Latihan PKn.docx
-
Upload
mei-kurniawati-tahara -
Category
Documents
-
view
342 -
download
23
description
Transcript of Latihan PKn.docx
Latihan 4 PKn
1. Apa yang dimaksud dengan konstitusi?
2. Jelaskan latar belakang mengapa Negara memiliki koristitusi (UUD)?
3. Jelaskan apa fungsi rule of law?
4. Tuliskan prinsip-prinsip Rule of Law di Negara Indonesia?
5. Menurut kalangan bahwa hukum di Negara Indonesia sebenarnya sudah baik, tetapi
pengimplementasiannya yang tidak baik. Setujukah anda dengan pendapat tersebut?
6. Perhatikan: si A melihat si C borunan koruptor. Si A mau melaporkan si C ke pihak yang
berwajib, tetapi si A sudah tidak percaya dengan kinerja aparat lantaran banyak oknum aparat
yang diproses dan terkait masalah hukum. Jika Anda sebagai si A, apa yang anda akan
lakukan untuk menegakan hukum?
Jawab
1. Konstitusi adalah pembentukan suatu Negara atau menyusun dan menyatakan aturan
suatu Negara.
2. Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD’45) bermula dari janji Jepang untuk
memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dikemudian hari. Janji tersebut antara
lain berisi “sejak dari dahulu, sebelum pecahnya peperangan asia timur raya, Dai Nippon
sudah mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintah hindia
belanda. Tentara Dai Nippon serentak menggerakkan angkatan perangnya, baik di darat,
laut, maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan Belanda”.
Sejak saat itu Dai Nippon Teikoku memandang bangsa Indonesia sebagai saudara muda
serta membimbing bangsa Indonesia dengan giat dan tulus ikhlas di semua bidang,
sehingga diharapkan kelak bangsa Indonesia siap untuk berdiri sendiri sebagai bangsa
Asia Timur Raya. Namun janji hanyalah janji, penjajah tetaplah penjajah yang selalu
ingin lebih lama menindas dan menguras kekayaan bangsa Indonesia. Setelah Jepang
dipukul mundur oleh sekutu, Jepang tak lagi ingat akan janjinya. Setelah menyerah
tanpa syarat kepada sekutu, rakyat Indonesia lebih bebas dan leluasa untuk berbuat dan
tidak bergantung pada Jepang sampai saat kemerdekaan tiba.
Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi nampaknya tidak
bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus dirumuskan. Sehingga lengkaplah Indonesia
menjadi sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus 1945 atau sehari
setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan beberapa keputusan
sebagai berikut: Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannya
diambil dari rancangan undang-undang yang disusun oleh panitia perumus pada tanggal
22 Juni 1945; Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hampir
seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD tanggal 16 Juni
1945; Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno sebagai presiden
dan wakil ketua Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden; Pekerjaan presiden
untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang
kemudian menjadi komite Nasional
3. Fungsi Rule of Law adalah jaminan secara formal terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat
Indonesia dan juga “keadilan social”, sehingga diatur pada Pembukaan UUD 1945,
bersifat Map dan instruktif bagi penyelenggaraan Negara.
4. Prinsip-prinsip Rule of Law, yaitu
a. Negara Indonesia adatah Negara hukum (Pasal ayat 3)
b. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal. 24 ayat 1)
c. Segenap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
d. Dalam bab X A tentang hak asasi manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 28D ayat l)
e. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 C ayat 2)
5. Setuju
6. Tetap melaporkan si C ke penegak hukum.
Latihan 5
1. Tuliskan pengertian demokrasi?
2. Apa yang melatar belakangi lahirnya pemerintahan demokrasi
3. Tuliskan nilai-nilai demokrasi?
4. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi?
5. Jelaskan jenis-jenis demokrasi?
6. Jelaskan perbedaan demokrasi system parlementer dengan demokrasi system
presidensial?
7. Jelaskan dinamika pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
8. Jelaskan perbedaan pelaksanaan demokrasi pacasila di era orde lama, orde baru, dan
era reformasi?
9. Menurut anda, demokrasi apkah yang cocok untuk ditrepkan di Indonesia sebagai
negara majemuk?
10. Menurut anda apakah pemilu sudah tepat dikatakan sebagai sarana untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat?
11. Coba anda identifikasi kasus-kasus dari penyelenggaraan pemilihan umum
(pemilukada, pildes,dll)?
Jawab
1. Demokrasi adalah Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos
artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan
rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat
menenentukan.
2. Latar belakang lahirnya pemerintah demokrasi adalah
3. Nilai-nilai demokrasi, yaitu:
a. Kesadaran akan puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga
keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan
hak dan kewajiban setiap warga Negara.
b. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan
pada prinsip musyawarah prinsip mufakat, dan mementingkan kepentingan
masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan dalam demokrasi
membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan sikap tulus setiap
orang untuk beritikad baik.
c. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta
itikad baik. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh curiga kepada
masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi tidak berjalan dengan baik.
d. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi menuntut
kesediaan masyarakat untuk membenkan kritik yang membangun,
disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab untuk
kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.
e. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan
adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan dengan
tujuan dan berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala cara.
Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran akhlak menjadi
acuan dalam berbuat dan mencapal tujuan.
