Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

51
TUGAS ETIKA PROFESI DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI TUGAS 1 Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan PemerintahanOLEH KELOMPOK I Dewa Gede Anom Surya Praktiyasa (1204505045) I Gede Yogi Adi Saputra (1204505061) I Nyoman Gede Pradjana (1204505071) I Nyoman Try Adi Sukma (1204505088) JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Transcript of Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Page 1: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

TUGAS ETIKA PROFESI DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

TUGAS 1 “Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan

Pemerintahan”

OLEH KELOMPOK

I Dewa Gede Anom Surya Praktiyasa (1204505045)

I Gede Yogi Adi Saputra (1204505061)

I Nyoman Gede Pradjana (1204505071)

I Nyoman Try Adi Sukma (1204505088)

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2015

Page 2: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

1.1 PT. POS Indonesia

1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan (PT. POS Indonesia)

Perusahaan PT. POS INDONESIA merupakan perusahaan nmilik Negara

yang bergerak di bidang pendistribusian barang-barang pos seperti surat, dokumen,

dan paket. sebuah perusahaan besar yang juga memiliki cabang pasti memiliki

seorang yang menguasai ilmu Teknologi Informasi untuk kelancaran pendistribusian

Informasi. Sebagai contoh pada Perusahaan Kantor Pos memiliki seorang IT Manajer

yang bertugas untuk memanjemen di bagian Teknologi Informasi, di bagian tersebut

memiliki wewenang tersendiri, seperti contoh mengorganisasi dan memanajemen

aplikasi Teknologi Informasi untuk kelancaran operasional di pendistribusian

informasi di Perusahaan Kantor Pos Tersebut.

1.1.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan (PT. POS Indonesia)

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos

pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron

van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin

keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-

kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.

Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada

publik.

Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan

Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua

tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah

melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Perubahan Status Pos Indonesia

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari

Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh

seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih

diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga

statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Page 3: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang

sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan

Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro

yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan

dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17

tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas

dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan

kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan

memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu

titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen

kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di

Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi,

jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi

elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang

terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan

untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia

mampu diidentifikasi dengan akurat.

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan (PT. POS Indonesia)

1.1.3.1 Visi

Menjadi Perusahaan pos terpercaya

1.1.3.2 Misi

1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat

waktu dan nilai terbaik

2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman,

nyaman dan menghargai kontribusi

3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang

menguntungkan dan terus bertumbuh

4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat

Page 4: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh

pemangku kepentingan

1.1.4 Pengorganisasian

1.1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan (PT. POS Indonesia)

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perusahaan (PT. POS Indonesia)

Beberapa Tanggung Jawab seorang IT Manajer pada Perusahaan Kantor Pos,

diantaranya :

1. Manajer Solusi Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada Wakil Kepala

Kantorpos Bidang Umum.

2. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi mengorganisasikan

dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung kelancaran

pelaksanaan operasional di kantorpos sendiri dan Kantorpos Inbound

Teknologi sesuai yang ditetapkan Perusahaan.

Page 5: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaiaman dimaksud ayat (2) Pasal ini,

Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Menyusun dan merencanakan program kerja serta anggaran biaya di

bagiannya.

b. Membuat uraian tugas di bagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku

sebagai pedoman kerja.

c. Mengkoordinir dan mengatur proses pelaksanaan pekerjaan di bagian TI

di Kantor Pos.

d. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya

teknologi (Financial Management);

e. Mengelola pemenuhan kebutuhan UPT terkait dengan layanan TI

(Demand Management);

f. Mengelola tingkat layanan TI (Service Level Management);

g. Mengelola ketersediaan layanan TI (Avaibility Management);

h. Mengelola kesinambungan layanan TI (Service Continuity Management);

i. Mengelola pencatatan konfigurasi sistem layanan TI serta tata cara

perubahan konfigurasi yang diperlukan (Configuration Management);

j. Mengelola proses pengumpulan, menganalis, menyimpan, dan berbagi

ilmu pengetahuan di UPT (Knowledge Management);

k. Mengelola fungsi layanan untuk penerimaan laporan insiden, gangguan,

keluhan, dan permintaan layanan TI (Service Desk/Helpdesk);

l. Mengelola proses yang memonitor seluruh kejadian agar operasi berjalan

normal dan juga mendeteksi dan mengeskalasi kondisi (Event

Management);

m. Mengelola insiden layanan TI yang berupa penerimaan laporan insiden,

penanganan insiden, eskalasi, dan pelaporan insiden layanan TI (Incident

Management);

n. Mengelola permasalahan layanan TI yang berupa identifikasi masalah dari

mulai laporan insiden, penyelesaian masalah, eskalasi permasalahan dan

pelaporan permasalahan layanan TI (Problem Management);

Page 6: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

o. Mengelola pemenuhan permintaan layanan TI (request fullfilment);

p. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang berwenang

untuk mengakses layanan TI (Access Management);

q. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer atau patch, dan

mendistribusikan aplikasi yang beroperasi (Realese and deploy

management);

r. Membuat laporan kinerja aplikasi dan laporan pengeluaran biaya

teknologi ke Regional;

s. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

t. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);

u. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan

kerjanya;

v. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan unit

kerja terkait.

1.1.5 Profesi IT di PT. Pos Indonesia

1.1.5.1 Kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di Perusahaan (PT. POS

Indonesia) yaitu sebagai berikut:

1. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi dalam

meorganisasikan dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung

kelancaran operasional di Kantor Pos,

kemungkinan tindak kejahatan yang dapat di lakukan dalam tanggung jawab

ini yaitu memanipulasikan data yang ada pada perusahaan untuk kepentingan

lain selain dalam konteks kerja.

2. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya teknologi

(Financial Management).

