makalah PKN

15

Transcript of makalah PKN

Page 1: makalah PKN
Page 2: makalah PKN

Jenis – Jenis Perjanjian Internasional

a. Perjanjian bilateralPerjanjian bilateral bersifat khusus (treaty contract) karena hanya mengatur

hal – hal yang menyangkut kepentingan kedua Negara saja. Oleh karena itu, perjanjian bilateral bersifat “tertutup”. Artinya tertutup kemungkinan bagi Negara lain untuk turut serta dalam perjanjian tersebut.

Ada beberapa contoh yang dapat disampaikan sebagai gambaran konkret dari perjanjian bilateral.

Perjanjian antara republic Indonesia dengan RRC (republic rakyat cina) pada tahun 1955 tentang penyelesaian “dwikewarganegaraan”.

Perjanjian antara Indonesia dengan muangthai tentang “garis batas laut Andaman” di sebelah utara selat malaka pada tahun 1971.

Perjanjian “ekstradisi” antara republic Indonesia dan Malaysia pada tahun 1974

Perjanjian antara republic Indonesia dan Australia mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua Negara pada tanggal 16 desember 1995.

b. Perjanjian multilateralPerjanjian ini sering disebut sebagai law making treaties karena biasanya

mengatur hal – hal yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat “terbuka”. Perjanjian multilateral tidak saja mengatur kepentingan Negara – Negara yang mengadakanya, melainkan juga kepentingan Negara lain yang turut (bukan peserta) dalam perjanjian multilateral tersebut.

Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah beberapa contoh perjanjian multilateral.

Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “perlindungan korban perang”. Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “hubungan diplomatik”. Konvensi hukum laut internasional tahun 1982 tentang “laut territorial,

zona bersebelahan, zona eknomi ekslusif, dan landas benua”.

Page 3: makalah PKN

D. Fungsi Perwakilan Diplomatik

1. Perwakilan Negara RI di Luar Negeria. Landasan hokum

Pasal 13 UUD 1945 menyebutkan bahwa :1) Presiden mengangkat duta dan konsul.2) Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan

dewan perwakilan rakyat.3) Presiden menerima penempatan duta Negara lain dengan

memperhatikan pertimbangan dewan perwakilan rakyat.

Kekuasaan presiden untuk mengangkat dan menerima duta dari Negara lain ada dalam kedudukannya sebagai kepala Negara. Sedangkan prosedur maupun teknis pelaksanaannya, diatur oleh pembantu presiden sendiri, yaitu menteri luar negeri.

Diplomatik

Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik

Menyelenggarakan hubungan dengan Negara lain atau hubungan kepala Negara dengan pemerintah asing (membawa suara resmi negaranya).

Mengadakan perundingan masalah – masalah yang dihadapi kedua Negara itu dan berusaha untuk menyelesaikannya.

Mengurus kepentingan Negara serta warga negaranya di Negara lain. Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan

sipil, pemberian paspor, dan sebagainya.

Fungsi Perwakilan Diplomatik Berdasarkan Kongres Wina 1961

Mewakili Negara pengirim di dalam Negara penerima. Melindungi kepentingan Negara pengirim dan warga negaranya di

Negara penerima di dalam batas – batas yang diizinkan oleh hokum internasional.

Page 4: makalah PKN

mengadakan persetujuan dengan pemerintah Negara penerima. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan Negara

penerima, sesuai dengan undang – undang dan melaporkan kepada pemerintah Negara pengirim.

Memelihara hubungan persahabatan antara kedua Negara.

Peranan Perwakilan DiplomatikDalam membina hubungan internasional, diperlukan adanya taktik

dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional suatu Negara, sehingga kepentingannya dapat diperkenalkan kepada Negara lain dengan jalan diplomatik. Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri yang berperan sebagai berikut :

Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.

Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai tenaga dan daya yang ada.

Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan Negara lain.

Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik – baiknya. Pada umumnya dalam menjalankan tugas diplomasi antar bangsa, setiap Negara menggunakan sarana diplomasi ajakan, konferesi, dan menunjukan kekuatan militer dan ekonomi.

Tujuan Diadakan Perwakilan Diplomatik

Memelihara kepentingan negaranya di Negara penerima, sehingga jika terjadi suatu urusan, perwakilan tersebut dapat mengambil langkah – langkah untuk menyelesaikannya.

Melindungi warga Negara sendiri yang bertempat tinggal di Negara penerima.

Menerima pengaduan – pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah Negara penerima.

Page 5: makalah PKN

2. Perwakilan Negara di Negara lain dalam Arti Politis (Diplomatik)

A. Pembukaan/pengangkatan dan penerimaan perwakilan diplomaticPersyaratan yang harus dipenuhi dalam pembukaan atau pertukaran

perwakilan diplomatic (dalam arti politis) maupun konsuler (dalam arti non-politis) dengan Negara lain adalah sebagai berikut :

1) Harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak (mutual conceat) yang akan mengadakan pembukaan atau pertukaran diplomatic maupun konsuler. Kesepakatan tersebut berdasarkan pasal 2 konvensi wina 1961, dituangkan dalam bentuk : persetujuan bersama (joint agreement) dan komunikasi bersama (joint declaration).