4. Prinsip-prinsip demokrasi, yaitu:
a. Adanya control atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah dalam
mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislative (DPR dan DPRD).
b. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik
apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan partisipasi tersebut
dilakukan dengan teliti dan jujur.Warga Negara diberi informasi pengetahuan
yang akurat dan dilakukan dengan jujur.
c. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu memberikan hak
pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan terbaik
sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih yaitu memberikan
kesempatan kepada setiap warga Negara untuk dipilih dalam menjalankan
amanat dari warga pemilihnya.
d. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi
membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat dengan
rasa aman.
e. Adanya kebebasan mengakses informasi. Dengan membutuhkan informasi
yang akurat, untuk itu setiap warga Negara harus mendapatkan akses
informasi yang memadai. Setiap keputusan pemerintah harus disosialisasikan
dan mendapatkan persetujuan DPR, serta menjadi kewajiban pemenntah untuk
memberikan inforrnasi yang benar.
f. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini
memberikan dorongan bagi warga Negara yang merasa lemah, dan untuk
memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat.
5. Jenis-jenis demokrasi, yaitu:
1. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat. Temiasuk jenis demokrasi
ini terdiri dari:
a) Demokrasi langsung. Rakyat secara langsung diikutsertakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
b) Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi ini
dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu.
Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
c) Demokrasi perwakilan dengan system pengawasan langsung dari rakyat
(referendum) yang dapat diklasifikasi; a) referendum wajib; b) referendum
tidak wajib; dan C) refendum fakultatif.
2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas. Jenis demokrasi ini dapat
diklasifikasi;
a) Demokrasl formal. Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara
hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang
politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonorni.
b) Demokrasi material. Demokrasi ini memandang manusia mempunyai
kesamaan dalam bidang sosial ekonomi, sehingga persamaan bidang politik
tidak menjadi prioritas. Demokrasi material dikembangkan di Negara sosialis-
komunis.
c) Demokrasi campuran. Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua
demokrasi tersebut Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan
seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
3. Demokrasi berdasarkan pninsip ideologi. Demokrasi diklasifikasikan:
a) Demokrasi liberal, yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu.
Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah
bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).
b) Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar. Demokrasi ini bertujuan
menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas.
Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
4. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan Negara,
dapat diklasifi kedalam;
a) Demokrasi system parementer; dengan ciri-ciri antara lain:
1. DPR lebih kuat dari pemerintah.
2. Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana menteri dan memimpin
kabinet dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.
3. Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota
parlemen.
4. Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan, biasanya
hanya berfungsi sebagal symbol Negara. Tugas kepala Negara sebagiari besar
bersifat serimonial seperti melantik kabinet dan duta besar sebagai panglima
tertinggi angkatan bersenjata (kehormatan).
5. Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat
meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerinta.
Jika mayoritas anggota parlemen menyetujui, maka pemerintah bubar, dan
kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara sampai
terbentuk pemerintahan baru hasil pemilu.
b) Demokrasi system presidensial. Ciri-cin pemerintahan yang menggunakan
System presidentil, adalah:
1. Negara dikepalai presiden.
2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih
dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan perwakilan.
3. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
4. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada presiden.
Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga
Negara, dan tidak dapat saling membubarkan.
6. Perbedaan demokrasi system parlementer dengan system presidensial adalah Sistem
pemerintaha presidensial adalah sebagai berikut:1. penyelenggara negara berada
ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu
dewan majelis; 2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet
bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau
legislatif; 3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan
presiden tidak dipilih oleh parlemen; 4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen
seperti dalam sistem parlementer; 5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan
sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat; 6. Presiden tidak
berada dibawah pengawasan langsung parlemen. Dalam sistem pemerintahan
parlementer, dengan beberapa ciri utama: Pertama, ada dua kelembagaan eksekutif,
yaitu eksekutif yang menjalankan dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pemerintahan, dan eksekutif yang tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas
penyelenggaraan pemerintahan. Eksekutif pertama ada di tangan kabinet atau dewan
menteri sedangkan eksekutif kedua ada di tangan kepala negara, yaitu raja bagi negara
yang berbentuk kerajaan dan presiden bagi negara yang berbentuk republik.
7. Dinamika pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaitu
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa tidaklah sama mengingat
undang-undang dasar yang berlaku pun berganti-ganti. Pergantian Undang-Undang
Dasar menyebabkan pergantian sistem pemerintahan. Untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Kita perlu menengok ke sejarah perkembangan
sistem demokrasi di Indonesia, periode 1945-1949. Pada masa periode ini berlaku
sistem demokrasi Pancasila dengan kabinet presidential, dan pada tahun itu juga
pemerintah mengeluarkan maklumat dan mengakibatkan sistem demokrasi diganti
dengan demokrasi liberal dengan kabinet parlementer. Pada tahun 1949-1950, lahirlah
Negara RIS dengan konsep demokrasi liberal yang masih berlaku. Memasuki periode
tahun 1950-1959 pemerintah Indonesia melaksanakan pemerintahan dengan sistem
yang belum mengalami perubahan yakni demokrasi liberal dengan kabinet parlementer
ala Eropa barat, khususnya Belanda. Di awal tahun 1959-1966 pemerintah Indonesia
melaksanakan demokrasi terpimpin, akan tetapi karena adanya penafsiran yang salah
terhadap demokrasi terpimpin, terjadi berbagai penyimpangan terhadap UUD 1945.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain MPRS dan DPR tunduk kepada
presiden, pengkatan presiden seumur hidup, terjadinya pembelokan politik luar negeri
yang bebas dan aktif ke arah politik yang condong ke komunis. Pada periode 1966
lahirlah orde baru yang ingin melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Secara ideologi dan konstitutional asas demokrasi mencerminkan wajah
demokrasi Indonesia yang bersumber tata nilai sosial budaya bangsa.