Kemungkinan tindak kejahatan yang terjadi yaitu pemanipulasian data biaya

pengeluaran untuk kepentingan lain dalam konteks kerja sebagai seorang yang

berprofesi TI.

Page 7: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

3. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang berwenang untuk

mengakses layanan TI (Access Management).

Kemungkinan tindak kejahatan yang dapat terjadi yaitu pemberian akses

khusus pada seseorang yang tidak memiliki kepentingan, akses yang diberikan

untuk tujuan tertentu yang nantinya akan mengakibatkan kegagalan system.

4. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer atau patch, dan mendistribusikan

aplikasi yang beroperasi (Release Dan Deploy Management).

Kemungkinan tindak kejahatan yang dapat terjadi yaitu pada pendistribusian

installer atau patch aplikasi. Dalam pendistribusianya ada pihak yang tidak

bertanggung jawab yang menyimapan installer aplikasi atau patch untuk

kepentingan pribadi yang akan berujung kegagalan dalam system

pendistribusian aplikasi perusahaan tersebut.

1.1.5.2 Cara mengantisipasi kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di

Perusahaan (PT. POS Indonesia) yaitu sebagai berikut:

1. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi dalam

meorganisasikan dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung

kelancaran operasional di Kantor Pos,

2. kemungkinan tindak kejahatan yang dapat di lakukan dalam tanggung jawab

ini yaitu memanipulasikan data yang ada pada perusahaan untuk kepentingan

lain selain dalam konteks kerja.

Untuk mengantisipasi tindakan kejahatan yang seperti ini yaitu Dengan sistem

kontrol langsung dari pengawas khusus atau dari Ketua Bidang Umum

langsung untuk mengawasi dalam pertanggung jawaban ini agar tidak terjadi

tindakan pemanipulasian data untuk kepentingan di luar konteks kerja.

3. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya teknologi

(Financial Management).

Page 8: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Kemungkinan tindak kejahatan yang terjadi yaitu pemanipulasian data biaya

pengeluaran untuk kepentingan lain dalam konteks kerja sebagai seorang yang

berprofesi TI.

Untuk mengantisipasi tindakan ini, sama seperti pada poin pengantisipasian

diatas yaitu perlu adanya pengawasan langsung dari Ketua Bidang Umum

sama seperti poin diatas.

4. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang berwenang untuk

mengakses layanan TI (Access Management). Kemungkinan tindak kejahatan

yang dapat terjadi yaitu pemberian akses khusus pada seseorang yang tidak

memiliki kepentingan, akses yang diberikan untuk tujuan tertentu yang

nantinya akan mengakibatkan kegagalan system.

Untuk mengantisipasinya perlu dilakukan pengecekan rutin setiap bulan untuk

mengorganisir pemberian akses pada pengguna yang terdaftar.

5. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer atau patch, dan mendistribusikan

aplikasi yang beroperasi (Release Dan Deploy Management).

Kemungkinan tindak kejahatan yang dapat terjadi yaitu pada pendistribusian

installer atau patch aplikasi. Dalam pendistribusianya ada pihak yang tidak

bertanggung jawab yang menyimapan installer aplikasi atau patch untuk

kepentingan pribadi yang akan berujung kegagalan dalam system

pendistribusian aplikasi perusahaan tersebut.

Mengantisipasi tindakan kejahatan ini dengan membuatkan suatu perjanjian

dan dikuatkan dengan lingdungan hokum agar tidak terjadi kekeliruan

pendistribusian aplikasi perusahaan.

1.1.5.3 HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Dalam aspek hak kepemilikan aplikasi telah di atur dalam pertanggung

jawaban sorang IT manajer pada perusahaan Kantor Pos, pada poin Q, dijabarkan

penyimpanan installer atau patch aplikasi perusahaan. Pertanggung jawaban tersebut

telah diatur karena aplikasi perusahaan tersebut bersifat privacy dan dalam

Page 9: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

pertanggung jawaban aplikasi telah diibuatkan Perjanjian antara perusahaan yang

membangun aplikasi dengan perusahaan yang akan menggunakan aplikasi tersebut.

Dengan perjanjian dan diperkuat dengan kekuatan Hukum tersebut akan memperkuat

dalam penindakan apabila terjadi tindak kecurangan diantara kedua pihak yang tertera

dalam perjanjian tersebut.

1.2 PT. Bamboomedia Cipta Persada

1.2.1 Gambaran Umum Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)

PT. Bamboomedia Cipta Persada saat ini beroperasi di Jl. Merdeka No. 45

Denpasar. Sebelumnya berlokasi di Jalan Jepun Kuning, Lotus garden No. 4

Denpasar, Bali didirikan tahun 2002 oleh Notaris K. Rames Iswara di Denpasar,

dengan Akte No: 51 tgl 25 Maret 2003 Dengan No. SIUP: 1335/22-09/PK/VIII/2003.

Gambar 1.2. Logo PT. Bamboomedia Cipta Persada

PT. Bamboomedia Cipta Persada dikukuhkan sebagai PKP pada tahun 2004

dengan nomor NPWP 02.217.839.6-903.000. Sesuai dengan akte Pasal 3 dari akte no.

73 tersebut dimaksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah dalam bidang

pembuatan software pendidikan.

Digital Corner adalah retail store yang dikelola oleh Bamboomedia. Saat ini

baru membuka gerai pertama di kota Denpasar-Bali. Dengan sistem waralaba yang

nantinya diharapkan bisa dibuka di 99 Kota di Indonesia. Konsepnya menggabungkan

antara penjualan, solusi dan training berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK). Menghadirkan produk-produk terbaik seperti notebook,

lisensi software, digital-toolkit, e-learning, e-business, akses internet mobile, majalah

TI, buku TI, souvenir, T-Shirt gaul komunitas TI, dan lainnya.

