Makalah PKN.docx

39
MAKALAH PKN

Transcript of Makalah PKN.docx

MAKALAH PKN

NAMA : ARI HIDAYATNPM : 14010047TP 1B

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik hidayah, serta kekuatan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul PEMBENTUKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA BERDASARKAN PANCASILA sesuai dengan tugas yang diberikan dalam mata kuliah PKN.Dengan selesainya Tugas Makalah ini kami ucapkan terimakasih kepada Bapak I. Sukamto, SE., MM. yang telah memberikan bimbingan dan tugas ini.Kami menyadari dalam pembuatan Tugas Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini.Akhirnya, harapan kami mudah mudahan tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak yang terkait.Terima kasih.

Jakarta, Oktober 2014

iDAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISI.iiBAB I PENDAHULUANA.Latar belakang.. 1B.Rumusan Masalah 1C.Tujuan 1BAB II PEMBAHASANA.Ideologi.. 2B.Ideologi Pancasila 3C.Pancasila sebagai Sumber Nilai 11D.Implikasi Pancasila. 15E.Konstitusi atau UUD 1945. 17F.Sikap Selektif terhadap Pancasila 22BAB III PENUTUP 26Kesimpulan.. 26DAFTAR PUSTAKA 27

iiBAB IPENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasiladan UUD 1945 merupakan suatu kewajiban bagi setiap warga negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara. Karena kedudukan Pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara wajib loyal kepada dasar negaranya.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai pancasila?2.Bagaimana menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa kepada kehidupan masyarakat ?

C.Tujuan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ideologi yang dapat membentuk manusia berdasarkan pancasila

1BAB IIPEMBAHASAN

A.Ideologia.Pengertian IdeologiKata ideologi berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil kesadaran manusia danlogos;ilmu). Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan idea disamakan artinya dengan cita-cita.b.Peran IdeologiCita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnyasuatu ideologi memiliki peranansebagai berikut.a)Sebagai jawaban atas kebutuhan akan citra atau jati diri suatu kelompok sosial, komunitas, organisasi atau bahasab)Untuk menjembatani founding fathers dan para generasi penerusc)Menanamkan keyakinan akan kebenaran perjuangan kelompok yang berpegang pada ideologid)Sebagai keyakinan para pendiri yang menguasai, mempengaruhi seluruh kegiatan sosial.c.Fungsi IdeologiFungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu:a)Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakatb)Sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat.

2d.Sifat IdeologiAda tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.a)Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.b)Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas.c)Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

B.Ideologi PancasilaPancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwaIdeologi pancasilabesifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka secara structural Pancasila memiliki tiga dimensi sebagai berikut:1. Dimensi idealis. Merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

32.Dimensi normatif. Merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki kedudukan tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV.3.Dimensi realitas. Merupakan suatu Ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal dan normative, pancasila juga harus mampu dijabarkan dalam kehidupan bermasyarakat secara nyata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan Negara.Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh pancasila sebagai Ideologi terbuka, maka sifat Ideologi pancasila tidak bersifat utopis, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata. Pancasila juga bukan merupakan Ideologi pragmatis yang hanya menekankan segi praktisi belaka tanpa adanya aspek idealisme.Ideologi Pancasilayang bersifat terbuka hakikatnya nilai-nilai dasar yang bersifat unviversal dan tetap. Adapun penjabaran dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis-reformatif yang senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat.

Sejarah Ideologi PancasilaPancasila adalah falsafah Negara Kesatuan Republik Inonesia. Pancasila merupakanideologi Bangsa Indonesia yang berisikan LIMA SILA:1.KETOEHANAN JANG MAHA ESA2.KEMANOESIAAN JANG ADIL DAN BERADAB3.PERSATOEAN INDONESIA4 KERAKJATAN JANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIDJAKSANAAN, DALAM PERMUSJAWARATAN PERWAKILAN5.KEADILAN SOSIAL BAGI SELOEROEH RAKJAT INDONESIA

4Sejarah Pancasila dibagi menjadi beberapa tahap dimana pada setiap tahapnya terdapat beberapa faktor dan peristiwa penting yang tentu saja tercatat dalam sejarah Pancasila itu sendiri. Berikut ini akan dijelaskan sejarah Pancasila dalam 6 tahap yang pernah dilalui.