8. Perbedaan demokrasi pancasila di era Orde lama, Orde Baru, dan Reformasi, yaitu
Pada masa orde lama Kedaulatan Rakyat disalurkan melalui sistem banyak partai
dengan varian partai pemerintahan dan partai oposisi. Stabilitas negara sukar dicapai
sebab parlementer dapat menjatuhkan cabinet jika partai oposisis dalam parlemen itu
kuat. Kabinet tidak berumur panjang dan akibatnya banyak program pemerintah
terbengkalai dan menimbulkan banyak masalah. Dalam era orde lama, pelaksanaan
demokrasi di Indonesia terbagi atas 3 periode yaitu periode 1945-1949 (demokrasi
dalam pemerintahan masa revolusi kemerdekaan), periode 1950-1959 (Demokrasi
Parlementer), dan periode 1959-1965 (demokrasi terpimpin).
Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966
yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai pengganti
masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan
TNI-AD sebagai kekuatan utama. Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai
perbedaan, yaitu dilaksanakan pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas,
dan rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat
II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas
menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Kekuasaan Orde Baru
sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan Indonesia tidak mengamalkan nilai-nilai
demokrasi. Praktik kenegaraan Orde Baru dijangkiti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan
mendasarkan pada UUD 1945 yang telah diamandemen oleh MPR. Dengan
penyempurnaan pelaksanaannya, meningkatkan peran lembaga-lembaga negara
dengan menegakkan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada
prinsip pemisahan kekuasaan, (check and balance system ) yang jelas antar lembaga-
lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif tidak ada kekuasaan berlebih pada salah
satu lembaga.
9. Demokrasi Pancasila
10. Sudah mewujudkan kedaulatan rakyat.
11. Kasus penyelenggaraan Pemilu, antara lain:
- kasus money politik,
- kecurangan dalam proses pemungutan suara
- memanipulasi dokumen,
- pelanggaran dalam penetapan hasil pemilu, dan
- memanipulasi persyaratan dukungan.
Latihan 6
1. Tuliskan pengertian dan ruang lingkup HAM?
2. Uraikan perkembangan pemikiran HAM?
3. Tugas Anda, silahkan carl contoh-contoh kasus jenis pelanggaran\
a. Pelanggaran HAM ringan?
b. Pelanggaran HAM sedang?
c. Pelanggaran HAM berat?
4. Tuliskan Lembaga penegak HAM dan apa tugasnya masing-masing?
5. Apa sebaiknya yang perlu dilakukan manusia, Negara, pemerintah agar tidak terjadi
pelanggaran HAM?
6. Tuliskan system nilai yang melandasi HAM?
7. Uraikan landasan-landasan HAM?
8. Jika Negara Indonesia dicap sebagai Negara yang banyak melanggar HAM, bagaimana
sikap anda?
9. Tuliskan HAM yang terdapat dalam UU No. 39 Tahun 1999?
Jawab
1. HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Ruang lingkup HAM meliputi : (1) hak social
politik (hak alamiah) yang dibawa oleh manusia sejak ia dilahirkan, cotohnya : hak
hidup, hak milik, dan hak untuk mengusahakan kebahagiaan, (2) hak social ekonomi
sosial budaya yaitu hak yang diperoleh manusia dari masyarakatnya contohnya: hak
mendapatkan pekerjaan, hak menerima upah yang layak, hak berserikat atau
berorganisasi, hak mengemukakan pendapat (lisan dan tulisan), hak mendapatkan
pendidikan, dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan. Hak ini bersifat menumental.
2. Uraian perkembangan pemikiran HAM, yaitu:
a. Perkembangan Pemikiran HAM didunia
1. Magna Charter (piagam agung 1215). Berisi perlakuan adil, hukuman pertanggung
jawaban, dan penegakan hak dan keadilan bagi rakyat
2. Bill Of Rights (UU Hak 1689) rakyat inggris menuntut agara rakyat diperlakukan
sama dimuka hukum, sehingga tercapai keadilan.
3. Declaration Des Droit de L’homme et du Citoyen (dekalrasi HAM dan warganegara
Prancis) berisi pernyataan bahwa “manusia dilahirkan merdeka, hak milik dianggap
suci dan tidak boleh diganggu gugat, proses penengkapan dan penahanan harus
disertai dengan surat izin.
4. Bill Of Raights (UU Hak Virginia 1789). Hak Virginia sebagaiman telah dimasukkan
kedalam UUD Amerika Serikat 1791
5. Declaration Of Raights PBB. Lahir 12 desember 1948 Dijenewa yang merupakan
kesepakatan seluruh anggota PBB. Isinya mencakup 20 hak yang diperoleh manusia
seperti hak hidup, kebebasan, dan keamanan pribadi, hak atas benda dan lain-lain.
