Makalah Politik Di Dunia
-
Upload
kasa-rambe -
Category
Documents
-
view
52 -
download
14
Transcript of Makalah Politik Di Dunia
MACAM-MACAM SISTEM POLITIK
Menurut Carter dan Hez sistem politik dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Apabila pihak yang memerintah dalam ruang lingkup jangkauan
kewenangan beberapa orang.
2. Apabila pihak yang memerintah terdiri atas banyak orang, maka sistem
politik ini disebut demokrasi. Selain itu, jika kewenangan pemerintah pada
prinsipnya mencakup segala sesuatu yang ada dalam masyarakat, maka rezim
ini disebut totaliter.
Menurut Almond dan Powell, dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam sistem
politik, yaitu :
1. Sistem Primitif yang intermittent
2. Sistem Tradisional
3. Sistem Modern
Menurut Alfian mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 (empat) tipe, yaitu :
sistem politik menjunjung Otoriter atau Totaliter, Anarki, Demokrasi dan
Demokrasi dalam Transisi.
Menurut Ramlan Subarki mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 (empat)
macam yang dijelaskan dalam bentuk tabel.
Jenis Variabel
Sistem Poltik Otokrasi
Tradisional
Sistem Politik Totaliter
Sistem Politik Demokrasi
Sistem Politik Negara
Berkembang
Kebaikan bersama
Tidak ada persamaan dan kebebasan politik
Tidak ada persamaan dan kebebasan politik, yang ada adalah penyamaan dalam kebutuhan materiil
Persamaan dan kebebasan politik tidak ada stratifikasi ekonomi materiil / moril
Tidak tetap, masih mencari bentuk
Identifikasi Bersifat Bersifat sakral, Bersatu dalam Campur
bersama primodial (SARA). Pemimpin lambang kebersamaan
ideologi sebagai agama politik
perbedaan tangan pemeritah begitu luas
Hubungan kekuasaan
Bersifat pribadi negatif, sedikit konsensus, ada pada raja / semir
Bersifat monopoli sentral, tunggal dan nonkonsensus. Ada pimpinan partai
Distribusi kekuasaan yang relatif merata. Puncak kekuasaan ada pada President/ Perdana Menteri
Dominatif, negatif dan paksaan, tetapi dapat dilakukan konsensus. Puncak kekuasaan ada pada President/ Perdana Menteri
Legitimasi kewenangan
Bersifat otokrat sesuai tradisi
Bersifat totaliter doktriner dan pasksaan
Rule of low dan konstitusional
Belum ada pola/ pihak penguasa
Hubungan politik
Penguasa kaya dan rakyat miskin sangat berperan
Partai pengendali politik dan ekonomi rakyat sangat berperan
Rakyat ambil bagian secara aktif secara mekanisme pasar
Pola hubungan baru mencari bentuk ( sentral/ desentralisasi )
Beberapa sistem politik pada Negara-negara berkembang pada dasarnya adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Politik Otokrasi
a. Kebaikan bersama
b. Identitas bersama
c. Hubungan kekuasaan
d. Legitimasi kewenangan
e. Hubungan ekonomi dan politik
2. Sistem Politik Totaliter
a. Keduanya menghendaki pengaturan masyarakat secara menyeluruh
atas dasar tertentu, dengan kelompok kecil penguasa yang
memonopoli kekuasaan.
b. Keduanya juga merupakan sistem mobilisasi massa dalam rangka
membentuk manusia dan masyarakat baru dalam melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan penguasa.
c. Keduanya juga menempatkan individu dibawah kehendak dan
partai tunggal yang mengatasnamakan bangsa dan negara.
3. Sistem Politik Demokrasi
Sistem Demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedur yang
mengatur konflik. Selain itu Sistem Demokrasi juga menyalurkan konflik
serta penyelesaiannya dalam bentuk konsensus.
4. Sistem Politik di Negara Berkembang
Dalam pola pengembangan dan pembangunan politik di Indonesia
baik yang berkaitan dengan aspek-aspek pembangunan politi, pola umum
pembangunan politik maupun proses perkembangannya. Perlu adanya
partisipasi politik dari seluruh masyarakat Indonesia dengan tujuan agar
segala aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan politik beserta
polanya dapat dilaksanakan.
