makalah pkn

17
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Peran Pendidikan dalam Pembangunan Disusun oleh: Desiyanti (04121401006) Zahrunisa Al Jannah (04121401007) Hatina Agsari (04121401012) Dwi Andari Maharani (04121401014) Putri Beauty Oktovia (04121401037) Helen (04121401044)

description

k

Transcript of makalah pkn

Page 1: makalah pkn

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Peran Pendidikan dalam Pembangunan

Disusun oleh:

Desiyanti (04121401006)

Zahrunisa Al Jannah (04121401007)

Hatina Agsari (04121401012)

Dwi Andari Maharani (04121401014)

Putri Beauty Oktovia (04121401037)

Helen (04121401044)

PENDIDIKAN DOKTER UMUM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

Page 2: makalah pkn

Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan, betapa tidak, laju

perubahan sebagai akibat dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi kemudian

harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pada itu

pendidikan kemudian menjadi pioner utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia.

Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sekaligus merupakan syarat

mutlak untuk mewujudkan pembangunaan nasional. Dan salah sartu aspek terpenting dalam

menyiapakan dan merekayasa arah perkembangan masyarakat dalam pembangunan nasional

adalah Pendidikan (Tilaar 1992:77).

Pendidikan adalah proses untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

merupakan sasaran pembangunan saat ini dan merupakan tanggung jawab seluruh mayarakat

dan bangsa Indonesia. Hal ini relevan dengan undang-undang no 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk

mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.

Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas

pendidikan harus ditingkatkan, tentu hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai faktor yang

terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa program pemerintah telah

diupayakan sebagai sebuah alternatif dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan mutu

pendidikan. Sebagai contoh adalah dari program wajib belajar 6 tahun menjadi wajib belajar

9 tahun. Hal inipun kemudian hanya dapat meningkatkan pendidikan dari aspek kuantitas

akan tetapi belum menyentuh aspek kulaitas dari output pendidikan.

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peranan pendidikan dalam

pembangunan, khususnya pembangunan sistem pendidikan nasional.

A. Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Keterkaitannya

Secara umum, kata pembangunan diasosiasikan dengan pembangunan ekonomi dan

industri yang selanjutnya diasosiasikan dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan,

jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi, dan sejenisnya.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan dalam arti yang terbatas pada bidang

ekonomi dan industri saja belum menggambarkan esensi pembangunan yang sebenarnya,

sebab kegiatan tersebut belum dapat mengatasi masalah yang hakiki yaitu terpenuhinya

hajat hidup rakyat banyak, baik materiil maupun spiritual.

Page 3: makalah pkn

Esensi pembangunan bertumpu dan berpangkal dari manusianya dan orientasinya

pada pemenuhan hajat hidup orang banyak sesuai dengan kodratnya sebagai manusia

yang dapat meningkatkan martabatnya, sebab peningkatan martabat manusia merupakan

tujuan final dari pembangunan. Tegasnya, pembangunan apapun jika berakibat

mengurangi nilai (martabat) manusia berarti keluar dari esensinya.

Dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat dipandang sebagai obyek dan

sekaligus subyek pembangunan. Dikatakan sebagai obyek pembangunan sebab manusia

dipandang sebagai sasaran yang dibangun. Dalam hal ini pembangunan dapat berupa

pembinaan pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani sikap terhadap

lingkungannya, tekad hidup yang positif serta ketrampilan kerja yang disebut

pendidikan. Dikatakan sebagai subyek pembangunan sebab ia mengolah lingkungan

secara dinamis dan kreatif, baik terhadap sesama lingkungan alam maupun lingkungan

sosial. Perekayasaan terhadap lingkungan tersebut lazim disebut pembangunan.

Sedangkan esensi dari upaya pendidikan adalah bekal kemampuan jasmaniah dan

rohaniah guna menyesuaikan diri yang berhasil bagi kepentingan hidup dan kehidupan

manusia.

Dari keterangan-keterangan tersebut kita memperoleh penjelasan tentang relevansi

antara pendidikan dan pembangunan, yaitu terletak pada manusianya. Maksudnya

pendidikan mengarah ke dalam diri manusia. Pendidikan mempunyai tugas

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan yang dapat

memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta mengangkat martabat manusia sebagai

makhluk. Sedangkan pembangunan mengarah ke luar yaitu lingkungan sekitar manusia

dimana pembangunan membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas agar esensi

tujuan pembangunan itu dapat tercapai.

