Makalah Seminar 2 Modulpulmo

download Makalah Seminar 2 Modulpulmo

of 18

Transcript of Makalah Seminar 2 Modulpulmo

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    1/18

    LAPORAN KASUS

    SEORANG ANAK LAKI-LAKI DENGAN DEMAM 1 BULAN

    KELOMPOK 10

    0302009018 ANDRI CHANGAT 0302011220 NURICHWANI W.

    0302009160 M. TAUFIQ HIDAAT 030201123! PUTRI CAESARRINI

    03020092!! SURE"A LARKE W. 03020112!9 RE"TA FALASI#A

    0302010128 I GEDE PUTU ARSA 0302011269 SCHERLL RE#IANA

    030201026$ SIMLIN SUTARLI 030201128! TARATHA BUNGA D.

    03020111%1 LUSI &ELITA SARI 0302011303 #I# DESANTI

    0302011188 MEIRIA SARI 0302011319 USE RHISNA K. R  0302011202 MUTIARA FERINA

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNI#ERSITAS TRISAKTI

    &AKARTA

    2012

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Tuberkulosis (TB atau TBC) pada anak memang berbeda dengan TB pada orang

    dewasa. TB pada anak menginfeksi primer di parenkim paru yang tidak menyebabkan

    refleks batuk, sehingga jarang ditemukan gejala khas TB seperti batuk berdahak.

    Pada parenkim paru ini juga kuman cenderung lebih sedikit, maka TB tidak menular

    antara sesama anak. TB sangat mudah menular dari orangtua ke anak, tapi TB tidak

    menular dari anak ke anak.

    TBC adalah penyakit serius yang gampang menular secara langsung melalui udara.

    nak!anak dengan kekebalan tubuh buruk paling rentan tertular TB dari orang dewasa

    yang positif TB. Tapi TB tidak menular antara sesama anak.

    "ejala TB pada anak lebih susah didiagnosis karena bukan merupakan gejala khas

    TB. Pada anak jarang ditemukan gejala batuk berdahak seperti yang diderita pada

    orang dewasa. #an seringkali terjadi salah diagnosa, karena gejala yang dialami bisa juga merupakan gejala penyakit lain.

    #iagnosis TB pada anak tidak bisa dilakukan dengan uji dahak (sputum test), karena

    memang jarang pasien TB anak mengalami batuk berdahak. $elain itu, foto roentgen

     pada anak juga tidak bisa memberikan diagnosa yang tepat. %aka diperlukan uji

    Tuberkulin atau uji %antou&.

    BAB II

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    3/18

    LAPORAN KASUS

    'iwayat penyakit sekarang

    $eorang anak laki!laki usia tahun, dibawa ibunya ke rumah sakit B karena

    demam. #emam dirasakan sejak bulan yang lalu. Panas naik turun, agak meningkat

    menjelang malam hari. $ejak * hari yang lalu, os batuk, batuk terutama pagi hari

    setelah bangun tidur. Bila batuk, os muntah, bening, tidak berdarah, nafsu makan

    menurun. Berat badan os sulit naik, nafsu makannya semakin sulit. Buang air kecil

    lancar, tidak mengejan, tidak menetes, jernih. Buang air besar normal, kali sehari.

    'iwayat keluarga yah os sering pilek, terutama pada pagi hari, menghilang saat siang hari.

    yah dan ibu os tidak ada yang sakit batuk lama ataupun batuk berdarah.

    'iwayat makan

    * kali sehari, nasi + piring makan sehari. #engan lauk kadang telur, sayur sop

    sedikit.

    'iwayat imunisasi

    epatitis B, #PT, Polio kali, usia bulan

    'iwayat tumbuh kembang

    %erambat usia - bulan, saat ini sudah bisa berjalan ! langkah, lalu terjatuh.

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    4/18

    BAB III

    PEMBAHASAN 

    /#01T/T$

    /dentitas nak 1ama anak #

      2mur anak bulan

      3enis kelamin 4aki!laki

    /dentitas 5rang tua 1ama orangtua !