Bentuk partisipasi politik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam,
sebagai berikut :
Konvensional Nonkonvensional
1. pembentukan suara (voting)
2. kegiatan kampanye3. kontak partai dengan
pejabat politik atau pejabat administrasi pemerintah
1. pengajuan petisi2. demonstrasi aatu unjuk rasa3. konfrontasi4. makar5. tindakan kekerasan politik
terhadap harta benda6. tindakan kekerasan politik
terhadap manusia7. perang gerilya dan revolusi
Masing-masing sistem politik memiliki sudut pandang sendiri-sendiri. Dengan
demikian banyak modal atau klasifikasi sistem politik.
a. Sistem politik tradisional terdiri atas sistem politik partimonial dan
sistem politik feodal.
b. Sistem politik antara modern dan tradisional yang disebut dengan
sistem politik kerajaan birokrasi ( The Historical Bureaucratic
Empire ).
c. Sistem politik modern yang terdiri atas sistem politik demokrasi dan
sistem politik kediktaktoran (otoriter dan totaliter).
Menurut Fred W. Riggs dalam buku yang berjudul “Keseluruhan
Perbandingan Sistem Politik” menyatakan bahwa ada 4 (empat) macam
institusi utama sistem politik, yaitu :
a. Eksklusif, yaitu kekuasaan yang menjalankan pemerintahan.
b. Birokrasi, yang berarti keseluruhan pejabat negara yang bekerjasama
tidak turun temurun dibawah kekuasaan Eksklusif.
c. Legislatif, yaitu suatu majelis yang terdiri atas orang-orang yang
memegang jabatan melalui pemilihan dan membuat keputusan.
d. Partai politik, yaitu suatu lembaga yang mengajukan calon-calonnya
melalui suatu pemilihan umum untuk menduduki jabatan negara.
Berdasarkan 4 (empat) institusi tersebut, ada 6 (enam) tipe sistem politik,
yaitu :
a. Sistem Politik Asepali
b. Sistem Politik Prosepali
c. Sistem Politik Ortosepali
d. Sistem Politik Heteropali
e. Sistem Politik Metasepali
f. Sistem Politik Suprasepali
Sistem politik yang banyak dikembangkan negara adalah sistem politik
demokrasi, sedangkan sistem politik diktaktor adalah kebalikan dari sistem
politik demokrasi.
Menurut Sukarno dalam buku yang berjudul “Perbandingan Sistem
Politik”, sistem politik modern ditandai oleh beberapa unsur, yaitu :
a. Kebudayaan Politik
b. Doktrin-doktrin Politik
c. Lembaga-lembaga Negara
d. Lembaga Masyarakat
e. Birokrasi
f. Perundang-undangan sebagai landasan penyelenggaraan bernegara
g. Media komunikasi sebagai sarana hubungan antara negara dan
masyarakat
Adapun prinsip-prinsip sistem politik Demokrasi antara lain :
1. Pembagian kekuasaan, eksketif, legislatif dan yudikatif.
2. Pemerintah konstitusional.
3. Pemerintah berdasarkan hukum.
4. Pemerintahan mayoritas
5. Pemilihan umum yang bebas.
6. Partai politik lebih dari satu dan dapat melaksanakan fungsinya.
7. Manajemen yang terbuka
8. Pers yang bebas
9. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
10. Pelindungan terhadap Hak-hak asasi manusia
11. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
12. Pengawasan terhadap administrasi negara
13. menyelesaikan secara damai, bukan dengan kompromi
14. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
15. Konstitusi / UUD Demokrasi
16. Prinsip persetujuan
Adapun prinsip-prinsip yang dijalankan dalam siste kediktaktoran adalah
sebagai berikut :
1) Pemusatam kekuasaan
2) Rule of Low atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan
supremasi kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hukum.
3) Pemerintahan tidak berdasar konstitusional
4) Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah tetapi
melalui dekrit
5) Pemilihan umum yang tidak demokrasi
6) Satu partai politik
7) Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak
bertanggung jawab
8) Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara
9) Tidak ada perlindungan terhadap HAM.
