Makalah skenario I.doc

17
I. SKENARIO Pak Jo umur 50 tahun, ketika naik sepeda motor dan melewati perempatan jalan tiba-tiba tertubruk mobil pick up, Pak Jo langsung jatuh, dan kaki kanannya tertindis sepeda motornya sendiri, ia berusaha berdiri, tetapi tidak bisa karena kaki kanannya terasa nyeri sekali, setelah ditolong masyarakat setempat, ia dibawa ke rumahnya. Oleh keluarga Pak Jo ternyata dibawa ke sangkal putung, alasan ini dikarenakan keluarganya cemas mengenai masalah biaya apabila dibawa ke rumahsakit. Sampai di sangkal putung pak Jo diberi 2 macam ramuan, satu ditempatkan ke luka yang satu diminum di rumah dan 5 hari disuruh kontrol kembali. Setelah 5 hari, ternyata Pak Jo tetap tidak bisa berjalan, dirasakan sangat nyeri, lukanya pun seperti tambah parah dan kelihatan ada nanahnya. Akhirnya keluarga Pak Jo memutuskan dibawa ke UGD untuk diperiksa. Di UGD pada pemeriksaan awal didapatkan febris, edema regio femoralis, fungsio lesi, vulnus apertum dengan sekunder infection, terdapat puss di sekitar vulnus apertum, dan deformitas bagian dextra. Apa yang terjadi pada kaki kanan Pak Jo sebenarnya, bagaimana sebaiknya? Bagaimana nasib Pak Jo yang sudah berumur 50 tahun? II. KATA KUNCI Sangkal Putung = dukun/pengobatan alternative tulang Nanah/Puss = cairan yang kandungannya berupa protein, merupakan hasil proses peradangan yang terbentuk dari sel, cairan encer dan debris (jaringan mati/benda asing yang menempel pada organ); atau = bahan bewarna kuning keputihan atau kuning kehijauan yang hadir dibagian yang dijangkiti bakteria, termasul luka kecil, seperti jerawat , dan jangkitan dalam, seperti bisul . Nanah kebanyakannya terdiri dari sel darah putih dan bakteria mati, termasuk juga buangan keradangan . 1

Transcript of Makalah skenario I.doc

Page 1: Makalah skenario I.doc

I. SKENARIOPak Jo umur 50 tahun, ketika naik sepeda motor dan melewati perempatan jalan tiba-tiba tertubruk mobil pick up, Pak Jo langsung jatuh, dan kaki kanannya tertindis sepeda motornya sendiri, ia berusaha berdiri, tetapi tidak bisa karena kaki kanannya terasa nyeri sekali, setelah ditolong masyarakat setempat, ia dibawa ke rumahnya. Oleh keluarga Pak Jo ternyata dibawa ke sangkal putung, alasan ini dikarenakan keluarganya cemas mengenai masalah biaya apabila dibawa ke rumahsakit. Sampai di sangkal putung pak Jo diberi 2 macam ramuan, satu ditempatkan ke luka yang satu diminum di rumah dan 5 hari disuruh kontrol kembali. Setelah 5 hari, ternyata Pak Jo tetap tidak bisa berjalan, dirasakan sangat nyeri, lukanya pun seperti tambah parah dan kelihatan ada nanahnya. Akhirnya keluarga Pak Jo memutuskan dibawa ke UGD untuk diperiksa. Di UGD pada pemeriksaan awal didapatkan febris, edema regio femoralis, fungsio lesi, vulnus apertum dengan sekunder infection, terdapat puss di sekitar vulnus apertum, dan deformitas bagian dextra. Apa yang terjadi pada kaki kanan Pak Jo sebenarnya, bagaimana sebaiknya? Bagaimana nasib Pak Jo yang sudah berumur 50 tahun?

