Makalah sistem pernapasan 7

20
i MAKALAH BIOLOGI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA D I S U S U N OLEH: SUSILA WATI Kelas: XI IPA 1 SMA NEGERI REBANG TANGKAS KECAMATAN REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN

Transcript of Makalah sistem pernapasan 7

Page 1: Makalah sistem pernapasan 7

i

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

SUSILA WATI

Kelas: XI IPA1

SMA NEGERI REBANG TANGKAS

KECAMATAN REBANG TANGKAS

KABUPATEN WAY KANAN

Page 2: Makalah sistem pernapasan 7

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik

dan hidayahnya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan

judul “Sistem Pernapasan Manusia”

Dalam penyusunan makalah ini, kelompok kami menyadari masih banyak terdapat

kekurangan-kekurangan baik dari segi penulisan, penyusunan maupun dari segi isinya, oleh

karena itu kelompok kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca dan dosen pembimbing, sehingga penyusunan selanjutnya dapat lebih sempurna.

Kami mengharapkan semoga makala ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Rebang Tangkas, 26 Januari 2015

Penyusun

Page 3: Makalah sistem pernapasan 7

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

2.1 Definisi dan Pengertian Sistem Pernapasan ................................................................. 2

2.2 Jenis-jenis Pernapasan .................................................................................................. 2

2.3 Teknologi Sistem Pernapasan ........................................................................................ 14

BAB III KESIMPULAN .................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 17

3.2 Saran ............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah sistem pernapasan 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang

karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas

di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan

luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.

Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk

pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang

digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran

gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem

pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup

1.1.1 Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot interkosta

bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.

1.1.2 Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea

1.1.3 Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka

1.1.4 Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan keparu-

paru

1.1.5 Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Jelaskan pengertian sistem pernafasan.

1.2.2 Jenis – jenis pernapasan

1.2.3 Alat – alat Sistem Pernapasan beserta fungsinya

1.2.4 Penyakit yang sering timbul pada sistem Pernapasan beserta gejala dan

penanggulangan

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Memahami pengertian sistem pernapasan.

1.3.2 Mengetahui Jenis – jenis pernapasan.

1.3.3 Memahami Organ sistem pernapasan beserta fungsinya

1.3.4 Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan dan cara

penanggulangannya.

Page 5: Makalah sistem pernapasan 7

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan pengertian Sistem Pernapasan

Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk

mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur

sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,

yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.

Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan

darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah

dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara

dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih

besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka

udara akan keluar.

2.2 Jenis-Jenis Pernapasan

1. Pernapasan Dada

adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat

dibedakan sebagai berikut

-Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada

membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar

sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

-Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke

posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.

Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,

sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut

adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan

sebagai berikut:

-Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,

akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga

udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi

semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai

Page 6: Makalah sistem pernapasan 7

3

akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga

udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2.3 Alat-Alat Sistem Pernapasan

Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan

sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia

terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang

tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

1.Rongga hidung ( cavum nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).Rongga hidung

berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat

saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring

partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak

kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi

untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari

lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula

(glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang

dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu

tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan

juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.

2. Faring ( tekak)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,

terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusundari otot rangka. Faring berfungsi

sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu

saluran pernapasan ( nasofaring)pada bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada

bagian belakang.

3. Laring (pangkal tenggorokan)

Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilanbuah tulang

rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untukmenutup serta membuka glotis.

Glotis adalah lubang mirip celah yangmenghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki

katup yang disebutepiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga

makanantidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambilberbicara

dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karenasaluran pernapasan pada

saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian,saraf kita akan mengatur agar peristiwa

menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan

kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya

Page 7: Makalah sistem pernapasan 7

4

pita suara. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar

sebagai suara.

4. Tenggorokan ( trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagiandi leher dan

sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,dikelilingi oleh cincin tulang

rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.Silia silia ini berfungsi menyaring benda-benda

asing yang masuk ke saluranpernapasan.

