tugas btkr dan pkn.docx
-
Upload
anonymous-spuholtl1z -
Category
Documents
-
view
28 -
download
6
Transcript of tugas btkr dan pkn.docx
ALAT-ALAT MENJAHIT
I.Alat Menjahit Utama
1.Mesin Jahit Manual
a. Mesin jahit manual dengan engkol tangan Fungsi : Untuk menjahit setikkan lurus Cara kerja : Menjalankan mesin dengan memutar engkol menggunakan tangan .
b. Mesin Jahit manual dengan Kaki Fungsi : Untuk menjahit setikkan lurus Cara kerja : Menjalankan mesin dengan cara menggunakan kaki dengan menginjak injakan kaki.
2. Mesin Jahit Semi Otomatis Fungsi : Selain untuk setikkan lurus dapat digunakan untuk setikkan hias, lubang kancing, pasang kancing , dan sebagainya tergantung tipe mesin Cara kerja : Dengan menginjakkan kaki ke injakkan kaki yang menggunakan motor listrik. Pembuatan berbagai macam setikkan hiasan memerlukan peralatan ( cam ) lain yang sesuai dengan motif, camnya harus diganti bila ingin membuat hiasan yang berbeda sesuai motif.
3. Mesin Jahit Industri / High speed Fungsi : Mesin jahit lurus untuk menjahit pakaiandengan berkecepatan tinggi yang biasa dipakai pada industri pada pakaian jadi diproduksi dalam jumlahbesar.Cara kerja : Menggunakan aliran listrik besar digunakan dengan menginjak kaki mesin dan secara otomatis akan berkerja dengan kecepatan tinggi.
4.Mesin jahit khusus Mesin jahit khusus adalah mesin jahit yang khusus untuk bagian penyelesaian seperti mesin neci, obras, kelim mesin pasang kancing, mesin lubang kancing dan sebagainya.
Fungsi : Mesin neci untuk menyelesaikan suatu jahitan pada bagian tertentu yaitu penyelesaian tiras busana.Cara kerja : Dengan menginjak motor listrik yang telah dialiri listrik maka dengan hanya menginjak secara otomatis akan bekerja dengan kecepatan tinggi.
II.Alat Menjahit Penunjang
A. Alat-alat mengukur
1. Veterban Fungsi : untuk mengetahui letak bagian – bagian tertentu seperti pinggang, panggul dan badan agar ukuran yang tidak bergeser dan.diambil tepat Cara kerja: Dengan mengikat veterban pada pinggang, panggul dan lingkar badan secara pas atau tidak kekencangan dan kekendoran.
2.Pita ukuran Fungsi : alat yang dipakai untuk mengambil ukuran badan untuk mengetahui ukuran yang diperoleh dan alat pengukur pada waktu menggambar pola besar.Cara kerja : menggunakan pita ukuran dengan melihat angka- angka yang diperoleh
3.Alat tulis Fungsi : untuk mencatat ukuran- ukuran yang diperoleh saat mengambil ukuran. Cara kerja : menggunakan pensil untuk mencatat ukuran yang telah diambil ke dalam buku tulis.l
B. Alat – Alat Membuat Pola1.Skala Fungsi : Sebagai alat ukur dalam menggambar pola dalam ukuran kecil seperti ukuran skala 1:4,1:6, 1:8 Cara kerja : menggunakan skala sesuai ukuran yang diinginkan
2.Buku kostum Fungsi : buku yang dipakai untuk menggambar pola kecil Cara kerja : bagian lembar bergaris untuk catatan/ keterangan pola dan bagian lembar kosong
untuk menggambar pola
3.Penggaris pembentuk Fungsi : Mempermudah dalam membentuk pola busana yang sesuai dengan bentuk yang akan dibuat.Cara kerja : Menggunakan penggaris sesuai dengan bentuknya.
4.Pensil merah biruFungsi : untuk mewarnai pola agar dapat membedakan pola depan dan belakangCara kerja : digunakan pada garis – garis pola
5.Kertas kopi atau kertas koran Fungsi : kertas yang digunakan untuk membuat pola besar sesuai ukuran asli cara kerja : menggunkan kertas sesuai kebutuhan.
