makalah-pkn

24
BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku. Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak

description

free

Transcript of makalah-pkn

Page 1: makalah-pkn

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah

wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep

dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13

Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi

bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang

menyatukan wilayah Indonesia.

Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam

eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan

diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa

nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan

tata laku.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara

Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya

terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber

daya manusia(SDM). Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan

keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satu

negara dan satu tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak

terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan

sekitar(regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia

wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut

WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan

Page 2: makalah-pkn

negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju

masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.

B. Rumusan Masalah

Di dalam makalah ini mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain:

1. Pengertian dari Wawasan Nusantara

2. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara

3. Kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara

4. Wawasan nasional Indonesia

5. Hubungan wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia

6. Dinamika kewilayahan Indonesia

7. Sasaran Implementasi wawasan nusantara

8. Sosialisasi wawasan nusantara

9. Tantangan Implementasi wawasan nusantara

C. Tujuan

Makalah ini mempunyai beberapa tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara

2. Untuk mengetahui unsur-unsur dasar dari wawasan nusantara

3. Untuk mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara

4. Untuk mengetahui wawasan nasional Indonesia

5. Untuk mengetahui hubungan wawasan nusantara sebagai wawasan

nasional Indonesia

6. Untuk mengetahui dinamika kewilayahan Indonesia

7. Untuk mengetahui sasaran implementasi wawasan nusantara

8. Untuk mengetahui sosialisasi wawasan nusantara

9. Untuk mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara

Page 3: makalah-pkn

BAB II

PEMBAHASAN

A. Wawasan Nusantara

a. Pengertian Wawasan Nusantara

Menurut Prof.Dr. Wan Usman

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia

mengenai diri dan tanah air nya sebagai Negara kepulauan dengan

semua aspek kehidupan yang beragam.

Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan

bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan

bermsyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan

nasional.

Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermsyarakat,

berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Dari berbagai pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Wawasan

Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri

dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan.

b. Unsur dasar Wawasan Nusantara

Wadah ( contour)

Page 4: makalah-pkn

Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi

seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan

kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.

Isi ( content)

Merupakan aspirasi bagsa yag berkembang di masyarakat dan cita-cita

serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.

Isi menyangkut dua hal yaitu:

1) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan

perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional

persatuan.

2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua

aspek kehidupan nasional.

Tata laku ( Conduct)

Hasil interasi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri

dari:

1) Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan

mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia .

2) Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan

perilaku dari bangsa Indonesia.

c. Kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara

1. Kedudukan Wawasan Nusantara

a. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia

merupakan ajaran yang di yakini kebenarannya oleh seluruh

rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam

upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

b. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional secara structural

dan fungsional mewujudkan keterkaitan hierarkis piramida dan

Page 5: makalah-pkn

secara instrumental mendasari kehidupan nasional yang

berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,

dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,

keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara Negara di

tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam

kehidupan bernsyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya

pendidikan kewrganegaraan diperguruan tinggi menjelaskan bahwa

fungsi wawasan nusantara:

a. Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan

Negara Indonesia

b. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakkan dan

strategi pembangunan nasional

3. Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasioanalisme

yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih

mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada kepentingan individu,

kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu,

kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama

tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan

masyarakat banyak.

Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya

pendidikan kewrganegaraan diperguruan tinggi menjelaskan bahwa

tujuan wawasan nusantara adalah :

a. Tujuan ke dalam mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek

kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial

Page 6: makalah-pkn

b. Tujuan keluar pada lingkungan bangsa dan Negara yang

mengelilingi Indonesia ialah ikut serta mewujudkan ketertiban

dan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan keadilan sosial

dan perdamaian abadi

B. Wawasan Nasional Indonesia

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan

nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham

kekuasaan, geopolitik dan Dasar pemikiran wawasan nasional yang dipakai

Negara Indonesia.

1. Paham kekuasaan Indonesia

Dalam google www.wilayahperbatasan.com bangsa Indonesia yang

berfalsafah dan berideologi pancasila menganut paham tentang perang dan

damai berdasarkan:’’ bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta

kemerdekaan”. Maka wawasan nasional bangsa Indonesia tidak

mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan.

2. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham Negara kepulauan berdasarkan Archipelago

concept yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah Negara

menjadi satu kesatuan yang utuh sebaga Negara kepulauan.

3. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan

dalam kondisi nyata. Indonesia dibentuk oleh pemahaman kekuasaan dari

bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang dan kesejarahan

Indonesia.

Untuk penjelasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan

pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari:

Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila

Wawasan nasional merupakan pancaran dari pancasila oleh

kerena itu menghendaki terciptanya kesatuan dan persatuan dengan

Page 7: makalah-pkn

tidak menghiangkan cirri,sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-

unsur pembentuk bangsa (suku bangsa,etnis dan golongan).

Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan

peraturan tentang wilayah territorial yang dibuat oleh belanda yaitu

“territorial Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO

1939), dimana lebar laut wilayah/territorial Indonesia adalah 3 mill

diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia

sebab antara satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-

pisah, sehingga pada 13 desember 1957 pemerintah mengeluarkan

Deklarasi Djuanda yang isinya: ”segala perairan di sekitar, di antara

dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang

termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak

memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar

daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan

demikian merupakan bagian daripada perairan nasional yang berada

di bawah kedaulatan mutlak daripada Negara Republik Indonesia.

Lalu-lintas yang damai diperairan pedalaman ini bagi kapal-kapal

asing dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan

dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia”.

Dalam peraturan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan

Deklarasi Djuanda, disebutkan juga bahwa batas laut teritorial

Indonesia yang sebelumnya tiga mil diperlebar menjadi 12 mil

diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung terluar pada

pulau-pulau dari wilayah Negara Indonesia pada saat air laut surut.

Dengan keluarnya pengumuman tersebut, secara otomatis

Page 8: makalah-pkn

Ordonantie 1939 tidak berlaku lagi dan wilayah Indonesia

menjadi suatu kesatuan antara pulau-pulau serta laut yang

menghubungkan antara pulau-pulau tersebut.

Tujuan deklarasi juanda sebagai berikut:

1) Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan republic

Indonesia yang bulat dan utuh

2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan

dengan asas Negara kepulauan

3) Peraturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin

keselamatan dan keamanan Negara kesatuan NKRI

Sesuai dengan hukum laut internasional yang telah

disepakati oleh PBB tahun 1982 wilayah perairan laut Indonesia

dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Zona laut territorial

Batas laut territorial adalah garis khayal yang berjarak

12 mil dari garis dasar kearah laut lepas. Garis dasar adalah

garis khayal yang menghubungakan titik-titik dari ujung-ujung

pulau terluar.

2. Zona landas kontinen

Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis

maupun morfologis merupakan lanjutan dari sebuah benua,

kedalaman lautnya kurang dari 150 m. Adapun batas landasan

kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu paling jauh 200

mil laut.

3. Zona ekonomi eksklusif (ZEE)

Zona ekonomi eksklusif adalah jalur laut selebar 200

mil kearah laut terbuka diukur dari garis dasar. Pengumuman

Page 9: makalah-pkn

tentang ZEE dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada

tanggal 21 maret 1980.

Melalui konferensi PBB tentang hukum laut Indonesia

ke-3 tahun 1982, pokok-pokok Negara kepulauan berdasarkan

Archipelago Concept Negara Indonesia diakui dan dicantumkan

dalam UNCLOS 1982. Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh

dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan

seperti bertambah luas ZEE dan landas kotinen Indonesia.

Perjuangan tentang kewilayahan dilanjutkan dengan

menegakkan kedaulatan dirgantara yaitu wilayah Indonesia

secara vertical terutama dalam memanfaatkan wilayah Geo

Stationery Orbit ( GSO ) .

Ruang udara adalah ruang yang terletak di atas ruang

daratan dan atau ruang lautan sekitar wilayah Negara dan

melekat pada bumi dimana suatu Negara mempunyai hak

yurisdiksi. Ruang udara, ruang daratan dan ruang lautan

merupakan satu kesatuan ruang yang tidak dapat dipisah-

pisahkan.

Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya

Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala

sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Sosial budaya

adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan

pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial

antara anggota – anggotanya.

Berdasar ciri dan sifat kebudayaan masyarakat Indonesia

sangat hiterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik

yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang

relatif rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik.

