Makalah Seminar SDM-1

30
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PT XXXXXX Disusun oleh : Slamet P : B 131.09.0097 Hardita W : B 141.09.0088 Suhadi : B 131.09.0004

Transcript of Makalah Seminar SDM-1

Page 1: Makalah Seminar SDM-1

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

SDM PT XXXXXX

Disusun oleh :

Slamet P : B 131.09.0097

Hardita W : B 141.09.0088

Suhadi : B 131.09.0004

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN S1

UNVERSITAS SEMARANG

2012

Page 2: Makalah Seminar SDM-1

BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

Fenomena yang ada di perusahaan PT XXXXXX, yaitu:

Seiring dengan adanya persaingan global yang dan tingginya komplain dari customer,

sehingga diperlukan tambahan program pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan

mutu dan kompetensi dari SDM yang ada.

Rumusan masalah

Bagaimana prosedur pelatihan dan pengembangan di PT XXXXXX?

Page 3: Makalah Seminar SDM-1

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENDAHULUAN

Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,

organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat diasumsikan

bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih

menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.

Tidak terlalu jauh dalam instansi pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering

dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja pendidikan yang

dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan

kebutuhan masyarakat dalarn pendidikan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja

pendidikan mungkin sudah memenuhi syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara

aktüal para pekerja pendidikan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan

pendidikan sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang

mendorong pihak instansi pendidikan untuk memfasilitasi atau memiasililatori pelatihan

dan pengembangan karir para tenaga kerja pendidikan guna mendapatkan hasil kinerja

yang balk, etèktif dan efisien.

Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and

development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja berpendidikan yang

bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan.

Hal ini sebagal upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk

menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Management

thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang

tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan terburuk dalam

kemampuan dan tanggungjawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan

lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam instansi

pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki jabatan baru yang tidak

didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya

upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan karir.

Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan,

meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Dalarn kaitannya dengan tema iin,

pemakalah mencoba dengan menyajiKan point-point penting yang ada kaitannya dengan

pelatihan dai pengembangan sebagai berikut: Pengertian, tujuan, jenis-jenisnya, tahapan-

tahapannya, tekniknya, manfaat dan kelemahannya.

Page 4: Makalah Seminar SDM-1

B. TEORI DASAR

B.1 PENGERTIAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan

keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.

(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.

Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,

serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja

pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi

jabatan dan pekerjaan.

Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk

memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan,

organisasi, lembaga atau instansi pendidikan,

Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah

berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal

ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan

rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan

sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih

luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan,

sikap dlan sifat-sifat kepribadian.

(Gomes:2003:197) Mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha untuk

memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

tanggungjawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering disamakan dengan istilah

pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan langsung terkait dengan performansi kerja

pada pekerjaan yang sekarang, sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan

mempunyai skcope yang lebih luas dandingkan dengan pelatihan.

Pelatihan Iebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM

organisasi yang berkaitan dengan jabtan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab

individu yang bersangkutan saat ini ( current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai

dan suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau

fungsi saat ini.

Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi

kemampuan dan keahhan individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan

yang akan datang. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih

luas yaitu peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang

mungkin terrjadi tanpa direncanakan(unplened change) atau perubahan yang

direncanakan (planed change). (Syafaruddin:200 1:2 17).

Hal serupa dikemukakan (Hadari:2005:208). Pelatihan adalah program- program

untuk memperbaiki kernampuan melaksanakan pekerjaan secara individual, kelompok

Page 5: Makalah Seminar SDM-1

dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi atau perusahaan. Sedangkan

pengembangan karir adalah usaha yang diakukan secara formal dan berkelanjutan

dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja. Dan

pengertian ini menunjukkan bahwa fokus pengernbangan karir adalah peningkatan

kemampuan mental tenaga kerja.

lstilah pelatihan dan pengembangan merujuk pada struktur total dan program di

dalam dan luar pekerjaan karvawan yang dimanfaatkan perusahaan dalam

mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, utamanya untuk kinerja pekerjaan dan

promosi karir. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan ketrampilan bekerja

(vocational) yang dapat digunakan dengan segera. (Sjafri :2003: 135).

B.2 JENIS PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan. Menurut (Simamora:2006 :278) ada

lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan:

1. Pelatihan Keahlian.

Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam

organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan

diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga

berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.

