Makalah radangen infeksi

download Makalah radangen infeksi

of 22

Transcript of Makalah radangen infeksi

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    1/22

    RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

     PERADANGAN DAN PERBAIKAN

    Oleh : Sabinus B. Kedang, S.Ke, Ns.

    A. REAKSI PERADANGAN.

    Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes tetap

    hidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup di sekitarnya. Respon terhadap cedera

    ini disebut peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah reaksi vaskuler yang hasilnya

    merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan

    interstisial pada daerah cedera atau nekrosis.

    Ada suatu kecenderungan alamiah yang menganggap peradangan sebagai suatu yang

    tidak diinginkan, sebab peradangan tenggorokan, kulit, jaringan lunak atau yang sejenis dapat

    menyebabkan keadaan yang sangat menggelisahkan. Tetapi peradangan sebenarnya adalah

    gejala yang menguntungkan dan pertahanan, yang hasilnya adalah netralisasi dan

     pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan

    yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. i!at menguntungkan dari reaksi

     peradangan secara dramatis jika diperlihatkan dengan apa yang terjadi jika penderita tidak

    dapat menimbulkan reaksi peradangan yang dibutuhkan, misalnya jika diperlukan

    memberikan dosis tinggi obat-obatan yang mempunyai akibat sampingan yang menekan

    reaksi peradangan. "alam keadaan ini ada peluang besar timbulnya in!eksi yang sangat hebat,

     penyebaran yang cepat atau in!eksi yang mematikan, yang disebabkan oleh mikroorganisme

    yang biasanya tidak berbahaya.

    Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristi#a yang dikoordinasi dengan baik

    yang dinamis dan kontinyu. $ntuk menimbulkan reaksi peradangan, maka jaringan harus

    hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi !ungsional. %ika jaringan yang nekrosis

    luas, maka reaksi peradangan tidak ditemukan di tengah jaringan, tetapi pada tepinya yaitu

    antara jaringan mati dan jaringan hidup dengan sirkulasi yang utuh. %uga, jika cedera

    langsung mematikan hospes, maka tidak akan ada petunjuk adanya reaksi peradangan yang

    diperlukan #aktu.

    ebab-sebab peradangan banyak sekali dan beraneka ragam, dan penting sekali untuk

    diketahui bah#a peradangan dan in!eksi itu tidak sinonim. "engan demikian, maka in!eksi

    &adanya mikroorganisme hidup dalam jaringan' hanya merupakan salah satu penyebab dari

     peradangan. (eradangan dapat terjadi dengan mudah pada keadaan steril sempurna, seperti

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    2/22

    #aktu sebagian jaringan mati karena hilangnya suplai darah. )arena banyaknya keadaan

    yang mengakibatkan peradangan, maka pemahaman proses itu merupakan dasar bagi ilmu

     biologi dan kesehatan. Tanpa memahami proses ini oran tidak dapat memahami prinsip-

     prinsip penyakit menular, pembedahan, penyembuhan luka, dan respon terhadap berbagai

    trauma, atau prinsip-prinsip bagaimana tubuh menanggulangi bencana kematian jaringan

    seperti stroke, serangan jantung dan sebagainya.

    B. GA!BARAN !AKROSKOPIS PERADANGAN AKUT.

    (eradangan akut adalah respon langusng dari tubuh terhadap cedera atau kematian sel.

    *ambaran makroskopis peradangan sudah diuraikan + tahun yang lalu dan masih dikenal

    sebagai tanda-tanda pokok peradangan yang mencakup kemerahan, panas, nyeri,

     pembengkakan atau bahasa atin klasik, rubor, kalor, dolor, tumor. Tanda pokok yang

    kelihatan ditambah pada abad terakhir yaitu perubahan !ungsi atau functio laesa.

    1. Rubor &kemerahan'.

    Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami

     peradangan. aktu reaksi peradangan mulai timbul, maka arteriol yang mensuplai darah

    tersebut melebar, dengan demikian makin lebih banyak darah mengalir ke dalam

    mikrosirkulasi lokal. )apiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang

    meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. )eadaan ini yang dinamakan

    hiperemia atau kongesti, menyebabkan #arna merah lokal karena peradangan akut.

    Timbulnya hiperemia pada permulaan reaksi peradangan diatur oleh tubuh baik secara

    neurogenik maupun secara kimia melalui pengeluaran zat seperti histamin.

    2. )alor &panas'.

    )alor atau panas, terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut.

    ebenarnya, panas merupakan si!at reaksi peradangan yang hanya terjadi pada permukaan

    tubuh, yang dalam keadaan normal lebih dingin dari /0o1 yaitu suhu di dalam tubuh.

    "aerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab darah &pada

    suhu /0o1' yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang terkena lebih banyak

    daripada yang disalurkan ke daerah normal. 2enomena panas lokal ini tidak terlihat pada

    daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut

    sudah mempunyai suhu inti /0o1 dan hiperemi lokal tidak menimbulkan perubahan.

    3. "olor &rasa sakit'.

    "olor atau rasa sakit dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengna berbagai cara.

    (erubahan p3 lokal atau konsentrasi ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    3/22

    sara!. 3al yang sama, pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin atau zat kimia

     bioakti! lainnya dapat merangsang sara!. elain itu, pembengkakan jaringan yang

    meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat

    menimbulkan rasa sakit.

    4. Tumor &pembengkakan'.

    egi paling menyolok dari peradangan akut adalah pembengkakan lokal &tumor'.

    (embengkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke

     jaringan interstisial. 1ampuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan

    disebut eksudat. (ada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair,

    seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan. )emudian sel-

    sel darah putih, atau leukosit meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian

    dari eksudat.

    5. 2ungsio laesa &perubahan !ungsi'.

    2ungsio laesa atau perubahan !ungsi adalah reaksi peradangan yang telah dikenal.

    epintas lalu, mudah dimengerti, mengapa bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi

    abnormal dan lingkungan kimia#i lokal yang abnormal, ber!ungsi secara abnormal pula.

     4amun sebetulnya kita tidak mengetahui secara mendalam dengan cara apa !ungsi

     jaringan yang meradang itu terganggu.

    C. ASPEK CAIRAN PADA PERADANGAN.

    1. 5ksudasi.

    $ntuk memahami aliran cairan yang sangat cepat melalui dinding pembuluh ke

     jaringan dalam daerah peradangan perlu untuk mengingat kembali prinsip-prinsip yang

    mempengaruhi transpor cairan dalam keadaan normal. Biasanya dinding saluran

     pembuluh darah yang terkecil seperti kapiler dan venula memungkinkan molekul kecil

    le#at, tetapi akan menahan molekul besar seperti protein plasma tetap di dalam lumen

     pembuluh darah. i!at pembuluh yang semi permiabel ini menyebabkan gaya osmotik

    yang cenderung untuk menahan cairan dalam pembuluh darah. 6ni diimbangi oleh

    dorongan keluar dari tekanan hidrostatik di dalam pembuluh darah. "iketahui bah#a

    !ungsi pembuluh lim!e adalah untuk mengisap cairan yang sudah mencapai jaringan

    interstisial dan dengan demikian dipertahankan suatu keadaan yang seimbang secara

    normal.

