Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

27
MAKALAH “MODEL-MODEL PEMBELAJARAN” UNTUK MEMENUHI TUGAS INOVASI PEMBELAJARAN SAINS Dosen: Dr. Marungkil Pasaribu, M.Sc Dr. H. Amiruddin Kasim, M.Si DISUSUN OLEH: KELOMPOK II SUPRIYADI A 202 14 0 NI MADE MEGA HARIANI A 202 14 010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCASARJANA

description

makalah tentang model-model pembelajaran

Transcript of Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

Page 1: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

MAKALAH

“MODEL-MODEL PEMBELAJARAN”

UNTUK MEMENUHI TUGAS INOVASI

PEMBELAJARAN SAINS

Dosen: Dr. Marungkil Pasaribu, M.Sc

Dr. H. Amiruddin Kasim, M.Si

DISUSUN OLEH: KELOMPOK II

SUPRIYADI A 202 14 0

NI MADE MEGA HARIANI A 202 14 010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS TADULAKO

2014

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

Inovasi Pembelajaran Sains yang berjudul tentang Model-Model Pembelajaran.

Sesungguhnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

semua pihak yang sifatnya membangun.

Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Palu,  September 2014

Penulis

Page 3: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………...

1.2. Rumusan Masalah………………………………………….

1.3. Tujuan ……………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan……………………………………………......

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan………………………………………………...

3.2. Saran……………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar  peserta

didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai  pedoman bagi

perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan

aktivitas belajar mengajar Secara luas, model  pembelajaran merupakan deskripsi

dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-

kursus, rancangan unit  pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,

program multi media, dan bantuan belajar melalui program komputer.

Hakikat mengajar membantu belajar (peserta didik) memperoleh

informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara

belajar. Merujuk pada dua pendapat di atas, penulis memaknai model

pembelajaran dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu rencana

mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut

dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar

atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar  pada peserta didik.

Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan

atau tahapan perbuatan atau kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan

istilah sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan

pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan

rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model

pembelajaran yang lainnya.

Berdasarkan pemaparan diataslah yang melatarbelakangi penyusunan

makalah yang berjudul model-model pembelajaran ini.

Page 5: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana model-

model pembelajaran tersebut!

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang model-

model pembelajaran tersebut.

Page 6: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model-Model Pembelajaran

Istilah pembelajaran sama dengan  proses belajar  mengajar. Dalam

konteks pembelajaran terdapat dua komponen penting, yaitu guru dan peserta

didik yang saling berinteraksi. Dengan demikian, dalam modul ini,  pembelajaran

didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau  pengaturan suatu

kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar

pada peserta didik.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar  peserta

didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai  pedoman bagi

perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan

aktivitas belajar mengajar. Secara luas, model  pembelajaran merupakan deskripsi

dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-

kursus, rancangan unit  pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,

program multi media, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat

mengajar membantu belajar (peserta didik) memperoleh informasi, ide,

keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.

Model  pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang

memperlihatkan pola  pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat

kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem

lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam

pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau

tahapan perbuatan atau kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah

sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan

pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan

Page 7: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model

pembelajaran yang lainnya.

2.2 Prinsip-Prinsip Model-Model Pembelajaran

Agar Model-model pembelajaran dapat menghasilkan rencana yang efektif

dan efisien, prinsip-prinsip berikut patut diperhatikan diantaranya:

1. Model-model pembelajaran hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan

mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral, dan

nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan

mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk menghasilkan rencana

yang sebaik-baiknya.

2. Model-model pembelajaran hendaknya berangkat dari tujuan umum, tujuan

umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi

tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan

umum dan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan  berbagai unsur

dalam laporan hasil penelitian, memiliki relevansi yang tinggi dengan tujuan

yang akan dicapai.

3. Model-model pembelajaran hendaknya realistis. Model-model  pembelajaran

hendaknya disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang tersedia. Dalam

hal sumber daya hendaknya dipertimbangkan kualitas maupun kuantitas

manusia dan perangkat penunjangnya, laporan hasil  penelitian sebaiknya

tidak mengacu pada sumber daya yang diperkirakan, melainkan pada sumber

daya dan dana yang nyata.

