MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc
Click here to load reader
Transcript of MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.doc
1
MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KERANGKA DASAR SISTEM INFORMASI
Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM
Semester Ganjil Tahun Akademik 2014 / 2015
Angkatan XIII
Disusun Oleh :
Andri Irawan Sanjaya
( 2130 402 028 )
FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA
INTERNASIONAL
S T E I N
JAKARTA
KATA PENGANTAR
2
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan
makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen, dengan dosen pembimbing Bapak Salman Paludi, S.Si.
Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat
saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami
dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya
selaku penyusun
Jakarta, Februari 2015
Penulis,
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A. Pengertian Sistem
B. Karakteristik Sistem
C. Pengertian Sistem Informasi
D. Kerangka Kerja Sistem Informasi
E. Jenis-jenis Sistem Informasi
F. Fungsi Sistem Informasi
G. Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana
H. Sistem Informasi Untuk Manajer
I. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
J. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perusahaan, baik besar maupun kecil para manajer harus mampu mengambil
keputusan. Para manajer memanfaatkan sistem informasi manajemen yang diterapkan
perusahaannya guna mempertimbangkan setiap keputusan yang diambilnya. Aplikasi
sistem informasi dalam proses manajemen akan meningkatkan kemampuan dalam
membuat keputusan-keputusan yang tidak terstruktur dan meningkatkan berbagai peran
manajerial.
Kesuksesan organisasi berkaitan erat dengan kompetensi teknis, kemampuan
organsiasi dalam melaksanakan adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan internal.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi
diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan
akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain,
fleksibel, efektif dan efisien, sedangkan Sistem Informasi manajemen merupakan
serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat
manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu rumusan
masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya
mencakup :
1. Apakah pengertian system ?
2. Apakah karakteristik system ?
3. Apakah pengertian sistem informasi ?
4. Apakah kerangka kerja sistem informasi ?
5. Apa saja jenis-jenis sistem informasi ?
6. Apakah fungsi sistem informasi ?
7. Apakah unsur-unsur sistem informasi sederhana ?
8. Apakah sistem informasi untuk manajer ?
9. Apakah pengertian sistem informasi manajemen ?
10. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui
tentang :
1. Pengertian Sistem
2. Karakteristik Sistem
3. Pengertian Sistem Informasi
4. Kerangka Kerja Sistem Informasi
5. Jenis-jenis Sistem Informasi
3
6. Fungsi Sistem Informasi
7. Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana
8. Sistem Informasi Untuk Manajer
9. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
10. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
Semua itu akan penulis jelaskan dan rincikan untuk memenuhi nilai mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen penulis sendiri, untuk tujuan umum bisa
dijadikan acuan penulisan makalah yang serupa pada Angkatan setelah penulis.
Semoga bisa bermanfaat dan menjadi sumber inspirasi bagi para Mahasiswa
yang ditugaskan menulis makalah serupa. Penulis mengingatkan untuk tidak
menjadi Plagiator akan tetapi menjadi sumber acuan makalah saja.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja
sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan
software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab
untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses ini
yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut system analysis
and design (SA&D). Proses SA & D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk
mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar sebagai berikut :
1. Seorang manajer harus tahu apa (what) yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum
membuat spesifikasi bagaimana (how) suatu sistem bekerja.
2. Memilih cakupan yang tepat atas keadaan atas keadaan yang dianalisa akan
berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
3. Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga
strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar kemasalah yang
kecil.
4. Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian yang lain mengkin
sekali berbeda, sehingga pemecahan altenatif yang menunjukan perspektif yang
berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
5
5. Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang
manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah.
Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan
masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ketahap
berikutnya.
Berikut pengertian Sistem Informasi menurut banyak ahli definisi yang akan
dijabarkan oleh penulis :
1. Menurut Mc leod, Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan
untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai
media untuk menampilkan informasi
2. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan
– laporan yang diperlukan.
3. Menurut Erwan Arbie, Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan
mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu
mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.
4. Menurut Tafri D. Muhyuzir, Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan,
dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan
6
informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu
informasi yang berharga bagi yang menerimanya.
5. Menurut O’Brien, sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari
people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer
networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data)
yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk
organisasi.
6. Menurut Leitch Rosses mengemukakan sistem informasi adalah suatu sistem didalam
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
7. Menurut Lani Sidharta, “Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang
berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen manual dan komponen –
komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses
data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai”
8. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999:
11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
9. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang
menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan
instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”
7
B. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan unsur-
unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang dapat
membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :
1. Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang
termasuk di dalam sistem dengan sistem lainnya.
2. Lingkungan (Environtment) : Segala sesuatu diluar sistem; lingkungan
menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (Input) : Sumberdaya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsikan dan dimaipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (Output) : Sumberdaya atau produk (informasi, laporan, dokumen,
tampilan dilayar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem
oleh kegiatan suatu sistem.
5. Komponen (Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem
yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi ataupun output.
Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.
6. Interface : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu
atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (Stroge) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan
sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen sistem yang
memungkinkan komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada
dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
8
C. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan
berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi
(software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data)
sejak permulaan peradaban.
Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang
menggunakan berbagai teknologi informasi. Contohnya, beberapa sistem informasi
menggunakan alat hardware petunjuk sederhana (kertas dan pensil) dan saluran informasi
informal (mulut ke mulut) atau melalaui dunia advertising melalui Advertising audio,
visual atau keduanya ( iklan dalam TV ).
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
9
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu
rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta
pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut
berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut
kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
10
D. Kerangka Kerja Sistem Informasi
Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan
yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak
terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus
menyerap semua pengetahuan ini. Pada gambar di bawah akan diperlihatkan kerangka
kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dalam bacaan
ini dan memberi garis besar tentang hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai sistem
informasi.
Gambar 1.1. Kerangka Kerja Sistem Informasi
Dari gambar kerangka kerja di atas ditekankan bahwa Anda harus memusatkan usaha
Anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini :
1) Konsep-konsep Dasar. Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial
termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya
11
meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal adari teori sistem umum,
atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2) Teknologi Informasi. Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu
manajemen teknologi informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan banyak teknologi berbasis Internet.
3) Aplikasi Bisnis. Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi,
manajemen, dan keunggulan kompetitif bisnis
4) Proses Pengembangan. Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi
merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi
untuk memenuhi peluang bisnis.
5) Tantangan Manajemen. Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola
teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam
bisnis.
E. Jenis-jenis Sistem Informasi
Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasiakn dalam dunia bisnis
saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem
informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen.
12
Gambar 2.1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi
1. Sistem Pendukung Operasi ( Teknologi )
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang
dihasilkan oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi
semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat
digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan
bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan
proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan.
2. Sistem Pendukung Manajemen ( Organisasi )
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi
sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Memberikan
informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta
praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep, beberapa jenis
utama sistem informasi mendukungberbagai tanggung jawab penganbilan
13
keputusan : (1) sistem informasi manajemen, (2) sistem pendukung keputusan,
dan (3) sistem informai eksekutif.
3. Klasifikasi Lainnya Sistem Informasi ( Profesi )
Beberapa kategori lainnya sistem informasi dapat mendukung baik
aplikasi operasi maupun manajemen, contohnya, sistem pakar dapat memberi
saran pakar untuk tugas-tugas dasar operasi seperti diagnosa perlengkapan, atau
keputusan manajerial seperti manajemen portofolio pinjaman. Sistem
manajemen pengetahuan adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang
mendukung pembentukan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis ke
para pegawai dan manajer di seluruh perusahaan. Sistem informasi yang berfokus
pada aplikasi operasi dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis dasarnya
seperti akuntansi dan pemasaran, disebut sebagai sistem bisnis fungsional.
Terakhir, sistem informasi strategis menerapkan teknologi informasi pada
produk, layanan atau proses bisnis perusahaan, untuk membantunya
mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaingnya. Jadi, kebanyakan sistem
informasididesain untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan
keputusan dalam berbagai tingkat manajemen dan fungsi bisnis.