6. Piagam Atlantic Charter. Pagam ini merupakan kesepakatan antara F.D Roosevelt dan
Churchil pada tanggal 14 agustus 1941. Dalam pidatonya ditunjukkan kepada semua
manusia didunia pada bualan juli 1940, F.D Roosevelt menyebutkan lima kebebasan
dasar manusia, yakni:
a. Freedom from fear (bebas dari rasa)
b. Freedom of religion (bebas memeluk agama)
c. Freedom of expression (bebas menyatakan pendapat)
d. Freedom of information (bebas dalam hal pemberitaan)
e. Freedom from want (bebas dari kekurangan/ kemeleratan)
b. Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia
1) periode sebelum kemerdekaan Indonesia (1908-1945)
pemikiran HAM sebelum kerdekaan dipelopori oleh organisasi pergerakan seperti :
Budi Utomo, PI, SI, IP, PNI, dan organisasi pendidikan Indonesia.(hak kebebasan
berserikat dan mengeluarkan pendapat, menemukan nasib sendiri, bebas dari
diskriminasi ras rasial,hak social, perlakuan yang sama).
2) periode sesudah kemerdekaan Indonesia (1945-sekarang):
a. Periode 1945- 1950. Hak untuk merdeka, kebebasan untuk berserikat melalui
organisasi politik.
b. Periode 1950-1966. Hak semangat kebebasan demokrasi liberal yang berintikan
kebebasan individu.
c. 1959-1966 . Pembatasan yang ketat oleh kekuasaan terhadap hak sipil dan hak politik
warga negara.
d. Periode 1966 -1998. Kurun waktu 1967 pemerintah berusaha melindungi kebebasan
dasar manusia, tetapi kurun waktu 1970-1980 pemerintah melakukan pemasukan
HAM dengan sikap defensisme,represif. Tahun 1990an, sudah dibentuk lembaga
penegakkan HAM (komnas HAM)
e. Periode 1998-sekarang. HAM mendapat perhatian yang resmi dari pemerintah dengan
melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan menetapkan UU
No.39/1999.
3. Kasus pelanggaran HAM
a) Pelanggaran HAM ringan : Nenek yg dituduh mencuri biji kakao dimana harus
menjalani tahanan hanya karena beberapa biji kakao.
b) Pelanggaran HAM sedang : Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa.
c) Pelanggaran HAM berat : Kasus Semanggi dimana beberapa mahasiswa ditembaki
oleh polisi dari jarak jauh dengan senjata sniper , beberapa diantaranya meninggal
dunia.
4. Lembaga-lembaga penegak HAM, antara lain:
a. Komnas HAM, adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat dengan
lembaga Negara Iainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan media& hak asasi manusia.
b. Pengadilan Hak Asasi Manusia. Menurut pasal 104 UU HAM, untuk mengadili
pelanggaran HAM yang berat dibentuk pengadilan HAM di Iingkungan peradilan
umum, yaltu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi. Proses pengadilan berjalan
sesuai fungsi badan peradilan.
c. Partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM diatur dalam pasal 100-103 UU HAM.
5. Sebaiknya lembaga-lembaga HAM harus bekerja lebih keras dalam menangani kasus-
kasus pelanggaran HAM dan pemerintah harus memberikan pemahaman secara
mendetail tentang HAM baik itu di kalangan sipil maupun mliter.
6. System nilai yang melandasi HAM, yaitu:
a) Nilai Universal: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilal keadilan.
b) Nilai Lokal: ketuhanan YME, kemanusiaan yg adil dan beradab, parsatuan
Indonesia, kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat .... , keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
7. Landasan-landasan HAM, yaitu:
1. Landasan filosofis HAM
Pemikiran manusia yang secara mendalam (tidak hanya sekedar berpikir) dengan ciri:
a). bersifat obyektif,
b). bersifat radikal(radix= akar);
c) berfikir bebas (bebas dari prasangka); dan
d) berpikir komperhensif (melihat semua tidak parsial).
Landasan filosofis HAM adalah pemahaman dan pelaksanaan HAM dikembangkan
dan dijiwai oleh system filsafat hidup yang merupakan pokok kaedah negara yang
fundamental.
2. Landasan ideologis HAM
Pemahaman dan pelaksanaan HAM dijiwai dengan siste idea yang memandang
manusia gdalam kedudukanharkat dan martabat serta derajat yang tinggi ,(ide
individu, ide kelompok,ide kebersamaan.) HAM tidak lagi diterjemahkan sebagai
kebebasan indifidu atau kebabasan kolektif tetapi kebebasasan yang dapat
dipertanggung jawabkan kepada sesame manusia, Tuhan, masyarakat dan negara.
3. Landasan yuridis konstitusuonal HAM
Pemahaman dan pelaksanaan HAM bersesuaian dengan semangat dan jiwa hokum
dan peraturan perundangan.secara hierarkis, peraturan per-undang undangan yang
berlaku di Indonesia (UU No. 10 Tahun 2004), sbb :
1. UUD NRI 1945
2. UU/ PERPU
3. Perturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah
4. Landasan Moral
Pemahaman dan pelaksanaan HAM bersesuaian / dilandasi dengan perilaku atau
system moral dan norma dalam masyarakat, sehingga apabila terjadi pelanggaran
HAM yang dilakukan seseorang / kelompok orang yang melakukan sanksi moral.
System moral / norma yang melandasi HAM, yaitu: (a) kesusilaan. (b). kesopanan (c).
agama. (d).hukum.
5. Landasan sosio- cultural
Pemahaman dan untuk mewujudkan pelaksanaan HAM perlu memperhatikan
system social budaya yang berlaku dalam masyarakat. (system social yang berlaku,
system nilai dan norma, sikap social dan budaya individu, system kepercayaan yang
di junjung tinggi masyarakat pranata-pranata social, adat istiadat suatu
masyarakat).
