Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

28
MAKKIYAH DAN MADANIYAH M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Ulumul Qur’an II " Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : FENI PRASETYA Nimko 2013.4.047.0001.1.001679 NIKEN SAPUTRI Nimko 2013.4.047.0001.1.001696 PAI – SMT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Transcript of Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

Page 1: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

MAKKIYAH DAN MADANIYAH

M A K A L A H

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" Ulumul Qur’an II "

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

FENI PRASETYA

Nimko 2013.4.047.0001.1.001679

NIKEN SAPUTRI

Nimko 2013.4.047.0001.1.001696

PAI – SMT 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

Oktober 2014

Page 2: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini yang berjudul “MAKIYYAH DAN MADANIYAH”

dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam hingga sampai kepada kita.

Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan

sampai penyusunan makalah ini,kami telah banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)

Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan

makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan

Amin Yaa Robbal ‘Alamin.

(PENYUSUN)

ii

Page 3: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii

Daftar Isi …………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Masalah ………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

AL- MAKIYYAH dan AL-MADANIYAH

A. Pengertian Al makiyyah dan Al madaniyah dalam Al-Qur’an..................................................................................... 3

B. Perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyah............................ 5

C. Perselisihan Ulama Mengenai Kategori Makiyyah dan Madaniyah ................................................................................6

D. Karakteristik Makiyyah dan Madaniyah……………….......... 9

E. Tujuan Mempelajari Makiyyah dan Madaniyah…………..... 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………....... 12

iii

Page 4: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan firman (kalam) Allah SWT yang diwahyukan

kepada nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril dengan lafazd dan

maknanya. al-Qur’an sebagai kitabullah menempati posisi sebagai sumber

pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam. Selain itu al-Qur’an juga berfungsi

sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat.

Sebagai sumber ajaran Islam yang paling utama al-Qur’an merupakan

sumber dari segala ajaran yang dipergunakan untuk operasionalisasi ajaran Islam

dan pengembangannya sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi

umat Islam. Setiap prilaku dan tindakan umat Islam, baik secara individu atau

kelompok harus dilakukan berdasarkan al-Qur’an. Oleh karena itu, sumber ajaran

Islam berfungsi sebagai dasar pokok ajaran Islam. Sebagai dasar, maka sumber itu

menjadi landasan semua prilaku dan tindakan umat Islam, sekaligus sebagai

referensi tempat orientasi dan konsultasi.

Cara yang dilakukan para ulama dalam memahami hakikat makna dan

kandungan al-Qur’an, yakni dengan cara menafsiri ayat-ayat al-Qur’an dengan

meninjau dari berbagai segala aspek yang berhubungan dengan al-Qur’an, seperti

sejarah turunnya al-Qur’an, karakteristik al-Qur’an, kandungan isi al-Qur’an dan

kaedah-kaedah tafsir yang digunakan dalam memahami makna al-Qur’an. Di

antara kaedah-kaedah tafsir yang penting diketahui dalam proses penafsiran al-

Qur’an adalah masalah makkiyah-madaniyah. Makkiyah-madaniyah merupakan

istilah yang dipopulerkan para ulama dalam membedakan ayat-ayat al-Qur’an

sesuai dengan tempat turun ayat al-Qur’an.1

1 Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hal. 88

1

Page 5: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

2

Ayat Makkiyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makah selama 12

tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke – 14 dari

kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M ) sampai tanggal 1 Robbi’ul Awwal tahun ke –

54 dari kelahiran Nabi, sedangkan Ayat–Ayat Madaniyyah adalah ayat–ayat yang

di turunkan sesudah Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah ke Madinah

selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi Hijrah ke Madinah sampai

tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari tahun kelahiran Nabi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Makiyyah dan Madaniyah?

2. Bagaimana perbedaan antara Makiyyah da Madaniyah?

3. Bagaimana perselisihan ulama mengenai kategori makiyyah dan madaniyah?

4. Sebutkan karakteristik makiyyah dan madaniyah!

5. Apa tujuan mempelajari makiyyah dan madaniyah?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Makiyyah dan Madaniyah

2. Untuk mengetahui perbedaan antara Makiyyah da Madaniyah

3. Untuk mengetahui perselisihan ulama mengenai kategori makiyyah dan

madaniyah

4. Untuk mengetahui karakteristik makiyyah dan madaniyah

5. Untuk mengetahui tujuan mempelajari makiyyah dan madaniyah.

Page 6: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah dalam Al-Qur’an

Makkiyah diambil dari nama kota Makkah, tempat Islam lahir dan

tumbuh. Kata makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota

tersebut. Dan sesuatu disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang

berasal dari Makkah atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula dengan

madaniyah, ia diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah

dan membangun masyarakat Islam serta mengembangkan Islam hingga ke segala

penjuru dunia.