      Pekerjaan !

      lamat !

    1%10$/$

    6eluhan utama demam sejak bulan yang lalu

    'iwayat penyakit sekarang

    ! panas naik turun agak meningkat menjelang malam

    ! * hari yang lalu terdapat batuk terutama pagi hari

    setelah bangun tidur, bila batuk orang sakit

    muntah, bening, tidak berdarah, nafsu makan

    menurun

    ! berat badan sulit naik, nafsu makannya semakin

    sulit

    ! buang air kecil lancar, tidak mengejan, tidak 

    menetes, jernih

    ! buang air besar normal, kali sehari.

    'iwayat keluarga

    ! ayah sering pilek, terutama pada pagi hari,

    menghilang saat siang hari.

    ! ayah dan ibu tidak ada yang sakit batuk lama

    ataupun

    ! batuk berdarah.

    'iwayat makan !* kali sehari, nasi + piring makan sehari. #engan

    lauk kadang telur, sayur sop sedikit

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    5/18

    'iwayat imunisasi

    ! epatitis B, #PT, Polio kali, usia bulan

    'iwayat tumbuh kembang ! merambat usia - bulan, saat ini sudah bisa berjalan

      ! langkah, lalu terjatuh

    %$4 7 /1T'P'0T$/

    Berdasarkan hasil anamnesis pasien, masalah yang didapatkan, adalah

    %$4 /1T0'P'0T$/ %$4

    #emam sejak bulan yang lalu %enandakan demam kronis dari lamanya

    Panas naik turun, agak meningkat

    menjelang malam hari

    #emam yang meningkat pada malam hari merupakan

    gelaja khas pada demam typhoid dan juga tuberkulosis

    Batuk terutama pagi hari setelah

     bangun tidur 

    danya kemungkinan alergi pada pasien dan pada anak 

     biasanya disebabkan karena keturunan

     1afsu makan menurun Biasanya terjadi pada radang perut, maag, infeksi,

    demam, tuberkulosis, sakit tenggoran dan lain!lain.

    Berat badan sulit naik supan dari makanan yang berkurang, karena adanya

     penurunan nafsu makan pada pasien, sehinggamengakibatkan berat badan sulit naik 

    yah sering pilek terutama pagi

    hari dan menghilang saat siang hari

    6arena dengan adanya rinitis alergi pada keluarga,

    memungkinkan anak ini juga terkena gejala yang sama.

     %akan * kali sehari, nasi + piring

    makan sehari

    supan gi8i kurang, dimana pada usia bulan

    seharusnya anak bisa makan 9!: sendok makan satu

    kali makan.

    epatitis B, #PT, polio kali pada

    usia bulan

    /munisasi tidak lengkap karena tidak adanya ;aksinasi

    BC" (Bacillus Calmette-Guerin)  dan campak,

    seperti yang telah diketahui bahwa ;aksin BC" itu

     penting untuk mencegah penyakit TB pada anak.

    merambat usia - bulan, saat ini

    sudah bisa berjalan ! langkah,

    lalu terjatuh

    (15'%4 masih dimasukkin ga

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    6/18

    1%10$/$ T%B1

    'iwayat penyakit sekarang

    • pakah ada sakit tenggorokkan<

    •Berapa kali muntah dalam sehari<

    • pakah disertai keringat pada malam hari<

    • pakah disertai sesak napas<

    'iwayat penyakit dahulu

    • pakah ada riwayat TB <

    'iwayat kelahiran dan tumbuh kembang

    • pakah bayi lahir cukup bulan atau premature<

    • pakah bayi mendapat $/ intensif<

    'iwayat keluarga

    • pakah ada anggota keluarga yang menderita TB dirumah<

    • pa ada yang merokok di rumah<

    'iwayat sosial dan ekonomi

    • Bagaimana sirkulasi udara dan sinar matahari di lingkungan rumah<

    • pakah ada tetangga sekitar yang menderita gejala yang sama <

    'iwayat obat!obatan

    • pakah pernah berobat atau mengonsumsi obat!obatan<

    PEMERIKSAAN FISIK 

    Tanda =ital

    6eadaan 2mum Tampak sakit sedang

    6esadaran Compos mentis

     1adi - &>menit ? (1 usia * bulan! tahun :-!@- &>menit)

