Makalah sistem pemerintahan campuran
-
Upload
sahrul-aza-hati -
Category
Data & Analytics
-
view
1.091 -
download
13
Transcript of Makalah sistem pemerintahan campuran
i
MAKALAH
SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. RINDI STIAWATI
2. SUPREHATIN
3. IDA FARIDA
4. ADI RIANTO
5. RIKO ARDIANTO
Kelas: XII IPA
SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATEN WAY KANAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun pokok bahasan yang dikaji dalam makalah ini adalah tentang
”Sistem Pemerintahan Campuran” yang bertujuan untuk melengkapi tugas mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan .
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak yang turut berpartisipasi langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah
ini.. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang turut memberikan
dukungan baik berupa materil maupun moril.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan
dan kesilapan baik dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun yang bisa menjadi bahan acuan dan
pertimbangan bagi penulis untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian harinya.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian
umumnya dan bagi penulis khususnya untuk memahami Sistem Pemerintah Negara Indonesia.
Rebang Tangkas, 15-09-2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUA
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Bentuk Pemerintahan ..................................................................................................... 2
B. Sistem Pemerintahan ........................................................................................................ 2
C. Sistem Pemerintahan Campuran ...................................................................................... 2
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 4
B. SARAN ............................................................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan Negara, baik itu
secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi
sistem yang kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat
dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup
masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dancenderung statis.
Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan berlangsung dalam
waktu yang lama maka akan timbul pergesekan dari pihak minoritas yang merasa normalitasnya
terganggu. Seiring dengan tumbuhnya ide – ide dan pemikiran baru seiring perkembangan
zaman di suatu komunitas minoritas, tidak menutup kemungkinan di beberapa negara terjadi
tindakan separatisme dan hal ini mendapat dukungan dari mayoritas yang menganggap sistem
pemerintahan yang diterapkanmemberatkan rakyat di negara tersebut sehingga memuluskan
gerakan separatisme. Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan campuran?
3. Contoh negara yang menganut sistem pemerintahan campuran?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan salah satu bentuk
pemerintahan yang ada di berbagai negara dan contoh negara yang menganutnya.
2
BAB II
PENDAHULUAN
A. Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian
institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk menegakkan
kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Definisi ini tetap berlaku bahkan untuk
pemerintahan yang tidak sah atau tidak berhasil menegakkan kekuasaannya. Tak tergantung dari
kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap merupakan suatu bentuk pemerintahan. Beberapa
bentuk pemerintahan yang pernah ada antara lain sebagai berikut:
B. Sistem Pemerintahan
1. Pengertian sistem pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu: “sistem” dan
“pemerintahan”. Sistem berarti keseluruhan yang terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap
keseluruhannya, sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-
bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi
keseluruhnya itu. Dan pemerintahan dalam arti luas mempunyai pengertian segala urusan yang
dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara itu
sendiri. Dari pengertian itu, maka secara harfiah sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai
suatu bentuk hubungan antar lembaga negara dalam menyelenggarakan kekuasaan-kekuasaan
negara untuk kepentingan negara itu sendiri dalam rangka untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya.
a. Sistem Campuran (Quasi)
Sistem Quasi pada hakekatnya merupakan bentuk variasi dari sistem pemerintahan
parlementer dan sistem pemerintahan presidensiil. Hal ini disebabkan situasi dan kondisi yang
berbeda sehingga melahirkan bentuk-bentuk semuanya. Apabila dilihat dari kedua sistem
pemerintahan di atas (parlementer dan prsidensiil), sistem pemerintahan quasi bukan merupakan
bentuk sebenarnya. Dalam sistem ini dikenal bentuk quasi parlementer dan quasi presidensiil.
Pada sistem pemerintahan quasi presidensiil itu lebih menonjolkan ciri atau unsur dari sistem
presidensiilnya dibanding sistem parlementer, begitupun sebaliknya sistem quasi parlementer itu
lebih meninjolkan ciri atau unsur sistem parlementernya.
Sistem pemerintahan campuran ini merupakan kombinasi/campuran dari sistem
pemerintahan presidensial dan parlementer. Mengapa demikian? Ini ditandai dengan adanya
presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.Contoh
Negara yang menggunakan sistem pemerintahan campuran yaitu Perancis.
