MAKALAH PKN.doc

15
MAKALAH EKSISTENSI IDENTITAS NASIONAL DI TENGAH KEHIDUPAN GLOBAL Oleh : Desy Amelia M. (135020301111009) Fidela Elisabeth (135020300111068) Muhammad Izza (135020300111081) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transcript of MAKALAH PKN.doc

MAKALAH

EKSISTENSI IDENTITAS NASIONAL DI TENGAH

KEHIDUPAN GLOBAL

Oleh :

Desy Amelia M. (135020301111009)

Fidela Elisabeth (135020300111068)

Muhammad Izza (135020300111081)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

“EKSISTENSI INDENTITAS NASIONAL DI TENGAH KEHIDUPAN GLOBAL”

Tujuan pembuat materi ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, tujuan lainnya ialah sebagai bahan diskusi bersama dalam proses pembelajaran.

Ditulis oleh :

Desy Amelia M. (135020301111009)

Fidela Elisabeth (135020300111068)

Muhammad Izza (135020300111081)

Universitas Brawijaya

Jawa Timur, Indonesia

2013-2014

BAB 1

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Identitas suatu bangsa merupakan faktor yang sangat menentukan jati diri sebuah bangsa ataupun negara. Pada prinsipnya identitas itulah yang menandakan eksistensi bangsa di lingkungan internasional. Bertolak dari konsep diatas, adalah sangat penting bagi setiap bangsa untuk mampu mempertahankan identitas nasionalnya demi eksistensi bangsa tersebut, harga diri, jati diri, dan kehormatan bangsa tersebut.

Adapun dalam era globalisasi sekarang ini, setiap masyarakat di dalam suatu negara harus selektif dalam menerima budaya dari luar dengan tetap menjaga budaya yang mereka jalani. Demikian halnya dengan identitas nasional suatu bangsa yang harus dipertahankan agar tidak mengalami pergeseran nilai identitas nasional tersebut. Maka dari itulah diperlukan upaya-upaya dari suatu bangsa dalam mempertahankan identitas nasionalnya, karena seiring dengan berkembangnya zaman, tidak dipungkiri lagi ada begitu banyak tantangan yang dihadapi negara, sebagi contoh adanya pergeseran nilai–nilai budaya asli bangsa karena arus globalisasi yang kian deras sehingga kadang tidak terkendali.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa identitas nasional adalah sebuah jati diri yang dimiliki oleh suatu warga negara atau suku bangsa dari suatu negara, begitu pula dengan negara kita Indonesia. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia juga selalu ingin menunjukkan identitas nasionalnya dan juga menunjukkan eksistensinya di tengah-tengah warga dunia. Namun pada kenyataannya, saat ini warga negara Indonesia sedang dalam tahap krisis identitas. Masyarakat Indonesia mulai berbondong-bondong mengikuti gaya hidup, kebiasaan, dan budaya negara lain.

Pada makalah ini, akan dibahas mengenai keeksistensian identitas negara kita yang kita miliki dalam kehidupan global saat ini.

I.II Rumusan Masalaha. Bagaimana keberadaan identitas nasional bangsa Indonesia dalam arus

globalisasi ?b. Strategi apakah yang diterapkan untuk mempertahankan identitas nasional

dalam arus globalisasi ?

c. Mengapa identitas nasional di Indonesia perlu dipertahankan di era globalisasi?

I.III Maksud dan TujuanMaksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata kuliah pendidikan kewarganegaan dan juga sekaligus sebagai bahan diskusi bersama dalam proses pembelajaran. Adapun judul yang diangkat dalam makalah ini yaitu “Eksistensi Identitas Nasional Terhadap Kehidupan Global”.

BAB 2PEMBAHASAN

II.I Keberadaan Identitas Nasional dalam Era GlobalisasiGlobalisasi berkembang dengan pesatnya, kemajuan teknologi informasi serta

komunikasi menyebabkan hubungan antara manusia menjadi sangat cepat dan tanpa batas. Setiap orang bisa berbicara dan bertatap muka dengan berbagai masyarakat dari berbagai belahan dunia lainnya. Dengan adanya kemajuan dibidang teknologi dan informasi, ternyata mampu mempengaruhi keberadaan bidang-bidang lain. Misalnya bisnis, transportasi, pembangunan, pendidikan, dan budaya. Pengaruh dari adanya kemajuan ini memudahkan proses transaksi bisnis dan transportasi maka secara otomatis akan memudahkan masuknya budaya-budaya asing yang akan mempengaruhi identitas nasional.