10) Tidak ada kontrol atau pengendalian terhadap administrasi dan
birokrasi
4. Sistem Politik Negara-Negara Maju
Sistem politik beberapa negara maju akan diuraiakan untuk mengetahui perbedaan
antara negara satu dengan negara lainnya, terutama negara-negara yang mewakili
salah satu model system politik, misalnya sistim politik Inggris mewalili model
demokrasi parlementer dengan corak liberal, rusia atau Uni Soviet mewakili
demokrasi sosial/komunis, Amerika Serikat mewakili model demokrasi
presidensial, prancil menggunakan model campuran antara system parlementer
dan presidensial, dan system politik Jepang sebagai Negara kuat di Asia.
a. Sistim Politik Inggris dan Negara-Negara Eropa Barat
Untuk pertama kali dalam sejarah, rakyat inggris berjuang melawan kekuasaan
raja yang memiliki kekuasaan raja yang memiliki kekuasaan mutlak atau absolut,
dan berhasil memaksa rajanya untuk menandatangani piagam-piagam yang
mengatur hak dan kewajiban raja Inggris. Piagam-piagam itu sampai sekarang
enjadi konstitusi bagi kerajaan Inggris. Piagam Magna Charta 1215 disebut The
Great Council, multi-multi adalah suatu Dewan Penasehat Raja yang terdiri pada
Baron (bangsawan) yang mewakili daerahnya. Perkembangan selanjutnya,
ternyata The Great Council ini merupakan benih demokrasi karena dewan itu
kelak berubah menjadi parlemen yang beranggotakan wakil-wakil rakyat yang
dipilih melalui pemilihan umum.
Sistem politik di Inggris adalah demokrasi dengan sistem parlementer yang
menganut aliran liberalistik, yaitu mendasarkan dan mengutamakan kebebasan
individu yang seluas-luasnya. Sistem politik Inggris kemudian banyak
dipraktikkan pula di negara-negara Eropa Barat.
Raja atau ratu merupakan lambang persatuan dan kesatuan, yang
senantiasa dibanggakan, adat dan tradisi dipertahankan, pemerintahan dijalankan
oleh Perdana Menteri yang dikuasai oleh partai yang menang dalam pemilihan
umum. Namun demikian, partai oposisi tetap sebagai pendamping. Secara
keseluruhan, mereka bekerja untuk raja atau ratu. Partai-partai yang
memperebutkan kekuatan di parlemen adalah Partai Konservatif dan Partai Buruh.
Parlemen Inggris terdiri atas dua kamar, yaitu House House of Commons yang
diketuai perdana menteri, dan House of Lords. Inggris dikenal sebagai negara
induknya parlemen, dan sistem pemerintahan kerajaan. Inggris dijadikan model
pemerintahan perlementer yang menganut paham liberal.
b. Sistem Politik Uni Soviet (Masa Lalu) dan Negara-Negara Eropa Timur
Sistem pemerintahan di Eropa Timur dikenal dengan sistem pemerintahan
proletaris atau komunis. Komunisme multi-multi muncul di Uni Soviet, karena
merupakan hasil revolusi 1917 yang meruntuhkan kekuasaan Tsar yang telah
berusia ratusan tahun. Semula mereka berkeinginan untuk meniadakan
kediktatoran lalu mendirikan pemerintahan rakyat. Berdasar dari tinjauan filosofis
Karl Marx dan Lenin tentang tujuan manusia dan negara, mereka menolak
pertimbangan moral, agama dianggap sebagai kendala, senantiasa mencanangkan
propaganda anti imperialis dan kapitalis, serta membangkitkan kebanggaan
berjuang untuk kemegahan negara.
Dalam sistem ini, usaha pertama sebenarnya ditujukan untuk kemakniuran rakyat
hanyak (kaum proletar, tetapi karena kemudian rakyat banyak tersebut dihimpun
dalam organisasi kep ataian (buruh tani, pemuda, wanita) maka akhirnya
menjadi dorninasi partai tunggat yang mutlak, yaitu partai komunis. Ajaran
komunis berpangkal dari ajaran Marxisme dan Leninisme, yaitu-bermula dari
ajaran Karl Marx (18 Agustus 1883) yang kemudian dipraktikkan oleh Lenin
dengan mendirikan pemerintahan komunis di Uni Soviet. Di samping itu,Yoseph
Stalin (1879-1953) mempunyai peranan penting pula dalam menyebar luaskan
komunis, karna Stalin yang menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis pada
tahun 1922, berhasil melebarkan pengaruhnya ke negara-negara Eropa Timur,
yaitu Cekoslovakia, Jerman Timur, Yugoslavia, Polandia, Hongaria, dan lain-lain.
