MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

66

Click here to load reader

Transcript of MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

Page 1: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

1

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KERANGKA DASAR SISTEM INFORMASI

Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM

Semester Ganjil Tahun Akademik 2014 / 2015

Angkatan XIII

Disusun Oleh :

Andri Irawan Sanjaya

( 2130 402 028 )

FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA

INTERNASIONAL

S T E I N

JAKARTA

KATA PENGANTAR

Page 2: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

2

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan

makalah Sistem Informasi Manajemen

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Sistem Informasi Manajemen, dengan dosen pembimbing Bapak Salman Paludi, S.Si.

Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem

Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat

saya selesaikan tepat pada waktunya.

Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami

dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya

selaku penyusun

Jakarta, Februari 2015

Penulis,

Page 3: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Pengertian Sistem

B. Karakteristik Sistem

C. Pengertian Sistem Informasi

D. Kerangka Kerja Sistem Informasi

E. Jenis-jenis Sistem Informasi

F. Fungsi Sistem Informasi

G. Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana

H. Sistem Informasi Untuk Manajer

I. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

J. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perusahaan, baik besar maupun kecil para manajer harus mampu mengambil

keputusan. Para manajer memanfaatkan sistem informasi manajemen yang diterapkan

perusahaannya guna mempertimbangkan setiap keputusan yang diambilnya. Aplikasi

sistem informasi dalam proses manajemen akan meningkatkan kemampuan dalam

membuat keputusan-keputusan yang tidak terstruktur dan meningkatkan berbagai peran

manajerial.

Kesuksesan organisasi berkaitan erat dengan kompetensi teknis, kemampuan

organsiasi dalam melaksanakan adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan internal.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai

keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan

menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi

diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan

akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain,

fleksibel, efektif dan efisien, sedangkan Sistem Informasi manajemen merupakan

serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional

terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat

serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat

manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Page 5: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

2

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu rumusan

masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya

mencakup :

1. Apakah pengertian system ?

2. Apakah karakteristik system ?

3. Apakah pengertian sistem informasi ?

4. Apakah kerangka kerja sistem informasi ?

5. Apa saja jenis-jenis sistem informasi ?

6. Apakah fungsi sistem informasi ?

7. Apakah unsur-unsur sistem informasi sederhana ?

8. Apakah sistem informasi untuk manajer ?

9. Apakah pengertian sistem informasi manajemen ?

10. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui

tentang :

1. Pengertian Sistem

2. Karakteristik Sistem

3. Pengertian Sistem Informasi

4. Kerangka Kerja Sistem Informasi

5. Jenis-jenis Sistem Informasi

Page 6: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

3

6. Fungsi Sistem Informasi

7. Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana

8. Sistem Informasi Untuk Manajer

9. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

10. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen

Semua itu akan penulis jelaskan dan rincikan untuk memenuhi nilai mata

kuliah Sistem Informasi Manajemen penulis sendiri, untuk tujuan umum bisa

dijadikan acuan penulisan makalah yang serupa pada Angkatan setelah penulis.

Semoga bisa bermanfaat dan menjadi sumber inspirasi bagi para Mahasiswa

yang ditugaskan menulis makalah serupa. Penulis mengingatkan untuk tidak

menjadi Plagiator akan tetapi menjadi sumber acuan makalah saja.

Page 7: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja

sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan

software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab

untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses ini

yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut system analysis

and design (SA&D). Proses SA & D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk

mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar sebagai berikut :

1. Seorang manajer harus tahu apa (what) yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum

membuat spesifikasi bagaimana (how) suatu sistem bekerja.

2. Memilih cakupan yang tepat atas keadaan atas keadaan yang dianalisa akan

berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.

3. Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga

strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar kemasalah yang

kecil.

4. Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian yang lain mengkin

sekali berbeda, sehingga pemecahan altenatif yang menunjukan perspektif yang

berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.

Page 8: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

5

5. Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang

manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah.

Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan

masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ketahap

berikutnya.

Berikut pengertian Sistem Informasi menurut banyak ahli definisi yang akan

dijabarkan oleh penulis :

1. Menurut Mc leod, Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan

untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai

media untuk menampilkan informasi

2. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan

– laporan yang diperlukan.

3. Menurut Erwan Arbie, Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan

mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu

mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.