1.Masa Pra KemerdekaanIni berkaitan dengan beberapa peristiwa penting yang terjadi sebelum kemerdekaan. Presiden RI pertama, Soekarno berkali kali menegaskan bahwa beliau bukanlah pencipta Pancasila namun beliu berperan sebagai penggali Pancasila dari khasanah sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa Piagam Jakarta lah yang pada akhirnya berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian ditetapkan oleh Sidang Pleno BPUPK pada 10 Juli 1945. Sore hari setelah peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, Bung Hatta mendapatkan laporan bahwa masyarakat Indonesia di bagian timur keberatan dengan isi pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 yang mengandung kata Syari'at Islam. Demi menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia, akhirnya pada keesokan harinya diputuskan untuk menghilangkan kalimat tersebut demi menyatukan seluruh warga negara Indonesia. Sehingga Pancasila yang dirumuskan pada 18 Agustus 1945 adalah rumusan Pancasila yang definitive.2.Masa RevolusiPancasila yang dirumuskan pada 18 Agustus 1945 adalah rumusan Pancasila yang definitif3.Masa Mempertahankan PancasilaPancasila mendapatkan perlawanan secara fisik atau kekerasan yang dimulai dari peristiwa Muso di Madiun tahun 1948 dan Islam radikal Kartosuwiryo tahun 1949 - 1963 kemudian disusul oleh pemberontakan - pemberontakan yang lain. Selain mendapatkan perlawanan secara fisik, Pancasila juga mendapatkan perlawanan secara ideologis dimana pada saat itu Belanda pada tahun 1949 mengakui kedaulatan Indonesia yang berbentuk RIS.

54.Masa Demokrasi TerpimpinIni terjadi pada kurun waktu 1959 hingga 1966. Penyelewengan pelaksanaan UUD 1945 membuat Pancasila dan UUD 1945 tidak lagi bercorak normatif.5.Masa Orde BaruMasa ini dimulai pada tahun 1966 dimana secara bertahap fungsi dan peran UUD 1945 dan Pancasila diterapkan dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Namun secara pelan dan pasti pada kenyataannya banyak penyelewengan dari pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila yang terbukti dari meningkkatnya jumlah koruptor sehingga pada akhirnya malah menjadikan Pancasila sebagai slogan omong kosong belaka.6.Masa ReformasiMasa reformasi dimulai sejak tahun 1998. Pada masa ini, Pancasila yang telah kehilangan daya pikatnya karena banyak diselewengkan pada masa order, mulai dikembalikan lagi seperti fungsi awalnya sehingga Pancasila mampu menjadi menjadi ideologi negara dan sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.yang secara teori mampu menjadi ideologi

Kedudukan Pancasila sebagai IdeologiPancasila Sebagai Dasar NegaraSecara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai dasar negara. Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.

6Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.Pancasila Sebagai Dasar

Negaratentunya memiliki fungsi yang sangat penting.Fungsi Pancasila Adalahsebagai berikut:Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.Perjanjian Luhurartinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).Sumber dari segala sumber tertib hukumartinya; bahwa segala peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila.Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.

Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan NegaraSetiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dengan kata lain Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup di segala bidang. Tingkah laku dan tindakan perbuatan setiap warga negara Indonesia harus dilandasi

7dari semua sila Pancasila, karena Pancasila adalah satu kesatuan dan tidak dapat dilepas-pisahkan dari yang satu dengan yang lain.Pancasila yang harus dihayati dan dijadikan pandangan hidup bangsa dan negara adalah Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dengan demikian jiwa beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua), jiwa berkebangsaan (sila ketiga), jiwa berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadaan sosial (sila kelima).

Pancasila sebagai Ideologi NegaraYang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi negara menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan kehidupannya.Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi dalam hal titik tolak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dijiwai oleh sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.Di dalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide-ide, gagasan-gagasan yang ingin dicapai bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila dijadikan Ideologi Bangsa.Ideologi Terbuka dan Ideologi TertutupIdeologi Terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka sedangkan ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup.

8Ciri khas Ideologi tertutup :a.ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.b.Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras.Ciri khas ideologi terbuka :a.Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.b.Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah.c.Tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri.d.Isinya tidak operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat peraturan perundangan.Jadi ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam menemukan dirinya, kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.

