MAKALAH REPRODUKSI
-
Upload
syifanurisnaini -
Category
Documents
-
view
249 -
download
5
description
Transcript of MAKALAH REPRODUKSI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya kasus kesakitan & kematian ibu dibanyak negara berkembang,
terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis &
komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan & kematian
ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang
efektif, beberapa negara berkembang & hampir semua negara maju, berhasil
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang sangat rendah.
Menurut WHO, kematian maternal ialah kematian seorang wanita sewaktu
hamil/sesudah berakhir kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya
kehamilan & tindakan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian
maternal adalah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap per
10.000 kelahiran hidup. Seperti pada tahun 1988 kematian maternal
diIndonesia diperkiran 450/100000 kelahiran hidup. Angka tersebut yang
tertinggi dinegara ASEAN (15-142/100000 & 50-100X lebih tinggi dari
angka kematian maternal dinegara maju). (Sarwono, 2002).
Dalam upaya menurunkan kesakitan & kematian ibu, perlu diantisipasi
adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada
jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis
komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagio
keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berbeda
menurut derajat, keadaan & tempat kejadiannya. Dan untuk mengatasi
masalah kematian maternal juga dilakukan penyuluhan dan pemberian obat.
Di negara berkembang, salahsatu faktor yang penting dengan tingginya
tingkat kesehatan maternal adalah faktor pelayanan kesehatan. Petugas
kesehatan merupakan faktor yang ikut berperan dalam 11-47% kejadian
kematian maternal dinegara berkembang. (Sarwono, 2002).
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa definisi dari persalinan normal ?
2. Apa penyebab timbulnya persalinan normal ?
3. Bagaimana mekanisme persalinan normal ?
4. Bagaimana tanda-tanda permulaan persalinan normal ?
5. Bagaimana prosedur diagnostik dari persalinan normal ?
6. Bagaimana penatalaksanaan persalinan dari persalinan normal ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan persalinan normal ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dari persalinan normal.
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya persalinan normal.
3. Untuk mengetahui mekanisme persalinan normal.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda permulaan persalinan normal.
5. Untuk mengetahui prosedur diagnostik dari persalinan normal.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan persalinan dari persalinan normal.
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan persalinan normal.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi atau janin dan uri
yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
(melalui jalan lain) dengan bantuan atau bantuan (dengan kekuatan sendiri).
(Manuaba, 1998).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta & selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
(Biran. Afandi, 2008). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Arif.
Mansjoer,dkk, 1999).
Persalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam melalui jalan lahir.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001). Kelahiran adalah proses dimana
janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
Persalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya
bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri
dan uri, tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.
3
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :
1. Kala I
Yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase
yaitu :
a. Fase laten 8 jam : Servik membuka sampai 3 cm
b. Fase aktif 7 jam : Servik membuka dari 4 cm sampai 10 cm,
kontraksi lebih kuat dan lebih sering selama fase aktif.
2. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada
multigravida.
3. Kala III
Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya placenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4. Kala IV
Dimulai saat lahirnya placenta sampai 2 jam pertama post partum.
Kala IV dalam melakukan observasi antara lain :
a. Tingkat kesadaran penderita.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital.
c. Kontraksi uterus.
d. Terjadinya perdarahan.
4
B. Penyebab Timbulnya Persalinan
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara
pasti atau jelas terdapat beberapa teori antara lain : (Rustam Muchtar, 1998).
a. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya
estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesteron dengan estrogen di dalam darah
tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul
HIS.
b. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot rahim.
c. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot
rahim makin rentan.
d. Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencep halus kehamilan sering
lebih lama dan biasa.
e. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah
satu sebab permulaan persalinan.
C. Mekanisme Persalinan
Gerakan utama adalah
1. Turunnya kepala di bagian dalam :
a. Masuknya kepala dalam pintu atas panggul.
b. Masuknya kepala
Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul pada primigravida
sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan tetapi pada multipara
biasanya baru terjai pada permulaan persalinan. Masuknya kepala
5
kedalam PAP biasanya dengan sufura sagitalis melintang dan dengan
fleksi yang ringan.
Kalau sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah lahir ialah tepat
diantara symphysis dan promontorium maka katakan kepala dalam
synclitismus. Jika sutura sagitalis mendekati symphysis dan os parletal
belakang lebih rendah dari os parletal depan dikelal Asynclitismos
anterior. Kalau sutura sagitalik mendekati promotorium sehingga os
parletal depan lebih rendah dari os parletal belakang dikenal
Asynclitismos pasterior.
Majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk
kedalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada
multipara majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul
terjadi bersamaan.
2. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga ubun-
ubun kecil jelas lebih rendah dan ubun-ubun besar. Keuntungan dari
bertambahnya fleksi ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan
lahir.
3. Putaran paksi dalam
Merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan
bentuk janin lahir khususnya bentuk bidang tengah pintu bawah panggul.
Putaran paksi dalam selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak
terjadi sebelum kepala sampai ke Hodst II kadang-kadang baru setelah
kepala sampai didasar panggul.
4. Ekstensi
Setelah putaran paksi dan kepala sampai didasar panggul, terjadi
ekstensi atau defleksi dari kepala. Kalau tidak terjadi extansi, kepala akan
tertekan pada perineum dan menembusnya.
5. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena
putaran paksi dalam.
6
6. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah sympisis dan
menjadi hipomaklion untuk kelahiran bahu belakang. (Obstetri Fisiologi,
Sulaiman ; 1983)
Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada
presentasi kepala ini ditemukan ± 58 % ubun-ubun kecil terletak kiri depan, ±
23% di kanan depan, ± 11% di kanan belakang, dan ± 8 % di kiri belakang.
Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan di sebelah kiri belakang
oleh kolon sigmoid dan rektum.
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks
membuka dan medorng janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah
cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.
Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan
sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang
pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus,
yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul.
Asinlitismus anterior menurut Naegele ialah apabila arah sumbu kepala
membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul.
Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang
paling kecil, yakni dengan diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm) dan
dengan sirkumferensia suboksipitobregmatikus (32 cm). Sampai di dasar
panggul kepala janin berada dalam di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala
yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang
atas ke bawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan
tekanan intrauterin disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala
mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam. Di dalam hal
mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan berputar ke arah depan, sehingga di
dasar panggul ubun-ubun kecil berada di bawah simfisis. Sesudah kepala
janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil di bawah simfisis, maka
dengan subosiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi
untuk dapat dilahirkan.
7
Pada tiap his, vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak.
Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektu.
Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan mengedan, berturut-turut
tampak bregma, dahi, muka, akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala
segera mengadakan rotasi yang disebut putaran paksi luar.
Bahu melintasi pintu atas panggul delam keadaan miring. Di dalam rongga
panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang
dilaluinya, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu
akan berada dalam posisi depan belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan
terlebih dahulu baru kemudian bahu belakang. Demikian pula dilahirkan
trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang, kemudian
bayi lahir seluruhnya (Sarwono, 2005).
8
WOC
9
Pergeseran ganglion servikal
Perdarahan
Kala II Kala IIIKala I Kala IV
Kehamilan (37-42 minggu)
Tanda-tanda permulaan persalinan
Proses persalinan
Penurunan hormon
estrogen dan progesteron 1-2 minggu pre partus
Kekejangan pembuluh
darah
HIS atau kontraksi
Nyeri
Gangguan rasa nyaman
Anoreksia
Intake kurang
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
Penekanan kepala bayi
Kerja jantung meningkat
Pengeluaran uri
Khawatir
Setelah pengeluaran uri sampai dengan 2
jam post partem
Ansietas
D. Tanda Tanda Permulaan Persalinan
Tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan :
1. Ligtening
Terbenamnya kepala janin kedalam rongga panggul karena berkurangnya
tempat diuterus & sedikit melebarnya simpisis, keadaan ini sering
meringankan keluhan pernafasan serta heart burn.
2. Kontraksi Braxton Hicks pada saat uterus yang teregang dan muda
dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen menjadi lebih
peka terhadap rangsangan. (Sarwono, 2002).
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan :
1. His atau kontraksi uterus
His atau kontraksi uterus yang terjadi secara teratur menimbulkan
ketidaknyamanan serta kadang-kadang nyeri, merupakan tanda-tanda
persalinan yang sebenarnya. Kalau his tersebut berlanjut terus maka
semakin meningkat frekuensinya.
2. Bloodshow
Bloodshow diartikan sebagai keadaan terlihatnya mucus atau lendir.
Mukus tersebut mempunyai konsistensi yang kental dan sulit dibersihkan
dengan cara mengusapnya. Mukus berasal dari serviks dan selama
kehamilan berfungsi sebagai sumber pelindung.
3. Dilatasi serviks
Dilatasi seviks ekterna yang terjadi secara bertahap merupakan indikator
yang menunjukkan kemajuan persalinan tersebut disertai dengan
kontraksi uterus, dilatasi serviks diketahui atau dipastikan dengan
pemeriksaan pervagina.
4. Engagement presenting part
Presenting part (kepala janin) akan mengalami ”engagement” atau
terbenam kedalam panggul. Pada primigravida peristiwa ini terjadi 3-4
minggu sebelum proses persalinan dimulai. Sedangkan pada multipara
dinding abdomen tidak begitu kencang sebagai engagement baru terjadi
setelah dimulai persalinan.