6. Kertas Dorslag Merah BiruFungsi : Untuk menjiplak pola Cara Kerja : kertas merah untuk bagian muka dan biru untuk bagian belakang.
7.Boneka jahitFungsi : membuat pola dengan metode konstruksi padat (pola draping) Cara kerja : Kain disematkan dengan jarum pentol sambil diatur agar mengikuti bentuk tubuh boneka jahit. Kain di bagian kerung lengan, kerung leher, dan bagian pinggang digunting sesuai bentuk pakaian yang diingini. Setelah pakaian selesai dijahit, boneka jahit dipakai untuk mengepas pakaian dan melihat jatuhnya jahitan pada boneka jahit
C. Alat-alat memindahkan tanda pola
1.Kapur Jahit atau Pensil Jahit
Fungsi :dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan tekstil. kapur jahit mudah dihilangkan . Cara pakai : jangan terlalu ditekan dan gunakan tipis asl kelihatan dan cari warna kapur yang tidak mengotori bahan.
2.Rader
Fungsi : untukmemberi tanda pada bahan dengan menekan karbon jahit. Cara pakai : dengan cara ditekan, Rader beroda polos untuk bahan halus ( sifon ,sutera dan lain-lain).Rader beroda tumpul untuk bahan sejenis katun, georgete, tetoron dan lain-lain. Rader beroda tajam untuk bahan tebal sejenis coroday, dreall, jeans dan lain-lain.3.Karbon jahit fungsi : memindahkan tanda pola pada bahan cara kerja : ditekan oleh rader dan karbon diletakkan di tengah bahan bagian buruk.
D.Alat – Alat Menggunting
GUNTING
1. Gunting kain Fungsi : Khusus untuk menggunting kain atau tekstil. Tidak diperbolehkan untuk menggunting kertas atau lainnya agar tetap tajam.gunting kain salah satu pegangan harus cukup besar sehingga cukup untuk empat jari , pegangan yang kedua untuk ibu jari Cara kerja : Saat menggunting bahan tangan kanan memegang gunting dengan jari masuk kelubang yang telah ada dan tangan kanan menekan bahan saat menggunting .
2. Gunting Benang Fungsi : Untuk menggunting benang atau bagian-bagian yang sulit digunting dengan gunting besar. Cara kerja : dengan menekan bagian gagang gunting.
3. Gunting zigzag
Fungsi : Untuk menyelesaikan tepi bahan atau kampuh pada bahan yang tidak mudah bertiras. Cara kerja : dengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting yang ada dan menggunting bahan yang akan dipotong pada tepi kain.
4. Gunting kertas Fungsi :Khusus digunakan untuk menggunting kertas dapattmenggunakan gunting bahan yang sudah tumpul. Cara kerja : mengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting dan menggunting kertas .
E.. Alat Menjahit
1.Spul
Fungsi : sebagai pengisi benang bawah Cara kerja : dimasukkan ke dalam skoci
2. Skoci
Fungsi : sebagai tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan pengatur pengeluaran benang bawah Cara kerja: dipasang pada rumah sekoci setelah spul dimasukkan ke dalam skoci
3.Sepatu Mesin jahit
a) Sepatu biasa Fungsi : Digunakan menjahit setikan lurus dan sebagai penekan bahan saat menjahit. Cara kerja : dipasang pada mesin jahit , saat akan dipakai pengukit sepatu ditunkan dan saat tidak dipakai pengukit sepatu dinaikkan
b) Sepatu resleting sebelah Fungsi : Digunakan untuk menjahit resleting biasa Cara kerja : dipasang pada mesin jahit , saat akan dipakai pengukit sepatu ditunkan dan saat tidak dipakai pengukit sepatu dinaikkan jalannya berada disebelah resleting yang akan dijahit.c) Sepatu resleting jepang Fungsi : Digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin terdapat lubang untuk masuknya jarum.
