Makalah PKN

18
Latar Belakang Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti memiliki cita-cita. Seluruh usaha dalam hidup seseorang dilakukan untuk memenuhi cita-cita. Demikian dengan sebuah negara. Negara ibarat sekelompok manusia yang hidup bersama untuk memenuhi cita-cita bersama. Setiap negara pasti memiliki landasan, pandangan hidup masing- masing untuk menggapai cita-cita bangsanya. Negara Indonesia telah lama dijajah oleh beberapa negara. Sejak terbentuknya Budi Utomo, maka pergerakan nasional mulai bergerak untuk menggapai cita-cita yaitu kemerdekaan. Setelah Indonesia diproklamirkan oleh Ir. Soekarno, maka Indonesia yang menjadi negara merdeka pasti memiliki cita-cita. Cita-cita Indonesia tersebut dijiwai dari Pancasila. Cita-cita luhur negara kita dengan lugas dimuat dalam Pembukaan UUD 1945, karena Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan Jiwa Proklamasi ialah jiwa Pancasila maka dengan demikian Pancasila juga merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. 1

Transcript of Makalah PKN

Latar BelakangSetiap orang yang hidup di dunia ini pasti memiliki cita-cita. Seluruh usaha dalam hidup seseorang dilakukan untuk memenuhi cita-cita. Demikian dengan sebuah negara. Negara ibarat sekelompok manusia yang hidup bersama untuk memenuhi cita-cita bersama. Setiap negara pasti memiliki landasan, pandangan hidup masing-masing untuk menggapai cita-cita bangsanya. Negara Indonesia telah lama dijajah oleh beberapa negara. Sejak terbentuknya Budi Utomo, maka pergerakan nasional mulai bergerak untuk menggapai cita-cita yaitu kemerdekaan. Setelah Indonesia diproklamirkan oleh Ir. Soekarno, maka Indonesia yang menjadi negara merdeka pasti memiliki cita-cita. Cita-cita Indonesia tersebut dijiwai dari Pancasila.Cita-cita luhur negara kita dengan lugas dimuat dalam Pembukaan UUD 1945, karena Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan Jiwa Proklamasi ialah jiwa Pancasila maka dengan demikian Pancasila juga merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Cita-cita luhur bangsa yang dijiwai dari Pancasila tidaklah layak jika hanya tertulis saja secara rapi dalam Undang-Undang Dasar 1945, tetapi harus diperjuangkan untuk bisa menggapainya. Perlu adanya kesadaran dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa itu. Untuk membangun kesadaran, diperlukan sebuah penjelasan. Diperlukan adanya penjelasan mengenai cita-cita bangsa dan juga penanaman nilai moral Pancasila untuk menggapai cita-cita tersebut. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas sejarah singkat Pancasila dan penjelasan mengenai Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia.Permasalahan1. Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia?2. Mengapa Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita bangsa Indonesia?PembahasanSejarah Singkat PancasilaTanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan sebuah dasar negara untuk Indonesia yang belum merdeka. Beliau menyebutkan lima dasar utama, yaitu:1. Kebangsaan Indonesia2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan3. Mufakat atau Demokrasi4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan atau Ketuhanan Yang Maha Esa.Kemudian, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, yang kemudian dikenal dengan panitia sembilan. Kesembilan orang tersebut adalah: 1. Ir. Soekarno2. Drs. Moh Hatta3. Mr. AA. Maramis4. KH Wachid Hasyim5. Abdul Kahar Mudzakar6. Abikusno Tjokrosujoso7. H. Agus Salim8. Mr. Achmad Soebardjo9. Mr. Moh Yamin.Dalam sidang tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan merumuskan kembali rancangan dasar negara tersebut menjadi: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mohammad Yamin kemudian menamakan rumusan baru itu sebagai Piagam Djakarta. Hasil rumusan berupa Piagam Djakarta diserahkan kembali pada BPUPKI dan diterima tanggal 14 Juli 1945. Untuk langkah selanjutnya, tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Dalam sidangnya sehari setelah proklamasi, 18 Agustus 1945 PPKI memutuskan menghapus tujuh kata dalam Piagam Djakarta, yaitu mengganti rumusan dengan berdasarkan pada ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya menjadi dengan berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada sidang itu PPKI sekaligus meresmikan UUD 1945 yang pembukaannya memuat rumusan resmi Pancasila.Rumusan Pancasila yang sah dan benar sesuai dengan Inpres No. 12 tahun 1968 tertanggal 13 April 1968 adalah yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, yang secara operasionalnya dituangkan dalam TAP MPR II/MPR/1978. Sedang TAP MPR II/MPR/2000 menegaskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara yang difungsikan sebagai Sumber dasar hukum negara dan sumber tertib tata hukum dan urutan perundang-undangan.Dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan Dasar Negara sebagai berikut:1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaSila-sila Pancasila mempunyai sifat yang abstrak dan Universal. Ini berarti sila-silanya bersifat sangat umum dan mempunyai kekuatan untuk membentuk moral baik untuk bangsa