1.2.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)

Page 10: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Bamboomedia berawal dari sebuah gagasan dan motivasi untuk dapat

berkarya lebih bebas. Untuk mencapai hal tersebut, kemudian membangun sebuah

bisnis plan untuk diajukan ke sebuah investor yang dihubungi melalui internet. Dari

hasil presentasi yang disimpulkan, dinyatakan bahwa perusahaan ini belum layak

secara bisnis (can’t show the money). Maka dari itu, dengan memegang teguh

keyakinan akhirnya dijalankan dengan modal sendiri atau self-financial.

Pada saat pertama didirikan, perusahaan ini hanya memiliki kantor yang

berukuran kecil dengan perangkat komputer lama dan koneksi internet dial-up. Saat

itu mulai mematangkan strategi kemudian menyewa sebuah tempat di desa Singapadu

- Gianyar. Setelah 1,5 tahun beroperasi, perusahaan ini menyewa tempat di sebuah

Kompleks Perumahan Lotus Garden – Denpasar. Lima Tahun kemudian baru dapat

membeli Gedung Kantor sendiri di Jalan Utama Kota Denpasar. Bekerja dengan

organisasi yang efesien dengan 30 Karyawan, perusahaan skala UKM dengan pola

pikir korporasi. Pada saat ini, Bamboomedia sudah menjadi salah satu software house

yang terkenal di Indonesia. Perusahaan ini memiliki beberapa mitra distribusi yakni

Gramedia, TGA, Karisma dan Reseller di semua Kota. Selain memiliki mantra

distribusi, Bamboomedia juga menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan

besar seperti Microsoft Indonesia, Intel Indonesia, PT. Telkom, PT. Newmont, Bank

NISP dan lain-lain.

1.2.3 Visi dan Misi Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)

Visi PT Bamboomedia Cipta Persada sederhana, yaitu Menuju Kehidupan

yang lebih baik melalui Software dan Kreatifitas. Sedangkan Misi PT Bamboomedia

Cipta Persada adalah menjadi mitra dan penyedia solusi teknologi 6 pembelajaran,

pelatihan berbasis komputer, dan software kreatif yang terbaik di Indonesia. Sesuai

dengan pembukaan UUD 1945 yang menunjukkan bahwa salah satu tujuan dari

Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun sistem

sekolah yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut, memiliki keterbatasan

dalam jangkauan dan akses. Kondisi geografis Indonesia dan tidak meratanya

ketersediaan materi, guru, dosen, dan instruktur pada prakteknya juga menjadi

Page 11: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

pembatas lain. Dampaknya pada masyarakat, ternyata bukan hanya pada pengurangan

kesempatan belajar, namun juga pada ketidakseimbangan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Berlanjut kemudian pada ketidakseimbangan penguasaan

informasi, sumber-sumber ekonomi, dan tentunya ketidakseimbangan hidup yang

lain.

1.2.4 Pengorganisasian

PT. Bamboomedia Cipta Persada memiliki satu dewan direksi dan satu

direktur utama, dimana direktur utama mempunyai dua bagian manajer yaitu

Operasional Manager dan Development Manager. Setiap bagian direktur utama

tersebut memiliki subbagian masing-masing. Operasional Manager memiliki

beberapa subbagian yaitu administrasi & akuntansi, business development,

marketing, public relation, produksi & distribusi dan HRD Personalia, sedangkan

untuk bagaian Development Manager menangani Flexible Training (FlexT), BizT&

BMGames, SimpleBiz, Indoclass.com and OnNet dan development support. Struktur

organisasi PT. Bamboomedia Cipta Persada dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut.

Gambar 1.3. Struktur Organisasi PT. Bamboomedia Cipta Persada

Gambar 1.2 merupakan bagan struktur organisasi dari PT. Bamboomedia

Cipta Persada, adapun penjelasan dari masing-masing bagian yang ada dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 12: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

1. Dewan Direksi

a. Bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan

tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar

pengadilan.

b. Membuat dan memelihara Daftar Pemegang Saham, Risalah RUPS dan

Risalah Rapat Direksi, menyelenggarakan pembukuan Perseroan, melaporkan

kepemilikan sahamnya dan keluarga yang dimiliki pada Perseroan atau

Perseroan lain.

c. Menyiapkan laporan tahunan (termasuk pertanggung jawaban tahunan) untuk

RUPS.

d. Memberikan keterangan kepada RUPS mengenai segala sesuatu yang

berkaitan dengan kepentingan perseroan.

e. Menyelenggarakan RUPS tahunan atau RUPS lain yang dianggap perlu

(termasuk melakukan pemanggilan dan lain-lain).

f. Meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan

sebagian besar atau seluruh kekayaan Perseroan.

g. Menyiapkan rencana penggabungan, peleburan atau pengambilalihan untuk

diajukan kepada RUPS.

2. Direktur Utama

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang

administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan

perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air

dari langganan.

e. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama

dengan MD atau CEO).

Page 13: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

f. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib;

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat;

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda;

mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan

tindakan dan kebijakan.

3. Operasional Manager

a. Bertanggung jawab dalam proses administrasi, accounting, pengembangan

bisinis, marketing, produksi, distribusi, public relation dan HRD personalia.

b. Mengawasi dan mengevalusi kerja para divisi-divisinya.

c. Melakukan analisa terhadap kerja kerja para divisi-divisinya dan memperbaiki

kelemahan atau kekurangan dari kerja para divisidivisinya tersebut.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

4. Development Manager

a. Bertanggung jawab dalam proses development produk.

b. Mengawasi dan mengevalusi kerja para divisi-divisinya.

c. Melakukan analisa terhadap kerja kerja para divisi-divisinya dan memperbaiki

kelemahan atau kekurangan dari kerja para divisidivisinya tersebut.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

5. Administrasi dan Accounting

a. Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar.

b. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar.

c. Membantu pengelolaan Kas Kecil.