4. Menurut Tafri D. Muhyuzir, Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan,

dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan

Page 9: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

6

informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu

informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

5. Menurut O’Brien,  sistem  informasi   adalah   suatu   kombinasi terartur apapun dari

people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer

networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data)

yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk

organisasi.

6. Menurut Leitch Rosses mengemukakan sistem informasi adalah suatu sistem didalam

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

7. Menurut Lani Sidharta, “Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang

berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen manual dan komponen –

komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses

data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai”

8. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999:

11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak

luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

9. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang

menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan

instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”

Page 10: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

7

B. Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan unsur-

unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang dapat

membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

1. Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang

termasuk di dalam sistem dengan sistem lainnya.

2. Lingkungan (Environtment) : Segala sesuatu diluar sistem; lingkungan

menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (Input) : Sumberdaya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari

lingkungan yang dikonsumsikan dan dimaipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (Output) : Sumberdaya atau produk (informasi, laporan, dokumen,

tampilan dilayar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem

oleh kegiatan suatu sistem.

5. Komponen (Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem

yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi ataupun output.

Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.

6. Interface : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu

atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (Stroge) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan

sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.

Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen sistem yang

memungkinkan komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada

dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

Page 11: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

8

C. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada

sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan

berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi

(software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data)

sejak permulaan peradaban.

Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang

menggunakan berbagai teknologi informasi. Contohnya, beberapa sistem informasi

menggunakan alat hardware petunjuk sederhana (kertas dan pensil) dan saluran informasi

informal (mulut ke mulut) atau melalaui dunia advertising melalui Advertising audio,

visual atau keduanya ( iklan dalam TV ).

Tujuan Umum

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok

jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu

memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara

Page 12: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

9

menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka

mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja

(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,

termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah

aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan

mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan

tersebut.

Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu

rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta

pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut

berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor

pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut

kebutuhan.

Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut

dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan

antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa

tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari

beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan

dengan fungsi pengendalian.

Page 13: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

10

D. Kerangka Kerja Sistem Informasi

Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan

yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak

terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus

menyerap semua pengetahuan ini. Pada gambar di bawah akan diperlihatkan kerangka

kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dalam bacaan

ini dan memberi garis besar tentang hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai sistem

informasi.

Gambar 1.1. Kerangka Kerja Sistem Informasi

Dari gambar kerangka kerja di atas ditekankan bahwa Anda harus memusatkan usaha

Anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini :

1) Konsep-konsep Dasar. Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial

termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya

Page 14: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

11

meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal adari teori sistem umum,

atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan

aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.

2) Teknologi Informasi. Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu

manajemen teknologi informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan,

manajemen data, dan banyak teknologi berbasis Internet.

3) Aplikasi Bisnis. Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi,

manajemen, dan keunggulan kompetitif bisnis

4) Proses Pengembangan. Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi

merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi

untuk memenuhi peluang bisnis.

5) Tantangan Manajemen. Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola

teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam

bisnis.

E. Jenis-jenis Sistem Informasi

Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasiakn dalam dunia bisnis

saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem

informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen.

Page 15: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

12

Gambar 2.1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi

1. Sistem Pendukung Operasi ( Teknologi )

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang

dihasilkan oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi

semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat

digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan

bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan

proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan.

2. Sistem Pendukung Manajemen ( Organisasi )

Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan

dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi

sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Memberikan

informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta

praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep, beberapa jenis

utama sistem informasi mendukungberbagai tanggung jawab penganbilan

Page 16: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

13

keputusan : (1) sistem informasi manajemen, (2) sistem pendukung keputusan,

dan (3) sistem informai eksekutif.

3. Klasifikasi Lainnya Sistem Informasi ( Profesi )

Beberapa kategori lainnya sistem informasi dapat mendukung baik

aplikasi operasi maupun manajemen, contohnya, sistem pakar dapat memberi

saran pakar untuk tugas-tugas dasar operasi seperti diagnosa perlengkapan, atau

keputusan manajerial seperti manajemen portofolio pinjaman. Sistem

manajemen pengetahuan adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang

mendukung pembentukan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis ke

para pegawai dan manajer di seluruh perusahaan. Sistem informasi yang berfokus

pada aplikasi operasi dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis dasarnya

seperti akuntansi dan pemasaran, disebut sebagai sistem bisnis fungsional.

