MAKALAH SELESAI 1.

12
Prinsip Pengembangan Karir Bidan dikaitkan dengan Peran Fungsi dan Tanggung Jawab Bidan. Dalam mengantisipasi perkembangan saat ini (kebutuhan masyarakat) yang menu mutu pelayanan kebidanan yang semakin meningkat, perubahanyang cepat dalam pemerintahan maupun masyarakat , perkembangan IPTEK dan persaingan yang ketat d globalisasi) diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas segi pengetahuan, keterampilan , dan profesionalitas. Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara bersina berenang, dan berkelanutan sesuai dengan prinsip belaar seumur hidup mengabdi di tengahmasyarakat. Pendidikan yang berkelanutan ini bertuuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan , baik melalui pendidikan formal maupun pen nonformal. Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pem badan s!asta dengan dukungan I"I adalah program diploma III dan diploma I# kebi Pemerintah berupaya untuk menyediakan dana bagi bidan disektor pemerintahan yang melakukan tugas belaar ke luar negeri. Disamping itu, I"I berupaya agar badan s dalam maupun luar negeri, dapat meningkatkan pendidikan bidan, khususnya program pendidikan angka pendek. I"I uga mendorong anggotanya untuk meningkatkan pend melalui kerasama dengan uni$ersitas di dalam negeri. Pendidikan nonformal telah dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, dan lokakarya. I"I uga bekerasama dengan lembaga internasional dalam penyeleng berbagai program nonformal di beberapa pro$insi. %emua upaya ini bertuuan meni kinera bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas. %elain itu, mengembangkan suatu program mentorship&bidan senior membimbing bidan unior dala konteks profesionalisme kebidanan. Dengan umlah anggota I"I yang cukup besar dibandingkan dengan kem pengadaanprogram pendidikan formal yang menggunakan system penenangan, diasumsikan bah!a kurang lebuh ' tahun mendatang seluruh anggota I"I dapat meng pendidikan ke enang yang lebih tinggi. Di samping itu, I"I dan pemerintah telah

description

l,l,lnjn

Transcript of MAKALAH SELESAI 1.

Prinsip Pengembangan Karir Bidan dikaitkan dengan Peran Fungsi dan Tanggung Jawab Bidan.

Dalam mengantisipasi perkembangan saat ini (kebutuhan masyarakat) yang menuntut mutu pelayanan kebidanan yang semakin meningkat, perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun masyarakat , perkembangan IPTEK dan persaingan yang ketat di era globalisasi) diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan , dan profesionalitas.

Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara bersinanggungan, berjenjang, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi di tengah masyarakat. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan , baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.

Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan badan swasta dengan dukungan IBI adalah program diploma III dan diploma IV kebidanan. Pemerintah berupaya untuk menyediakan dana bagi bidan disektor pemerintahan yang akan melakukan tugas belajar ke luar negeri. Disamping itu, IBI berupaya agar badan swasta, baik dalam maupun luar negeri, dapat meningkatkan pendidikan bidan, khususnya program pendidikan jangka pendek. IBI juga mendorong anggotanya untuk meningkatkan pendidikan melalui kerjasama dengan universitas di dalam negeri.Pendidikan nonformal telah dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, seminar, dan lokakarya. IBI juga bekerjasama dengan lembaga internasional dalam penyelenggaraan berbagai program nonformal di beberapa provinsi. Semua upaya ini bertujuan meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas. Selain itu, IBI telah mengembangkan suatu program mentorship-bidan senior membimbing bidan junior dalam konteks profesionalisme kebidanan.

Dengan jumlah anggota IBI yang cukup besar dibandingkan dengan kemampuan pengadaan program pendidikan formal yang menggunakan system penjenjangan, diasumsikan bahwa kurang lebuh 32 tahun mendatang seluruh anggota IBI dapat mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di samping itu, IBI dan pemerintah telah menyepakati bahwa masa transisi dalam upaya peningkatan kualitas bidan melalui jalur pendidikan formal akan berlangsung 10 tahun (2010).Oleh karena itu, IBI bersama pemerintah-dalam hal ini departemen kesehatan RI- mencoba untuk mencari jalan keluar melalui suatu system pendidikan yang mengakui pengalaman bidan dalam melayani masyarakat. Pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman bidan ini diharapakan dapat lebih mempercepat upaya peningkatan kualitas bidan melalui pendidikan formal tanpa mengabaikan apa yang telah dimiliki para bidan. Pola pendidikan ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan. Penatalaksanaan system pendidikan ini diharapkan dapat dirangkum dan ditetapka di Indonesia.