B. Peranan Pendidikan pada Pembangunan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek

kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan

tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa serta keseluruhan.

Page 4: makalah pkn

Pendidikan mempunyai peran yang sangat vital dalam pembangunan karena tanpa

pendidikan pembangunan yang terjadi tidak akan maksimal. Jadi semakin tinggi kualitas

pendidikan suatu bangsa, maka akan semakin besar pula potensi bangsa tersebut untuk

maju. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di

bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila

moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah,

karena tiap orang akan bisa merugikan Negara atau masyarakat luas seperti misalnya

korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur.

Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas

dalam pembangunan negeri ini.

Tujuan utama yang akan dicapai dalam pendidikan adalah membentuk manusia secara

utuh (holistic) yang berkarakter, yaitu mengembangkan aspek fisik, emosi, sosial,

kreativitas, spiritual dan intelektual secara optimal serta lifelong learners (pembelajar

sejati).

Pendidikan yang berkualitas sangat berperan besar dalam menentukan kualitas

individu ataupun masyarakat bangsa secara keseluruhan. Di sini perlu mendudukkan

pendidikan sebagai sebuah nilai yang tumbuh di masyarakat. Jika nilai pengetahuan

begitu dominan dalam setiap gerak masyarakat, dengan sendirinya masyarakat akan

berjuang untuk menuntut ilmu tanpa mengenal kata berhenti. Hal tersebut merupakan

cikal bakal terbangunnya semangat toleransi, keinginan untuk saling berbagi (reciprosity)

dan semangat kemanusiaan (altruism) untuk membangun keselamatan, muncul perasaan

berharga (sense of efficacy), merangsang keinginan untuk menjalin hubungan dengan

orang lain (networking) dan saling mempercayai (trust).

Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional, terdapat dua

paradigma yang menjadi arah bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kebijakan

pendidikan, yaitu (1) paradigma fungsional, dan (2) paradigma sosialisasi.

Paradigma fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan disebabkan

karena masyarakat tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap modern.

Lembaga pendidikan formal melalui sistem persekolahan merupakan lembaga utama

untuk mengembangkan pengetahuan, melatih kemampuan, keahlian dan menanamkan

sikap modern para individu yang diperlukan dalam proses pembangunan.

Page 5: makalah pkn

Paradigma sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam pembangunan adalah: (1)

mengembangkan kompetensi individu, (2) kompetensi yang lebih tinggi diperlukan

untuk meningkatkan produktivitas, dan (3) secara umum, semakin banyak warga

masyarakat yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kehidupannya. Berdasarkan

paradigma ini, pendidikan harus diperluas secara besar-besaran dan menyeluruh, apabila

suatu bangsa menginginkan kemajuan.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa segi :

1. Segi sasaran pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi

manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Tujuan citra

manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber

daya pembangunan yang manusiawi. Tujuan pendidikan yaitu menghasilkan

manusia yang baik yaitu manusia yang dapat mempengaruhi lingkungan dimana

dia berada.

2. Segi lingkungan pendidikan

Terdiri dari :

a. Lingkungan Keluarga

Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik

(habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan,

kesopanan, dan moral.

b. Lingkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik dibimbing, untuk

memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya

berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

c. Lingkungan Masyarakat

Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta didik memperoleh

bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan.

3. Segi jenjang pendidikan

Pendidikan dasar merupakan basic education yang memberikan bekal dasar bagi

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi

Page 6: makalah pkn

berkualitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, dan pendidikan menengah

berkualitas, jika pendidikan dasarnya berkualitas.

4. Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain : bidang

ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi,

pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain. Pembangunan sektor

kehidupan diartikan sebagai aktivitas pembinaan, pengembangan dan pengisian

bidang-bidang kerja agar dapat memenuhi hajat hidup warga negara sebagai suatu

bangsa sehingga tetap jaya dalam kancah kehidupan antara bangsa-bangsa di dunia.

Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya dikerjakan jika

diisi orang-orang yang memeiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan. Perlu

disadari bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan dan perubahan sebagai

akibat dari terjadinya globalisasi di hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat,

seharusnya menjadi dasar pijak keharusan untuk memikirkan dan mereformulasi

ulang tentang sistem dan pola pelaksanaan pendidikan. Bagaimanapun juga sebuah

sistem pada suatu masa akan sangat sesuai akan tetapi tidak dapat dipungkiri

bahwa sistem tersebut akan sangat tertinggal dan tidak dapat memenuhi tuntutan

perubahan yang terjadi kemudian.

