Makalah Pkn

11

Click here to load reader

description

Pendidikan kewarganegaraan

Transcript of Makalah Pkn

Page 1: Makalah Pkn

PERLUKAH AMANDEMEN

UUD 1945 yang ke 5

Oleh :

KELOMPOK VII1. ROHMANTO P.E.P H05121032. ROSYID ABDUL HAMID H05121053. SINTHA TIARA CANDRI H05121114. SYAHRONI PUTRI M.P H0512116

JURUSAN/PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: Makalah Pkn

BAB 1

Latar Belakang Permasalahan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan UUD 1945, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi Negara Indonesia saat ini.

Sejak Indonesia merdeka hingga terjadinya pergolakan politik diakhir tahun 60an,  UUD 45 tidak pernah diamandemen. Kemudian selama Pemerintahan Orde Baru Berkuasa hingga tumbangnya di tahun 1998, UUD 45 juga tidak mengalami amandemen. Namun kesakralan UUD 45 berakhir ketika reformasi bergulir di tahun 1998. Hingga tahun 2009, UUD 45 telah diamanden lebih dari 4 kali. Namun yang sangat disayangkan adalah perubahan yang terburu-buru tersebut telah membuat kekuasaan Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR berkurang jauh sekali. Dan pada kenyataannya kekuasaan tertinggi saat itu tidak dipegang oleh MPR melainkan dipegang sepenuhnya oleh presiden.

Saat itu amandemen benar-benar harus dilakukan saat itu sebab terjadi kemelut politik dan krisis kepercayaan akibat dari adanya krisis moneter tahun 1997. Begitu kompleks masalah yang menyelimuti bangsa memperlihatkan kelemahan sistemik UUD 1945, yang menyebabkannya tidak mampu memberikan solusi untuk memecahkan masalah negara. Sebenarnya ketidakmampuan itu bukan hanya karena kesalahan kebijakan pemerintah dan ketidakmampuan presiden. Tetapi adalah kurangnya semangat para penyelenggara negara. Ada sebuah faktor penting yang dilupakan saat itu untuk mengatasi keadaan yaitu tidak adanya dukungan dan kepercayaan masyarakat luas.

Pada dasarnya ada beberapa alasan mengapa UUD 1945 perlu diamandemen. Pertama, UUD 1945 memiliki banyak kelemahan yang menyebabkan banyak permasalahan pada kondisi kehidupan bernegara. Kedua, sebagaimana banyak dinyatakan oleh pakar hukum tata negara selama ini, para perumus UUD 1945 sendiri sudah menyadari bahwa UUD tersebut UUD sementara yang harus segera diselesaikan karena dorongan situasi strategis untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Ada beberapa pihak yang pro dan kontra terhadap amandemen UUD 1945, karena kondisi kehidupan rakyat Indonesia yang makin memburuk. Namun ada beberapa pihak yang menyatakan kemajuan bangsa setelah amandemen. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas beberapa pendapat mengenai amandemen UUD 1945. Serta berbagai diskusi mengenai perlukah amandemen UUD 1945.

Page 3: Makalah Pkn

BAB IIPerumusan Masalah

Kondisi negara yang memburuk pasca orde baru menyebabkan adanya perdebatan dalam berbagai bidang. Hal itulah yang mendorong dilakukannya amandemen UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen diharapkan adanya perubahan terhadap beberapa isi undang-undang dasar,dan kehidupan bernegara akan semakin membaik.

Tetapi, meskipun amandemen sudah dilakukan sebanyak empat kali sampai sekarangbelum ada hasil yang terlihat jelas dari amandemen UUD 1945. Melihat kenyataan yang ada kesejahteraan masyarakat belum tercapai dan makin banyaknya jumlah rakyat yang miskin.

Dan dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yaitu perlukah amandemen UUD 1945 yang kelima?