2. Pelatihan Ulang.

Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang

berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka

butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja

instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual

mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau akses internet

3. Pelatihan Lintas Fungsional.

Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan pelatihan karyawan

untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjaan yang

ditugaskan.

4. Pelatihan Tim.

Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok Individu untuk

menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.

5. Pelatihan Kreatifitas.

Pelatihan kreatifitas(creativitas training) berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas

dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan

gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya dan

kelaikan.

Page 6: Makalah Seminar SDM-1

Adapun perbedaan antara pelatihan dan pengembangan menurut

(Syafaruddin:2001 :217).

a. Pelatihan.

Tujuan: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan saat ini.

Sasaran: Peningkatan kinerja jangka pendek.

Orientasi: Kebutuhan jabatan sekarang.

Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif rendah.

b. Pengembangan.

Tujuan: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang akan

datang.

Sasaran: Peningkatan kinerja jangka panjang.

Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana atau tidak terencana.

Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif tinggi.

B.3 TAHAPAN PROSES PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Sebelum pelatihan dapat diselenggarakan, kabutuhan akan hal itu perlu dianalisis

lebih dahulu. Hal demikian disebut sebagai langkah/tahapan penilaian dari proses

pelatihan. Menurut (Sjafri:2003:140). setelah tahap analisis kebutuhan dilakukan, maka

harus melakukan beberapa tahapan berikutnya:

1. Penilaian kebutuhan pelatihan.

a. Penilaian kebtuhan perusahaan.

b. Penilaian kebutuhan tugas.

c. Penilaian kebutuhan karyawan.

2. Perumusan tujuan pelatihan.

Perumusan tujuan pelatihan harus ada keterkaitan antara input, output, outcome, dan

impact dan pelatihan itu sendiri.

3. Prinsip-prinsip pelatihan yaitu partisipasi, pendalaman, relevansi, pengalihan, umpan

balik, suasana nyaman dan memiliki kriteria

4. Merancang dan menyeleksi prosedur pelatihan meliputi pelatihan instruksi pekerjaan,

perputaran pekerjaan, magang dan pelatihan, kuliah dan presentasi, permainan peran

dan pemodelan perilaku, studi kasus, simulasi, studi mandiri dan pembelajaran

program, pelatihan laboratorium, pembelajaran aksi.

Dalam tahapan ini menurut (Gomes:2003:204) terdapat paling kurang tiga

tahapan utama dalam pelatihan dan pengembangan, yakni: penentuan kebutuhan

pelatihan, desain program pelatihan, evaluasi program pelatihan.

1. Penentuan kebutuhan pelatihan (assessing training needs)

Page 7: Makalah Seminar SDM-1

Tujuan penentuan kebutuhan pelatihan ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak

mungkin informasi yang relevan guna mengetahui dan atau/menentukan apakah perlu

atau tidaknya pelatihan dalam organisasi tersebut.

Dalam tahapan ini terdapat tiga macam kebutuhan akan pelatihan yaitu:

a). General treatment need, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan bagi semua

pegawai dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan data mengenai

kinerja dari seseorang pegawai tertentu.

b). Oversable performance discrepancies, yaitu jenis penilaian kebutuhan

pelatihan yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai

permasalahan, wawancara, daftar pertanyaan, dan evaluasi/penilaian kinerja, dan

dengan cara meminta para pekerja untuk mengawasi sendiri hasil kerjanya

sendiri.

c). Future human resources neeeds, yaitu jenis keperluan pelatihan ini tidak

berkaitan dengan ketidak sesuaian kinerja, tetapi Iebih berkaitan dengan

sumberdaya manusia untuk waktu yang akan datang.

2. Mendesain program pelatihan (desaigning a training program)

Sehenarnya persoalan performansi bisa disiasati melalui perubahan dalam system

feedback, seleksi atau imbalan, dan juga melalui pelatihan. Atau akan Iebih mudah

dengan melakukan pemecatan terhadap pegawai selama masa percobaannya.

Jika pelatihan merupakan Solusi terbaik maka para manajer atau supervisor harus

memutuskan program pelatihan yang tepat yang bagaimana yang harus dijalankan

3. Evaluasi efektifitas program (evaluating training program effectivenees).

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menguji apakah pelatihan tersebut efektif di

dalam mencapai sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan. Ini menghendaki

identifikasi dan pengembangan criteria tertentu.

a. Tipe-tipe efektifitas program pelatihan.