II. KATA KUNCISangkal Putung = dukun/pengobatan alternative tulangNanah/Puss = cairan yang kandungannya berupa protein, merupakan

hasil proses peradangan yang terbentuk dari sel, cairan encer dan debris (jaringan mati/benda asing yang menempel pada organ); atau

= bahan bewarna kuning keputihan atau kuning kehijauan yang hadir dibagian yang dijangkiti bakteria, termasul luka kecil, seperti jerawat, dan jangkitan dalam, seperti bisul. Nanah kebanyakannya terdiri dari sel darah putih dan bakteria mati, termasuk juga buangan keradangan.

Febris = demamEdema/Odim = penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel

tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh sebagai akibat ketidakseimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, antara lain gangguan hemodinamik system kapiler yang menyebabkan retensi natrium dan air, penyakit ginjal serta perpindahannya air dari intravascular ke intestinum.

1

Page 2: Makalah skenario I.doc

Pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium dikenal sebagai edema. Penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori  umum:1. Penurunan konsentrasi protein plasma menyebabkan penurunan

tekanan osmotic plasma. 2.   Peningkatan permeabilitas dinding kapiler menyebabkan protein

plasma yang keluar dari kapiler ke cairan interstisium disekitarnya lebih banyak. Sebagai contoh, melalui pelebaran  pori –pori kapiler yang dicetuskan oleh histamin pada cedera jaringan atau reaksi alergi .

3.    Peningkatan tekanan vena , misalnya darah terbendung di vena , akan disertai peningkatan tekanan darah kapiler, kerena kapiler mengalirkan isinya kedalam vena.

4.      Penyumbatan pembuluh  limfe menimbulkan edema,karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui sistem limfe.

Apapun penyebab edema, konsenkuensi pentingnya adalah penurunan pertukaran bahan-bahan antara darah dan sel. Sering dengan akumulasi cairan interstisium, jarak antara sel dan darah yang harus ditempuh oleh nutrient, O2, dan zat-zat sisa melebar sehingga kecepatan difusi berkurang. Dengan demikian, sel-sel di dalam jaringan yang edematosa mungkin kurang mendapat pasokan darah.

Fungsio Lesi = Setiap diskontinuitas jaringan patologis/hilangnya fungsi suatu bagian, fungsio lesi ini dapat terjadi pada luka, atau gangguan jaringan lainnya seberti ulkus, fraktur, dsb. yang dapat menyebabkan terganggunya aktifitas Organ.

Vulnus Apertum = luka yang terbuka bisa berupa robekan, pada umumnya disebabkan oleh benda tumpul

VulnusPenyebab: - Traumatis/mekanis: api, panas, ledakan

- Trauma tajam: Vulnus scisum, vulnus ictum, vulnus morsum (luka gigitan)

- Trauma tumpul: vulnus apertum, vulnus oclusum

- Trauma Tembakan: Vulnus sclopertum

Pembagian luka menurut ada tidaknya kuman:

2

Page 3: Makalah skenario I.doc

- luka steril

- luka infeksi

- luka kontaminasi

Pembagian luka menurut tingkat dalamnya luka: Abrasi, luka berupa pengelupasan kulit

Lacerasi, Luka robekan

Penetrating Wound, luka dalam tapi tidakmengenai struktur

Avulsi (digloving), luka robekan yang hingga mengenai/menembus struktur

Open crush injury, luka robekan yang besar dan menembus struktur hingga struktur di dalamnya rusak

Infeksi = kolonisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Pembagian infeksi: Infeksi Patogenic, disebabkan oleh bakteri Streptococcus.

Menyebabkan luka mengeluarkan nanah/Pus

Infeksi Putidae, disebabkan oleh bakteri E.Colli, menyebabkan luka mengeluarkan bau busuk

Infeksi Anaerob, disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani, dapat menyebabkan infeksi berupa tetanus pada luka

Infeksi Spesifik, disebabkan oleh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit TBC, atau Sifilis