Page 4: Makalah Pkn

BAB IIIPEMBAHASAN MASALAH

Enam puluh tujuh tahun Indonesia dinyatakan merdeka dari jajahan negara asing. Jutaan mimpi dilukiskan NKRI pasca kemerdekaan, mimpi untuk menjadi negara maju, mimpi menjadi negara layaknya seperti Jepang dan Amerika. Namun sampai sekarang mimpi itu belum menjadi sebuah kenyataan. Indonesia masih jauh untuk menjadi sebuah negara yang maju. Indonesia miskin kebudayaan, dimana budaya budaya yang harusnya kita kembangkan dan kita jaga sebagai warisan leluhur banyak yang tenggelam, Indonesia miskin pemimpin, miskin moral, miskin agama dan Indonesia miskin pendidikan terutama pendidikan karakter. Jika ini dibiarkan berlarut larut Indonesia akan menjadi negara termiskin dan terbelakang di dunia. Kasus korupsi sudah menjadi budaya, teroris merajalela, narkoba banyak dipuja puja, pelecehan seksual sampai dengan pemerkosaan sudah menjadi hal yang biasa, bahkan uang adalah yang maha kuasa.

Dalam kasus kasus seperti diatas, sebenarnya semua telah diatur dalam UUD 1945 dan segala urusan yang berhubungan dengan Indonesia harus menurut aturan UUD 1945. Namun sekarang peraturan diibaratkan sebuah buku usang yang sudah tiada gunanya lagi. Meskipun isi dan bentuknya telah diperbaharui tetap saja banyak yang tidak takut untuk melanggarnya. Banyak perubahan dilakukan pada UUD tapi anehnya setiap dilakukan amandemen selalu saja menuia pro dan kontra, yang membuat masalah menjadi berkepanjangan dan berlarut larut sehingga timbul masalah baru dan akhirnya tidak dapat terselesaikan. Indonesia sudah melakukan 4 kali perubahan UUD dan pemerintah berencana akan melakukan amandemen UUD yang ke 5. Seperti biasa hal ini selalu menjadi topik perdebatan, banyak diantaranya yang menentang perubahan ini, sebenarnya apa yang dipermasalahkan. Amerika Serikat saja 27 kali melakukan amandemen, Brazil 43 kali dan Australia melakukan perubahan UUD sebanyak 44 kali. Coba berfikir sejenak dan bandingkan dengan negara kita yang hanya melakukan 4 kali amandemen UUD, itu saja membuat geger seluruh pelosok negeri.

Jika kita merujuk pada negara-negara besar seperti Amerika Serikat, amandemen tidak harus dilakukan dengan terburu-buru, dibutuhkan pemikiran dan waktu yang panjang untuk mengamandemen sebuah UUD negara. Namun yang ada terjadi di Indonesia sangat berbeda. Dalam kuurn waktu kurang dari 10 tahun UUD 45 telah mengalami 4 kali amandemen. Suatu rekor yang jarang terjadi dalam kehidupan politik di suatu negara. Setiap usulan untuk mengamandemen UUD 45 harus merujuk pada mekanisme yang sudah ada, dan tidak dapat dilakukan setiap lembaga atau orang.

  Karena itu, ketika adanya keingan Dewan Perwakilan Daerah DPD meminta Mahkamah Konstitusi ikut ambil bagian dari pengusul Amandemen UUD 45, maka ditanggapi negatif oleh Mahkamah Konstitusi-MK. Jika kita cermati situasi politik

Page 5: Makalah Pkn

saat ini, sejauh mana keuntungan dari amandemen UUD 45 ? Merujuk dari niatan DPD tersebut, Mahfud MD, ketua Mahkamah Konstitusi-MK mengatakan MK tidak dapat menilai UUD 1945 itu perlu diperbaiki atau tidak. Hal itu sepenuhnya menjadi proses politik. Menurutnya Mahkamah Konstitusi dapat menanggapi atau memberi saran tapi sifatnya perseorangan, tidak membawa status MK. Kedudukan MK adalah sebagai penjaga konstitusi.