Pancasila sebagai Ideologi TerbukaPancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi :1.Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.2.Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

93.Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang.Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya asing masuk ke Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.

Pancasila sebagai Pemersatuan BangsaDalam kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam adat dan budaya, pada dasarnya setiap adat budaya telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila sehingga dapat dinyatakan berpancasila dalam adat budaya. Di samping itu, di dalam kehidupan beragamapun telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Setiap agama di Indonesia pada dasarnya mengajarkan berketuhanan, mengajarkan juga tentang kemanusiaan dan menumbuhkan rasa persatuan dan keadilan. Jadi semua bentuk agama apapun di Indonesia telah mengamalkan Pancasila sehingga dalam kehidupan beragama ada rasa persatuan dan saling menghormati antar umat beragama.Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam-macam suku pun bukan menjadi suatu pembeda bagi warga negara Indonesia, justru ini dijadikan nilai positif bagi Indonesia sebagai negara yang beragam suku dan budaya. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua adalah prinsip kuat bangsa Indonesia walaupun Indonesia adalah bangsa majemuk yang multi agama, multi bahasa, multi budaya dan multi ras.

10C.Pancasila sebagai Sumber Nilaia.PengertianNilaiPada kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apa yang baik, benar, bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrak dari norma. SedangkanNursal Luth dan Daniel Fernandes mengatakan bahwa nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku sosial dariorangyang memilikinilaiitu. Nilai bukanlah soal benar atau salah, tetapisoal di kehendaki atau tidak, disenangi atau tidak. Nilai merupakan kumpulansikapdanperasaan-perasaan yang selalu diperhatikan melalui perilaku oleh manusia.Daribeberapapengertiannilaidiatas,dapatdipahami bahwa nilai adalah kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan, masyarakat, bangsa dan Negara. Nietzche mengatakan nilai adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia. Nilai yang merupakan tujuan dari kehendak manusia yangbenarseringditatamenurutsusunan tingkatannya,dimulai daribawah, yaitu nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris (kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (social baik) dan yang paling aras adalah nilai religious (kesucian).

Macam-macam NilaiDalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam yaitu :1.Nilai logika adalah nilai benar salah.2.Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.3.Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakanmanusia.

11Menurut Prof. Dr. Notonegoro, pancasila dibedakan menjadi tiga, yaitu :1.Nilai Material adalah segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia baik jasmani maupun kebutuhan material ragawi manusia.2.Nilai Vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.3.Nilai Kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian dibagi menjadi empat macam, yaitu :a.Nilai Kebenaran, yang bersumber dari akal manusia.b.Nilai Kebaikan atau Nilai Moral, yang bersumber dari kehendak manusia.c.Nilai Keindahan atau Nilai Estetis, yang bersumber dari perasaan manusia.d.Nilai Religius, yang bersumber dari kepercayaan dan keyakinan manusia.Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasarmoral atau normadan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasilaitu merupakan nilai intrinsic yang sebenarnya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaranyang universal. Dengan demikian, tinjauan pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat danadilsehingganilai-nilaipancasilamemilikisifat objektif.Pancasila dirumuskan oleh para pendiri Negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar Negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara ada yang disebut sebagai nilai dasar,nilai instrumental dan nilai praktis.1.Nilai dasarAsas-asasyangkitaterimasebagaidalilyangkurang lebih mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural ataubudaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.122.Nilai instrumentalPelaksanaanumumnilai-nilaidasar,biasanyadalam wujud nilai social atau norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengankebutuhan tempat dan waktu.3.Nilai praktisNilaiyangsesungguhnyakitalaksanakandalam kenyataan. Nilai inimerupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak.Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilaiestetis, nilai sosial dannilai religiusataukegamaan. Ada lagi nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan RI.

