Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas
-
Upload
rahimah-muslihah -
Category
Documents
-
view
242 -
download
9
description
Transcript of Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas
![Page 1: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/1.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Sedangkan sistem ekonomi itu sendiri merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas
persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk
menjawab persoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu
negara. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Di beberapa sistem ekonomi, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai beberapa aspek sistem-sistem ekonomi
serta mengenai perekonomian bebas dengan lebih fokus kepada sistem kapitalisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek sistem-sistem ekonomi?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan perekonomian bebas?
![Page 2: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/2.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 2
BAB II
ISI
C. Beberapa Aspek Sistem-Sistem Ekonomi
1. Persoalan Definisi Sistem Ekonomi
Untuk memahami bentuk perekonomian “bebas” dan perekonomian “terpimpin”,
dibutuhkan pemahaman terlebih dahulu mengenai definisi “sistem ekonomi” melalui
beberapa definisi menurut beberapa ahli, yaitu:
a. George N. Halm
“Economic system differ, socialist or capitlist , planned or unplanned, according
to their institutions.”
b. Theodore Morgan
“Every economic system is part of constellation of economic, social and political
institution and ideas and can be understood only part of this whole.”
c. John F. Due
“...is the group of economic intitutions or regarded as a unit the economic system,
the organization through the operation of which the vatious resources scarce,
relative to the need for them are utilized to satisfy the wants of man.”
d. H.M.H.A, van der Valk
“De ecomonische orde is de organisatie van het ecomonische liven nolas deze
nich binnen de kring der data heeft ontwikkeld.” (artinya ... “orde ekonomi adalah
organisasi ehidupan ekonomi seperti yang berkembang dalam data yang ada.”)
Dari definisi-definisi yang sudah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa, “sistem
ekonomi merupakan organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga atau pranata
(ekonomi-sosial-politik-ide-ide) yang saling mempengaruhi satu sama lain yang
ditujukan ke arah pemecahan problem-problem produksi-konsumsi yang merupakan
problem dasar setiap perekonomian demi tercapainya kemakmuran masyarakat di
suatu negara.
2. Aneka Macam Klasifikasi Sistem Ekonomi
Ada banyak pendapat mengenai klasifikasi sistem ekonomi. Namun secara
umum, sistem ekonomi dapat dibagi menjadi:
a. Perkonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan
sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang
mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi.
Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para
buruh.
![Page 3: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/3.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 3
b. Sistem Ekonomi Tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi
tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan
bergantung pada sumber daya alam. Masyarakat juga memproduksi barang
pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah
tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen,
produsen, dan keduannya.
c. Perekonomian Pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk
menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual
dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme penawaran-permintaan.
d. Perekonomian Pasar Campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan
antara sistem perekonomian pasar dan terencana.
3. Adakah Sistem Ekonomi dalam Bentuk Murni?
Tidak ada sistem ekonomi dalam bentuk murni di dunia. Alfred R. Oxenfeldt,
menyatakan bahwa: “...Everyone will admit that ‘Pure Capitalism’, ‘Pure Socialism’
and ‘Pure Communism’ do not exist anywhere.”
Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar
melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti
Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap
mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya
larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur,
pengontrolan iklan, dll. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana.
Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—
pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem
ekonomi komunisme hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea
Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak
sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan
peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya
sendiri.
D. Perkonomian Bebas
1. Pengantar
Pada perekonomian bebas, dalam bentuknya yang ideal dianggap tidak ada unsur-
unsur monopoli sehingga persaingan di sana merupakan “persaingan murni”. Dalam
keadaan “persaingan murni” para pembeli tidak mempunyai preferensi terhadap
penjual (tidak ada pilih kasih) dan mereka hanya melihat harga dalam hal melakukan
pembelian-pembelian. Inti perekonomian bebas adalah pasar. Harga pasar
merupakan pedoman untuk bertindak ekonomis. Perekonomian bebas pada
hakikatnya merupakan perekonomian pasar. Harga terbentuk di pasar sebagai hasil
permintaan dan penawaran.
![Page 4: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/4.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 4
2. Keburukan Perkonomian Bebas
Di antara keburukan-keburukan perekonomian bebas dapat disebut:
a. Ketidaksamaan (ketidakmerataan) pendapatan,
b. Ketidaksamaan kehidupan ekonomi (gejala),
c. Konsentrasi kekuasaan ekonomi (pembentukan posisi ekonomi).
Selama Perang Dunia II dan sesudahnya muncullah suatu aliran yang dinamakan
“neo-liberalisme”. Kaum neo-liberalis menginginkan intervensi pemerintah dalam
proses ekonomi yang bertujuan agar pembentukan harga secara bebas dalam proses
ekonomi yang bertujuan agar pembentukan harga secara bebas berfungsi sebagai
regulator proses ekonomi.