    (ergeseran cairan dalam reaksi peradangan cepat sekali, seperti yang telah

    digambarkan dengan contoh luka bakar akibat cedera termal. 5ksudat dari peradangan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    4/22

    semacam itu mengandung protein plasma dalam jumlah yang cukup berarti. %adi peristi#a

     penting pada peradangan akut adalah perubahan permiabilitas pembuluh yang sangat

    kecil yang mengakibatkan kebocoran protein. ehingga menimbulkan pembengkakan

     jaringan. "ilatasi arteriol yang menimbulkan hiperemi lokal dan kemerahan juga

    mengakibatkan kenaikan tekanan intravaskuler lokal karena pembuluh darah penuh

    dengan darah. 6ni juga meningkatkan pergeseran cairan. 4amun !aktor utama adalah

    kenaikan permeabilitas terhadap protein.

    el-sel endotelium yang melapisi pembuluh darah kecil bertanggung ja#ab atas

    si!at semi permiabel pembuluh, dan pada peradangan akut hubungan sel-sel itu satu sama

    lain berubah dan menmbulkan kebocoran protein dan cairan.

    2. istem lim!atik dan aliran lim!e.

    istem lim!atik berperan pada reaksi peradangan sejajar dengan sistem vaskuler

    darah. Biasanya ada penembusan lambat cairan interstisial ke dalam saluran lim!e

     jaringan dan lim!e yang terbentuk diba#a ke sentral dalam badan dan akhirnya bergabung

    kembali ke darah vena. Bila daerah terkena radang biasanya terjadi kenaikan yang

    menyolok pada aliran lim!e dari daerah itu. (ada peradangan akut lapisan sel pembatas

     pembuluh lim!e yang terkecil agak meregang, sama seperti yang terjadi pada venule,

    dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk ke dalam

     pembuluh lim!e. (embuluh lim!e agaknya dipertahankan dalam posisi terbuka karena

     jaringan membengkak akibat sistem serabut jaringan ikat tertambat pada dinding

     pembuluh lim!e. %adi selama peradangan akut, tidak hanya aliran lim!e yang bertambah,

    tetapi kandung protein dan sel dari cairan lim!e juga bertambah dengan cara yang sama.

    ebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh lim!e

    menguntungkan karena cenderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang

    dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. ebaliknya, agen yang dapat menimbulkan

    cedera dapat diba#a oleh pembuluh lim!e dari tempat peradangan primer ke tempat yang

     jauh dalam tubuh. "engan cara ini misalnya agen yang menular dapat menyebar ke dalam

    tubuh. (enyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar lim!e

    regional yang dilalui oleh cairan lim!e yang bergerak menuju ke dalam tubuh, tetapi agen

    atau bahan yang terba#a oleh cairan lim!e mungkin masih dapat mele#ati kelenjar dan

    akhirnya mencapai aliran darah.

    Bila pembuluh lim!e terkena radang disebut lim!adenitis. im!adenitis regional

    sering ditemukan menyertai peradangan. atu contoh yang terkenal adalah pembesaran

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    5/22

    kelenjar lim!e servikal yang nyeri, terlihat pada tonsilitis. 6stilah yang lebih umum adalah

    lim!adenopati untuk menggambarkan setiap kelainan kelenjar lim!e.

    D. ASPEK SE"U"ER DARI PERADANGAN

    1. 7arginasi dan 5migrasi.

    (ada a#al peradangan akut, #aktu arteriol berdilatasi, aliran darah ke daerah radang

     bertambah. 4amun si!at aliran darah segera berubah. )arena cairan bocor keluar dari

    mikrosirkulasi yang permiabilitasnya bertambah, sejumlah besar dari apa yang dinamakan

    unsur-unsur berbentuk &sel darah merah, trombosit dan sel darah putih' ditinggalkan, dan

    viskositas darah naik. irkulasi di daerah yang terkena kemudian menjadi lambat

    mengakibatkan beberapa hal penting. (ada keadaan normal, aliran darah kurang lebih

    adalah streamline dan unsur-unsur berbentuk tidak menabrak dinding pembuluh darah.

    )etika viskositas darah naik dan alirannya lambat, maka leukosit mulai mengalami

    marginasi yaitu mereka bergerak ke bagian arus peri!er, sepanjang lapisan pembuluh

    darah. "engan berkembangnya !enomena leukosit yang mengalami marginasi mulai

    melekat pada endotel. Akibatnya pembuluh darah tampak seperti jalan berbatu, perisiti#a

    ini disebut pengerasan. ebenarnya marginasi dan pengesaran itu hanya permulaan dari

    emigrasi leukosit dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.

    el darah putih bergerak seperti amuba. el tersebut tampaknya dapat mengulurkan

     pseudopodi ke dalam celah yang mungkin ada di antara dua sel endotel dan kemudian

    mendesak sedikit demi sedikit dan muncul di sisi yang lain, proses yang memakan #aktu

     beberapa menit. 8leh karena peristi#a ini diulang-ulang terus dan terjadi pada banyak

    sekali venula maka semakin banyak leukosit yang dikeluarkan dari aliran darah dan

    masuk ke daerah peradangan dalam #aktu yang relati! singkat. Berjuta-juta sel

     beremigrasi ke dalam daerah peradangan yang kecil dalam #aktu beberapa jam.

    2. )emotaksis.

    (ergerakan leukost pada interstisial dari jaringan yang meradang, #aktu mereka

    sudah beremigrasi, kelihatannya bukan merupakan pergerakan yang acak tetapi bertujuan.

    *erakan ini dilakukan akibat adanya sinyal kimia. 2enomena ini disebut sebagai

    kemotaksis. Berbagai benda dapat menimbulkan sinyal kemotaksis untuk menarik

    leukosit yang berkisar dari agen-agen yang menular, jaringan yang rusak, sampai zat yang

    diakti!kan dari !raksi protein plasma yang bocor dari aliran darah. "engan demikian

    gabungan peningkatan pengiriman leukosit ke daerah itu &hiperemia', perubahan dalam

    aliran darah yang mengakibatkan marginasi dan pergeseran dan orientasi kemotaktik dari

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    6/22

    gerakan leukosit mengakibatkan akmulasi cepat dari komponen leukosit yang bermakna

    dalam eksudat.

    3. 7ediator peradangan.

    2enomena seluler, cairan dan vaskular yang dramatis dari peradangan pasti berada

    di ba#ah penga#asan yang ketat. 7eskipun beberapa cedera langsung merusak

    endotelium pembuluh darah dan dengan demikian menimbulkan kebocoran protein dan

    cairan di daerah cedera. Banyak jenis cedera dapat mengakti!kan mediator endogen yang

    sama, yang dapat menerangkan si!at stereotip dari respon peradangan terhadap berbagai

    macam rangsangan. (eriode laten antara rangsang cedera dan perkembangan respon

     peradangan juga menunjukkan adanya peranan mediator, kemampuan untuk mengelakkan

    aspek-aspek tertentu dari reaksi dengan agen penghambat !armakologik menekankan

     pentingnya mediator.

