makalah PKn - kebudayaan
-
Upload
muhammad-syarif-hidayatullah -
Category
Documents
-
view
302 -
download
25
Transcript of makalah PKn - kebudayaan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan,
kesenian, adat istiadat, dan semua kemampuan kebiasaan lain yang diperoleh
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan, namun
karena kondisi geografis Indonesia yang luas, banyak dari kebudayaan
tersebut yang lepas dari perhatian pemerintah. Hal inilah yang membuat
banyaknya permasalahan yang sekarang terjadi, seperti banyaknya budaya asli
Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Jika terus dibiarkan hal ini dapat
mengancam ketahanan nasional Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana peran pemerintah dalam bidang kebudayaan dan bahasa
daerah saat ini?
1.2.2 Apa yang harus dilakukan pemerintah dalam bidang kebudayaan dan
bahasa daerah?
1.2.3 Bagaimana peran pemerintah yang ideal dalam biang kebudayan dan
bahasa daerah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui berbagai macam permasalahan tentang kebudayaan
Indonesia yang sedang terjadi saat ini.
1.3.2 Menambah ilmu tentang peranan pemerintah dalam melestarikan
kebudayaan dan bahasa daerah.
BAB II TEORI
Kebudayaan setiap masyarakat atau bangsa terdiri dari unsur-unsur besar
maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang
bersifat kesatuan.Menurut Melville J. Herskovits menyebutkan empat unsur
pokok kebudayaan, yaitu; (1) alat-alat teknologi, (2) sistem ekonomi, (3) keluarga,
dan (4) kekuasaan politik.1 Sedangkan menurut Bronislaw Malinowski yang
terkenal sebagai seorang pelopor teori fungsional dalam antropologi, menyebut
unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut; (1) sistem norma yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya
menguasai alam sekelilingnya, (2) organisasi ekonomi, (3) alat-alat dan lembaga
atau petugas pendidikan (keluarga diletakkan sebagai lembaga pendidikan utama),
dan (4) organisasi kekuatan. 2
Landasan hukum mengenai kebudayaan yaitu UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 dan 2
yang berbunyi:
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.
1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 175.
2Ibid., hal. 176.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Peran Pemerintah dalam Pembinaan Budaya dan Bahasa Daerah Saat
Ini.
Indonesia adalah negara yang luas yang memiliki 17.000 pulau, baik pulau
besar maupun pulau kecil. Bangsa Indonesia juga memiliki sekitar 300 suku
bangsa atau etnik dengan berbagai budaya dan adat istiadat yang berbeda antara
satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Namun sayangnya pemerintah
kurang dapat mengelola keanekaragaman tersebut, padahal apabila dikelola dan di
tata sedemikian rupa maka kebudayaan tersebut akan menjadi pariwisata yang
akan mendatangkan keuntungan atau income bagi negara dan bangsa Indonesia.
Perhatian pemerintah yang tidak merata juga merupakan salah satu akar
dari permasalahan yang banyak terjadi sekarang. Karena ketidakmerataan tersebut
ada beberapa kebudayaan dan bahasa daerah yang terabaikan, kebudayaan seperti
inilah yang kemudian dengan mudah akan diklaim oleh negara lain.
Selain dari hal tersebut kurangnya pengawasan pemerintah terhadap
kebudayaan dan bahasa daerah di Indonesia juga menyebabkan banyak
permasalahan. Beberapa kasus yang pernah terjadi :
a. Oktober 2007
Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan pariwisata
Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah
di-upload di situs resmi pariwisata Malaysia, http://www.rasasayang.com.my
dan disiarkan oleh televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman
hebat dari masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih
lagu tersebut sudah terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya
Indonesia. Sehingga tak bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga
lagu “Indang Bariang” yang merupakan lagu asal daerah Sumatera tersebut.
b. 21 November 2007
Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang sangat
mirip Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah
mendaftarkan Reog Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada
11 Februari 2004. Oleh Malaysia, tarian ini diberi nama Tari Barongan.
Website Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia
(http://heritage.gov.my) pernah memampangnya dan menyatakan tarian itu
warisan dari Batu Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.
