Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu obat terpenting perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat yang menimbulkan efek yang berbahaya yang bila tidak samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon dan membantu klien menggunakannya dengar benar dan berdasarkan pengetahuan. Selain mengetahui kerja suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami masalah kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu aman untuk diberikan. Pertimbangan perawatan penting dalam pemberian obat tepat dan aman. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apakah definisi obat ? 2. Bagaimana sifat kerja obat ? 3. Apa efek dari pengobatan ? 4. Bagaimana reaksi obat terhadap tubuh? 5. Apa factor yang mempengaruhi kerja obat? 6. Rute pemberian obat? 1.3 TUJUAN MASALAH Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa memahami tentang cara pemberian oabat yang tepat sesuai dengan obat dan rute pemberian yang benar. 1

Transcript of Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

Page 1: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu obat terpenting perawat. Obat adalah

alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan.

Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat yang menimbulkan efek

yang berbahaya yang bila tidak samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat,

memantau respon dan membantu klien menggunakannya dengar benar dan berdasarkan

pengetahuan. Selain mengetahui kerja suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami masalah

kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu aman untuk

diberikan. Pertimbangan perawatan penting dalam pemberian obat tepat dan aman.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi obat ?

2. Bagaimana sifat kerja obat ?

3. Apa efek dari pengobatan ?

4. Bagaimana reaksi obat terhadap tubuh?

5. Apa factor yang mempengaruhi kerja obat?

6. Rute pemberian obat?

1.3 TUJUAN MASALAH

Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa memahami tentang cara pemberian oabat yang tepat sesuai dengan

obat dan rute pemberian yang benar.

Tujuan Khusus

a.Menjelaskan pengertian obat

b.Mengetahui sifat kerja obat

c.Menjelaskan efek dari pengobatan

d.Menjelaskan teknik-teknik pemberian obat

1

Page 2: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi obat

Obat adalah zat yang digunakan dalam diaknosis terapi, penyembuhan, penurunan, atau

pencegahan penyakit. Sediaan atau paduan bahan bahan yg siap untuk digunakan mempengaruhi

atau menyelidiki sisstem fisiologis atau keadaan patologis dalam rangka diagnosis, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional,

DepKes RI)

Obat tersedia dalam berbagai bentuk :

1. Solid ( Padat)

Pulvis (Serbuk) : Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan

Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari bahan obat dalam cangkang keras atau lunak yang

dapat larut.

Macam-macam :

a. Kapsul

b. Soft Kapsul (Kapsul Lunak) Exp : Natur E

Tablet : Sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa pengisi dengan metode

pembuatan dikempa atau dicetak. Tablet dpt berupa :

a. Tablet Kunyah

b. Tablet Hisap (Pastiles, Troches)

c. Tablet Effervescent

d. Tablet Salut Gula

e. Tablet Salut Enteric

f. Tablet Lepas Lambat dll

‡Suppositoria : Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rectal,

vaginal atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut dalam suhu tubuh

2. Semi Solid

Cream : Bentuk sediaan setengah padat mengandung satu/lebih bahan obat terlarut atau

terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.‡

2

Page 3: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

Gel : Merupakan sistem semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel

anorganik yang kecil dan partikel organik yang besar.

Lotion : Emulsi tapi lebih padat.

3. Liquid

Emulsi : Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdisfersi dalam cairan yang lain dalam

bentuk tetesan kecil

Larutan (True Solution) : Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut

Suspensi : Sediaan cair yang mengandung partikel padat tak larutyang terdispersi dalam fase

cair

4. Gas

‡Aerosol : Sediaan yang dikemas dibawah tekanan mengandung zat aktif terapetik yang

dilepas saat sistem katup yang sesuai di tekan.

2.2 Sifat Kerja Obat

Obat bekerja menghasilkan efek teraputi yang bermanfaat. Sebuah obat tidak menciptakan suatu

fungsi dalam jaringan tubuh atau organ, tetapi mengubah fungsi fisiologis.obat dapat malindungi sel

dari pengaruh agen kimia lain, meningkatkan fungsi sel, atau mempercepat atau memperlambat

peroses kerja sel. Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membrane sel atau

dengan berinteraksi dengan tempat reseptor.

Mekanisme kerja obat yang paling umum ialah terikat pada tempat reseptor sel. Reseptor

melokalisasi efek obat. Tempat reseptor berinteraksi dengan obat karena memiliki bentuk kimia

yang sama.ketika obat reseptor saling berikatan efek terapotik dirasakan. Setiap jaringan atau sel

dalam tubuh memiliki kelompok reseptor yang unik. Misalnya reseptor pada sel jantung berespon

terhadap preparet digitalis.

2.3 Efek Dari Pengobatan

Karena sruktur kimia dan kerja fisiologisnya sebuah obat dapat menghasilkan lebih dari satu efek di

antaranya :

1. Efek Terapotik

3

Page 4: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

Merupakan respon fisiologis obat yang diharapkan atau yang diperkiraakan timbul. Setiap obat

yang diprogramkan memiliki efek terapotik yang diinginkan.