Program pelatihan bisa dievaluasi berdasarkan informasi yang bisa diperoleh pada

lima tingkatan: 1. reaction, 2. learning, 3. behaviors, 4. organizational result, 5.

cost efectivity. Pertanyaan-pertanyaan pada masing-masing kriteria tersebut, seperti

diuraikan dibawah ini, memungkinkan penyaringan informasi yang bisa

menjelaskan seberapa efektif program pelatihan yang dilaksanakan tersebut.

Reaksi : Seberapa baik para peserta menyenangi pelatihan?

Belajar : Seberapa jauh para peserta mempelajari fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan

pendekatan-pendekatan yang terdapat didalam pelatihan?

Behavior : Seberapa jauh perilaku kerja para pekerja berubah karena pelatihan?

Hasil-hasil : Apakah peningkatan produktivitas atau penurunan biaya telah dicapai?

Efektivitas biaya : Katakan bahawa pelatihan efektif, apakah itu merupakan metode

yang paling murah dan menyelesaikan masalah?

Page 8: Makalah Seminar SDM-1

b. Model-model penilaian effektifitas pelatihan.

Proses evaluasi itu sendiri bisa mendorong para pegawai untuk meningkatkan

produktifitasnya. Untuk mengetahui dampak dari pelatihan itu secara keseluruhan

terhadap hasil atau performansi seseorang atau suatu kelompok tertentu, umumnya

terdapat dua pilihan model penilaian yaitu: Uncontrolled model & Controlled

model.

Model pertama ini bisanya tidak memakai kelompok pembanding dalam

melakukan penilaian damapak pelatihan terhadap hasil dan/atau performansi

kerjanya. Sedangkan model kedua adalah model yang dalam melakukan penilaian

efektivitas program pelatihan menggunakan sestem membanding yaitu

membandingkan hasil dari orang atau kelompok yang tidak mengikuti pelatihan.

Menurut (Dessler:2004:217). Program pelatihan terdiri dari lima langkah:

Pertama: Langkah analisis kebutuhan, yaitu mengetahui keterampilan kerja spesifik

yang dibutuhkan, menganalisa keterampilan dan kebutuhan calon yang akan dilatih,

dan mengembangkan pengetahuan khusus yang terukur serta tujuan perestasi.

Kedua: Merancang instruksi, untuk memutuskan, menyusun, dan menghasilkan isi

program pelatihan, termasuk buku kerja, latihan dan aktivitas.

Ketiga: langkah validasi, yaitu program pelatihan dengan menyajikan kepada

beberapa orang yang bisa mewakili.

Keempat: menerapkan program itu, yaitu melatih karyawan yang ditargetkan.

Kelima: Langkah evaluasi dan tindak lanjut, dimana manejemen menilai keberhasilan

atau kegagalan program ini:

Terdapat tiga tahapan yang harus tercakup dalam proses pelatihan (Simamora:2006:285)

yaitu:

1. Tahapan penilaian

2. Tahapan pelatihan dan pengembangan

3. Tahapan evaluasi

B.4 TUJUAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Tujuan diselenggarakan pelatihan dan pengembangan kerja menurut

(Simamora:2006:276) diaeahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan

kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.

Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut:

1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak

memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan,

kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang efektif,

progaram pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam

meminimalkan masalah ini.

Page 9: Makalah Seminar SDM-1

2. Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.

Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat megaplikasikan

teknologi baru secara efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti

bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan keahlian serta kemampuan karyawan

haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan, sehingga kemajuan teknologi dapat

diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.

3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam

pekerjaan. Seorang karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan

kemampuan yang dibutukan untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai

output dan standar mutu yang diharapkan.

4. Membantu memecahkan msalah orperasional. Para manejer harus mencapai tujuan

mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan suber daya: kelangkaan sumberdaya

finansial dan sumberdaya teknologis manusia (human tecnilogical resourse), dan

kelimpahan masalah keuangan, manusia dan teknologis.

5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan

memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang

sistematis. Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan

kebijakan sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah

unsur kunci dalam sistem pengembangan karir. Dengan secara

berkesinambungan mengembangkan dan mempromosikan semberdaya

manusianya melalui pelatihan, manejer dapat menikmati karyawan yang

berbobot, termotivasi dan memuaskan.

6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa

penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan

mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara

benar.

7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Misalnya sebagian besar manejer

adalah berorientasi pencapaian dan membutuhkan tantangan baru

dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran ganda

dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektifitas

organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi

semua karyawan.