6. Business Development

a. Menetapkan target dan merumuskan strategi untuk mencapai target penjualan

b. Mengelola proposal Business Development sesuai timeline

c. Berkoordinasi dengan para sponsor mengenai standar, skala, kondisi dan

jangka waktu penelitian (business research)

d. Mengembangkan draft proposal berdasarkan hasil rapat dengan tim.

7. Marketing

Page 14: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

a. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat

oleh perusahaan tersebut.

b. Menjual produk perusahaan tersebut.

c. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta m

d. Menjembatani antara perusahaan dan lingkungan eksternal.

e. Menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala

sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk.

8. Public Relation

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan

publik eksternal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum.

e. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah

terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi

maupun dari pihak publiknya.

9. Produksi dan Distribusi

a. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada

setiap seksi dibawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam

proses produksi dan distribusi.

b. Memonitor pelaksanaan rencana produksi dan distribusi agar dapat dicapai

hasil produksi dan distribusi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang

ditetapkan.

10. HRD Personalia

a. Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai kebutuhan

perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu dengan menetapkan

program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki HRD.

Page 15: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

b. Mengorganisir semua karyawan melalui penetapan pembagian kerja,

hubungan kerja, pendelegasian wewenang, integrasi dan koordinasi dalam

bagan organisasi.

c. Mengarahkan semua karyawan agar bersedia bekerja sama, bekerja efektif

serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

d. Melaksanakan proses seleksi dan penarikan, penempatan untuk mendapatkan

karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

11. Flexible Training (FlexT)

Menciptakan inovasi untuk alternatif pembelajaran menggunakan CD/DVD

maupun Online Learning.

12. BizT & BMGames

Menciptakan inovasi untuk alternatif pembelajaran pada konten game

anakanak.

13. SimpleBiz

Menciptakan inovasi untuk alternatif pembelajaran melalui program siap

pakai seperti aplikasi simpan pinjam, aplikasi kasir dan lain-lainnya.

14. Indoclass.com & OnNet

Menciptakan inovasi untuk alternatif pembelajaran menggunakan media

internet dan e-learning.

15. Development Support

a. Mencapai target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan

b. Memantau perkembangan pasar, kompetitor dan menganalisisnya

c. Membantu tugas yang diberikan Bussines Development Manager

d. Membuat strategi marketing dalam mencapai target, presentasi produk

e. Memberikan support dalam hal product untuk kepentingan sales/ product

support.

1.2.5 Profesi IT di Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)

1.2.5.1 Kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di Perusahaan (PT.

Bamboomedia Cipta Persada) yaitu sebagai berikut:

Page 16: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

1. Bagian Development Manager merupakan bagian yang mengurus mengenai

development dari aplikasi yang nantinya akan diperjual-belikan oleh pihak

PT. Bamboomedia. Terdapat Software Developer yang bertugas dalam

pengembangan program. Kecurangan yang mungkin terjadi adalah software

developer bisa saja membuat aplikasi berisi bug pembuat aplikasi tersebut

dapat dipanggil kembali untuk memperbaiki aplikasi tersebut.

2. Pada bagian Development Manager yaitu software developer kecurangan yang

mungkin terjadi adalah Developer bisa saja memiliki arsip dari aplikasi yang

dibuat atas nama perusahaan namun digunakan untuk kepentingan pribadi

seperti diperjual-belikan kembali kepada perusahaan lain.

3. Pada bagian Development Manager yaitu software developer dalam

pembuatan aplikasi mungkin saja menggunakan development tools bajakan

atau berlisensi tidak resmi.

4. Pada bagian Development Manager terdapat Database Administrator dimana

Database Administrator berfungsi untuk memanajemen database yang

terdapat pada perusahaan seperti contohnya database kepegawaian.

Kecurangan maupun kejahatan yang mungkin terjadi adalah Database

Administrator dapat mengubah data yang terdapat pada database dan mungkin

saja digunakan untuk kepentingan pribadi. Contohnya tidak membeberkan

data-data penting karyawan dalam perusahaan serta tidak memberitahu

masalah keuangan perusahaan kepada pekerja.

1.2.5.2 Cara mengantisipasi kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di

Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada) yaitu sebagai berikut:

1. Pihak perusahaan sebaiknya lebih memperketat pengawasan serta seleksi

terhadap aplikasi yang akan diperjual-belikan kepada pelanggan. Pihak

perusahaan bisa saja mempekerjakan tim penilai kelayakan aplikasi dari luar

perusahaan.

Page 17: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

2. Pihak perusahaan sebaiknya membuat kebijakan serta perjanjian tertulis

dengan pihak software developer terkait dengan data aplikasi yang dibuat atas

nama perusahaan.

3. Pihak perusahaan sebaiknya membuat aturan terkait penggunaan developmen

tools bajakan dalam pembuatan aplikasi yang akan diperjual-belikan dengan

pengguna, selain itu perusahaan juga dapat membuat anggaran khusus untuk

pembelian developmen tools berlisensi resmi.

1.2.5.3 HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Hak Kekayaan Intelektual, disingkat "HKI" atau akronim "HaKI", adalah

padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni

hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses

yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara

ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah

karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

HaKI pada PT. Bamboomedia Cipta Persada yang di kerjakan oleh orang IT

pada perusahaan tersebut akan menjadi milik PT. Bamboomedia Cipta Persada.

Kepemilikan HaKI menjadi milik perusahaan karena orang IT di PT. Bamboomedia

Cipta Persada bekerja untuk perusahaan. Semua hasil kerja yang di kerjakan dan

dibiayai oleh perusahaan pada akhirnya akan menjadi milik perusahaan.

