Makalah Problematika Sains
Click here to load reader
-
Upload
ferumferdi -
Category
Documents
-
view
43 -
download
1
description
Transcript of Makalah Problematika Sains
1
BAB I
PENDAHULUAN
Jurnal-jurnal yang menyangkut gaya belajar, lebih banyak menekankan atau
berfokus pada gaya belajarnya sendiri, bukan pada permasalahan mata
pelajarannya. Artinya, gaya belajar dianggap sebagai poin inti dalam problematika
pembelajaran, baik itu untuk pembelajaran sains dan pembelajaran lainnya. Sebab
dalam kajian tentang gaya belajar, pendidik tidak bisa memaksakan seorang anak
harus belajar dengan suasanan dan cara yang kita inginkan karena masing masing
anak memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri. Kemampuan anak dalam
menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.
Banyak anak menurun prestasi belajarnya disekolah karena dirumah anak
dipaksa belajar tidak sesuai dengan gayanya. Anak akan mudah menguasai materi
pelajaran dengan menggunakan cara belajar mereka masing-masing.
Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai gaya
belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang mudah dan
menyenangkan. Belajar memerlukan konsentrasi yang tinggi agar dapat
memahami konsep yang dipelajari. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi
sangat berhubungan dengan gaya belajar. Jika seseorang dapat mengenali gaya
belajar sendiri, maka orang tersebut dapat mengelola pada kondisi apa, di mana,
kapan dan bagaimana seseorang dapat memaksimalkan belajar.
Problematika pendidikan oleh beberapa jurnal tentang gaya belajar
menekankan perlunya penyadaran guru bahwa setiap siswa memiliki cara yang
berbeda dalam menyerap dan mempelajari informasi. Sesungguhnya gaya belajar
seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur
serta mengolah informasi. Kebanyakan kita belajar dengan banyak gaya, namun
biasanya kita lebih menyukai satu cara dari pada berbagai cara yang ada.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah'' gaya belajar'' mengacu pada konsep individu yang berbeda dalam hal
bagaimana cara belajar yang paling efektif bagi mereka. Peneliti pembelajaran
gaya belajar berpendapat bahwa perlu mendiagnosis gaya belajar individu.
Penilaian gaya pembelajaran biasanya meminta untuk mengevaluasi jenis
informasi yang dipresentasikan seperti apa yang lebih disukai (misalnya, kata-kata
dibandingkan gambar, dibandingkan pidato) dan / atau jenis aktifitas mental apa
yang paling menarik dan menyenangkan (misalnya, menganalisis atau
mendengarkan), meskipun instrumen penilaian gaya belajar ini sangat beragam
(Pasher et al, 2008).
Hubungan Antara Gaya Belajar dan Kinerja Siswa dalam Proyek Mini Sains
Penelitian Hubungan antara gaya belajar siswa dan kinerja mereka dalam
proyek mini sains yang dilakukan oleh Mehmet Bahar (2009). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar murid dan kinerja
mereka dalam proyek mini sains. Sebanyak 80 murid dari dua sekolah yang
berbeda berpartisipasi dalam penelitian ini. skala pengukuran yang digunakan
adalah Skala Grasha-Riechmann Learning Style yang digunakan untuk
menentukan gaya para murid belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua kategorisasi murid dengan beragam gaya belajar kecuali tipe Avoident
(kumpulan tipe murid Avoident: kepribadian menghindar) telah terstimulasi
dengan mini projek ini dengan derajat yang berbeda. Siswa-siswa yang berada
dalam tipe ‘independent’, ‘competitive’, dan tipe ‘participant’ mendapatkan
hasil pembelajaran dan minat yang tinggi ketimbang siswa dalam tipe
‘avoidant’, ‘dependent’, dan tipe ‘collaborative’ (Bahar, 2009).
Penelitian ini sengaja menggunakan mini proyek karena dalam sains kerja
praktik merupakan elemen penting dan esensial. Karena melibatkan kerja
proyek, karakteristik individu yang berbeda-beda mungkin akan memiliki efek
pada kinerja siswa dalam kerja proyek. Al-Naema (1995) seperti dikutip Bahar,
3
telah memperoleh kesimpulan dari penelitian tentang perbedaan karakteristik
siswa dalam mini proyek kimia dalam pendekatan problem solving. Al-Naema
memperoleh bahwa murid-murid yang bekerja dengan baik dalam mini proyek
kimia adalah murid yang bertipe ingin tahu (curius), berpikir bebas
(independent), dan kreatif (divergent).
Dalam penilaian gaya belajar, terdapat beragam skala yang digunakan
untuk mengkatogorisasi murid-murid kedalam berbagai kategorisasi gaya
belajar sehingga dapat diketahui bagaimana cara mereka belajar. Berikut skala-
skala tersebut: Model Gregorc mempresentasikan 4 gaya belajar (concrete
sequential, abstract sequential, abstract random dan concrete random), Skala
Ekici, Skala Myers-Briggs Type Indicator, Model Gaya Belajar Felder-
Silverman (sensing/intuitive, visual/verbal, inductive/deductive and active/refl
ective), Model Felder & Silverman, Model Kolb’s (active/refl ective,
abstract/concrete), Model Gaya Belajar McCarthy, Model Gaya Belajar Dunn-
Dunn, dan Model Gaya Belajar Grasha-Riechmann (GRLSS).
Mongomery dan Groat sesuai yang dikutip Bahar, menunjukkan bahwa
Model Gaya Belajar Grasha-Riechmann memiliki perbedaan dengan model
lainnya karena didasarkan pada tanggapan siswa terhadap kegiatan kelas
sebenarnya, bukan berasal dari penilaian umum kepribadian ataupun dari sifat
kognitif (dimana model lain menerapkannya).
Metodologi dalam penelitian ini meliputi pengidentifikasian gaya belajar
masing-masing siswa menggunakan Model Gaya Belajar Grasha-Riechmann
yang telah divalidasi (terdiri dari 60 item dan berupa 5 poin skala setuju-tidak
setuju). Setiap siswa yang telah teridentifikasi tipe gaya belajarnya selanjutnya
diberikan tugas mini proyek sains dan dikerjakan secara individual. Berikut
hasil perolehan skor hasil kerja proyek kimia oleh peneliti dari tiap-tiap siswa
dalam tipe gaya belajar yang berbeda.
4
Tabel 3.
Berikut hasil perolehan skor minat tiap-tiap siswa yang bekerja dalam
proyek sains dalam tipe gaya belajar yang berbeda.
Tabel 2.
Kemampuan tiap murid sesuai dengan gaya belajar mereka:
Anak didik berdikari (Independent): Anak didik ini dapat berpikir sendiri dan
bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain.
Anak didik yang tak dapat berdiri sendiri (Dependent): Anak didik ini
mempunyai rasa ingin tahu intelektual yang rendah,belajar hanya apa yang
ditugaskan dan diharuskan serta bergantung pada atasan untuk melakukan
sesuatu.
5
Anak didik yang kooperatif (Collaborative): Mereka ini suka belajar bersama
dalam kelompok.
Anak didik yang suka bersaing yang kompetatif (Competitive): Mereka ini
berusaha melebihi orang lain.
Anak didik yang suka berpartisipasi (Participant): Mereka ini yang suka
belajar bila ditugaskan atau diharuskan.
Anak didik yang mengelakkan pelajaran (Avoidant): Mereka ini tidak
berminat untuk belajar.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gaya Belajar sangat diperlukan untuk diperhatikan oleh guru agar lebih
mengenal siswanya sehingga siswa mudah menangkap apa yang disampaikan
oleh guru. Gaya belajar adalah kesenangan/kesukaan yang dipilih tiap individu
tentang bagaiman cara belajar.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dan prestasi belajar
kimia. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar siswa
terhadap gaya mengajar guru.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Mehmet. (2009). The Relationships between Pupils’ Learning Styles and
Their Performance in Mini Science Projects. Education Science. 9(1), 31-
49.
Pashler et al. (2008). Learning Style: Concepts and Evidence. A Journal of The
Association for Psychological Science. 9(3), 105-119.