Pola pengembangan pendidikan bekelanjutan telah dirumuskan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan pindidikan bidan yang berkelanjutan mengacu pada peningkatan kualitas bidan sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Materi pendidikan berkelanjutan meliputi aspek klinik dan non klinik.

Dalam penataan dan perencanaan tenaga bidan, IBI bersama Departemen Kesehatan RI telah memetakan kebutuhan tenaga bidan untuk setiap tatanan pelayanan dan institusi yang memrlukan tenaga bidan-dalam system pelayanan kebidanan khususnya dan system pelayanan kesehatan

Dalam melaksankan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti .

1. Peran sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan.

Tugas mandiri .

Tugas mandiri bidan yaitu :

1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan, mencakup:a) Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.

b) Menentukan diagnosis.

c) Menyusun tindakan rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi.

d) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

e) Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.

g) Membuat pencatatn dan pelaporan kegiatan/tindakan.

2) Member pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan mereka sebagai klien, mencakup :

a) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah.

b) Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar.

c) Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas mendasar bersama klien.

d) Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.

e) Mengevaluasi tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.

f) Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersam klien.

g) Membuat pencatatn dan pelaporan asuhan kebidanan.

3) Member asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup :

a) Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.

b) Menentukan diagnosis krbidanan dan kebutuhan kesehatan klien.

c) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.

d) Melaksanankan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

e) Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.

f) Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

g) Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

h) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

4) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga,mencakup :

a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.

b) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.c) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

e) Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien.

f) Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan prioritas.

g) Membuat asuhan kebidanan.

5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup :

a) Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.

b) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

c) Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

e) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut.

g) Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan.

6) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau keluarga, mencakup :

a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas.

b) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa nifas.

c) Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

e) Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

7) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana, mencakup :

a) Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia subur).

b) Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.

c) Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas maslah bersama klien.d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

e) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.g) Membuat pencatatan dan pelaporan.

8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan manopous :

a) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.

b) Menentukan diagnose, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan.

c) Menyususn rencana asuhan sesuai dengan prioritas masalah.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

e) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.

g) Membuat pencatatan dan pelaporan.

9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga:

a) Mengkaji status kesehatan sesuai dengan tumbuh kembang bayi atau balita.

b) Menentukan diagnose dan prioritas masalah

c) Menyusun rencana asuhan sesuai dengan prioritas masalah.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

e) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.

g) Membuat pencatatan dan pelaporan.

Tugas kolaborasi / kerjasama

Tugas kolaborasi meliputi:

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan konsep kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga :

a) Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b) Menentukan diagnose, prognosa dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlikan tindakan kolaborasi.

c) Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien.

d) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien.

e) Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.

f) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.

g) Membuat pencatatan dan pelaporan.

2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi:

a) Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruran yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b) Menentukan diagnose, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindaka kolaborasi.

c) Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

e) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

f) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.

g) Membuat pencatatan dan pelaporan.3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga:

a) Mengkaji kebutuhan keasuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi.

b) Enentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawatdaruratan.

c) Menyusun rencan asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinandengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

e) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi.

f) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.

g) Membuat pencatatan dan pelaporan.

4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga:

a) Mengkaji kebutuhan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama yang memerlukan tindakan kolaborasi.b) Menentukan diagnose, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawatdaruratan.

c) Menyusun rencan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertamasesuai dengan prioritas.

e) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.f) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.

g) Membuat pencatatn dan pelaporan.

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga :

a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan factor resiko serta keadaan dan kegawatdaruratan.

c) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.

e) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

f) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g) Membuat pencatatn dan pelaporan.

6) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga, mencakup :

a) Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan factor resiko serta keadaan kegawatdaruratan.

c) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

e) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

f) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g) Membuat pencatatan dan pelaporan.

3. Tugas Ketergantungan/Merujuk

Tugas ketergantungan meliputi:

1) Menerapkan manajenen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga:

a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan diluar linkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan

b) Menentukan diaknosa ,proknosa dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien /keluwarga.

c) Mengirim klien untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut kepada petugas /instusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap

d) Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervaris.