1.3 UPT. PUSDALOPS Penanggulangan Bencana Provinsi Bali

1.3.1 Gambaran Umum Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana yang disingkat UPT.

PUSDALOPS PB merupakan salah satu unit/bagian yang dimiliki oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali yang berfungsi sebagai unit

pelaksanaan teknis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang

bertugas menyiapkan dukungan fasilitas pengendalian operasi serta

menyelenggarakan sistem informasi, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam

penanggulangan bencana. Adapun peran dari UPT. PUSDALOPS PB meliputi

seluruh tahapan dalam penanggulangan bencana yaitu tahap sebelum bencana, saat

Page 18: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

bencana, dan setelah bencana. Sedangkan fungsinya sebagai pengelola informasi

bencana, pelayanan tanggap darurat bencana, pelaksanaan sistem peringatan dini dan

pelayanan kegawatdaruratan. Berdasarkan pada Peraturan Gubernur No. 30 Tahun

2009 tentang pedoman penyelenggaraan UPT. Pusdalops PB dan Rupusdalops.

1.3.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Sejarah berdirinya UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali melalui beberapa

tahapan yang dijabarkan yaitu sebagai berikut:

1. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Palang Merah

Perancis tanggal 25 Agustus 2008 (berlaku sampai dengan 31 Desember

2009) untuk mendirikan UPT. Pusdalops PB di Provinsi Bali dengan

melaksanakan fungsi Pusat data dan Informasi, Peringatan Dini Bencana dan

Operasi Tanggap Darurat Bencana.

2. September 2008 setelah audiensi dengan Gubernur Made Mangku Pastika,

disepakati bahwa fungsi UPT. Pusdalops PB ditambah satu, yaitu fungsi

Pelayanan Kegawatdaruratan (Emegency Service Response/ESR).

3. 12 November 2008 peletakan batu pertama oleh Gubernur Bali Made Mangku

Pastika yang dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI dan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pembangunan

selesai pada bulan Mei 2009.

4. Gedung UPT. Pusdalops PB diserahterimakan oleh Palang Merah Perancis

kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 27

Mei 2009.

5. 18 Juni 2009 Gubernur Bali menginstrusikan agar ada integrasi semua sistem.

6. Kesepakatan integrasi semua sistem ini ditandatangani oleh Pemerintah

Provinsi Bali, FRC dan MWM pada tanggal 6 Agustus 2009.

7. 28 Agustus 2009 dilakukan Soft Launching UPT. Pusdalops PB dengan 2

agenda yaitu Serah terima gedung dari BNPB kepada Pemerintah Provinsi

Bali dan penandatanganan prasasti UPT. Pusdalops PB oleh Gubernur Bali.

Page 19: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

8. 31 Desember 2009 dilakukan peresmian pengoperasian LED Display yang

berlokasi di Simpang Dewa Ruci, Portal Bali Safety dan Aktivasi Sirine Ina

TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) oleh Wakil Gubernur

Bali.

1.3.3 Visi dan Misi Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki visi dan misi dalam

pencapaian tujuan bisnis organisasi tersebut. Beberapa visi dan misi tersebut yang di

miliki oleh UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali adalah sebagai berikut:

1.3.3.1 Visi

Visi yang dimiliki oleh UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali yang bertujuan

untuk mengembangkan unit/bagian adalah sebagai berikut:

“Menjadikan UPT. PUSDALOPS PB yang Profesional Untuk mewujudkan

Masyarakat Bali Maju, Aman, Damai dan Sejahtera”

1.3.3.2 Misi

Misi yang dimiliki oleh UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali yang bertujuan

untuk mengembangkan unit/bagian adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kapasitas UPT. PUSDALOPS PB Dalam Pelayanan Data dan

Informasi.

2. Melindungi Masyarakat Dari Bencana Melalui Diskriminasi Peringatan Dini

dan Pelayanan Kegawatdaruratan.

3. Menyelenggarakan Kerjasama Dengan Berbagai Pihak Dalam

Penanggulangan Bencana Secara Terencana, Terpadu, Terkoordinir dan

Menyeluruh.

UPT. PUSDALOPS Penanggulangan Bencana (PB) Provinsi Bali memiliki

sebuah motto yaitu “Melayani Dengan Hati Sepanjang Hari”.

1.3.4 Pengorganisasian

Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam tahap tanggap darurat

dilaksanakan dan dikordinasikan oleh BPBD Provinsi Bali. UPT. Pusdalops PB

Page 20: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Provinsi Bali bertugas Mendukung komando tanggap darurat dengan

mengoptimalkan 4 (empat) fungsi UPT. Pusdalops Provinsi Bali sesuai dengan

Pergub. No. 26 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pusat Pengendalian

Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) dan Ruang Pusat Pengendalian

Operasi Penanggulangan Bencana (RUPUSDALOPS PB).

1.3.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Gambar 1.4 Struktur Organisasi UPT. PUSDALOPS PB

(Sumber: Berdasarkan Pergub. No. 26 Tahun 2012)

Page 21: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

UPT. PUSDALOPS PB merupakan suatu unit/bagian pelaksana teknis pusat

pengendalian operasi penanggulangan bencana Provinsi Bali yang bertanggung jawab

kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

UPT. PUSDALOPS PB dipimpin oleh Kepala UPT. PUSDALOPS PB dan dibantu

oleh satu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi

Peringatan Dini, Data dan Pelayanan Informasi Kebencanaan dan Kepala Seksi

Tanggap Darurat dan Pelayanan Kegawatdaruratan, yang bertanggung jawab kepada

Kepala UPT. PUSDALOPS PB.

1.3.4.2 Peran Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Berikut ini adalah beberapa Peran dari UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali

yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum Bencana

a. Memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum Bencana

(Pengumpulan, Pengolahan, Penyaji Data dan Informasi Kebencanaan).

2. Saat Bencana

a. Memberikan dukungan pada Posko Tanggap Darurat dan Pelaksanaan

Kegiatan Tanggap Darurat.