Terakhir, sistem informasi strategis menerapkan teknologi informasi pada

produk, layanan atau proses bisnis perusahaan, untuk membantunya

mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaingnya. Jadi, kebanyakan sistem

informasididesain untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan

keputusan dalam berbagai tingkat manajemen dan fungsi bisnis.

F. Fungsi Sistem Informasi

Fungsi dari Sistem Informasi adalah sebagai berikut :

1) Area fungsional utama dari bisnis yang penting daalm keberhasilan bisnis, seperti

fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen

sumber daya manusia.

Page 17: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

14

2) Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai,

serta layanan dan kepuasan pelanggan.

3) Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan

pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan parktisi bisnis.

4) Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang

kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan startegis dalam pasar global.

5) Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan

wanita.

6) Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, and kemampuan perusahaan

bisnis yang membentuk jaringan.

G. Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana

Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data

sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,

penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi

sebagai keluarannya (output). Data merupakan fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap

(belum mempunyai arti) sedangkan Informasi adalah data yang telah diproses atau data

yang memiliki arti.

Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah

informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi

keduanya.

Pola dasar berpikir dalam konteks organisasi untuk pengambilan keputusan:

Page 18: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

15

1 .Penilaian situasi (Situational Approach) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg

terjadi?”.

2. Analisis persoalan (Problem Analysis) : dari pola pikir sebab-akibat.

3. Analisis keputusan (Decision Analysis) : didasarkan pada pola berpikir mengambil

pilihan.

4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis) : didasarkan pada

perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi

dan yang dapat terjadi Tiga kata kunci dalam proses pengambilan keputusan:

A.Aktivitas Manajemen.

B.Pemilihan Alternatif.

C.Pencapaian Tujuan/Pemecahan Masalah.

Langkah-Langkah sebagai teknik dalam melakukan pengambilan keputusan:

1.Menelusuri akar permasalahan untuk mendefinisikan persoalan yang sedang terjadi.

2.Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah.

3.Memilih alternatif terbaik.

H. Sistem Informasi Untuk Manajer

Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan operasi,

strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen dan

pemecahan masalah khusus.

Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau

transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan

Page 19: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

16

secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian

manajemen.

Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan informasi

yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan kinerja

organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas sangat

penting artinya.

Tiga Tipologi Keputusan:

1.Keputusan berdasarkan tingkatan kepentingan :

A. Keputusan strategis : keputusan-keputusan untuk menjawab tantangan dan

perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang.

B. Keputusan taktik/administratif : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan

pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik, maupun personalia).

C. Keputusan operasional : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan

kegiatan operasional sehari-hari.

2.Keputusan berdasarkan tingkatan regularitas :

A. Keputusan terprogram : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan

persoalan yang telah diketahui sebelumnya. Contoh : Pembelian bahan baku

berdasarkan model reorder point, economic order quantity atau safety stock.

B. Keputusan tidak terprogram : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan

persoalan baru. Contoh : pengambilan keputusan berkaitan dengan perluasan

pabrik, pengembangan produk-produk baru, pengembangan jenis usaha.

Page 20: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

17

3.Keputusan berdasarkan tipe persoalan :

A Keputusan internal jangka pendek : menyangkut masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan rutin/operasional. Contoh : pembelian bahan

baku.

B. Keputusan internal jangka panjang : keputusan-keptusan ynag berkaitan

dengan permasalahan organisasional. Contoh : perombakan struktur

organisasi.

C. Keputusan eksternal jangka pendek : berkaitan dengan semua persoalan

yang berhubungan dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif

pendek. Contoh : mencari subkontaktor untuk suatu permintaan khusus.

D. Keputusan eksternal jangka panjang : berkaitan dengan semua persoalan

yang berhubungan dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif

panjang. Contoh : merger dengan perusahaan lain.

I. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi

data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas

yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para

pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit

dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya

Page 21: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

18

mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin

terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan

periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan

oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan

untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini

dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat

SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan

lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah

semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer

harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen

dengan munculnya pemecahan yang memadai.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang

berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para

manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena kurang

organisasi yang wajar, kurangnya perencanaan yang memadai, kurang personil yang

handal, kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam

merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh

personil yang terlibat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka,

cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam

Page 22: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

19

menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang

dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum

semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM

menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai

simulasi model matematika.