Realitas di Indonesia membuktikan bahwa ada kecenderungan tidak

seimbanganya antara penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas dengan

laju perubahan yang terjadi. Hal tersebut kemudian berakibat pada terjadinya

distorsi antara kebutuhan tenaga yang memiliki keahlian, keterampilan dan

kompotensi tertentu yang tidak mampu disiapkan dari lembaga pendidikan

terhadap tingkat kebutuhan sumber daya manusia di masyarakat. Padahal

pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut seharusnya didapatkan dari out lembaga

pendidikan yang ada. Perubahan drastis dari orde Baru menjadi orde reformasi

seharusnya menjadi pijakan dasar keharusan pendidikan untuk melakukan

reorientasi ulang terhadap sistem dan pola pelaksanaan pendidikan nasional.

Asumsi tersebut didasarkan pada kecenderungan rendahnya penyiapan sumber

daya manusia dengan tingkat kebutuhan di masyarakat. Lebih sfesifik bahwa

lembaga pendidikan di Indonesia cenderung mengalami penurunan dari segi

kualitas dan meningkat dari segi kuantitas. Sehingga dibutuhkan adanya upaya

untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan dasar

Page 7: makalah pkn

sebagai pijakan awal pendidikan di Indonesia, mengingat pentingnya peran

pendidikan dalam pembangunan

C. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional

Pada bagian ini akan dikemukakan dua hal, yaitu :

1. Mengapa sistem pendidikan harus dibangun.

Adalah logis jika sistem pendidikan yang merupakan sarana bagi manusia untuk

mengantarkan dirinya menuju kepada kesempurnaan itu juga perlu disempurnakan.

Sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan

jawaban atas teka-teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan. Selanjutnya

persoalan pendidikan juga dapat dilihat sebagai persoalan nasional karena

pendidikan berhubungan dengan masa depan bangsa.

2. Wujud pembangunan sistem pendidikan

Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain

bertalian erat, yaitu :

Aspek filosofis dan keilmuan

Aspek yuridis atau perundang-undangan

Struktur

Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi

Hubungan Antar Aspek-Aspek

Aspek filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang

lain, karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain. Artinya,

struktur pendidikan, kurikulum, dan lain-lain yang lain itu harus mengacu

kepada aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis.

a) Aspek Filosofis Keilmuan

Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Bagi kita

pengembangan sifat kodrati manusia itu paralel dengan jiwa Pancasila. Filsafat

Pancasila ini menggantikan secara total falsafah pendidikan penjajah. Penjajah

memfungsikan pendidikan sebagai sarana untuk menghasilkan tenaga kerja

yang terampil tetapi bersifat bergantung dan loyal kepada penjajah.

Page 8: makalah pkn

Pendidikan yang sehat harus merupakan titik temu antara “teori” dengan

“praktek”, demikian kata J. H. Gunning, “Theorie zonder praktijk is voor

genieen, praktijk zonder theorie is voor gekken en schurken”. Teori tanpa

praktek hanya cocok bagi orang-orang pintar, sedangkan praktek tanpa teori

hanya terdapat para orang gila.

b) Aspek Yuridis

Kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya

kebutuhan akan penyempurnaan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan

kebutuhan-kebutuhan baru tersebut. Jelasnya sistem pendidikan perlu

disempurnakan, dan tugas ini hanya dapat dilakukan dengan mendasarkan diri

pada Undang-Undang Pendidikan.

Isi UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN)

lebih komprehensif, dalam arti bahwa UU No. 2 Tahun 1989 ini mencakup

semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.

Sifat UU RI No. 2 Tahun 1989 lebih fleksibel dp. UU No. 4/1950 dan UU

No. 22/61. Fleksibilitas ini terlihat dalam hal-hal seperti :

1. Masih memberi peluang untuk dilengkapi dengan peraturan-peraturan

pemerintah dan keputusan menteri.

2. Adanya badan pertimbangan pendidikan nasional

3. Adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan

keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan sehingga pendidikan

dapat mengarah kepada keserasian pemenuhan tujuan negara di satu

pihak dan kepentingan rakyat banyak di pihak yang lain pada masa

mendatang.

Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tidak hanya bersifat mengatur

(seperti UU Pendidikan yang lalu), tetapi juga memiliki kekuatan hukum

yang bersifat memaksa.

