Makalah sanitasi
-
Upload
accesstia-christy -
Category
Documents
-
view
168 -
download
8
Transcript of Makalah sanitasi
![Page 1: Makalah sanitasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/5572113e497959fc0b8ea3e5/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman yang berasal dari
Amerika Selatan, dari biji tanaman ini dihasilkan produk olahan yang dikenal
sebagai coklat. Sebelumnya biji buah kakao biasanya mengalami proses
fermentasi sebelum dapat dijadikan coklat bubuk yang dipakai sebagai bahan
untuk membuat makanan dan minuman.
Kadar air merupakan salah satu sifat fisik yang sangat berpengaruh
dalam penilaian kualitas coklat sebagai bahan baku pangan olahan. Sebelum
memasuki tahapan proses, biji coklat segar biasanya langsung dijemur.
Tentunya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu bahan baku. Daya tahan
biji coklat tergantung pada nilai kadar air yang dinilai paling baik, yaitu
berkisar antara 6-7%, karena bila terlalu rendah kadar airnya maka dapat
membuat biji rapuh. Sedangkan bila kadar air terlalu tinggi maka akan sangat
rentan terhadap serangan jamur dan serangga. Bila biji berada di luar kisaran
nilai kadar air tersebut maka akan menimbulkan efek buruk pada cita rasa dan
aroma dasar yang tidak dapat diperbaiki pada proses berikutnya.
Ditinjau dari karakteristik produk dan proses pengolahannya dengan
teknik fermentasi memungkinkan banyak mikroba yang mudah tumbuh pada
tanaman coklat (Theobroma cacao). Tentu saja ada mikroba yang
menguntungkan salah satunya pertumbuhan khamir pada saat fermentasi,
yaitu Saccharomyces cerevisae, Candida rugosa, dan Kluyveromyces
marxianus. Selain menghasilkan alkohol juga menghidrolisis pektin yang
menutupi biji. Serta ada juga yang merugikan seperti jamur, bakteri, kapang,
dan cendawan. Bacillus dan kapang (Aspergillus, Penicillium, dan Mucor)
yang menghidrolisis lipid dalam biji dan menghasilkan asam lemak rantai
pendek, pH menjadi sekitar 7 dan tumbuhlah Pseudomonas, Enterobacter
atau Ezcherichia coli yang menghasilkan baud an tasa tidak enak. Mikroba ini
![Page 2: Makalah sanitasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/5572113e497959fc0b8ea3e5/html5/thumbnails/2.jpg)
biasanya tumbuh pada saat proses fermentasi lanjut serta menghasilkan bau
yang tidak diharapkan.
Bakteri, kapang, khamir yang tidak diharapkan yang mengontaminasi
kakao tersebut berasal dari penanganan pascapanen yang kurang tepat
sehingga menghasilkan kotoran seperti biji dempet, pipih, pecah, plasenta dan
serpihan buah. Banyak petani dan pedangang pengumpul membiarkan batu,
kotoran dan benda asing lainnya yang dicampurkan untuk menambah berat
sehingga dapat mengurangi kualitas yaitu timbulnya mikroorganisme
pencemar dari kotoran yang terbawa pada kakao.
B. Perumusan Masalah
C. Isi
a. Pengolahan Kakao dalam Industri
Kakao adalah bahan yang sangat penting dalam industri berbagai
makanan seperti roti, biskuit, permen, dan lain sebagainya. Demikian
juga dengan industry berbagai minuman seperti susu, kopi, dan
sebagainya, kakao juga dibutuhkan untuk meningkatkan citarasa.
Kakao yang dimaksud adalah berasal dari biji buah tanaman kakao
(Theobroma cacao L.) yang banyak dibudayakan di berbagai negara.
Namun sebelum dapat digunakan sebagai salah satu bahan campuran
dalam industri makanan dan minuman tersebut, buah kakao harus
menjalani berbagai proses dalam pengolahannya. Proses pengolahan
kakao meliputi pemanenan, pengupasan, pembersihan dan fermentasi
biji, pencucian biji, pengeringan biji, sehingga dihasilkan biji kakao
yang siap diolah kembali menjadi berbagai produk makanan dan
minuman. Biji kakao kering (cocoa beans) diperdagangkan di dunia,
dan bagi Indonesia ini adalah salah satu komoditas ekspor. Selanjutnya
biji kakao kering ini akan menjalani serangkaian proses pengolahan
yang kompleks seperti pembersihan, penyangraian, dan penggilingan
(International Cocoa organization, 1998).