Sekalipun kemudian da’wah Rasulullah melewati batas-batas wilayah

kedua kota tersebut, namun Makkah dan Madinah tetap mempunyai peran yang

signifikan dalam setiap proses pengembangan Islam. Karenanya pengertian

makkiyah dan madaniyah tidak hanya terbatas pada ruang lingkup tempat atau

penduduk yang berdiam dikedua kota tersebut, melainkan mencakup didalamnya

periode waktu. Dari sini kemudian para ulama dalam mendefinisikan makkiyah

dan madaniyah tidak hanya terpaku pada pengertian yang sangat sempit,

melainkan juga memasukan unsur waktu yang tak terpisahkan dari sejarah

Rasulullah.

Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah

menyebutkan tiga variabel definisi mengenai makkiyah dan madaniyah.

1. Pertama, definisi berkonotasi tempat, bahwa makkiyah adalah unit wahyu

yang diturunkan di Mekah, dan madaniyah adalaha unit wahyu yang

diturunkan di Madinah.

2. Kedua, definisi berkonotasi periode waktu, bahwa makkiyah adalah unit

wahyu yang diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Dan

madaniyah adalah unit wahyu yang diturunkan setelah hijrah.

3

Page 7: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

4

3. Ketiga, definisi berkonotasi objek wahyu, atau kepada siapa

Khitabnya ditujukan. Maka makkiyah adalah unit wahyu yang

dikhitabkan kepada penduduk Mekah, sedangkan madaniyah adalah unit

wahyu yang dikhitabkan kepada penduduk Madinah2.

Contoh surat Makkiyah dan Madaniyah

Berikut merupakan surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah.

Surat-surat Makkiyah : Al-Fatehah, Al-An’aam, Al-A’raaf,

Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi,

Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-

Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-

Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar,

Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-

Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, Al-

Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij,

Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-

Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar,

Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-

Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa,

Al-’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-

Takatsur, Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-

Kautsar, Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.

Surat-surat Madaniyah : Al-Baqarah,Ali Imran,An-Nisaa’,Al-

Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, An-Nuur,Al-

Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid,

Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-

Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-

Bayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr.

2 Budi Wanasih, Makkiyah dan Madaniyyah,.... dalam(http://wanssihabuddin.wordpress.com/2013/05/22/makalah-makkiyah-dan-madaniyah/,di akses pada kamis, 02 oktober 2014, pkl 19:40 WIB

Page 8: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

5

B. Perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyah

1. Dari segi tata bahasa :

a) Surat Makiyyah secara umum gaya bahasanya kuat dan keras

pembicaraannya, sebab kebanyakan yang di ajak bicara orang-orang yang

berpaling dari kebenaran dan sombong. Contoh dalam surat Al-mudatsir

dan Al-Qamar Dan adapun Madaniyyah secara umum gaya bahasanya

lembut dan pembicaraannya halus, sebab yang di ajak bicara orang-orang

yang menerima kebenaran secara terbuka. Contoh dalam surar Al-Maidah

b) Umumnya surat-surat Makiyyah ayatnya pendek-pendek dan kuat

pendalilannya. Contoh dalam surat Ath-Thur, sedangkan Madaniyah

ayatnya panjang-panjang dan menyebutkan hukum-hukum secara khusus.

Contoh dalam surat Al-Baqarah

2. Dari segi isinya :

a) Umumnya surat-surat Makiyyah menetapkan tentang tauhid dan aqidah

yang selamat secara khusus yang berkaitan dengan tauhid Uluhiyah dan

percaya dengan hari kebangkitan.Sedangkan Madaniyah secara umum

menerangkan tentang perincian ibadah dan mu’amalah karena yang di ajak

bicara orang-orang yang telah terikrardalam jiwa mereka tauhid dan

aqidah yang selamat.

b) Berkisar tentang penyebutan jihad dan hukum-hukumnya dan orang-orang

munafik serta keadaan mereka dalam pembagian madaniyah tuntutan

keadaan seperti itu yang mana di syari’atkan jihad dan munculnya

kemunafikan berbeda dengan pembagian surat makiyyah3

3 Muhammad bin Qusaimin, Ushul fi Tafsir(Kairo: Muassasah as-su’udiyah, 1992), hal.17

Page 9: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

6

C. Perselisihan Ulama’ Mengenai Kategori Makiyyah dan Madaniyyah

Dalam kitab Karangan Manna’ Al-Qaththan yang berjudul Pengantar Studi

Ilmu al- Qur’an menyebutkan bahwa yang terpenting dalam objek kajian para

ulama yang diturunkan di Mekkah atau Madinah serta yang menjadi

perselisihan yaitu:

1. Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat Madaniyah

Mereka memberi contoh dengan firman dalam surat Al-Hujurat ayat 13.