Usulan amandemen UUD 45 oleh DPD adalah  merujuk pada  penguatan sistem presidensil, penguatan lembaga perwakilan, dan penguatan otonomi daerah. Tidak dipungkiri, usulan amandemen UUD 45 saat ini adalah untuk memperkuat DPD dalam lembaga. Namun langkah penguatan lembaga dan Penguatan otonomi pun masih dipertanyakan. Karena isi dari UUD 45 yang telah diamanden saja masih cukup aman dan layak untuk Indonesia. Kalau pun ada bukannya amandemen, tapi bab-bab penjelasan yang harus lebih rinci dan cermat sehingga tidak multi tafsir. Karena beberapa kalangan menilai bahwa amandemen sebelumnya terkait energi, telah memberikan banyak keuntungan bagi pihak swasta dan asing. 

Amandemen UUD 45 harus dilihat dari essensi tujuannya. Amandemen dapat dijalankan jika dalam pelaksanaannya sudah tidak cocok lagi dalam kehidupan bernegara, dan adanya tuntutan dari Rakyat banyak, serta persetujuan dari lebih dari setengah anggota DPR. Proses amandemen sangat panjang dan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

Beberapa Argumentasi yang Menjadi Dasar Amandemen

Berbagai argumentasi dan tuntutan realitas kebangsaan serta demokrasi menyebabkan amandemen harus dilaksanakan. Tetapi satu hal yang sangat diperlukan untuk mengubah pandangan rakyat yang menganggap UUD 1945 tidak dapat dirubah kecuali dengan referendum. Dengan beberapa suara dari beberapa partai politik yang menyatakan bahwa amandemen perlu dilakukan. Maka perubahan konstitusi tersebut terjadi dalam empat tahapan. Sejarah konstitusi mengatakan bahwa UUD 1945 bersifat sementara yang akan disempurnakan bila keadaan sudah aman dan mendukung. Di bawah ini terdapat beberapa argumentasi yang mendasari amandemen UUD 1945, antara lain :1. Undang-Undang Dasar 1945 membentuk struktur ketatanegaraan yang bertumpu

pada kekuasaan tertinggi di tangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat. Hal ini berakibat pada tidak terjadinya check and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan.

2. Undang-Undang Dasar 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada pemegang kekuasaan eksekutif (Presiden). Sistem yang dianut UUD 1945 adalah executive heavy yakni kekuasaan dominan berada di tangan Presiden dilengkapi beberapa hak konstitusional yang lazim disebut hak prerogatif (antara lain : memberi grasi, amnesty, abolisi, dan rehabilitasi) dan kekuasaan legislatif karena memilii kekuasaaan membentuk undang-undang.

3. UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu luwes dan fleksibel sehingga dapat menimbulkan lebih dari satu penafsiran (multitafsir), misalnya pada Pasal 7 UUD 1945 (sebelum diamandemen).

4. UUD 1945 terlalu banyak memberikan kewenangan kepada kekuasaan Presiden untuk mengatur hal-hal penting sesuai kehendaknya dalam undang-undang.

5. Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggaraan negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi yang memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi hukum, pemberdayaan masyarakat, penghormatan hak asasi

Page 6: Makalah Pkn

manusia dan otonomi daerah. Hal ini membuka peluang bagi berkembangnya praktek penyelenggaraan Negara yang tidak sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut :a) Tidak adanya check and balances antar lembaga Negara dan kekuasaan terpusat

pada Presiden.b) Infrastruktur yang dibentuk antara lain partai politik dan organisasi masyarakat.c) Pemilihan Umum diselenggrakan untuk memenuhi persyaratan demokrasi

formal karena seluruh proses tahapan pelaksanaanya dikuasai oleh pemerintah.d) Kesejahteraan sosial berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 tidak tercapai justru yang

berkembagng adalah sistem monopoli dan oligopoli.