3. Setelah Bencana

a. Memberikan dukungan kegiatan ada saat setelah Bencana (Penyedia Data

dan Informasi khususnya dalam Pelaksanaan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi).

1.3.4.3 Fungsi Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Berikut ini adalah beberapa Fungsi dari UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali

yaitu sebagai berikut:

1. Pusat Data dan Informasi Kebencanaan

Fungsi Pusat Data dan Informasi Kebencanaan adalah sebagai penerima,

pengolah, dan penditribusi Informasi.

2. Sistem Peringatan Dini

Page 22: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Fungsi Sistem Peringatan Dini adalah menerima, mengolah, dan meneruskan

peringatan dini kepada instansi terkait dan masyarakat.

3. Operasi Tanggap Darurat dan

Fungsi Operasi Tanggap Darurat adalah memfasilitasi pengerahan sumber

daya untuk penanganan tanggap darurat bencana secara cepat, tepat, efisien dan

efektif.

4. Pelayanan Kegawatdaruratan (ESR)

Fungsi Pelayanan Kegawatdaruratan (Emergency Service Response/ESR)

adalah mengendalikan (mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, dan

menindaklanjuti) sistem pelayanan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban kepada

masyarakat secara cepat, tepat, serta terpadu dengan memperdayakan seumber daya

dan teknologi yang ada di instansi dan lembaga terkait lainnya.

1.3.4.4 Tugas Pokok Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Berikut ini adalah beberapa Tugas Pokok dari UPT. PUSDALOPS PB

Provinsi Bali yaitu sebagai berikut:

1. Pusat Informasi

a. Menghimpun, mengolah, dan menyajikan informasi dari instansi terkait

(ke dalam bentuk database dan kepustakaan).

b. Memelihara jaringan informasi dan komunikasi (Software dan Hardware).

c. Publikasi.

2. Sistem Peringatan Dini

a. Untuk berbagai jenis bencana

1) Mengkoordinasikan kegiatan peringatan dini untuk jenis semua jenis

bencana.

2) Memelihara jaringan informasi dan komunikasi sistem peringatan dini.

3) Pendidikan dan pelatihan.

4) Sosialisasi.

b. Khusus Tsunami

Page 23: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

1) Pelaksanaan sistem peringatan dini (menerima informasi dari BMKG,

pengambilan keputusan, diseminasi).

2) Melakukan pemeliharaan menara sistem peringatan dini.

3. Operasi Tanggap Darurat

a. Pusat pelayanan tanggap darurat yang berfokus kepada koordinasi,

komando dan pelaksanaan.

b. Mendukung kaji cepat (rapid assessment) di tingkat provinsi.

c. Mendukung BPBD menyusun rencana operasi (renop) tanggap darurat

(respon).

d. Mendukung operasi tanggap darurat di tingkat kabupaten/kota.

e. Mendukung BPBD untuk melakukan operasi tanggap darurat di

kabupaten/kota jika diperlukan dengan mengerahkan potensi yang ada.

f. Menyediakan bantuan teknis operasional tanggap darurat kepada

RUPUSDALOPS Kabupaten/kota.

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi.

4. Pelayanan Kegawatdaruratan

a. Koordinasi pelayanan kegawatdaruratan dengan Kabupaten/kota.

b. Pembinaan teknis.

c. Pelatihan.

d. Sosialisasi.

e. Pemantauan dan evaluasi.

1.3.4.5 Tanggung Jawab Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali)

Berikut ini adalah beberapa Tanggung Jawab dari UPT. PUSDALOPS PB

Provinsi Bali yaitu sebagai berikut:

1. Secara Struktural

Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah

yang menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana.

2. Secara Institusional

Sebagai pelaksana amanah peraturan perundang-undangan kebencanaan yang

berlaku.

Page 24: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

3. Secara Operasional

Sebagai pelaksana tugas pokok, fungsi dan peran UPT. PUSDALOPS PB.

1.3.5 Hubungan dan Tata Kerja Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi

Bali)

1.3.5.1 Tata Kerja Perusahaan (UPT. Pusadalops PB Provinsi Bali)

Susunan organisasi UPT. PUSDALOPS PB terdiri dari dua unsur, yaitu unsur

pejabat struktural yang terdiri dari Kepala UPT. PUSDALOPS, Kepala Sub Bagian

Tata Usaha, Kepala Seksi Peringatan Dini, Data dan Pelayanan Informasi

Kebencanaan dan Kepala Seksi Tanggap Darurat Bencana dan Pelayanan

Kegawatdaruratan. Operasional UPT. Pusdalops PB dilaksanakan 24/7 oleh Operator

yang dibagi ke dalam tiga shift piket setiap hari. Semua kegiatan yang dilaksanakan

oleh operator UPT. Pusdalops PB harus berdasarkan pada PROTAP/ SOP. Sesuai

dengan Pergub. No. 26 Tahun 2012.

Untuk Hubungan suatu Tata Kerja di UPT. Pusdalops dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 1.5 Hubungan dan Tata Kerja UPT. PUSDALOPS PB Povinsi Bali

(Sumber: Berdasarkan Pergub. No. 26 Tahun 2012)

Page 25: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

1.3.5.2 Fungsi dan Tugas Personil (UPT. Pusadalops PB Provinsi Bali)

Agar tata kerja diatas dapat berjalan dengan baik, masing-masing personil

bekerja sesuai dengan fungsi dan tugas yang diembankan pada pejabat tersebut.

Fungsi personil UPT. PUSDALOPS Provinsi Bali adalah sebagai berikut:

1. Kepala UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali membantu Kepala

Pelaksana BPBD Provinsi Bali untuk mengoperasikan UPT. PUSDALOPS

PB Provinsi pada saat krisis maupun rutin sesuai dengan fungsi dan

tugas yang diemban oleh UPT. PUSDALOPS PB Provinsi.