2) Prinsip – prinsip hokum internasional yang berlaku, yaitu setiap Negara dapat melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatic berdasarkan atas prinsip – prinsip hubungan yang berlaku dan prinsip timbale balik (reciprosity).

B. Kronologis pengangkatan perwakilan diplomatic

C. Tugas dan fungsi perwakilan diplomaticTugas umum seorang perwakilan diplomatic, adalah mencakup hal – hal berikut :

Kedua belah pihak saling menukar informasi tentang akan dibukanya perwakilan (oleh deparlu masing – masing Negara).

Mendapat persetujuan (demende, aggregation) dari Negara yang menerima

Diplomat yang akan ditempatkan, menerima surat kepercayaan (lettre de credence)yang ditandatangani oleh kepala Negara pengirim.

Surat kepercayaan diserahkan kepada Negara penerima (lettre de rapple) dalam suatu upacara dimana seorang diplomat tersebut berpidato.

Page 6: makalah PKN

1) Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya,ia juga dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan pertanyaan dengan pemerintah Negara penerima, ia mewakili kebijakan politik pemerintah

negaranya. 2) Negosiasi, yaitu untuk mengadakan perundingan/pembicaraan baik

dengan Negara dimana is diakreditasi maupun dengan Negara lain.3) Observasi, yaitu untuk menela’ah dengan teliti setiap kejadian atau

peristiwa di Negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.

4) Proteksi, yaitu untuk melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan – kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri.

5) Relationship, yaitu untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar Negara pengirim dengan Negara penerima, baik dibidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut kongres Wina 1961 mencakup hal – hal berikut :

1) Mewakili Negara pengirim di dalam Negara penerima.2) Melindungi kepentingan Negara pengirim dan warga negaranya di

Negara penerima di dalam batas – batas yang diizinkan oleh hokum internasional.

3) Mengadakan persetujuan dengan pemerintah Negara penerima.4) Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan Negara

penerima sesuai dengan undang – undang dan melaporkan kepada pemerintah Negara pengirim.

5) Memelihara hubungan persahabatan kedua Negara.

Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat berfungsi sebagai lambing prestise nasional negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya di

Page 7: makalah PKN

Negara penerima. Selain itu, dia dapat berfungsi sebagai perwakilan yuridis yang resmi dari pemerintah negaranya. Contohnya, dia dapat menandatangani perjanjian, meratafikasi dokumen, mengumumkan pernyataan, dan lain lain. Di juga dapat berfungsi sebagai perwakilan politik. Dalam melaksanakan fungsi demikian, dia dapat menjadi alat penghubung timbal balik antara kepentingan negaranya dengan kepentingan Negara penerimanya.

Perwakilan di Negara lain dipimpin oleh duta besar yang sekaligus menjadi juru bicara perwakilan terhadap pemerintah tempat ia bertugas. Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing itu disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu Negara ditentukan berdasarkan sebagai berikut :

a. penting tidaknya kedudukan Negara pengutus dan Negara penerima perwakilan itu.

b. Erat tidaknya hubungan antar Negara yang mengadakan hubungan itu.c. Besar kecilnya kepentingan bangsa/Negara yang mengadakan hubungan

itu.Dengan demikian, fungsi diplomatic (khusus Negara Indonesia) dalam arti

politis mencakup hal – hal berikut :a. Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialism dalam

segala bentuk dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

b. Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

c. Menciptakan persahabatan yang baik antara Negara republik Indonesia dan semua Negara guna menjamin pelaksanaan tugas Negara perwakilan diplomatik.

d. Perangkat perwakilan diplomatic

Pelaksanaan peranan perwakilan diplomatic guna membuna hubungan dengan Negara lain menurut ketetapan kongres Wina tahu 1815 dan kongres Aux La Chapella 1818 ( kongres Achen ), dilakukan oleh perangkat – perangkat berikut:

1. Duta besar Berkuasa Penuh ( ambassador)

Page 8: makalah PKN

Adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatic yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.Ambassador ditempatkan pada Negara yang banyak menjalin hubungan timbal balik.

2. Duta (Gerzant)Adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar.Dalam menyelesaikan segala persoalan kedua Negara dia harus berkonsultasi dengan pemerintahnya.

3. Menteri Residen seorang menteri residen dianggap bukan sebagai wakil pribadi kepala Negara. Dia hanya mengurus urusan Negara.Mereka ini pada dasarnya tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala Negara dimana mereka bertugas.

4. Kuasa Usaha (charge de affair)Kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala Negara dapat di bedakan atas:

Kuasa usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan. Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala

perwakilan, ketika pejabat ini belum atau tudak ada ditempat.5. Atase – Atase

Adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase terdiri atas 2 (dua) bagian:

Atase pertahananAtase ini dijanat oleh seorang perwira TNI yang diperbantukan Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat. Tugasnya yaitu memberikan nasihat di bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.