3

Page 4: Makalah skenario I.doc

Deformitas bagian dextra = Perubahan bentuk kaki bagian kanan

Fraktur = patah/retaknya tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang. Biasanya disertai cedera de jaringan disekitarnya. Fraktur bisa bersifat patahan sebagian atau patahan utuh pada tulang yang disebabkan oleh pukulan langsung atau pelintiran. Fraktur bisa mengkhawatirkan jika terjadi kerusakan pada lempeng pertumbuhan, yaitu area tempat pertumbuhan tulang, jika area ini rusak maka dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak teratur atau pemendekan pada tulang. Fraktur juga melibatkan jaringan otot, syaraf, dan pembuluh darah disekitarnya. Fraktur pada anak- anak lebih mudah pulih dibandingkan fraktur pada orang dewasa,karena tulang pada anak – anak memiliki lebih banyak pembuluh darah dan sel – sel periosteum yang berfungsi untuk pertumbuhan tulang. Fraktur dapat dibagi menjadi:1. Fraktur Tertutup (Closed Fraktur), bila tidak terdapat

hubungan antarfragmen tulang dengan lingkungan luar/tulang yang patah tidak tampak dari luar

2. Fraktur Terbuka (Compound Fraktur), terdapat hubungan atara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya luka pada permukaan kulit.

3. Fraktur Kompresi (patah tulang karena penekanan), merupakan fraktur akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang lainnya atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang. Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh akibat Osteoporosis I

4. Fraktur Avulsi, disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik bagian tulang tempat tendon otot tersebut melekat. Fraktur jenis ini paling sering terjadi pada bahu, lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit

5. Fraktur Patologis, terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke dalam tulang dan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Tulang yang rapuh bisa mengalami patah tulang meskipun dengan cedera ringan atau bahkan tanpa cedera sama sekali

4

Page 5: Makalah skenario I.doc

Dalam menegakkan diagnosis fraktur harus disebut jenis tulang atau sebagian tulang yang memiliki nama sendiri, kiri atau kanan, bagian mana dari tulang (proksimal, corpus, atau distal), komplit atau tidak, jumlah dan derajat garis patah, bergeser atau tidak bergeser, terbuka atau tertutup dan komplikasi bila ada. Untuk mempertegas frakur ini dapat digunakan Foto Rontgen, CT scan, atau MRI.Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, akibat kecelakaan. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:- arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan

tulang

- usia penderita

- jenis dan kelenturan tulang

Reposisi = Merupakan salah satu cara pengobatan definitive patah tulang dengan mengembalikan posisi tulang yang patah seperti sebelumnya

Penatalaksanaan Fraktur :A. Pertolongan darurat (emergency)

Pemasangan bidai ( splint ) berfungsi untuk:1. Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut2. Mengurangi rasa nyeri3. Menekan kemungkinan terjadinya emboli lemak dan syok.4. Memudahkan transportasi dan pengambilan foto.

B. Pengobatan definitifReposisi segera secara tertutup ( Closed reduction ) :1. Reposisi tertutup untuk mereposisi. Terbatas hanya pada tulang tertentu.

2. Traksi dengan tarikan ekstremitas bagian distal.

Immobilisasi :1. Pemasangan Gips ( Plaster of Paris Cast ), merupakan bahan kuat

yang dibungkuskan disekitar tulang yang patah2. Penarikan Traksi secara kontinyu, merupakan cara menggunakan

bebanuntuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya ada 2 macam traksi yaitu: traksi kulit atau traksi tulang reposisi terbuka (open reduction) : Melakukan reposisi dengan cara operasi kemudian melakukan immobilisasi dengan fiksasi menggunakan plat, pen atau kawat ( wire).

5

Page 6: Makalah skenario I.doc

C. Rehabilitasi :Tujuan utama :1. Mempertahankan ruang gerak sendi.2. Mempertahankan kekuatan otot.3. Mempercepat proses penyembuhan luka.4. Mempercepat pengembalian fungsi penderita.Latihan terdiri dari :- Mempertahankan ruang gerak sendi- Latihan otot.- Latihan berjalan.