10
5. Pembentukan tonjolan ketuban
Pembentukan tonjolan ketuban dapat diraba oleh pemeriksaan melalui
pemeriksaan melalui pemeriksaan pervagina. Ruptur selaput amnion
dapat terjadi pada akhir kala I persalinan (Rustam, 1995).
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut
kala pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda-tanda
sebagai berikut :
a. Lightening atau settling atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu
kentara.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawa janin.
d. Perasaan sakit diperut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah dari uterus, kadang : disebut “false labor pains”
e. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah (bloody shoe).
E. Prosedur Diagnostik
Untuk menentukan persalinan sudah pada waktunya adalah :
(Saifuddin, AB. 2002)
1. Tanyakan :
a. Permulaan timbulnya kontraksi.
b. Pengeluaran pervaginam seperti lendir, darah, dan atau cairan
ketuban.
c. Riwayat kehamilan.
d. Riwayat medic.
e. Riwayat social.
f. Terakhir kali makan dan minum.
g. Masalah yang pernah ada
11
2. Pemeriksaan Umum :
a. Tanda vital, BB, TB. Oedema.
b. Kondisi puting susu.
c. Kandung kemih
3. Pemeriksaan Abdomen :
a. Bekas luka operasi.
b. Tinggi Fundus Uteri.
c. Kontraksi.
d. Penurunan Kepala.
e. Letak janin.
f. Besar janin.
g. Denyut jantung janin
4. Pemeriksaan vagina :
a. Pembukaan dan penipisan servik.
b. Selaput ketuban penurunan dan molase.
c. Anggota tubuh janin yang sudah teraba
5. Pemeriksaan Penunjang :
a. Urine : warna, kejernihan, bau dan lain-lain.
b. Darah : Hb, BT/CT, dan lain-lain.
F. Penatalaksanaan Persalinan
1. Perawatan ibu
Darah disekitar perineum dibersihkan dengan kain steril dan selimut
yang basah dilepaskan dari ibu. Darah yang mengiringi dengan peralatan
yang bersih. Pembalut steril dipasang, pakaian hangat dan bersih
dikenakan kepada ibu, kemudian dipindahkan keruang perawatan.
2. Perawatan bayi
Bayi lahir dihisap lendir, tali pusat diikat dan dibungkus dengan kasa
steril kemudian dimasukkan kedalam inkubator kira-kira ½ jam sebelum
diletakkan pada box.
12
G. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan merupakan metode yang digunakan untuk
memecahkan masalah dalam upaya memperbaiki atau memelihara klien
sampai ketahap optimal melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk
mengenal klien untuk memenuhi kebutuhannya.
1. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
a) Identitas
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama,
pendidikan, bangsa/suku, alamat.
b) Keluhan utama
Pada umumnya kx mengeluh nyeri pada daerah pinggang
menjalar keperut, adanya His yang sering dan teratur, keluarnya
lendir dan darah, perasaan selalu ingin buang air kencing.
c) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang : Mulai timbul His, nyeri dan
keluarnya darah serta lendir.
Riwayat kesehatan dahulu : Adanya penyakit yang
menyebabkan resiko tinggi saat persalinan, seperti penyakit
jantung, Hipertensi, DM, TBC, Hepatitis, penyakit kelamin,
dan lain-lain.
Riwayat penyakit keluarga : Kemungkinan adanya penyakit
menurun, seperti DM dan lain-lain.
d) Riwayat obstetri
Riwayat haid : meliputi awal haid, sirkulasi, keteraturan,
jumlah, hari pertama haid terakhir.
Riwayat kebidanan : meliputi riwayat persalinan dahulu
pada multigravida.
e) Riwayat psikososial spiritual dan budaya
Klien merasa tidak feminim lagi karena perubuhan tubuhnya
ketakutan akan kehilangan bayi dan kecemasan selama
persalinan berlangsung.
13
f) Pola kebutuhan sehari-hari
Nutrisi : Adanya his berpengaruh terhadap keinginan atau
selera makan yang menurun.
Istirahat tidur : Klien dapat tidur terlentang, miring kekanan
/ kiri bergantung pada letak punggung janin, dan klien sulit
tidur terutama kala I – IV.
Aktivitas : Klien dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya, terbatas pada aktivitas ringan, tidak membutuhkan
tenaga banyak, tidak membuat klien cepat lesu emosi.
Eliminasi : Adanya perasaan sering / susah kencing selama
kehamilan dan proses persalinan, pada akhir trimester III
dapat terjadi konstipasi.