Sedangkan di Asia, negarawan Cina yaitu Mao Tse Tung merupakan tokoh kuat
yang menyebarkan komunis di seluruh dunia.
Paham komunis mengutamakan kepentingan kolektif dan menghapuskan hak
individu untuk kemudian menjadi pejuang-pejuang partai. Partai komunis menjadi
satu-satunya partai yang tidak memiliki saingan, dan monopoli keadaan,
mendominasi, keinginan partai komunis adalah keinginan negara. Inilah yang
kemudian dikenal dengan istilah diktator-proletariat.
Lembaga tertinggi di Negara ini adalah Supreme Soviet yang terdiri dari dua
kamar dan masing-masing mempunyai kekuasaan yang seimbang. Lembaga
tersebut, yaitu Soviet of the Union, dan Soviet of the Nationalities. Di dalam
Supreme Soviet dibentuk lagi sebuah Presidium yang ketuanya menjadi Presiden
Rusia. Pada prinsipnya lembaga keperesidenan ini bersifat kolektif yang terdiri
dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua pertama ditambah dengan
wakil ketua lain, yang diambil dari 15 (limabelas) orang para ketua Soviet
Tertinggi dari 15 (lima belas) Uni Republik, 1 (satu) orang sekretaris, dan 21 (dua
puluh satu) orang anggota. Perkembangan selanjutnya setelah runtuhnya Uni
Soviet, masing-masing republiknya bersatu dalam CIS ( Commontwealth of
Independent Srates).
c. Sistem Politih Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara federal ( negara serikat ) yang terdiri dari negara-
negara bagian yang sama sekali terpisah dengan negara induknya, kecuali dalam
keamanan bersama. Bahkan negara-negara bagian mempunyai undang-undang
sendiri. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang melaksanakan teori
Trias Politica secara konsekuen, yaitu pemisahan kekuasaan dengan tegas antara
badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Badan legislatif terdiri dari dua kamar
(bicameral), yaitu Senate yang beranggotakan wakil-wakil negara bagian, masing-
masing 2 (dua) orang senator, dan House of Representative beranggotakan wakil-
wakil dari negara bagian yang jumlahnya tergantung dari jumlah penduduk
masing-masing negara bagian. Presiden melakukan kekuasaan eksekutif, dan
dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh Congress
(Senate dan House of Representative), sedangkan kekuasaan yudikatif dilakukan
oleh Mahkamah Agung (Supreme Court of Justice).
Setelah Congress menyusun sebuah rancangan undang-undang, kemudian
rancangan itu diserahkan kepada presiden untuk mendapatkan pengesahan.
Apabila presiden tidak menyetujui isi rancangan undang-undang itu, presiden
berhak untuk menolaknya dan tidak mengesahkannya (hak veto). Rancangan
undang-undang yang diveto oleh presiden diserahkan kembali kepada Congress,
Congress akan meninjaunya kembali dengan memerhatikan keberatan-keberatan
yang diajukan oleh presiden. Apabila dari hasil peninjauan Congress itu ternyata
bahwa sedikitnya 2/3 dari seluruh anggota Congress tetap menyetujui rancangan
undang-undang itu maka rancangan undang-undang itu harus disahkan oleh
presiden. Dengan sistem pemisahan kekuasaan ini, akan terjadi check and balance
yang benar-benar sempurna antarlembaga-lembaga kekuasaan tersebut.
Semua negara bagian harus berbentuk republik dan tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi. Di negara ini, hanya ada dua partai politik yang
memperebutkan jabatan politik, yaitu Partai Demokrasi dan Partai Republik.
Hampir setiap saat rakyat Amerika Serikat melakukan pemilihan umum dalam
rangka pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan gubernur dan wakil
gubernur, walikota, dewan kota, anggota Senat, anggota House of Representative,
dan pejabat-pejabat politik di negara bagian. Sistem pemerintahan yang dijalankan
di Amerika Serikat adalah sistem presidensial.