�ن�ث�ى أ ن�اك�م� م�ن� ذ�ك�ر و� ل�ق� �ن�ا خ� ا الن�اس� إ �ي�ه� ي�اأك�م� م� �ك�ر� وا إ�ن� أ ف� ب�ائ�ل� ل�ت�ع�ار� ق� ع�وب*ا و� ع�ل�ن�اك�م� ش� و�ج�

ب�ير/ ) اك�م� إ�ن� الل�ه� ع�ل�يم/ خ� �ت�ق� ن�د� الل�ه� أ 13ع�

Artinya : Wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kami

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh

yang paling mulia di antara kamudi sisi Allah ialah orang yang paling

bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.4

ayat tersebut diturunkan di Makkah pada hari penaklukan kota Makkah,

tetapi sebenarnya Madaniyah karena diturunkan selepas hijrah. Disamping

itu, seruannya pun bersifat umum. Ayat seperti ini oleh para ulama tidak

dinamakan Makkiyah dan tidak juga Madaniyah secara pasti. Tetapi

mereka mengatakan; ayat yang diturunkan di Makkah namun hukmya

Madaniyah.

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2002), hlm. 517.

Page 10: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

7

2. Ayat-ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah

Misalnya surat Al-An’am. Ibnu Abbas berkata surat ini diturun

sekaligus di Makkah, maka ia adalah Makkiyah, kecuali tiga ayat yang

diturunkan di Madinah, yaitu ayat 151 – 153.

Dan, surat Al-Hajj adalah Makkiyah. Tetapi, ada tiga ayat yang

Madaniyha, yaitu ayat 19-21.

3. Yang diturun di Makkah namun hukumnya Madaniyah

Misalnya surat Al-Hujurat; Ayat 13, ayat ini diturunkan di Makkah pada

hari penaklukan kota Makkah,tetapi sebenarnya Madaniyah karena

diturunkan setelah hijrah. Disamping itu, seruannnya pun bersifat umum.

Ayat ini oleh para ulama dinamakan Makkiyah dan juga dinamakan

Madaniyah secara pasti. Tetapi mereka mengatakan; ayat yang diturunkan di

Makkah namunnya Madaniyah.

4. Ayat yang diturunkan di Madinah tetapi hukumnya Makkiyah

Mereka memberi contoh dengan surat Al-Mumtahanah. Surat ini

diturunkan di Madinah dilihat dari segi tempat turunnya, tetapi seruannya

ditujukan kepada orang musyrik penduduk Makkah. Juga seperti permulaan

surat Bara’ah (At-Taubah) yang diturunkan di Madinah, tetapi seruannya

ditujukan kepada orang-orang musyrik penduduk Makkah.

5. yang serupa dengan yang diturunkan di Makkah dalam kelompok

Madaniyah.

Yang dimaksud para ulama disini adalah ayat-ayat yang terdapat pada

madaniyah tetapi mempunyai gaya bahasa dan cirri seperti Makkiyah.

Contohnya Firman Allah dalam surat Al-Anfal: ayat 32 yang Madaniyah.

Hal ini dikarenakan permintaan kaum musyrikin untuk disegerakan azab

adalah di Makkah.

6. Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok

Makkiyah

Yang dimaksud ulama disini kebalikan dari sebelumnya. Mereka

mencontohkan dalam surat An-Najm. Ayat 32

Page 11: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

8

7. Ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah

Contohnya ialah dalam surat Al-A’la. HR. al-bukhari dari Bara’ah bin

Azib yang mengatakan, “Bahwa yang pertama kali dating kepada kami

dikalangan sahabat Nabi adalah Mush’ab bin Umair dan Ibnu Ummi

Maktum. Keduanya membacakan Al-Qur’an kepada kami, setelah itu

datanglah Ammar, Bill, dan Sa’ad. Kemudian datang pula Umar bin Khattab

sebagai orang nomor yang kerua puluh. Baru setelah itu dating nabi. Aku

melihat penduduk Madinah bergembira setelah aku membaca’sabbihisma

rbbikal a’la’.

8. Ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah

Contohnya dari awal surat Bara’ah, yaitu ketika Rasulullah

memerintahkan kepada Abu Bakar untuk pergi haji pada tahun kesembilan

dan hal inipun disampaikan kepada kaum Musyrikin bahwa tahuntidak

seorangpun orang musyrik boleh berhaji.