III. PROBLEMMinimal Problem: Apa yang sebenarnya terjadi pada kaki Pak Jo?a. Apa yang menyebabkan deformitas pada kaki Pak Jo?b. Mengapa terjadi pembengkakan/edema pada kaki Pak Jo?c.Mengapa luka yang terdapat pada kaki Pak Jo mengeluarkan

nanah/puss?d. Bagaimana nasib Pak Jo yang sudah berumur 50 tahun?e. Bagaimana sebaiknya / idealnya penanganan medis yang harus

dilakukan pada korban ?

IV. PEMBAHASAN- Batasan

Dalam kasus cedera kaki Pak Jo ini batasannya adalah ekstremitas inferior, dimana bagian yang terasa nyeri dan terjadi pembengkakan terdapat pada Regio Femoralis dextra dan bagian yan terjadi vulnus apertum dengan sekunder infection terdapat pada regio Cruris Anterior

- AnatomiRegio Femoralis terdiri dari : Ossa, Musculi, Vaskularisasi, dan Inervasi. Ossa : tulang – tulang yang menyokong regio femoris yaitu Oss. Femur yang terbagi menjadi bagian proksimal (terdapat caput femur, trochanter mayor, minor), bagian Corpus/Shaft, dan bagian distal (terdiri dari epicondylus medialis et. lateralis)Musculi : pada regio femoralis ventralis dibatasi kelompok – kelompok otot yaitu otot- otot bagian lateral yang terdiri dari : m. illiosoas, m. sartorius, m. quadriceps (m.rectus femoris, m.vastus lateralis, m.vastus medialis, & m.vastus intermedius), dan m. tensor

6

Page 7: Makalah skenario I.doc

fascia lata. Sedangkan otot-otot bagian medial terdiri dari : m. pectineus, m. adductor longus, magnus, dan brevis.

Kemudian otot-otot pada regio femoris dorsalis terdiri dari Hamstring Muscle yaiu: m. biceps femoris caput longum, m. semitendinosus, dan m. semimembranosus. Dimana otot-otot Hmastring ini berfungsi untuk mengekstensikan regio femoris dan memfleksikan regio crurisVaskularisasi : Regio femoris ventralis di beri nutrisi A. Femoralis dengan cabang- cabang: A.circumflexa femoris lateralis et.medialis. sedangkan regio femoris dorsalis diberi nutrisi oleh A. perforantes yang merupakan cabang dari A. Circumflexa femoris medialis.Inervasi : sebagian besar regio femoris ventralis diinervasi oleh A. Femoralis dan cabang- cabangnya sedangkan pada regio femoris dorsalis diinervasi oleh N.ischiadicus pars tibialis dan pars fibularis

Dari segi anatomi regio femur disebut normal bila di tulang tersebut tidak terdapat krepitasi,caput femoris tetap berada di acetabulum,spina iliaca mudah diraba dan mungkin dapay terlihat pada orang kurus.Trochanter major pada femur terletak selebar tangan di inferior dari crista iliaca.Patella membuat suatu tonjolan yang jelas. Kedua condyli medialis et lateralis femoris dapat teraba dengan mudah.

- HistologiJaringan Tulang : Oss. Femur merupakan tulang dewasa dimana lapisan Perikondriumnya tersusun atas Fibrous layer dan Osteogenic layer. Dalam kasus fraktur asalkan Osteogenic layernya tidak rusak maka penyembuhan tulang/reposisi dapat dilakukan secara cepat ini dikarenakan susunan sel- sel dari Osteogenic layer merupakan sel- sel muda yang akan berdiferensiasi ke dalam jaringan tulang. Sedangkan sel pembentuk tulang disebut dengan osteoblast. Dan terdapat juga sel-sel tulang yang disebut osteosit. Selain itu di dalam tulang juga terdapat sel-sel yang menghisap tulang yang disebut osteoclas.Jaringan Otot: Secara garis besar susunan histology otot Skletal adalah: terdiri dari muscle bundle yang dilapisi jaringan ikat Epimischium tiap muscle bundle terdiri dari muscle fascicle, antara muscle fascicle dibatasi oleh jaringan ikat perimischium, tiap- tiap muscle fascicle terdiri dari myofibril yang dilapisi jaringan ikat endomischium, dan tiap –tiap myofibril terdiri dari myofilamen.

