Isi makalah PKn

23
Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat. Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA, serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI akibat dari ketidak puasan dan perbedaan kepentingan, apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa. Seperti halnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), yang kini hampir sudah tidak terngiang lagi di telinga kita. Dulu kelompok ini benar-benar membuat repot bangsa Indonesia, seandainya GAM berhasil berdisintegrasi dari Indonesia maka tidak ada lagi lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, lagu pemersatu bangsa kita. Namun rakyat dan Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 1

Transcript of Isi makalah PKn

Page 1: Isi makalah PKn

Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung

potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan

etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi

timbulnya konflik sosial.  Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-

akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam

masyarakat. 

Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang

bernuansa SARA, serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri

dari NKRI  akibat  dari ketidak puasan dan perbedaan kepentingan, apabila

kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik akhirnya akan berdampak pada

disintegrasi bangsa.

Seperti halnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), yang kini hampir sudah

tidak terngiang lagi di telinga kita. Dulu kelompok ini benar-benar membuat repot

bangsa Indonesia, seandainya GAM berhasil berdisintegrasi dari Indonesia maka

tidak ada lagi lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, lagu pemersatu bangsa kita.

Namun rakyat dan bangsa ini tidak rela jika Aceh lepas dari pangkuan bunda

pertiwi, maka dengan segala upaya dilakukan bangsa ini untuk menghentikan

gerakan ini, baik secara militer maupun diplomatik.

Kemudian apakah peristiwa itu akan terulang lagi untuk yang kesekian

kalinya di Negara kita? Bukankah kita sudah cukup kehilangan ditinggal oleh

saudara-saudara kita di Timor Timur.

Dan apakah konflik di Irian juga tidak akan terselesaikan? Gerakan Papua

Merdeka yang diam-diam menyusun strategi untuk berdisintegrasi dari Indonesia

kita biarkan begitu saja? Dimanakah rasa nasionalisme kita? Dimana rasa

persatuan dan kesatuan kita? Lalu apakah konflik-konflik kecil antar suku, agama,

dan kelompok kita biarkan saja? Ada apa dengan bangsa ini?

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 1

Page 2: Isi makalah PKn

Masalah disintegrasi bangsa merupakan masalah yang sangat

mengkhawatirkan kelangsungan hidup bangsa ini. Dimanakah nilai-nilai Pancasila

yang dulu dicita-citakan oleh bapak pendiri bangsa? Sudahkah nilai-nilai

Pancasila luntur dari bangsa ini? Untuk itu inilah PR bagi bangsa ini, bukan hanya

pemerintah, bukan hanya TNI dan POLRI tetapi juga kita seluruh warga

Indonesia. Perlunya ditegakkan kembali nilai-nilai Pancasila tidak bisa ditunda-

tunda lagi, bangsa ini sudah krisis dalam segala aspek kehidupan khususnya krisis

moral. Nilai-nilai Pancasila harus dihidupkan kembali dalam setiap aspek

kehidupan, bukan hanya terkristalisasi sebagi ideologi Negara.

Permasalahan disintegrasi ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi

permasalahan Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling

tumpang tindih, apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk

menanggulangi sampai pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem

yang berkepanjangan.

Untuk itulah, makalah ini disusun dalam rangka menyadarkan kembali

akan pentingnya nilai-nilai Pancasila ditegakkan kembali.

B. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut ini:

1. Memahami apa arti dari disintegrasi

2. Memahami tentang rasa nasionalisme

3. Memahami arti penting nilai-nilai Pancasila

4. Menumbuhkan rasa nasionalisme yang kini sudah hilang dari hati kita

5. Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam mata kuliah

pendidikan kewarganegaraan.

C. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Mengapa pada bangsa ini sangat mudah terjadi konflik SARA yang

merupakan akar dari disintegrasi bangsa?

2. Bagaimanakah solusi dini untuk mencegah disintegrasi bangsa ini?

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 2

Page 3: Isi makalah PKn

Bab 2

ISI

A. Disintegrasi dan Faktor-faktor Penyebabnya

1) Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa

menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic

Dictionary 1996).