9. Ayat yang turun diwaktu malam dan waktu siang

Kebanyakan ayat turun pada siang hari dan yang diturunkan pada malam

hari, Abu Qosim Al-Hasan bin Muhammad bin Habib An-Naisaburi telah

menelitinya. Contoh diantaranya adalah bagian-bagian akhir surat ali Imron

dan yang lainnya.

10. Ayat yang turun di musim panas dan musim dingin

Para ulama member contoh ayat yang turun dimusim panas tentang ayat

tentang kalalah yang terdapat di akhir surat An-Nisa’. Contoh lain ialah

ayat-ayat yang turun dalam perang Tabuk, yang terjadi pada musim panas

yang berat sekali seperti yang dinyatakan dalam al-Qur’an surat At-Taubah

ayat 81.

Sedangkan musim dingin mereka mencontohkan dengan ayat-ayat

mengenai “tuduhan bohong” yang terdapat dalam surat An-Nur :

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah

dari golongan kamu….” Sampai dengan bagi mereka ampunkan dan rezeki yang

mulia. (An-Nur: 11-26)5

5Ibid hal. 6

Page 12: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

9

11. Yang turun di waktu menetap dan perjalanan

Mayoritas ayat-ayat dan surat-surat al-Qur’an turun pada saat Nabi dlam

keadaan menetap. Akan tetapi, karena kehidupan Rasulullah tidak pernah

lepas dari jihad dan peperangan dijalan Allah, maka wahyu pun pernah

turun dalam peperagan tersebut. Contohnya awal surat Al-Anfal yang turun

pada waktu perang Badar.6

D. karakteristik Makkiyah dan Madaniyah.

Karakteristik makkiyah.

1) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata kata ini di gunakan , كال

untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada orang-orang

mekkah yang keras kepala.

2) Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah.

3) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para nabi dan umat-umat

terdahulu.

4) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah nabi adam dan iblis.

5) Mengandung seruan (nida’) untuk beriman kepada Allah dan hari

kiamat dan apa-apa yang terjadi di akhirat dan beriman kepada para

rasul dan malaikat serta menggunakan argumen-argumen akal,

kealaman dan jiwa.

6) Membantah argumen-argumen kaum musyrikin dan menjelaskan

kekeliruan mereka terhadap berhala-berhala mereka. Mengandung

seruan untuk berakhlak mulia dan berjalan di atas syariat yang haq

tanpa terbius oleh perubahan situasi dan kondisi, terutama hal-hal

yang berhubungan dengan memelihara agama, jiwa, harta, akal, dan

keturunan.

7) Terdapat banyak redaksi sumpah dan ayatnya pendek-pendek7.

6Hasbi As-Shidiqi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/ Tafsir(Jakarta: Bulan Bintang, 1990), hal. 64

7Mahrus salim, Makiyyah dan Madaniyah dalam..... (http://mahrus-salim.blogspot.com/2013/12/makkiyah-dan-madaniyah.html , di akses pada kamis, 02 oktober 2014, pkl 19:40 WIB

Page 13: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

10

Karakteristik madaniyah.

1) Setiap surat yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hak-hak

perdata dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perdata

serta kemasyarakatan dan kenegaraan ,

2) Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad, urusan-urusan

perang, hukum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian.

3) Setiap surat yang menjelaskan hal ihwal orang-orang munafik

termasuk madaniyah kecuali surat al-Ankabut yang dinuzulkan di

makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk

madaniyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang

munafik.

4) Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan

muamalah, seperti shalat, zakat, puasa, haji,qisas, talak, jual beli, riba

dan lain-lain.

5) Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya

panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan

hukum-hukum agama.8

E. Tujuan mempelajari al-makkiyah dan al madaniyah.

1) Untuk menambah keyakinan bahwa al-qur’an adalah kalam Allah yang

diturunkan dibawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan

nabi.

8 Ibid hal. 10

Page 14: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

11

2) Untuk Mempermudah memahami al-qur’an.

3) Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh

(hukum yang di hapus) jika terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan

Makkiyah yang keduanya memenuhi syarat -syarat naskh (penghapusan)

maka ayat Madaniyah tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah karena

ayat Madaniyah datang belakangan setelah ayat Makkiyah.

4) Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.

5) Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.