- Fisiologi

7

Page 8: Makalah skenario I.doc

Tulang adalah anggota gerak pasif.Tulang mempunyai beberapa fungsi yaitu menjaga berdirinya tubuh,melindungi organ,membentuk persendian,dan tempat melekatnya ligament-ligamen dan otot.Sehingga bila tulang mengalami kerusakan atau mengalami fraktur maka tulang tidak dapat melakukan fungsinya untuk sementara waktu.

- PatofisiologisPatah tulang dipengaruhi oleh beberapa faktor :1. Faktor ekstrinsik

Adalah gaya dari luar yang bereaksi pada tulang Tergantung dari besarnya,waktu/lamanya dan arah gaya

tersebut dapat menyebabkan patah tulang Beberapa macam gaya : gaya tension,gaya kompresi,gaya

shear

2. Faktor intrinsicBeberapa sifat-sifat yang penting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya fraktur:

Kapasitas absorbsi dari energi Daya elastisitas Daya terhadap kelelahan Densitas/kepadatan

- Patomekanisme Deformitas pada tungkai bawah kanan Krepitasi pada bagian region femoris dextra Nyeri tekan Fungsio laesia

- Jenis Penyakit yang berhubungan Osteomyelitis Tumor pada Kelenjar Getah Bening Emboli Lemak Malunion = kegagalan penyambungan tulang yan patah Delayed Malunion = keterlambatan penyambungan tulang yang

patah Syok

- Gejala kliniso Paha bagian kanan terlihat membengkako Ada tanda fungsio laesiao Nyeri tekan dan nyeri gerako Adanya deformitas

8

Page 9: Makalah skenario I.doc

o Adanya pemendekan tungkai bawah

- Pemeriksaan Fisik PenyakitHasil Anamnesa: Nama : Pak JOUmur : 50 tahunKeluhan utama : tidak bisa berjalan dikarenakan nyeri yang sangat

akibat kaki tertindis motorOnset (awal timbulnya) : 5 hari yang lalu, ketika naik sepeda motor

lalu tertubruk Mobil hingga jatuh dan kaki kanan tertindis sepeda motor

Kualitas Nyeri : Nyerinya terasa terus tidak berhentiKeluhan Penyerta : daerah yang nyeri terasa panas, pusing dan sedikit meriang

Sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini, pengobatan pertama dilakukan di “sangkal putung” diberi obat berupa ramuan yang ditempelkan ke luka dan diminum namun tak terjadi perubahan

Hasil Pemeriksaan FisikInspeksi : - terjadi edema pada region femoralis dextra disertai

deformitas- vulnus terletak pada regio tibialis dextra- disekitar vulnus tampak adanya puss/nanah

Palpasi : - kaku pada region femoris- Nyeri tekan- vulnus pada regio tibialis dextra berukuran : panjang x

lebar x tinggi = 4cm x 0,5 cm x 0,5 cm- teraba adanya krepitasi (terasa pecah waktu dipegang)

pada femur- move: adanya gerakan abnormal- edema pada regio femoralis

- Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang berupa Radiologi/Rontgen didapatkan : “Close Compound Fraktur Corpus Femur Dextra”

V. HIPOTESA AWAL DAN DIAGNOSA BANDINGHipotesa awal kami adalah yang terjadi pada kaki pak Jo merupakan fraktur Corpus Femur.

9

Page 10: Makalah skenario I.doc

Sedangkan Diagnosa Bandingnya (Different diagnosa) pembengkakan bisa diakibatkan oleh Tumor pada kelenjar limfe. Sedangkan kemungkinan penyebab edema antara lain :1. Penurunan konsentrasi protein plasma menyebabkan penurunan

tekananosmotic plasma. 2.   Peningkatan permeabilitas dinding kapiler menyebabkan protein

plasma yang keluar dari kapiler ke cairan interstisium disekitarnya lebih banyak. Sebagai contoh, melalui pelebaran  pori –pori kapiler yang dicetuskan oleh histamin pada cedera jaringan atau reaksi alergi .