    Pernapasan Arekuensi *: &>menit ? (1 usia bulan! tahun *-!- &>menit)

    $uhu tubuh *:,-C ? Aebris

    Berat badan , kg

    Tinggi Badan * cm

    6epala 1ormocefali,

    rambut hitam tidak mudah dicabutTelinga #alam batas normal

     1 2sia tahun ! BB :,!, kg  ! PB -,!:,@ cm.

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    7/18

    idung $ekret (!)

    %ulut Bibir kering (7) dehidrasi (kurang makan dan minum)

      4idah kotor (7) sering dijumpai saat demam.

    Tenggorokan %ukosa faring hiperemis (7) radang

    4eher Pembesaran 6"B (7) infeksi, di colli anterior jumlah *  

    TB, diameter ,@! (1 Dcm sampai usia tahun).

    Thoraks

      ! /nspeksi Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis 1ormal

      ! Palpasi Aremitus kanan E kiri 1ormal

      ! Perkusi $onor

    ! uskultasi =esikuler, ronki (!), lendir (!) 1ormal

    3antung #alam batas normal

    bdomen #alam batas normal

    "enitalia 0ksterna Testis (7), fimosis (!), hipospodia (!)

    PEMERIKSAAN PENUN&ANG

    '. P()(*+,'' L'/

    3enis pemeriksaan asil 1ilai normal /nterpretasib g>d4 -,@!9 g>d4 1ormal

    0ritrosit @,@ juta >u4 *,@!@, juta >u4 1ormal

    Trombosit *9 ribu >u4 @-!9-- ribu >u4  1ormal

    4eukosit F,F ribu >u4 ---!@--- >u4 1ormal

    40# @ mm>jam D- mm>jam

    G, menandakan adanya

    infeksi yang

    menyebabkan demam

    t ** H **!9 H 1ormal

       ,   i   t  u  n  g   3  e  n   i  s   4  e  u   k  o  s   i   t

    Basofil ! -! 1ormal

    0osinofil ! !*

    I, biasanya pada

    stress,inflamasi akut,

    luka bakar, syok,

    hiperfungsi

    adrenokortikal.

     1etrofil Batang ! I

     1etrofil $egmen @: @-!- 1ormal,

    4imfosit 9 -!9-

    G, menandakan adanya

    infeksi kronik 

    %onosit ! !:

    I, biasanya pada

    leukemia limfositik,anemia aplastik.

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    8/18

    /. F T*'

    Pada gambaran foto thora& pasien,

    didapatkan

    adanyaJ danya kompleks primer dengan focus

    "hon

     Jdanya infiltrate yang terdistribusi di

    seluruh

    lapangan paru

    #iagnosis

    #iagnosis 6erja

    Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,didapatkan diagnosis kerja yaitu TB milier. #ata yang menunjang diagnosis tersebut

    sebagai berikut

    • "ejala klinis demam lama dengan penyebab yang tidak jelas serta batuk,

     pembengkakan kelenjar getah bening dileher, berat badan sulit naik tanpa

    diketahui penyebabnya, nafsu makan menurun.

    • "ambaran foto radiologi yang khas, terdapat infiltrate yang halus tersebar

    dikedua lapang paru

    • 2ji tuberkulin yang positif (7)

    • $ystem scoring diagnosi tuberculosis anak

    "ejala - * $kor  

    6ontak Tidak jelas 4aporan

    keluarga

    (BT atau

    tdk jls)

    BT(7) -

    Tes tuberculin negati;e ! ! Positif (K- atau

    K@ dalam

    keadaan

    imunosupresi )

    *

    BB ! BB>TB DF-Hatau Bb>u D

    6linis gi8i buruk atau

    !