2. Kepala Sub Bagian Tata usaha melaksanakan fungsi administrasi di bidang

tata usaha kepegawaian, keuangan dan perlengkapan di lingkungan UPT.

PUSDALOPS PB Provinsi Bali.

3. Kepala Seksi Sistem Peringatan Dini, Data dan Pelayanan Informasi

Kebencanaan melaksanakan fungsi pemantauan rutin terutama yang

berkaitan dengan peringatan dini, pengembangan sistem informasi, serta

diseminasi data dan informasi di tingkat Provinsi.

4. Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Pelayanan Kegawatdaruratan

melaksanakan fungsi pelayanan tanggap darurat bencana dan

kegawatdaruratan.

5. Koordinator piket mengkoordinasikan operator dan membuat laporan piket.

6. Operator melaksanakan fungsi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

dan penyebarluasan informasi yang terkait dengan kegiatan

penanggulangan bencana sesuai arahan dari Koordinator Piket.

Kelompok Pejabat Struktural Sebagai konsekuensi dari fungsinya, maka

Kepala UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menyusun rencana dan program kerja UPT.

2. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian dan Seksi.

3. Mengkoordinasikan teknis pelaksanaan tugas kepada instansi terkait.

4. Menilai prestasi kerja bawahan.

Page 26: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Kepala

Seksi.

6. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan peringatan dini, data dan pelayanan

informasi kebencanaan, tanggap darurat bencana dan pelayanan

kegawatdaruratan.

7. Mengendalikan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) UPT.

Pusdalops PB.

8. Menjalankan operasional tanggap darurat di UPT. PUSDALOPS PB dan/atau

mendukung Komandan Tanggap Darurat.

9. Melaksanakan sistem pengendalian intern.

10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan dan

11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Pelaksana Badan

Penanggulangan Bencana Daerah.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertugas membantu Kepala UPT.

PUSDALOPS PB Provinsi Untuk:

1. Menyusun rencana kegiatan Tata Usaha UPT. Pusdalops PB.

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3. Melaksanakan dan mengawasi Kegiatan Pengelolaan Administrasi Umum,

Kepegawaian, Penyusunan Program dan Keuangan UPT.

4. Melaksanakan pengaturan personil operasional 24/7.

5. Menilai prestasi kerja bawahan.

6. Memelihara dan merawat peralatan, perlengkapan, dan pelaksana urusan

rumah tangga kantor.

7. Melaksanakan sistem pengendalian intern.

8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.

9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT. Pusdalops PB.

Kepala Seksi Sistem Peringatan Dini, Data dan Pelayanan Informasi

Kebencanaan bertugas membantu Kepala UPT. PUSDALOPS PB Provinsi dalam:

Page 27: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi.

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3. Menghimpun data, mengolah dan menyajikan informasi sebagai pusat layanan

informasi kebencanaan yang dalam mewujudkannya perlu adanya integrasi

data dari pihak terkait.

4. Menyelenggarakan peringatan dini bencana.

5. Memelihara perangkat sistem peringatan dini bencana.

6. Melaksanakan kegiatan perencanaan, pemeliharaan, pengoperasian dan

komunikasi dalam sistem peringatan dini bencana.

7. Mendukung pengendalian mobilitas masyarakat untuk mengurangi risiko

bencana.

8. Melaksanakan sosialisasi manajemen bencana.

9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT. Pusdalops PB.

10. Melaksanakan sistem pengendalian intern.

11. Menilai prestasi kerja bawahan.

12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.

Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Pelayanan Kegawatdaruratan bertugas

membantu Kepala UPT. PUSDALOPS PB Provinsi dengan:

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi.

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan.

3. Menilai prestasi kerja bawahan.

4. Mempersiapkan bahan untuk penyusunan rencana operasi tanggap darurat;

5. Menggunakan data dan informasi kebencanaan untuk kepentingan operasi

tanggap darurat dan pelayanan kegawatdaruratan.

6. Menyajikan data dan informasi dan melakukan analisa bersama instansi dan

lembaga terkait dalam kebencanaan.

7. Mengembangkan dan memelihara jaringan dengan pakar di bidang

kebencanaan yang tepat untuk dijadikan sebagai narasumber dalam

kegiatan analisa kebencanaan.

Page 28: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operator dalam melaksanakan

tugas.

9. Menyiapkan sarana dan prasarana operasi tanggap darurat UPT. Pusdalops

PB.

10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.

11. Melakukan pemantauan dan evaluasi dalam menjamin terlaksananya fungsi

koordinasi dalam tanggap darurat secara efektif dan efisien.

12. Mendukung kegiatan Kaji Cepat dan penyusunan Rencana Operasi.

13. Mengendalikan pelayanan kegawatdaruratan secara cepat, tepat, serta

terpadu dengan memberdayakan sumber daya dan teknologi yang ada di

instansi dan lembaga terkait lainnya.

14. Koordinasi pelayanan kegawatdaruratan yang meliputi pelayanan kesehatan,

kepolisian dan pemadam kebakaran dengan instansi terkait dan

Kabupaten/Kota.

15. Pembinaan dan pengembangan kapasitas personil.

16. Sosialisasi pelayanan kegawatdaruratan.

Petugas Piket di bagian/unit UPT. PUSDALOPS Penanggulangan Bencana

Provinsi Bali yaitu:

1. Koordinator piket menjalankan tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas dan arahan dari Kepala UPT. PUSDALOPS PB

Provinsi.

b. Memimpin para operator untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

bidangnya.

c. Membuat laporan piket, yang terdiri dari kejadian bencana, status

peralatan, dan lainnya yang dianggap penting.

d. Menerima informasi kebencanaan dan menindaklanjuti sesuai

Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bencana dan Pelayanan

Kegawatdaruratan.