Cara kerja sepatu mesin : Dipasang pada mesin jahit sesuai dengan keperluannya. Dan jalannya jarum melewati bolongan tengah sepatu 4.Jaruma.Jarum menisik
Fungsinya :Gunanya untuk menisik atau memasang payet pada bahan. Bentuknya panjang, kecil, dan lubangnya sempit . Cara kerja : lubang jarum dimasukkan benang kemudian ditusukkan ke bahanb.Jarum strimin Fungsinya: dipakai untuk kerajinan dengan bahan strimin, mempunyai lubang jarum lebar sehingga benang yang besarpun masuk. Cara kerja: lubang jarum dimasukkan benang kemudian ditusukkan ke bahanc.Jarum tangan biasa
Fungsinya : dipakai untuk menjelujur memiliki banyak ukuran Cara kerja : lubang jarum dimasukkan benang kemudian ditusukkan ke bahand.Jarum pentul Fungsinya : menyematkan pola pada bahan ,menyatukan bagian- bagian pola yang sudah dibuat sebelum jelujur atau dijahit, dan memberi tanda atau perbaikan pada waktu mengepas Cara kerja : disematkan ke bahan e.jarum mesin jahit jarum mesin jahit ada 4 macam yaitu :1. jarum jahit manual , bentuk badan jarum sebelah pipih 2. jarum jahit mesin industri3. jarum jahit mesin obras, bentuk badan jarum bulat, jarum lebih pendek dari jarum mesin jahit.4. jarum kembar yaitu jarum mesin yang terdiri dari dua jarum dipakai untuk menghias bahan Fungsi : untuk menyangkutkan benang ke bahan Cara kerja: dipasang pada mesin pada lubang jarum dimasukkan benang
5.Bidal/ Topi jari
Fungsi : Digunakan untuk melindungi jari pada waktu menjahit agar jari tidak terkena tusukkan jarum. Cara pakai : Digunakan pada jari telunjuk
6. Pendedel
Fungsi : untuk membuka jahitan yang salah Cara pakai : Sisi tajam pendedel diselipkan ke benang yang akan dibuka.
7. Pemasuk benang / mata nenek
Fungsi : untuk memasukkan benang ke lubang jarum Cara pakai : masukkan mata nenek ke lubang jarum masukkan benang dan ditarik
F.Alat finishing
1.Setrika Fungsi : untuk mengepres dan menghaluskan pakaian agar licin dan rapih.
Cara kerja : digosokkan ke baju yang masih dalam proses menjahit ataupun sudah selesai
2.Papan setrika Fungsi : sebagai tatakan untuk menyetrika
Cara kerja : kaki papan setrika dibuka dan papan setrika harus dilapisi bahan yang tebal
3.Bantalan Fungsi : untuk menyetrika bagian-bagian busana yang bulat seperti puncak lengan dan
juga digunakan untuk mengepres. Cara pakai : digunakan pada bagian-bagian yang akan di setrika
Rader Fungsi : untuk memberi tanda pada bahan dengan menekan karbon jahit. Cara pakai : dengan cara ditekan, Rader beroda polos untuk bahan halus ( sifon ,sutera dan lain-lain).Rader beroda tumpul untuk bahan sejenis katun, georgete, tetoron dan lain-lain. Rader beroda tajam untuk bahan tebal sejenis coroday, dreall, jeans dan lain-lain.
Pendedel Fungsi : untuk membuka jahitan yang salah Cara pakai : Sisi tajam pendedel diselipkan ke benang yang akan dibuka.
Contoh Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak LangsungPosted on August 7, 2011 by frenkieysilalahi
KALIMAT LANGSUNG
1. “Kamu memang anak baik.” Kata ibu kepada Budi2. Kata Webby,” Saya nanti sore akan kerumahmu.”3. Ayah menyuruh,”Antarkan surat ini ke kantor bapak!”4. “Ayo,masuk satu-satu!” Gertak polisi kepada ketiga oramg pencopet itu yang baru saja
tertangkap5. “Siapa biang keladi bom bali itu?” Tanya wartawan kepada Kadispen Polri6. “Kak,kau dipanggil ibu!” Kata lilis,”Di suruh makan.”7. Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”8. Ibu berkata,”kamu harus rajin belajar!”9. “Aku benar-benar mencintaimu.” Kata ibu kepada ayah.10. Kata Dhani,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”11. Paman berkata,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”12. Kata Ketua Rombongan,” Terima kasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara
kunjungan kami.”13. “Kontak batin antara lbu dan anak,” katanya, “ialah rahmat Tuhan yang tak ternilai
harganya.”14. ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ Tanya Samid.15. ” Belikan saya mobil baru!“ Pinta Tria.16. ” Saya akan datang nanti malam,“ Kata Hamid.17. D.J Schwartz menegaskan,”Yang penting bukan kita maju, tetapi bagaimana kita harus
maju!”18. “Anggel Nanti pulangnya saya antar ya?” Kata Desmon.19. Ida berkata,”Adikku juara satu!”20. Ibu berkata,”Saya akan pergi ke rumah nenek sebentar.”21. “Apakah kamu tau gambar ini?” Tanya Pak Jamari.22. “Saya belum siap!” kata Mira, “Tunggu sebentar!”23. “Di mana Anda tinggal? Tanya Duta.24. Ibu berkata, “Engkau tadi dicari Iwan.”25. Paman bertanya, “Kapan kamu berangkat ke Solo?”26. Nina berkata,”Datanglah ke rumahku!”27. Kakek Basir berkata,”Aku ingin menanam lengkeng.”28. ”Apakah kamu juga masih sakit perut? Tanya Ayah.29. Ibu berkata, “Malam ini kamu harus belajar!”30. Akbar berkata, “Aku akan berangkat ke Jakarta besok sore.”