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    9/18

    :-H Bb>TB D

    -H atau

    BB>2 D-H

    #emam ! K minggu ! !

    Batuk kronik ! K * minggu ! ! -

    Pembesaran

    kelenjar limfe

    ! 3umlah K,

    ukuran K cm

    tdk nyeri

    ! !

    Tulang>sendi ! bengkak ! ! -

    Aoto thora& 1ormal atau

    kelainan

    tidak jelas

    "ambaran

    sugestif TB

    ! !

    total

    #iagnosis Banding

    • Pneumonia

    Pneumonia adalah peradangan yang disebabkan mikroorganisme

    (bakteri, ;irus, jamur, parasit) peradangan ini mengenai parenkim paru,

    distal dari bronkiolus respiratorius dan al;eoli, serta menimbulkan

    konsolidasi jaringan paru dan pertukaran gas setempat. "ejala dari

     pneumonia yaitu demam menggigil yang mendadak, batuk yang

     produktif, nyeri dada, pleuritik, sesask napas.

    • %alaria

    dalah penyakit infeksi parasti yang disebabkan oleh plasmodium

    yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentukaseksual didalam darah, infeksi malaria memberikan gejala berupa

    demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. #apat berlangsung akut

    maupun kronik

    • #emam tifoid

    #emam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh

    salmonella typhi. #emam tifoid masih menjadi penyakit yang endemic

    di /ndonesia. Penyakit tersebut menyeran anak!anak dan dewasa.

    "ejala utama demam tifoid adalah demam berkepanjangan ( pro

    longed fe;er , yaitu demam yang berlangsung K @ hari ). Pola demam

    dapat bersifat khas atau klasik tifoid yaitu demam yang rendah dan

     perlahan!lahan demam meningkat dari hari kehari sehingga demam

    cenderung konstan tinggi. #emam dapat disertai gejala non spesifik

    lainnya seperti menggigil, sakit kepala, lemas, pusing, batuk kering,

    dan nyeri otot, atau pegal!pegal. "ejala tidak spesifik tersebut sering

     juga dikenal dengan istilah flu!like illness dan dapat disebabkan oleh

    infeksi laiinya. Pada demam tifoid juga terdapat keluhan gangguan

     pencernaan yaitu nyeri perut, diare atau konstipasi. #iare leih sering

    ditemukan pada nak!anak.

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    10/18

    Prognosis

     ! d ;itam L ad bonam

    #i karenakan pada pasien ini belum terjadi komplikasi walaupun TB

    sudah termasuk berat tetapik kesembuhannya masih baik.- d fungsionam d bonam

    Aungsi paru bias kembali normal jika pengobatan adekuat.

    - d sanationam dubia ad bonam

    6ekambuhan bias kembali karena tergantung paparan(lingkungan)

    dan system imun.

    6omplikasi

    Paru! pneumothoraks

    ! bronkiektasis

    ! abses paru

    Penyebab secara hematogen

    ! TB kulit

    ! meningitis tb

    ! spondylitis

    ! tb ginjal

    Penyebaran secara limfogen

    ! lymphodenitis TB

    P(''4','''

    Terapi yang diberikan kepada pasien adalah 9 obat anti tuberculosis yang

    diberikan selama !- bulan tergantung dari hasil terapinya.