Personal Hygiene : Kebersihan tubuh, terutama kebersihan
daerah kemaluan dan daerah payudara
g) Pemeriksaan
Pemeriksaan umum meliputi :
Tinggi badan dan berat badan : Ibu hamil yang tinggi
badannya kurang dari 145 cm terlebih dahulu kehamilan
pertama, tergolong resiko tinggi karena kemungkinan
memiliki panggul yang sempit. Berat badan ibu perlu
dikontrol secara teratur dengan peningkatan berat badan
selama hamil antara 10-12 kg.
Tekanan darah : Tekanan darah diukur pada akhir kala II
yaitu setelah anak dilahirkan biasanya tekanan darah akan
naik kira-kira 10 mmHg.
Suhu, nadi dan pernafasan : Dalam keadaan biasa suhu
badan antara 36-370 C, bila suhu tubuh lebih dari 370 C
dianggap ada kelainan, kecuali bagi kx setelah melahirkan
suhu badan 35-370 C masih dianggap normal karena
perlahan keadaan nadi biasanya mengikuti keadaan suhu.
Bila suhu naik, keadaan nadi akan bertambah pula, dapat
disebabkan karena adanya perdarahan. Pada klien yang
14
dalam persalinan pernafasannya agak pendek karena
kelelahan. Dan akan kembali normal setelah persalinan dan
periksa tiap 4 jam.
h) Pemeriksaan fisik
Kepala dan leher
Biasanya terdapat claasma gravidarum, terkadang ada
pembengkakan kelopak mata, konjungtiva kadang pucat,
sklera kuning, stomatitis dll.
Dada
Terdapat pembesaran payudara, hiperpigmentasi areora
mamae dan penonjolan pada papila mamae, keluarnya
kolostrum.
Perut
Adanya pembesaran pada perut membujur, hiperpigmentasi
linea alba / nigra terdapat strial gravidarum.
Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus
xypoideus usia kehamilan prematur pertengahan pusat dan
prosesus xypoideus, belum atau sudah kepala masuk PAP,
adanya His yang mungkin sering dan kuat.
Genetalia
Pengeluaran darah bercampur lendir, terdapat pembukaan
servick serta kelenturan pada serviks
Ekstremitas
Biasanya terjadi odema pada tungkai dan kadang varises
karena adanya penekanan dan pembesaran vena abdomen.
i) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Th, dan
dilakukan pemeriksaan serologi untuk sifilis.
15
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kontraksi
uterus.
b. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan hilang nafsu makan
3. INTERVENSI
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus.
Tujuan : Nyeri hilang atau terkontrol.
Intervensi :
a) Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi,
durasi atau tingkat keparahan nyeri. Rasional : Meringankan
atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang
dapat diterima oleh pasien.
b) Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri dan
berapa lama akan berlangsung. Rasional : Meringankan atau
mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat
diterima oleh pasien.
c) Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis. Rasional :
Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
d) Sesuaikan frekuensi dosis sesuai indikasi melalui pengkajian
nyeri dan efek samping. Rasional : Menggunakan agens-agens
farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
16
b. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.
Tujuan : Ansietas hilang atau terkontrol.
Intervensi :
a) Informasikan tentang gejala ansietas. Rasional : Mempersiapkan
pasien menghadapi kemungkinan krisis perkembangan dan atau
situasional.
b) Instruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi.
Rasional : Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan, prasangka
atau perasaan tidak tenang.
c) Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan
ansietas. Rasional : Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan,
prasangka atau perasaan tidak tenang.
d) Berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu. Rasional :
Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan, prasangka atau
perasaan tidak tenang.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhunungan
dengan anoreksia.
Tujuan : Asupan nutrisi kembali normal.
Intervensi :
a) Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan
protein pasien yang mengalami ketidakadekuatan asupan
protein. Rasional : Membantu atau menyediakan asupan
makanan seimbang.
b) Buat perencanaan makanan dengan pasien yang masuk dalam
jadwal makan, lingkungan, makan, kesukaan dan ketidaksukaan
pasien. Rasional : Membantu atau menyediakan asupan
makanan seimbang.
c) Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan
pasien dari rumah. Rasional : Membantu atau menyediakan
asupan makanan seimbang.
17
d) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
Rasional : Membantu individu untuk makan.
4. PELAKSANAAN
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam
operasionalnya perawat merupakan suatu tim yang bekerja sama secara
berkesinambungan dengan tim. Seluruh kegiatan keperawatan dalam
tahap ini ditulis secara rinci sesuai denagn tindakan keperawatan atau
catatan keperawatan. (Nasrul efendi, 1995).
5. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan dan
merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan pasien dan sesama tenaga kesehatan. (Nasrul effendi, 1995)
18
BAB 3
APLIKASI TEORI
Kasus
Ny S datang ke Rumah Sakit bersama suaminya dengan keluhan tidak kuat
menahan sakit di perut dan pinggangnya karena ingin melahirkan . Selain itu,
Ny. S mengatakan tidak nafsu makan mulai 5 hari yang lalu sejak perut terasa
mules-mules dan Ny. S selalu bertanya kapan bayinya lahir dan apakah bisa
melahirkan normal. Dari hasil pemeriksaan, pasien sudah mengalami
pembukaan 4, tidak ada perdarahan, dan air ketuban pecah sebanyak 50 ml.
Tanda tanda vital pasien : tekanan darah 120/80 mmHg, RR: 20x/menit, Suhu :
360C dan nadi : 100x/menit.
1. Pengkajian
Tanggal masuk : 11 September 2002
Jam masuk : 01.25 WIB
Ruang/kelas : Mawar/ II
Kamar No. : 201
Pengkajian tanggal : 11 September 2002
Jam : 01.25 WIB.
a. Identitas
Nama pasien : Ny S Umur : 27 tahun
Nama suami : Tn SW Umur : 34 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Alamat : Jl. Pogot lama 3/10
Status perkawinan : kawin
19
b. Riwayat Keperawatan :
a) Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi :
o Menarche : umur 14 tahun.
o Siklus : teratur
o Banyaknya : sedang
o Lamanya : 4- 7 hari
o Keluhan : (-)
Kehamilan Sekarang :
o Diagnosa : G …II…..P1….A…0…… H 1
o Imunisasi : TT 1 sudah , TT2 sudah
o Keluhan selama hamil : mual, muntah, pusing, nafsu
makan berkurang.
o Pergerakan janin : Sejak usia, 4, 5 bulan
o Rencana perawatan bayi : Sendiri
Persalinan Sekarang :
o Keluhan His
Mulai kontraksi tanggal/jam 11 September 2002 secara
teratur
Interval : 10 menit
Lama : 3 X 35 “
Kekuatan : adekuat
o Pengeluaran Pervagina
Jenis : – Air ketuban
Jumlah : + 50 ml warna jernis
o Kala Persalinan :
Kala I :
Mulai persalinan : Tgl 11 Sep 2002. Jam 01.25 WIB
Lama kala I : 1 Jam 20 Menit
Pengobatan yang didapat : ( - )
20
Kala II :
Mulai : Tanggal 11 September 2002 Jam 02.45.
Lama kala II : 05 Menit
Pengobatan yang didapat : -
Penyulit : -
Cara mengatasi : -
Keadaan bayi :
Lahir tanggal : 11 Sep 2002 Jam 02.50 WIB.
Jenis Kelamin : Perempuan
Kala III
Mulai : Tgl 11 Sep 2002…Jam… 02.50
Kontraksi uterus baik
Lama Kala III : - Jam 5 Menit
Cara kelahiran plasenta : Spontan
Kotiledon : lengkap
Selaput : lengkap
Perdarahan selama persalinan : + 200 CC
Pengobatan yang didapat : Piton 1 ampul, Beferan 1
Suppositoria, Methergin 1 ampul.
Kala IV :
Keadaan Umum : baik
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg, RR: 20
x/menit, N : 100 x/menit, S :36,4 °C
Kontraksi uterus : baik
Perineum : Ruptur spontan
o Keadaan Bayi :
BB : 2550 gram
PB : 48 CM
Pusat : Normal
21
Perawatan tali pusat : Alkohol 70%
Anus : berlubang
Suhu : 36,8 °C
Lingkar kepala :
Lingkaran Sub Occipito Bregnatica : 9,5 Cm.
Lingkaran Fronto Occipitalis : 11,5 Cm
Lingkaran Mento Occipitalis : 9,5 Cm.
Kelainan kepala : Tidak ada
Pengobatan yang didapat : -
b) Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB : ya
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Suntik
Sejak kapan : menggunakan kontrasepsi Th 1995 sampai
Januari 2001.
Masalah yang terjadi : tidak ada
c) Riwayat Kesehatan :
Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada
Pengobatan yang didapat : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
d) Riwayat Lingkungan
Kebersihan : baik
Bahaya : tidak ada
e) Aspek Psikososial
Persepsi ibu setelah bersalin : merasa gembira karena anaknya
lahir dengan selamat.
22
Harapan yang ibu inginkan setelah bersalin : merawat anaknya
sendiri.
Ibu tinggal dengan siapa : suami dan anaknya.
Siapa orang yang terpenting bagi ibu : suami
Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini :
mendukung ibu.
Kesiapan mental menjadi ibu : ya
f) Kebutuhan Dasar Khusus :
Pola nutrisi
Frekuensi makan : 3 x/hari
Nafsu makan : tidak nafsu
Jenis makanan rumah : nasi, lauk, sayur.
Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : tidak ada
Pola eliminasi
BAK
Frekuensi : 4 – 5 kali
Warna : kuning jernih
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada
BAB
Frekuensi : 1 kali/sehari
Warna : kuning kecoklatan
Bau : khas feces
Konsistensi : lunak padat
Keluhan : tidak ada
Pola personal Hygiene
o Mandi
Frekuensi : 2 x/hari
Sabun : Ya
23
o Oral hygiene
Frekwensi : 2 x/hari
Waktu : Pagi dan sore :
o Cuci rambut
Frekuensi : 1 x/seminggu
Shampo : Ya
Pola istirahat dan tidur
Lama tidur : 6 – 8 Jam /hari
Kebiasaan sebelum tidur : nonton TV
Keluhan : tidak ada
Pola aktifitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan : mengurus rumah
Waktu bekerja : Pagi dan Sore
Olah raga : Tidak
Kegiatan waktu luang : menonton TV
Keluhan dalam aktifitas : tidak ada
Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok : Tidak
Minuman keras : Tidak
Ketergantungan obat : Tidak
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah :120/80mmHg
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 20 X/mnt
Suhu : 36,0 x/menit
Berat badan : 65 kg
24
Tinggi badan : 160 cm
1) Sistem penglihatan
Posisi mata : simetris
Kelopak mata : Normal
Gerakan mata : Normal
Pergerakan bola mata : Normal
Konjungtiva : Normal /merah
Kornea : Normal
Sklera : Anikterik
2) Sistem Pernafasan
Jalan nafas : Bersih
Pernafasan : Tidak sesak dan Dengan aktifitas
Suara nafas : Vesikuler / normal
Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : Tidak ada
3) Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : 100 x/menit
Irama : Teratur
Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
Sakit dada : Tidak ada
Timbul : Tidak ada
Karakter : Tidak ada
4) Sistem Pencernaan
Keadaan mulut
Gigi : Tidak ada kelainan
Memakai gigi palsu : Tidak memakai gigi palsu.
25
5) Sistem Uro Genital :
BAK
Pola rutin : 7 – 8 x/hari terkontrol
Jumlah : 150 cc/24jam
Warna : Kuning Jernih
6) Sistem Integumen/ Muskuloskeletal
Turgor kulit : Elastis
Warna kulit : kuning langsat
Kontraktur pada persendian ekstremitas : Tidak
Kesulitan dalam pergerakan : Tidak
7) Dada dan Axilla
Mammae : membesar
Areolla mammae : hiperpigmentasi
Papila mammae : Ke dalam
Colostrum : Belum
c. Data Penunjang
Laboratorium : Tidak
USG : Tidak
Rontgen : Tidak
Terapi yang didapat Amoxilin 3 X 500 mg, asam metanamat 3 X
500 mg, beferan 1 sup
26
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Ibu mengatakan tidak
nafsu makan mulai sekitar
5 hari lalu, sejak perut
terasa mules-mules.
Ibu mengatakan mules-
mules sejak tanggal 6
september 2002 jam 14.00
WIB.
DO : Makan tidak mau, Pasien
terbaring lemah di tempat
tidur, Tidak mau atau
menolak bila diberi roti &
mie
Hilangnya nafsu
makan
(Anoreksia)
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
2 DS: Ibu mengatakan tidak kuat
menahan sakit di perut dan
pinggang
P : Klien mengatakan tidak kuat
sakit di perut.
Q : Seperti tertusuk-tusuk
jarum.
R : Daerah Perut dan Pinggang.
S : Skala nyeri 6
T: Terus menerus sampai
sebelum melahirkan
DO : Pembukaan 4, Gerakan
janin (+), Skala nyeri 6, Ibu
berteriak bila his datang
Kontraksi Uterus Nyeri Akut
3 DS : Ibu bertanya kapan
bayinya lahir.
Status Kesehatan Ansietas
27
Ibu bertanya apakah bisa
melahirkan secara normal.
DO : Ibu tampak cemas,wajah
tegang dan terjadi peningkatan
keringat.
TD 120/80 mmHg, RR:
20x/menit,S:36oC,N:100x/menit
2. Prioritas Diagnosa
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan hilangnya nafsu makan (anoreksia).
c. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.
3. Intervensi Keperawatan
No
DxNOC (Tujuan)
NIC (Rencana
Keperawatan)Rasional
1 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam,
nyeri klien hilang atau
terkontrol.
Kriteria Hasil :
Menunjukkan tingkat
nyeri dengan indicator
sebagai berikut
(Sebutkan 1-5 : Sangat
berat, berat, sedang,
ringan atau tidak
ada) :
- Ekspresi nyeri pada
1. Ajarkan
penggunaan teknik
non farmakologis.
2. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri dan
berapa lama akan
berlangsung.