KALIMAT TIDAK LANGSUNG
1. Ibu mengatakan kepada aku bahwa aku memang anak baik.2. Webby mengatakan bahwa dia akan datang ke rumahku nanti sore.3. Ayah menyuruhku mengantarkan surat ini ke ka kantornya.4. Polisi menggertak tiga pencopet yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per
satu.5. Wartawan bertanya kepada kadispen polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi
bom bali itu.6. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ibu untuk makan.7. Ibu mengatakan bahwa aku jangan bermain-main dan aku harus belajar.8. Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.9. Ibu mengatakan kepada ayah bahwa dia benar-benar mencintainya.10. Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.11. Paman mengatakan bahwa kami pulang secepatnya karena sebentar lagi turun hujan.12. Ketua rombongan mengatakan terima kasih atas sambutan kami kepada mereka pada
acara kunjungan mereka.
13. Dia mengatakan bahwa kontak batin antara ibu dan anak adalah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya.
14. Samid menanyakan kapan bukunya saya kembalikan.15. Tria meminta dia dibelikan mobil baru.16. Hamid mengatakan bahwa dia akan datang nanti malam.17. D. J Schwartz menegaskan bahwa, yang penting bukan kenapa kami tidak maju, tetapi
bagaimana kami harus maju.18. Desmon menanyakan kepada Angel bahwa nanti pulangnya dia antar.19. Ida mengatakan bahwa adiknya juara satu.20. Ibu mengatakan bahwa dia akan pergi sebentar ke rumah nenek.21. Pak Jamari menanyakan apakah aku tahu gambar ini.22. Mira mengatakan bahwa dia belum siap agar tunggu sebentar.23. Duta menanyakan di mana aku tinggal.24. Ibu mengatakan bahwa aku tadi dicari Iwan.25. Paman bertanya kapan saya berangkat ke Solo.26. Nina memintaku dating ke rumahnya.27. Kakek Basir berkata bahwa ia ingin menanam lengkeng.28. Ayah menanyakan apakah aku juga masih sakit perut.29. Ibu mengatakan bahwa malam ini saya harus belajar.30. Akbar mengatakan bahwa ia akan berangkat ke Jakarta besok sore.
HAK ASASI MANUSIA DAN IMPLIKASINYA
1. INDIKATOR PERTAMA MENGANALISIS PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM
HAM
A. PENGERTIAN HAM
Ø Menurut UU No 39/1999 HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME. Hak itu merupakan anugerah-nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlidungan harkat dan martabat manusia..
Ø CIRI-CIRI HAM
Ø Hakiki, artinya HAM adalah hak azazi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
Ø Universal, artinya HAM berlaku untuk semua orang tampa memandang status, suku bangsa,
gender
Ø Tidak dapat dicabut, artinya HAM tidak dapat diserahkan atau dicabut.
Ø Tak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan
politik, atau ekonomi sosial dan budaya.