HAM semata- mata tidak hanya di dasarkan atas hokum dan UU saja, akan tetapi
harus juga memperhatikan rasa keadilan dalam masyarakat. (perlakuan akan
menimbulkan perasaan yang menyakitkan di kalangan masyarakat)
6. Landasan Reilgius
Menurut Van Peursen (1981) masyarakat tumbuh melalui tiga tahap: mitis, ontologi,
dan fungsional. (mitis= sistem kepercayaan, magi, motos-tidak memuaskan manusia-,
manusia berpikir rasional berdasarkan metode ilmiah ”ontologis ” tidak mencapai
kepuasan batin/ohani (lepas jauh dari kehidupan spritual), manusia mencari aspek lain
dengan penyerahan diri (fungsional) kepada Tuhan.
Pemahaman HAM sangat dipengaruhi oleh sistem nilai religius. HAM yang
bertentangan dan tidak sesuai degan ajaran agama yg dianut akan merendahkan
derajat dan martabat manusia di hadapan Tuhan, semesta alam, dan sesama manusia.
HAM adalah anugrah Tuhan. Menegakkan HAM berarti meningkatkan keimanan dan
taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
8. Sikap saya adalah
9. Hak-hak yang tercantum dalam UU JNo.39 Tahun 1999 amat banyak, namun dapat
dikelompokan 10 bagian besar, yaitu:
1. Hak untuk hidup (Pasal 9). Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan
hidup, meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
sejahter lahir batin.
2. Hak berkeluarga dan rnelanjutkan keturunan (Pasal 10). Setiap orang berhak untuk
membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah atas
kehendak yang bebas.
3. Hak mengembangkan diri (Pasal 11). Setiap orang berhak untuk memperjuangkan
hak pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negara.
4. Hak memperoleh keadilan (Pasal 17 - 19). Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak
untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan perrnohonan, pengaduan, dan
gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata maupun administrasi serta diadili
melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara
yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk
memperoleh putusan yang adil dan benar.
5. Hak atas kebebasan pribadi (20-27). Setiap orang bebas untuk memilih dan
mempunyai keyakinan politik, mengeluarkan pendapat dimuka umum, memeluk
agama masing-masing, tidak boleh diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa
diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah Republik
Indonesia.
6. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35). Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa arnan dan tentram serta
perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
7. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42).Setiap orang berhak mempunyai milik, baik
sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi mengembangkan dirinya,
bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta mendapatkan
jaminan sosial yang dibutuhkan, berhak alas pekerjaan, kehidupan yang layak dan
berhak mendirikan serikat pekerja demi melindungi dan memperjuangkan
kehidupannya.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44). Setiap warga negara berhak taut
serta dalam pemerintahan dengan Iangsung atau perantaraan wakil yang dipilih
secara bebas dan dapat dlangkat dalam setiap jabatan pemerintahan.
9. Hak wanita (Pasal 45—51). Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat
dalam jabatan, profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan
perundang-undangan. Disamping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus
dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.
10. Hak anak (Pasal 52-66). Setiap anak berhak alas perlindungan oleh orang Iua,
keluarga, masyarakat dan negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam
rangka mengembangkan din dan tidak dirampas kebebasannya secara melawan
hukum.
Latihan 7
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara? Apa perbedaannya dengan rakyat, dan
penduduk?
2. Tugas anda, cari definisi warga Negara Indonesia menurut UU No.12 Tahun 2006?
3. Jelaskan asas kewarganegaraan di Indonesia?
4. Jika ada seorang anak warga Negara asing lahir di Indonesia tetepi tidak diketahui kedua
orang tuanya, apakah anak tersebut dapat dikatakan sebagai warga Negara indonesia?
Diskusikan dengan teman anda!
5. Tuliskan syarat-syarat untuk menjadi warga Negara Indonesia?
6. Mengapa orang Indonesia tidak dituntut lagi persyaratan untuk menjadi warga Negara
Indonesia?
7. Tuliskan hak warga Negara Indonesia? Apa pula kewajiban warga Negara Indonesia?
Apa kewajiban Negara pemerintah terhadap warga negara?
8. Jika anda dikatakan sebagai warganegara yang bertanggung jawab, bagaimana
karakteristik anda?
Jawab
1. Pasal 1 UU No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dikatakan
‘warga negara’ adalah “warga suatu Negara yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan”. Sedangkan pengertian warga Negara Indonesia dirumuskan dalam
pasal 4 huruf a s/d huruf m UU No.12 Tahun 2008. Dalam pasal 4 huruf a disebutkan
bahwa warga Negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan danlatau berdasarkan perfanjian Pemerintah Republik Indonesia
dengan Negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara
Indonesia.