Selain dari kurangnya pengawasan, pemerintah juga kurang tanggap dalam
menghadapi permasalahan yang terjadi, pemerintah indonesia kalah cepat
dalam mempatenkan setiap kebudayaan yang ada di Indoneia sehingga banyak
kebudayaan asli Indonesia yang di klaim oleh negara lain. Hal tersebut
dibuktikan oleh beberapa kasus yang pernah terjadi seperti, Pada bulan
Agustus 2007, Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta
Nirwandar menyatakan bahwa pemerintah mendaftarkan batik dan angklung
ke UNESCO, sebagai masterpiece world heritage. Hal ini baru dilakukan
setelah negara malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang
Rusak”, angklung, wayang kulit dan rendang. Kemudian pada bulan Maret
2009 , Setelah banyak kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh malaysia,
pemerintah baru berupaya untuk mematenkan batik, keris dan wayang.
3.2 Langkah yang Harus dilakukan Pemerintah dalam Bidang Budaya
dan Bahasa Daerah.
Keanaekaragaman budaya Indonesia mestinya dapat menjadi suatu
kekuatan nasional yang membanggakan dan dapat memberi manfaat kepada
masyarakat, Berdasarkan konsep tersebut dapat dikatakan bahwa ketahanan
nasional suatu bangsa tidak hanya terletak pada kekuatan militer saja. tetapi juga
terletak pada kekuatan ekonomi yang dapat dicapai dengan cara mengelola dan
memanfaatkan sebaik-baiknya budaya nasional.
Ada bebarapa hal penting yang harus menjadi perhatian pemerintah (pusat
dan daerah), agar permasalahan yang banyak terjadi dapat terminimalisir atau
bahkan tidak akan terjadi lagi. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah :
a. Untuk mengoptimalkan keanekaragaman kebudayaan Indonesia, sehingga
berdaya guna dan dapat menghasilkan keuntungan bagi negara Indonesia
maka yang harus dilakukan pemerintah adalah menarik perhatian para
wisatawan luar. Hal tersebut dapat dilakuka dengan cara Pemerintah
memperkenalkan dan mempromosikan tempat wisata dan kebudayaan
bangsa Indonesia ke negara – negara lain lewat iklan di media televisi atau
media cetak. Membuat pameran – pameran khusus untuk produk – produk
dalam negeri saja. Membuat acara pergelaran kebudayaan Indonesia di
negara sendiri maupun di negara lain.
b. Pemerintah harus lebih mengembangkan dan memajukan kebudayaan di
setiap daerah, terutama di daerah – daerah terpencil yang kurang
mendapat perhatian. Sehingga pemerataan perhatian terhadap kebudayaan
daerah di setiap daerah dapat terwujud. Jika hal ini terjadi maka
kebudayaan Indonesia akan menjadi semakin kaya, dan tentunya tidak
akan ada pihak lain yang akan merorongrong kebudayaan Indonesia.
Selain itu Pemerintah karena budaya adalah bagian dari kehidupan
masyarakat karakter bangsa yang perlu memperoleh perhatian. Pemerintah
harus menyediakan kecukupan dana untuk pelestarian budaya
c. Perlunya evaluasi pada peran dan fungsi Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata, terutama dalam pengawasan kebudayaan dan bahasa daerah.
Dengan adanya evalusi tersebut diharapkan tidak akan ada lagi
kebudayaan Indonesia yang akan di klaim oleh negara lain. Selain itu
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata harus lebih berperan sebagai
lembaga yang bisa “menjual” dan “mendatangkan” keuntungan bagi
negara dengan mengembangkan dan melestarikannya. Kalaupun budaya
nasional tersebut ditata sedemikian rupa, hanyalah dalam rangka untuk
memperoleh income dari negara-negara luar.
d. Memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia.
Meskipun demikian ada bebrapa kendala dalam melaksanakan hal tersebut
yaitu diantaranya:
a. Terlalu banyaknya kebudayaan yang ada di indonesia, sehingga
pemerintah sulit dalam mensosialisasikan kebudayaan tersebut.
b. Dalam Memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia diperlukan penelitian mendalam oleh
UNESCO dan biaya yang tak sedikit.
3.3 Peran Pemerintah yang Ideal dalam Bidang Kebudayan dan Bahasa
Daerah.