    Banyak substansi yang dikeluarkan secara endogen telah dikenal sebagai mediator

    dari respon peradangan. (engetahuan semacam ini pada satu sisi memberikan pengertian

    yang lebih baik tentang de!isiensi dan gangguan dari respon peradangan dan pada sisi lain

    memberikan sarana penekanan peradangan yang tidak dikehendaki yang terjadi secara

    klinis. Beberapa mediator yang dikenal adalah amina vasoakti!, substansi yang dihasilkan

    oleh sistem enzim plasma, metabolit asam arakhidonat, berbagai macam produk sel.

    4. 3istamin.

    Amina vasoakti! yang penting adalah histamin, yang mampu menghasilkan

    vasodilatasi dan peningkatan permiabilitas vaskuler. ejumlah besar histamin disimpan

    dalam granula sel jaringan penyambung yang dikenal dengan nama sel mast, yang

    tersebar luas dalam tubuh &histamin juga terdapat dalam sel baso!il dan trombosit'.

    3istamin yang tersimpan tidak akti! dan baru menampilkan e!ek vaskuslernya bila

    dilepas. Banyak cedera !isik menyebabkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin.

    Beberapa cedera mula-mula menceetuskan pengakti!an sistem komplemen serum yang

    memiliki komponen tertentu yang menyebabkan pelepasan histamin. Beberapa reaksi

    imunologis juga mencetuskan pelepasan mediator ini dari sel mast. Tampaknya histamin

    sangat penting pada a#al proses peradangan dan merupakan mediator utama pada

     beberapa reaksi alergi yang umum. Antihistamin merupakan obat yang dibuat untuk

    menghambat e!ek mediatro dari histamin.

    5. 2aktor-!aktor (lasma

    (lasma darah adalah sumber yang kaya akan sejumlah mediator penting. )enyataan

    ini dibentuk oleh kerja enzim proteolitik tertentu yang membangun semacam jaringan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    7/22

    sistem pertahanan. Agen utama yang mengatur sistem ini adalah !aktor 3ageman &!aktor

    966' yang berada dalam plasma dalam bentuk tidak akti! dan yang dapat diakti!kan oleh

     berbagai cedera. 2aktor 3ageman yang telah diakti!kan mencetuskan pembekuan dan

     berlanjut dengan pembentuk !ibrin. (embekuan merupakan suatu reaksi pertahanan yang

     penting untuk menghadapi cedera, tetapi hasil-hasil tertentu dari !ibrin dapat pula

     bertindak sebagai mediator vasoakti! pada peradangan. 2aktor 3ageman juga

    mengakti!kan sistem plasminogen, membebaskan plasmin atau !ibrinolisin. (rotease ini

     bukan hanya memisahkan !ibrin tetapi juga mengakti!kan sistem komplemen. Beberapa

    komponen dari sistem komplemen ber!ungsi sebagai mediator peradangan yang penting.

    7isalnya derivat komponen ketiga dan kelima, ana!ilatoksin, melepaskan histamin dan

    mempengaruhi permiabilitas vaskular.

    6. 7etabolit asam arakhidonat.

    (ada beberapa tahun terakhir ini perhatian dipusatkan pada metabolit asam

    arakhidonat sebagai mediator peradangan yang penting. Asam arakhidonat berasal dari

     banyak !os!olipid membran sel ketika !os!olipid diakti!kan oleh cedera atau oleh mediator 

    lain. Asam arakhidonat dapat dimetabolisasikan dalam dua jalur yang berbeda, jalur

    siklooksigenasi dan jalur lipooksigenasi, menghasilkan sejumlah prostaglandin,

    tromboksan, dan leukotrin. ubstansi ini menunjukkan variasi yang luas dari e!ek

    vaskular dan e!ek kemotaktik pada peradangan, dan ada beberapa juga yang penting

    dalam hemostasis. ekarang telah diketahui bah#a aspirin dan banyak obat anti radang

    non steroid &4A"' menghambat jalur siklooksigenase.

    E. BENTUK PERADANGAN

    alaupun reaksi peradangan cenderung mengikuti mekanisme seperti yang

    dijelaskan di atas beberapa bentuk peradangan dapat timbul didasarkan atas jenis eksudat

    yang berbentuk, organ atau jaringan tertentu yang terlibat, dan lamanya proses peradangan.

    amanya respon peradangan disebut akut selama !ase eksudasi akti!, disebut kronik jika ada

     bukti perbaikan yang sudah lanjut bersama dengan eksudasi, dan disebut subakut jika ada

     bukti a#al perbaikan bersama dengan eksudasi. okasi reaksi peradangan disebut dengan

    akhiran –itis yang ditambahkan pada nama organ misalnya apendisitis, tonsilitis, artritis.

    1. 5ksudat nonseluler.

    a. 5ksudat serosa.

    (ada beberapa keadaan radang, eksudat hampir seluruhnya terdiri dari cairan

    dan zat yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. %enis eksudat non seluler yang

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    8/22

     paling sederhana adalah eksudat serosa yang pada dasarnya terdiri dari protein yang

     bocor dari pembuluh darah yang permiabel dalam daerah radang bersama-sama

    dengan cairan yang menyertainya. 1ontoh eksudat serosa yang paling dikenal adalah

    cairan luka melepuh. (enimbunan eksudat serosa yang serupa sering ditemukan dalam

    rongga tubuh seperti rongga pleura atau rongga peritoneum dan #alapun tidak

    menyolok, eksudat serosa sering menyebar melalui jaringan penyambung.

    )adang-kadang terjadi pengumpulan cairan dalam rongga tubuh bukan karena

     peradangan, biasanya karena peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan kadar

     protein plasma. (engumpulan bukan karean peradangan semacam itu disebut

    transudat dan dibandingkan dengan eksudat, transudat mengandung sedikit protein

    dan sedikit sel.

    b. 5ksudat !ibrosa.

    %enis eksudat nonseluler kedua adalah eksudat !ibrinosa yang terbentuk jika

     protein yang dikeluarkan dari pembuluh darah dan berkumpul pada daerah

     peradangan yang mengandung banyak !ibrinogen. 2ibrinogen ini akan diubah menjadi

    !ibrin yang berupa jala-jala lengket dan elastik. 5ksudat !ibrinosa sering dijumpai di

    atas permukaan serosa yang meradang seperti pleura dan perikardium dimana !ibrin

    yang diendapkan dipadatkan menjadi lapisan kasar diatas membran yang terserang.

    %ika lapisan !ibrin kasar semacam ini sudah berkumpul di atas permukaan serosa,

    sering disertai gejala rasa sakit jika satu permukaan bergeser di atas permukaan yang

    lain. %adi misalnya, penderita pleuritis merasa sakit se#aktu bernapas jika permukaan

    yang sudah kasar itu bergesekan se#aktu mengambil napas. *esekan permukaan

    kasar juga menimbulkan tanda yang dinamakan friction rub, yang dapat didengar

    melalui stetoskop di atas daerah yang terkena, apakah itu pleura, perkardium atau

    yang sejenis.

    c. 5ksudat musinosa.