Dalam identitas nasional, budaya adalah salah satu faktor penentu jati diri bangsa. Seperti yang dapat kita ketahui seiring dengan berjalannya waktu, budaya dan adat yang menjadi ciri khas nasional kita semakin ditinggalkan. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti clubbing, memakai pakaian mini, semua hal tersebut telah dianggap wajar di Indonesia. Meski gaya hidup barat tidak semuanya dinilai jelek, tetapi dengan menerima dan mengaplikasikan gaya hidup barat yang cenderung kearah negatif tersebut lambat laun akan menggeser budaya asli yang ada di negara kita. Situasi Budaya Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga kita sendiri yaitu contohnya Malaysia. Seperti tari reog ponorogo dan tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas kebudayaan dalam hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan perlunya hak paten tersebut setelah adanya klaim-mengklaim Malaysia terhadap kebudayaan Indonesia.

Selain itu, krisis identitas tersebut ditujukkan dari semakin menurunnya rasa memiliki terhadap identitas negara sendiri. Masyarakat Indonesia lebih memperhatikan merk yang berasal dari luar negeri dibanding buatan lokal. Ini berarti masyarakat mulai kehilangan rasa cinta akan tanah air serta rasa nasionalisme. Begitu juga dalam hal cinta akan identitas bangsa sendiri. Simbol ataupun ciri yang melambangkan negara sudah tidak begitu diperhatikan lagi. Nilai-nilai yang terkandung dalam lambang negara kita, Pancasila, tidak lagi diterapkan sepenuhnya. Tradisi ataupun adat dipandang sebagai produk masa lalu yang cukup dikenang saja, tanpa dipertahankan keutuhannya. Rasa malu untuk menggunakan budaya dalam negeri akibat adanya budaya asing juga menjadi indikasi turunnya rasa nasionalisme.

II.II Upaya Mempertahankan Identitas NasionalDalam arus globalisasi, ada begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh berbagai

negara. Akibatnya, ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya berbagai upaya guna mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan bela negara.a. Mengembangkan Nasionalisme

Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air, termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya. Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap yang mencerminkan sikap nasionalisme, yaitu :

1. Menggunakan barang-barang produksi dalam negeri, karena hal tersebut mampu meningkatkan rasa cinta dan bangga kita akan hal yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif penduduknya.

2. Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini, bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari masing-masing individu.

3. Berprestasi dalam semua bidang misalkan dari bidang olah raga, akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan sikap rela berkorban demi bangsa.

Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks nasionalisme

yaitu :1. Politik. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi politik

bangsa asing dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat.

2. Sosial ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk menghentikan

eksploitasi ekonomi asing dan membangun masyarakat baru yang bebas dari kemeralatan dan kesengsaraan.

3. Budaya. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman.

Dengan demikian, mengembangkan sikap nasionalisme (cinta tanah air), akan

dengan sendirinya mampu mempertahankan dan melestarikan keaslian dari suatu bangsa, termasuk budaya atau kebiasaan, karakter, sifat-sifat, produk dalam negeri

dan adat istiadat masing-masing suku. Dengan demikian, sikap ini mampu mempertahankan identitas nasional.

b. PendidikanPembinaan jati diri bangsa indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur formal

maupun informal . Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran yang

sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-masing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan bangsa Indonesia yang multikultural. Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa,

peran pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayaan nasional dari masing-masing budaya lokal .