Tingkatan Teknologi DSS:

1. Sistem penunjang keputusan spesifik (SPKS) / Specific Decision Support Systems

(SDSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk membantu pemecahan serangkaian

masalah yang memiliki karakteristik tertentu. Contoh Aplikasi DSS.

2. Pembangkit sistem penunjang keputusan / Decision Support Systems Generator

(DSSG) adalah perangkat lunak untuk mengembangkan DSS berfungsi untuk

menghubungkan hardware dan software yang digunakan dalam merancang dan

membangun DSS. Contoh : Bahasa Pemprograman.

3. Perlengkapan sistem penunjang keputusan / Decision Support Systems Tools (DSST)

adalah teknologi paling dasar dalam merancang dan membangun DSS yang terdiri atas

hardware dan software. Contoh : Peralatan Komputer dan Sistem Operasi.

DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus. Spesifikasi DSS :

1. Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi

2. Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah

diubah. 3. Dirancang dan dioperasikan oleh manajer

4. Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.

Page 23: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

20

5. Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar

6. Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.

7. Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain

organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.

8. Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif

Contoh penggunaan DSS : yang digunakan seorang pejabat pekreditan di sebuah bank X

yang tugasnya mengevaluasi pinjaman kepada pelanggan potensial. Sistem

dikembangkan, dirancang dan diterapkan oleh pejabat kredit yang menggunakan model

secara pararel sama persis seperti yang dilakukan pejabat sebelumnya.

Oleh sebab itu kriteria yang digunakan untuk memberikan rekomendasi pada

pokoknya sama terutama apabila pejabat tersebut belum memiliki model. Ketika

pemohon kredit memberikan informasi tentang keuangannya, jenis kredit dan lainya,

kemudian manajer akan memasukan informasi ini kedalam komputernya. Model yang

digunakan juga berisi rumus pinjaman yang menghubungkan antara jangka waktu dan

jenis pinjaman, jaminan yang diberikan serta kredibilitas pemohon yang sesuai dengan

kebijakan bank.

Basis data tersebut juga berisi baik data yang berasal dari luar (seperti suku bunga

nasional dan lokal bagi berbagai jenis dan jangka waktu pinjaman) disamping juga data

internal (seperti informasi mutakhir jumlah dana pemilik bank yang dapat diberikan).

DSS akan memperhitungkan suku bunga yang disarankan dan jadwal cicilan,

menyarankan apakah pinjaman ditolak atau diterima, atau menyarankan jenis pinjaman

atau jangka waktu yang lain kepada peminjam.

Page 24: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

21

J. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen

Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi

akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing

tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.

SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan

baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer

hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer

tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi

komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan

kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi

yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting

dalam sistem komputer yaitu : pemrosesan data base, pemrosesan data tunggal,

pemrosesan on-line atau real time, komunikasi data dan switching pesan, pemasukan data

jarak jauh dan up date file, pencarian records dan analisis, pencarian file dan algoritme

dan model keputusan serta otomatisasi kantor.

Dalam wewenang ada 3 bagian manajemen :

1. MANAJEMEN TERPUSAT CENTRALIZED MANAGEMENT Manajemen

terpusat melakukan pembuatan jenis keputusan untuk dapat dilaksanakan oleh cabang,

oleh sebab itu seluruh cabang harus menjaga sistem informasinya agar selalu dalam

keadaan yang berkesesuaian. Misalnya informasi yang diperlukan oleh manajer senior

untuk penentuan harga. Karenanya manajer pusat harus selalu mendapat masukan untuk

dapat dijadikan pengambilan kpeutusan.

Page 25: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

22

2. MANAJEMEN TERSEBAR DECENTRALIZED MANAGEMENT Manajeman

tersebar melakukan pendelegasian kegiatan pembuatan keputusan pada unit terkecilnya.

Bahwa sistem informasi dari organisasi tersebar tidak akan terus menerus membebani

pusatnya. Walau informasi rinci dalam bentuk baku tidak diperlukan oleh pusat namun

para manajer cabang tetap harus mempertanggung jawabkan kinerjanya dalam bentuk

laporan berkala yang disampaikan ke pusat informasi yang ada dalam periode tertentu.