    5ksudat musinosa atau eksudat kataral. %enis eksudat ini hanya dapat

    terbentuk di atas permukaan membran mukosa, dimana terdapat sel-sel yang dapat

    mengeksresi musin. %enis eksudat ini berbeda dari eksudat lain karena eksudat ini

    merupakan sekresi sel bukan dari bahan yang keluar dari aliran darah. ekresi musin

    merupakan si!at normal membran mukosa, dan eksduat musin merupakan percepatan

     proses dasar !isiologis. 1ontoh eksudat musin adalah pilek yang menyertai berbagai

    in!eksi pernapasan bagian atas.

    2. 5ksudat seluler.

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    9/22

    a. 5ksudat netro!ilik.

    5ksudat yang mungkin paling sering dijumpai adalah eksudat yang utama

    terdiri dari netro!il polimor!onuklear dalam jumlah yang begitu banyak sehingga

     bagian cairan dan protein kurang mendapat perhatian. 5ksudat netro!il semacam ini

    disebut purulen. 5ksudat purulen sangat sering terbentuk akibat in!eksi

     bakteri.5ksudat purulen juga terdapat pada banyak cedera aseptik dan dapat terjadi

    dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik.

    6n!eksi bakteri sering menyebabkan konsentrasi netro!il yang luar biasa

    tingginya di dalam jaringan, dan banyak dari sel-sel ini mati dan membebaskan

    enzim-enzim hidrolisis mereka yang kuat ke sekitarnya. "alam keadaan ini enzim-

    enzim netro!il secara hara!ia mencernakan jaringan diba#ahnya dan mencairkanya.

    )ombinasi agregasi netro!il dan pencairan jaringan-jaringan diba#ahnya ini disebut

    supurasi, dan eksudat yang terbentuk dengan cara sedemikian itu disebut eksudat

    supurati!, atau lebih sering disebut pus. %adi,pus terdiri dari netro!il polimor!onuklear,

    yang hidup, yang telah mati, dan yang hancur:.%aringan dasar yang telah dicernakan

    dan dicairkan: eksudat cair dari proses radang: dan sangat sering, bakteri-bakteri

     penyebabnya. (erbedaan penting antara supurati! dan radang purulen adalah, bah#a

     pada supurasi terjadi nekrosis li;ue!aktiva dari jaringan diba#ahnya.

    %ika timbul supurasi lokal di dalam jaringan padat, kerusakan yang

    diakibatkan disebut abses. Abses secara hara!ia adalah lubang yang terisi nanah dalam

     jaringan yang terlibat. Abses adalah lesi yang sulit diatasi oleh tubuh karena

    kecendrungannya untuk meluas ke jaringan yang lebih luas dengan pencairan,

    kecendrungannya untuk membentuk lubang, dan resitensinya terhadap penyembuhan.

    %ika terbentuk abses, maka obat-obat seperti antibiotik dalam darah sulit masuk

    kedalam abses. $mumnya penanganan abses oleh tubuh sangat di bantu oleh

     pengosongannya secar pembedahan, sehingga memungkinkan ruangan yang

    sebelumnya berisi nanah mengecil dan sembuh. %ika abses tidak dikosongkan secara

     pembedahan oleh ahli bedah, maka abses cendrung untuk meluas, merusak struktur

    lain yang dilalui oleh abses tersebut. Abses dalam paru-paru dapat bertambah dalam

    sampai menembus rongga pleura dan jika isinya dikeluarkan kedalam rongga pleura

    in!eksinya akan menyebar, sehingga mengakibatkan empiema, yang merupakan

     proses peradangan yang melibatkan seluruh rongga pleura. )adang-kadang abses

    dapat pecah sampai kepermukaan dan menimbulkan saluran yang ujungnya buntuh

    dalam ruangan abses. etiap saluran yang buntuh semacam itu yang berhubungan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    10/22

    dengan permukaan disebut sinus.ebaliknya jika abses meluas ke dua permukan yagn

    terpisaah,maka timbul hubungan yagn abnormal antara dua organ atau antara lumen

    organ berongga dan permukaan tubuh. 3ubungan yang abnormal semacam ini disebut

     fistula. & 2istula itu dinamakan sesuai dengan nama organ yang dihubungkan

    misalnya, gastrokolik, bronkopleura, kolokutan.'

    Bila radang purulen mel:uas secara di!us melalui jaringan disebut !legmonus,

    secara klinik digunakan istilah selulitis untuk menjelaskan daerah peradangan

    !legmonus. (enyebaran proses purulen semacam itu biasanya terlihat sebagai in!eksi

     bakteri,jika agen tertentu mampu menyebar secara cepat melalui jaringan

     penyambung rongga tubuh.

    b. 5ksudat campuran.

    eperti yang diduga, sering terjadi campuran eksudat selular dan nonselular,

    dan campuran ini dinamakan sesuai dengan campurannya. %ika terdapat eksudat

    !ibrinopurulen yang terdiri dari !ibrin dan netro!il polimor!onuklear, eksudat

    mukopurulen, yang terdiri dari musin dan netro!il, eksudat sero!ibrinosa, dan

    sebagainya. 5ksudat tertentu seperti eksudat musinosa dan mukopurulen, tentu saja

    khas untuk membran mokosa.

     )adang-kadang pada kerusakan membran mukosa, daerah nekrosis dapat

    mengelupas, sambil meninggalkan selah pada permukaan mukosa."e!ek semacam itu

    diberi istilah tukak. "asar tukak paling sering dilapisi oleh eksudat !ibrinopurulen

    yang keluar dari pembulu darah yang mendasarinya. )adang-kadang membran

    mukosa yang luas akan mengalami nekrosis dan sel-sel yang mati mungkin

    terperangkap dalam jalah yang dibentuk oleh eksudat !ibrinopurulen yang melapisi

     permukaan mukosa. "aerah seperti ini menyerupai membran mukosa yang kasar dan

    karena itu jenis proses ini disebut sebagai radang pseudomembranosa atau

    singkatannya peradangan membranosa. 1ontoh klasik radang pseudomembranosa

     pada masa yang lampau adalah pseudomembran dari di!eria pada saluran perna!asan.

    %adi membran semacam itu kadang-kadang disebut sebagai difteritik. Radang

     pseudomembran dapat dijumpai dalam saluran cerna, khususnya kolon, sebagai akibat

    dari gangguan susunan ekologi jasad renik yang biasanya disebabkan oleh pemberian

    antibiotik.

    3. (eradangan *ranulomatosa

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    11/22

    uatu bentuk peradangan khas dan nyata yang dapat terjadi dimana saja

    adalah peradangan granulomatosa. %enis radang ini ditandai oleh pengumpulan

    makro!ag dalam jumblah besar dan pengelompokanya menjadi gumpalan nodular

    yang disebut granuloma. alaupun banyak eksudat peradangan mengandung

    makro!ag yang cukup, pada peradangan granulomatosa, lapangan pandang

    didominasi oleh sel ini atau derivatnya seperti sel-sel epitelioid atau sel-sel raksasa

     berinti banyak. *ranulomatosa membutuhkan #aktu untuk tumbuh dan umumnya

    melalui tahap-tahap akut, di mana terdapat eksudat cairan, netro!il, dan protein.

