MAKALAH-POSYANDU.docx
-
Upload
arvind-kanagaratnam -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of MAKALAH-POSYANDU.docx
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
KEGIATAN PENYULUHAN DI POSYANDU
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
TANGGAL 11 MEI 2015 – 21 JUNI 2015
Disusun oleh :
REENOSHA BIJEN
100100413
Supervisor :
dr. Roi Hendra Sitepu
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis menyajikan makalah mengenai Bahaya
Merokok. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik senior Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Kemudian penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam
penulisan makalah ini. Besar harapan, melalui makalah ini, pengetahuan dan
pemahaman kita mengenai angka kematian ibu dan anak semakin bertambah.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,
baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai
pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis ucapkan terima kasih. Semoga
makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang kesehatan.
Medan, 31 MEI 2015
Penulis
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1.................................................................................................................Latar
Belakang.................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan............................................................................2
1.3. Manfaat Penulisan..........................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................3
2.1. Definisi Rokok...............................................................................3
2.2. Kandungan Rokok.........................................................................4
2.3. Bahaya Merokok............................................................................5
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok..............................7
BAB 3 KESIMPULAN..............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan
bagi si perokok, dan rasa percaya diri pada pengonsumsinya, namun dilain pihak
dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang
disekitarnya. Dapat dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang
dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar akan memacu
kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis sehingga
mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat
(Kendal & Hammen, 1998), menstimulasi kanker dan berbagai penyakit lain
seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru,
dan bronkitis kronis (Kaplan dkk,1993).
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah
untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan
kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak
melanggar norma (permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan
dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan
didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka
sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan
kelompoknya. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada
remaja. Secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan
fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan
faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan.
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
Menurut data United States of Departement of Agriculture (USDA) pada
tahun 2002, Indonesia menduduki urutan kelima sebagai negara dengan konsumsi
tembakau tertinggi dunia setelah Cina, Amerika, Rusia, dan Jepang. Keadaan ini
terjadi akibat peningkatan tajam konsumsi tembakau dalam 30 tahun yaitu dari 30
milyar batang rokok pertahun di tahun 1970 ke 217 milyar batang rokok di tahun
2000. Dari hasil survei Departemen Kesehatan RI (Depkes RI) pada tahun 2003,
hampir satu dari tiga orang dewasa merokok dan lebih banyak pria pedesaan yang
merokok (67%) dibandingkan dengan pria dari perkotaan (58,3%). Selain itu,
sebagian besar perokok (68,8%) mulai merokok sebelum umur 19 tahun (Depkes
RI, 2003). Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey 2006 yang
diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia terbukti jika 24,5% anak laki-laki
dan 2,3% anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah perokok,
dimana 3,2% dari jumlah tersebut telah berada dalam kondisi ketagihan atau
kecanduan (Kompas, 2008). Keadaan ini menyebabkan Indonesia dijadikan
sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia (Aliansi Perokok
Indonesia, 2008).
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan
memahami tentang Bahaya rokok dan untuk memenuhi persyaratan dalam
mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
1.3. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara
umumnya agar dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai
bahaya merokok.
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Rokok
Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran
panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm, berwarna putih dan coklat. Biasanya berisi daun-daun tembakau
yang telah dicacah, ditambah sedikit racikan seperti cengkeh, saus rokok, serta
racikan lainya untuk menikmati sebatang rokok, perlu dilakukan pembakaran pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujungnya yang lain (Sitepoe, 2000).
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya,
baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang
rokok yang tengah dibakar adalah 9000C untuk ujung rokok yang dibakar dan
300C untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok. Asap rokok yang
diisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen yang lekas menguap
berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi partikel.
Dengan demikian, asap rokok yang diisap dapat berupa gas sejumlah 85% dan
sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).
Asap rokok yang diisap melalui mulut disebut mainstream smoke,
sedangkan asap rokok yang terbentuk pada hujung rokok yang terbakar serta asap
rokok yang dihembuskan ke udara oleh perokok disebut sidestream smoke.
Sidestream smoke menyebabkan seseorang menjadi perokok pasif. Asap rokok
mainstream mengandung 4000 jenis bahan kimia berbahaya dalam rokok dengan
berbagai mekanisme kerja terhadap tubuh. Dibedakan atas fase partikel dan fase
gas. Fase partikel terdiri daripada nikotin, nitrosamine, N nitrosonorktokin,
poliskiklik hidrokarbon, logam berat dan karsinogenik amin. Sedangkan fase yang
dapat menguap atau seperti gas adalah karbonmonoksid, karbondioksid, benzene,
amonia, formaldehid,hidrosianida dan lain-lain (Sitepoe, 2000).