Bila dicermati adanya gerakan pemisahan diri sebenarnya sering tidak

berangkat dari idealisme untuk berdiri sendiri akibat dari ketidak puasan yang

mendasar dari perlakuan pemerintah terhadap wilayah atau kelompok minoritas

seperti masalah otonomi daerah, keadilan sosial, keseimbangan pembangunan,

pemerataan dan hal-hal yang sejenis.

Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air

dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian,

gelombang reformasi yang tengah berjalan menimbulkan berbagai kecenderungan

dan realitas baru.  Segala hal yang terkait dengan Orde Baru termasuk format

politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula aliansi

ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru.

Seiring dengan itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar

mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka yang dengan sendirinya

makin menambah problem, manakala diwarnai terjadinya konflik dan benturan

antar etnik dengan segala permasalahannya.

Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena

perlakuan yang tidak adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

khususnya pada daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya/kekayaan

alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah tersebut mampu menyelenggarakan

pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi.

Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik

dewasa ini.  Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 3

Page 4: Isi makalah PKn

politik para elit maupun pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-

sendi kehidupan bangsa, sebagai akibat masih kentalnya bentuk-bentuk

primodialisme sempit dari kelompok, golongan, kedaerahan bahkan agama.  Hal

ini menunjukkan bahwa para elit politik secara sadar maupun tidak sadar telah

memprovokasi masyarakat.  Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar

masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya

sehingga dengan mudah terpicu untuk bertindak yang menjurus kearah terjadinya

kerusuhan maupun konflik antar kelompok atau golongan.

2) Faktor-faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa

a) Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat

strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga 

memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya

disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki

karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat

berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang

disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber

kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam

dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan

daerah lain atau tergantung dari daerah lain.

b) Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan

pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah

mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya

tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang

menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh

tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau

golongan.

c) Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan

tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum

secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun 

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 4

Page 5: Isi makalah PKn

potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk

kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara

berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

d) Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan

pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar

Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan.  Ideologi pancasila cenderung

tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan

faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan

yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

e) Politik

Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa

Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi

partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI,

sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan

secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan

konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya

disintegrasi bangsa.

f) Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat

pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-

bentuk kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan

terhadap KKN.  Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang

berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya

tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.

g) Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan

dapat menimbulkan konflik etnis kultural.  Arus globalisasi yang mengandung

berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga

masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai.  Konflik tata nilai akan

membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa

memperhatikan yang lain.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 5

Page 6: Isi makalah PKn

h) Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi

bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar

negeri, hal ini seiring dengan perkembangan  kemajuan  ilmu  pengetahuan  

dan   teknologi,   informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana

pendukung didalam pengamanan   bentuk ancaman yang bersifat multi

dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya.

B. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

Di saat menipisnya nilai-nilai nasionalisme pada diri manusia Indonesia, berbagai

hasutan dan isu-isu baik politik, ekonomi, pendidikan, agama dan sosial budaya

dapat memicu timbulnya berbagai konflik di daerah-daerah Indonesia, hal inilah

yang merupakan akar dari timbulnya disintegrasi. Keterbatasan SDM (Sumber

Daya Manusia) serta buruknya moral manusia Indonesia menyebabkan manusia

Indonesia mudah dihasut dan dipofokatori yang tidak baik oleh bangsa lain.

Bangsa Indonesia mudah diadu domba dan mempunyai sifat yang tidak stabil bila

sudah terpengaruh oleh uang. Dengan uang manusia Indonesia mudah diubah dari

yang berperangai baik menjadi tidak baik, bahkan ikatan persaudaraan bisa

menjadi permusuhan.

Untuk itu perlu kiranya penegakan yang jelas atas alat pemersatu bangsa.

Salah satunya adalah penegakkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai norma-

norma yang luhur dalam setiap aspek kehidupan seperti halnya yang telah dijaga

oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila bukan hanya sebuah

bentuk filosofis bangsa Indonesia yang dikristalisasikan sebagai ideology Negara,

tetapi Pancasila adalah tatanan hidup yang luhur dan merupakan cita-cita yang

ingin diwujudkan oleh para pendiri bangsa kita.

Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus memahami apa saja nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila. Pemahaman untuk setiap nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila dapat diwujudkan melalui pendidikan

kewarganegaraan. Namun, bagaimana dengan putra-putri Indonesia yang tidak

bisa mengenyam pendidikan? Maka perlu ada perhatian khusus yang harus

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 6

Page 7: Isi makalah PKn

dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Memprioritaskan anggaran belanja Negara sebesar 20% untuk dunia pendidikan

rasanya kurang, karena sebenarnya yang bobrok adalah sistem pengaturan di

Indonesia, sehingga walaupun anggaran untuk pendidikan dinaikkan tetap saja

pendidikan di Indonesia tidak akan maju, karena banyak penyelewengan-

penyelewengan dalam praktiknya. Maka inilah system regulasi Indonesia yang

sangat bobrok, dan inilah juga yang memicu ketidak adilan bagi rakyat yang

akhirnya memberikan celah disintegrasi bangsa untuk bernafas.

Namun dalam hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,

seharusnya para pelajar, baik siswa maupun mahasiswa juga bertanggung jawab

dalam memberikan contoh yang baik dalam pengamalan nilai pancasila. Kiranya

perlu dibentuk sebuah organisasi yang mewadahi usaha-usaha pemerataan

pendidikan. Mahasiswa lebih baik mebentuk suatu kelompok pemberi pendidikan

gratis bagi rakyat yang tidak mampu, daripada melakukan demonstrasi yang

ujung-ujungnya tindak anarkis.

Inilah beberapa nilai-nilai Pancasila yang yang seharusnya dipahami dan

diamalkan oleh manusia Indonesia selurunya:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Makna sila ini adalah:

a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan

beradab.

b. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan

penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina

kerukunan hidup.

c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing.

d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Makna sila ini adalah:

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 7

Page 8: Isi makalah PKn

a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban

antara sesama manusia.

b. Saling mencintai sesama manusia.

c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

d. idak semena-mena terhadap orang lain.

e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

g. Berani membela kebenaran dan keadilan.

h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia

internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-

menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

Makna sila ini adalah:

a. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Rela berkorban demi bangsa dan negara.

c. Cinta akan Tanah Air.

d. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.

e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-

Bhinneka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Makna sila ini adalah:

a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil

keputusan bersama.

d. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata

mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 8

Page 9: Isi makalah PKn

Makna sila ini adalah:

a. Bersikap adil terhadap sesama.

b. Menghormati hak-hak orang lain.

c. Menolong sesama.

d. Menghargai orang lain.

e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

C. Sinkronisasi antara Nasionalisme dengan Nilai-nilai Pancasila

Bangsa tidak akan pernah ada tanpa adanya rasa nosinalisme antar

warganya. Maka Nasionalisme merupakan hal penting yang mengikat rasa senasib

dan sepenanggung jawab terhadap bangsa dan Negara. Nasionalisme adalah satu

paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam

bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk

sekelompok manusia.

Bangsa Indonesia saat ini sangat kekurangan orang yang ber-nasionalisme

tinggi, keadaan inilah yang memicu banyak konflik-konflik daerah akibat tidak

adanya rasa nosionalisme pada diri pribadi. Persaan memiliki bangsa ini sudah

lenyap, sehingga bertindak semena-mena dan tidak menghargai satu dengan yang

lain.

Nasionalisme mengajarkan pada diri kita bahwa kita harus merasa

memiliki bangsa ini, wilayah dan negara ini meskipun banyak kekurangan, namun

juga dijiwai oleh semangat untuk memajukan bangsanya demi kelangsungan

hidup generasi penerus bangsa. Nasionalisme mengajarkan kita untuk saling

menghormati satu dengan yang lain meskipun berbeda suku, agama, ras, budaya,

keyakinan dan pendapat, demi menjaga keutuhan bangsanya. Nasionalisme

mengajarkan kita untuk bangga menjadi bagian dari negara

D. Ancaman Disintegrasi di Indonesia

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya isu dan gerakan disintegrasi yang

diterangkan di atas, jelas sekali bahwa bangsa ini sangat rawan adanya gerakan

maupun konflik daerah yang menjurus ke arah disintegrasi. Setelah lepasnya

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 9

Page 10: Isi makalah PKn

Timor Leste dari pangkuan ibu pertiwi, bangsa ini masih ada ancaman disintegrasi

kembali. Setelah GAM mereda, ada Gerakan Papua Merdeka, yang notabene juga

sama seperti GAM yaitu ingin memerdekakan daerahnya dan lepas dari Indonesia.

Akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik-konflik kecil di daerah, seperti

di Tarakan, Kalimantan Timur, dan juga yang masih sering terjadi kerusuhan di

Ambon. Konflik-konflik terjadi karena perbedaan suku maupun agama.

Bangsa ini rasanya tidak akan pernah lepas dari masalah disintegrasi,

karena manusia-manusianya tidak segera sadar. Bangsa ini masih terlalu lemah

untuk mengikat tali persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke.

Apalagi sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana jalinan informasi

dan komunikasi sudah saling terbuka di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi

memang membawa dampak yang baik juga terhadap kehidupan kita, karena kita

sekarang lebih bisa berinteraksi dan mendapat lebih banyak ilmu pengetahuan dari

bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam keterbelakangan. Namun dampak

negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya disintegrasi

suatu bangsa.

Beberapa dampak negative dari globalisasi:

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme

dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup

kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.

Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,

Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap

produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme

masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya

barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 10

Page 11: Isi makalah PKn

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan

miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal

tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang

dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di

kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.

Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan

kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-

gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti

selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang

minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.

Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang

lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak

banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan

pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi

tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet

sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya

tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan

mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang

menggunakan tidak semestinya. Misalnya untuk membuka situs-situs porno.

Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa

sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk

dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal

sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.

Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka

bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 11

Page 12: Isi makalah PKn

melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan

masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda

tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara

golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena

tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap

masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa

akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme? Bukankah hal itu

berakibat pada disintegrasi bangsa? Karena tidak adanya kepuasan terhadap milik

bangsa sendiri.

E. Cara Menanggulangi Disintegrasi Bangsa

Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan

berhasil, diperlukan pula tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna

memperkukuh integrasi nasional antara lain :

a. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak

untuk bersatu.

b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun

konsensus.

c. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma (nilai-

nilai Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam

aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi

semua pihak, semua wilayah.

e. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan

yang arif dan bijaksana, serta efektif.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 12

Page 13: Isi makalah PKn

Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat

akumulasi permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang

tindih sehingga perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta

mengutamakan aspek hukum, keadilan, sosial budaya.

b. Pemberlakuan Otonomi Daerah merupakan implikasi positif bagi masa depan

daerah di Indonesia namun juga berpotensi untuk menciptakan mengentalnya

heterogental dibidang SARA.

c. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa

yang dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat

diantisipasi.

d. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat

menentukan meredamnya konflik pada skala dini.  Namun pada skala kejadian

diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.

e. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu

diantisipasi dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan

sosialisasi.

B. Saran

Untuk mendukung terciptanya keberhasil mencegah terjadinya disintegrasi:

a. Penyelesaian konflik yang bernuansa separatisme bersenjata harus

diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna

menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek

ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan

hukum.

b. Penyelesaian konflik yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan

hukum dan HAM.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 13

Page 14: Isi makalah PKn

c. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor

perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah  harus mampu meredam dan

memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya.

d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang

berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi

inteligen yang handal.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 14

Page 15: Isi makalah PKn

Daftar Pustaka

Surjanto, Brigadir Jenderal TNI, Mengatasi Gerakan Sparatis di Irian Jaya dengan Pendekatan Ketahanan Nasional, Jakarta, Lemhannas, 2001.

HB. Amiruddin Maulana, Drs, SH, Msi. Menjaga Kepantingan Nasional Melalui Pelaksanaan Otonomi Daerah Guna Mencegah Terjadinya Disintegrasi Bangsa, Jakarta, Lemhannas, 2001.

Amirul Isnaini, Mayor Jenderal TNI, Mencegah Keinginan beberapa Daerah Untuk Memisahkan Diri dari Tegak Utuhnya NKRI, Jakarta, Lemhannas, 2001.

Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal

Situs Web:

http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme

http://pormadi.wordpress.com/2007/10/01/nilai-nilai-pancasila-dan-uud-1945/

http://ideologipancasila.wordpress.com/2007/08/14/perda-syariat-mengancam-integrasi-bangsa/

http://klubhausbuku.wordpress.com/2008/05/16/ancaman-bahaya-disintegrasi/

http://id.shvoong.com/social-sciences/1696931-disintegrasi-nasional/

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 15