    5migrasi monosit yang berkelanjutan dan proli!erasi lokal sel-sel inilah yang menjadi

     padat dan membeku granuloma. *ranuloma biasanya terbentuk karena beberapa agen

     penyerangan menetap didalam jaringan, dan membandel terhadap usaha tubuh untuk

    membuangnya. Agen-agen semacam itu mungkin berupa bahan steril yang tidak larut

    atau khususnya mikroorganisme yang resisten. (rototip mikroorganisme yang

    menimbulkan pembentukan granuloma adalah 7ycrobacterium tuberculosis, atau

     basil tuberkel. Respon terhadap organisme ini adalah )has bersi!at granuloma dan

     biasanya berkumpul dalam agregasi sel-sel epitelioid dan sel-sel raksasa. 7assa

    nodular sel-sel epitelioid ini disebut tuberkel. *ranuloma juga terbentuk sebagai

    respon terhadap benda asing seperti benang jahit. $mumnya adanya granuloma

    adalah tanda dari

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    12/22

     benar>benar di hilangkan dari tubuh & misalnya, pada eksudat dalam paru-paru di

     batukan keluar'. 3asil akhir dari proses ini adalah penyembuhan jaringan yang

    meradang ,jaringan tersebut pulih seperti sebelum timbul reaksi. *ejala ini disebut

    resolusi.

    ebaliknya, bila jumlah jaringan yang telah dihancurkan cukup bermakna,

    maka tidak dapat terjadi resolusi. %aringan yang rusak harus diperbaiki oleh proli!erasi

    sel-sel hospes berdekatan yang masih hidup. (erbaikan sebenarnya melibatkan dua

    komponen yang terpisah,tetapi terkoordinir. (ertama, disebut regenerasi, jelas

    melibatkan proli!erasi unsur-unsur parenkim yang identik dengan yang hilang, hasil

    akhirnya adalah pengganti unsur-unsur yang telah hilang dengan jenis sel yang sama.

    )omponen perbaikan kedua melibatkan proli!erasi unsur-unsur jaringan penyambung

    yang mengakibatkan pembentukan jaringan parut.(ada kebanyakan jaringan terdapat

    gabungan dari kedua aktivitas ini.

    )emampuan dari berbagai sel dan jaringan untuk mengadakan regenerasi jauh

     berbeda. )ebanyakan jaringan epitel, seperti yang meliputi kulit, melapisi mulut,

    !aring, dan saluran cerna mengalami regenerasi dengan mudah sekali setelah sebagian

     jaringan hilang. el-sel epitel lain, seperti sel-sel pada perenkim hati, tubuli ginjal

    atau unsur-unsur sekresi kelenjar-kelenjar tertentu, melakukan regenerasi secara baik

    asalkan bentuk jaringan masih dipertahankan baik tanpa adanya kerusakan se#aktu

     berlangsungnya proses peradangan.ayangnya ada beberapa jaringan yang kurang

     baik dalam beregenerasi atau bahkan ada yang tidak dapat beregenerasi sama

    sekali.Regenerasi pada otot involunter dan volunter sangat terbatas, dan pada otot

     jantung tidak terjadi regenerasi sama sekali, sehingga terjadi banyak nekrosis pada

     berbagai bagian miokardium manusia. Akhirnya, perlu di tekankan bah#a di dalam

    sistim sara! pusat tidak ada regenerasi neuron atau sel sara!.Bila sel-sel ini rusak

    ,maka kerusakan itu akan menetap.

    (erbaikan melalui pembentukan jaringan parut sebenarnya merupakan proses

    yang e!isien dalam tiap jaringan tubuh.(embentukan jaringan parut terjadi akibat

     proli!erasi jaringan penyanmbung dari daerah-daerah yang berbatasan dengan

     jairngan nekrosis yang kemudian meluas kedalam daerah yang telah dihancurkan

    oleh reaksi peradangan.(ertumbuhan ke arah dalam dari proli!erasi jaringan

     penyambung muda yang memasuki daerah bekas peradangan disebut organisasi, dan

     jaringan penyambung itu seduri disebut sebagai jaringan granulasi. )omponen-

    komponen jaringan granulasi sebetulnya terdiri dari !ibroblas yang mengalami

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    13/22

     proli!erasi, ujung-ujung kapiler yang berproli!erasi& sel-sel endotel kadang-kadang

    disebut sebagai angioblas',berbagai jenis leukosit dari proses peradangan, bagian

    cairan eksudat, dan sat dasar jaringan penyambung longgar setengah cair. 8rganisasi

    timbul dalam keadaan dimana terjadi nekrosis pada jaringan yang luas.8rganisasi

    terjadi bila banyak sekali jaringan yang telah mengalami nekrosis, yaitu bila eksudat

    dari peradangan yang menetap dan tidak terserap, dan organisasi juga dapat terjadi

     bila gumpalan darah& hematoma' atau bekuan darah tidak segera mengalami

     penyerapan.2ibroblas dan kapiler di sekelilingnya yang ada sebelumnya, dan

     perpindahanya adalah agak terarah sehingga terdapat perluasan sedikit demi sedikit

    dari jaringan ini ke dalam daerah tang tepat.& gambar '

    Bukti organisasi yang paling a#al biasanya terjadi beberapa hari setelah

    mulainya reaksi peradangan. 7enjelang akhir minggu,jaringan granulasi masih sangat

    longgar dan senular. (ada saat ini !ibroblas dari jaringan gralunasi esdikit demi sedikit

    mulai mengeluarkan zat pendahuluan dari kologen yang dapat larut, zat ini sedikit

    demi sedikit akan mengendap sebagai !ibril-!ibril dalam interstisial jaringan

    gralunasi.etelah berapa lama, maka makin lama makin banyak kolagen yang

    diendapkan dalam jaringan granulasi, yang sekarang menjadi semakin matang

    menjadi jaringan penyambung kolagen yang agak padat larut, sat ini sedikit demi

    sedikit akan mengendap sebagai !ibril-!ibril dalam interstisial jaringan granulasi.

    etelah beberapa lama,maka makin lama makin banyak kolagen yang diendapkan

    dalam jaringan granulasi,yang sekarang menjadi semakin mantang menjadi jaringan

     penyambung kolagen yang agak padat atau jaringan parut. alaupun jaringan parut

    telah menjadi cukup kuat pada sekitar akhir minggu ke dua, tetapi proses remodeling

    masih terus berlanjut dan densitasserta kekuatan dari jairngan parut ini juga terus

     bertambah selama minggu- minggu selanjutnya. %aringan granulasi yang padat

     permulaannya sangat selular dan vaskular dan menjadi kolagen yang lebih padat.

    6mbangan kasar evolusi ini dikenal peyembuhan insisi, di mana jaringan parut mula-

    mula agak lunak dan merah karena banyak pembulu,akhirnya menjadi lebih padat dan

     pucat karena pembuluh darahnya mengalami regresi.