2.4 Kelainan/Gangguan Sistem Pernapasan/Respirasi pada Manusia

1. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup

serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap,

serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga

dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyebab,

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-

paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis

sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah

serat yang terhirup.Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan,

konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari

partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

Plak pleura (klasifikasi), Mesotelioma maligna, Efusi pleura.

Penyembuhan,

Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari

paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot

untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka

(masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan

pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan

pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.

Page 8: Makalah sistem pernapasan 7

5

Pencegahan,

Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.

Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih

sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah

terpapar 40 tahun lalu.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan

dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber

penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci

pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah.

Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri

atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.

2. Asma

Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena

hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini

bersifat sementara.

Penyebab,

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan

yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini

dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara

dingin dan olahraga. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan

jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan

(inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari

saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus

berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap

awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti

histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan

pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan

bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing

(alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi

jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan

juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Page 9: Makalah sistem pernapasan 7

6

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan

lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Pengobatan,

Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera

untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah

serangan.

Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang

terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.

Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.

Bronkodilator yang yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya

adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala

dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik

(yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping

terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek

samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.

Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung

selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena

mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.

Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup)

dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam

saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang

mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau

daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.

Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-

oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai

kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena

(melalui pembuluh darah).

Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat,

karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu

banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali

mengkonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek

samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis

yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung

Page 10: Makalah sistem pernapasan 7

7

berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan

kejang.

Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala

asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan

berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran

udara terhadap sejumlah rangsangan.

Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi

serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler

corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak

dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan)

diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala

asma.

Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan

menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk

mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk

anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus

diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.

Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi

kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin.

Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang

sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.

Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru

untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien

(bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).

Pencegahan,

Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang

dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

3. Bronkientasis

Bronkientasis adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran

pernapasan yang besar.

Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan

merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial, baik secara langsung

Page 11: Makalah sistem pernapasan 7

8

maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya. Keadaan ini mungkin menyebar luas,

atau mungkin muncul di satu atau dua tempat.

Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang,

tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan

menyempit. Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang

terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang disebabkan oleh adanya

respon imunologis terhadap jamur Aspergillus).

Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan

komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan. Lapisan dalam (mukosa)

dan daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernapasan

dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari: sel penghasil lendir sel

bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir ke

bagian atas atau keluar dari saluran pernapasan

sel-sel lainnya yang berperan dalam kekebalan dan sistem pertahanan tubuh, melawan

organisme dan zat-zat yang berbahaya lainnya.

Struktur saluran pernapasan dibentuk oleh serat elastis, otot dan lapisan kartilago (tulang rawan),

yang memungkinkan bervariasinya diameter saluran pernapasan sesuai kebutuhan. Pembuluh

darah dan jaringan limfoid berfungsi sebagai pemberi zat makanan dan sistem pertahanan untuk

dinding bronkus.

Pada bronkiektasis, daerah dinding bronkus rusak dan mengalami peradangan kronis, dimana sel

bersilia rusak dan pembentukan lendir meningkat. Ketegangan dinding bronkus yang normal

juga hilang. Area yang terkena menjadi lebar dan lemas dan membentuk kantung yang

menyerupai balon kecil. Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak, yang sering

menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan kemudian merusak

dinding bronkus.

Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil (alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia,

jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan paru-paru. Pada kasus yang berat, jaringan parut

dan hilangnya pembuluh darah paru-paru dapat melukai jantung.

Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan

batuk darah. Penyumbatan pada saluran pernapasan yang rusak dapat menyebabkan rendahnya

kadar oksigen dalam darah.