    Pada anak ini diberikan

    . /1 -: mg>hari (, kg & - mg)

    . 'ifampisin 99 mg>hari (, kg & - mg)

    *. Pira8inamid mg>hari (, kg &*- mg)

    9. 0thambuthol 99 mg> hari (, & - mg)

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    11/18

    da @ macam obat anti tuberculosis (5T) lini pertama rifampisin, /1,

     pira8inamid, etambutol dan streptomisin. 'ifampisin memberikan efek samping

     berupa kemerahan dalam air seni sehingga harus diedukasikan kepada orang tua

     pasien. 0tambutol memiliki efek samping yaitu terjadinya gangguan ;isus mata pada

    anak dan streptomisin mempunyai efek samping terhadap ner;us =/// (ner;us

    ;estibulokoklearis) yang dapat memberikan gangguan pendengaran kepada anak atau

     janin dari ibu hamil sehingga streptomisin tidak diberikan pada terapi anak ini.

    9 5T yang diberikan adalah /1, rifampisin, etambutol dan pira8inamid.

    • /1 diberikan sampai bulan ke ! (dosis @!@ mg>kgbb>hari, ma&

    *--mg>hari)

    • 'ifampisin diberikan sampai bulan ke ! (dosis -!- mg>kgbb>hari, ma&

    --mg>hari)

    • Pira8inamid diberikan sampai bulan ke (dosis -!9- mg>kgbb>hari, ma&

    g>hari)

    • 0tambutol diberikan sampai bulan pertama (dosis @!- mg>kgbb>hari, ma&

    .@ g>hari)

    Pada bulan pertama, pasien diberikan 9 macam 5T, kemudian setelah bulan

     pertama, etambutol dihentikan sehingga pasien hanya menerima * 5T, dilanjutkan

    setelah bulan kedua, pira8inamid dihentikan sehingga pasien hanya menerima /1

    dan rifampisin hingga terapi selesai.

    Terapi dapat diberikan juga kortikosteroid seperti prednisone dengan dosis !

    mg>kgbb>hari secara tapering off atas indikasi TB milier. Pemberian kortikosteroid

    ditujukan untuk mengurangi reaksi inflamasi akibat infeksi TB tersebut.

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    12/18

    5bat ntituberkulosis yang biasa dipakai dan dosisnya

    N')' /' D+ '*+'

    5 )7,BB7'*+

    D+

    )',+)'4 5 )

    (* '*+

    E:(, ')+

    /sonia8id @ M @N *-- epatitis, neuritis perifer,

    hipersensiti;itas'ifampisinNN - M - -- "astrointestinal, reaksi kulit,

    hepatitis, trombositopenia,

     peningkatan en8im hati, cairan

    tubuh berwarna oranye

    kemerahan

     pira8inamid @ M *- --- Toksisitas hati, artralgia,

    gastrointestinal

    etambutol @ M - @- 1euritis optik, ketajaman mata

     berkurang, buta warna merah M 

    hijau, penyempitan lapang

     pandang, hipersensiti;itas,

    gastrointestinal

    streptomisin @ ! 9- --- 5totoksik, nefrotoksik  

    N Bila isonia8id dikombinasikan dengan rifampisin, dosisnya tidak boleh melebihi -

    mg>kgBB>hari.

    NN 'ifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan 5T lain karena dapat

    mengganggu bioa;iabilitas rifampisin.

    #osis 6ombinasi pada Tuberkulosis nak 

    B(*' /';' 5, 2 /

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    13/18

    B(*' /';' 5 , F'( +++'4 5 2 /

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    14/18

    anak besar mempunyai daerah aksila cukup lebar, pada anak kecil ketiaknya sempit

    sehingga terpengaruh suhu luar. Pastikan puncak ujung termometer tepat pada tengah

    aksila dan pengukuran dilakukan selama @ menit. asil pengukuran aksila akan

     lebih rendah -,@!,--C dibandingkan dengan hasil pengukuran melalui dubur.

    Pengukuran suhu dengan cara meraba kulit, daerah yang diraba adalah daerah yang

     pembuluh darahnya banyak seperti di daerah pipi, dahi, tengkuk. %eskipun cara inikurang akurat (tergantung kondisi tangan ibu), namun perabaan ibu cukup bisa

    dipercaya dan digunakan sebagai tanda demam pada program %TB$ ( Manajemen

    Terpadu Balita Sakit ).