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
2.2. Kandungan Rokok
Racun utama di dalam rokok, diantaranya:
a. Tar
Sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut rokok, dan bahan
organik lainnya yang dibakar. Tar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar.
Eugenol atau minyak cengkeh juga diklasifikasikan sebagai tar. Tetapi pabrik
rokok kretek Indonesia selalu menyatakan Eugenol tidak termasuk tar. Didalam
tar dijumpai karsinogenik : polisiklinik hidrokarbon aromatis yang memicu
kanker paru. Selain itu juga dijumpai Nitrosoamine nikotin didalam rokok yang
berpotensi besar sebagai karsinogenik terhadap jaringan paru. Bahan ini terdapat
dalam tembakau, tetapi tidak dijumpai dalam cengkeh. (Sitepoe, 2000).
b. Nikotin
Nikotin bersifat toksik terhadap jaringan saraf, juga menyebabkan
tekanan darah sistolik dan distolik mengalami peningkatan, denyut jantung
bertambah, dan kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen
bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi
pembuluh darah perifer. Nikotin juga meningkatkan kadar gula darah, kadar asam
lemak bebas kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah.
Nikotin juga mengakibatkan seseorang ketagihan rokok. (Sitepoe, 2000).
Akibat adanya nikotin seseorang menjadi perokok dan selalu ingin
merokok lagi atau ketagihan terhadap rokok. Sebaliknya, merokok yang hanya
sekali-sekali belum tentu akan terganggu kesehatannya. Benowitz NL (1994)
menyatakan kadar nikotin 5 mg perhari dari rokok yang dihisap akan
menimbulkan ketagihan.
c. Gas Karbon monoksida (CO)
Menurut Guidotti Te et al (1989), CO adalah gas yang bersifat toksik dan
bertolak belakang dengan gas oksigen dalam transport haemoglobin. Dalam rokok
terdapat 2-6% gas CO pada saat merokok, sedangkan gas CO yang dihisap oleh
perokok paling rendah 400 ppn (part permillion) sudah dapat meningkatkan kadar
karboksi-haemoglobin dalam darah sejumlah 2-16%. Kadar normal karboksi-
haemoglobin hanya 1% pada bukan perokok. Apabila keadaan terus berjalan maka
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
terjadi policitemia yang akan memepengaruhi fungsi syaraf pusat. Kandungan
kadar karbon monoksida didalam rokok kretek lebih rendah daripada kandungan
kadar karbon monoksida dalam rokok putih. (Sitepoe, 2000).
d. Timah Hitam (Pb)
Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok
yang dihisap diperhitungkan mengandung 0,5 mikrogram timah hitam. Bila
seseorang menghisap satu bungkus perhari (10 batang) berarti menghasilkan 10
mikrogram perhari dan apabila seseorang menghisap rokok lebih dari 20 batang
perhari maka kadar Pb dalam tubuh mencapai 20 mikrogram perhari. (Sitepoe,
2000).
e. Phenol
Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa
zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun
dan membahayakan, karena phenol ini terikat ke protein dan menghalangi
aktivitas enzim.
f. Eugenol
Seperti yang dikatakan oleh Guidotti (1989), eugenol hanya dijumpai di
dalam rokok kretek dan tidak dijumpai pada rokok putih. Eugenol dapat
ditemukan dalam cengkeh yang dapat memberikan bintik minyak pada rokok
kretek sehingga memberikan pandangan yang kurang menyenangkan. Eugenol
dapat dijumpai baik didalam rokok yang sedang dihisap, didalam asap rokok yang
dihisap, maupun di dalam rokok kretek yang tidak dihisap. Eugenol atau minyak
cengkeh adalah cairan yang tidak berwarna atau juga berwarna kekuning-
kuningan dan tidak larut dalam air. Eugenol digunakan sebagai antiseptik,
anastetik, dan juga sebagai antipiretik. Zat ini belum diketahui efek
karsinogeniknya. (Sitepoe, 2000).
2.3. Bahaya Merokok
Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25
jenis penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis
kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah kanker
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih, penyakit pembuluh darah,
ulkus peptikum dan lain-lain. Beberapa penyakit yang menunjukkan asosiasi
dengan kebiasaan merokok, yaitu kanker paru, bronkitis kronik dan emfisema,
penyakit jantung iskemik dan penyakit kardiovaskular lain, ulkus peptikum, kanker
mulut, kanker tenggorokan, penyakit pembuluh darah otak dan gangguan janin
dalam dalam kandungan. Selanjutnya masih menurut Aditama, Doll dan Hill, dua
orang peneliti dari Inggris membagi hubungan antara penyakit dan kebiasaan
merokok sebagai berikut:
- Penyakit yang disebabkan oleh merokok adalah: kanker paru, kanker
kerongkongan, kanker saluran nafas lainnya, bronkitis kronik, dan
emfisema.