Indonesia maupun bangsa lain didunia. Oleh karena sifat abstrak dan universal itu, maka Pancasila memiliki isi sebagai berikut.1. Mutlak bagi seluruh bangsa Indonesia2. Berfungsi sebagai asas persatuan, kerjasama, dan asas damai bagi bangsa Indonesia yang beraneka ragam adat istiadatnya.3. Memiliki sifat yang tetap, namun juga dapat berubah secara fleksibel4. Membawa ajaran-ajaran moral dalam kehidupan bangsa dalam membina hubungan antara sesama manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan.5. Memungkinkan untuk kerja sama bangsa Indonesia dengan bangsa lain yang berdasarkan kemerdekaan dan keadilan sosial.6. Merupakan sumber hukum bagi perkembangan Negara dan bangsa Indonesia.Kedudukan Pancasila dan Cita-cita Bangsa IndonesiaPancasila memiliki kedudukan dan fungsi tersendiri pada bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Dasar itu haruslah menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Di atas dasar itulah akan dibangun Republik Indonesia. Dasar inilah yang akan menentukan arah cita-cita bangsa Indonesia. Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia, Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang.Selain itu, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa. Sila-sila pancasila mencerminkan nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang harus dipegang teguh. Nilai moral inilah yang akan membawa bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sendiri. Pancasila juga sebagai pemersatu bangsa. Pancasila memiliki fungsi sebagai pemersatu, asas persatuan, kesatuan, dan damai. Bangsa Indonesia dimana warganya mempunyai kesamaan dan perbedaan, jelas dan mutlak bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa.1)Pancasila juga merupakan jiwa dan kepribadian, pandangan hidup Bangsa Indonesia yang menjiwai sistem kenegaraan dan kemasyarakatan Indonesia.2) Pada intinya, Pancasila yang membentuk negara ini. Karena hanya pancasila yang bisa menyatukan bangsa, untuk meraih tujuan bersama. Pancasila juga yang menjadi dasar dan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Jika penulis menyimpulkan suatu tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia dari Pancasila, maka tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni 1) Dra.Hartati Soemasdi. Yogyakarta 1992. Pemikiran tentang Filsafat Pancasila. Hal 642) Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1983.Pancasila dalam Pemikiran dan Pemasyaraka tannya. Hal 43.terbentuknya suatu masyarakat adil dan makmur secara material dan spiritual yang di wadahi oleh negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis.Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 adalah bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.1) Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 alinea kedua yaitu: Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, dijelaskan lebih detail tentang cita-cita tujuan bangsa Indonesia. Yaitu:Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil danberadab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat1) Departemen Pertahanan Republik Indonesia. Jakarta 2007. Doktrin Pertahanan Negara. Hal 15.kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta denganmewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Dari penjelasan diatas, sudah sangat jelas apa yang menjadi impian/cita-cita bangsa Indonesia. Indonesia ingin membentuk suatu negara yang bisa melindungi segenap bangsa, negara yang sejahtera, cerdas, tertib, adil, dan damai. Pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 juga disebutkan bahwa semuanya didasarkan pada Pancasila. Jadi pembentukan cita-cita bangsa semuanya dijiwai dari Pancasila. Bila kita cermati, cita-cita bangsa kita ini semuanya didapatkan dari Pancasila. Jadi Pancasila juga merupakan cita-cita bangsa. Dari sila pertama kita bisa jabarkan bahwa sebagai warga negara Indonesia percaya akan Tuhan yang Maha Esa. Kita saling menghormati perbedaan agama berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua menjelaskan adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama manusia. Mengembangkan sikap toleransi, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sila kedua berhubungan dan dijiwai oleh sila pertama. Pada hakikatnya manusia adalah ciptaan Tuhan, jadi manusia itu sama derajatnya. Di dalam sila ketiga dijelaskan untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, selalu memiliki rasa cinta tanah air. Sila keempat menjelaskan bahwa rakyat memiliki kedaulatan terbesar. Lembaga perwakilan memimpin berdasarkan permusyawaratan dan kebijaksanaan. Sila kelima menjelaskan tentang sikap adil pada sesama, saling menolong, menghormati dan menghargai hak orang lain.Dari penjelasan sila-sila pancasila diatas, sekilas dapat kita tarik sebuah cita-cita negara kita. Berdasarkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia membentuk negara yang adil, makmur, merdeka, demokratis, berdaulat, sejahtera, damai, tertib dengan diiringi nilai ke-Tuhanan.Pancasila adalah asas persatuan, kesatuan, damai, kerjasama, hidup bersama dari bangsa Indonesia, dimana