    Tuberkulosis

    Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang menjangkit lebih dari sepertiga pendudukdunia. Pada akhir abad - ini diseluruh negara terdapat peningkatan jumlah kasus

     baru TB, dan F@ H dari kasus terdapat di negara berkembang. 5 memperkirakan

    terdapat lebih dari : juta kasus baru, dan yang meninggal adalah * juta setiap tahun, di

    antaranya .9 juta kasus adalah terdiri dari anak 9@-,--- kematian.

    0tiologi

    Penyebabnya adalah %ycabacterium tuberculosis termasuk dalam famili

    %ycobacteriaceae.

    Basil TB mempunyai sifat tidak membentuk spora, tidak bergerak, pleomorf, gram

     positif, tahan asam (basil tahan asam), berbentuk batang. #inding sel mengandung

     banyak lemak yang bermanfaat untuk pertahanan terhadap daya bakterisida dari

    antibodi dan komplemen.

    /nhalasi basil TB melalui percikan waktu batuk atau bersin menimbulkan infeksi TB

    laten (/TB4), dengan tanda adanya uji %antou& positif tanpa disertai adanya kelainan

    fisis dan radiologi. Penyakit TB adalah diartikan bila pada pasien didapatkan gejala

    fisis dan radiologi yang jelas. Beban akibat TB terus meningkat karena adanya

     berbagai faktor, yaitu keadaan sosial ekonomi, hunian padat dan tidak sehat,

    terbatasnya akses layanan kesehatan, migrasi > urbanisasi, epidemi /= /#$,

     program pemberantasan TB tidak efisien > efektif, dan lain lain. Penularan TB terjadi

    melalui udara dengan percikan partikel mukus yang mengandung %.tuberculosis.Penularan jarang terjadi secara kontak dengan bahan sekresi atau yang terpajan basil

    TB. 6emungkinan tertular meningkat bila sputum bersifat tahan asam (acid

    fast)adanya infiltrat luas atau ka;itas si lobus atas paru, banyak sputum, batuk sangat

    kuat, dan lingkungan kurang sirkulas udara. $etelah mendapat pengobatan selama

    minggu kasus TB pada orang dewasa biasanya tidak lagi menularkan. nak dengan

    TB jarang sekali menularkan karena jumlah basil di sekresi bronkus hanya sedikit,

    dan batuk pada anak adalah jarang dan tidak kuat.

    Patogenesis>patologi

    Tempat kuman TB masuk ke paru!paru yaitu di al;eoli > duktus, disebut fokus primeratau fokus "hon, disini basil memperbanyak diri. Banyak kuman yang dimusnahkan,

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    15/18

    dan sebagian yang hidup masuk ke makrofag inaktif dan kelenjar getah bening

    disekitar (kompleks primer) termasuk kelenjar hilus dan kelenjar paratrakea. Proses

    selanjutnya adalah terjadi nekrosis jaringan dan pembentukan simpai. Penyembuhan

    kompleks primer sering terjadi dengan pembentukan jaringan fibrotik atau

     perkapuran. Proses dapat berlanjut dan terjadilah pneumonitis atau pleuritis, atau

    terjadi proses perkejuan (caseous formation) yang isinya kemudian mengalami perlunakan dan mengalir ke bronkus dengan meninggalkan suatu ka;erna. Basil dapat

     bertahan hidup dalam waktu lama bahkan puluhan tahun. Pembesaran kelenjar di

    hilus dan paratrakea dapat menekan bronkus dan mengakibatkan hiperinflasi atau

    atelektasis paru dibagian distalnya, Terutama di lobus medialis (sindrom Brock),w

    dapat pula mengakibatkan erosi dinding bronkus sehingga terbentuk fistula atau TB

    endobronkial. 4esi berupa gabungan dari pneumonitis dan atelektasis disebut lsi

    segmental atau konsolidasi kolap. $epanjang perjalanan dari proses tersebut. Basil TB

    dapat menyebar secara hematogen atau limfogen ke jaringan atau organ tubuh seperti

    sistem retikuloendotelial, paru, otak, ginjal, dan tulang. al ini dapat terjadi bila

     jumlah basil TB sangat banyak disertai dengan adanya keterbatasan respons imun dari

     pasien. Bila jumlah basil tidak cukup banyak untuk menimbulkan gejala klinik makaterbentuklah fokus metastasis di berbagai organ.