B.5 MANFAAT PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi

organisasi. Beberapa manfaat nyata yang ditangguk dari program pelatihan dan

pengembangan (Simamora:2006:278) adalah:

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas.

Page 10: Makalah Seminar SDM-1

2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar

kinerja yang dapat diterima.

3. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.

4. Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia

5. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.

6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.

B.6 KELEMAHAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Beberapa kelemahan pelatihan dapat menyebabkan gagalnya sebuah program

peltihan. Suatu pemahaman terdahap masalah potensial ini harus dijelaskan selama

pelatihan pata trainer. (Simamora:2006:282). Kelemahan-kelemahan meliputi:

1. Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat untuk semua penyakit

organisasional.

2. Partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan komitmen mereka.

3. Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua kelompok, dalam semua situasi,

dengan keberhasilan yang sama.

4. Kinerja partisipan tidak dievaluasi begitu kayawan telah kembali kepekerjaannya.

5. Informasi biaya-manfaat untuk mengevaluasi program pelatihan tidak dikumpulkan.

6. Ketidakadaan atau kurangnya dukungan manajemen.

7. Peran utama penyelia/atasan tidak diakui.

8. Pelatihan bakal tidak akan pernah cukup kuat untuk menghasilkan perbaikan kinerja

yang dapat diveifikasi.

9. Sedikit atau tidak ada persiapan untuk tindak lanjut.

B.7 TEKNIK PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan

perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja.

Ada dua kategor pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen.

(Decenzo&Robbins:1999:230): The most popular training and development methods

used by organization can be classified as either on-the-job training. In the following

pages, we will briefly introsce the better know techniques of each category.

1. Metode praktis (on the job training)

2. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)

Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan

dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk

dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade offs. Ini

berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode tergantung pada sejauh mana suatu

teknik memenuhi faktor-faktor berikut:

Page 11: Makalah Seminar SDM-1

1. Efektivitas biaya.

2. Isi program yang dikehendaki

3. Kelayakan fasilitas-fasilitas

4. Preferensi dan kemampuan peserta

5. Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih

6. Prinsip-prinsip belajar

Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak

digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepervise langsung seorang

pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini yang

bisa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:

1. Rotasi jabatan

2. Latihan instruksi pekerjaan

3. Magang (apprenticeships)

4. Coaching

5. Penugasan sementara

Teknik-teknik off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan

menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk

menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik presentrasi

(penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau

keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan adalah:

1. Metode studi kasus

2. Kuliah

3. Studi sendiri

4. Program computer

5. Komperensi

6. Presentasi

Implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses

transformasi. Pata tenaga kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah menjadi karyawan-

karyawan yang berkemampuan dan berkulitas dalam bekerja, sehingga dapat diberikan

tanggungjawab lebih besar.

C. PROSEDUR PELATIHAN & PENGEMBANGAN PT TPA

Secara singkat kami paparkan mengenai PT XXXXXX, bertempat di Jl Raya

Karangawen Km 18 Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang

Packaging Plastic Beauty, memproduksi wadah plastik kosmetik. Perusahaan ini

Page 12: Makalah Seminar SDM-1

merupakan PMA yang berorientasi pada produk dengan kepuasan konsumen. Untuk

meningkatkan mutu dan kompetensi SDMnya PT XXXXXX berusaha untuk

memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap SDMnya. Berikut prosedur dalam

pelatihan dan pengambangan (promosi) di PT XXXXXX.

C.1 TRAINING ( PELATIHAN )

1.0 Tujuan

Prosedur ini ditetapkan untuk secara berkesinambungan menyediakan pelatihan

yang tepat / sesuai bagi karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja

karyawan dengan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan

tugas terutama diwilayah yang mempengaruhi mutu.

2.0 Ruang Lingkup

Prosedur ini meliputi semua karyawan yang bekerja di PT. XXXXXX.

3.0 Tanggung Jawab

3.1 Recruitment & People Development Supervisor bertanggung jawab untuk

mengkoordinasi setiap pelaksanaan pelatihan.

3.2 Bagian Training bertanggung jawab atas pelaksanaan pelatihan yang diadakan

baik internal maupun external.

4.0 Definisi

4.1 Kebutuhan Pelatihan adalah menguraikan segala macam pelatihan yang

dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan mencapai sasaran

yang dibutuhkan.