    G. PEN#E!BUHAN "UKA

    )oordinasi pembentukan parut dan regenetrasi barangkali paling mudah

    dilukiskan pada kasus penyembuhan luka kulit. %enis penyembuhan yang paling

    sederhana terlihat pada penanganan luka oleh tubuh seperti pada insisi pembedahan,

    dimana pinggir luka dapat saling didekatka agar proses penyembuha dapat terjadi.

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    14/22

    (enyembuhan semacam ini disebut penyembuhan  primer  atau healing by first

    intention..etelah terjadi luka maka tepi luka di hubungkan oleh sedikit bekuan darah,

    yang !ibrinnya bekerja seperti lem. egera setelah itu terjadi reaksi peradangan akut

     pada tepi luka itu, dan sel-sel radang, khususnya makro!ag, memasuki bekuan darah

    dan mulai menghancurkannya. "ekat reaksi peradangan eksudati! ini, terjadi

     pertumbuhan ke dalam oleh jaringan granulasi kedalam daerah yang tadinya di

    tempati oleh bekuan darah. "engan demikian dalam #aktu beberapa hari luka itu

    dijembatani oleh jaringan granulasi yang disiapkan agar matang menjadi parut.

    ementara proses ini berjalan maka epitel permukaan dibagian tepi mulai melakukan

    regenerasi, dan dalam #aktu beberapa hari bermigrasi lapisan tipis epitel diatas

     permukaan luka.akti jaringan parut diba#ahnya menjadi matang, epitel ini juga

    menebal dan matang sehingga menyerupai kulit didekatnya. 3asil akhirnya adalah

    terbentuk kembali permukaan kulit dan dasar jaringan parut yang tidak nyata atau

    hanya terlihat sebagai satu garis yang menebal. Banyak luka dikulit yang sembuh

    dengan cara yang sama seperti ini tanpa pera#atan medis. (ada luka lainnya,

    dipermukaan jahitan untuk mendekatkan kedua tepi luka sampai terjadi

     penyembuhan. %ahitan dapat dilepas jika terjadi organisasi dan regenerasi epitel pada

    saat di mana tepi luka tidak akan membuka lagi, jika benang dilepas. %adi, pada

    daerah kulit secara relati! terdapat tegangan yang kecil, maka benang bedah dapat

    dilepaskan dalam beberapa hari,lama sebelum kekuatan maksimal jaringan parut

    tercapai, dan sebelum diletakannya kolagen dalam jumblah yang cukup. (ada daerah

    lain dimana terdapat regangan, benang bedah harus dibiarkan ditempatnya lebih lama

    untuk menahan jaringan sampai dapat membentuk jaringan parut yang kuat.

    Bentuk penyembuhan kedua terjadi jika luka kulitsedemikian rupa sehingga

    terpi luka tidak dapat saling didekatkan selama proses penyembuhan. )eadaan ini

    disebut healing by second intention atau kadang kala disebut penyembuhan yang

    disertai granulasi. %enis penyembuhan ini secara kualitati! identik dengan yang

    diuraikan diatas. (erbedaannya hanya terletak pada banyaknya jaringan granulasi

    yang terbentuk, dan biaasanya terbentuk jaringan parut yang lebih besar. Tentu saja,

    seluruh proses memerlukan #aktu lebih lama dari penyembuhan primer. (ada luka

     besar yang terbuka semacam itu, sangat sering dapat terlihat jaringan granulasi yang

    menutupi dasar luka sebagai sebuah karpet yang lembut, yang mudah berdarah bila di

    sentuh. (ada keadan lain, jaringan granulasi tumbuh tumbuh nyata diba#a keropeng,

    dan terjadi regenerasi epitel terjadi diba#a keropeng. Akhirnya diba#a keadaan ini

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    15/22

    keropeng lalu dibuang setelah penyembuhan sempurna. )ebanyakan dari kita dapat

    mengingat kembali betapa tidak sabarnya menunggu keropeng tersebut terlepas,

    keadaan ini kira-kira terjadi pada tahap yang pelepasan keropeng pada tahap ini

    menimbulkan perdarahan kecil-kecil sebesar ujung jarum pada jaringan granulasi di

    mana regenerasi epitel masih belum lengkap. alaupun dalam banyak hal identik

    dengan penyembuhan primer, penyembuhan sekunder kurang disukai karena

    memerlukan #aktu yang lebih lama dan jaringan parut yang dihasilkan berbentuk

    sangat buruk.

    ebenarnya penyembuhan pada setiap jaringan tubuh terjadi dengan proses

    yang berjalan sejajar dengan yang di gambarkan untuk kulit, dengan variasi-variasi

    lokal yang bergantung pada kemampuan jaringan untuk melakukan regenerasi, dan

    sebaginya.

    ebutan proses peradangan adalah akut, subakut atau kronik mencerminkan

    lamanya perbaikan. (eradangan akut menurut de!enisinya tidak mempunyai segi-segi

     perbaikan, proses peradangan ini hanya terdiri dari gejala radang eksudati! . (ada

    radang subakut ada permulaan pertumbuhan ke arah dalam jaringan granulasi dan

    mungkin permulaan regenerasi. (ada peradangan kronik ada bukti perbaikan lanjut

    yang berdampingan dengan berlanjutnya eksudasi. Bukti perbaikan lanjut mencakup

     proli!erasi regenerati! yang luas dan pembentukan parut yang luas disertai banyak

    kolagen.

    H. $AKTOR%$AKTOR #ANG !E!PENGARUHI PERADANGAN DAN

    PEN#E!BUHAN.

    (ada beberapa keadaan proses peradangan sejak permulaan dapat terganggu,

    yaitu pada stadium eksudati!.eluruh proses peradangan bergantung pada sirkulasi

    yang utuh ke daerah yang terkena .%adi, jika ada de!isiensi suplai darah ke daerah,

    hasilnya dapat berupa proses peradangan yang sangat lambat, in!eksi yang menetap,

    dan penyembuhan yang jelek. yarat lain agar peradangan eksudati! e!isien adalah

    suplai leukosit yang bebas dalam darah yang beredar. (enderita yang sumsum

    tulangmya sudah rusak atau tertekan, seperti oleh penyakit keganasan atau sebagai

    akibat dari reaksi yang merugikan terhadap obat-obat, tidak mampu menghasilkan

    eksudat selunar dengan !ungsi yang normal dan sebagai akibatnya mudah terkena

    in!eksi berat. ebih jarang !ungsi leokosit dapat terganggu, #alaupun jumlahnya

    normal & misalnya, kemotaksis abnormal, !agositotis abnormal, atau pembunuhan

    intra selular dan pencernaan abnormal. ', dan dengan cara yang serupa penderita

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    16/22

    mudah terkena in!eksi yang agresi!. )arena !ungsi leokosit di bantu oleh antibodi

    tertentu& lihat bab ?' ,maka pada penderita imuno de!isiensi reaksi peradangan kurang

    e!ekti!. Akhirnya, dalam dosis yang cukup tinggi obat-obat tertentu mampu untuk

    menghalangi aspek esensial respon peradangan.