Penyebab,

Batuk menahun bisa disebabkan oleh:

Page 12: Makalah sistem pernapasan 7

9

Infeksi pernapasan, Campak, Pertusis, Infeksi adenovirus, Infeksi bakteri contohnya Klebsiella,

Staphylococcus atau Pseudomonas br>- Influenza, Tuberkulosa, Infeksi jamur, Infeksi

mikoplasma, Penyumbatan bronkus, Benda asing yang terisap, Pembesaran kelenjar getah

bening, Tumor paru, Sumbatan oleh lendir, Cedera penghirupan, Cedera karena asap, gas atau

partikel beracun, Menghirup getah lambung dan partikel makanan, Keadaan genetik, Fibrosis

kistik, Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener, Kekurangan alfa-1-antitripsin, Kelainan

imunologik , Sindroma kekurangan imunoglobulin, Disfungsi sel darah putih, Kekurangan

koplemen, Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, kolitis ulserativa

Keadaan lain :

Penyalahgunaan obat (misalnya heroin), Infeksi HIV, Sindroma Young (azoospermia

obstruktif), Sindroma Marfan.

Pengobatan,

Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan

penyumbatan saluran pernapasan serta mencegah komplikasi.Drainase postural yang dilakukan

secara teratur setiap hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak. Seorang

terapis pernapasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang

efektif.Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan ekspektoran.

Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan

respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat.

Pencegahan,

Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka

kejadian bronkiektasis.

Vaksin influenza berkala membantu mencegah kerusakan bronkus oleh virus flu. Vaksin

pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.

Minum antibiotik dini saat infeksi juga mencegah bronkiektasis atau memburuknya

penyakit.

Pengobatan dengan imunoglobulin pada sindroma kekurangan imunoglobulin mencegah

infeksi berulang yang telah mengalami komplikasi.

Penggunaan anti peradangan yang tepat (seperti kortikosteroid), terutama pada penderita

bronkopneumonia alergika aspergilosis, bisa mencegah kerusakan bronkus yang akan

menyebabkan terjadinya bronkiektasis.

Page 13: Makalah sistem pernapasan 7

10

Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti

bedak atau silika) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya penyakit.

Masuknya benda asing ke saluran pernapasan dapat dicegah dengan: - memperhatikan apa

yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya - menghindari kelebihan dosis obat dan alkohol -

mencari pengobatan medis untuk gejala neurologis (seperti penurunan kesadaran) atau gejala

saluran pencernaan (seperti regurgitasi atau batuk setelah makan).

Tetes minyak atau tetes mineral untuk mulut atau hidung jangan digunakan menjelang tidur

karena dapat masuk ke dalam paru.

Bronkoskopi dapat digunakn untuk menemukan dan mengobati penyumbatan bronkus

sebelum timbulnya kerusakan yang berat.

4. Penyakit Batuk rejan

Penyakit Batuk rejan atau juga dikenali sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris

Whooping Cough adalah satu penyakit menular. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta kasus

per tahun, dan menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari WHO). Penyakit ini

biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen kasus ini terjadi di negara

berkembang.

Penyebab,

penyakit ini biasanya disebabkan oleh bacterium Bordetella namun tidak jarang diakibatkan oleh

B. Parapertussis.

Pengobatan,

Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam

kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa

dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan

langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan

yang hilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka

diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan

dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik

eritromycin.

Pencegahan,

Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. Diharapkan kemugkinan terkenanya

pertusis akan makin rendah dengan diberikan nya imunisasi, dan gejala penyakit pun tidak akan

seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.

Page 14: Makalah sistem pernapasan 7

11

5. Bronkitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada

penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru)

dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Penyebab,

Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri

(Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan

saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari: Sinusitis kronis,

Bronkiektasis, Alergi Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

Berbagai jenis debu, Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen

sulfida, sulfur dioksida dan bromin, Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen

dioksida, Tembakau dan rokok lainnya.

Pengobatan,

Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan

aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen.

Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

6. Faringitis

Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang

menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok.

Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang lemah.

Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan

makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek. faringitis ada

yang akut dan kronis,

Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang

disertai demam dan batuk.

Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya

tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.

Page 15: Makalah sistem pernapasan 7

12

7. Infeksi Saluran Napas Atas

Infeksi saluran napas atas dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi

Saluran naPas Atas) atau URI dalam bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang

melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.

Penyembuhan,

Penyembuhannya melalui terapi. Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian

antibiotik walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan

sendirinya tanpa pemberian obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat

penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic, selain itu

dengan pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial,

pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak

terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah

berlanjut dengan gejala dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik

merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg

terlibat.