1. Meringankan
atau mengurangi
nyeri sampai pada
tingkat
kenyamanan yang
dapat diterima oleh
pasien.
2. Meringankan
atau mengurangi
nyeri sampai pada
tingkat
kenyamanan yang
dapat diterima oleh
28
wajah (Tidak ada).
-Gelisah (Tidak ada).
-Durasi nyeri
(Ringan).
-Merintih (Tidak ada)
3. Lakukan
pengkajian nyeri
yang komprehensif
meliputi lokasi,
durasi atau tingkat
keparahan nyeri.
4. Sesuaikan
frekuensi dosis
sesuai indikasi
melalui pengkajian
nyeri dan efek
samping.
pasien.
3. Meringankan
atau mengurangi
nyeri sampai pada
tingkat
kenyamanan yang
dapat diterima oleh
pasien.
4.Menggunakan
agens-agens
farmakologi untuk
mengurangi atau
menghilangkan
nyeri.
2 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
2x24 jam, nutrisi klien
tercukupi.
Kriteria hasil :
Memperlihatkan status
gizi : asupan makanan
dan cairan yang
dibuktikan oleh
indicator sebagai
berikut (sebutkan 1-5:
tidak adekuat. Sedikit
adekuat, cukup
1.Diskusikan dengan
ahli gizi dalam
menentukan
kebutuhan protein
pasien yang
mengalami
ketidakadekuatan
asupan protein.
2. Buat perencanaan
makanan dengan
pasien yang masuk
dalam jadwal makan,
1. Membantu atau
menyediakan
asupan makanan
seimbang.
2. Membantu atau
menyediakan
asupan makanan
seimbang.
29
adekuat, adekuat,
sangat adekuat) :
- Makanan oral
(adekuat)
- Asupan cairan oral
atau IV (adekuat).
lingkungan, makan,
kesukaan dan
ketidaksukaan
pasien.
3. Dukung anggota
keluarga untuk
membawa makanan
kesukaan pasien dari
rumah.
4.Ciptakan
lingkungan yang
menyenangkan
untuk makan.
3. Membantu atau
menyediakan
asupan makanan
seimbang.
4.Membantu
individu untuk
makan.
3 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam,
ansietas klien hilang
atau tekontrol.
Kriteria hasil :
Pasien menunjukkan
Pengendalian diri
terhadap ansietas
dengan indicator
sebagai berikut
(Sebutkan 1-5 :tidak
pernah, jarang,
kadang-kadang,
sering, selalu) :
-Menggunakan teknik
relaksasi untuk
1. Instruksikan
pasien tentang
penggunaan teknik
relaksasi.
2. Informasikan
tentang gejala
ansietas.
3. Bantu pasien
untuk
1. Meminimalkan
kekhawatiran,
ketakutan,
prasangka atau
perasaan tidak
tenang.
2. Mempersiapkan
pasien menghadapi
kemungkinan
krisis
perkembangan dan
atau situasional.
3.Meminimalkan
kekhawatiran,
30
meredakan ansietas
(Selalu)
mengidentifikasi
situasi yang
mencetuskan
ansietas.
4. Berikan obat
untuk menurunkan
ansietas jika perlu.
ketakutan,
prasangka atau
perasaan tidak
tenang.
4. Meminimalkan
kekhawatiran,
ketakutan,
prasangka atau
perasaan tidak
tenang
4. Implementasi Keperawatan
NoTanggal dan
JamPelaksanaan
Evaluasi atau
respon tindakan
Nama
dan
paraf
petugas
1 11 September
2002 jam
15.00
1. Mengajarkan
penggunaan teknik
non farmakologis.
2. Memberikan
informasi tentang
nyeri seperti
penyebab nyeri dan
berapa lama akan
berlangsung.
3. Melakukan
pengkajian nyeri
1. Klien sudah
tidak tampak
merintih
kesakitan setelah
melahirkan.
2. Klien
kooperatif.
3. Klien
kooperatif dan
31
yang komprehensif
meliputi lokasi,
durasi atau tingkat
keparahan nyeri.
4. Menyesuaikan
frekuensi dosis
sesuai indikasi
melalui pengkajian
nyeri dan efek
samping.
berkata nyeri
berada di skala 1
setelah
melahirkan.
4. Nyeri klien
terkontrol.
2 11 September
2002 jam
16.00
1.Mendiskusikan
dengan ahli gizi
dalam menentukan
kebutuhan protein
pasien yang
mengalami
ketidakadekuatan
asupan protein.
2.Membuat
perencanaan
makanan dengan
pasien yang masuk
dalam jadwal
makan, lingkungan,
makan, kesukaan
dan ketidaksukaan
pasien.
1.Klien
kooperatif dan
nafsu makan
klien sudah
kembali setelah
melahirkan.