Perbedaan rakyat dan penduduk adalah Penduduk ialah warga negara Indonesia dan
orang asing yang betempat tinggal di Indonesia (Pasal 26 ayat (2) UIJD 1945). “Rakyat”,
menurut Kamus Baru Bahasa Indonesia, adalah “orang-orang yang bernaung dibawah
pemerintah tertentu”
2. Warga negara Indonesia berdasarkan UU No 12 tahun 2006 pasal 4:
a. orang orang bangsa indonesia dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang undang sebagai warga negara.
b. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi
warga negara Indonesia.
c. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu
warga negara indonesia
d. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu asing
e. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah asing dan ibu warga negara indonesia
f. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu warga negara indonesia
dan ayah tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum warga negara asal ayahnya
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak itu.
g. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia
h. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu seorang warga negara asing
yang diakui oleh seorang ayah warganegara indonesia sebagai anaknya dan
pengakuan tersebut dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun dan atau tidak
kawin.
i. Anak yang lahir di wilayah negara Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya
j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya
tidak diketahui
k. Anak yang lahir di wilayah negara RI dari seorang warga negara Indonesia yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
l. Anak dari seseorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah dan ibu meninggal dunia sebelum
mengucapkan atau menyatakan janji setia.
3. Dalam UU No.12 tahun 2006 dikenal asas kewarganegaraan sebagai berikut:
a. Asas Kelahiran (ius soli)
Ius Soil berasai dari bahasa latin; his berarti hukurn atau pedoman, sedangkan soil
berasal dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah. Jadi ius soil adalah
penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran
sesorang. Jadi, sesorang dapat menjadi warga Negara di mana ia dilahirkan, contoh
Jepang dan Amerika Serikat.
b. Asas Keturunan (ius sanguinis)
lus Sangulnis juga berasai dari bahasa latin, ius berarti hukum atau pedoman,
sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti darah atau keturunan. Jadi, ius
sanguinis adalah asas kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas
ini menetapkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu negara, apabila orang
tuanya adalah warga Negara suatu Negara, sebagai contoh sesorang yang lahir di
indonesia, namun orang tuanya berkewarganegaraan asing, maka Ia mendapatkan
status kewarganegaraan dart orang tuanya.
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas ini adalah asas yang menentukan suatu kewarganegaraan bagi setiap orang.
Setiap orang tidak dapat menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu.
d. Asas Kewarganegaraan Terbatas
Asas ini adalah asas yang rnenentukan kewarganegaraan ganda (lebih dari satu
kewarganegaraan) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU
Nomor 12 Tahun 2006, pada saat anak telah mencapai 18 tahun, maka harus
menentukan salah satu kewarganegaraannya.
4. Anak tersebut bisa saja memilih kewarganegaraan Indonesia karena dia lahir di
Indonesia.
5. Syarat-syarat warga Negara Indonesia, yaitu:
a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin.
b. Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraan telah tinggal di Negara RI
paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Dapat berbahas Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan UUD Negara
RI tahun 1945.
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara I tahun atau lebih.
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi kewarganegaraan
ganda.
g. Mempunyai pekerjaan atau penghasilan tetap
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
6. Karena sudah memnuhi persyaratan sebgai warga Negara.
7. Hak-hak warga negara menurut Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandem, antara lain
ialah:
1. Hak atas kedudukan yang sama dalam hukurn dan pemerintahan (pasal 27(1))
2. Hak atas memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27(2))
3. Hak atas pembelaan negara (pasal 27 (3))
4. Hak kebebasan berserikat dan berkurnpul mengeluarkan pendapat atau pikiran
dengan lisan atau tulisan (pasal 28)
5. Hak kernerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut
agama dan kepercayaannya itu (pasal 29 (2))
6. Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 (1))
7. Hak memperoleh pendidikan (pasal 31(1))
Kewajiban setiap warga negara Indonesia antara lain ialah:
1. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
2. Ikut serta dalam bela negara (pasal 27 ayat 3).
3. Ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).
4. Mengikuti pendidikan dasar dan penierlntah wajib memblayalnya (pasal 31(2)).
Kewajiban Negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam tujuan Negara
dalam pembukaan UUD 1945 (point a,b,c,d) dan kewajiban Negara menurut UU serta
UUD meliputi:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
e. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan
kepercayaannya.
f. Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar.
g. Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu system
pendidikan nasional.
h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-Icurangnya 20 % dad
anggaran belanja Negara dan belanja daerah.
i. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nhlai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
j. Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nhlai-
nilai budayanya.
k. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan
nasional.
l. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi Negara dan menguasai
hidup orang banyak.
m. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.
o. Negara mengembangkan system jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
8. Karakter warga Negara Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab. Sifat ini adalah sikap dan perilaku sopan
santun, ramah tamah, dan melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Bersikap kritis. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
yang valid (sah) serta argumentasi yang akurat.
c. Melakukan diskusi dan dialog. Sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam
menyelasaikan masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi
dan dialog untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang
dihadapi.
d. Bersikap terbuka. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transparan serta terbuka,
sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia.
e. Rasional. Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdsarkan rasio atau akal
pikiran yang sehat.
f. Adil. Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan.
g. Jujur. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah
dan akurat.
Latihan 8
1. Jelaskan secara singkat latar belakang wawasan nasional suatu bangsa!
Bagaimanakah proses terbentuknya!
2. Diskusikan dengan teman-teman anda tentang latar belakang lahimya konsepsi wawasan
nusantara !
3. Jelaskan pengertian secara etimologi geopolitik!
4. Jelaskan mengapa geopolitik diwujudkan sebagal penggunaan kekuatan suatu negara!
5. Apa yang hendak diperjuangkan Indonesia dengan konsep wawasan nusantara sebagai
wawasan kewilayahan?
6. Jelaskan unsur dasar wawasan nusantara? Apa yang menjadi tujuan wawasan nusantara?
Jawab
1. Latar belakang wawasan nasional suatu bangsa adalah dalam menentukan, membina, dan
mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan
dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan Nasional
Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang
berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.
2. Latar belakang lahirnya konsepsi wawasan nusantara, yaitu:
Falsafah Pancasila
1. Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai
tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Aspek Kewilayahan Nusantara; Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang
perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan
suku bangsa.
Aspek Sosial Budaya; Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing
memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga
tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung
potensi konflik yang besar.
Aspek Kesejarahan; Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional
Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya
perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan
kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat
persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini
harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan
Indonesia.
3. Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang
menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai
ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah
geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
4. Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara
masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi
yang sejajar di antara negara-negara raksasa.
5. Yang hendak diperjuangkan adalah wilayah, sumber daya alam, lokasi fiscal yang
mempengaruhi politik di Indonesia.
6. Unsur dasar wawasan nusantara, yaitu:
a. Wadah (Contour). Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk
dengan aneka ragam budaya. Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
bagi kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah
dalam kehidupan bemasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur
b. Isi (Content). Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD I945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat rnaupun cita-cita dan tujuan nasional seperti
tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan
dalam keb-hinekaan dalam kehidupan nasional . Isi menyangkut dua hal yang
esensial, yaitu:
1. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional.
2. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
c. Tata laku (Conduct). Tata laku merupakan basil interaksi antara wadah dan isi, yang
terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
sernangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku
lahiriah tercerrnin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa
Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan
cinta kepada bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan nasonalisme yang tinggi
dalam semua aspek kehidupan nasional.
Tujuan wawasan nusantara tidak boleh menyimpang dari tujuan nasional. Jika tujuan
nasional secara singkat adalah “masyarakat adil dan makmur”, maka tujuan wawasan
nusantara adalah mewujudkan kesejahteraan serta ketentraman bagi bangsa Indonesia, pun
juga ikut serta mewujudkan kebahagiaan serta perdamaian bagi seluruh uniat manusia di
dunia. Maka secara khusus tujuan wawasan nusantara meliputi tujuan yang diarahkan ke
dalam dan tujuan yang diarahkan ke luar. Ke dalam wawasan nusantara bertujuan untuk
mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.
7. Latihan 9
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan geostrategi Indonesia!
2. Jelaskan pengertian secara etimologi geostrategi!
3. Diskusikan dengan teman-teman anda tentang latar belakang lahimya konsepsi
ketahanan nasional !
4. Jelaskan pengertian secara etimologi geopolitik!
5. Jelaskan wajah ketahanan nasional Indonesia!
6. Jelaskan aspek asta gatra kehidupan nasional !
7. Jelaskan panca gatra dari aspek sosial kemasyarakatan!
Jawab
1. Geostrategic adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara
Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai
tujuan nasional bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana
merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,
aman dan sejahtera.
2. Secara etimologi Geostrategi berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “strategi”. Maka,
Membicarakan pengertian geostrategi, tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan strategi. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Jadi geostrategic
merupakan Sua tu s t ra teg i memanfaa tkan kondis i geograf i Negara
da lam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional
(pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
3. Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di
Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an
pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD sekarang SESKOAD (Sunardi,
1997). Masa itu addalah sedang meluasnya pengaruh komunisme seperti Laos,
Vietnam dan sebagainya yang meluas sampai ke Indonesia. Dalam pemikiran
Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konsep tual berupa ditemukannya
unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupa ideologi politik, dari tinggalnya
konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep
kekuatan.
4. Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti
bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan
(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Sebagai acuan
bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatu bangsa.
5. Wajah ketahanan nasional berupa Kondisi, Doktrin dan
Metode.
1. Sebagai Kondisi. Sebagai Kondisi, ketahanan nasional merupakan totalitas
segenap aspek kehidupan bangsa yang didasarkan atas nilai persatuan dan kesatuan
wawasan nusantara untuk mewujudkan “daya tangkal”, daya kekebalan, daya kena
dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat menjamin kelangsungan
hidup bangsa, tujuan dan cita-cita nasional. Jadi kondisi yang diciptakan
mengandurig spektrum : Daya Kekebalan, Daya Tangkal, Daya Kena.
2. Sebagai Doktrin. Sebagai Doktrin, ketahanan nasional adalah cara terbaik yang
ada, guna mengimplementasikan pendekatan kesejahteraan dan keamanan yang
diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia dan dijadikan pedoman dalam
mernenuhi tuntutan perkembangan lingkungan, perkembangan bangsa demi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
3. Sebagai Metode. Ketahanan nasional adalah metode yang berwujud integresi aspek
fisik dan sosial guna memecahkan permasalahan-permasalahan nasional dalam
perkembangan bangsa dan untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sebagai
metode pemecahan masalah bangsa, maka ketahanan nasional menjelaskan: (1)
Kondisi kehidupan nasional suatu waktu. (2) Memprediksi kehidupan nasional
pada waktu yang datang berdasarkan kondisi suatu waktu di atas. (3)
Mengendalikan kehidupan nasional agar diwaktu yang akan datang mempunyal
kondisi sebagaimana telah digariskan atau ditetapkan.
6. Aspek asta gastra kehidupan nasional, yaitu:
1. Aspek Alamiah.
Aspek alamiah terdiri dari 3 aspek sehingga disebut Tri Gatra, yaitu:
a. Posisi dan lokasi geografi negara.