3. MANAJEMEN KOORDINATIF Manajemen koordinatif memerlukan upaya

kerjasama yang ekstensif dalam melaksanakan kegiatan manajemen. Manajemen ini akan

bermanfaat bila antara manajer senior dan yunior saling memiliki informasi yang baik

dalam perpaduan untuk pengambilan keputusan. Manajemen ini bisa disebut manajemen

bersama (joint management), manajemen kerjasama (colaborative management) atau

manajemen kolektif. Gaya manajemen dan proses manajemen merupakan penentu utama

dalam lingkungan intern organisasi, yang membentuk “kepribadian” organisasi serta

mempengaruhi kerjanya.

Gaya dan proses juga mempengaruhi struktur sistem informasi yang diperlukan oleh

suatu organisasi. Gaya manajemen adalah konsekuensi dari mutu pemikiran seorang

manajer serta pengalaman dan pelatihan yang telah membentuk pola pikir manajer

bersangkutan. Para Manajer berpola pikir Intuitif Biasanya menggunakan cara coba-coba

( trial dan error) dalam menguji berbagai bentuk pemecahan masalah. Manajer ini tidak

terlalu memerlukan model berbasis komputer yang canggih dan algoritma pemecahan

yang khusus tinimbang para manajer yang berpola pikir sistematis. Para Manajer berpola

pikir Preseptif Cenderung memusatkan perhatiannya pada hubungan antara unsur suatu

Page 26: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

23

data yang diperolehnya dengan pemorsesan informasi. Mereka terlalu cepat menguji

rincian data ada demi menemukan cara paling sesuai untuk memadukan data serta

menetapkan hubungan antar data. Para Manajer berpola pikir sistematis Sistem informasi

harus dapat mengantisipasi metode pemecahan yang akan digunakan serta bentuk

informasi yang diperlukan untuk pemecahan metode yang dimaksud. Type pola pikir ini

yang sesuai misalnya para insinyur, akuntan, para teknis komputer programmer maupun

analis yang memiliki pemikiran yang sistematis. Para Manajer berpola pikir Reseptif

Biasanya pernah memiliki pengalaman dan mendapatkan pelatihan teknis yang ekstensif.

Manajer yang reseptif memerlukan informasi rinci dalam rangka menghasilkan

pemecahan masalah yang didasari oleh informasi yang ekstensif.

  Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi

data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas

yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para

pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit

dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya

mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin

terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan

periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan

Page 27: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

24

oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan

untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini

dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat

SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan

lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah

semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer

harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen

dengan munculnya pemecahan yang memadai.

Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena

tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam

sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar

sistem komputer.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang

berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para

manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :

1. Kurang organisasi yang wajar

2. Kurangnya perencanaan yang memadai

3. Kurang personil yang handal

Page 28: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

25

4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam

merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi

seluruh personil yang terlibat.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang

akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak

terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka,

cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam

menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang

dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam

praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer.

Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani

tugas utama

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum

semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM

menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai

simulasi model matematika.

 

Page 29: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

26

Penerapan SIM dalam Transportasi

Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor

terutama sector transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus

dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka perlu dilakukan suatu

penanganan khusus dalam.

Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat yang aman, selamat, mudah

dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi. Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam

skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungan

berbagai sub moda transportasi darat baik umum maupun pribadi, berbagai event-event

rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi darat seperti angkutan

lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan

(kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan),

perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain

yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan darat. Dalam penyelenggaraan

transportasi darat, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat

diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung

dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi darat yang handal, yang mampu

saling mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya. Dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi darat, maka suatu sistem yang

berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkta regionl maupun nasional,

merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut

untuk mampu menyediakan pelayanan.

Page 30: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

27

Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap

saat (Timely Available). Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut

sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang

didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam

penguasaan teknologi informasi.Dalam perencanaan pembangunan transportasi darat,

pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS

(Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna

mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi

Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated

Traffic Control System), ITS ( Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat

regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC)

merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat

dikembangkan.

Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi darat

bagi masyarakat dan penerapan e-governance penggunaan website, call centre, sms centre

merupakan media informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran dan

kemudahan pelayanan transportasi darat pengunaan smart card dimasa datang akan

menjadi suatu kebutuhan.

 

Page 31: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

28

Aplikasi Dan Pengertian e-ticketing

E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan

proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen

berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic

ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti

pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku

sebagai alt untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan

penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang

untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing

mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan

fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan

dalam jadwal perjalanan.

Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai

alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang

sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan

supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat.

Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah

satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas

pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang

tidak memiliki akses ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok

masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs

web Kingston Council.