MACAM-MACAM HAM
HAM SECARA UMUM
Hak asasi pribadi (personal right)
Hak asasi ekonomi (poverty right)
Hak asasi politik (political right)
Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural right)
Hak asasi untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (right of
legal equality)
Hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (prosedural right)
MACAM HAM MENURUT UUD 45
Ø Hak untuk hidup
Ø Hak berkeluarga
Ø Hak mengembangkan diri
Ø Hak keadilan
Ø Hak kemerdekaan
Ø Hak atas kebebasan informasi
Ø Hak keamanan
Ø Hak kesejahteraan
Ø Hak perlindungan dan pemajuan
Ø Kewajiban menghormati ham orang lain
MACAM HAM MENURUT UU 39/1999
Ø Hak untuk hidup
Ø Hak untuk berkeluarga
Ø Hak mengembangkan diri
Ø Hak memproleh keadilan
Ø Hak atas kebebasan pribadi
Ø Hak rasa aman
Ø Hak atas kesejahteraan
Ø Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
Ø Hak wanita
Ø Hak anak
SEJARAH SINGKAT HAM
Ø Penegakan HAM dimulai dari kaisar HAMMURABI 2500 s/d 1000 SM
Ø 1215 ditanda tangani perjanjian MAGNA CHARTA antara Raja John dari Inggris dan
sejumlah bangsawan.
Ø 1629 lahir Petition of Right masa pemerintahan CHARLES I di Inggris.
Ø 1679 lahir Habeas Corpus Act masa pemerintahan CHARLES II di Inggris.
Ø 1689 lahir Bill of Right masa pemerintahan WILLEM III di Inggris.
Ø 1776 lahir Declaration of Indefendence (AS)
Ø 1789 lahir Declaration des Droits de l’homme et du Citoyen (Perancis)
Ø 1918 Rights of Determination naskah yang diusulkan presiden WOODROW WILSON.
Ø 1941 Atlantic Charter (dipelopori oleh FRANKLIN D.ROOSSEVELT)
Ø perkembangan secara resmi diakui pada deklarasi universal HAM yang diterima PBB 10
Desember 1948.
Ø 1966 Convenants of Human Right
2.INDIKATOR DUA MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN DAN TANTANGAN DALAM
PENEGAKAN HAM DI INDONESIA.
HAMBATAN & TANTANGAN DALAM PENEGAKAN HAM
Tentang berbagai hambatan dalam pelaksanaan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia,
dapat kita identifikasi sebagai berikut:
1. SECARA UMUM
A.Faktor Kondidisi Sosial-Budaya
1. Stratifikasi dan status sosial; yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, keturunan dan ekonomi
masyarakat Indonesia yang multikompleks (heterogen)
2. Norma adat atau budaya lokal yang kadang bertentangan dengan HAM, terutama jika sudah
bersinggungan dengan kedudukan seseorang, upacara-upacara sakral, pergaulan dan sebagainya.
3. Masih adanya konflik horizontal dikalangan masyarakat yang hanya disebabkan oleh hal-hal
sepele.
B.Faktor komunikasi dan Informasi
1. Letak geografis Indonesia yang luas dengan laut, sungai, hutan, dan gunung yang membatasi
komunikasi antar daerah.
2. Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun secara baik yang
mencakup seluruh wilayah Indonesia.
3. Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih sangat terbatas baik sumber daya
manusianya maupun perangkat yang diperlukan.
C. Faktor kebijakkan pemerintah
1. Tidak semua penguasa memiliki kebijakkan yang sama tentang pentingnya jaminan hak asasi
manusia.
2. Adakalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak asasi manusia sering
diabaikan.
3. peran pengawasan legislatif dan kontrol sosial oleh masyarakat terhadap pemerintah sering
diartikan oleh penguasa sebagai tindakan “pembangkangan”
D.Faktor perangkat perundangan
1. Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil konvensi internasional tentang hak asasi
manusia.
2. Kalaupun ada, peraturan perundang-undangannya masih sulit untuk diimplementasikan.
E. Faktor Aparat dan Penindakannya. (Law Enforcement)
1. Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi mengabaikan prosedur kerja
yang sesuai dengan hak asasi manusia.
2. Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai masih belum layak sering
membuka peluang (jalan pintas) untuk memperkaya diri.
3. Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak konsekuen,
dan tindakan penyimpangan berupa KKN
2. MENURUT WILAYAHNYA
A. DARI DALAM NEGERI
Kualitas peraturan perundang-undangan. Kualitas peraturan perundang-undangan belum sesuai
dengan harapan masyarakat. Ini disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Adanya hukum, sebagai peninggalan atau warisan hukum kolonial.
b. Adanya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintahan masa lalu
(ORLA) yang bersifat otoriter seperti UU No.11 PPNS/1963 tentang subversi.
Penegakan hukum yang tidak bijaksana karena bertentangan dengan aspirasi masyarakat.
Kesadaran hukum yang masih rendah sebagai akibat redahnya SDM
Rendahnya penguasaan hukum dari sebahagian aparat penegak hukum.
Mekanisme lembaga penegak hukum yang fragmentaris, sehingga sering timbul disparitas
penegak hukum dalam kasus yang sama.
Budaya hukum dan HAM yang belum terpadu.
Keadaan geografis Indonesia yang luas.
B. DARI LUAR NEGERI
Penetrasi ideologi dan kekuatan komunisme.
Penetrasi ideologi dan kekuatan liberalisme.
TANTANGAN PENEGAKAN HAM
1. Prinsip Universal, yaitu bahwa adanya hak-hak asasi manusia bersifat fundamental dan
memiliki keberlakuan universal, karena jelas tercantum dalam piagam PBB dan oleh karenanya
merupakan bagian dari keterikatan setiap anggota PBB
2. Prinsip Pembangunan nasional, yaitu bahwa kemajuan ekonomi dan sosial melalui
keberhasilan pembangunan nasional dapat membantu tercapainya tujuan peningkatan demokrasi
dan perlindungan terhadap asasi manusia.
3. Prinsip Kesatuan hak-hak asasi manusia, yaitu berbagai jenis atau kategori hak-hak asasi
manusia, yang meliputi hak-hak sipil dan politik disatu pihak dan hak-hak ekonomi, sosial dan
kultural dipihak lain.
4. Prinsip Objektivitas atau Non Selektivitas, yaitu penolakkan terhadap pendekatan atau
penilaian terhadap pelaksanaan hak-hak asasi pada suatu negara oleh pihak luar, yang hannya
menonjolkan salah satu jenis hak asasi manusia saja mengabaikan hak-hak asasi manusia lainya.
5. Prinsip Keseimbangan, yaitu keseimbangan dan keselarasan antara hak-hak perseorangan dan
hak-hak masyarakat dan bangsa, sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk individual dan
makhluk sosial sekaligus.
6. Prinsip Kompetensi nasional, yaitu bahwa penerapan dan perlindungan hak-hak asasi manusia
merupakan kompetensi dan tanggung jawab nasional.
7. Prinsip Negara Hukum, yaitu bahwa jaminan terhadap hak asasi manusia dalam suatu negara
dituangkan dalam aturan-aturan hukum, baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.
3. INDIKATOR KETIGA
MENGIDENTIFIKASIKAN PELANGGARAN DAN PROSES PERADILAN HAM
INTERNASIONAL
1. PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL
Selama abad ke-20 dengan perang dunia I dan II, jutaan orang yang terdiri atas anak-anak,
perempuan, dan laki-laki telah menjadi korban kekejaman yang tidak dapat dibayangkan, yang
sangat menggoncangkan hati nurani kemanusiaan. Keprihatinan tersebut kemudian mendorong
kesadaran umat manusia untuk mengedepankan pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi
manusia, seperti yang dideklarasikan oleh PBB yaitu Universal Declaration of Human Rights
yang menjadi dasar hukum internasional baru bagi persolalan HAM.
Pelanggaran HAM melibatkan pemerintahan otoriter dengan dalih menciptakan stabilitas
nasional, dan menganggap hal tersebut merupakan urusan dalam negeri yang bersangkutan dan
menentang campur tangan dunia internasional. Disamping itu pelanggaran HAM juga dilakukan
oleh kelompok kecil atau individu yg menggunakan kekerasan.
Namun demikian terdapat reaksi keras dari dunia internasional terhadap tindak kekejaman di
beberapa negara pada masa 1990-an terutama di Rwanda dan bekas Yugoslavia. Hal ini
mendorong dibentuknya pengadilan internasional yang hendak mengadili persoalan kejahatan
kemanusiaan selama masa perang di negara tersebut, sebuah lembaga bernama International
Criminal Court mulai bekerja pada tahun 2000. untuk mengadili kejahatan perang, pembersihan
Etnik, kejahatan terhadap kemausiaan dan kejahatan agresi.