2. Efek Samping

Sebuah obat diperkirakan akan menimbulkan efek sekunder yang tidak diinginkan yang disebut

efek samping. Efek samping ini mungkin tidak berbahaya tetapi ada efek samping yang cukup

serius hingga menghilangkan efek terapotik obat sehingga perlu penghentian pemberian obat

akibatnya klien sering kali berhenti meminum obat tanpa berkonsultasi.

3. Efek Toksik

Eekf ini terjadi setelah klien meminum obat berdosis tinggi dalam jangka waktu lama, setelah

suatu obat berakumulasi di dalam darah akibat kerusakan metabolisme ataueskresi. Satu dosis

obat dapat menimbulkan dapat menimbulkan efek toksik pada beberapaklien.

2.4Reaksi Obat Terhadap Tubuh

Dalam pemberian obat muncul beberapa reaksi terhadap tubuh diantaranya :

1. Reaksi ideosintratik

Reaksi ini meliputi klien beraksi berlebihan,tidak bereaksi tau tidak normal terhadap obat

contoh : seorang anak yang menerima anti histamine menjadi sangat gelisah atau sangat

gembira,bukan mengantuk adalah tidak mungkin memperkirakan klien mana yang akan

mengalami respon ideosintratik

2.Reaksi Alergi

Adalah respon lain yang tidak dapat di perkirakan terhadap obat. Kekebalan tubuh

seseorang dapat tersensitisasi terhadap dosis awal obat. Apabila obat di berikan secara

berulang kepada klien, ia akan mengalami respon alergi terhadap obat.Dalam hal ini obat

bekerja sebagai antigen,memicu pelepasan antibody.

4

Page 5: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

Alergi obat dapat bersifat ringan atau berat.gejala alergi tergantung pada individu danobat.

Reaksi yang berat ditandai oleh kontriksi otot bronkiolus,edema fariinitis.ng danlaring,mengi

berat dan sesek napas.reaksi alergi ringan ditandai sepertiurtikaria,ruam,pruritus dan rhinitis.

2.5 Faktor yang mempengaruhi kerja obat

Akibat perbedaan cara dan tipe kerja obat,respon terhadap obat sangat bervariasi.Faktor selain

karakterisatik obat juga mempengaruhi kerja obat diantaranya :

1. Perbedaan Genetik

Faktor genetic menentukan apakah enzime yang terbentuk secra alami ada untuk membantu

penguraian obat

2. Variabel Fisiologis

Sistem tubuh mengalami perubahan fungsi dan struktur yang mengubah pengaruh

obatapabila status nutrisi klien buruk sel tidak dapat berfungsi dengan normal

sehinggabiotranformasi tidak berlangsung.Metabolisme obat bergantung pada nutrisi yang

adikuatuntuk membentuk enzime Dan protein dan obat berikatan dengan protein

sebelumdistribusi ke tempat kerja obat.

3.Kondisi Lingkungan

Reaksi suatu obat bervariasi tergantung pada lingkungan obat tersebut digunakan. Stressfisik

dan emosi yang berat akan memicu respon hormonal yang pada akhirnyamenganggu

metabolisme obat pada klien.

4.Faktor Psikologis

Sejumlah factor psikologis mempengaruhi pengunaan obat dan respon terhadap obat.Sikap

seseorang terhadap obat berakar dari pengalaman sebelumnya atau pengaruhkeluarga.

2.6 Rute pemberiaan Obat

Dalam pemberian obat perawat mengunakan lima benar untuk menjamin pemberian obatyang

aman yaitu benar obat,benar dosis, benar klien, benar waktu dan benar rute pemberian.Piliha

5

Page 6: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

rute pemberian obat tergantung pada kandungan obat dan efek yang diinginkan juga kondisi fisik

dan mental klien. Rute pemberian obat diantaranya :

1. Rute Oral

Rute yang paling mudah dan paling umum digunakan. Obat diberikan melalui mulut yangdi

telan.Kerja obat oral lebih lambat dan efeknya lebih lama klien umumnya lebihmemilih rute

oral.

2. Rute Parental

Ialah pemberian obat dengan injeksinya kedalam jaringan tubuh meliputi :

a. Subkutan (SC): injeksi kedalam jaringan tepat dibawah jaringan dermis kulit

b. Intradermal (ID): injeksi kedalam dermis tepat dibawah epidermis.

c. Intramuskular (IM): Injeksi kedalam otot tubuh.

d. Intravena(IV) : Suntikan kedalam vena.

3.Pemberian Topical

Pemberian topikal dilakukan dengan mengoleskannya disuatu daerah kulit, memasang balutan

yang lembab, merendam bagian tubuh dalam larutan atau menyediakan air mandiyang

dicampur obat.Obat diberikan secara topikal dengan mengunakan cakram ataulempeng

transdermal.