Page 10: makalah-pkn

Proses sosial dalam menjaga persatuan nasional sangat

membutuhkan kesamaan persepsi/ kesatuan cara pandang diantara

segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam

namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama

secara harmonis.

Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita – cita pada

umumnya tumbuh dan berkembang akibat latar belakang sejarah.

Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan dan juga

menumbuhkan semangat untuk merdeka yang merupakan awal

semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo (1908 ) dan

sumpah pemuda (1928).

Wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman

sejarah yang menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam

lingkungan bangsa yang akan melemahkan perjuangan dalam

mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita – cita dan tujuan

nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia

setara dengan bangsa lain.

C. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia

Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia

dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan

nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosisl budaya, maupun

hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta

kesatuan wilayah.

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional indonesia merupakan

cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya

yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan

Page 11: makalah-pkn

dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebinekaan

dalam setiap aspek kehidupan nasinal untuk mencapai tujuan nasional.

D. Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercemin pada pola piker, pola

sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara.

a) Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim

menyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis,mewujudkan

pemerintahan yang kuat ,aspiratif , dipercaya.

b) Implementasi dalam kehidupan Ekonomi , adalah menciptakan tatanan

ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

c) Implementasi dalam kehidupan sosial budaya adalah menciptakan sikap

batiniah dan lahirniah yang mengakuai, menerima dan menghormati

segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan

merupakan karunia sang pencipta.

d) Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan,adalah

menumpuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela

Negara pada setiap WNI.

E. Sosialisasi Wawasan Nusantara:

Menurut Sifat /cara penyampaian

a. Langsung = >ceramah,diskusi,tatap muka

b. Tidak langsung=>media massa

Menurut metode penyampaian

a) Ketauladanan

b) Edukasi

c) Komunikasi

Page 12: makalah-pkn

d) Integrasi

Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan

serta lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.

F. Tantangan Implementasi Wasantara

1) Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam

bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan

nasional hanya dapat dilaksanakan oleh Negara-negara maju dengan

Buttom Up Planning,sedang untuk Negara berkembang dengan Top Down

Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia,

sehingga diperlukan landasan operasinal berupa GBHN. Kondisi Nasional

(Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini

merupakan ancaman bagi integritas.

2) Dunia Tanpa Batas

a) Perkembangan IPTEK

Mempengaruhi pola , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam

aspek kehidupan.

b) Kenichi Omahe dalam buku Borderless Word dan The End of Nation

State menyatakan: dalam perkembangan masyarakat global,batas-batas

wilayah Negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan

dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan

Nusantara , mengingat perkembangan tersebut akan dapat

mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir , pola sikap dan

pola tindak didalam bermsyarakat , berbangasa dan bernegara.

3) Era Baru Kapitalisme

Page 13: makalah-pkn

a. Sloan dan Zureker

Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan atas hak

milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk

mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung

dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan

kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.

b. Lester Thurow

Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk

dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi

baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham

sosialis.

4) Kesadaran Warga Negara

a. Pandangan Indonesia Tentang Hak dan Kewajiban

Manusia Indonesia mempunyai kedudukan , hak dan

kewajiban yang sama.Hak dan Kewajiban dapat dibedakan namun

tidak dapat dipisahkan.

b. Kesadaran Bela Negara

Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan

adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan,

kemiskinan ,kesenjangan social ,memberantas KKN ,menguasai Iptek ,

meningkatkan kualitas SDM , transparan dan memelihara persatuan.

BAB III

Page 14: makalah-pkn

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan Secara

umum Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam

pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dalam

lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan

nasioanalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia

yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada

kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah

(kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah

tetap dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional

atau kepentingan masyarakat banyak.

Daftar Pustaka

Page 15: makalah-pkn

Sartini,dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan

Tinggi,Paradigma, Yogyakarta

Santoso Budi, dkk,2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

Cristine, dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi, PT Prandnya Paramita, Jakarta

Subadi Tjipto, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, BP-FKIP UMS,

Surakarta

Zubaidi Achmad, dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi, Paradigma, Jokjakarta

Effendi Sutenang,12 Oktober 2010,Wawasan Nusantara,

http://www.google.com

Makalah Wawasan Nusantara,12 Oktober 2010, http://www.google.com

Page 16: makalah-pkn