Makalah PKn Perdagagan Bebas
description
Transcript of Makalah PKn Perdagagan Bebas
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perdagangan bebas di kawasan Asean , atau yang dikenal dengan ACFTA
(ASEAN China Free Trade Area) telah mulai dilakukan di tahun 2010. Bahwa tahun
2010 merupakan tonggak sejarah bagi Negara anggota utama Asean (Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Brunei) untuk menyelenggarakan
perdagangan bebas. ACFTA sepertinya sudah menjadi harga mati bagi negara-negara
Asean untuk melahirkan kekuatan bersama melawan kompetisi global.
Dengan dan diberlakukannya ACFTA pada awal tahun 2010 maka para
pengusaha dalam negeri harus pintar dan cerdik untuk membaca peluang. Karena,
jika tidak maka ancaman bangkrut dapat melanda para pengusaha dalam negeri.
Persaingan dalam perdagangan internasional amat ditentukan pada keunggulan yang
dimiliki atau keunggulan produk yang dihasilkan. Dalam hal ini Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), yang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian
nasional, masih belum memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk
menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar global.
Sehingga dalam hal ini perlu dilakukan kajian untuk mengidentifikasi produk
unggulan terutama yang berasal dari sektor usaha kecil menengah, sebagai proses
pengembangan sumber daya lokal dan optimalisasi atas potensi ekonomi daerah.
Untuk itu, melihat dari kenyataan yang ada di pasaran Indonesia kami melihat
bahwa produk Walls yang dalam hal ini sebagai produk es krim terkemuka di dunia
mampu bersaing bahkan bisa mengalahkan produk dalam negeri yaitu Indoeskrim
yang merupakan salah satu produk dari Indofood.
1
Oleh karena itu, kami selaku siswa SMAN 1 Ciamis ingin mengangkat
makalah atau tugas akhir Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Pengaruh
Perdagangan Bebas : Walls terhadap Indoeskrim”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami dapat merumuskan masalah
yang menjadi fokus dan batasan kami dalam membuat tugas akhir ini, sebagai
berikut:
a) Bagaimana perkembangan penjualan Indoeskrim di Indonesia pada era
perdagangan bebas ?
b) Faktor apa saja yang menghambat perkembangan penjualan
Indoeskrim pada era perdagangan bebas ?
c) Peran masyarakat dalam meningkatkan pamor Indoeskrim pada era
perdagangan bebas ?
3. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui perkembangan penjualan Indoeskrim di Indonesia
pada era perdagangan bebas ?
b) Untuk mengetahui factor yang menghambat perkembangan penjualan
Indoeskrim pada era perdagangan bebas ?
c) Untuk memberikan informasi sehingga masyarakat sadar dalam
meningkatkan pamor Indoeskrim pada era perdagangan bebas ?
4. Manfaat Penelitian
a) Memberikan informasi tentang perkembangan penjualan Indoeskrim
di Indonesia pada era perdagangan bebas
b) Memberikan informasi tentang factor yang menghambat
perkembangan penjualan Indoeskrim pada era perdangan bebas
2
c) Menyadarkan masyarakat sehingga bisa mencintai produk dalam
negeri bahkan menjadi prioritas dalam pembelian eskrim untuk
masyarakat Indonesia
1) Pemerintah
Agar pemerintah sadar dan mau membantu dalam
perkembangan penjualan produk Indoeskrim
2) Pengusaha
Diharapkan pengusaha bisa memperbaiki kualitas produk
sehingga bisa lebih bersaing lagi dalam perdagangan bebas
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan
diskriminasi terhadap impor atau ekspor.. Sehingga, suatu negara, perusahaan, atau
perorangan sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu
pula sebaliknya, negara lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga
komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional dengan mudah
dan dengan harga yang relatif terjangkau.
2. Peraturan Pemerintah Tentang Perdangan Bebas
Peraturan pemerintah mengenai perdagangan bebas diatur dalam :
a) Peraturan menteri perdagangan republik indonesia nomor :
20/m-dag/per/7/2011 tentang perubahan kedua atas peraturan menteri
perdagangan nomor 45/m-dag/per/9/2009 tentang angka pengenal importer
(api).
b) Disamping itu, Dalam Rangka pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000
tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
4
3. Ciri-ciri Perdangan Bebas
Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan
perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk
produsen)
Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak,
subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada
sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau faktor-faktor produksi
Akses bebas ke pasar
Akses bebas kepada informasi pasar
Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan
monopoli atau oligopoli berian pemerintah
Pergerakan bebas tenaga kerja antara dan dalam negara
Pergerakan bebas modal antara dan dalam negara
5
BAB III
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Penjualan Indoeskrim Pada Era Perdagangan Bebas
Perdangan bebas di Kawasan ASEAN memunculkan banyak persaingan usaha
yang sangat kompetitif. Dilihat dari berbagai produk luar negeri yang masuk dengan
mudahnya ke pasar industri Indonesia. Untuk menanggapi masalah ini, para
pengusaha harus mampu dan cerdik dalam memasarkan produknya. Selain itu harus
mampu untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing dengan produk
dari luar negeri. Ini adalah masa kekejaman bagi para pengusaha dalam negeri apabila
tidak mampu membaca situasi pasar yang ada pada era perdagangan bebas. Melihat
kenyataan yang ada, bahwa produk Indoeskrim kalah bersaing dengan produk Walls
di Indonesia. Kami mengambil sampel saja untuk di daerah Ciamis, khususnya di
Toserba Yogya banyak masyarakat yang berorientasi untuk membeli dan memilih
Walls daripada Indoeskrim. Padahal Indoeskrim adalah produk eskrim unggulan
Indonesia. Namun masyarakatnya tidak sadar dan punya gengsi yang kuat dan ingin
terlihat lebih mewah daripada orang lain. Dari kenyataan ini, kita seharusnya sudah
sadar dan harus mempunyai orientasi baru terhadap produk Indoeskrim yang
diharapkan bisa menyaingi produk Walls di pasar Indonesia umunya pasar global
pada era perdagangan bebas.