Di Indonesia, jauh sebelum Bung Karno menggagas konsep kemerdekaan Indonesia, elemen bangsa yang berbasis pendidikan seperti R.A. Kartini, HOS Cokroaminoto, Dr. Soetomo, Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara, sudah

memikirkan bangsa ini lewat pendidikan. Tidak lama berselang giliran KH. Ahmad

Dahlan mendirikan organisasi sosial dan kependidikan dengan nama Muhammadiyah. Lewat satu Dekade berikutnya KH. Hasyim Asy’ari ikut mencerdaskan bangsa dengan NUnya. Semua bermuara pada pendidikan. Hasilnya,

semua orang terdidik mulai memikirkan bangsa dan berusaha lepas dari penjajahan.Dari uraian di atas nampak adanya keterkaitan pendidikan dengan kemajuan

suatu bangsa. Warna pendidikan adalah warna suatu bangsa. Identitas nasional yang dikembangkan melalui pendidikan diharapkan akan memberi harapan positif bagi kemajuan bangsa ini untuk mempertahankan karakteristiknya sebagai sebuah

bangsa yang beradab, bangsa yang santun, bangsa yang toleran, bangsa yang menghargai perbedaan, dan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Pemantapan identitas nasional melalui dunia pendidikan hendaknya tidak dilakukan setengah hati dan parsial. Transformasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang memacu tumbuhnya identitas dan jati diri bangsa perlu sinergi dari pihak-

pihak yang berkompeten di dunia pendidikan terutama guru yang bersentuhan langsung dengan siswa, dan yang perlu diperhatikan adalah bahwa tugas ini tidak

hanya menjadi tugas guru mata pelajaran tertentu saja misalnya Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga semua guru mata pelajaran dengan pendekatan sesuai karakteristik mata pelajaran yang diampuh. Melalui dunia pendidikan dapat

ditanamkan identitas nasional kepada generasi muda yang merupakan miniatur masyarakat masa depan.

c. Pelestarian BudayaSeseorang disebut berbudaya apabila seseorang tersebut menguasai dan

berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut. Budaya merupakan salah satu faktor

penentu jati diri bangsa. Pada pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari . Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi pembentukan pola kehidupan masyarakat, seperti kebiasaan. Kebiasaan ini berpengaruh secara jangka panjang, sehingga

sudah melekat dan terpatri dalam diri masyarakat. Namun pada kenyataannya budaya indonesia sekarang ini mulai menghilang karena pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia, untuk itulah perlu adanya pembangunan kembali jati diri dan budaya bangsa dan negara. Ada dua hal utama yang harus dilakukan

1. Menghidupkan kembali kedaulatan politik, ekonomi dan budaya

agar berada pada jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa

yang merdeka sehingga bangsa kita mampu mandiri dan bermartabat.

2. Meningkatkan kualitas politik penyelenggaraan negara, baik

eksekutif maupun legislatif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilai-nilai dan semangat kebangsaan di setiap hati nurani

rakyat.Selain pembangunan diatas, pembangunan dalam bangunan-bangunan

budaya seperti rumah adat, dan lain sebagainya juga perlu diperhatikan untuk

mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh identitas

nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilai budaya, masyarakat akan lebih cenderung melekat dan menyatu dengan budaya yang dianutnya, selain itu juga dengan adanya keeratan dari budaya yang ada, dapat membawa nama

bangsa indonesia menjadi harum, dalam arti membawa budaya indonesia ke mancanegara atau memperkenalkan budaya yang ada ke negara luar.

d. Bela NegaraPasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara. Pada zaman penjajahan bela negara diartikan dengan cara

mengikuti wajib milter agar dapat membertahankan negara indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika bangsa indonesia berhasil mengalahkan para penjajah dan merdeka, konsep bela negara berubah dalam arti tidak terpaku lagi harus mengikuti wajib militer. Zaman sekarang ini, setiap orang dapat melakukan bela negara dengan caranya masing-masing, menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep bela negara diinterpretasikan secara lebih luas lagi sehingga meliputi segala bidang dalam kehidupan bernegara. Dalam upaya pembelaan negara ini, dilakukan secara terpadu dan disadasarkan atas kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang dokter menekuni profesinya dengan sungguh sehingga dapat membuat ia menjadi dokter yang handal bukan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri. Adapun contoh yang lain dalam dunia pendidikan ialah siswa belajar dengan rajin dan kemudian mengikuti lomba di tingkat internasional dan dapat meraih juara. Dari berbagai sikap yang dilakukan oleh warga negara sebagai rasa cinta terhadap negara dan pembelaan negara ini dapat mengharumkan nama bangsa indonesia. Dengan sendirinya juga setiap warga negara sudah memberikan sumbangsi terhadap ketahanan nasional dan eksistensi daripada identitas nasional.