    $ecara imunologi infeksi TB menyebabkan adanya respon antibodi humoral yang

    kurang berperan dalam pertahanan tubuh. #i pihak lain, dinding basi mengandung

    sulfatide yang mampu menghalangi fusi antara fagosom dan lisosom sehingga basil

    terhindar dari destruksi oleh ensim intraseluler. #alam waktu ! minggu setelah

    infeksi terbentuklah cell mediated immunity dan juga hipersensiti;itas jaringan.

    $etelah basil masuk ke mkakrofag inaktif, maka limfosit yang mengenal antigen TB

    mengadakan proliferasi dan memproduksi limfokin dan mediator lain yang dapat

    menarik limfosit dan makrofag ketempat infeksi. $elanjutnya limfokin mengakti;asi

    makrofag untuk menghasilkan ensim lisis dalam kadar tinggi yang mampu

    meningkatkan fungsi mikobakterisida. Progresifitas infeksi TB tergantung pada

    keseimbangan antara jumlah antigen TB dengan cell mediated immunity

    ( meningkatkan penghancuran basil dalam sel) dan hipersensitifitas jaringan

    ( mendorong memusnahkan basil diluar sel). Bila antigen TB lemah maka terbentuk

    granuloma dari hasil pengorganisasian oleh limfosit, makrofag, dan fibroblast. Bila

    kedua unsur adalah seimbang maka terbentuk granuloma yang kurang

    terorganisasikan disertai adanya daerah nekrosis dan perkejuan. Bila hipersensitifitas

     jaringan lebih lemah seperti pada anak dengan immunocompromi8ed, maka reaksinya

    adalah difus dengan penyebaran infeksi disertai destruksi jaringan.

    %anifestasi klinik 

    %anifestasi dari infeksi TB pada sebagian besar anak adalah asimtomatik dengan

    tidak pernah memperlihatkan gejala apapun. $ebagian yang lain memperlihatkan

    gejala demam tak tinggi, batuk ringan, maleis, gejala menyerupai flu dan gejala ini

    hilang dalam seminggu. #iperkirakan terdapat @!*-H dari anak dengan infeksi TB

    akan mengalami TB ekstrapulmoner. TB paru primer merupakan manifestasi inisial

    dari infeksi TB di paru. 6ompleks primer adalah terdiri dari fokus primer dijaringan

     parenkim paru dan kelenjar limfe regional. Pada umumnya -H dari fokus primer

    terletak subpleura dan biasanya disertai adanya pleuritis lokal. Tanda utama dari TB

     primer adalah pembesaran kelenjar limfe regional. Pembesaran kelenjar di hilus dapat

     berlanjut dan menekan bronkus mengakibatkan obstruksi dan hiperinflasi danatelektasis paru yang pada foto toraks nampak adanya konsolidasi kolap atau TB

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    16/18

    segmental. 6adang pembesaran kelenjar menimbulkan erosi pada dinding bronkus

    dan esofagus sehingga menimbulkan fistula bronko!esofagus. #engan terapi adekuat

     primer dan penyertanya dapat pulih total dengan terkadang meninggalkan perkapuran

    dan ini menandakan bahwa proses telah berlangsung selama lebih dari ! bulan.