Sistem Pemerintahan Negara Perancis
Negara Perancis saat ini (terkenal dengan istilah Republik Kelima) merupakan sebuah
negara Republik dan berbentuk negara kesatuan. Perancis menganut sistem pemerintahan semi
3
presidensiil. Mengapa disebut semi Presidensiil? Ini dikarenakan dalam menjalankan roda
pemerintahan, Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dibantu oleh seorang
Perdana Menteri. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan yang presidensiil secara murni
dimana Presiden hanya menjalankan pemerintahan seorang diri dengan hanya dibantu kabinet.
Untuk urusan legislatif, Perancis menggunakan sistem parlemen 2 pintu (bikameral) yang terdiri
dari National Assembly (sidang Nasional) dan Senat Tidak Berpendapat (Perliament
Sovereignity). Hal ini berbeda dengan Indonesia yang mempunyai sistem legislatif trikameral (3
pintu) yang terdiri dari MPR, DPR, dan DPRD. Di Perancis, parlemen dapat membubarkan
kabinet sehingga pihak mayoritas menjadi penentu pilihan pemerintah. Walaupun demikian,
Presiden tidak dipilih oleh parlemen tetapi dipilih secara electoral college yang terdiri dari
wakil-wakil daerah / kota.
Dalam menjalankan sistem pemerintahan di perancis, kabinet yang anggotanya terdiri
dari dewan - dewan menteri berada dibawah kepemimpinan Perdana Menteri. Sedangkan
Presiden bersama dengan Sidang Nasional dan Parliement Sovereignity akan mengangkat
Dewan Konstitusi. Dewan Konstitusi ini anggotanya terdiri dari 9 orang yang tugas utamanya
adalah mengawasi ketertiban dalam proses pemilihan presiden dan parlemen serta mengawasi
pelaksanaan referendum.
Konstitusi yang dianut oleh Negara Perancis adalah konstitusi tertulis. Namun bila
dibandingkan dengan negara-negara yang lain, konstitusi Perancis ini lebih regid (lebih kaku).
Terjadi pemisahan kekuasaan yang jelas antara legislatif yang ada di tangan parlemen, Eksekutif
di tangan Presiden, dan Yudicial di tangan badan kehakiman. Mengenai Badan Kehakiman, para
hakim ini diangkat oleh eksekutif dan terbagi menjadi dua. Yaitu Peradilan Kasasi (Court of
Casation) dan Peradilan Hukum Administrasi. Dalam perkara-perkara yang rumit dan berat,
penanganannya akan dilakukan oleh Tribunal des Conflits.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Quasi pada hakekatnya merupakan bentuk variasi dari sistem pemerintahan
parlementer dan sistem pemerintahan presidensiil. Hal ini disebabkan situasi dan kondisi yang
berbeda sehingga melahirkan bentuk-bentuk semuanya. Apabila dilihat dari kedua sistem
pemerintahan di atas (parlementer dan prsidensiil), sistem pemerintahan quasi bukan merupakan
bentuk sebenarnya. Dalam sistem ini dikenal bentuk quasi parlementer dan quasi presidensiil.
Pada sistem pemerintahan quasi presidensiil itu lebih menonjolkan ciri atau unsur dari sistem
presidensiilnya dibanding sistem parlementer, begitupun sebaliknya sistem quasi parlementer itu
lebih meninjolkan ciri atau unsur sistem parlementernya.
Sistem pemerintahan campuran ini merupakan kombinasi/campuran dari sistem
pemerintahan presidensial dan parlementer. ditandai dengan adanya presiden sebagai kepala
negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.Contoh Negara yang menggunakan
sistem pemerintahan campuran yaitu Perancis
B. Saran-saran
Dengan memahami sistem pemerintahan di berbagai negara, terutama negara maju, diharapkan
kita mampu membandingkannya dengan sistem pemerintahan negara kita, sehingga kita dapat
menyimpulkan mengapa negara kita sangat terlambat sekali maju, bahkan dibandingkan dengan
negara muda yang beru lahir. Serta dapat mengkritik sistem pemerintahan negara kita dengan
kritikan yang membangun.
5
DAFTAR PUSTAKA
Busroh, Abu Daud. Ilmu Negara . Jakarta: Bumi Aksara,2001
Soehino. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty, 2002
Kansil, CST. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Rieka Cipta, 2001
Lubis, M.Solly. Ilmu Negara. Maju Mundur,2007
http://politea. Wordpress. com/2007/01/14/bentuk-bentuk-pemerintahan