4.2 Program Training Tahunan adalah program pelatihan dalam satu tahun yang

dibuat atas dasar analisa kebutuhan pelatihan. Informasi kebutuhan pelatihan

bersumber dari brosur dan public training dari konsultan atau departemen lain

yang membutuhkan pelatihan.

4.3 Pelatihan Eksternal adalah pelatihan yang dilakukan oleh pelatih atau institusi

eksternal yang dilakukan di dalam atau di luar PT. XXXXXX.

4.4 Pelatihan Internal adalah pelatihan yang dilakukan oleh pelatih internal PT.

XXXXXX yang dilakukan di dalam atau di luar PT. XXXXXX.

5.0 Metode

Bagian Recruitment & People Dev

Informasi Pelatihan

Ka. Dept / Bag

Bagian TrainingMenerima Permintaan

Dept. Bagian TrainingMembuat Proposal

Budget Ka. Dept / BagMenerima Usulan Trainee

Recruitment & People Dev. Supervisor Mengajukan Travelling Fund

ProposalPengajuan Proposal

Budget

Recruitment & People Dev. Supervisor

HR Manager menyetujui on budget

Pengajuan Traveling Fund ProposalHR Manager menyetujui

on budgetGeneral Manager

ATraining Internal

Training Eksternal

Tidak Disetujui

Ya YaTidak

Disetujui

Page 13: Makalah Seminar SDM-1

A

Bagian Training

Persiapan Pelaksanaan Training

Trainee

Proposal Budget yang sudah disetujui GM

Finance

Kasbon / Uang

Daftar Hadir Training + Materi

Training

Materi + Sertifikat Laporan Perjalanan + Bukti

Bagian Training Bagian Training Bagian Training

Sharing hasil Training ke Dept. Terkait

TraineeGeneral Manager

Evaluasi

Training Internal

Training Eksternal

Training EksternalTraining Internal

Page 14: Makalah Seminar SDM-1

6.0 Prosedur

6.1 Program Training Tahunan

6.1.1 Bagian Training

Bagian Training menerima matrix Public Training dari Lembaga Training

terkait dan menginformasikannya ke Kepala Departemen / Bagian.

6.1.2 Kepala Departemen / Bagian Kepala Departemen 1 Bagian mengisi form

Kebutuhan Pelatihan dan diserahkan ke Bagian Training berdasarkan

kebutuhan pemenuhan kompetensi, sasaran mutu Departemen / Bagian

tersebut.

6.1.3 Bagian Training

Bagian Training membuat Schedule Pelatihan ( Matrix Training )

berdasarkan analisa dari Kebutuhan Pelatihan yang diajukan oleh

Departemen untuk kemudian diajukan ke General Manager.

6.2 Training Internal

6.2.1 Bagian Training

Page 15: Makalah Seminar SDM-1

6.2.1.1 Menerima permohonan / proposal dari Departemen Terkait untuk

pelatihan yang bersifat internal.

6.2.1.2 Bagian Training membuat training proposal ( budget ) jika ada

dan diajukan ke Recruitment & People Development Supervisor.

6.2.2 Recruitment & People Development Supervisor Mengoreksi training

proposal sebelum diajukan ke HR Manager.

6.2.3 HR Manager

6.2.3.1 Menerima training proposal dari Recruitment & People

Development Supervisor.

6.2.3.2 Mengoreksi dan menyetujui training proposal ( non budget )

yang diajukan.

6.2.3.3 Apabila Training Proposal OK maka diserahkan ke Bagian

Training untuk diproses ke Management.

6.2.3.4 Apabila Training Proposal Tidak OK maka dikembalikan ke

Bagian Training untuk diinfokan ke Departemen Terkait.

6.2.4 General Manager

6.2.4.1 Menerima Training Proposal dari Bagian Training untuk

persetujuan budget.

6.2.4.2 Apabila Training Proposal OK maka diserahkan ke Bagian

Training untuk proses selanjutnya.

6.2.4.3 Apabila Training Proposal Tidak OK maka dikembalikan ke

Bagian Training.

6.2.5 Bagian Training

6.2.5.1 Menyerahkan Training Proposal yang sudah disetujui Gengeral

Manager ke bagian Finance.

6.2.5.2 Bagian Finance menyerahkan kas bon / uang kepada Bagian

Training sesuai dengan budget proposal.