    Banyak !aktor dapat mepengaruhi penyembuhan luka atau daerah cedera atau

     peradangan jaringan lain. (roses penyembuhan, yang demikian bergantung pada

     proli!erasi sel dan aktivitas sintetik, khususnya sensiti! terhadap de!isiensi suplai

    darah lokal & dengan disertai gangguan pengiriman bahan baku ', dan juga peka

    terhadap kadaan gizi penderita. (ada penderita yang jelas kekuranmgan gizi luka tidak 

    menyembuh secara optimal.(enyembuhan luka juga dihambat oleh adanya benda

    asing atau jaringan nekrotik dalam luka, oleh adanya in!eksi luka. "an imobilisasi

    yang tidak sempurna dan pendekatan tepi luka.

    K&'li(asi ada en)e'buhan lu(a

    alaupun pada keadaan di mana proses penyembuhan berjalan secara

    memadai pada tingkat selular, kadang-kadang terjadi juga komplikasi pada akhirnya.

    %aringan parut memiliki si!at alami untuk memendek dan menjadi lebih padat dan

    kompak setelah beberapa lama. Akibat dari kejadian ini kadang-kadang adalah

    kontraktur, yang dapat membuat daerah menjadi cacat, pembatasan gerak pada

     persendian.%ika jaringan parut melingkari struktur tubulus &misalnya, uretha ',

    akibatnya mungkin merupakan strikrur, yang menyempitkan struktur itu sendiri dan

    dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan yang berat. %ika permukaan serosa terkena

    radang dan eksudat tidak mengalami resolusi maka jaringan gralunasi dan akhirnya

     jaringan parut dapat merekatkan permukaan mukosa satu dengan permukaan lainya

    sehingga terjadi perlekatan. (ada banyak daerah seperti pleura dan perikardium,

     perlekatan umumnya kecil dan tidak mempengaruhi !ungsi organ. 4amun, didalam

    rongga peritoneum, perlekatan apakah antara lengkung-lengkung usus atau antara

    visera abdomen dapat menyempitkan bagian-bagian saluran cerna atau akhirnya dapat

    menjeratnya, membentuk herniainterna tang dapat menimbulkan strangulasi dan

    menjadi gangren. )omplikasi lain yang kadang-kadang terlihat pada proses

     penyembuhan luka di kulit adalah apa yang dinamakan hernia insisional. (ada

    keadaan ini, jaringan granulasi dan jaringan parut yang menjembatani de!ek

     pembedahan pada dinding tubuh lambat laun menimbulkan tekanan intraperitoneum

    sambil membentuk kantong yang menonjol dalam insisi. )omplikasi lokal ringan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    17/22

    lainya dari penyembuhan adalah menonjolnya sebagian kecil jaringan gralunasi di

    atas permukaan luka yang sedang sembuh sambil membentuk apa yang kadang-

    kadang dinamakan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    18/22

    ketidak mampuan melakukan sesuatu yang beratnya berbeda-beda,bahkan sampai

    tidak berdaya melakukan apapun.(erantaraan dari kebanyakan perubahan sistemik ini

    sedikit dimengerti atau tidak diketahui.

     

    GANGGUAN CAIRAN DAN HE!ODINA!IK 

    )ehidupan sel dan jaringan tergantung dari oksigen yang berada dalam aliran darah yang

    normal. )etergantungan pada keseimbangan cairan yang normal tidak begitu kentara. )ira-

    kira C D dari berat badan berupa cairan. 1airan terdiri dari E D cairan dalam sel & intrasel '

    dan cairan diluar sel & ekstrasel ' berupa F? D cairan interstitial dan ? D cairan plasma.

    *anguan aliran darah atau keseimbangan cairan mengakibatkan beberapa penyulitan medis G

    edema, kongesti, perdarahan, syok, dan tiga keadaan yang berkaitan yaitu trombosis, emboli,

    dan in!rak. *angguan-gangguan ini tidak hanya mengakibatkan gangguan umum, akan tetapi

    keadaan-keadaan tersebut dapat menjadi penyebab utama kematian.(erdarahan dan ayok

    merupakan masalah yang terjadi di Bagian *a#at "arurat Rumah akit. Trombosis, emboli

    dan in!rak merupakan tiga keadan yang penting dilingkungan indistri G in!rak

    miokardium,emboli paru dan cerebrovaskular accidents & stroke '. (ada bab ini akan

    dibicarakan tentang mekanisme yang nyata menimbulkan kesakitan dan kematian.

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    19/22

    EDE!A

    6stilah edem diperuntukkan untuk timbunan abnormal sejumlah cairan didalam ruangan

     jaringan intersel & di antara sel ' atau ruang tubuh. *angguan timbul secara menyeluruh atau

    setempat. 6stilah anasarka dipergunakan bila mana edema hebat dan menyeluruh, yang

    menyebabkan terjadinya sembab jaringan subkutan. Timbunan edema didalam berbagai ruang

    tubuh dapat menimbulkan hidrotoraks,hidroperikardium,dan hidroperitoneum & lebih sering

    disebut asites '. 1airan edema yang disebabkan bukan oleh radang,misalonya ganguan

    hidrodinamik, disebut transudat, dengan si!at jadar protein dan koloid rendah, berat jenis

     biasanya diba#ah F,F+. Timbunan cairan yang disebabkan oleh radang bersi!at kaya protein

    & hlm. /F ', dan biasanya mempunyai berat jenis di atas F,F+.

    5dema merupakan akibat dari meningkatnya tenaga yang memindahkan cairan dari

     bagian intravaskular kebagian interstitial. (ertukaran cairan secara normal,diajukan oleh

    starling, yaitu di atur oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik di dalam dan di luar

    daerah vaskular. eperti digambarkan pada gambar /-F, terkanan hidrostatik intravaskular

    dan tekanan osmotik koloid interstitial cenderung menggerakan cairan keluar melalui

    dinding kapiler, di mana tekanan cairan interstitial dan tekanan osmotik koloid intravaskular

    cenderung menggerakan cairan masuk kedalam. )arena tenaga hidrostatik dan osmotik yang

    di timbulkan oleh cairan interstitial relati! kecil dan tetap tidak menunjukan perbedaan antara

    arteriol dan ujung venula kapiler, mereka tidak berperan penting pada pengaturan volume

    cairan ekstrasel. Efek yang berlawanan tekanan hidrostatik intravaskular dan tekanan

    osmotik koloid plasma merupakan faktor utama pada patogenesis edema . pada ujung

    arteriol suatu jalinan kapiler, tekanan hidrostatik besarnya kira- kira /? mm 3g . tekanan

    osmotik koloid plasma sebesar +- +? mm 3g , sedikit lebih tinggi pada ujung venula dengan

    akibat terjadi pengeluaran cairan H gambar /-+ I . dangan demikian cairan menigalkan

    ujung arteriol sutu jalinan kapiler dan kembali pada ujung venula . tidak semua cairan pada

    ruang interstitial kembali ke venula : sebagian dialirkan keluar melalui saluran lim!e,secara

    tidak langsung dikembalikan kedalam aliran darah.