3. Kapitalisme
Kapitalisme modern berasal dari Inggris abad ke-18, dan kemudian ia menyebar
ke Eropa Barat dan Amerika Utara. Kapitalisme dianggap sebagai suatu peradaban
yang berakar pada sebuah ideologi yang muncul pada bagian terakhir abad
pertengahan dan yang kemudian mencerminkan suatu “gaya hidup” (way of life).
Dalam buku Contemporary Macro Economics (1977), Milton H. Spencer
mendefinisikan bahwa “Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi
yang dicirikan oleh hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah,
pabrik-pabrik, jalan-jalan kereta api, dan sebagainya) dan pemanfaatannya untuk
mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang kompetitif.
4. Sendi-sendi Kapitalisme
Hak-hak tertentu, tradisi-tradisi tertentu, dan lembaga-lembaga serta pranata
tertentu merupakan hal pokok pada sebuah sistem kapitalistis.
Hak Milik Swasta (Private Property)
Lembaga “hak milik swasta” merupakan elemen paling pokok dari kapitalisme. Ia
menjamin bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang-barang
ekonomi dan sumber-sumber daya melalui cara yang legal, mengadakan perjanjian-
perjanjian sehubungan dengan penggunaanya dan, apabila perlu, menjualnya.
5. Kepentingan Diri Sendiri dan Tangan yang Tak Terlihat
Adam Smith dalam karyanya yang berjudul The Wealth of Nations menjelaskan
prinsip “The Invisble Hand”. Prinsip tersebut menyatakan bahwa apabila setiap
individu diperbolahkan mengejar kepentingan dirinya sendiri tanpa campur tangan
pemerintah, maka ia seakan-akan dibina oleh tangan yang tak terlihat untuk
mencapai hal yang terbaik untuk masyarakat.
6. Individualisme Ekonomi – Laissez-Faire
Kunci dan motto kapitalisme adalah pernyataan Legendre yang menjawab
pertanyaan Jean Baptise Colbert, bahwa pemerintah dapat membantu dunia usaha
dengan “Laissez nous faire” yang artinya “Jangan menggangu kita, leave us alone.”
7. Persaingan dan Pasar-pasar Bebas
Kapitalisme bekerja berdasarkan kondisi persaingan. Persaingan terjadi antara
para penjual barang yang serupa untuk menarik pembeli, antara pembeli untuk
mencapai barang-barang mereka, dll. Persaingan dan pasar bebas berkaitan satu sama
lain. Ciri-ciri pasar bebas adalah:
![Page 5: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/5.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 5
a. Pembeli dan penjual dalam jumlah cukup banyak yang asing-masing
meminta/menawarkan sebagian kecil dari transaksi total sehingga tidak seorang
pun di antara mereka dapat mempegaruhi harga barang yang bersangkutan.
b. Kebebasan para pembeli serta penjual yang tidak dihalangi oleh pembatasan-
pembatasan ekonomis atau kelembagaan dan yang mengetahui harga-harga pasar
untuk keluar-masuk pasar sesuai dengan keinginan-keinginan mereka.
8. Sistem Harga
Makin besar tingkat persaingan dalam sebuah perekonomian, makin besar
kemungkinan bahwa persoalan tersebut akan diputuskan bukan oleh seorang
individu/sekelompok individu, melainkan secara impersonal dan otomatis oleh sistem
harga atau sistem pasar. Sistem harga pada pokoknya merupakan sebuah sistem
“penghargaan dan hukuman” (a system of reward and penalties).
9. Pemerintah: Pembuatan Peraturan, Protektor, Wasit
Menurut doktrin laissez-faire, fungsi pemerintah dalam sebuah sistem kapitalis
harus dibatasi. Jadi pemerintah adalah esensial bagi ekstensi kapitalisme. Bila nilai
ekonomi, sosial, dan politik dilanggar, maka harus diadakan perbaikan-perbaikan.
10. Bagaimana Prakteknya?
Dewasa ini pemerintah mulai memainkan peranan penting sebagai protektor dan
regulator kelompok tertentu di dalam perekonomian yang bersangkutan, pemerintah
juga mulai mengendalikan persaingan pada industri yang diawasi sepertyi misalnya
transportasi domestik, komunikasi, dan pembangkit tenaga listrik. Oleh sebab itu,
dalam prakteknya saat ini, hampir tidak ada negara yang benar-benar menganut
kapitalisme dengan murni.
11. Evaluasi mengenai Kapitalisme
Orang umumnya mengakui bahwa sistem kapitalisme memiliki fleksibilitas dan
adaptabilitas besar terhadap perubahan yang timbul. Biasanya kritik yang
disampaikan mengenai sistem ini adalah kegagalannya untuk memajukan
kesejahteraan manusia, baik secara ekonomis maupun moral dan kultural.
12. Hukum Keuntungan Sama
Suatu sistem dinyatakan, “berada dalam keadaan kesimbangan” (balance or
equilibrium) bila terjadi titik dimana tidak menguntungkan lagi menyelenggarakan
transfer sumber daya lebih lanjut bila semua okupasi telah sama menguntungkan.