II.III Pentingnya Mempertahankan Identitas NasionalIdentitas Nasional Indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa Indonesia yang

membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, kependudukan Indonesia, ideologi, agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Menghadapi identitas nasional, bangsa Indonesia sendiri masih kesulitan dalam menghadapi masalah bagaimana untuk menyatukan negara yang mempunyai banyak sekali kelompok etnis, yang memiliki pengalaman yang berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Namun saat ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena kebiasaan atau pun budaya masyarakat kita telah bercampur dengan kebiasaan dan kebudayaan negara-negara lain. Indikator identitas nasional itu antara lain pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara seperti bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.Arus globalisasi yang demikian pesatnya, ternyata telah mampu mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi merosotnya nilai-nilai budaya bangsa. Masyarakat budaya tidak lagi memperhatikan budayanya sendiri apalagi punya keinginan dan dorongan untuk melestarikan. Mereka cenderung mengadopsi dan menerapkan budaya asing dan mengabaikan budaya sendiri. Budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan dengan budaya asing yang dianggap lebih modern.

Pemikiran dan pemahaman seperti inilah yang membuat menurunnya nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa yang sebenarnya. Menyikapi hal ini maka dianggap penting untuk mempertahankan identitas nasional demi eksistensi bangsa. Salah satu alasan pentingnya mepertahankan nilai-nilai budaya

sendiri adalah karena nilai-nilai budaya suatu negara adalah identitas negara tersebut di depan dunia internasional. Jika kita sebagai masyarakat Indonesia tidak mengahargai dan mempertahankan budaya kita sendiri, siapa yang akan mempertahankannya? Jika kita tidak mempertahankan budaya kita sendiri sama saja dengan kita membuang identitas negeri kita di depan dunia internasional yang akan membuat negara kita tidak terpandang di depan negara-negara lain. Dengan kita lebih menghargai dan mempertahankan budaya kita, akan lebih banyak lagi negara-negara yang akan tahu tentang bangsa kita dan dapat mendatangkan berbagai keuntungan dalam hal moneter ataupun hal non-moneter seperti nama Indonesia yang terpandang sebagai negara dengan berbagai keunikan dan keindahan alam.

BAB 3PENUTUP

III.I KESIMPULANDari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :1. Identitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami kemerosotan dari

nilai-nilainya yang merupakan akibat dari lajunya arus globalisasi sehingga proses masuknya budaya asing kedalam budaya asli bangsa sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Akibatnya, budaya asiang dan buday asli bangsa bercampur baur.

2. Untuk menyikapi hal diatas perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional. Strategi untuk mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan dengan mengembangkan nasionalisme, melestarikan budaya, pendidikan, dan bela negara.

3. Identitas nasioanal dianggap penting untuk dipertahankan karena alasan berikut:a. Identitas nasional merupakan jati diri bangsa.

b. Identitas nasional menjadi faktor yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain.

III.II SARANSebagai warga negara yang baik kita harus mampu mempertahnkan identitas nasional di

era globalisasi. Dimana pada saat ini dengan adanya perkembangan di era globalisasi mempengaruhi budaya-budaya yang sudah ada di indonesia. Disinilah kita sebagai warga negara harus mampu mengaembangkan jati diri bangsa, jangan sampai budaya kita diganti dengan budaya asing atau budaya luar. Terlebih kita sebagai mahasiswa harus berpartisipasi dalam mempertahankan identitas nasional.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://nizaryudharta.blogspot.com/2013/11/identitas-nasional.html

2. http://princesmala.blogspot.com/2012/06/identitas-nasional.html

3. http://fikternora.16mb.com/2012/11/strategi-mempertahankan-identitas-nasional-di- era-globalisasi/