    "ari tinjauna ringkas ini,pembentukan dan pencairan cairan interstitial dapat disimpulkan

     bah#a edema akan terjadi bila :

    Tekanan hidrostatik intravaskular meningkat

    Tekanan osmotik koloid plasma menurun

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    20/22

    *angguan aliran lim!e

    )etiga keadaan ini penting sebagai penyebab primer  edema yang disebabkan bukan oleh

    radang.(ada da!tar ini seharusnya ditambahkan retensi garam dan air oleh ginjal,yang

    mungkin merupakan gangguan primer penyakit ginjal atau mungkin proses sekunder yangmenunjang edema yang penyebabnya lain.Tabel /-F mencatat penyebab primer edema dan

    hubunganya dengan keadaan klinik.Tidak termasuk dalam tabel ini adalah edema yang

    disebabkan oleh radang,sepeti yang telah didiskusikan,akibat meningkatnya permeabilitas

    vaskular akibat akibat kerja suatu mediator kimia.

     Meningkatnya tekanan hidrostatik  akibat kegagalan aliran vena

    &venous out!lo#',sering ditemukan pada ekdtremitas ba#ah,sekunder akibat trombosis

    obstrukti!. 5dema yang terjadi terletak di tungkai ba#ah.(eningkatan penyeluruhan tekanan

    vena dan edema sistemik terjadi apabila timbulnya kegagalan jantung kongesti! &buku 66'

    yang mempengaruhi !ungsi ventrikel kanan.alaupun peningkatan tekanan hidrostatik vena

    merupakan !aktir penting,patiogenesis edema jantung jauh lebih kompleks &gambar /-

    /'.)egagalan jantung kongestik dikaitkan dengan pengurangan curah jantung dan

     pengurangan aliran darah ginjal.7elalui serangkaian mekanisme pengaturan yang kompleks,

     pengurangan per!usi ginjal atau tekanan per!ysi menga#ali aksis renin-angiotensi > 

    aldosteron,yang mengakibattkan retensi ion natrium dan air dalam ginjal &aldosteronisme

    sekunder  ). (enambahan volume intravaskuler yang merupakan akibat dari rangkaian

     peristi#a ini yang tidak memperbaiki per!usi ginjal karena kegagalan jantung tidak mampu

    meningkatkan curah jantung."engan adanya beban cairan ektra &jantung tidak mampu

    mengatasi' selanjutnya hal ini akan meningkatkan tekanan vena dan terbentuk edema

    ."engan demikian terbentuklah lingkaran setan retensi cairan dan memperberat edema.8leh

    karena itu tidak mengherankan,pembatasan makanan yang mengandung garam dan

     pemberian diuretika serta adialdosteron dapat mengurangi edema pada kegagalan jantung

    kongesti!.

     Pengurangan tekanan osmitik plasma diakibatkan oleh kehilangan albumin serum yang

     berlebihan atau pengurangan sintesis albumin serum. (enyebab terpenting peningkatan

    kehilangan albumin yang nyata adalah suatu penyakit ginjal tertentu yang menyerang lapisan

     basal glomerulus disertai permeabilitas yang tidak normal terhadap albumin. Akibat sindrom

    nefrotik  merupakan suatu hal yang karakteristik karena edemanya bersi!at menyeluruh.

    (engurangan sintesis protein serum terjadi pada penyakit hepar yang merata, seperti sirosis

    hepatis atau berkaitan dengan malnutrisi. (ada semua contoh tersebut, perpindahan cairan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    21/22

    dari intravaskular ke bagian interstitial berperanan pada pengurangan volume plasma.

    "iduga, terjadi pengurangan per!usi ginjal, dan menimbulkan aldosteronisme sekunder.

    alaupun demikian, retensi garam dan air tidak dapat memperbaiki volume plasma yang

    kurang,karena kerusakan primernya yaitu protein serum terlalu sedikit tetap ada. ekali lagi

    kita lihat bah#a edema yangh ditimbulkan oleh sala satu mekanisme mengalami komplikasi

    retensi sekunder garam dan cairan.

    Obstruksi pembulu limfatik  merupakan penyebab primer lain edema. *angguan

     penyaluran lim!e dan sebagai akibatnya terjadi lim!edema, biasanya terjadinya secara lokal

    dan mungkin karena peradangan atau obstruksi neoplasma. 2ilariasis, suatu in!eksi pasit,

    seringkali menyebabkan !ibrosis luar kelenjar lim!oid dan saluran lim!atik di daerah

    inguinal.Timbulnya edema pada genitalia eksterna dan ekstremitas ba#ah yang sangat

    menyolok, disebut elefantiasis. 4eoplasma ganas buah dada kadang-kadang terapi dengan

     pembedahan atau penyinaran seluruh buah dada disertai pengangkatan seluruh atau sebagian

     besar 

     kelenjar lim!oid aksilla. ebagai akibatnya, edema setelah operasi pada lengan seringkali

    timbul setelah pengobatan dan dapat menjadi penyulit klinik.

     Retensi natrium disertai terjadinya resensi air secara tidak langsung telah disinggung

    sebagai !aktor penunjang beberapa bentuk edema. Retensi garam mungkin menjadi penyebab

    utama edema apabila terjadi penurunan mendadak !ungsi ginjal, seperti dijumpai pada

    glomeerulone!ritis pasca streptokok atau pada gagal ginjal akut. Retensi garam dan air

    menyebabkan peningkatan volume cairan intravaskular dan secara sekunder meningkatkan

    tekanan hidrostatik dan akibatnya timbul edema.

    !OR$O"OGI

    (erubahan mor!ologi akibat edema lebih jelas secara makroskopis dibanding

    mikroskopis. 7eskipun setiap organ atau jaringan tubuh dapat terkena,edema paling sering

    didapatkan pada tiga tempat:jaringan subkutan ,biasanyan yang ekstremitas ba#ah:paru : dan

    otak.

    5dema subkutan bagian ba#ah  *u buh merupakan mani!estasi yang menonjol dari

    kegagalan jantung ,terutama kegagalan ventrikel kanan. 7eskipun kegagalan ventrikel kanan

  • 8/17/2019 Makalah radangen infeksi

    22/22

    cendrung mengubah seluruh sistem aliran balik vena kedalam jantung ,edema paling

    menonjol pada ekstremitas bah#a karena disini merupakan daerah dengan tekanan hidrostatik 

    tertinggi. Apabila penderita berbaring di tempat tidur ,edema sakral mungkin menjadi

     jelas.)arena distribusi edema dipengaruhi oleh gravitasi ,keadaan ini disebut edema

    dependen.

    5dema yang timbul akibat gangguan !ungsi ginjal merupakan akibat dari proteinuria dan

    retensi natrium.)eadaan ini menjadi menyeluruh dan lebih parah daripada edema

     jantung,yang cendrung mengenai seluruh bagian tubuh dengan merata.Akan tetapi,keadaan

    tersebut tampak jelas pada jaringan