6.2.5.3 Persiapan Pelaksanaan Pelatihan.

6.2.6 Trainee

Untuk pelatihan internal yang berlangsung selama 2 jam atau lebih,

Trainee wajib mengisi Training Report untuk diserahkan ke Bagian

Training.

6.3 Training Eksternal

6.3.1 Bagian Training

Bagian Training menerima daftar calon peserta training dari Departemen /

Bagian yang mengajukan pelatihan.

6.3.2 Kepala Departemen / Bagian Membuat Travelling Fund Proposal untuk

kemudian diserahkan ke Recruitment & People Development Supervisor,

Page 16: Makalah Seminar SDM-1

6.3.3 Recruitment & People Development SupervisorMengoreksi Travelling

Fund Proposal sebelum diajukan ke HR Manager.

6.3.4 HR Manager

6.3.4.1 Menerima Travelling Fund Proposal dari Recruitment & People

Development Supervisor.

6.3.4.2 Mengoreksi dan menyetujui Travelling Fund Proposal ( non

budget ) yang diajukan.

6.3.4.3 Apabila Travelling Fund Proposal OK maka diserahkan ke

Bagian Training untuk diproses ke Management.

6.3.4.4 Apabila Travelling Fund Proposal Tidak OK maka dikembalikan

lagi ke Bagian Training.

6.3.5 General Manager

6.3.5.1 Menerima Travelling Fund Proposal dari Bagian Training.

6.3.5.2 Apabila Travelling Fund Proposal OK maka diserahkan ke

Bagian Training untuk proses selanjutnya.

6.3.5.3 Apabila Travelling Fund Proposal Tidak OK maka dikembalikan

lagi ke Bagian Training.

6.3.6 Bagian Training

6.3.6.1 Menyerahkan Travelling Fund Proposal ke Bagian Finance.

6.3.6.2 Bagian Finance menyerahkan kasbon / uang kepada Trainee atau

melakukan transfer sesuai jumlah yang disetujui General

Manager di Travelling Fund ke rekening Trainee.

6.3.6.3 Bagian Training melakukan persiapan akomodasi untuk Trainee

bila dibutuhkan.

6.3.7 Trainee

Setelah pelatihan, trainee wajib memberikan materi, sertifikat dan

laporan biaya perjalanan beserta bukti/nota pemakaian uang ke Bagian

Training.

6.3.8 Bagian Training

6.3.8.1 Filling Materi dan Sertifikat Training.

6.3.8.2 Menyerahkan iaporan perjalanan dinas ke General Manager.

Setelah mendapatkan validasi dari General Manager, laporan

perjalanan dinas beserta buktilnota pemakaian uang diserahkan

ke Bagian Finance.

6.3.8.3 Melakukan evaluasi training yang sudah berlangsung dengan

hasil berupa KPI atau Laporan Kegiatan Bagian / Departemen

yang bersangkutan.

Page 17: Makalah Seminar SDM-1

6.3.8.4 Trainee wajib membagikan ilmu yang didapatnya dari pelatihan

tersebut ke Departemennya dan/atau Departemen terkait.

Bagian Training mengaturkan jadwalnya dan memastikan

pelaksanaan. sharing ilmu ini.

7.0 Dokumen Terkait

7.1 Form Kebutuhan Pelatihan

7.2 Form Travelling Fund Proposal

7.3 Form Training Report

7.4 Form Travel Expense Report

C.2 PENGEMBANGAN

1.0 Tujuan

Suatu bentuk upaya perusahaan untuk mengembangkan atau meningkatkan

kompetensi karyawan dalam bekerja dengan memberi tugas dan tanggung jawab dan

atau menduduki status jabatan yang lebih tinggi atau mengalihtugaskan karyawan

yang bersangkutan ke tugas yang baru dan atau memberi penghasilan yang lebih baik

dari sebelumnya.

2.0 Ruang lingkup

Prosedur ini berlaku ke semua departemen

3.0 Tanggung jawab

HRD Departemen

4.0 Definisi

4.1 Pengangkatan karyawan tetap adalah pengangkatan karyawan dari status

karyawan kontrak atau masa percobaan menjadi karyawan tetap perusahaan

pada akhir masa kontrak atau masa percobaan karyawan.

4.2 Promosi harian bulanan adalah peningkatan status karyawan dari harian

menjadi bulanan dikarenakan status karyawan di pekerjaan yang baru adalah

karyawan bulanan.

4.3 Promosi jabatan adalah peningkatan jabatan seseorang sehubungan dengan

peningkatan tugas dan tanggung jawab baru di departemen asal atau

departemen lain.