2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamail dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan:

a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

b) Menentukan diagnosa,prognosa dan prioritas.

c) Memberikan pertolongan pada kasus yang memerlukan rujukan.

d) Memberikan asuha kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.

e) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas /institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.

f) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tentu dengan melibatkan klien dan keluarga.

a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.

b) Menentukan diagnose,prognosa dan prioritas.

c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.

d) Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut pada petugas/instansi pelayanan kesehatan yang berwenang.

e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatan daruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.

a) Mengkaji adanya penyulit dan leadaan dan keadaan kegawatan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi rujukan.

b) Menentukan diagnosa ,prognosa dan prioritas masalah.

c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

d) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas /institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.

e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumen tasikan seluruh kejadian dan inventasi yang sudah diberikan.

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluwarga

a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan.

b) Memerlukan diaknosa,proknosa dan prioritas masalah .

c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujuka dan mememberika asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan tindakan .

d) Mengirim klien kepada institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.

e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan.

6) Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.

a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan.

b) Menerima diagnose dan prioritas.

c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan .

d) Mengirim klien pada petugas /institusi pelayanan kesehatan yang berwenang .

e) Membuat catatan dan laporan serta memdokumentasikan .

2. PERAN SEBAGAI PENGELOLA

Peran sebagai pengelola mencakup:

1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,keluarga kelompok kusus dan masyaraka di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat /klien.

a) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.b) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakatc) Mengelola kegiata-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat kusus nya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana d) .Mengkoordiner mengawasi dan membimbing kader,dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program atau kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB.e) Mengembangkan strategi untuk meningkat kan kesehatan masyarakat kususnya untuk kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sektor terkait .f) Menggerakkan,mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.g) Mempertahankan ,meningkatkan mutu dan keamanan praktek propesional melalui pendidikan,pelatihan,magam dan kegiatan-keg iatan dalam kelompok propesi.h) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah di laksanakan.2) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi,kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada d bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.a) Bekerja sama dengan puskesmas,institusi lain sebagai anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.b) Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan atau PLKB dan masyarakat.c) Melaksanakan pelatihan,membimbing dukun bayi,kader dan petugas kesehatan lain.d) Memberikan asuhan pada klien rujukan dari dukun bayi.e) Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.3. Peran sebagai pendidik

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader .

Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.

Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup :

1) Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.

2) Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.

3) Menyiapkan alat serta meteri pendidikan dan penyuluhan sasuai dengan rencana yang telah disusun.

4) Melaksanakan program atau rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatansesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.

5) Mengevaluasi hasil pendidikan atau penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakanya untuk memperbaiki serta meningkatkan program dimasa yang akan datang.

6) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan atau penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis.

4. Peran sebagai peneliti/investigator

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup :

1) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.

2) Menyusun rencana kerja pelatihan.

3) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.

4) Mengolag dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

5) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.

6) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

Fungsi Bidan

Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsinbidan adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Pelaksana

Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:

1) melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu,keluarga,serta masyarakat(kususnya kaum remaja)pada masa pra perkawinan.2) melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,kehamilandengan kasus patologis tertentu,dan kehamilandengan resiko tinggi.3) menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.4) merawat bayi segera setelah lahirr normal dan bayi dengan resiko tinggi5) melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas6) memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui7) melkukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah.

8) memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenagnya.

9) memberi bimbingan dan pelayanankesehstan untuk kasus ganguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium dan menopause sesui dengan wewenagnya

2. Fungsi Pengelola

Fungsi bidan sebagai pengelola mencangkup:1) mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,keluarga,kelompok masyarakat,sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.

2) menyusunrencana pelaksanaan pelayanan kebidanan dan lingkungan unit kerjanya.

3) memimpin kordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

4) melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan.

5) memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan3. Fungsi pendidik

Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:1) Memberi penyuluhan kepada individu,keluarga,dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam linkup kesehatan serta keluarga berencana.

2) Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan tanggung jawab bidan.3) Memberi bibimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat.

4) Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahlian

4. Fungsi Peneliti

Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:1) Melakukan evaluasi,pengkajian,survei,dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.2) Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

DAFTAR PUSTAKAKurnia, S. Nova, Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Panji Pustaka, 2009

Wahyuningsih, Heni Puji, Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya, 2008

Sofyan, Mustika, Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI, 2006

Soepardan, Suryani,Hajjah, Konsep Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2008Estiwidani,Dwana, Niken Meilani, Hesti Widyasih, dan Yani Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya, 2008