6) Untuk mengetahui kesungguhan para sahabat dan generasinya dalam

menjaga otentisitas al Qur’an

Page 15: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pengertian makkiyah dan madaniyah adalah Kata makkiyah merupakan kata

sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu disebut makkiyah

apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari Makkah atau yang

berkenaan dengannya. Begitu pula dengan madaniyah, ia diambil dari nama

kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah dan membangun masyarakat

Islam serta mengembangkan Islam hingga ke segala penjuru dunia. Dari sini

kemudian para ulama dalam mendefinisikan makkiyah dan madaniyah tidak

hanya terpaku pada pengertian yang sangat sempit, melainkan juga

memasukan unsur waktu yang tak terpisahkan dari sejarah Rasulullah.

Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah

menyebutkan tiga variabel definisi mengenai makkiyah dan madaniyah:

Pertama, definisi berkonotasi tempat

Kedua, definisi berkonotasi periode waktu

Ketiga, definisi berkonotasi objek wahyu

2. Perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyah

1. Dari segi tata bahasa :

a). Surat Makiyyah secara umum gaya bahasanya kuat dan keras

pembicaraannya, sebab kebanyakan yang di ajak bicara orang-orang

yang berpaling dari kebenaran dan sombong.

b).Umumnya surat-surat Makiyyah ayatnya pendek-pendek dan kuat

pendalilannya.

2. Dari segi isinya :

a) Umumnya surat-surat Makiyyah menetapkan tentang tauhid dan

aqidah yang selamat secara khusus yang berkaitan dengan

tauhid

12

Page 16: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

13

Uluhiyah dan percaya dengan hari kebangkitan.Sedangkan

Madaniyah secara umum menerangkan tentang perincian ibadah

dan mu’amalah

b) Berkisar tentang penyebutan jihad dan hukum-hukumnya dan

orang-orang munafik serta keadaan mereka

3. Perselisihan Ulama’ Mengenai Kategori Makiyyah dan Madaniyyah

1. Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat Madaniyah

2. Ayat-ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah

3. Yang diturunkan di Makkah namun hukumnya Madaniyah

4. Ayat yang diturunkan di Madinah tetapi hukumnya Makkiyah

5. yang serupa dengan yang diturunkan di Makkah dalam kelompok

Madaniyah.

6. Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok

Makkiyah

7. Ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah

8. Ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah

9. Ayat yang turun diwaktu malam dan waktu siang

10. Ayat yang turun di musim panas dan musim dingin

11. Yang turun di waktu menetap dan perjalanan

4. Karakteristik makkiyah dan madaniyah

a). Makkiyah : kebanyakan menjelaskan tentang aqidah, karena pada masa itu

keadaan dikota makkah masih membutuhkan nasehat agar memperkuat

ketauhitannya terhadap keesaan Alloh dan kebanyakan ayat-ayatnya

pendek-pendek.

b). Madaniyah : kebanyakan membahas tentang muammalah, ibadah dsb,

karena pada saat itu, penduduk madinah sudah menerima islam dan

kenabian nabi Muhammad

Page 17: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

14

5. Tujuan mempelajari al-makkiyah dan al madaniyah

Untuk menambah keyakinan bahwa al-qur’an adalah kalam Allah

Untuk mempermudah memahaminya

Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh

(hukum yang di hapus)

Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.

Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.

Untuk mengetahui kesungguhan para sahabat dan generasinya dalam

menjaga otentisitas al Qur’an

Page 18: Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah

DAFTAR PUSTAKA

Wanasih,Budi.2013.Makiyyah dan Madaniyyah, dalam (http://wanssihabuddin.wordpress.com/2013/05/22/makalah-makkiyah-dan-madaniyah/,di akses pada kamis 02 oktober 2014, pkl 19:40 WIB

Qusaimin,Muhammad.1992.Ushul fi Tafsir.Kairo;Muassasah As-Su’udiyahSalim,Mahrus 2013. Makiyyah dan Madaniyah dalam (http://mahrus-salim.blogspot.com/2013/12/makkiyah

danmadaniyah.html , di akses pada kamis, 02 oktober 2014, pkl 19:40 WIB.

Manna Khalil Al-Qattan, Pengantar Studi Ilmu Al- Qur’an, Pustaka Al- Kautsar, Jakarta Timur, 2005.

Al-Qattan, Mannan Khalil. 2005. Pengantar Studi Ilmu Al- Qur’an. Jakarta Timur; Pustaka Al- Kautsar. Ash Shiddieqi,Hasbi (1990), Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/ Tafsir,

Jakarta: Bulan Bintang.Departemen Agama RI. 2002. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta; CV Darus

Sunnah.Djalal, abdul . 2000. Ulumul Qur’an. Surabaya ; Dunia Ilmu.

15