Nilai dalam pengembangan Pancasila adalah sebagai berikut (15 butir)1)Ketuhanan Yang Maha Esaa.Percaya dan taqwa kepada Tuhan YMEb.Masing-masing atas dasarkemanusiaan yangberadabc.Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan YME2)Kemanusiaan yang Adil dan Beradaba.Tidak saling membedakan warna kulitb.Saling menghormatidengan bangsa lainc.Saling bekerja sama dengan bangsa laind.Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

133)Persatuan Indonesiaa.Menempatkanpersatuankepentinganbangsadan negara di atas kepentingan pribadi atau golonganb.Menetapkankeselamatanbangsadannegaradiatas kepentingan pribadiatau golonganc.Bangga berkebangsaan Indonesia. Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa4)Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilana.Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukan dan hak yang samab.Melaksanakankeputusanbersamadenganpenuh tanggung jawab dan itikad baikc.Mengambilkeputusanyangharussesuaidengannilai kebenaran dan keadilan5)Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesiaa.Adanyahakdankewajibanyangsamauntuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan bernegarab.Menjunjungtinggisifatdansuasanagotongroyong dengan rasa kekeluargaan dan penuh kegotongroyongan

14D.Implikasi Pancasila (Demokrasi)Kata paradigma berasal dari bahasa Inggris paradigm yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu. Pancasila adalah paradigma, sebab Pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan.Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya Pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemamfaatan hasil-hasil pembangunan nasional.Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.

Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan.

15Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

Pancasila sebagai paradigma dijabarkan dalam pembangunan sehingga proses dan hasil pembangunan sesuai dengan Pancasila. Misalnya :a)Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan itu tidak hanya mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis.b)Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani Ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata.c)Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleh mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat bangsa.d)Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan mereka.e)Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum keadilan sosial, yaitu mengutamakan mereka yang paling lemah untuk menghapuskan kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang timbul bukan akibat malasnya individu atau warga Negara, melainkan diakibatkan dengan adanya struktur-struktur sosial yang tidak adil.

16E.Konstitusi atau Undang-Undang Dasar

a.Arti Konstitusi atau Undang-Undang DasarKonstitusiatauUndang-undang Dasar(bahasa Latin:constitutio) yang berartimembentuk.Penggunaan istilah konstitusi secarakeseluruhanmemiliki artikeseluruhansistem ketatanegaran suatu negara yangberupa suatu kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur dalampemerintahan Negara.

b.Sifat UUD 1945

1)UUD 1945 bersifat supel (elastis),Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat itu terus berkembang dan dinamis. Negara Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus tetap menjaga supaya sistem Undang-Undang Dasar tidak ketinggalan zaman.

2)RigidMempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan yang lain, serta hanya dapat diubah dengan cara khusus dan istimewa.c.Tujuan UUD 1945Tujuan uud 1945 tertera pada pembukaan uud 1945 alinea ke-4I.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah IndonesiaII.Untuk memajukan kesejahteraan umum,III.Mencerdaskan kehidupan bangsa,IV.Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.17d.Penyimpangan dan Penyelewengan UUD 19451.Periode 1945-1949UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.2.Periode 1959-1966Terdapat sebagai penyimpangan UUD 1945:i.Presiden mengangkat Ketua dan Wakil ketua MPR / DPR dan MA serta wakil ketua DPA menjadi Menteri Negara.ii.MPRS menetapkan Soekarno menjadi presiden seumur hidup.iii.Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia.3.Periode 1966-1968Pemerintah menyatakan kembali menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen, namun dalam pelaksanaannya terjadi juga penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada presiden.

e.AmandemenAmandemen diambil dari bahasa Inggris yaitu "amendment". Amends artinya merubah, jadiAmendemenadalah proses perubahan resmidokumenresmi atau catatan tertentu,terhadap ketentuan dalam sebuah peraturan,terutama untuk memperbaikinya.1.Tujuan AmandemenAdapun tujuan dilakukannya perubahan UUD 1945 adalah sebagai berikut:a)Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasionalyang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.b)Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi manusia

18c)Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern melalui pembagian kekuasaan yang Iebih tegas, saling mengawasi dan mengimbangi (checks and balances) yang lebih ketat dan transparan dan pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman.d)Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara terhadap warga Negarae)Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara yang demokratis.f)Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara.

2.Perubahan Amandemen

Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak 4 kali. Keempat tahap amandemen tersebut adalah sebagai berikut:1. Amandemen pertama: dalam sidang umum MPR 19 Oktober 1999Amandemen pertama menyakut 5 persoalan pokok. Kelima persoalan itu meliputi:a)Perubahan tentang lembaga pemegang kekuasaan membuat undang-undangb)Perubahan tentang masa jabatan presidenc)Perubahan tentang hak prerogative presidend)Perubahan tentang fungsi menterie)Perubahan redaksionalInti perubahan : pergeseran kekuasaan presiden yang dipandang terlalu kuat (executive heavy).