13. Tujuan-tujuan Ekonomi Aktual Suatu Perekonomian
Tujuan ekonomi aktual suatu perekonomian, adalah:
a. Efisiensi
b. Pemerataan
c. Stabilitas
d. pertumbuhan
14. Persoalan Efisiensi
Dalam kenyataan, hukum keuntungan sama tidak bekerja secara lancar seperti
dinyatakan oleh teorinya. Perekonomian campuran kerap mengalami inefisiensi
ekonomi karena macam-macam alasan.
![Page 6: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/6.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 6
15. Imobilitas Sumber Daya
Walaupun ada tedensi bekerjanya hukum keuntungan sama, proses penyesuaian
ke arah keseimbangan lambat sekali dan tidak sempurna.
16. Kekuatan Pasar
Persaingan antara pembeli dan penjual menyebabkan bahwa upaya para individu
untuk mengejar kepentingan mereka sendiri, justru membantu kesejahteraan umum.
Saat ini, perteumbuhan corporation sebagai bentuk dominan organisasi perusahaan
telah banyak mengubah konsep tradisional kapitalisme ini dengan perkembangan
berupa pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Namun
kini masyarakat menghadapi problem berat berupa: kapitalisme industrial modern.
17. Ketidakseimbangan Sosial
Ada pendapat mengatakan bahwa sistem kapitalisme ini terlampau banyak
mengalokasi sumber dayanya ke produksi barang privat seperti misalnya mobil, TV,
pusat perbelanjaan, dll, sedangkan di lain pihak terjadi kekurangan alokasi untuk
produksi barang sosial seperti misalnya sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dll. Hal
ini memperlihatkan kurangnya pertimbangan sosial.
Menurut pengeritik kapitalisme, ketidakseimbangan sosial timbul karena dua
faktor pokok berikut, yaitu:
a. Sebuah sistem kapitalis, sifatnya cenderung memperhatikan produksi barang
privat dibandingkan dengan barang sosial.
b. Barang pribat direklamekan secara luas; hal demikian tidak terlihat pada barang
sosial. Oleh karena itu pilihan konsumen lebih ditekankan pada konsumsi privat.
18. Persoalan Pemerataan Keadilan
Kapitalisme sering pula dikecam karena persoalan pemerataan. Para pengritik
kapitalisme beranggapan bahwa ada dua lembaga kapitalisme, yakni: hak milik pribat
dan warisan, yang merupakan sebab pokok terjadinya ketidakrataan dalam distribusi
pendapatan dan kekayaan.
Metode pokok yang kemudian digunakan untuk membatasi ketidakrataan
ekonomi adalah pemajakan. Terutama pajak penghasilan dan pajak atas warisan.
19. Stabilitas dan Pertumbuhan
Kapitalisme banyak mendapatkan kecaman karena alasan berikut:
a. Para pengritik menyatakan bahwa ketidakstabilan ekonomi, inflasi, ang
dikombinasikan dengan fluktuasi dalam pendapatan dan kesempatan kerja.
Akibatnya adalah makin banyak sumber daya harus digunakan untuk produktif
seperti misalnya: reklame, pengiklanan, biro administrasi yang terlampau banyak,
dsb, yang kesemuanya menimbulkan tekanan dan penghamburan.
![Page 7: Makalah Sistem Ekonomi & Perekonomian Bebas](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020717/548a34f7b479590a0d8b5cc5/html5/thumbnails/7.jpg)
Makalah Sistem Ekonomi dan Perekonomian Bebas
Kelompok 1 Page 7
BAB III
PENUTUP
Banyak pengritik mengambil kesimpulan bahwa bagian terbesar dari disparitas
ekonomi dan sosial merupakan kesalah dari kapitlisme itu sendiri. Kritik-kritik ini kemudian
menimbulkan pertanyaan apakah sistem ini akan bertahan, dan apabila tidak dapat bertahan,
sistem apa yang dapat menggantinya.
Para ahlis filsafat berpendapat andaikata sistem ini tetap bertahan, maka sistem
kapitalisme ini akan muncul bentuk tertentu dari kolektivisme. Tidak akan ada lembaga hak
milik privat, kepentingan diri sendiri, laissez-faire, dan sendi lain dari kapitalisme yang
berkaitan erat dengan tradisi hak milik privat, sebagian besar akan hilang juga.
Tapi masih ada kemungkinan bahwa predisksi tersebut mungkin tidak terjadi.
Kapitalis demokratis telah menunjukkan bahwa sistem ini punya kemampuan besar untuk
mengadaptasi diri; terhadap perubahan kiranya hal tersebut merupakan kekuatan pokoknya.
Perekonomian campuran kapitalis bependapat bahwa sistem tersebut akan berkembang
selama:
a. Tetap adaptif terhadap kebutuhan masyarakat mereka yang berubah, dan
b. Mempertahankan mekanisme demokratis guna mengoreksi lembaga dan hukum yang
tidak sesuai dengan tuntutan zaman.