2. Faktor Penghambat Perkembangan Penjualan Indoeskrim Pada Era
Perdagangan Bebas
a) Faktor Internal
Yang paling utama adalah kurangnya minat beli masyarakat
terhadap produk Indoeskrim di Indonesia. Kebanyakan mereka
memilih atau membeli produk Walls.
6
Kurangnya peran Pemerintah dalam memajukan serta
keikutsertaannya dalam perkembangan penjualan Indoeskrim
di Indonesia.
b) Faktor Eksternal
Terbatasnya Sumber Daya Manusia merupakan salah satu
faktor penghambat yang paling utama. Karena untuk Sumber
Daya Alam, Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam
bahan yang sangat berkualitas. Tetapi tidak bisa dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan produk yang
berkualitas. Oleh karena itu, SDA di Indonesia perlu
ditingkatkan lagi.
Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana perusahaan
Indoeskrim belum cukup memadai untuk bisa meningkatkan
produksinya.
Kurangnya daya tarik produk bagi masyarakat juga
menentukan perkembangan penjualan Indoeskrim.
3. Peran masyarakat dalam meningkatkan pamor Indoeskrim pada era
perdagangan bebas
Keadaan masyarakat Indonesia yang konsumtif akan suatu produk bisa
menjadikan ladang usaha yang bisa menguntungkan para produsen dan bisa menjadi
sumber lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini lah yang menjadikan
subjek diskusi dan menjadi perhatian pemerintah. Karena dengan meningkatkan nilai
produksi dalam negeri dapat meningkatkan tingkat perekonomian Indonesia
Berdasarkan hasil survey, kebanyakan masyarakat lebih memilih Walls
daripada Indoeskrim.” Alasannya dari kemasan saja sudah terlihat mana yg lebih
menarik daripada Indoeskrim “ ujar salah satu masyarakat yang kami wawancarai.
7
Berdasarkan hal tersebut dapat dibuktikan bahwa rasa cinta terhadap produk
dalam negeri masih kurang, maka sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai
produk sendiri. Dimulai dari mencintai produk sendiri kita bisa meningkatkan tingkat
penjualan produk. Dan kita sebagai salah satu penerus bangsa harus mampu
meningkatkan pamor produk Indoeskrim dengan berbagai cara yang baik. Diharapkan
dampak dari makalah ini yang terpenting adalah bagaimana masyarakat Indonesia
mampu meningkatkan pamor produk Indoeskrim sehingga bisa meningkatkan juga
penjualannya.
8
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kami bisa menyimpulkan bahwa perdagangan bebas
di Kawasan ASEAN mempunyai dampak yang sangat besar bagi perkembangan
penjualan Indoeskrim. Karena adanya perdagangan bebas, produk Indoeskrim
bersaing dengan berbagai produk eskrim dari luar negeri. Yang salah satunya adalah
produk eskrim Walls. Dengan kenyataan ini, banyak masyarakat yang lebih memilih
ataupun membeli produk eskrim Walls daripada produk Indoeskrim. Dari hal ini
pulalah, dampak bagi perusahaan sangat terasa. Diantaranya keuntungan yang
semakin menurun, serta pamor di pasaran Indonesia pun ikut menurun. Dengan
adanya makalah ini, diharapkan masyarakat mampu menjadi pemeran utama dalam
meningkatkan pamor produk Indoeskrim sehingga bisa meningkatkan penjualan
produk itu sendiri. Yang nantinya punya berbagai manfaat, diantaranya penyerapan
tenaga kerja yang punya SDM baik lebih bisa menciptakan kualitas yang lebih baik
dari pada produk Walls.
2. Saran
Bagi pemerintah
Diharapkan pemerintah bisa memberikan kontribusi kepada pengusaha
yang memproduksi produk Indoeskrim sehingga perkembangan penjualan
menjadi lebih baik lagi. Yang secara langsung bisa meningkatkan
perekonomian di Indonesia.
Bagi Pengusaha Indoeskrim
Diharapkan pengusaha mempunyai kreativitas yang lebih baik untuk
menghasilkan produk Indoeskrim menjadi lebih baik juga.
9
Bagi Kalangan Pelajar
Dengan adanya tugas akhir ini, diharapkan pelajar bisa sadar dan mampu
untuk membantu dalam peningkatan perkembangan penjualan Indoeskrim.
Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan bisa sadar dan berorientasi untuk lebih memilih
produk Indoeskrim daripada Walls yang nantinya perusahaan Indoeskrim
pun bisa memperbaiki kualitasnya juga.
10
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Karya tulis Hanif, M. Ari Wibowo dan M. Syarifudin yang berjudul Inkubator Bisnis
Sekolah dengan Pendekatan OVOP : Strategi Pengembangan UKM.
http://iinnapisa.blogspot.com/2011/04/akuntansi-manajemen-harga-jual.html
id.answers.yahoo.com
www.wikipedia.com
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/component/content/article/63-rancangan-
peraturan-pemerintah/2506-mengenai-rancangan-peraturan-pemerintah-
tentang-penyelenggaraan-kegiatan-di-bandar-udara-hang-nadim-batam-oleh-
badan-pengusahaan-kawasan-perdagangan-bebas-dan-pelabuhan-batam.html
http://pebriandini.wordpress.com/2012/04/17/perdagangan-bebas/
11
12