F. Fungsi Sistem Informasi
Fungsi dari Sistem Informasi adalah sebagai berikut :
1) Area fungsional utama dari bisnis yang penting daalm keberhasilan bisnis, seperti
fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen
sumber daya manusia.
14
2) Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai,
serta layanan dan kepuasan pelanggan.
3) Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan parktisi bisnis.
4) Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan startegis dalam pasar global.
5) Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita.
6) Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, and kemampuan perusahaan
bisnis yang membentuk jaringan.
G. Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data
sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output). Data merupakan fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap
(belum mempunyai arti) sedangkan Informasi adalah data yang telah diproses atau data
yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah
informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi
keduanya.
Pola dasar berpikir dalam konteks organisasi untuk pengambilan keputusan:
15
1 .Penilaian situasi (Situational Approach) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg
terjadi?”.
2. Analisis persoalan (Problem Analysis) : dari pola pikir sebab-akibat.
3. Analisis keputusan (Decision Analysis) : didasarkan pada pola berpikir mengambil
pilihan.
4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis) : didasarkan pada
perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi
dan yang dapat terjadi Tiga kata kunci dalam proses pengambilan keputusan:
A.Aktivitas Manajemen.
B.Pemilihan Alternatif.
C.Pencapaian Tujuan/Pemecahan Masalah.
Langkah-Langkah sebagai teknik dalam melakukan pengambilan keputusan:
1.Menelusuri akar permasalahan untuk mendefinisikan persoalan yang sedang terjadi.
2.Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah.
3.Memilih alternatif terbaik.
H. Sistem Informasi Untuk Manajer
Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan operasi,
strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen dan
pemecahan masalah khusus.
Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau
transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan
16
secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian
manajemen.
Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan informasi
yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan kinerja
organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas sangat
penting artinya.
Tiga Tipologi Keputusan:
1.Keputusan berdasarkan tingkatan kepentingan :
A. Keputusan strategis : keputusan-keputusan untuk menjawab tantangan dan
perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang.
B. Keputusan taktik/administratif : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik, maupun personalia).
C. Keputusan operasional : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan operasional sehari-hari.
2.Keputusan berdasarkan tingkatan regularitas :
A. Keputusan terprogram : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
persoalan yang telah diketahui sebelumnya. Contoh : Pembelian bahan baku
berdasarkan model reorder point, economic order quantity atau safety stock.
B. Keputusan tidak terprogram : keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
persoalan baru. Contoh : pengambilan keputusan berkaitan dengan perluasan
pabrik, pengembangan produk-produk baru, pengembangan jenis usaha.
17
3.Keputusan berdasarkan tipe persoalan :
A Keputusan internal jangka pendek : menyangkut masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan rutin/operasional. Contoh : pembelian bahan
baku.
B. Keputusan internal jangka panjang : keputusan-keptusan ynag berkaitan
dengan permasalahan organisasional. Contoh : perombakan struktur
organisasi.
C. Keputusan eksternal jangka pendek : berkaitan dengan semua persoalan
yang berhubungan dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif
pendek. Contoh : mencari subkontaktor untuk suatu permintaan khusus.
D. Keputusan eksternal jangka panjang : berkaitan dengan semua persoalan
yang berhubungan dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif
panjang. Contoh : merger dengan perusahaan lain.
I. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para
pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit
dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya
18
mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan
oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan
untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini
dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat
SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah
semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer
harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para
manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena kurang
organisasi yang wajar, kurangnya perencanaan yang memadai, kurang personil yang
handal, kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam
merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh
personil yang terlibat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka,
cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam
19
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang
dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum
semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM
menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai
simulasi model matematika.
Tingkatan Teknologi DSS:
1. Sistem penunjang keputusan spesifik (SPKS) / Specific Decision Support Systems
(SDSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk membantu pemecahan serangkaian
masalah yang memiliki karakteristik tertentu. Contoh Aplikasi DSS.