192.Amandemen kedua: dalam sidang tahunan MPR 7-8 Agustus tahun 2000Amandemen kedua dilakukan terhadap 9 persoalan. Kesembilanpersoalan tersebutmeliputi pengaturan mengenai: -Wilayah Negara -Hak hak asasi manusia -DPR -Pemerintahan Daerah -Pertahan dan keamanan -Lambang Negara -Lagu kebangsaanInti perubahan: pemerintahan daerah, DPR dan kewenangannya, Hak Asasi Manusia, dan lambang Negara dan lagu kebangsaan.

3.Amandemen ketiga: dalam sidang tahunan MPR 1-9 November 2001. Amandemen ketiga berkenaan dengan 16 persoalan pokok. Persoalanitu meliputi:-Kedaulatan rakyat -Tugas MPR -Syarat syarat presiden dan wakil presiden -Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung -Pemberentian Presiden -Presiden berhalangan tetap -Kekosongan wakil presiden -Perjanjian internasional -Kementrian Negara -DPD -Pemilihan umun

20 -APBN,pajak dan keuangan Negara -Badan pemeriksa keuangan -Kekuasaan kehakiman dan Mahkamah Agung -Komisi yudisial -Mahkamah KonstitusiInti perubahan: bentuk dan kedaulatan Negara, kewenangan MPR,kepresidenan, impeachment, keuangan Negara, kekuasaan kehakiman4.Amandemen keempat: dalam siding tahunan MPR 1-11 Agustus 2002. Amandemen keempat berkenaan dengan 12 persoalan. Persoalantersebut adalah: -Komposisi keanggotaan MPR -Pemilu presiden dan wakil presiden-Presiden dan wakil presiden tidak dapat menjalankan kewajibandalam masa jabatansecara bersamaan -Dewan pertimbangan yang bertugas member nasihat presiden -Mata uang -Bank sentral -Badan badan lain dalam kekuasan kehakiman -Pendidikan -KebudayaanInti perubahan: DPD sebagai bagian MPR, penggantian presiden, pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD

21F.Sikap Selektif terhadap Pancasila

1.KETUHANAN YANG MAHA ESASikap positifa)Menjalankan ibadah secara taat sesuai kepercayaan yang dianut, karena Indonesia mengakui adanya lima agama dan menjunjung tinggi kepercayaan Ketuhanan bukan lagi dinamismeb)Selalu menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadahc)Memberikan kebebasan orang lain memeluk agama dan keyakinand)Tidak menghina pemeluk agama dan keyakinan orang laine)Tidak melakukan penistaan agama (melecehkan, merendahkan, dsb)f)Toleransi dalam kehidupan beragama

Sikap negatifa)Menganggap agama yang lain rendah, sehingga cenderung melecehkan, bahkan dalam skala ekstream menganggap agama lain kotor hanya agamanya sendiri yang suci dan agama lain layak untuk di singkirkanb)Hanya mau bergaul dengan orang yang seagamac)Memisahkan atau meminoritaskan orang yang berbeda kepercayaand)Menganggap sesat orang yang bereda keyakinane)Tidak mau menerima pemberian bentuk apapun dari orang yang berbeda agama

2.KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADABSikap positifa)Mengakui dan menghargai keberadaan orang lain, bermasyarakat secara adil tanpa membedakan golonganb)Menghargai harkat dan martabat manusia yang sederajat22c)Keluhuran budi, sopan santun dan susilad)Tata pergaulan dunia yang universal, ini sesuai dengan nilai kesetaraan artinya setiap manusia memiliki kesejahteraan, tanpa membedakan suku, ras dan agama

Sikap negatifa)Acuh terhadap tetangga yang kesusahan, menutup telinga dan tidak mau tahu urusan mereka yang kesusahan dan sentiasa bersombong dirib)Memilih-milih dalam bergaul, hanya mau bergau dan bermasyarakan dengan orang-orang yang dianggap sederajat sepangkat