Pihak yang Kontra terhadap Amandemen UUD 1945

Golongan yang menentang adanya amandemen digerakkan atau dikuti oleh beberapa tokoh terutama beberapa purnawirawan TNI yang dulunya memang telah bersumpah untuk menjadi Sapta Margais yang setia pada Pancasila dan UUD 1945. Pendukung arus ini tidak banyak namun tetap ada, bahkan pada acara seminar yang diselenggarakan oleh Anggota Watimpres tanggal 3 April 2008 yang lalu masih ada yang menyesalkan perubahan UUD 1945 tersebut. Alasan pengikut arus ini perubahan UUD 1945 telah kebablasan, mengkhianati amanat dan hasil karya pada pendiri atau founding people,  emosional, terburu-buru, dan tidak menyerap aspirsi masyarakat atau disosialisasikan secara proporsional.

Pihak yang Pro terhadap Amandemen UUD 1945

Golongan yang mendukung adanya amandemen merupakan arus yang paling kuat karena didukung oleh hampir semua akademisi hukum dan ilmuwan politik di perguruan tinggi, lembaga studi Konstitusi, LSM-LSM pegiat hukum dan Konstitusi, anggota-anggota Komisi Konstitusi, dan beberapa ormas besar. Alasan perlunya perubahan lanjutan menurut pengikut arus ini karena dalam kenyataanya UUD 1945 hasilperubahan memang mengandung beberapa kelemahan yang harus diperbaiki kembali sebagai tuntutan yang wajar.

Page 7: Makalah Pkn

BAB IVKESIMPULAN

Pembukaan UUD 1945 memberikan acuan yang jelas mulai dari asas pendirian negara sampai ke dasar dan tatanan penyelenggaraannya. Dalam pelaksanaannya memang akan sangat dipengaruhi oleh jiwa dan semangat penyelenggaranya. Untuk menghindari bias-bias yang dapat menimbulkan ketersesatan dalam pelaksanaannya diperlukan pemahaman yang mendalam, jujur dan sungguh-sungguh. Disamping itu, agar pemahaman kita benar-benar utuh, maka harus difahami pula makna Pancasila sebagaimana diuraikan oleh para perumusnya di masa lalu.Dari alur pikiran yang kita runut dalam Pembukaan UUD 1945, dapat ditangkap bahwa perjuangan bangsa Indonesia adalah sebuah revolusi besar kemanusiaan yang berangkat dari Tuntunan Budi Nurani Manusia (the Social Conscience of Man). Sekarang semakin menjadi keyakinan umum, amademen yang dilakukan MPR telah menyimpang dari kaidah dasar Negara kekeluargaan, system pemerintahan Negara yang berkedaulatan rakyat, serta penyelenggaraan Negara secara demokrasi sosial-ekonomi untuk mencapai kesejahteraan sosial sebagaimana dirumuskan pada Pembukaan UUD 1945. Karena itu cita-cita reformasi untuk memurnikan pelaksanaan UUD 1945 tidak akan tercapai bila tidak diadakan pemurnian terhadap UUD hasil amandemen. Jadi salah satu agenda pokok yang perlu dilakukan adalah mengambil langkah untuk mengembalikan kemurnian UUD 1945 sesuai kaidah fundamnetalnya. Mengembalikannya sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila adalah landasan filosofis yang merupakan dasar dan acuan perjuangan. Dengan mercermati semakin dalam makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 maka langkah konstitusinal yang dapat ditempuh pemerintah adalah mendapatkan persetujuan rakyat untuk memurnikan UUD 1945 dan membentuk Komisi Konstitusi yang independen dan mewakili seluruh unsur masyarakat Indonesia untuk mengembalikan kemurnian UUD bangsa Indonesia yang menjiwai Pancasila.

Page 8: Makalah Pkn

DAFTAR PUSTAKA

http://Dialektika Hukum Perlukah Amandemen Kelima UUD 1945.htm http://Perlukah UUD 45 Diamandemen Lagi.htm http://Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945-Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htmhttp:// www.marhaenis.org/20060720111537608.htmlhttp:// www.freelists.org/freelist.htmhttp://www.kompas.com/1484725.htm.http:// www.damandiri.or.id/detail.php.htmhttp:// www.tempointeraktif.com/brk,2070504-99392,id.htmlhttp://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1694&Itemid=195