4. Model-model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kondisi sosial

budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menghambat

pelaksanaan laporan hasil penelitian nanti. Kondisi sosial budaya tersebut

misalnya system nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita-cita. Terhadap

kondisi sosial budaya yang mendukung pelaksanaan laporan hasil  penelitian

hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor

pendukung itu, sedangkan terhadap kondisi sosial budaya yang menghambat,

Page 8: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

hendaknya telah direncanakan cara untuk mengantisipasinya dan menekannya

menjadi sekecil-kecilnya, dan

5. Model-model pembelajaran hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal yang

terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik- baiknya,

masih mungkin terjadi hal-hal yang diluar perhitungan model-model

pembelajaran ketika rencana itu dilksanakan. Oleh karena itu, dalam membuat

model-model pembelajaran hendaknya disediakan ruang gerak bagi

kemungkinan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi

diluar perhitungan model-model pembelajaran.

2.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam

memilihnya, yaitu:

1. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan-pertanyaan

yang dapat diajukan adalah:

a. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan kompetensi

akademik, kepribadian, sosial dan kompetensi vokasional atau yang dulu

diistilahkan dengan domain kognitif, afektif atau psikomotor?

b. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

c. Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik?

2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:

a. Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori

tertentu?

b. Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat

atau tidak?

c. Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk

mempelajari materi itu?

Page 9: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa:

a. Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan peserta

didik?

b. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi

peserta didik?

c. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belanja peserta didik?

4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis:

a. Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?

b. Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap satu-satunya

model yang dapat digunakan?

c. Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas atau efisiensi?

2.4 Batasan dan Rumusan Masalah Model-Model Pembelajaran

Pada garis besarnya suatu menulis model-model pembelajaran akan

melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang ditetapkan ini merupakan

rincian yang lebih umum, baik tujuan individual maupun tujuan kelompok.

2. Menetapkan standar keberhasilan. Standar keberhasilan ini meliputi standar

kualitas.

3. Menetapkan sistem evaluasi. Sistem evaluasi ini mencakup evaluasi  proses

dan evaluasi hasil.

4. Menganalisis situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan

dicapai. Situasi dan kondisi yang akan dianalisis misalnya ekonomi,  politik,

system nilai, adat istiadat, keyakinan serta cita-cita. Dalam analisis ini

penekanannya terutama pada pengungkapan faktor-faktor penunjang maupun

penghambat pencapai tujuan.

5. Menetapkan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan. Kegiatan yang ditetapkan sudah mempertimbangkan faktor-faktor

penunjang maupun penghambat pencapaian tujuan yang diperoleh dari hasil

Page 10: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

analisis terhadap situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan

dicapai.

6. Menetapkan urutan hierarkhis dari kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.

7. Menetapkan alternative kegiatan-kegiatan lain untuk mengantisipasi

kemungkinan tidak efektif dan tidak efisiennya kegiatan-kegiatan yang

ditetapkan sebagai kegiatan utama untuk mencapai tujuan.

8. Menetapkan urutan hierarkhis dan kegiatan-kegiatan alternative sebagai

kegiatan- kegiatan utama.

9. Memerinci waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan, dan

10. Menetapkan personalia pelaksana setiap kegiatan.

2.4 Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari pada ahli tertentu. Sebagai

contoh, model penelitian kelompok yang dirancang untuk melatih partisipasi

dalam kelompok secara demokratis.

2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir

induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.

3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas,

misalnya model synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam

pelajaran mengarang.

4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: a. Urutan langkah-langkah

pembelajaran, b. Adanya prinsip-prinsip reaksi, c. Sistem sosial, dan Sistem

pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru

akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak

tersebut meliputi: a. Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat

diukur, b. Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.

6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model

pembelajaran yang dipilihnya.

Page 11: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

2.5 Tujuan dan Manfaat Model-Model Pembelajaran

Uraian tentang pengertian, prinsip, dan tahap-tahap Model-model

pembelajaran sebagaimana dikemukakan diatas menyiratkan sejumlah

kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang penulis Model-model

pembelajaran agar dapat dihasilkan rencana efektif dan efisien. Pada  pokoknya

kemampuan-kemampuan yang dituntut dari seorang penulis Model-model

pembelajaran meliputi :

1. Kemampuan memprediksi keadaan masa datang. Dengan kemampuan

memprediksi yang memadai, akan dihasilkan rencana yang tidak mengalami

banyak perubahan saat dilaksanakan nanti.

2. Kemampuan menganalisis kondisi nyata saat perencanaan dilakukan.

Kemampuan ini sesungguhnya merupakan dasar bagi pengadaan prediksi yang

tepat. Dengan menganalisis secara tepat kondisi nyata saat  perencanaan

dilakukan, sebagian dari prediksi yang tepat telah dilewati, dan

3. Kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan matematis yang akurat.

Kemampuan sesungguhnya menjadi dasar bagi pengadaan analisis kondisi

nyata secara akurat untuk keperluan perencanaan, maupun diperlukan  7 untuk

melakukan perhitungan-perhitungan matematis saat melakukan  perencanaan.

Betapapun besarnya kemampuan seseorang dalam melakukan menulis model-

model pembelajaran, manusia tetap memiliki keterbatasan dalam melakukan

perencanaan, apalagi bila perencanaan yang dilakukan menyangkut suatu

lembaga yang besar.

2.5 Karakteristik Model Pembelajaran

Rangke L Tobing, dkk (1990:5) mengidentifikasi lima karakterististik

suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi berikut ini.

1. Prosedur Ilmiah Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki

sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan

guru-peserta didik.

Page 12: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

2. Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan Suatu model pembelajaran

menyebutkan hasil-hasil belajar secara rinci mengenai penampilan peserta

didik.

3. Spesifikasi lingkungan belajar. Suatu model pembelajaran menyebutkan

secara tegas kondisi lingkungan dimana tanggapan peserta didik diobservasi.

4. Kriteria penampilan. Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaaan  penampilan yang diharapkan dari para peserta didik. Model

pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik

yang dapat didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu.

5. Cara-cara pelaksanaannya. Semua model pembelajaran menyebutkan

mekanisme yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan.

Bruce dan Weil (1980 ) mengidentifikasi karakteristik model pembelajaran

ke dalam aspek-aspek berikut.

1. Sintaks suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau tahap-

tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang menggambarkan

bagaimana model tersebut dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai

pelajaran.

2. Sistem sosial Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-peserta

didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik dan

hubungannya satu sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan.

Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model

pembelajaran lainnya. Dalam beberapa model pembelajaran, guru  bertindak

sebagai pusat kegiatan dan sumber belajar (hal ini berlaku pada model yang

terstruktur tinggi), namun dalam model pembelajaran yang terstruktur sedang

peran guru dan peserta didik seimbang. Setiap model memberikan peran yang

berbeda pada guru dan peserta didik.

3. Prinsip reaksi Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara

menghargai atau menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang

dilakukan oleh peserta didik. Sebagai contoh, dalam suatu situasi  belajar,

Page 13: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

guru memberi penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didik atau

mengambil sikap netral.

4. Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk

mendukung keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk sarana dan

prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan peserta

didik.

5. Dampak pembelajaran langsung dan iringan. Dampak pembelajaran langsung

merupakan hasil belajar yang dicapai dengan cara mengarahkan para peserta

didik pada tujuan yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil

belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat

terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh pebelajar.

2.5 Penggolongan dan Jenis-Jenis Model Pembelajaran

Joyce dan Weil (1980), menggolongkan model-model pembelajaran ke

dalam empat rumpun. Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah: (1)

rumpun model  pembelajaran pemrosesan informasi, (2) rumpun model

pembelajaran  personal, (3) rumpun model pembelajaran sosial, dan (4) rumpun

model  pembelajaran perilaku.

1. Rumpun Model-Model Pemrosesan Informasi.

Model-model pembelajaran dalam rumpun pemrosesan informasi bertitik

tolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk  pada cara-

cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi

data, mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan

menggunakan simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran dalam rumpun ini

berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah,

dengan demikian peserta didik dalam belajar menekankan pada berpikir produktif.

Sedangkan beberapa model  pembelajaran lainnya berhubungan dengan

kemampuan intelektual secara umum, dan sebagian lagi menekankan pada konsep

dan informasi yang berasal dari disiplin ilmu secara akademis. Jenis model-model

pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun  pemrosesan informasi ini adalah

seperti pada tabel 1.

Page 14: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

Tabel 1. Model-Model Pembelajaran yang Tergolong Rumpun Pemrosesan

No Nama Model Pembelajaran

Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat

1. Berpikir Induktif

Hilda Taba Ditujukan secara khusus untuk pembentukan kemampuan  berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan  juga untuk kehidupan pada umumnya. Model ini memiliki keunggulan melatihkan kemampuan menganalisis informasi dan membangun konsep yang berhubungan dengan kecakapan berpikir.

2. Latihan Inkuari

Richard Suchman

Sama dengan model berpikir induktif, model ini ditujukan untuk pembentukan kemampuan  berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan  juga untuk kehidupan pada umumnya. Kelebihan model ini dibandingkan dengan berpikir induktif lebih banyak melatihkan metode ilmiah.

3. Pembentukan konsep

Jerome Bruner, Goodnow, dan Austin

Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan  berpikir induktif, peserta didik dilatih mempelajari konsep secara efektif.

4. Perkembangan Jean Piaget Dirancang terutama untuk digunakan dalam perkembangan.

5. Kognitif Irving Siegel, Edmund Sullivan, Lawren-ce Kohl-berg  

Pembentukan kemampuan berpikir/pengembangan intelektual pada umumnya, khususnya berpikir logis, meskipun demikian kemampuan ini dapat diterapkan pada kehidupan sosial dan  pengembangan moral.

6. Advanced organizer

David Ausubel

Dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi melalui penyajian materi beragam (ceramah, membaca, dan media lainnya) dan menghubungkan

Page 15: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada.

7. Mnemonics Pressley, Levin, Delaney

Strategi belajar untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.

2. Rumpun Model-Model Pribadi/Individual.

Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model

personal/individual menekankan pada pengembangan pribadi. Model-model

pembelajaran ini menekankan pada proses dalam “membangun/mengkonstruksi”

dan mengorganisasi realita, yang memandang manusia sebagai pembuat makna.

Model-model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak perhatian pada

kehidupan emosional. Fokus  pembelajaran ditekankan untuk membantu individu

dalam mengembangkan pribadi atau individual tersebut.

3. Rumpun Model Pembelajaran Sosial

No Nama Model Pembelajaran

Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat

1. Simulasi Sosial

Sarene Boocock, Harold Guetzkow

Didisain untuk membantu pengalaman peserta didik melalui proses sosial dan realitas dan untuk menilai reaksi mereka terhadap proses-proses sosial tersebut, juga untuk memperoleh konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan pengambilan keputusan.

4. Rumpun Model-Model Perilaku.

Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan

yang mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi

perilaku, atau perilaku terapi. Model-model pembelajaran rumpun ini

mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi

penguatan perilaku secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang

dikehendaki. Adapun jenis-jenis model  pembelajaran perilaku seperti pada tabel

4.

Page 16: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

Tabel 4. Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku

No Nama Model Pembelajaran

Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat

1. Contingency Management (manajemen dari akibat/hasil perlakuan)

B.F. Skinner  Model ini dirancang untuk mengajak peserta didik mempelajari fakta-fakta, konsep-konsep dan keterampilan sebagai akibat dari suatu perlakuan tertentu.

2. Self Control   B.F. Skinner Model ini dirancang untuk mengajak peserta didik untuk memiliki keterampilan mengendalikan perilaku sosial/keterampilan-keterampilan sosial.

3.  Relaksasi  Rimm dan Masters

Model ini dirancang untuk proses relaksasi.

4 Stress Reduction (pengurangan stres)

Rimm & Masters

Model ini ditujukan untuk membelajarkan peserta didik dalam cara relaksasi dalam mengatasi kecemasan dalam situasi sosial

5.  Assertive Training (Latihan berekspresi)

Wolpe, lazarus, Salter

Menyatakan perasaan secara langsung dan spontan dalam situasi sosial.

6. DesensititationWolpe Pola-pola perilaku, keterampilan – keterampilan Direct training/direct instruction

Gagne Smith & Smith

Pola tingkah laku, keterampilan-keterampilan.

Page 17: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai

berikut:

Pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola

pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan

guru- peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem

lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik.

Ada lima karakterististik suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi:

a.prosedur Ilmiah  b.spesifikasi hasil belajar yang direncanakan c.spesifikasi

lingkungan belajar d.kriteria penampilan e. cara-cara pelaksanaannya.

Joyce dan Weil (1980), menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam

empat rumpun. Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah:

a.rumpun model pembelajaran pemrosesan informasi,  b. rumpun model

pembelajaran personal, c. rumpun model pembelajaran sosial, dan d. rumpun

model pembelajaran perilaku.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua yang membacanya serta dapat menambah

pengetahuan kita dalam dunia pendidikan.

Page 18: Makalah Ivonasi Pendidikan Sains Mmp (1)

DAFTAR PUSTAKA

Bruce dan Weil (1980 ). Model-Model Pembelajaran. http://www.academia.edu/5816186/Model-model_Pembelajaran. Diakses 3 September 2014.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. PT Raja Gravindo Persada. Jakarta.