3.    Peningkatan tekanan vena , misalnya darah terbendung di vena , akandisertai peningkatan tekanan darah kapiler, kerena kapiler mengalirkan isinya kedalam vena.

4.      Penyumbatan pembuluh  limfe menimbulkan edema,karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui sistem limfe.

VI. ANALISISFRAKTUR BATANG FEMURA. Gejala Klinis

Paha bagian kanan terlihat membengkak Ada tanda fungsio laesia Nyeri tekan dan nyeri gerak Adanya deformitas Adanya pemendekan tungkai bawah

B. Berdasarkan Hasil Pemeriksaan fisik :Inspeksi : - terjadi edema pada region femoralis dextra disertai

deformitas- vulnus terletak pada regio tibialis dextra- disekitar vulnus tampak adanya puss/nanah

Palpasi : - kaku pada region femoris- Nyeri tekan- vulnus pada regio tibialis dextra berukuran : panjang x

lebar x tinggi = 4cm x 0,5 cm x 0,5 cm- teraba adanya krepitasi (terasa pecah waktu dipegang)

pada femur- move: adanya gerakan abnormal- edema pada regio femoralis

EDEMAInspeksi : - terlihat biru sekitar region femoralis

10

Page 11: Makalah skenario I.doc

Palpasi : - bagian yang bengkak saat ditekan waktu untuk kembali agak lama

- terasa panas atau hangat pada bengkak- adanya nyeri tekan

VII. HIPOTESA AKHIR (DIAGNOSIS)Menurut hipotesa akhir kami pada kaki Pak Jo mengalami Fraktur

Corpus Femur karena menurut analisis dari hipotesa awal (differential diagnosis) didapatkan gejala klinis yang mengarah pada Fraktur corpus Femur antara lain : Ditemukan adanya fungsio laesia Adanya nyeri tekan Adanya nyeri gerak Adanya deformitas bagian tungkai bawah dextra Adanya bengkak atau edema pada region fomoris di anteromedial

a. pada kaki pak Jo terjadi “Close Compound Fraktur Corpus Femur Dextra” yang artinya Patah kaki tertutup pada Corpus/shaft femur bagian kanan, pada kasus ini fragmen proximal dalam keadaan flexi oleh: M.iliopsoas; abduksi oleh M.gluteus medius dan M.Gluteus minimus; dan rotasi lateral pleh M.Gluteus Maximus, M.Piryformis, M.Obturator Internus, M.Gemelli, dan M.quadratus Femoris. Dimana semua otot-otot fragmen Proximal ini menarik otot-otot fragmen distal melalui otot-otot Hamstring dan Quadriceps sehingga terlihat kaki memendek/lebih kecil/deformitasFraktur pada corpus femur ini menyebabkan terjadinya fungsio lesa pada kaki pak Jo/tidak bisa berjalan

b. Edema, yang terjadi pada region Femoralis yang terjadi fraktur merupakan pembengkakan yang disebabkan penimbunan cairan jaringan sebagai akibat ketidakseimbangan Peningkatan permeabilitas dinding kapiler yang menyebabkan protein plasma yang keluar dari kapiler ke cairan interstisium disekitarnya lebih banyak dengan cairan jaringan sehingga terjadi penumpukan cairan berlebih di dalam region tempat terjadinya fraktur. Hal ini disebabkan posisi/keadaan fraktur yang menyebabkan struktur di

11

Page 12: Makalah skenario I.doc

sekitarnya ikut mengalami kerusakan seperti pada kapiler darah Penimbunan cairan jaringan ini menyebabkan pembengkakan dan terjadi debris/panas di sekitar region femoralis dextra. Panas ini disebabkan karena tekanan Osmotic pada plasma dan pembuluh tinggi dan seperti yang telah diketahui bahwa tekanan yang tinggi dapat berakibat pada meningkatnya suhu.