2.7 PROSEDUR TINDAKAN

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT ORAL

LANGKAH RASIONAL

PEERSIAPAN PASIEN

1)KIE pada pasien tentang tindakan

yang akan kita lakukan

2)Posisi duduk atau berbaring miring

-Mengurangi ansietas dan

meningkatkan kerja sama.

-Agar mudah menelan obat.

PERSIAPAN ALAT

1) Kartu,format catatan atau

huruf

2) cetak nama obat

6

Page 7: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

3) Nampan atau kereta obat

4) Mangkuk obat sekali pakai

5) Segelas air,jus atau cairan yang

dipilih

6) Sedotamn

7) Alat penghancur pil(bila perlu)

PROSEDUR KERJA

1. Periksa keakuratan dan kelengkapan

setiap kartu, format. Periksa

namaklien dan

nama,dosis,rutepemberian dan waktu

pemberianobat.

- Program dokter adalah sumber yang

paling dapat dipercaya dan

merupakan satu -satunya catatan

resmi obat yang akan diterima klien.

2. Siapkan obat

1. cuci tangan

2. atur nampan dan mangkuk obat

didalam pengobatan

3. pilih obat yang tepat,hitung dosis

obat yang benar.

4. menyiapkan tablet atau kapsul dari

botol, tuang jumlah yang

dibutuhkan ke dalam tutup botol

lalu pindahkan ke mangkuk obat

5. tempatkan semua atau kapsul

yang akan diberikan pada waktu

yang sama didalam sebuah cangkir

6. jika klien sulit mnelan gerus tablet

dalam alat penghancur

7. siapkan cairan kocok merata

sebelum diberikan,bias berupa

segelas air atau jus.

1. Mengurangi perpindahan

mikroorganisme dari tangan anda

keobat dan peralatan.

2. Menghemat waktu dan

mengurangi kesalahan.

3. Mengurangi kesalahan,

perhitungan akan lebih akurat bila

informasi dari label obat tersedia

ditangan.

4. Mempertahankan kebersihan

obat.

5. Menyiapkan obat yang

membutuhkan pengkajian

sebelum diberikan terpisah dari

obat lain membuat anda lebih

mudah menunda pemberian obat

tersebut,jika diperlukan

6. Obat berukuran besar mungkin

sulit untuk menelan.Tablet yang

telah digerus dan dicampur dengan

makanan lunak yang enak biasanya

mudah ditelan. Pastikan obat dapat

7

Page 8: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

dihancurkan sebelum Anda

menghancurkan diseranya obat

bersalut enreric tidak didesain

untuk diserap dilambung.

7. Melarutkan obat.

3. Berikan obat

1. beri obat pada klien pada

waktuyang benar

2. Identifikasi klien dengan

membandingkan nama pada

kartu,format obat.

3. jelaskan tujuan setiap

pengobatandan kerja obat

pada klien.

4. bantu klien mengambil posisi

duduk atau berbaring miring.

1. Obat diberikan dalam 30 menit sebelum

atau setelah waktu yang diresepkan. Obat

cepat (stat) atau obat yang diresepkan

dalam bentuk tunggal harus diberikan pada

saat diprogramkan.

2.Gelang identifikasidibuat pada saat klien

mendaftar dan merupakan

sumberidentifikasi yang paling dapat

dipercaya.

3. Klien mempuyai hak untuk diberi tahu,dan

memahami pengobatan

meningkatkankepatuhan klien terhadap

terapi.

4. Mencegah aspirasi sewaktu menelan.

4. Tanyakan apakah klien ingin memegang

obat padat di tangannya atau di

mangkuk sebelum memasukanya ke

dalam mulut

-Klien akan mengenal obat karena melihat

setiap obat.

5. Tawarkan air segelas penuh atau jus

untuk menelan obat

-Pilihan cairan meningkat kenyamanan dan

obat meningkatkan asupan cairan.

6. Untuk obat yang diberikan secara

sublingual mionta klien meletakkanya di

bawah lidah dan biarkan obat larut

seluruhnya

-Obat diabsorpsi melalui pembuluh darah

dibawah permukaan lidah.Jika ditelan, obat

hancur akibat kerja getah lambung atau

didetoksifikasi dengan sangat cepat oleh hati

sehingga kadar teraputik darah tidak dicapai.

7. Apabila klien tidak mampu menahan

obat tempatkan cangkir berisi obatpada

-Mencegah obat terkontaminasi. Memberikan

tablet atau kapsul satu persatu memudahkan

8

Page 9: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

bibir dan dengan perlahanmasukkan

setiap obat kedalammulut satu persatu

klien menelan dan mencegah aspirasi.