- Penyakit yang mungkin seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh
merokok yaitu: penyakit jantung iskemik, aneurisma atau pelebaran
aorta, kerusakan miokard jantung, trombosis pembuluh darah otak,
arteriosklerosis, tuberkulosis, pneumonia, ulkus peptikum, hernia,
dan kanker kandung kemih. (Aditama, 1997).
-
a. Penyakit kardiovaskular
Merokok adalah salah satu faktor resiko utama timbulnya morbiditas dan
mortalitas kardiovaskular yaitu meningkatnya kadar kolesterol serum, penyakit
jantung koroner dan penyakit pembuluh darah perifer. (Sitepoe, 2000).
b. Kanker paru
Penyakit kanker paru ini lebih berbahaya dari pada penyakit TB paru, apalagi jika
kanker sudah dalam keadaan lanjut. Penyakit ini banyak ditemukan pada kaum
pria. Di Amerika Serikat diperkirakan bahwa 80-90% kanker paru pada pria dan
70% pada wanita disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penelitian di Inggris
menunjukkan bahwa sekitar 87% kematian akibat kanker paru. Sementara itu,
paparan asap rokok pada mereka yang tidak merokok atau perokok pasif ternyata
meningkatkan terjadinya kanker paru 30% lebih tinggi. Penyakit kanker paru ini
sering dihubungkan dengan kebiasaan merokok sebagai penyebab utamanya. Hal
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
ini telah dibuktikan pada berbagai penelitian di dalam dan di luar negeri.
(Aditama, 1997).
c. Penyakit gangguan reproduksi
Seperti yang dikatakan oleh Chanoine J.P (1991), merokok akan mengurangi
terjadinya konsepsi atau memiliki anak, fertilitas pria ataupun wanita perokok
akan mengalami penurunan, wanita perokok akan mengalami masa menopause
lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang bukan perokok. Merokok juga
dapat menimbulkan impotensi. (Sitepoe,2000).
d. Gangguan pencernaan
Seperti yang dikatakan Harisson (1987), sakit maag atau gastritis lebih banyak
dijumpai pada mereka yang merokok, dibandingkan dengan yang bukan perokok.
Merokok mengakibatkan penurunan tekanan pada ujung atas dan ujung bawah
lambung sehingga mempercepat terjadinya sakit maag. Pencernaan protein
terhambat bagi mereka yang merokok, merokok juga mengurangi rasa lapar atau
nafsu makan. (Sitepoe,2000).
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok
1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda
yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih
mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam
Atkinson,Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok
maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan
demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi,
pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka
semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan
remaja non perokok.
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.
Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan
(termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada
berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan
dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson,1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
BAB 3
KESIMPULAN
1. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya,
baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada
sebatang rokok yang tengah dibakar adalah 9000C untuk ujung rokok yang
dibakar dan 300C untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok.
Asap rokok yang diisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua
komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang
bersama gas terkondensasi menjadi partikel. Dengan demikian, asap rokok
yang diisap dapat berupa gas sejumlah 85% dan sisanya berupa partikel.
2. Racun utama di dalam rokok adalah tar, nikotin, karbon monoksida, timah
hitam, phenol, dan eugenol yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis
penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis
kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah
kanker mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih, penyakit
pembuluh darah, ulkus peptikum dan lain-lain.
4. Faktor yang mempengaruhi remaja merokok :
a. Pengaruh orang tua
b. Pengaruh teman
c. Faktor kepribadian
d. Pengaruh Iklan
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan. Jakarta: UI Press
Aliansi Perokok Indonesia, 2008. 37 Persen Anak Indonesia Merokok. Indonesia:
Aliansi Perokok Indonesia.
Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Available
from
:http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/
1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf .
Depkes RI, 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010. Jakarta. Available
from
:http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/
1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf .
Joewana, S. (2004). Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif. Jakarta: EGC
Kaplan, R.M., Sallis, J.F & Patterson, T.L., 1993. Health and human Behavior.
New York: Mc Graw-Hill Book Co.
Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : Grasindo.
Available from: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126586-S-5665-
Pengetahuan,%20sikap-Literatur.pdf.
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan
Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara