MAKALAH-POSYANDU.docx

23
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan KEGIATAN PENYULUHAN DI POSYANDU KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN TANGGAL 11 MEI 2015 – 21 JUNI 2015 Disusun oleh : REENOSHA BIJEN 100100413 Supervisor : dr. Roi Hendra Sitepu DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 KATA PENGANTAR Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Transcript of MAKALAH-POSYANDU.docx

Page 1: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

KEGIATAN PENYULUHAN DI POSYANDU

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU

KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN

TANGGAL 11 MEI 2015 – 21 JUNI 2015

Disusun oleh :

REENOSHA BIJEN

100100413

Supervisor :

dr. Roi Hendra Sitepu

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU

KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 2: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan tepat pada

waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis menyajikan makalah mengenai Bahaya

Merokok. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

kepaniteraan klinik senior Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Kemudian penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam

penulisan makalah ini. Besar harapan, melalui makalah ini, pengetahuan dan

pemahaman kita mengenai angka kematian ibu dan anak semakin bertambah.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,

baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai

pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis ucapkan terima kasih. Semoga

makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya di bidang kesehatan.

Medan, 31 MEI 2015

Penulis

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 3: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1.................................................................................................................Latar

Belakang.................................................................................................1

1.2. Tujuan Penulisan............................................................................2

1.3. Manfaat Penulisan..........................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................3

2.1. Definisi Rokok...............................................................................3

2.2. Kandungan Rokok.........................................................................4

2.3. Bahaya Merokok............................................................................5

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok..............................7

BAB 3 KESIMPULAN..............................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 4: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang

sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan

bagi si perokok, dan rasa percaya diri pada pengonsumsinya, namun dilain pihak

dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang

disekitarnya. Dapat dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang

dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar akan memacu

kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis sehingga

mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat

(Kendal & Hammen, 1998), menstimulasi kanker dan berbagai penyakit lain

seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru,

dan bronkitis kronis (Kaplan dkk,1993).

Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah

untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan

kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak

melanggar norma (permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan

dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan

didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka

sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan

kelompoknya. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada

remaja. Secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan

fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan

faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan.

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 5: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

Menurut data United States of Departement of Agriculture (USDA) pada

tahun 2002, Indonesia menduduki urutan kelima sebagai negara dengan konsumsi

tembakau tertinggi dunia setelah Cina, Amerika, Rusia, dan Jepang. Keadaan ini

terjadi akibat peningkatan tajam konsumsi tembakau dalam 30 tahun yaitu dari 30

milyar batang rokok pertahun di tahun 1970 ke 217 milyar batang rokok di tahun

2000. Dari hasil survei Departemen Kesehatan RI (Depkes RI) pada tahun 2003,

hampir satu dari tiga orang dewasa merokok dan lebih banyak pria pedesaan yang

merokok (67%) dibandingkan dengan pria dari perkotaan (58,3%). Selain itu,

sebagian besar perokok (68,8%) mulai merokok sebelum umur 19 tahun (Depkes

RI, 2003). Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey 2006 yang

diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia terbukti jika 24,5% anak laki-laki

dan 2,3% anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah perokok,

dimana 3,2% dari jumlah tersebut telah berada dalam kondisi ketagihan atau

kecanduan (Kompas, 2008). Keadaan ini menyebabkan Indonesia dijadikan

sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia (Aliansi Perokok

Indonesia, 2008).

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan

memahami tentang Bahaya rokok dan untuk memenuhi persyaratan dalam

mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

1.3. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan

pembaca khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara

umumnya agar dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai

bahaya merokok.

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 6: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Rokok

Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran

panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter

sekitar 10 mm, berwarna putih dan coklat. Biasanya berisi daun-daun tembakau

yang telah dicacah, ditambah sedikit racikan seperti cengkeh, saus rokok, serta

racikan lainya untuk menikmati sebatang rokok, perlu dilakukan pembakaran pada

salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat

mulut pada ujungnya yang lain (Sitepoe, 2000).

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya,

baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang

rokok yang tengah dibakar adalah 9000C untuk ujung rokok yang dibakar dan

300C untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok. Asap rokok yang

diisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen yang lekas menguap

berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi partikel.

Dengan demikian, asap rokok yang diisap dapat berupa gas sejumlah 85% dan

sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).

Asap rokok yang diisap melalui mulut disebut mainstream smoke,

sedangkan asap rokok yang terbentuk pada hujung rokok yang terbakar serta asap

rokok yang dihembuskan ke udara oleh perokok disebut sidestream smoke.

Sidestream smoke menyebabkan seseorang menjadi perokok pasif. Asap rokok

mainstream mengandung 4000 jenis bahan kimia berbahaya dalam rokok dengan

berbagai mekanisme kerja terhadap tubuh. Dibedakan atas fase partikel dan fase

gas. Fase partikel terdiri daripada nikotin, nitrosamine, N nitrosonorktokin,

poliskiklik hidrokarbon, logam berat dan karsinogenik amin. Sedangkan fase yang

dapat menguap atau seperti gas adalah karbonmonoksid, karbondioksid, benzene,

amonia, formaldehid,hidrosianida dan lain-lain (Sitepoe, 2000).

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 7: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

2.2. Kandungan Rokok

Racun utama di dalam rokok, diantaranya:

a. Tar

Sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut rokok, dan bahan

organik lainnya yang dibakar. Tar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar.

Eugenol atau minyak cengkeh juga diklasifikasikan sebagai tar. Tetapi pabrik

rokok kretek Indonesia selalu menyatakan Eugenol tidak termasuk tar. Didalam

tar dijumpai karsinogenik : polisiklinik hidrokarbon aromatis yang memicu

kanker paru. Selain itu juga dijumpai Nitrosoamine nikotin didalam rokok yang

berpotensi besar sebagai karsinogenik terhadap jaringan paru. Bahan ini terdapat

dalam tembakau, tetapi tidak dijumpai dalam cengkeh. (Sitepoe, 2000).

b. Nikotin

Nikotin bersifat toksik terhadap jaringan saraf, juga menyebabkan

tekanan darah sistolik dan distolik mengalami peningkatan, denyut jantung

bertambah, dan kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen

bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi

pembuluh darah perifer. Nikotin juga meningkatkan kadar gula darah, kadar asam

lemak bebas kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah.

Nikotin juga mengakibatkan seseorang ketagihan rokok. (Sitepoe, 2000).

Akibat adanya nikotin seseorang menjadi perokok dan selalu ingin

merokok lagi atau ketagihan terhadap rokok. Sebaliknya, merokok yang hanya

sekali-sekali belum tentu akan terganggu kesehatannya. Benowitz NL (1994)

menyatakan kadar nikotin 5 mg perhari dari rokok yang dihisap akan

menimbulkan ketagihan.

c. Gas Karbon monoksida (CO)

Menurut Guidotti Te et al (1989), CO adalah gas yang bersifat toksik dan

bertolak belakang dengan gas oksigen dalam transport haemoglobin. Dalam rokok

terdapat 2-6% gas CO pada saat merokok, sedangkan gas CO yang dihisap oleh

perokok paling rendah 400 ppn (part permillion) sudah dapat meningkatkan kadar

karboksi-haemoglobin dalam darah sejumlah 2-16%. Kadar normal karboksi-

haemoglobin hanya 1% pada bukan perokok. Apabila keadaan terus berjalan maka

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 8: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

terjadi policitemia yang akan memepengaruhi fungsi syaraf pusat. Kandungan

kadar karbon monoksida didalam rokok kretek lebih rendah daripada kandungan

kadar karbon monoksida dalam rokok putih. (Sitepoe, 2000).

d. Timah Hitam (Pb)

Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok

yang dihisap diperhitungkan mengandung 0,5 mikrogram timah hitam. Bila

seseorang menghisap satu bungkus perhari (10 batang) berarti menghasilkan 10

mikrogram perhari dan apabila seseorang menghisap rokok lebih dari 20 batang

perhari maka kadar Pb dalam tubuh mencapai 20 mikrogram perhari. (Sitepoe,

2000).

e. Phenol

Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa

zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun

dan membahayakan, karena phenol ini terikat ke protein dan menghalangi

aktivitas enzim.

f. Eugenol

Seperti yang dikatakan oleh Guidotti (1989), eugenol hanya dijumpai di

dalam rokok kretek dan tidak dijumpai pada rokok putih. Eugenol dapat

ditemukan dalam cengkeh yang dapat memberikan bintik minyak pada rokok

kretek sehingga memberikan pandangan yang kurang menyenangkan. Eugenol

dapat dijumpai baik didalam rokok yang sedang dihisap, didalam asap rokok yang

dihisap, maupun di dalam rokok kretek yang tidak dihisap. Eugenol atau minyak

cengkeh adalah cairan yang tidak berwarna atau juga berwarna kekuning-

kuningan dan tidak larut dalam air. Eugenol digunakan sebagai antiseptik,

anastetik, dan juga sebagai antipiretik. Zat ini belum diketahui efek

karsinogeniknya. (Sitepoe, 2000).

2.3. Bahaya Merokok

Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25

jenis penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis

kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah kanker

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 9: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih, penyakit pembuluh darah,

ulkus peptikum dan lain-lain. Beberapa penyakit yang menunjukkan asosiasi

dengan kebiasaan merokok, yaitu kanker paru, bronkitis kronik dan emfisema,

penyakit jantung iskemik dan penyakit kardiovaskular lain, ulkus peptikum, kanker

mulut, kanker tenggorokan, penyakit pembuluh darah otak dan gangguan janin

dalam dalam kandungan. Selanjutnya masih menurut Aditama, Doll dan Hill, dua

orang peneliti dari Inggris membagi hubungan antara penyakit dan kebiasaan

merokok sebagai berikut:

- Penyakit yang disebabkan oleh merokok adalah: kanker paru, kanker

kerongkongan, kanker saluran nafas lainnya, bronkitis kronik, dan

emfisema.

- Penyakit yang mungkin seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh

merokok yaitu: penyakit jantung iskemik, aneurisma atau pelebaran

aorta, kerusakan miokard jantung, trombosis pembuluh darah otak,

arteriosklerosis, tuberkulosis, pneumonia, ulkus peptikum, hernia,

dan kanker kandung kemih. (Aditama, 1997).

-

a. Penyakit kardiovaskular

Merokok adalah salah satu faktor resiko utama timbulnya morbiditas dan

mortalitas kardiovaskular yaitu meningkatnya kadar kolesterol serum, penyakit

jantung koroner dan penyakit pembuluh darah perifer. (Sitepoe, 2000).

b. Kanker paru

Penyakit kanker paru ini lebih berbahaya dari pada penyakit TB paru, apalagi jika

kanker sudah dalam keadaan lanjut. Penyakit ini banyak ditemukan pada kaum

pria. Di Amerika Serikat diperkirakan bahwa 80-90% kanker paru pada pria dan

70% pada wanita disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penelitian di Inggris

menunjukkan bahwa sekitar 87% kematian akibat kanker paru. Sementara itu,

paparan asap rokok pada mereka yang tidak merokok atau perokok pasif ternyata

meningkatkan terjadinya kanker paru 30% lebih tinggi. Penyakit kanker paru ini

sering dihubungkan dengan kebiasaan merokok sebagai penyebab utamanya. Hal

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 10: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

ini telah dibuktikan pada berbagai penelitian di dalam dan di luar negeri.

(Aditama, 1997).

c. Penyakit gangguan reproduksi

Seperti yang dikatakan oleh Chanoine J.P (1991), merokok akan mengurangi

terjadinya konsepsi atau memiliki anak, fertilitas pria ataupun wanita perokok

akan mengalami penurunan, wanita perokok akan mengalami masa menopause

lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang bukan perokok. Merokok juga

dapat menimbulkan impotensi. (Sitepoe,2000).

d. Gangguan pencernaan

Seperti yang dikatakan Harisson (1987), sakit maag atau gastritis lebih banyak

dijumpai pada mereka yang merokok, dibandingkan dengan yang bukan perokok.

Merokok mengakibatkan penurunan tekanan pada ujung atas dan ujung bawah

lambung sehingga mempercepat terjadinya sakit maag. Pencernaan protein

terhambat bagi mereka yang merokok, merokok juga mengurangi rasa lapar atau

nafsu makan. (Sitepoe,2000).

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok

1. Pengaruh Orangtua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda

yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu

memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih

mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari

lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam

Atkinson,Pengantar psikologi, 1999:294).

2. Pengaruh teman.

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok

maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan

demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi,

pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 11: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka

semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai

sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan

remaja non perokok.

3. Faktor Kepribadian.

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin

melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.

Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan

(termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada

berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan

dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson,1999).

4. Pengaruh Iklan.

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa

perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali

terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 12: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

BAB 3

KESIMPULAN

1. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya,

baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada

sebatang rokok yang tengah dibakar adalah 9000C untuk ujung rokok yang

dibakar dan 300C untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok.

Asap rokok yang diisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua

komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang

bersama gas terkondensasi menjadi partikel. Dengan demikian, asap rokok

yang diisap dapat berupa gas sejumlah 85% dan sisanya berupa partikel.

2. Racun utama di dalam rokok adalah tar, nikotin, karbon monoksida, timah

hitam, phenol, dan eugenol yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

3. Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis

penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis

kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah

kanker mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih, penyakit

pembuluh darah, ulkus peptikum dan lain-lain.

4. Faktor yang mempengaruhi remaja merokok :

a. Pengaruh orang tua

b. Pengaruh teman

c. Faktor kepribadian

d. Pengaruh Iklan

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 13: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan. Jakarta: UI Press

Aliansi Perokok Indonesia, 2008. 37 Persen Anak Indonesia Merokok. Indonesia:

Aliansi Perokok Indonesia.

Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Available

from

:http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/

1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf .

Depkes RI, 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010. Jakarta. Available

from

:http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/

1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf .

Joewana, S. (2004). Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat

Psikoaktif. Jakarta: EGC

Kaplan, R.M., Sallis, J.F & Patterson, T.L., 1993. Health and human Behavior.

New York: Mc Graw-Hill Book Co.

Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : Grasindo.

Available from: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126586-S-5665-

Pengetahuan,%20sikap-Literatur.pdf.

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 14: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 15: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 16: MAKALAH-POSYANDU.docx

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

Departemen IKM/IKP/IKKFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara