 105 3 2 3,45 1 1 1 2 2 2 162 Tinggi

Page 19: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

19

106 3 1 3,52 1 1 1 2 1 2 143 Rendah 107 3 1 3,46 1 1 1 2 2 2 152 Tinggi 108 3 1 3,58 1 1 1 2 1 2 126 Rendah 109 3 1 3,43 1 1 1 1 1 2 168 Tinggi 110 3 2 3,66 1 1 1 2 1 3 156 Tinggi 111 3 2 3,49 1 1 1 2 2 2 104 Rendah 112 3 2 3,59 1 1 1 1 1 2 149 Rendah 113 3 2 3,31 1 1 1 1 1 2 152 Tinggi 114 3 2 3,45 1 1 1 2 1 2 137 Rendah 115 3 2 3,27 1 1 1 1 1 2 141 Rendah 116 3 1 3,56 1 1 2 2 1 1 158 Tinggi 117 3 2 3,37 1 1 2 2 1 2 137 Rendah 118 3 2 2,86 1 1 2 1 1 2 150 Tinggi 119 3 1 3,54 1 1 1 2 1 2 138 Rendah 120 3 1 3,59 1 1 1 1 1 1 152 Tinggi 121 3 2 3,49 1 1 1 1 1 1 170 Tinggi 122 3 2 2,91 1 2 1 1 2 1 143 Rendah 123 3 2 3,82 1 1 2 2 1 2 168 Tinggi 124 3 1 3,74 1 1 2 2 2 1 162 Tinggi

Page 20: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

20

LAMPIRAN ANALISA STATISTIK

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

1=2011, 2=2010, 3=2009 * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=Laki, 2=Perempuan * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

IPK * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=Negeri, 2=Swasta * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=Bali, 2=Luar Bali * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=Denpasar, 2=Luar Denpasar * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=SMPTN, 2=PMDK * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=Internal, 2=Eksternal * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=Ortu, 2=kost, 3=Saudara * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%

1=2011, 2=2010, 3=2009 * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=2011, 2=2010, 3=2009

1 0 0 1

1 0 13 39 52

2 0 10 15 25

3 0 18 29 47

Page 21: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

21

Total 1 41 83 125

1=Laki, 2=Perempuan * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=Laki, 2=Perempuan

1 0 0 1

1 0 20 48 68

2 0 21 35 56

Total 1 41 83 125

IPK * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

IPK 1 0 0 1

<3 0 5 6 11

<3,7 0 32 69 101

>=3,7 0 4 8 12

Total 1 41 83 125

1=Negeri, 2=Swasta * SDLR Crosstabulation

Count

Page 22: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

22

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=Negeri, 2=Swasta

1 0 0 1

1 0 41 79 120

2 0 0 4 4

Total 1 41 83 125

1=Bali, 2=Luar Bali * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=Bali, 2=Luar Bali

1 0 0 1

1 0 39 80 119

2 0 2 3 5

Total 1 41 83 125

1=Denpasar, 2=Luar Denpasar * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=Denpasar, 2=Luar Denpasar

1 0 0 1

1 0 37 68 105

2 0 4 15 19

Total 1 41 83 125

Page 23: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

23

1=SMPTN, 2=PMDK * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=SMPTN, 2=PMDK

1 0 0 1

1 0 6 28 34

2 0 35 55 90

Total 1 41 83 125

1=Internal, 2=Eksternal * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=Internal, 2=Eksternal

1 0 0 1

1 0 33 72 105

2 0 8 11 19

Total 1 41 83 125

1=Ortu, 2=kost, 3=Saudara * SDLR Crosstabulation

Count

SDLR

Total Rendah Tinggi

1=Ortu, 1 0 0 1

Page 24: SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD ...

24

2=kost, 3=Saudara

1 0 8 30 38

2 0 28 48 76

3 0 5 5 10

Total 1 41 83 125