Atase TeknisAtase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri sipil tertentu yang tidak berasal dari lingkungan Departemen Luar Negeri dan ditempatkan da salah satu KBRI untuk membantu Duta besar. Dia

Page 9: makalah PKN

berkuasa penuh dalam melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas pokok dari departemenya sendiri. Misalnya, Atase Perdagangan, Atase Perindustrian, Atase Pendidikan dan Kebudayaan.

e. Kekebalan dan keistimewaan perwakilan diplomatikIstilah yang sering dipergunakan berkenaan dengan asas kekebalan dan

keistimewaan diplomatic adalah “exteritoriallity” atau “ extra teritoriallity”. Istilah ini mencerminkan bahwa para diplomat hamper dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana mereka berada di luar wilayah Negara penerima. Para diplomat beserta para staffnya tidak tunduk pada kekuasaan peradilan pidana dan sipil dari Negara penerima.

Menurut konvensi Wina 1961, para perwakilan diplomatik diberikan kekebalan dan keistimewaan, dengan maksud sebagai berikut:

1) Menjamin pelaksanaan tugas Negara perwakilan diplomatik sebagai wakil Negara.

2) Menjamin pelaksanaan fungsi perwakilan diplomatik secara efisien.

1) Kekebalan perwakilan diplomatik atau inviolability (tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan terhadap alat-alat kekuasaan Negara penerima dan kekebalan dari segala gangguan yang merugikan para pejabat diplomatik. Kekebalan diplomatic (immunity), antara lain mencakup:1) Pribadi Pejabat diplomatik, yaitu mencakup kekebalan terhadap alat

kekuasaan Negara penerima, hak mendapat perlindungan terhadap gangguan dari kebebasan dan kehormatanya, dan kekebalan dari kewajiban menjadi saksi.

2) Kantor perwakilan (rumah kediaman), yaitu mencakup kekebalan gedung kedutaan, halaman, rumah kediaman yang ditandai dengan lambing bendera. Daerah itu sering disebut ekstrateritorial (dianggap Negara dari yang mewakilinya). Bila ada penjahat atau pencari suaka politik yang masuk ke dalam kedutaan, maka ia dapat diserahkan atas permintaan pemerintah sebab para diplomat tidak memiliki hak asylum. Hak asylum

Page 10: makalah PKN

adalah hak untuk memberikan perlindungan kepada warga Negara asing yang melarikan diri.

3) Korespondensi diplomatik, yaitu kekebalan yang mencakup surat menyurat, arsip, dokumen termasuk kantor diplomatic dan sebagainya (semua kebal dari pemeriksaan issnya)

2) Keistimewaan perwakilan diplomatikPada dasarnya pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik dilaksanakan atas dasar “timbal balik” sebagaimana diatur dalam konvensi Wina 1961 dan 1963. Keistimewaa tersebut mencakup:

1) Pembebasab dari kewajiban membayar pajak, yaitu antara lain pajak penghasilan, kekayaan, kendaraan bermotor, radio, televise, bumi dan bangunan, rumah tangga, dan sebagainya.

2) Pembebasan dari kewajiban pabean, yaitu antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga, dan sebagainya.

Perwakilan di Negara lain dipimpin oleh duta besar yang sekaligus menjadi juru bicara perwakilan asing terhadap pemerintahan di tempat ia bertugas. Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing itu disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu Negara ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan berikut ini.

1) Penting tidaknya kedudukan Negara pengutus dan Negara penerima perwakilan itu.

2) Erat tidaknya hubungan antar Negara yang mengadakan hubungan itu.3) Besar kecilnya kepentingan bangsa/Negara yang mengadakan

hubungan itu.Kepala-kepala perwakilan diplomatik yang disebut duta besar, duta, dan

menteri residenmerupakan perwakilan tingkat tinggi yang dapat mengadakan hubungan langsung dengan kepala Negara asing tempat mereka bertugas atau ditempatkan (diakreditasi). Kuasa usaha merupakan perwakilan tingkat rendah

Page 11: makalah PKN

yang dalam mengadakan hubungan dengan kepala Negara tempat is bertugas harus melalui menteri luar negeri tempat ia bertugas. Segala aturan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban serta tugas para anggota diplomatik ditetapkan oleh direktur protocol Departemen Luar Negeri.

Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat berfungsi sebagai lambang presiden nasional negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya di Negara pemerintah negaranya. Contohnya, di dapat menandatangani perjanjian, meratifikasi dokumen, mengumumkan pernyataan, dan lain lain, dia juga dapat berfungsi sebagai perwakilan politik. Dalam melaksanakan fungsi demikian, dia menjadi alat penghubung timbal-balik antara kepentingan negaranya dengan kepentingan Negara penerima.

Jadi, fungsi diplomatik dalam arti politis adalah sebagai berikut:1) Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialism dalam

segala bentuk dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

2) Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

3) Menciptakan persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua Negara guna menjamin pelaksanaan tugas Negara perwakilan diplomatik.