2. PROSES PERADILAN TERHADAP PELANGGAR HAK ASASI MANUSIA
INTERNASIONAL
Dalam rangka menyelesaikan masalah pelanggaran HAM, PBB membentuk Komisi PBB untuk
HAM.
Cara kerja Komisi PBB untu HAM untuk sampai pada proses peradilan HAM internasional,
adalah SBB:
1. Melakukan pengkajian terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan baik dalam suatu
negara tertentu maupun secara global.
2. Seluruh temuan komisi ini dimuat dalam yearbook of Human Rights yang disampaikan kepada
Sidang Umum PBB.
3. Setiap warga negara dan atau negara anggota PBB berhak mengadu kepada komisi ini.
4. MI sesuai dengan tugasnya, segera menindaklanjuti baik pengaduan oleh anggota maupun
warga negara anggota PBB, serta hasil pengkajian dan temuan komisi HAM PBB untuk
diadakan penyedikan, penahanan, dan proses peradilan.
4. INDIKATOR KE EMPAT
KONSEKWENSI JIKA SUATU NEGARA TIDAK MENEGAKKAN HAM
Konsekwensi dari dalam negeri, yakni kepercayaan warga negara terhadap pemerintah akan
pudar dan merosot serta menimbulkan sikap apatis terhadap pemerintahnya sendiri, rasa ikut
memiliki dan mendukung pemerintah negaranya akan hilang, dapat terjadi keadaan kekacauan
( chaos) dan instabilitas dalam negara tersebut, dan mungkin akan timbul usaha-usaha untuk
mengganti pemerintahan secara konstitusonal.
Dalam hubungan internasional( luar negeri) akan timbul kesan buruk dan mencoreng citra baik
Indonesia di dunia internasional yang selanjutnya berakibat terjadi kemerosotan kepercayaan
terhadap negara tersebut, dalam jangka pendek dan jangka panjang Indonesia akan dikucilkan
dari kerjasama internasional yang berakibat sbb :
Memperbesar pengangguran
Memperlemah daya beli masyarakat
Memperbesar jumlah anggota masyarakat miskin
Memperkecil income / pendapatan nasioanal
Merosotnya tingkat kehidupan masyarakat
Kesulitan memperoleh bantuan dan mitra kerja negara asing
5. INDIKATOR KE LIMA
SANKSI INTERNASIONAL ATAS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA
Ada beberapa sanksi yang dikenakan terhadap suatu negara oleh dunia internasional yang
dianggap melangggar HAM, antara lain sbb:
Diberlakukan travel warning terhadap warga negaranya.
Pengalihan Investasi Atau Penanaman Modal Asing
Pemutusan Hubungan Diplomatik
Pengurangan Bantuan Ekonomi
Pengurangan Tingkat Kerja Sama
Pemboikotan Produk Ekspor
Embargo Ekonomi
Kesepakatan Organisasi Regional / Internasional.
6. INDIKATOR KE ENAM
PROSES PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
Sejauh ini telah dilakukan penyempurnaan di berbagai aspek penegakan dan perlindungan hak
asasi manusia, diantaranya sebagai berikut:
1. PEMBENTUKAN PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA
Tentang pengadilan HAM yang telah dibentuk dapat dideskripsikan sebagai berikut
a. Bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia
yang berat.
b. Berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan
di luar batas territorial wilayah negara RI oleh warga negara Indonesia.
c. Pengadilan HAM dibentuk sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000. Diundangkan tanggal 23
Nopember 2000 dan dituangkan dalam Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 208.
d. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM yang berat yang
diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia.
YANG TERMASUK DALAM PELANGGARAN HAM BERAT ADALAH SEBAGAI
BERIKUT:
Kejahatan Genocide yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebahagian kelomok bangsa, ras, kelompok
etnis, atau kelompok agama dengan berbagai cara seperti:
1.Membunuh anggota kelompok
2.Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok.
3.Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik
seluruh atau sebahagiaan.
4.Memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok
5.Memindahkan kelompok secara paksa ke kelompok lain.