Page 32: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

29

E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai

acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek

atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui

internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.

Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket

penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan

tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat

pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda

Indonesia terhadap konsumennya.

Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem

pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana

dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters

memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan

mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda

perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk

meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok

masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan

anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.

 

 

 

Page 33: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

30

 

Manfaat e-ticketing

Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk kegiatan kesenian

masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai

macam acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan

kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini.

Hal ini juga sepenuhnya aman.

Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan bertanggung jawab untuk

penjualan tiket untuk aktivitas dapat meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua

promoters yang mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka dapat mulai

menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat menunjukkan bahwa mereka yang

utama Acara akan diizinkan untuk mempromosikan acara itu. Sistem ini memungkinkan

Anda untuk mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk acara ke

khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu membayar biaya untuk

menyiapkan sistem ini atau administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat

diantaranya :

1. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing

tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok,

amplop dan pos. Buruh Simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan

pencetakan dan mailing tiket. Potong bawah pada upaya yang diperlukan untuk

mengambil tiket untuk membeli Akan Panggil pesanan.

Page 34: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

31

2. Aman dan Aman – E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan

kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

3. Kehadiran sebenarnya Pelaporan – Cari tahu berapa banyak Anda e-tiket

patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka tiba.

4. Instant Pengiriman – Tiket pembeli senang menjadi mampu mencetak tiket

mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau menunggu di baris di acara tersebut.

Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka

membelinya. Hal ini membuat e-tiket yang ideal untuk hadiah menit terakhir atau

menit terakhir keputusan.

5. Informasi tambahan – E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi

seperti peta jalan, arah, dan lain informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.

6. Periklanan – E-Tiket menyediakan kemampuan unik periklanan. Meningkatkan

pendapatan perusahaan anda dengan menawarkan ruang iklan pada web Anda tiket.

 

Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi merupakan prioritas

utama untuk memastikan keselamatan penerbangan, sejumlah maskapai layanan penuh

telah mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan

kepada pelanggan. E-sistem tiket penumpang yang memungkinkan sebuah buku tiket

pesawat untuk mendapatkan salinan mereka terima berisi catatan Penemu atau reservasi

dan nomor e-tiket nomor. Bahwa e-tiket sangat menguntungkan bagi kedua perusahaan

Page 35: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

32

penerbangan dan pelancong. menghilangkan masalah ini dan biaya yang pelancong

pengalaman ketika mereka kehilangan tiket kertas. Jika sebuah tiket boarding terputus,

mendapatkan penggantian sering mudah seperti naik ke loket tiket dan memberikan Anda

nomor konfirmasi untuk baru satu. Sementara untuk maskapai penerbangan, e-tiket

adalah lebih murah dan lebih efisien metode pengelolaan tiket. Ia menghilangkan manual

tugas yang diperlukan untuk proses dan account untuk kertas tiket penerbangan dan

menyimpan biaya bahan lainnya, seperti tiket jaket. Seorang penumpang yang memegang

e-tiket memiliki pilihan untuk check-in online dan cetak out nya tiket boarding di rumah

atau di kantor. Layanan ini tersedia antara 30 jam dan satu jam sebelum penumpang

jadwal keberangkatan. Dengan manfaat bagi kedua perusahaan penerbangan dan

penumpang, maka tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan penerbangan

yang menyiapkan sistem tiket elektronik – sesuatu yang telah mendapat respon antusias

dari penumpang di seluruh dunia.

 

Langkah-langkah e-ticketing

Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna

mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online dimana dengan e-ticketing kita

repot mengantri dalam memesan tiket.Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis,

reservasi adalah yang paling utama. Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-

lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai

penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan

mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card.

Page 36: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

33

Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit card.

Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal

tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan

tiket maskapai penerbangan (airport).

 

Permasalahan dan Contoh

Saat ini permasalahan pelayanan transportasi udara yang sangat serius terjadi di

wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi

penngguna pesawat terbang dalam melalukan perjalanan tidak seimbang dengan jumlah

pesawat yang ada. pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang yang tinggi

di bandara-bandara (airport).

Kondisi ini pada akhirnya akan memunculkan problem klasik di setiap perusahaan

maskapai penerbangan, seperti halnya masalah rute penerbangan,jadwal penerbangan

yang tidak tepat dan pemesanan tiket dan lain-lain.

Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai pemesanan

tiket adalah dengan menerapkan system e-ticketing pada setiap maskapai penerbangan

yang ada. Karena dengan adanya system e-ticketing dapat memudahkan kita dalam

memperoleh tiket .

Page 37: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

34

Namun di balik kemudahan –kemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah

diantaranya :

A. Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan

internet itu sendiri

B. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiketnya secara

online

C. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket

secara online

D. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing

 

Salah satu maskapai penerbangan yang menerapkan pemesanan tiket secara online

(e-ticketing) yaitu maskapai penerbangan AirAsia. PT. Indonesia AirAsia merupakan

kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara,

AirAsia Berhad – yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali

pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan

mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan

harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan

tanpa penyediaan makanan). Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas

armada Boeing 737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke

Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo,

serta lima belas rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang,

Page 38: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

35

Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru,

Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia) dan

dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia

telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu. Bagi Indonesia AirAsia keselamatan

penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan

keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara,

tetapi juga saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan.

Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance

Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan

pemeliharaan tingkat rendah “A” check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi “C” check.

Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk

memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost

Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Kami ingin semua masyarakat

Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan

nyaman dan aman menggunakan Boeing 737-300 Indonesia AirAsia yang berkursi

empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah. Adapun kegiatan

operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :

§ Harga hemat, tanpa embel embel

Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa

seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa embel embel

makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer

miles. Semua ini lebih baik ditukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih murah

Page 39: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

36

dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan-layanantersebut.

Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai ‘Snack

Attack’, yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman

dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat

membelinya di dalam pesawat.

§ Frekuensi Terbang Tinggi

Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu.

Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan

yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya

makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin meningkat.

§ Untuk Kenyamanan Tamu

AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat

perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan kenyamanan berikut :

· Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan februari 2004, Call

Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan

sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan.

· Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini

melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call

Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu

tidak lagi perlu repot repot untuk mengambil tiket!

Page 40: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

37

· Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan

ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi

AirAsia melalui website www.airasia.com. Tidak perlu telepon, tidak perlu antri.

www.airasia.com di luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia

dalam 6 bahasa – English, Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa

Indonesia.

· Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di kota untuk

kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.

· Travel agent resmi – AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B

kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi

secara real time yang pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran

secara virtual melalui kartu kredit.

· Layanan pelanggan untuk lebih baik – AirAsia secara terus menerus cari

mencari cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih lagi

kepada tamu nya.

§ Keamanan yang utama

AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda

Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in merupakan komitmen kepada masyarakat

bahwa Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan. Saat ini

GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority Eropa) dan FAA

(sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF

sudah diakui oleh dunia internasional

Page 41: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

38

§ Optimalisasi biaya

AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya

dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara

tinggal landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti

makanan dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk menghemat biaya

pelatihan, dan semua ini penghemata ini dikembalikan kepada pelanggan dengan

memberikan harga yang sangat hemat.

Demikian contoh dari manfaat Sistem Informasi Manajemen yang diaplikasikan

dalam salah satu sarana transportasi udara dengan sample salah satu maskapai

penerbangan Air Asia.

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen yang terpadu dapata memudahkan para

customer dalam mendapatkan informasi dan harga tiket serta jadwal yang ter update

tanpa harus mendatangi langsung kantor penerbangan Air Asia.

Transaksi melalui e-ticketing pun lebih aman dan nyaman serta meminimalisasi

resiko apapun terhadap customer ditambah promo harga yang lebih hemat dan dapat

menentukan kapan kita sebagai customer akan memilih jadwal penerbangan yang

diinginkan. Manfaat tersebut bisa langsung dirasakan dengan adanya SIM yang up date

melalui website walaupun masih ada beberapa masalah terhadap SDM yang belum bisa

melakukan transaksi on line.

Page 42: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

39

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi

data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas

yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang

berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para

manajer organisasi.

Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data

sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,

penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi

sebagai keluarannya (output).

B. Saran

Berdasarkan peristiwa di atas penulis dapat memberikan saran bahwa hendaknya

setiap perusahaan harus menerapkan Sistem Informasi Manajemen yang baik dan benar

karena sangat berpengaruh pada perkembangan dan kestabilan suatu perusahaan dalam

pengambilan keputusan seorang manajer.

Page 43: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc

40

DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra Teguh

SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.

Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.

Yogyakarta : UPP AMP YKPN,

O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,

Wikipedia.com

www.airasia.com

www.google.com