Dalam mengatasi setiap permasalahan yang terjadi diperlukan peran
pemerintah, peran pemerintah yang ideal dalam bidang kebudayaan dan
bahasa daerah adalah sebagai berikut yaitu:
a. Pemerintah dapat memanfaatkan dengan maksimal keanekaragaman
kebudayaan di Indonesia. Pemerintah harus dapat mengelola keanekaragaman
budaya dan bahasa daerah tersebut dengan sebaik mungkin sehingga dapat
menjadi daya tarik pariwisata yang ada di Indonesia. Apabila hal ini terjadi
selain kebudayaan Indonesia akan tetap lestari dan terjaga, masyarkat dan
negara Indonesia juga akan mendapatkan keuntungan yang besar dalam
bidang materil.
b. Perhatian pemerintah merata untuk setiap kebudayaan dan bahasa daerah
yang ada di Indonesia, tidak hanya terfokus ke satu daerah yang
kebudayaannya potensial untuk menjadi daya tarik pariwisata Indonesia.
Seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia sebenarnya potensial untuk
dijadikan daya tarik pariwisata, tinggal bagaimana cara mengelola kebudayan
tersebut agar menarik di mata para wisatawan. Perhatian pemerintah ini bisa
dalam bentuk pemberian dana untuk pelestarian kebudayaan dan bahasa
daerah tersebut, atau bisa juga dalam bentuk tindakan, yaitu memberikan hak
paten terhadap setiap kebudayaan yang ada, bukan hanya kebudayaan yang
terkenal atau yang ada di pulau-pulau besar, tapi juga kebudayaan yang
selama ini dikesampingkan dan berada di daerah terpencil. Dalam bidang
bahasa daerah juga pemerintah harus memberikan perhatian lebih, karena
bukan tidak mungkin kelak banyak bahasa daerah yang ada di Indonesia yang
akan di klaim oleh negara lain.
c. Pemerintah dapat mengawasi setiap kebudayaan dan bahasa daerah yang ada
di Indonesia, jika pemerintah memberikan pengawasan bagi seluruh
kebudayaan dan bahasa daerah yang ada di Indonesia maka bebrapa kasus
pengakuan kebudayaan asli negara Indonesia tidak akan terulang lagi.
Pemerintah harus memantau setiap kebudayaan dan bahasa daerah tersebut
sehingga pemerintah tahu perkembangan yang terjadi, dan meminimalisir
penyalahgunaan kebudayaan dan bahasa daerah tersebut jika pada akhirnya
kebudayaan tersebut akan menjadi daya tarik pariwisata dunia dan
menghasilkan keuntungan bagi negara Indonesia.
d. Pemerintah cepat tanggap dalam menghadapi setiap permasalahan mengenai
kebudayaan dan bahasa daerah. Jika hal ini terjadi maka setiap permasalahan
yang ada tidak akan menjadi besar. Seharusnya sebelum ada kasus pengakuan
kebudayaan asli Indonesia oleh negara lain, pemerintah telah mengantisipasi
hal tersebut dengan segera mempatenkan kebudayaan tersebut. Meskipun pada
saat ini sudah ada beberapa kebudayaan yang telah diberikan hak paten dari
Indonesia sebagai warisan manusia budaya tak benda yaitu diantaranya
wayang, keris, batik, dan angklung. Pemberian hak paten oleh UNESCO ini
menjadi bentuk pengakuan dunia terhadap eksistensi seni budaya dan
kekayaan alam Indonesia yang menjadi identitas jati diri bangsa. Keuntungan
bagi dengan diakuinya budaya Indonesia ke dalam daftar representatif
(Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) maka
bukan saja mendapatkan bantuan teknis dan dana dari UNESCO tetapi juga
kepentingan konservasi.
BAB IV KESIMPULAN
Kebudayaan Indonesia merupakan aset bangsa yang harus memperoleh
perhatian dan pengawasan dari pemerintah baik pusat maupun daerah, sehingga
kebudayaan dan keanekaragaman bahasa daerah tersebut akan terjaga kelestariannya
dan tidak akan ada kasus pengakuan kebudayaan asli Negara Indonesia oleh negara lain
seperti yang pernah terjadi. Bentuk perhatian pemerintah tersebut bisa dalam bentuk
pemberian dana bagi konservasi dan pelestarian kebudayaan tersebut, atau dapat juga
dengan memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang ada di Indonesia.
Pemerataan perhatian pmerintah terhadap setiap kebudayaan dan bahasa daerah juga
dianggap penting, karena saat ini ada beberapa kebudayaan dan bahasa daerah yang
lepas dari perhatian pemerintah. Kebudayaan dan keanekaragamana bahasa daerah ini
juga harus dapat dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya, karena kebudayaan dan
bahasa daerah tersebut dapat berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan ataupun
adat istiadat masyarakat Indonesia, tetapi juga dapat menjadi aset Bangsa Indonesia
yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat dan negara.
Daftar pustaka