2. Pembangkit sistem penunjang keputusan / Decision Support Systems Generator
(DSSG) adalah perangkat lunak untuk mengembangkan DSS berfungsi untuk
menghubungkan hardware dan software yang digunakan dalam merancang dan
membangun DSS. Contoh : Bahasa Pemprograman.
3. Perlengkapan sistem penunjang keputusan / Decision Support Systems Tools (DSST)
adalah teknologi paling dasar dalam merancang dan membangun DSS yang terdiri atas
hardware dan software. Contoh : Peralatan Komputer dan Sistem Operasi.
DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus. Spesifikasi DSS :
1. Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
2. Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah
diubah. 3. Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
4. Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
20
5. Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
6. Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
7. Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain
organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
8. Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif
Contoh penggunaan DSS : yang digunakan seorang pejabat pekreditan di sebuah bank X
yang tugasnya mengevaluasi pinjaman kepada pelanggan potensial. Sistem
dikembangkan, dirancang dan diterapkan oleh pejabat kredit yang menggunakan model
secara pararel sama persis seperti yang dilakukan pejabat sebelumnya.
Oleh sebab itu kriteria yang digunakan untuk memberikan rekomendasi pada
pokoknya sama terutama apabila pejabat tersebut belum memiliki model. Ketika
pemohon kredit memberikan informasi tentang keuangannya, jenis kredit dan lainya,
kemudian manajer akan memasukan informasi ini kedalam komputernya. Model yang
digunakan juga berisi rumus pinjaman yang menghubungkan antara jangka waktu dan
jenis pinjaman, jaminan yang diberikan serta kredibilitas pemohon yang sesuai dengan
kebijakan bank.
Basis data tersebut juga berisi baik data yang berasal dari luar (seperti suku bunga
nasional dan lokal bagi berbagai jenis dan jangka waktu pinjaman) disamping juga data
internal (seperti informasi mutakhir jumlah dana pemilik bank yang dapat diberikan).
DSS akan memperhitungkan suku bunga yang disarankan dan jadwal cicilan,
menyarankan apakah pinjaman ditolak atau diterima, atau menyarankan jenis pinjaman
atau jangka waktu yang lain kepada peminjam.
21
J. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi
akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing
tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan
baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer
hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer
tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi
komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan
kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi
yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting
dalam sistem komputer yaitu : pemrosesan data base, pemrosesan data tunggal,
pemrosesan on-line atau real time, komunikasi data dan switching pesan, pemasukan data
jarak jauh dan up date file, pencarian records dan analisis, pencarian file dan algoritme
dan model keputusan serta otomatisasi kantor.
Dalam wewenang ada 3 bagian manajemen :
1. MANAJEMEN TERPUSAT CENTRALIZED MANAGEMENT Manajemen
terpusat melakukan pembuatan jenis keputusan untuk dapat dilaksanakan oleh cabang,
oleh sebab itu seluruh cabang harus menjaga sistem informasinya agar selalu dalam
keadaan yang berkesesuaian. Misalnya informasi yang diperlukan oleh manajer senior
untuk penentuan harga. Karenanya manajer pusat harus selalu mendapat masukan untuk
dapat dijadikan pengambilan kpeutusan.
22
2. MANAJEMEN TERSEBAR DECENTRALIZED MANAGEMENT Manajeman
tersebar melakukan pendelegasian kegiatan pembuatan keputusan pada unit terkecilnya.
Bahwa sistem informasi dari organisasi tersebar tidak akan terus menerus membebani
pusatnya. Walau informasi rinci dalam bentuk baku tidak diperlukan oleh pusat namun
para manajer cabang tetap harus mempertanggung jawabkan kinerjanya dalam bentuk
laporan berkala yang disampaikan ke pusat informasi yang ada dalam periode tertentu.
3. MANAJEMEN KOORDINATIF Manajemen koordinatif memerlukan upaya
kerjasama yang ekstensif dalam melaksanakan kegiatan manajemen. Manajemen ini akan
bermanfaat bila antara manajer senior dan yunior saling memiliki informasi yang baik
dalam perpaduan untuk pengambilan keputusan. Manajemen ini bisa disebut manajemen
bersama (joint management), manajemen kerjasama (colaborative management) atau
manajemen kolektif. Gaya manajemen dan proses manajemen merupakan penentu utama
dalam lingkungan intern organisasi, yang membentuk “kepribadian” organisasi serta
mempengaruhi kerjanya.