2.Klien
kooperatif dan
sudah mau
makan dengan
baik.
32
3.Mendukung
anggota keluarga
untuk membawa
makanan kesukaan
pasien dari rumah.
4.Menciptakan
lingkungan yang
menyenangkan
untuk makan.
3. Klien tambah
nafsu makan
ketika dibawa
makanan
kesukaan dari
keluarga.
4. Klien terlihat
nyaman ketika
dengan
lingkungan yang
nyaman.
3 11 September
2002 jam
17.00
1. Mengintruksikan
pasien tentang
penggunaan teknik
relaksasi.
2.Menginformasikan
tentang gejala
ansietas.
3. Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
situasi yang
mencetuskan klien.
4. Memberikan obat
untuk menurunkan
1. Wajah tegang
klien berkurang.
2. Klien
kooperatif.
3. Klien
kooperatif.
4. Klien tampak
tenang.
33
ansietas jika perlu.
5. Evaluasi Keperawatan
NoTanggal dan
jamCatatan Perkembangan
Nama dan
Paraf
1 12 September
2002
S: Ny. S mengatakan nyeri berada
di skala 1 dan lama nyeri sudah
berkurang.
O:
- Ekspresi nyeri pada wajah
(Tidak ada)
-Gelisah (Tidak ada)
-Durasi nyeri (Ringan)
-Merintih (Tidak ada)
A: Masalah Teratasi
P:Pasien diberikan HE
2 12 September
2002
S : Ny. S mengatakan nafsu
makan sudah kembali ketika
setelah melahirkan.
O : Makanan oral adekuat dengan
klien mengkonsumsi 4 sehat 5
sempurna) dan asupan cairan
klien adekuat.
A : Masalah teratasi
P : Pasien diberikan Health
Education.
3 12 September
2002
S: Ny. A mengatakan
kekhawatirannya berkurang.
O:
-Pasien selalu menggunakan
34
teknik relaksasi ketika sedang
ansietas.
- Klien sudah tidak terlihat gugup,
peningkatan keringat berkurang
dan wajah sudah tampak tenang.
A:Masalah Teratasi.
P:Pasien diberikan HE
BAB 4
PEMBAHASAN
Ny S datang ke Rumah Sakit bersama suaminya dengan keluhan tidak kuat
menahan sakit di perut dan pinggangnya karena ingin melahirkan . Selain itu,
35
Ny. S mengatakan tidak nafsu makan mulai 5 hari yang lalu sejak perut terasa
mules-mules dan Ny. S selalu bertanya kapan bayinya lahir dan apakah bisa
melahirkan normal. Dari hasil pemeriksaan, pasien sudah mengalami
pembukaan 4, tidak ada perdarahan, dan air ketuban pecah sebanyak 50 ml.
Tanda tanda vital pasien : tekanan darah 120/80 mmHg, RR: 20x/menit, Suhu
: 360C dan nadi : 100x/menit.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, maka dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan yang pertama untuk klien adalah nyeri akut berhubungan dengan
kontraksi uterus ditandai dengan adanya pembukaan 4, Gerakan janin (+),
skala nyeri 6, ibu berteriak bila his datang
Diagnosa kedua untuk klien adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia (hilangnya nafsu makan)
yang ditandai dengan tidak nafsu makan mulai 5 hari yang lalu sejak perut
terasa mules-mules.
Diagnosa untuk yang ketiga klien adalah Ansietas yang berhubungan
dengan status kesehatan terhadap penyakitnya yang ditandai dengan S selalu
bertanya kapan bayinya lahir dan apakah bisa melahirkan normal.
Dengan intervensi yang tepat, klien bisa segera mendapatkan pengobatan
untuk menyembuhkan penyakitnya. Misalnya untuk menghilangkan nyeri
dengan pemberian obat analgesic dengan dosis yang tepat dan teratur. Dan
untuk memperbaiki nutrisi klien dengan pemberian kolaborasi oleh ahli gizi
dan penciptaan lingkungan yang adekuat. Dengan adanya intervensi
kecemasan maka kecemasan pasien bisa diatasi dengan baik agar pasien lebih
tenang.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
36
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
Persalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya
bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri
dan uri, tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu : Kala I yaitu kala pembukaan yang
berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). Kala
II ini dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Kala III
ini dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya placenta, yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit. Kala IV ini dimulai saat lahirnya placenta sampai 2
jam pertama post partum.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami
bagaimana persalinan normal dalam ibu hamil dan untuk para perawat
diharapkan dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan ibu hamil persalinan
normal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
37
M. Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jakarta : FKUI
Judith, Wilson. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.
Sofian, dr.Amru. 2012. Sinopsis Obstetri. Edisi 3. Jakarta : EGC
38