c. Vulnus yang terjadi pada regio tibialis dextra kaki pak Jo memiliki kedalaman 0,5 cm yang jika dimasukkan ke dalam klasifikasi luka berdasarkan tingkat kedalamannya maka termasuk luka jenis Avulsi yang merupakan jenis luka robekan yang mengenai struktur dalam luka tersebut. Penanganan luka yang kurang intensif baik dari si penderita maupun dari sangkal putung tersebut menyebabkan terjadinya infeksi yaitu kolonialisasi dari species asing dalam hal ini adalah bakteri. Bakteri di dalam luka melakukan aktifitas memperbanyak diri sehingga menyebabkan luka menjadi semakin kronik. Dalam aktivitas selanjutnya bakteri akan terus memperbanyak diri untuk melakukan patogenesis sehingga akan terjadi proses peradangan hal ini akan direspon tubuh dengan memfagositnya melalui sel darah putih (leukosit) yang dalam Jaringan berbentuk Makrofag, aktifitas makrofag ini akan mengikat dan membunuh bakteri dan membawanya keluar dalam bentuk nanah/puss proses ini akan terus berlanjut dan apabila bakteri yang mempatogenesis semakin banyak maka kuantitas nanah yang dihasilkanpun juga semakin banyak. Hal ini wajar dikarenakan dalam waktu 1-5 hari setelah luka merupakan proses inflamasi/peradangan yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri yang menimbulkan nanah/puss ini disebut Infeksi Patogenic dan pada umumnya bakteri yang menyebabkannya berasal dari familia Strptoccocus.

VIII. MEKANISME DIAGNOSISTanda Sepsis

(Kalor, tumor, dolor)

Fungsio Lesia

12

Page 13: Makalah skenario I.doc

Deformitas tungkai bawah

Fraktur Femur

IX. METODE TERAPI Terapi pada Vulnus Apertum :

Pembersihan luka dan daerah sekitarnya Diberi kompres dengan Alkohol lalu diberi betadine Diberi Antibiotika bila perlu ATS prophylaktis

Terapi pada Fraktur Corpus Femur :A. Pertolongan darurat (emergency)

Pemasangan bidai ( splint ) berfungsi untuk:1. Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut2. Mengurangi rasa nyeri3. Menekan kemungkinan terjadinya emboli lemak dan syok.4. Memudahkan transportasi dan pengambilan foto.

B. Pengobatan definitifReposisi segera secara tertutup ( Closed reduction ) :1. Reposisi tertutup untuk mereposisi. Terbatas hanya pada

tulang tertentu.2. Traksi dengan tarikan ekstremitas bagian distal.

Immobilisasi :1. Pemasangan Gips ( Plaster of Paris Cast ), merupakan bahan

kuat yang dibungkuskan disekitar tulang yang patah2. Penarikan Traksi secara kontinyu, merupakan cara

menggunakan bebanuntuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya ada 2 macam traksi yaitu: traksi kulit atau traksi tulang reposisi terbuka (open reduction) : Melakukan reposisi dengan cara operasi kemudian melakukan immobilisasi dengan fiksasi menggunakan plat, pen atau kawat ( wire).

13

Page 14: Makalah skenario I.doc

C. Rehabilitasi :Tujuan utama :1. Mempertahankan ruang gerak sendi.2. Mempertahankan kekuatan otot.3. Mempercepat proses penyembuhan luka.4. Mempercepat pengembalian fungsi penderita.Latihan terdiri dari :- Mempertahankan ruang gerak sendi- Latihan otot.- Latihan berjalan.

X. PROGNOSIS DAN KOMPLIKASIPrognosis : Tergantung usia pasien,dan berat atau ringan derajat fraktur Cepat tidaknya tindakan medis Tergantung kemampuan finansial

Komplikasi : Osteomyelitis Syok Emboli lemak Delayed Union Non-union Infeksi

14