8. Influensa

Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah penyakit menular burung

dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa).

Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita. Pada manusia,

gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan

mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk,

influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian

terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.

Pencegahan,

Sebagian besar virus influensa disebarkan melalui kontak langsung. Seseorang yang menutup

bersin dengan tangan akan menyebarkan virus ke orang lain. Virus ini dapat hidup selama

berjam-jam dan oleh karena itu cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun Minumlah yang

banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun Hiruplah udara segar secara teratur

terutama ketika dalam cuaca sejuk

Cobalah bersantai agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh karena dengan

bersantai dapat membantu sistem kekebalan tubuh merespon terhadap virus influensa

Kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis dianjurkan diimunisasi. Namun

perlu adanya alternatif lain dalam mengembangkan imunitas dalam tubuh sendiri, melalui

makanan yang bergizi dan menjahui potensi-potensi yang menyebabkan influensa

Page 16: Makalah sistem pernapasan 7

13

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dengan mengkonsumi 200 ml yoghurt rendah lemak

per hari mampu mencegah 25% peluang terkena influensa dikarenakan yoghurt mengandung

banyak laktobasilus

9. Paru-paru hitam

Paru-paru hitam adalah suatu penyakit paru-paru yang disebabkan karena menghirup

debu batubara dalam jangka panjang. Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan pneumokoniosis

pekerja batubara, dapat terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan komplikata. Tipe simplek

biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal.

Penyebab,

Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang

lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa

memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita paru-paru hitam

berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara. Kebanyakan

pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000

orang.

Pengobatan,

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal

jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernafasan, maka diberikan

bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan lebih

lanjut.

Pencegahan,

Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja.

Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga

penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja

tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk

menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.

10. Difteri

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium

diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan

kulit yang terluka. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan demam secara tiba-

tiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan.

Penyebab,

Page 17: Makalah sistem pernapasan 7

14

Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar

seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran

pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. Tingkat kematian akibat difteri

paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga

hingga empat hari.

Pengobatan,

Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik.

Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran

toksin.

Pencegahan,

Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa

yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

2.5 Teknologi Yang Berkaitan Dengan Sistem Pernapasan

Dengan semakin berkembangnya teknologi internet, situs mengobati.org berusaha untuk

memberikan informasi kesehatan dan artikel biologi sekolah untuk memudahkan anda mencari

masukan yang dapat dijadikan bahan referensi anda.

Pada kesempatan kali ini, mengobati.org akan sedikit membahas artikel dan informasi mengenai

" Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan ".

Pada artikel singkat ini, mengobati.org memberikan beberapa artikel yang dapat anda jadikan

masukan.

Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan

Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan – Sistem pernapasan atau sistem

respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat,

Page 18: Makalah sistem pernapasan 7

15

sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam

paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga

mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk

hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

Alat bantu atau Teknologi yang digunakan dalam sistem pernapasan manusia sebagai

berikut :

Trakeotomi

Teknologi Trakeotomi Pernapasan

Trakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan.

Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan

penyumbatan pada saluran pernapasannya.

Pulmotor

Pulmotor alat bantu pernapasan

Pulmotor : alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan

pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena

sengatan listrik.

Page 19: Makalah sistem pernapasan 7

16

Spirometer

Spirometer teknologi pernafasan

Spirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang

serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.

Oxygen catheter

Oxygen catheter

Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke

dalam lubang hidung.

Page 20: Makalah sistem pernapasan 7

17

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk

mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur

sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb :

Pernapasan Dada

adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat

dibedakan sebagai berikut

· Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada

tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk

ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi

kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada

tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan Perut

adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan

sebagai berikut:

· Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada

membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di

luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi

semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai

akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,

sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

3.2 Saran

3.2.1 Penulis berharap agar Pembaca dapat mengerti tentang Sistem Pernapasan mulai dari

Definisi sampai dengan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam Sistem pernapasan.

3.2.2 Mahasiswa selaku calon perawat dapat lebih mengenal tentang pembahasan ini, dan dapat

mensosialisasikan kepada masyarakat luas disekitarnya.