    Bila proses TB primer berlanjut maka dapat terjadi pnemonia lobaris, atau berturut

    turut terjadi destruksi, nekrosis, dan perkejuan lalu terbentuk ka;erna, atau parenkim paru dapat pecah menimbulkan pneumothoraks, dan mungkin pula terjadi penyebaran

     basil TB di lapangan paru kanan dan kiri menimbulkan nodul nodul halus yang pada

    foto thoraks nampak sebagai TB miliaris. 4ebih dari @- H bayi dan anak #engan TB

     primer menunjukan kelainan yang nyata pada foto thoraks, namun pada pemeriksaan

    fisis tidak dijumpai adanya kelainan yang jelas. 6eluhan yang sering dikemukakan

    adalah batuk tidak produktif dan sesak nafas ringan. $elain itu juga disertai demam,

    keringat malam, anoreksia, anak terlihat kurang akrif bermain, berat badan tidak

     bertambah atau terjadi sindrom gagal tumbuh ( failure to thri;e syndrome). $ecara

    fisis mungkin dijumpai adanya takipnea, suara napas melemah, mengi (whee8ing),

    dan tanda distres pernapasan. 6onfirmasi diagnosis adalah dengan isolasi %.

    Tuberculosis dari biakan sputum 9 jam atau aspirasi lambung yang diambil pagi hari.#engan cara ini basil dapat diidentifikasi pada @-H kasus. Biakan dengan hasil

    negati; tidak menyingkirkan kemungkinan adanya TB paru. 2ntuk diagnosis TB

    diperlukan data data tentang adanya kontak dengan kasus positif TB, keluhan dan

    temuan fisis, uji mantou&, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti darah tepi dan

     pemeriksaan pencitraan.

    BAB #

    KESIMPULAN

      Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,

     pasien ini menderita tuberculosis milier. TB milier merupakan komplikasi dari

    tuberculosis yang biasa terjadi pada bayi dan anak kecil dan terjadi dalam waktu

     bulan, terutama dalam * bulan setelah terbentuknya komplek primer., sebagian besar

     penyebab dari tuberculosis adalah microbakterium tuberculosis.

    Bila pasien ini mengikuti anjuran pada tatalaksana yang telah diberikan secara

    medica mentosa atapun nonmedicamentosa, maka keadaan pasien ini akan membaik.

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    17/18

    DAFTAR PUSTAKA

    . idayat, . Buku $aku Praktikum 6eperawatan nak. ed st. 3akarta 0"CL

    --:. Page -!

    . %atondang,C$L ahidiyat,/L $astroasmoro,$. #iagnosis Aisis pada nak. ed nd.

    3akarta $agung $etoL --*. Page -

  • 8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo

    18/18

    *. idagdo. %asalah dan Tatalaksana Penyakit /nfeksi Pada nak. 3akarta $agung

    $etoL -. page !

    9. 'ahajoe,11L $upriyanto,BL $etyanto,#B. Buku jar 'espiratologi nak. 3akarta

    Badan Penerbit /#/L -. Page 9!-

    @. 6liegman '%, Behrman '0. Ae;er. #alam Behrman '0, 6liegman '%, 1elson

    0, =aughn =C, penyunting. 1elson te&tbook of pediatrics, edisi 9, Philadelphia

    B $aunders, FFLh.9!@.

    . $inclair 3C. The control of body temperature and the pathogenesis of fe;er

    de;elopmental aspects. #alam nnales 1estle Ae;er in children. =e;ey, $wit8erland

     1estle 1utrition $, F:9Lh.!-.

    . ardiono # Pusponegoro. Penatalaksanaan demam pada anak.

    :. Behrman, 6liegman, r;in. /lmu 6esehatan nak 1elson. =ol.//. 3akarta

    0"CL--:

    F.6ee 34. Buku $aku Pemeriksaan 4aboratorium S #iagnostik dengan /mplikasi

    6eperawatan. nd ed. 3akarta 0"C Penerbit Buku 6edokteranL FF. p.*!9

    -.6ee 34. Buku $aku Pemeriksaan 4aboratorium S #iagnostik dengan /mplikasi

    6eperawatan. nd ed. 3akarta 0"C Penerbit Buku 6edokteranL FF. p.!9