8. Temani klien sampai semua obat

ditelan

-Perawat bertanggung jawab memastikan

klien menerima dosis yang diprogramkan,

Apabila tidak diawasi, ada kemungkinan klien

tidak meminum obatnya atau

menyimpannya, menimbulkan resiko pada

kesehatan.

9. Bantu klien kembali ke posisi yang

Nyaman

-Mempertahankan rasa nyaman.

10. Buang suplai yang kotor dan cuci

Tangan

-Mengurangi transisi mikroorganisme.

11. Catat waktu actual setiap obat

diberikan pada catatan obat

Dokumentasi cepat mencegah

kesalahan,mis.pengulangan pemberian

dosis obat.

-Tanda tangan mencerminkan akuntabilitas

pemberian obat.

12. Kembali dalam waktu 30 menit

untuk mengevaluasi respon

terhadap pengobatan.

-Digunakan untuk mengkaji manfaat

teraputik obat mendeteksi awitan efek

samping.

9

Page 10: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI SUBKUTAN

TINDAKAN RASIONAL

PERSIAPAN PASIEN

1) KIE pada pasien tentang tindakan

yang dilakukan

2) Posisi klien untuk merelaksasikan

tangan, kaki, atau abdomen

tergantung tempat injeksi yang

dipilih

1. Mengurangi ansietas dan

meningkatkan kerja sama.

2. Agar tidak tegang sehingga tidak

menimbulkan rasa tidak nyaman.

PERSIAPAN ALAT

1) Spuit berukuran 1ML,100 U insulin

2) Jarum berukuran 25G dan panjang

3/8 sampai 5/3 inci

3) Swab antiseptic (Betadin atau

alkhohol)

4) Sarung tangan sekali pakai

5) Obat ampul atau vial

6) Kartu,format dan huruf cetak nama

7) obat

-Digunakan untuk membersikan kulit.

-Mengidentifikasi di programkan dan

nama

klien.

PROSEDUR KERJA

1)Cuci tangan

2) Cek program obat

1. Mengurangipenularan

mikroorganisme.

2. Memastikan keakuratan.

3) Siapkan dosis obat yang tepat dari ampul

atau vial

3. obat steril,teknik menyiapkanvial

dan ampul yang Memastikan

berbedah menginjeksi volume

udarah dalam jumlah kecil

membersikan jarum dari obat dan

mencegah jejak obat yang

tertinggal dijarempat injeksi.

4) Kenakan sarung tangan sekali pakai 4. Injeksi dapat menyebabkan sedikit

rembesan darah pada tempat

injeksi.sarung tangan resiko terpajan.

5) Identifikasi klien dengan memeriksa 5. Memastikan klien yang menerima

10

Page 11: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

pita lengan yang memuat identitasnya

dan menanyakan nama klien.

dosis obat yang diprogramkan benar.

6) Jelaskan prosedur kepada klien 6. Membantu klien mengantisipasi

tindakan.pendekatan yang tenang

meminimalkan kecemasan.

7) Tutup gorden atau pintu kamar 7. Menjaga privasi.

8) Pertahankan atau gaun yang

membungkus bagian tubuh yang tidak

perlu dipajankan

8. Untuk memilih tempat injeksi yang

tepat, bagian tubuh tertentu perlu

terpajankan.

9) Pilih tempat ineksi yang tepat

Palpasi adanya nyeri tekan atau masa

di tempat injeksi.untuk pemberian

insulin harian rotasi tempat injeksi

setiap hari.pastikan ukuran jarum

benar dengan memegang lipatan kulit

ditempat injeksi dengan ibu jari

dantelunjuk. Ukur lipatan kulit dari atas

ke bawah. Panjang jar um harus 1,5kali

panjang lipatan kulit.

9. Tempat injeksi harus bebas dari

anomali yang dapat mempengaruhi

absorbsi obat. Tempat injeksi yang

digunakan berulang kali dapat

mengeras akibat (lipohipertropi)

peningkatan pertumbuhan jaringan.

10) Bantu klien mendapatkan posisi yang

nyaman.

10. Relaksasi tempat injeksi

meminimalkan rasa tidak nyaman

11) Merelokasi tempat injeksi

menggunakan penanda anatomi

tubuh

11. Injeksi yang akurat dilakukan dengan

menginsersi jarum ditempat yang

tepat untuk menghindari cedera pada

jaringan,pembuluh darah, syaraf atau

tulang dibawahnya.

12) Bersihkan tempat injeksi dengan swab

antiseptic. usap bagian tengah tempat

injeksi dengan arah gerakan berputar

keluar sepanjang 5 cm.

12. Kerja mekanisme swab membuang

sekresi yang mengandung mikro

organisme.

13) Pertahankan swab dekat tangan 13. Swab tetap dapat dengan mudah

diambil ketika jarum diambil.

14) Lepas tutup dari jarum dengan menariknya

dengan arah lurus.