Indonesia juga menerapkan sistem pemerintahan presidensial, namun tidak
menganut sistem pemisahan kekuasaan, melainkan sistem pembagian kekuasaan,
artinya antara kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif tidak benar-benar
terpisah tetapi masih ada hubungan kerja sama antara lembaga satu dan lembaga
lainnya.
d. Sistem Politik Prancis
Bermuda dari refolusi Prancis tahun 1789, rakyat menjebol penjara Bastille yang
merupakan lembaga monarki absolut, dan berlanjut dengan hubungan mati bagi
raja Louis XIV sekeluarga, penghapusan hak-hak istimewa kaum bngsawan, serta
ditetapkannya pernyataan hak asasi dan warga negara (Declaration des droits de
I’ home et ducitoyen) maka pemerintahan demokrasi di Prancis dimulai dengan
semboyam liberti, egalite, fraternite Kemerdekaan, persamaan,
Persaudaraan/Persatuan).
Seperti halnya di Indonesia, kita mengenal pemerintahan Orde Lama, dan orde
baru maka di Prancis pun dikenal pula adanya pemerintahan pada republic negara
Republik Kesatuan.
Sejak pemerintahan republik kelima (1958), kedudukan presiden dapal dapat
dikatakan kuat, karena walaupun dewan materi dipimpin oleh perdana menteri,
tetapi presidenlah yang mengangkat perdana menteri, dan presidenlah yang
mengetuai sidang kabinet. Kedudukan parlemen juga kuat, karena dapat
menjatuhkan perdana menteri dengan mosi tidak percaya, tetapi tidak dapat
menjatuhkan presiden, bahkan sebaliknya presiden dapat membubarkan parlemen
(Assemble National). Presider merupakan pelindung (Protektor) konstitusi dan
pelerai (arbiter) dalam tiap persoalan yang, timbul di antara lembaga-lembaga
pemerintahan. Dewan menteri (kabinel) bertanggung jawab kepada Assemble
Nationale. Badan legislatif (parlemen) terdi dari dua kamar, yaitu senat dan
assemble rationale.
e. Sistem Politik Jepang
Jepang telah mengalami berbagai masalah besar, baik dalam Perang Dunia
Pertama maupun Perang Dunia Kedua. Dalam perang Dunia Kedua, Jepang,
Italia, dan Jerman dikeroyok oleh pasukan multinasional pada waktu itu, yang
beranggotakan hampir seluruh negara-negara di dunia yang dipimpin Amerika
Serikat, Soviet, dan Inggris. Kemudian Jepang, Jerman, dan Italia kalah. Jepang
menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu setelah Hiroshima dan Nagasaki
dijatuhi Bom Atom.
Mengenai sistem politiknya, perdana menteri Jepang mengepalai sebuah kabinet,
dan sekaligus memimpin partai mayoritas di Majelis Rendah (Shugiin), dan secara
kolektif bertanggung jawab kepada Parlemen yang disebut Diet/Kokkai. Perdana
menteri dan kabinetnya harus meletakkan jabatan bila tidak memperoleh
kepercayaan lagi dari Majelis Rendah. Parlemen Jepang terdiri dari dua badan,
yaitu Majelis Rendah (Shugiin) dan Majelis Tinggi (Sangiin). Majelis Tinggi
terdiri dari wakil rakyat yang mewakili seluruh rakyat Jepang, yang sebelum
Perang Dunia Kedua badan ini hanya diisi oleh kaum bangsawan. Majelis ini
berhak menangguhkan berlakunya suatu undang-undang. Majelis rendah
memegang kekuasaan legislatif yang sebenarnya. Anggotanya dipilih setiap empat
tahun sekali, kecuali apabila dibubarkan lebih awal dari masa yang telah
ditentukan. Kekuasaan yudikatif diserahkan kepada Mahkamah Agung yang
membawahi badan-badan peradilan yang didirikan berdasarkan undang-undang.3.
Setelah mencermati sistem politik di berbagai negara dapat diketahui secara garis besar perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lairiliya, Perbedaan-perbedaan tersebut terdapat pada:
a. Perbedaan Bentuk Negara
Ada dua kriteria bentuk negara, yaitu negara kesatuan dan negara serikal/ fcderasi. Negara kesatuan adalah negara yang bersusunan tunggal, artinya dalam negara tidak ada negara lain. Dalam negara hanya ada satu pemerintahan, satu Undang-Undang Dasar, satu kepala negara, satu kabinet, kabinet, dan satu lembaga perwakilan atau parlemen. Negara yang menerapkan bentuk negara kesawan antara lain RRC, Prancis, Indonesia, dan Jepang.
Negara scrikat atau federasi adalah negara yang terdiri dari beberapa llcgala Yang semula berdiri sendiri, kemudian negara-negara itu mengadakan ikatan kerja sama. Mereka mengatur pembagian wewenang antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian, contoh negara Serikat yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Republik Indonesia Serikat.
b. Perbedaan Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan ada dua macam yaitu monarki atau kerajaan dan republik. Negara monarki, kepala negaranya disebut Raja atau Ratu, pengangkatannya berdasarkan hak waris turun-temurun, masa jabatannya seumur hidup. Negara-negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki, misalnya Saudi Arabia, Denmark, Inggris, Belanda, Jepang, dan Thailand.
Bentuk pemerintahan Republik, ciri-cirinya kepala negaranya disebut presiden, pengangkatannya berdasarkan pemilihan umum, masa, jabatan terbatas untuk waktu yang ditetapkan undang-undang. Contoh negara-negara yang menganut bentuk pemerintahan republik, yaitu Amerika Serikat, RRC, dan Republik Indonesia.
c. Perbedaan Sistem Kabinet
Berdasarkan pertanggungjawaban kabinet atau dewan menteri dalam pelaksanaan tugas eksekutif (pemerintahan) dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu kabinet ministerial dan kabinet presidensial.
Kabinet ministerial adalah kabinet yang dalam pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan oleh para menteri di bawah pimpinan perdana menteri. Sedangkan kepala negara (presiden atau raja ) tidak dapat diganggu gugat. Perdana menteri sebagai pemegang kekuasaan eksekutif. Contoh negara yang menerapkan sistem ini, yaitu Inggris, Jepang, Malaysia, dan Israel.
Kabinet presidensial adalah kabinet yang dalam pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan oleh presiden. Menteri-menteri (kabinet) berperan sebagai pembantu presiden, diangkat dan diberhentikan oleh presiden serta bertanggung jawab kepada presiden. Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sebagai kepala negara. Negara-negara yang menerapkan sistem kabinet presidensial antara lain Amerika Serikat dan Republik Indonesia. Meskipun kedua negara melaksanakan sistem kabinet presidensial, tetapi dalam praktiknya ada perbedaan. Amerika Serikat melaksanakan Trias Politica, yaitu pemisahan kekuasan secara tegas antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif sedangkan Indonesia melaksanakan pembagian kekuasaan, artinya antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif masih ada hubungan kerja sama.
1. d. Perbedaan Bentuk Parlemen/Lembaga Perwakilan
Bentuk parlemen ada dua yaitu monocameral dan bicameral. Parlemen yang monocameral, artinya terdiri dari satu kamar, misalnya Indonesia, RRC, Iran, dan Arab Saudi. Sedangkan parlemen yang terdiri dari 2 kamar (bicameral), antara lain Amerika, Uni Soviet, Jepang, dan Francis.
Demikian garis besar perbedaan system politik antar negara. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan cirri dari pihak politik yang menjiwai masyarakat negara yang bersangkutan.
KESIMPULAN
1) Dengan adanya macam-macam sistem politik, kita dapat menggunakannya
dalam membedakan sistem politik yang mencakup beberapa faktor yang
berupa kebaikan bersama, pemersatu atau identitas bersama, hubungan
kekuasaan, prinsip legitimasi kewenangan dan hubungan politik dengan
ekonomi.
2) Sistem politik dapat menjalankan pemerintahannya berdasarkan kekuasaan
konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.
3) Sistem politik digunakan dalam penyelesaian secara damai.
4) Sistem politik bertujuan agar segala aspek-aspek yang berkaitan
denganpembangunan politik beserta polanya dapat dilaksanakan.