makalah ppsmb IBKG

9
Indonesian Dental Health Analysis disusun oleh Kelompok IBKG

Transcript of makalah ppsmb IBKG

Page 1: makalah ppsmb IBKG

Indonesian Dental Health Analysis

disusun oleh Kelompok IBKG

Page 2: makalah ppsmb IBKG

Abstrak

Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih tanpa adanya lubang. Dengan perawatan gigi secara baik dan teratur, maka tidak akan ada gigi yang berlubang dalam mulut kita. Oleh karena itu, upayakan perawatan maksimal untuk mendapatkan gigi yang sehat senantiasa.Perawatan gigi dan mulut sejak usia dini sangat menentukan kesehatan gigi dan mulut sampai akhir hayat. Beberapa penyakit gigi dan mulut bisa dialami oleh anak-anak dan balita bila perawatan tidak dilakukan dengan baik, misalnya lubang pada permukaan gigi, gusi yang meradang, dan adanya sariawan.Kerusakan gigi yang umumnya terjadi pada usia dini (anak-anak dan balita) biasanya karena faktor makanan/minuman. Makanan yang manis seperti coklat dan lengket seperti dodol kalau tidak segera disikat/kumur akan tertinggal dan menyebabkan kerusakan gigi. Juga minuman seperti teh, kopi, minuman ringan, serta rokok dapat menimbulkan lapisan tipis di gigi yang disebut stain sehingga warna gigi jadi kusam, kecoklat-coklatan. Lapisan stain yang kasar itu mudah ditempeli sisa-sisa makanan dan kuman, yang akhirnya membentuk plak, jika tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi dan bisa merambat ke akar gigi. Akibatnya gigi mudah berdarah, gigi gampang goyah dan mudah tanggal.

Page 3: makalah ppsmb IBKG

Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas PPSMB dengan judul “Indonesian dental healty

analysis” di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada

Terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Budi Rahardjo selaku dosen mata kuliah Keamanan

Jaringan Informasi yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah

Keamanan Jaringan Informasi.

Yogyakarta,17 Agustus 2010

Page 4: makalah ppsmb IBKG

BAB I

Pendahuluan

Latar belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakatyang optimal.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatankesehatan, pencegahan penyakit dan penyembuhan serta pemulihan kesehatan yangdilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

Banyaknya masyarakat yang kurang peduli tentang kesahatan menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk pada negara Indonesia.Diperlukan kepedulian antar masyarakat untuk saling mengingatkan akan pentingnya kesehatan.

Majunya teknologi dan adanya modernisasi di Indonesia menyebabkan banyaknya penyakit yang menikuti modernisasi.Salah satunya penyakit gigi yang diderita masyarakat terutama masyarakat desa yang kurang peka akan kesehatan gigi dan mulut.

Tujuan

Mengetahui macam-macam penyakit yang diderita oleh masyarakat dalam kesehatan gigi dan mulut

Rumusan Masalah

1. Apa sajakah penyakit gigi dan mulut yang umumnya diderita oleh masyarakat?2. Apakah penyebab umum terjadinya masalah gigi dan mulut?3. Apa sajakah tindakan-tindakan yang diambil oleh masyarakat dalam menangani masalah

gigi dan mulut yang mereka derita?

Waktu dan Tempat

Waktu : 16 Agustus 2010Tempat : Jl Pandega Marga

Page 5: makalah ppsmb IBKG

BAB IIPembahasan

Landasan teori

Saat ini kesadaran masyarakat akan kesehatan giginya dinilai masih rendah. Departemen Kesehatan (Depkes) dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada Desember 2008 mengungkapkan terdapat sekitar 72,1 persen penduduk Indonesia mempunyai pengalaman gigi berlubang (karies) dan 46,5 persen di antaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat.

Menurut drg. Iwan Dewanto, direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), penyebab rendahnya kesadaran kesehatan gigi masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga segmen. Pada segmen masyarakat bawah, mereka cenderung menganggap remeh jika sakit gigi. Seringkali mereka mengobati sendiri maupun dengan pengobatan alternatif. Sedangkan masyarakat menengah cenderung lebih memperhatikan ada keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dengan fasilitas maupun pelayanan yang diperoleh. “Beda lagi dengan masyarakat menengah ke atas, mereka tidak mau dipusingkan dengan sakit gigi sehingga masyarakat pada segmen ini lebih memperhatikan tentang kesehatan gigi”, tegasnya.

Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia, kondisi kesehatan gigi masyarakat Indonesia tergolong rendah. Di Malaysia dan Sri Lanka, misalnya, masyarakat yang menderita karies hanya 55 persen, sedangkan di India angkanya lebih kecil lagi, hanya sekitar 36 persen.

Iwan menambahkan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan giginya, RSGM mempunyai program Dental Health Education (DHE). Program ini berupa pemberian info-info kesehatan gigi kepada masyarakat dalam bentuk leaflet, misalnya cara menggosok gigi yang benar.Selain pemberian edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan gigi, RSGM juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena memperoleh pelayanan bermutu merupakan salah satu tuntutan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Termasuk dalam hal pelayanan tentang kesehatan gigi.

Pembahasan

Gigi tak sehat alias berlubang memang menjadi sumber segala hal. Bukan sekadar masalah penyakit saja, dalam pergaulan sosial pun, gigi berlubang bisa berdampak hubungan

Page 6: makalah ppsmb IBKG

dengan kawan bahkan pacar menjadi berantakan.

Sayangnya mayoritas orang Indonesia cenderung abai dalam memelihara kesehatan giginya. Drg Zaura Rini Matram MDS praktisi kedokteran gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menyebut 80 persen orang Indonesia mengidap penyakit gigi berlubang. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan karena menurut Rini 77 persen orang Indonesia ternyata malas gosok gigi alias tak pernah gosok gigi.

Data ini pun sesuai dengan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan. Survei itu menyebut prevalensi karies gigi di Indonesia adalah 90,05 persen. "Karies hanya merupakan salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat," kata Rini dalam kesempatan seminar tentang kesehatan gigi di Jakarta yang berlangsung belum lama ini.

Sedangkan menurut survey kelompok tentang kesehatan gigi masyarakat dengan bertanya kepada 20 masyarakat sekitar tentang sakit gigi yang mereka derita, dan hasilnya sekitar 40% menderita gigi berlubang , 30% karang gigi dan sisanya menderita gigi sensitive.

Penting pula disadari oleh masyarakat penyakit gigi yang dibiarkan tentu menjadi sumber bagi komplikasi lainnya. Gigi berlubang adalah sarang bakteri yang pada gilirannya menjadi sumber penyakit atau infeksi untuk penyakit lainnya.

Dari penyakit gigi berlubang akan meninggalkan racun, sisa-sisa kotoran serta bakteri yang bisa menjadi sumber infeksi bagi penyakit lain seperti ginjal, jantung, mata dan juga penyakit kulit.

Tingkat pendidikan tampaknya memiliki hubungan dengan penyakit gigi. Sebanyak 63 persen penduduk Indonesia menderita karies yang tidak diobati dengan tingkat rata-rata 1,89 penyakit karies per orang. Persentase tersebut semakin turun pada kelompok masyarakat yang pendidikannnya kian tinggi. Orang Indonesia yang terkena karies menjadi 50 persen pada masyarakat berpendidikan SLTA dan pada jenjang perguruan tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang, kian tinggi pula tingkat kesehatan gigi dan mulutnya.

Page 7: makalah ppsmb IBKG

BAB III

Penutup

Kesimpulan Kepedulian perawatan dan kesehatan gigi, benar-benar masih kurang, sehingga pendidikan perawatan kesehatan gigi sejak dini bagi anak-anak mutlak diperlukan.Karena  kedisiplinan yang tinggi dalam merawat gigi akan menentukan kebiasaan yang baik, minimal kepada diri sendiri

Saran

Sebaiknya masyarakat jangan menunggu hingga gigi nya sakit tapi memeriksakan gigi secara rutin sebelum