14. Mencegah kontaminasi.

11

Page 12: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

15) Pegang spuit dengan benar diantara

ibu jari dan jari telunjuk tangan yang

dominan,pegang seperti memegang

anak panah telapak tangan dibawah

15. Injeksi yang cepat dan lancar

dilakukan dengan memanipulasi

bagian spuit dengan benar.

16) Lakukan injeksi :

a. untuk klien yang ukuran tubuhnya

rata-rata gunakan tangan tidak

dominan untuk merenggangkan

kulit

supaya tegang ditempar injrksi atau

pegang jaringan sehingga tercipta

suatu gulungan kulit setebal 0,5 inci.

b. injeksikan jarum dengan cepat dan

mantap pada sudut 4 5-90 derajat

c. pegang ujung bawah badan spluit

sampai ujung penghisap dengan

tangan tidak dominan.hindari

menggerakan spluit ketika menarik

pengisap secara perlahan

kebelakang untuk mengaspirasi

obat. Apabila darah terlihat di spluit

lepas jarum,buang obat dan spluit,

dan ulangi prosedur.pengecualian

jangan mengaspirasi obat saat

menginjeksi heparin

d. injeksi obat perlahan -lahan

a. Jarum mepenestrasi kulit yang

tegang dengan lebih mudah

daripada kulit yangkendor.

Mencubit kulit mengangkat

jaringanSO dan mengurangi

kepekaan tempat injeksi.

b. Insersi yang cepat dan mantap

meminimalkan rasa tidaknyaman.

(menginjeksi obat kedalam

jaringanyang dikompresi akan

mengiritasi pada kulit)

c. Untuk menginjeksi dengan benar

bagian-bagian spuit perlu

dimanipulasi .gerakanspuit dapat

mengeser jarum danmenimbulkan

rasa tidak nyaman.Aspirasi

darah spuit mengindefisikan

masuk kedalamvena.injeksi SC dan

IM tidak digunakan untukinjeksi

IV(Dermis relatif mengandung

pembuluh darah

d. Aspirasi pada injeksi hepari dapat

membuatjarum bergerak,sehingga

dapat terjadikerusakan dan

pendarahan jaringan

17) Tarik jarum sambil mengusapkan 17. Menyokong jaringan disekitar tempat

12

Page 13: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

swab alkhohol dengan perlahan diatas

atau ditmpat injeksi.

injeksi untuk meminimalkan rasa tidak

nyaman selama menarik jarum.

18) Untuk injeksi SC atau IM,beri

pijatanringan pada kulit yang baru

diinjeksi

heparin SC atau insulin, BILA PERLU:

pasang perban, untuk injeksiID,jangan

pijat tempat injeksi.

18.Memijat daerah yang baru diinjeksi

heparin dapat mengakibatkan

pendarahandan dapat meningkatkan

laju absorpsi insulin.

19) Bantu klienmendapatkan posisi yang

nyaman.

19.Mengurangi penularan

mikroorganisme.

20) Buang jarum yang tidak ditutup atau

jarum yang dibungkus dalam kantong

pengaman dan tempatkan dalam

wadah berlabel,Apabila perawat tidak

bisa meninggalkan sisi tempat tidur

klien,teknik menutup jarum dengan

satu tangan dapat dilakukan.

20.CDC dan OSHA Mendapatkan jarum

tidakditutup kembali untuk mencegah

petugastertusuk jarum dan penularan

penyakit.

21) Lepas sarung tangan sekali pakai. Cuci

tangan.

21.Mengurangi penularan

mikroorganisme.

22) Untuk injeksi SC dan IM, catat dosis

obat,rute pemberian tempat injeksi,

dan waktu serta tanggal injeksi pada

catatan pengobatan.Tanda tangani

dengan benar sesuai kebijakan

institusi.

22. Dokumentasiyang tepat waktu

mencegahkesalahan dalam pemberian

obat.

23) Kembali kekamar dan tanya apakah

klien merasakan nyeri akut,sensasi

terbakar,kesemutan,pada tempat

injeksi.observasi adanya reaksi alergi

setelah injeksi.

23.Rasa tidak nyaman yang berlanjut

dapatmengidikasikan cedera pada

tulang,atausyaraf dibawah tempat

injeksi.Reaksianafilatik dapat timbul

secara tiba-tiba IDakibat toksisitas

obat.

24) Kembali untuk mengevaluasi respon

terhadap pengobatan 10-30 menit.

24.Obat IM mengabsorpsi lebih cepat dari

pada SC efek yang tidak diinginkan

jugaberkembang dengan

13

Page 14: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

cepat.Observasimenentukan

kemanjuran

PROSEDUR PEMBERIANINJEKSI INTRAMUSKULER

14

Page 15: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

TINDAKAN RASIONAL

PERSIAPAN PASIEN

1. KIE pada pasien tentang tindakan yang

dilakukan

2. Posisi klien untuk merelaksasikan

tangan ,kaki,atau abdomen tergantung

tempat injeksi yang dipilih

1. Mengurangi ansietas dan meningkatkan

kerja sama.

2. Agar tidak tegang sehingga tidak

menimbulkan rasa tidak nyaman.

PERSIAPAN ALAT

1. IM: 2 sampai 5 ml untuk dewasa,1

sampai 2ml untuk anak.

2. IM 19G sampai 27G dan panjang 1

sampai 1 ½ inci untuk orang

dewasa ,25Gsampai 27G dan panjang

sampai ½sampai 1 inci untuk anak

dan 5/8 untukbayi baru lahir.

3. Swab antiseptic(Betadin atau

alkhohol)

4. Sarung tangan sekali pakai

5. Obat ampul atau vial

6. Kartu,format dan huruf cetak nama

obat

- Digunakan untuk membersikan kulit

PROSEDUR KERJA

1.Cuci tangan

2.Cek program obat

1. Mengurangi penularan

mikroorganisme.

2. Memastikan keakuratan.

3. Siapkan dosis obat yang tepat dari

ampul atau vial

3. Memastikan obat steril,teknik

menyiapkanvial dan ampul yang

berbedah menginjeksivolume udarah

dalam jumlah kecilmembersikan

jarum dari obat dan mencegah jejak

obat yang tertinggal dijarempat

injeksi.

4.Kenakan sarung tangan sekali pakai 4.Injeksi dapat menyebabkan sedikit

rembesandarah pada tempat

15

Page 16: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

injeksi.sarung tangan resikoterpajan.

5.Kenakan sarung tangan sekali pakai 5.Injeksi dapat menyebabkan sedikit

rembesandarah pada tempat

injeksi.sarung tangan resikoterpajan.

6.Identifikasi klien dengan memeriksa

Pitalengan yang memuat identitasnya

danmenanyakan nama klien.

6. Memastikan klien yang menerima

dosis obatyang diprogramkan benar.

7.Jelaskan prosedur kepada klien 7.Membantu klien mengantisipasi

tindakan.pendekatan yang tenang

meminimalkan kecemasan.

8.Tutup gorden atau pintu kamar 8.Menjaga privasi.

9. Pertahankan atau gaun yang

membungkus bagian tubuh yang

tidakperlu dipajankan

9. Untuk memilih tempat injeksi yang

tepat,bagian tubuh tertentu perlu

terpajankan.

10. Pilih tempat injeksi yang

tepat.Inspeksiadanya memar,

peradangan,atau udemdipermukaan

kulit tempat injeksi.IM:Perhatikan

integritas dan ukuran otot danpalpasi

adanya nyeri tekan

ataupengerasan.Apabila injeksi

diberikan dengansering rotasi tempat

injeksi.

10.Tempat injeksi harus bebas dari

anomaliyang dapat mempengaruhi

absorbsiobat.tempat injeksi yang

digunakan berulangkali dapat mengeras

akibat (lipohipertropi)

peningkatan pertumbuhan jaringan.

11.Bantu klien mendapatkan posisi yang

nyaman.IM:Minta klien berbaring

datar,miring atautengkurap atau

minta klien duduk,tergantungpada

tempat yang

- Mengurangi ketegangan pada otot

danmeminilmalkan rasa tidak nyaman

yang timbulakibat injeksi.

12. Meelokasi tempat injeksi

menggunakan penanda anatomi tubuh

12. Injeksi yang akurat dilakukan dengan

menginsersi jarum ditempat yang tepat

untukmenghindari cedera pada

jaringan,pembuluhdarah, syaraf atau

tulang dibawahnya.

16

Page 17: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

13.Bersihkan tempat injeksi dengan swab

antiseptic.usap bagian tengah tempat

injeksi dengan arah gerakan berputar

keluar sepanjang 5 cm.

13.Kerja mekanisme swab membuang

sekresiyang mengandung

mikroorganisme.

14.Pertahankan swab dekat tangan 14.Swab tetap dapat dengan mudah

diambilketika jarum diambil.

15. Lepas tutup dari jarum dengan

menariknya dengan arah lurus.

15. Mencegah kontaminasi.

16.Pegang spuit dengan benar diantara

ibu jari dan jari telunjuk tangan yang

dominan,pegang seperti memegang

anakpanah telapak tangan dibawah

16. Injeksi yang cepat dan lancar dilakukan

dengan memanipulasi bagian spuit

dengan benar.

17.Lakukan injeksi :

a. Tempatkan tangan yang tidak

dominan pada penanda anatomi

yangtepat dan regangkan kulit

untukmembuat tegang.injeksikan

jarumdengan cepat kedalam otot

padasudut 90 derajat.

b. jika masa otot kecil,cubit badan

otottubuh antara ibu jari dan jari

lain.

c. Apabila obat mengiritasi,gunakan

metode Z-track.

d. Injeksi obat dengan perlahan

a. Mempercepat injeksi dan

mengurangirasa tidak nyaman.

b. Memastikan obat mencapai masa

otot.

c. Digunakan untuk mencegah jejak

obattertinggal dijaringan SC.

d. Aspirasi pada injeksi hepari dapat

membuatjarum bergerak,sehingga

dapat terjadikerusakan dan

pendarahan jaringan

18. Tarik jarum sambil mengusapkan swab

alkhohol dengan perlahan diatas atau

ditmpat injeksi.

18. Menyokong jaringan disekitar tempat

injeksiuntuk meminimalkan rasa tidak

nyaman selamamenarik jarum.

19.Untuk injeksi SC atau IM,beri pijatan

ringan pada kulit yang baru diinjeksi

heparin SC atau insulin, BILA PERLU:

pasang perban, untuk injeksi ID,jangan

pijat tempat injeksi.

19.Memijat daerah yang baru diinjeksi

heparindapat mengakibatkan

pendarahan dan dapatmeningkatkan

laju absorpsi insulin.

20.Bantu klienmendapatkan posisi yang 20.Mengurangi penularan mikroorganisme.

17

Page 18: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

nyaman.

21.Buang jarum yang tidak ditutup atau

jarum yang dibungkus dalam kantong

pengaman dan tempatkan dalam

wadahberlabel,Apabila perawat tidak

bisameninggalkan sisi tempat tidur

klien,teknik menutup jarum dengan

satutangan dapat dilakukan.

21.CDC dan OSHA Mendapatkan jarum

tidakditutup kembali untuk mencegah

petugastertusuk jarum dan penularan

penyakit.

22.Lepas sarung tangan sekali pakai. Cuci

tangan.

22.Mengurangi penularan mikroorganisme.

23.Untuk injeksi SC dan IM, catat dosis

obat,rute pemberian tempat injeksi,

danwaktu serta tanggal injeksi pada

catatanpengobatan.Tanda tangani

dengan benarsesuai kebijakan institusi.

23. Dokumentasiyang tepat waktu

mencegahkesalahan dalam pemberian

obat.

24.Kembali kekamar dan tanya apakah

klien merasakan nyeri akut,sensasi

terbakar,kesemutan,pada tempat

injeksi.observasi adanya reaksi alergi

setelah injeksi.

24.Rasa tidak nyaman yang berlanjut dapat

mengidikasikan cedera pada

tulang,atau syaraf dibawah tempat

injeksi.Reaksi anafilatik dapattimbul

secara tiba-tiba ID akibat toksisitas

obat.

25. Kembali untuk mengevaluasi respon

terhadap pengobatan 10-30 menit.

25.Obat IM mengabsorpsi lebih cepat dari

padaSC efek yang tidak diinginkan juga

berkembangdengan cepat.Observasi

menentukankemanjuran

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT PADA INTRAVENA

18

Page 19: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

MEMBERI CAIRAN IV

LANGKAH RASIONAL

1.Pasien diberi penjelasan mengenai

tindakan yang akan kita lakukan.

a. KIE

b. Menatur posisi yang sesuai

2.Menyiapkan lingkungan.

a.Menjaga privasi klien.

b.Pencahayaan yang cukup

a. Mengurangi ansietas dan

kerja sama klien.

b. Agar klien merasa

nyaman.

a. Agar klien merasa

nyaman.

b. Memudahkan perawat saat

melakukanprosedur

tindakan.

3.Persiapan alat :

a. Baki dan alasnya

b. Kotentang dan tempatnya.

c. Standar infuse

d. Cairan sesuai instruksi

e. Set infuse steril

f. .Jarum/wingniddle/abocath/surflo dengan

nomor yang sesuai.

g. Gunting dan plester

h. Kapas alkhohol

i. Bengkok

j. Kasa steril 2x2cm pada

tempatnya.

k. Sarung tangan

l. Betadin

m. Bidai dan pembalut

n. Tali pengikat

o. Tali pembendung

p. Piset(anatomis dan sirugis)

q. Tromol

4.Mengisi selang infuse

19

Page 20: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

a. Mencuci tangan

b. Memeriksa etiket atau lebel

infuse

c. Mencuci hama karet penutup

botol

d. Pengatur tetesan ditutup,jarak 2-

4cm dibawah ruang tetesan

e. Menusukkan set infuse kebotol

f. Mengantungkan botol kestandat

infuse

g. Ruang tetesan diisi cairan ½

(jangan sampai terendam)

h. Selang infuse diisi cairan infuse

jangan sampai ada udarah

didalam selang

a. Mengurangi penularan

mikroorganisme.

b. lebel dapat dibaca

dengan mudah

selamamenginfus

c. mengurangi resiko

masuknya

mikroorganisme.

d. mencegah infusi cauran

yang cepat.

e. agar cairan bisa masuk

f. mencegah masuknya

cairan yang cepat.

g. mencegah agar tidak

terjadi emboli udarah.

h. volume yang sesuai

dibutuhkan untuk

i. mengencerkan obat

secara adekuat.

5.Melakukan venaponksi

a.Menentukan lokasi

Bila di lengan pakaian atas dibuka

Bila dikaki,pakaian bawah dibuka

Dikepala

b. Perlak dan alasnya dipasang

dibawah anggota tubuh yang

akan dipasang infuse

c. Kaji tempat penusukan(cari,periksa,dan raba

vena yangtepat)

d. Melakukan pembendungan

(pasang tourniquet)

e. Meminta pasien mengepalkan

tangan

f. Manghapus hama lokasi punksi

a. memudahkan perawat

saat penusukan vena.

b. memudahkan perawat

saat penusukan vena.

c. memudahkan perawat

saat penusukan vena.

d. mengurangi resiko

masuknya

mikroorganisme.

menentukan apakah

jarum Ivatau kateterke

vena

e. mencegah

kebocoran.Agar cairan

tidak masuk ke vena

20

Page 21: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

-Gunakan sarung tangan

g. Tangan yang tidak dominan

menekan vena dibawah daerah

tusukan

h. Menusukan jarum infuse ke

dalam vena dengan posisi 15-30

derajat, jika jarum telah

menembus kulit rubah posisi jarum sejjar dengan

kulit dan tusukke vena

i. Jika darah telah memasuki lumenjarum, jarum

penuntundikendorkan/ditarik kemudiandorong

perlahan sampai posisitepat

j. Tangan yang tidak dominan

menekan vena dan tangan

dominan menghubungkan ujung

jarum dengan infuse set.

k. Buka pembendung dan

sambungkan dengan selang

infuse dan pengatur tetesan

dibuka/dites ada tetesan apa

tidak

l. Periksa daerah sekitar penusukan

apakah terdapat tanda-tanda

infiltrasi

m. Bila tidak ada tanda-tanda

infiltrasi,jarum ditambahkan kasa

steril dikasih betadin dan di

plester.

n. Pasang bidai

o. Pasang tali pengikat

p. Mengaur tetesan infuse dalam

satu menit sesuai intrukksi

q. Merapikan pasien,bereskan alat

r. Mencuci tangan

didalam

jaringan.

f. mencegah masuknya

cairan yang cepat.

g. Mengurangi penularan

mikroorganisme

h. pencatatan tepat waktu

mencegah

kesalahanpengobatan

keseimbangan cairan

diatur dan

dipantau berdasarkan

masuknya obat.

21

Page 22: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

s. Dokumentasi

PROSEDURPEMBERIKAN OBAT TOPIKAL(KULIT)

LANGKAH RASIONAL

PEERSIAPAN PASAIEN

1. KIE pada pasien tentang

tindakanyang akan kita lakukan

2. Posisi duduk atau berbaring

miring

-Mengurangi ansietas

danmeningkatkan kerja sama.

-Agar mudah menelan obat.

PERSIAPAN ALAT

a. Ember yang berisi air sabun

b. Losian

c. Pasta

d. Patches (koyo)

e. Salep

f. Kapas alkhohol

g. Sarung tangan(steril)

PROSEDUR TINDAKAN

1.Cuci tangan dan memakai hanscon.

2.Bersihkan daerah yang akan diolesi

1. Mengurangi penularan

mikroorganisme

22

Page 23: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

obatdengan air bersih

3.Gosok perlahan pada kulit

4.Bedak ditabur dengan ringan untuk

menutup daerah yang diobati dengan

lapisan tipis.

5. Perawat menggunakan obat

transendel(pathes)pada daerah

tubuhyang bersih,kering dan tidak

berambutdengan pengecualian

daerah ekstermitasdibawah lutut

atau siku.

6. Cuci tangan

7. Dokumentasikan

2. saat menangani peralatan steril

3. Mengurangi penularan

mikroorganisme

4. Agar pasien tidak kesakitan

5. Mengurangi penularan

mikroorganisme

6. pencatatan tepat waktu mencegah

kesalahan pengobatan keseimbangan

BAB III

PENUTUP

3,1. KESIMPILAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa obat merupakan terapi yangdigunakan

untuk mengobati klien dalam masalah kesehatan.dan obat tersebut dan setiapobat dapat

menimbulkan obat hingga efek dan reaksi yang tidak diinginkan apabila tidak diberikan

dengan baik .

Pemberian obat yang baik meliputi: Benar obat, benar dosis, benar klien, benar rute

pemberian dan benar waktu. Kelima hal tersebut berpengaruh pada manfaat obatyang akan

dirasakan oleh klien sehingga kelima hal tersebut harus diperhatikan dalamsetiap pemberian

obat kepada klien.

3.2. SARAN

23

Page 24: Makalah Prosedur Pemberian Obat (1)

Setelah membaca makalah ini,diharapkan ada kritik dan saran yangdapatmembangun

sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami.

24