![Page 3: Makalah sanitasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/5572113e497959fc0b8ea3e5/html5/thumbnails/3.jpg)
Biji kakao yang berkualitas merupakan tuntutan bagi industri
coklat. Kualitas biji kakao dipengaruhi oleh jenis bibit, kondisi
perkebunan, dan penanganan pasca panen yang baik. Biji kakao yang
didapat dari petani kualitasnya kurang baik karena tidak melalui proses
fermentasi setelah dipetik sehingga kurang diminati oleh industri
coklat dan harganya pun relatif murah. Untuk menghasilkan coklat
yang baik,maka langkah yang paling penting adalah seleksi biji serta
menangani biji kakao sesuai standar (fermentasi). Biji kakao
berkualitas adalah biji yang sudah difermentasi dan sesuai standar
nasional Indonesia (SNI).
Fermentasi dan penyangraian biji mengakibatkan sifat-sifat citarasa
bubuk cokelat berbeda-beda misalnya intensitas cocoa flavor, rasa pahit,
‘astringent’ dan keasaman. Acidifikasi biji kakao oleh asam asetat selama
fermentasi berlangsung sangat penting untuk pengembangan
flavor/citarasa. Perubahan-perubahan ini termasuk peptida-peptida dan
asam-asam amino. Fermentasi juga menyebabkan berkurangnya polifenol
terlarut dan pada tahap ini juga terjadi pengurangan/ pengeluaran
theobromin dan kafein serta komponen-komponen volatil (alkohol, ester
dan aldehid). Penyangraian menyebabkan pengembangan aroma spesifik
cokelat dengan adanya reaksi Maillard, karamelisasi gula, degradasi
protein dan pembentukan komponen volatil seperti pyrazin yang
merupakan salah satu komponen flavor yang diinginkan. Biji kakao baik
yang difermentasi maupun tidak difermentasi dan dikeringkan kemudian
disangrai dan selanjutnya digiling untuk menghasilkan pasta cokelat dan
pasta cokelat dipres untuk membuat lemak dan bungkil kakao. Kemudian
bugkil kakao digiling dan diayak sehingga dihasilkan bubuk cokelat.
Proses penyangraian biji kakao yang difermentasi maupun yang tidak
difermentasi diduga mempengaruhi mutu dan citarasa bubuk cokelat
(Suprapti, 2007).
![Page 4: Makalah sanitasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/5572113e497959fc0b8ea3e5/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: Makalah sanitasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/5572113e497959fc0b8ea3e5/html5/thumbnails/5.jpg)
Coklat atau produk olahan dari buah kakao adalah makanan sehat. Pohon kakao
yang menghasilkan buah yang selanjutnya diolah menjadi coklat terdiri menjadi
tiga macam, yaitu criollo, forastero dan trinitario. Kakao jenis criollo mempunyai
rasa yang kompleks dan lembut, tetapi cita rasa souvenir chocolatenya kurang
kuat, sementara forastero memiliki cita rasa chocolate wedding yang kuat.
Sedangkan trinitario menupakan hasil persilangan antara criollo dan forastero.
Khasiat coklat dari chocolate shop untuk kesehatan adalah sebagai antioksidan,
antioksidan dalam coklat untuk chocolate souvenir diperoleh dari biji kakao yang
mengandung antioksidan flavonoid yang berguna untuk menahan radikal bebas.
Namun, khasiat antioksidan ini sangat tergantung dari kadar kakao dalam
chocolate Jakarta yang anda konsumsi, semakin besar kadar kakaonya, maka
semakin besar manfaat antioksidan dalam sebatang chocolate wedding. Untuk
melihat kadar antioksidan dalam coklat dari chocolate shop dapat dilihat pada
komposisi di luar kemasan chocolate souvenir tersebut atau dapat pula dari warna
chocolate Jakarta itu sendiri, semakin gelap suatu chocolate souvenir, semakin
besar kadar kakao yang terkandung di dalamnya. Khasiat antioksidan yang
terkandung dalam flavonoid dalam biji kakao sebanding dengan 6 apel atau 4,5
cangkir teh. Selain sebagai antioksidan, coklat juga berkhasiat membantu tubuh
beristirahat atau mengurangi susah tidur. Khasiat ini terkandung dalam protein
yang terkandung dalam biji kakao, protein yang kaya akan asam amino triptofan,
fenilalanin dan tyrosin. Khasiat lainnya adalah coklat mampu mensuplai kalsium
dan magnesium untuk tubuh. Oleh karena itu coklat bermanfaat untuk membuat
anda bersemangat kembali. Jadi khasiat coklat untuk kesehatan anda, yaitu:
1. Antioksidan untuk menangkal radikal bebas
2. Membantu tubuh beristirahat atau mengurangi susah tidur
3. Membuat bersemangat kembali
(Anonim, 2009).