4.4 Promosi gaji adalah peningkatan penerimaan upah dari upah sebelumnya

diluar kenaikan gaji setiap tahunnya.

5.0 Prosedur

5.1 Adanya kebutuhan karyawan yang proses pemenuhannya dengan

memberdayakan karyawan yang ada.

5.2 Pengajuan promosi karyawan point 4.1, 4.2 dan 4.4 tidak harus melalui test

Assessment melainkan dengan menggunakan form penilaian karyawan.

Page 18: Makalah Seminar SDM-1

5.3 Test Assessment, berlaku untuk promosi jabatan.

5.3.1 Departemen pemohon

Mengajukan calon karyawan yang akan dipromosikan, dengan

sebelumnya telah mendapat persetujuan Manager tertinggi di

departemen tersebut ke HRD untuk dilakuakan test Assessment.

5.3.2 Bagian Recrutment & People Development

5.3.2.1 Bagian Recrutment dan People Development menerima

pengajuan calom yang akan dipromosikan.

5.3.2.2 Bagian Rekrutment dan People Development melakuan

test terhadap karyawan yang diusulkan Departemen.

Testnya meliputi :

5.3.2.2.1 Test Psikologi

5.3.2.2.2 Technical Test ( bila diperlukan )

5.3.2.3 Bila dinyatakan memenuhi syarat maka akan dilakukan

Panel Interview yang terdiri dari Panelist :

5.3.2.3.1 Promosi Level Supervisor Kebawah

Panelist terdirir dari Manager terkait dan HR

Manajer atau Rekrutment & People

Development Supervisor sebagai Fasilitator.

5.3.2.3.2 Promosi Level Section Head

Panelist terdiri dari Senior Manager dan HR

Manager sebagai Fasilitator

5.3.2.3.3 Promosi level Manager

Panelist terdiri dari Director, General Manager,

Plant Manager dan HR Manager sebagai

Fasilitator.

5.3.2.4 Bila dinyatakan lulus test Assesstment

Bagian Rekrutment & People Development membuat surat

proposal Promosi yang berisi :

5.3.2.4.1 Lama masa percobaan

5.3.2.4.2 Adanya tunjangan sementara

5.3.2.5 Bila dinyatakan lulus masa percobaan :

Karyawan yang bersangkutan akan menduduki posisi baru

dengan Surat Keputusan san penetapan gaji baru oleh

General Manager.

5.3.2.6 Bila tidak lulus masa percobaan.

Karyawan ybs akan dikembalikan ke posisi awal atau yang

sederajat dan Tunjangan Sementara dihapus.

Page 19: Makalah Seminar SDM-1

BAB III

PENUTUP

Page 20: Makalah Seminar SDM-1

Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM

organisasi yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab

individu yang bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai

dari suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau

funsi saat ini.Pengembangan lebih cenderung bersifat formal, menyangkut antisipasi

kemampuan dan keahlian inividu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang

akan datang. Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu solusi terhadap

sejumlah problem penurunan kualitas kinerja organisasi atau lembaga dan instansi yang

disebabkan oleh penurunan kemampuan dan keusangan keahlian yang dimiliki oleh

karyawan atau tenaga kerja.Pelatihan dan pengembangan bukanlah solusi utama yang

dapat menyelesaikan semua persoalan organisasi, lembaga atau sebuah instansi. Tetapi

mengarah pada peningkatan kinerja para karyawan atau tenaga kerja yang baik dan

benar. Dan tujuan pelatihan dan pengembangan adalah untuk merubah sikap, perilaku,

pengalaman dan performansi kinerja.Pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan

dimana kalangan tenaga kerja dapat memperoleh dan mempejari sikap, kemampuan,

keahlian, pengetahuan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Pelatihan

merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian,

pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang inidividu. Pengembangan

adalah penyiapan individu untuk mengemban tanggung jawab yang berbeda atau lebih

tinggi di dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan

kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan

yang lebih baik. Dalam pelatihan pengembangan terdapat tiga tahapan penting yang

harus dilakukan oleh sebuah organisasi atau instansi. Pertama tahapan penilaian. Kedua

tahapan pelatihan dan pengembangan. Ketiga tahapan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Integrated Q-EHS PT XXXXXX, MANUAL BOOK OF PT XXXXXX

Page 21: Makalah Seminar SDM-1

2. ekonomi.kompasiana.com