warganya berbeda dalam suku, agama, adat-istiadat. Indonesia memiliki nasib sejarah yang sama, dimana setelah proklamasi kemerdekaan mempunyai cita-cita untuk dapat melestarikan kehidupan kemerdekaan bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.1)Cita-cita bangsa Indonesia yang dijiwai dari Pancasila dapat lebih dijelaskan pada pokok pikiran Pembukaan UUD 1945.2) Yaitu sbagai berikut:1. Negara hendak melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam Pembukaan UUD 1945, kita ambil pengertian bahwa negara melindungi dan meliputi seluruh bangsa Indonesia. Negara menghendaki persatuan dari seluruh bangsa (Penjiwaan dari sila ke-3).2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pokok pikiran ini menegaskan negara berperan aktif untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya (Penjiwaan sila ke-5)3. Negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Negara menempatkan rakyat sebagai 1) Dra.Hartati Soemasdi. Yogyakarta 1992. Pemikiran tentang Filsafat Pancasila. Hal 63-64.2) Prof.Drs.Achmad Fauzi, MA. Malang 2003. Pancasila Tinjauan dari Konteks Sejarah, Filsafat, Ideologi Nasional, dan Ketatanegaraan Republik Indonesia. Hal 113.pihak yang paling berdaulat berdasarkan asas kerakyatan/demokrasi. Adanya lembaga perwakilan lebih menitikberatkan pada permusyawaratan (Penjiwaan Sila ke-4).4. Negara atas dasar Ketuhanan yang Maha Esa, dan menjunjung, menghormati, dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dengan penuh keadilan dan sesuai peradaban manusia secara universal (Penjiwaan sila ke-1 dan ke-2)Pancasila sangatlah bersejarah bagi bangsa Indonesia. Karena Pancasila juga merupakan cerminan bangsa Indonesia yang telah bersatu untuk melawan bangsa-bangsa penjajah. Pancasila sudah menjadi cerminan kepribadian bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan agama. Pancasila yang telah mempersatukan bangsa Indonesia untuk menggapai cita-cita bersama. Yakni menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Oleh karena sangat bersejarah, Pancasila haruslah dipahami dan diresapi oleh seluruh bangsa Indonesia. Karena Pancasila adalah dasar dari kehidupan di Negara Indonesia ini. Tanpa adanya Pancasila, negara ini tidak akan kokoh berdiri, tidak memiliki cita-cita dan tujuan. Semuanya dijiwai dari Pancasila. Dari sila-sila Pancasila kita dapat meresapi sebenarnya apa yang diinginkan dari negara Indonesia. Sehingga, kita sebagai warga negara Indonesia mampu berjuang bersama untuk menggapai cita-cita luhur bangsa Indonesia ini.KesimpulanPancasila yang sekarang telah menjadi Dasar Negara Indonesia pada awalnya memiliki sejarah yang panjang. Diawali dari usulan Ir. Sukarno pada sidang 1 Juni 1945 hingga terbentuknya Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Pancasila termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila termaktub disana merupakan pencerminan bahwa UUD 1945 dijiwai dari Pancasila. UUD 1945 menjelaskan tentang cita-cita tujuan Negara Indonesia. Dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945, secara tersirat Indonesia menginginkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Dalam alinea keempat UUD 1945 cita-cita tujuan Negara Indonesia dijelaskan lebih rinci. Yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Semua cita-cita tujuan negara yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 semuanya didasarkan dan dijiwai dari Pancasila. Untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia maka Indonesia menghendaki negaranya bersatu dan berdasarkan atas keadilan sosial. Indonesia meletakan rakyat sebagai kedaulatan tertinggi dalam rangka memberikan kesejahteraan bagi rakyat dengan seadil-adilnya. Indonesia juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan berdasarkan Ketuhanan untuk menjadikan Negara yang aman, damai, tertib, dan juga adil. Jadi, semua cita-cita tujuan Negara Indonesia semuanya telah terangkum dalam dasar negara kita yaitu Pancasila. Itulah alasan mengapa Pancasila juga disebut sebagai cita-cita bangsa Indonesia.

Daftar PustakaDepartemen Pertahanan Republik Indonesia. 2007. Doktrin Pertahanan Negara. Jakarta: Dephan RI.Fauzi, Achmad.2003. PANCASILA Tinjauan dari Konteks Sejarah, Filsafat, Ideologi Nasional dan Ketatanegaraan Republik Indonesia. Malang: PT.Danar Wijaya-Brawijaya University Press.Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1983. Pancasila dalam Pemikiran dan Pemasyarakatannya. Malang: Laboratorium Pancasila IKIP Malang.Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh. Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pantjoran Tujuh.Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka CiptaSoemasdi, Hartati. 1992. Pemikiran tentang Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Andi Offset.Djamal,D.1986. Pokok-Pokok Bahasan Pancasila. Bandung: Remadja Karya.Laboratorium Pancasila. 1981. Pancasila dalam Kedudukan dan Fungsinya sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Surabaya: Usaha Nasional.Tim Penulis Jurusan PMPKN. 1987. Pancasila Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Malang : IKIP Malang.

12