2. Operator piket menjalankan Tugas sebagai berikut:

Page 29: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

a. Membantu koordinator piket membuat laporan piket sesuai dengan

bidang tugasnya.

b. Mengumpulkan data dari instansi dan lembaga terkaituntuk melakukan

pemutakhiran database dan sistem informasi.

c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi dan lembaga

terkait (termasuk posko lapangan).

d. Membantu koordinator piket untuk melakukan cek peralatan dan

memelihara hubungan komunikasi dengan instansi dan lembaga

terkait.

e. Melakukan pemantauan rutin terhadap kejadian bencana di Provinsi

Bali dan provinsi yang berbatasan.

f. Mendukung koordinator piket dalam menindaklanjuti informasi

kejadian bencana sesuai dengan Prosedur Tetap Tanggap Darurat

Bencana dan Pelayanan Kegawatdaruratan.

1.3.6 Profesi IT di perusahaan (UPT Pusdalops PB Provinsi Bali)

1.3.6.1 Personil UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali

1. Kepala UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

3. Kepala Seksi Sistem Peringatan Dini, Data dan Pelayanan Informasi

4. Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Pelayanan Kegawatdaruratan

5. Koodinator Piket (Orang IT/Profesi IT)

6. Operator Piket (Orang IT/Profesi IT)

Aplikasi yang terdapat di UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali Yang

langsung di operasikan oleh Orang IT atau Profesi IT yaitu sebagai berikut:

1. SIK (Sistem Informasi Kebencanaan)

SIK (Sistem Informasi Kebencanaan) merupakan suatu bentuk aplikasi

desktop yang dimiliki oleh UPT. PUSDALOPS PB Provinsi Bali yang

berfungsi sebagai tempat pengumpulan data atau kejadian kebencanaan dan

Page 30: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

kapasitas yang dimiliki oleh masing-masing Kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Setiap Kabupaten/kota memiliki aplikasi SIK yang ditempatkan di

RUPUSDALOPS PB.

Gambar 1. Tampilan Awal Sistem Informasi Kebencanaan

2. Aplikasi Sirine INA-TEWS (Tsunami Early Warning System)

Aplikasi Sirine INA-TEWS (Tsunami Early Warning System) atau sistem

peringatan dini Tsunami merupakan aplikasi yang dimiliki oleh UPT. PUSDALOPS

PB yang berfungsi sebagai pemberi informasi peringatan dini terhadap adanya

ancaman Tsunami. Fungsi Sistem peringatan dini tsunami pada Pusdalops PB yaitu

memiliki peran penting untuk menghindari jatuhnya korban yang besar jika terjadi

tsunami dibali. Pemanfaatan IT pada SPDT harus dilakukan secara optimal agar dapat

mengurangi resiko terjadinya bencana dan korban jiwa.

Page 31: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Gambar 2. Tampilan Aplikasi INA-TEWS

KET :

1. List Daftar Sirine

2. Tombol Aktivasi/Cancel/Deaktivasi

3. Tombol Tipe Bunyi Sirine

4. Tombol Matikan Sirine

5. Lokasi Sirine Dalam Kota

1.3.6.2 Kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di Perusahaan (UPT. Pusdalops

PB Provinsi Bali) yaitu sebagai berikut:

1. Koodinator piket / Operator piket

a. Dapat melakukan sabotase atau pencurian informasi penting dan rahasia

mengenai data kebencanaan dalam aplikasi SIK (Sistem Informasi

Kebencanaan).

Lokasi Sirine :1. Seminyak2. Kuta3. Kedonganan4. BTDC5. Tanjung Benoa6. Sanur

Page 32: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

b. Dapat memanipulasi data atau informasi kebencanaan ke dalam aplikasi

SIK, seperti memasukan data bencana yang tidak memiliki suatu

kebenaran.

c. Membuat gangguan dan penghancuran terhadap suatu data, program

komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung ke internet,

dengan menyisipkan virus pada komputer tertentu sehingga data atau

aplikasi tidak dapat digunakan. Contoh nya pada Aplikasi Sistem

Peringatan Dini Tsunami (SPDT).

1.3.6.3 Cara mengantisipasi kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di

Perusahaan (UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali) yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan pengamanan sistem merupakan suatu langkah utama dalam

mencegah adanya perusakan bagian dalam sistem karena dimasuki oleh

pemakai yang tidak diinginkan. Pengamanan sistem secara terintegrasi sangat

diperlukan untuk meminimalisasikan kemungkinan perusakan tersebut.

Membangun sebuah keamanan sistem harus dengan langkah-langkah yang

terintegrasi pada keseluruhan subsistemnya, dengan tujuan dapat

mempersempit atau bahkan menutup adanya celah-celah unauthorized actions

(tindakan yang tidak sah) yang merugikan. Pengamanan secara personal dapat

dilakukan mulai dari tahap instalasi sistem sampai akhirnya menuju ke tahap

pengamanan fisik dan pengamanan data.

2. Membuat suatu kebijakan kerja antara profesi IT dengan perusahaan

mengenai pengaplikasian sistem secara menyeluruh. Agar tidak menimbulkan

hal yang tidak diinginkan dan semua dapat di proses dengan cara hukum.

1.3.6.4 HAKI

Mengenai HAKI pada perusahaan UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali pada

kepemilikikan sebuah aplikasi yang di kerjakan oleh orang IT atau profesi IT akan

menjadi hak milik dari perusahaan atau pemerintahan. Karena orang IT bekerja di

Page 33: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

dalam perusahaan dan semua dana yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi sudah

didanai oleh perusahaan tersebut yakni UPT. Pusdalops PB Provinsi Bali.

Page 34: Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan

Daftar Pustaka

http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan/good-corporate-

governance

http://www.bamboomedia.net/

http://balisafety.baliprov.go.id/