3.PERSATUAN INDONESIASikap positifa)Saling ketergantungan satu sama lain, tolong menolong, bekerja sama dengan orang demi kesejahteraan bersamab)Menunjukkan kehidupan kebangsaan yang bebas, tidak memaksakan kehendakc)Cinta tanah air dan bangsa, menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan, tidak melakukan pemborosan, tidak merusak lingkungan, tidak mengambil hak orang lain (mencuri), ikut usaha pembelaan negara sesuai profesi masing-masingd)Pengakuan dan kebersamaan dalam keberagaman, tidak memaksakan agama lain, merasa senasib sepenanggungane)Keseimbangan antara kepentingan pribadi dan golongan, kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga orang lain

23Sikap negatifa)Hanya mementingkan suatu suku atau golongannya sendirib)Tidak memiliki rasa prihatin terhadap perpecahan bahkan menganggap acuh terhadap masalah atau konlfik yang sedang terjadi di Indonesiac)Meremehkan suku atau golongan lain dan menganggap dirinya yang paling benar serta pantas di sanjung

4.KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILANSikap positifa)Kedaulatan rakyat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lainb)Hikmah kebijaksanaan melalui pikiran yang sehat, memusyawarahkan kepentingan bersama dan tidak memihakc)Tanggung jawab berdasarkan hati nurani, ikhlas, dan amanah menjadi pejabat, pelayan publikd)Mufakat atas kehendak rakyat bersamae)Asas kekeluargaan dalam musyawarah, selalu musyawarah dalam menyelesaikan masalah, mengutamakan kepentingan bersama

Sikap negatifa)Otoriter dalam memimpin, selalu memandang buluh dan memihak terhadap suatu golonganb)Mementingkan kepentingan golongan atau pribadic)Pengambilan keputusan sepihak, tanpa membahas secara musyawarahd)Menganggap yang mayoritas yang memenangkan segalanya tanpa memandang pendapat golongan lain dan bersikap acuh

245.KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIASikap positifa)Perlakuan yang adil dalam berbagai kehidupan atau tidak diskriminasib)Menghilangkan politik dinasti (kekuasaan turun menurun; dari orang tua ke anaknya)c)Kamakmuran masyarakat yang berkeadilan, meratakan keadilan tanpa memandang status dan kepentingand)Keseimbangan yang adil dalam antara kehidpan pribadi dan masyarakate)Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan rohani, materi dan spiritual

Sikap negatifa)Membedakan fasilitas umum antara pejabat dan rakyat biasab)Keadilan hanya untuk golongan tertentu, dalam artian menindak suatu permasalahan selalu tebang pilih dan menguntungkan pihak yang seharusnya salahc)Membeda-bedakan perhatian antar suku

25

BAB IIIPENUTUP

Demikian atas makalah yang kami buat. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih sekali lagi kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.Atas segala kekeliruan dalam perangkaian kata-kata yang kami tulis, kami mohon maaf. Semoga makalah ini bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun sangat kami nantikan.

KESIMPULAN

Pancasila sebagai ideologi bangsa diharapkan mampu menjadi acuan bagi pembangunan nasional bagi kehidupan kesejahteraan masyarakatnya. Dan dengan pancasila sebagai ideologi terbuka diharapkan masyarakat mencerminkan nilai-nilai pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu menghindari penyelewengan-penyelewengan terhadap nilai-nilai pancasila yang menjadi sumber dari segala sumber hukum.

26

DAFTAR PUSTAKABuku paket pancasila dan kewarganegaraanhttp://sabynuzbunyw.blogspot.com/2012/10/fungsi-dan-kedudukan-pancasila.htmlhttp://mardoto.wordpress.com/2009/03/06/seri-002-mahasiswa-urgensi-pendidikan-kewarganegaraan-menurut-saya/, 31 Desember 2009http://fb-tgs.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-sumber-nilai.htmlSyahnakri (2009). Renungan Kebangsaan Dan Pancasila. From http://syahnakri.blogspot.com/2009/11/renungan-kebangsaan-dan-pancasila.html, 31 Desember 2009 http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/06/17/pancasila-sebagai-sumber-nilai/Sirnagalih (2009). Pancasila Adalah Jati Diri Bangsa. From http://id.sirnagalih.org/artikel/artikel-dari-guru/83-pancasila-adalah-jati-diri-bangsa-.html, 31 desember 2009

27