Gaya dan proses juga mempengaruhi struktur sistem informasi yang diperlukan oleh
suatu organisasi. Gaya manajemen adalah konsekuensi dari mutu pemikiran seorang
manajer serta pengalaman dan pelatihan yang telah membentuk pola pikir manajer
bersangkutan. Para Manajer berpola pikir Intuitif Biasanya menggunakan cara coba-coba
( trial dan error) dalam menguji berbagai bentuk pemecahan masalah. Manajer ini tidak
terlalu memerlukan model berbasis komputer yang canggih dan algoritma pemecahan
yang khusus tinimbang para manajer yang berpola pikir sistematis. Para Manajer berpola
pikir Preseptif Cenderung memusatkan perhatiannya pada hubungan antara unsur suatu
23
data yang diperolehnya dengan pemorsesan informasi. Mereka terlalu cepat menguji
rincian data ada demi menemukan cara paling sesuai untuk memadukan data serta
menetapkan hubungan antar data. Para Manajer berpola pikir sistematis Sistem informasi
harus dapat mengantisipasi metode pemecahan yang akan digunakan serta bentuk
informasi yang diperlukan untuk pemecahan metode yang dimaksud. Type pola pikir ini
yang sesuai misalnya para insinyur, akuntan, para teknis komputer programmer maupun
analis yang memiliki pemikiran yang sistematis. Para Manajer berpola pikir Reseptif
Biasanya pernah memiliki pengalaman dan mendapatkan pelatihan teknis yang ekstensif.
Manajer yang reseptif memerlukan informasi rinci dalam rangka menghasilkan
pemecahan masalah yang didasari oleh informasi yang ekstensif.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para
pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit
dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya
mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan
24
oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan
untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini
dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat
SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah
semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer
harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai.
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena
tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam
sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar
sistem komputer.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para
manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
25
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam
merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi
seluruh personil yang terlibat.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang
akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak
terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka,
cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang
dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam
praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer.
Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani
tugas utama
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum
semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM
menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai
simulasi model matematika.
26
Penerapan SIM dalam Transportasi
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor
terutama sector transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus
dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka perlu dilakukan suatu
penanganan khusus dalam.
Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat yang aman, selamat, mudah
dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi. Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam
skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungan
berbagai sub moda transportasi darat baik umum maupun pribadi, berbagai event-event
rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi darat seperti angkutan
lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan
(kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan),
perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain
yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan darat. Dalam penyelenggaraan
transportasi darat, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat
diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung
dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi darat yang handal, yang mampu
saling mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya. Dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi darat, maka suatu sistem yang
berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkta regionl maupun nasional,
merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut
untuk mampu menyediakan pelayanan.
27
Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap
saat (Timely Available). Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut
sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang
didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam
penguasaan teknologi informasi.Dalam perencanaan pembangunan transportasi darat,
pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS
(Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna
mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi
Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated
Traffic Control System), ITS ( Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat
regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC)
merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat
dikembangkan.
Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi darat
bagi masyarakat dan penerapan e-governance penggunaan website, call centre, sms centre
merupakan media informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran dan
kemudahan pelayanan transportasi darat pengunaan smart card dimasa datang akan
menjadi suatu kebutuhan.
28
Aplikasi Dan Pengertian e-ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan
proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen
berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic
ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti
pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku
sebagai alt untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan
penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang
untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing
mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan
fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan
dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai
alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang
sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan
supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat.
Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah
satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas
pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang
tidak memiliki akses ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok
masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs
web Kingston Council.
29
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai
acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek
atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui
internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.
Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket
penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan
tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat
pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda
Indonesia terhadap konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem
pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana
dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters
memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan
mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda
perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk
meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok
masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan
anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.
30
Manfaat e-ticketing
Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk kegiatan kesenian
masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai
macam acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan
kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini.
Hal ini juga sepenuhnya aman.
Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan bertanggung jawab untuk
penjualan tiket untuk aktivitas dapat meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua
promoters yang mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka dapat mulai
menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat menunjukkan bahwa mereka yang
utama Acara akan diizinkan untuk mempromosikan acara itu. Sistem ini memungkinkan
Anda untuk mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk acara ke
khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu membayar biaya untuk
menyiapkan sistem ini atau administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat
diantaranya :
1. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing
tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok,
amplop dan pos. Buruh Simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan
pencetakan dan mailing tiket. Potong bawah pada upaya yang diperlukan untuk
mengambil tiket untuk membeli Akan Panggil pesanan.
31
2. Aman dan Aman – E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan
kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
3. Kehadiran sebenarnya Pelaporan – Cari tahu berapa banyak Anda e-tiket
patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka tiba.
4. Instant Pengiriman – Tiket pembeli senang menjadi mampu mencetak tiket
mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau menunggu di baris di acara tersebut.
Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka
membelinya. Hal ini membuat e-tiket yang ideal untuk hadiah menit terakhir atau
menit terakhir keputusan.
5. Informasi tambahan – E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi
seperti peta jalan, arah, dan lain informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.
6. Periklanan – E-Tiket menyediakan kemampuan unik periklanan. Meningkatkan
pendapatan perusahaan anda dengan menawarkan ruang iklan pada web Anda tiket.
Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi merupakan prioritas
utama untuk memastikan keselamatan penerbangan, sejumlah maskapai layanan penuh
telah mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan
kepada pelanggan. E-sistem tiket penumpang yang memungkinkan sebuah buku tiket
pesawat untuk mendapatkan salinan mereka terima berisi catatan Penemu atau reservasi
dan nomor e-tiket nomor. Bahwa e-tiket sangat menguntungkan bagi kedua perusahaan
32
penerbangan dan pelancong. menghilangkan masalah ini dan biaya yang pelancong
pengalaman ketika mereka kehilangan tiket kertas. Jika sebuah tiket boarding terputus,
mendapatkan penggantian sering mudah seperti naik ke loket tiket dan memberikan Anda
nomor konfirmasi untuk baru satu. Sementara untuk maskapai penerbangan, e-tiket
adalah lebih murah dan lebih efisien metode pengelolaan tiket. Ia menghilangkan manual
tugas yang diperlukan untuk proses dan account untuk kertas tiket penerbangan dan
menyimpan biaya bahan lainnya, seperti tiket jaket. Seorang penumpang yang memegang
e-tiket memiliki pilihan untuk check-in online dan cetak out nya tiket boarding di rumah
atau di kantor. Layanan ini tersedia antara 30 jam dan satu jam sebelum penumpang
jadwal keberangkatan. Dengan manfaat bagi kedua perusahaan penerbangan dan
penumpang, maka tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan penerbangan
yang menyiapkan sistem tiket elektronik – sesuatu yang telah mendapat respon antusias
dari penumpang di seluruh dunia.
Langkah-langkah e-ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna
mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online dimana dengan e-ticketing kita
repot mengantri dalam memesan tiket.Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis,
reservasi adalah yang paling utama. Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-
lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai
penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan
mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card.
33
Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit card.
Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal
tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan
tiket maskapai penerbangan (airport).
Permasalahan dan Contoh
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi udara yang sangat serius terjadi di
wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi
penngguna pesawat terbang dalam melalukan perjalanan tidak seimbang dengan jumlah
pesawat yang ada. pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang yang tinggi
di bandara-bandara (airport).
Kondisi ini pada akhirnya akan memunculkan problem klasik di setiap perusahaan
maskapai penerbangan, seperti halnya masalah rute penerbangan,jadwal penerbangan
yang tidak tepat dan pemesanan tiket dan lain-lain.
Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai pemesanan
tiket adalah dengan menerapkan system e-ticketing pada setiap maskapai penerbangan
yang ada. Karena dengan adanya system e-ticketing dapat memudahkan kita dalam
memperoleh tiket .
34
Namun di balik kemudahan –kemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah
diantaranya :
A. Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan
internet itu sendiri
B. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiketnya secara
online
C. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket
secara online
D. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing
Salah satu maskapai penerbangan yang menerapkan pemesanan tiket secara online
(e-ticketing) yaitu maskapai penerbangan AirAsia. PT. Indonesia AirAsia merupakan
kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara,
AirAsia Berhad – yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali
pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan
mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan
harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan
tanpa penyediaan makanan). Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas
armada Boeing 737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke
Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo,
serta lima belas rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang,
35
Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru,
Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia) dan
dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia
telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu. Bagi Indonesia AirAsia keselamatan
penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan
keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara,
tetapi juga saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan.
Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance
Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan
pemeliharaan tingkat rendah “A” check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi “C” check.
Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk
memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost
Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Kami ingin semua masyarakat
Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan
nyaman dan aman menggunakan Boeing 737-300 Indonesia AirAsia yang berkursi
empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah. Adapun kegiatan
operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :
§ Harga hemat, tanpa embel embel
Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa
seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa embel embel
makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer
miles. Semua ini lebih baik ditukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih murah
36
dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan-layanantersebut.
Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai ‘Snack
Attack’, yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman
dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat
membelinya di dalam pesawat.
§ Frekuensi Terbang Tinggi
Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu.
Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan
yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya
makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin meningkat.
§ Untuk Kenyamanan Tamu
AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat
perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan kenyamanan berikut :
· Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan februari 2004, Call
Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan
sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan.
· Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini
melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call
Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu
tidak lagi perlu repot repot untuk mengambil tiket!
37
· Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan
ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi
AirAsia melalui website www.airasia.com. Tidak perlu telepon, tidak perlu antri.
www.airasia.com di luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia
dalam 6 bahasa – English, Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa
Indonesia.
· Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di kota untuk
kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.
· Travel agent resmi – AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B
kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi
secara real time yang pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran
secara virtual melalui kartu kredit.
· Layanan pelanggan untuk lebih baik – AirAsia secara terus menerus cari
mencari cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih lagi
kepada tamu nya.
§ Keamanan yang utama
AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda
Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in merupakan komitmen kepada masyarakat
bahwa Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan. Saat ini
GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority Eropa) dan FAA
(sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF
sudah diakui oleh dunia internasional
38
§ Optimalisasi biaya
AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya
dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara
tinggal landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti
makanan dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk menghemat biaya
pelatihan, dan semua ini penghemata ini dikembalikan kepada pelanggan dengan
memberikan harga yang sangat hemat.
Demikian contoh dari manfaat Sistem Informasi Manajemen yang diaplikasikan
dalam salah satu sarana transportasi udara dengan sample salah satu maskapai
penerbangan Air Asia.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen yang terpadu dapata memudahkan para
customer dalam mendapatkan informasi dan harga tiket serta jadwal yang ter update
tanpa harus mendatangi langsung kantor penerbangan Air Asia.
Transaksi melalui e-ticketing pun lebih aman dan nyaman serta meminimalisasi
resiko apapun terhadap customer ditambah promo harga yang lebih hemat dan dapat
menentukan kapan kita sebagai customer akan memilih jadwal penerbangan yang
diinginkan. Manfaat tersebut bisa langsung dirasakan dengan adanya SIM yang up date
melalui website walaupun masih ada beberapa masalah terhadap SDM yang belum bisa
melakukan transaksi on line.
39
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para
manajer organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data
sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output).
B. Saran
Berdasarkan peristiwa di atas penulis dapat memberikan saran bahwa hendaknya
setiap perusahaan harus menerapkan Sistem Informasi Manajemen yang baik dan benar
karena sangat berpengaruh pada perkembangan dan kestabilan suatu perusahaan dalam
pengambilan keputusan seorang manajer.
40
DAFTAR PUSTAKA
Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra Teguh
SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
Wikipedia.com
www.airasia.com
www.google.com