UU No. 2 Tahun 1989 lebih memperhatikan prospek masa depan.

c) Aspek Struktur

Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya

pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan,

Page 9: makalah pkn

lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat

dari perkembangan sosial budaya dan politik.

d) Aspek Kurikulum

Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikuler berubah,

maka kurikulum berubah pula. Perubahan dimaksud mungkin mengenai

materinya, orientasinya, pendekatannya ataupun metodenya.

D. Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarkat, bangsa, dan Negara

untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termasuk dalam

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan social. Sehingga disini pembangunan nasional sangat

penting untuk dilakukan.

Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah,

bertahap dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka

mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju.

Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat dilaksanakan

semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial-budaya dan

aspek pertahanan keamanan dengan senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan

Nusantara serta memperkukuh Ketahanan Nasional yang diselenggarakan dengan sasaran

jangka panjang yang ingin diwujudkan. Dalam mewujudkan pembangunan nasional di

perlukan semangat bangsa agar pembangunan tersebut bisa berjalan dengan terarah.

Pembangunan nasional merupakan bentuk pengamalan Pancasila, yaitu :

1) Kertuhanan Yang Maha Esa, antara lain mencakup tanggung jawab bersama

dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa secara bersama-sama meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang

kukuh bagi pembangunan nasional. Di dalam menganut agama seseorang tidak

bisa memaksakan kehendak orang lain untuk memeluk agama lain, sehingga

disini seseorang memiliki hak pribadi untuk memeluk dan beribadah sesuai

agama yang ingin dia anut.

Page 10: makalah pkn

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain mencakup peningkatan

martabat serta hak dan kewajiban asasi warga Negara serta penghapusan

penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi. Dalam sila ini kita

juga diajarkan untuk saling menghormati satu sama lainnya sehingga kehidupan

masyarakat menjadi harmonis. Selain itu adanya persamaan nasib antar

masyarakat.

3) Persatuan Indonesia antara lain mencakup peningkatan pembinaan bangsa di

semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan Negara sehingga

rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkukuh persatuan dan

kesatuan bangsa.

4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/ Perwakilan anatara lain mencakup upaya makin

menumbuhkan dan mengembangkan system politik Demokrasi Pancasila yang

makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis. Selain itu juga

mengembangkan rasa kekeluargaan dalam setiap mengambil keputusan,

sehingga mencapai keputusan yang mufakat.

5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rkyat Indonesia antara lain mencakup upaya

untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang dikaitkan

dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya

kemakmuran yang berkeadilan. Disini dalam sila keadilan ini juga terdapat

persamaan hak dan kewajiban, diman kita memiliki hak yang sama yaitu

mendapatkan kehidupan yang layak, mendapatkan pendidikan, dan sebagainya.

Selain kita menuntut hak kita juga harus untuk melaksanakan kewajiban.

Sehingga disini kita tidak hanya menuntut hak namun juga melaksanakan

kewajiban.

Berdasarkan pokok pikiran diatas, maka hakikat pembangunan nasional adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman

pembangunan nasional.

Peranan pembangunan Nasional

a) Payung pembangunan pendidikan nasional yang berfungsi menjadi salah satu

pembatas lingkungan pembangunan pendidikan nasional, dan parameter atau

Page 11: makalah pkn

tolak ukur kontribusi keberhasilan fungsi pembangunan pendidikan nasional

terhadap pembangunan nasional.

b) Sumber yang memberikan masukan pada pembangunan pendidikan nasional

berupa hasil-hasil pembangunan seperti informasi, energi (tenaga), bahan-bahan

KESIMPULAN

Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Jika manusia memiliki jiwa pembangunan

sebagai hasil pendidikan, maka diharapkan lingkungannya akan terbangun dengan baik.

Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran lingkungan fisik maupun yang bersasaran

lingkungan sosial karena pembangunan pendidikan adalah pembangunan manusia seutuhnya.

Jadi sumbangan pendidikan pada pembangunan dapat disimpulkan bahwa :

1. Pertama; pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembangunan,

kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya,

2. Kedua; manusia menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat

tergantung pada manusianya.

3. Ketiga; pendidikan memegang peranan penting karena merekalah yang mencitakan

manusia pencipta pembangunan.

DAFTAR PUSTAKA

La Sulo, L. S dan Tirtarahardja, Umar, 2005, Pengantar Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta

Mudyahardjo, Redja, 2008, Pengantar Pendidikan, Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar

Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta : Grafindo.