Bahwa bentuk dan lokasi geografis suatu negara sangat mempengaruhi
kehidupan bangsa yang mendalaminya dalam penyelenggaraan dan pengaturan
kesejahteraan dan keamanan. Negara kepulauan dalam membina ketahanan
nasionalnya harus lebih banyak memanfaatkan potensi lautnya dan negara pulau
akan lebih banyak memanfaatkan potensi daratnya. Posisi dan lokasi sangat
menentukan peranan negara tersebut dalam percaturan lalu-lintas dunia, sehingga
juga akan menghadapi berbeda-berda bentuk-bentuk ancaman yang dihadapi.
Oleh karena itu letak posisi dan kondisi geografi suatu negara akan berpengaruh
terhadap ketahanan nasional negara tersebut.
b. Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Pertambahan
penduduk harus diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja dan peningkatan
keterampilan keija agar kapasitas produksi meningkat, sebab bila tidak, maka
akan menambah pengangguran dengan segala dampaknya akan dapat
melemahkan kelahanan nasional.
c. Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat dl bumi, di
laut dan di udara dalam wilayah suatu negara dan distrlbunya tidak merata dan
tidak teratur, sehingga ada negara yang kaya dan negara yang rniskin akan
kekayaan alamnya. Oleh karena itu perlu dibina kesadaran nasional untuk
memanfaatkan kekayaan alam yang sebaik-baiknya, sehingga tercapal niiai guna
yang maksimai bagi kesejahteraan rakyat dan keamanan nasional.
2. Aspek Sosial Kemasyarakatan
Aspek sosial meliputi 5 aspek dan disebut dengan Panca Gatra, yaitu:
a. Gatra Ideologi
Ideologi suatu bangsa akan berperan sebagai pedoman bangsa tersebut dalam
mengisi kemerdekaannya untuk mencapai tujuan nasional. Semakin akurat
rangkaian nilai dan ideologi den semakin baik pelaksanaannya maka semakin
tinggi tingkat ketahanan naslonal di bidang ideologi.
b. Gatra Politik
Politik diartikan sebagai azas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
ketahanan politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara
rnasukan dan keluaran berdasarkan Pancaslia yang merupakan pencerminan dart
demokrasi Pancasila.
c. Gatra Ekonomi
Keadaan perekonomian suatu negara, adalah pencerminan dan kesimbangan atau
keselarasan antara faktor produksi dan distribusi hasil produksi. Upaya
peningkatan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi
(barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa)
secara merata keseluruh wilayah negara. Ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan terhadap kelangsungan ekonorni pada hakekatnya ditujukan kepada
faktor produksi dan pengolahannya.
d. Gatra Sosial budaya
Bagi bangsa Indonesia, pembinaan sosial budaya berarti membina kernantapan
kehidupan organisasi sosial masyarakat dan perkembangan kebudayaan
berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu peningkatan ketahanan nasional di bidang
sosial budaya berarti meningkatkan pernbinaan kemasyarkatan dan kebudayaan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 agar dapat menangkal berbagai bentuk
norma sosial dan budaya yang tidak sesual dengan Pancasila dan UUD1945.
e. Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan TNI sebagal intinya
dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara serta hasil
perjuangannya. Upaya meningkatkan ketahanan nasional Hankam adalah
peningkatan partisipasi selurub rakyat dan seluruh kekuatan nasional sesual
fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara.
Kehidupan nasional tersebut merupakan gabungan dari trigatra dan pancagatra rnaka
disebut Asta Gatra. Antara gatra-gatra itu terdapat hubungan timbal balik (korefasi)
dan saling ketergantungan (interdependensi) antara satu dengan yang lain nya.
7. Panca gatra dari aspek politik adalah sebagai berikut:
a. Gatra Ideologi
Ideologi suatu bangsa akan berperan sebagai pedoman bangsa tersebut dalam
mengisi kemerdekaannya untuk mencapai tujuan nasional. Semakin akurat
rangkaian nilai dan ideologi den semakin baik pelaksanaannya maka semakin tinggi
tlngkat ketahanan naslonal di bidang ideologi.
b. Gatra Politik
Politik diartikan sebagai azas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
ketahanan politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara
rnasukan dan keluaran berdasarkan Pancaslia yang merupakan pencerminan dart
demokrasi Pancasila.
c. Gatra Ekonomi
Keadaan perekonomian suatu negara, adalah pencerminan dan kesimbangan atau
keselarasan antara faktor produksi dan distribusi hasil produksi. Upaya peningkatan
ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan
jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata
keseluruh wilayah negara. Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap
kelangsungan ekonorni pada hakekatnya ditujukan kepada faktor produksi dan
pengolahannya.
d. Gatra Sosial budaya
Bagi bangsa Indonesia, pembinaan sosial budaya berarti membina kernantapan
kehidupan organisasi sosial masyarakat dan perkembangan kebudayaan berdasarkan
Pancasila. Oleh karena itu peningkatan ketahanan nasional di bidang sosial budaya
berarti meningkatkan pernbinaan kemasyarkatan dan kebudayaan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 agar dapat menangkal berbagai bentuk norma sosial dan
budaya yang tidak sesual dengan Pancasila dan UUD1945.
e. Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan TNI sebagal intinya
dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara serta hasil
perjuangannya. Upaya meningkatkan ketahanan nasional Hankam adalah
peningkatan partisipasi selurub rakyat dan seluruh kekuatan nasional sesual fungsi
dan profesinya dalam upaya bela negara.