-Kejahatan kemanusiaan yaitu suatu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas atau sistematik, yang diketahui bahwa serangan itu ditujukan secara lansung
terhadap penduduk sipil, berupa hal-hal sebagai berikut:
* Pembunuhan
* Pemusnahan dan penyiksaan
* Perbudakan
*pengusiran/pemindahan penduduk secara paksa.
*Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang
melanggar ketentuan pokok hukum internasional.
*Perkosaan, perbudakan seksual pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan
atau sterilisasi secara paksa atau bntuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
*penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang telah
diakui secara universal yang dilarang menurut hukum internasional.
*Tindakan apartheid
*penghilangan orang secara paksa.
2. PELAKSANAAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DALAM MASYARAKAT,
BANGSA, DAN NEGARA.
Agar tercipta kepastian hukum dan rasa aman dalam masyarakat paling tidak harus dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
1.Dalam masyarakat perlu ditegakan norma yang mencerminkan keadilan dan perlindungan hak
warga masyarakat.
2.Mengutamakan kekeluargaan dan komunikasi yang intensif bila terjadi permasalahan dalam
masyarakat.
3.Dilakukan pengusutan secara tuntas terhadap berbagai perkara kejahatan agar terjadi kepuasan
batin dan kepercayaan terhadap penegak hukum.
4.Hasil pengusutan diselesaikan dan diproses sesuai dengan mekanisme hukum.
5.Perlu perlindungan korban dan saksi pelanggaran hak asasi manusia
6.Setiap korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat/ahli warisnya dapat memperoleh
kompensasi, rehabilitasi.
3. PELAKSANAAN PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA
Keseriusan pemerintah dalam menangani pelanggaran terhadap hak asasi manusia dapat kita
lihat dari indikator sbb:
1. Mantan Kapolres Dili AKBP Hulman Goultom, dijatuhi hukuman 3 tahun penjara oleh
pengadilan Ad hoc, Jakarta Pusat. Karena terdakwa dinilai terbukti tidak mencegah dan gagal
melakukan pengendalian terhadap penyerangan yang dilakukan masa pro integrasi pada sebelum
dan sesudah jajak pendapat di Timor Timur.
2. Istri Omar Al-Farouk, Mira Agustina akan menggugat Amerika Serikat ke Mahkamah
Internasional, menganggap penangkapan Al-Farouk melanggar HAM.
7. INDIKATOR KE TUJUH
TUJUH BERPARTISIPASI TERHADAP PENEGAKAN HAM DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Pelaksanaan penegakan dan perlindungan HAM sangat ditentukan oleh manusia dan
masyarakatnya, disamping tentu dilengkapi oleh aturan yang baik dan lengkap.
Untuk menjamin dan melindungi hak asasi manusia ada beberapa hal yang diperlukan antara
lain; aturan hukum, aparat penegak hukum dan juga faktor kesadaran masyarakat, dan juga
diperlukan menggalakan upaya-upaya lain yaitu:
1. SOSIALISASI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Dalam rangka sosialisasi hukum, yakni memasyarakatkan aturan dan pengetahuan hukum serta
penghargaan terhadap hak asasi manusia kepada khalayak umum, perlu dilakukan dengan cara
dan metode yang tepat. Serta perlu dilakukan kerjasama yang baik dari semua pihak, terutama
dari kalangan aparat negara maupun penegak hukum serta dari media massa.
2. PENINGKATAN KESADARAN HUKUM DAN PENGHARGAAN HAK ASASI
MANUSIA
Apabila kesadaran hukum dan penghargaan hak asasi manusia semakin tinggi maka masyarakat
semakin maju dan berkualitas. Itu dapat ditandai dengan hal-hal berikut:
a.Masyarakat menghindari prilaku atau praktek main hakim sendiri dalam menyelesaikan
persoalan.
Salah satu tanda kemajuan peradaban dalam masyarakat adalah, bila persoalan yang timbul
diselesaikan dengan cara musyawarah dan kekeluargaan sebagai bukti penghargaan terhadap hak
asasi manusia. Sedangkan main hakim sendiri di samping melanggar/tidak dibenarkan hukum
juga melanggar hak asasi manusia.
b.Tokoh dan pemimpin masyarakat dapat menjadi contoh teladan bagi warga masyarakatnya.