Makalah pkn

11
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang HAK ASASI MANUSIA (HAK KEADILAN). Dengan makalah ini harapan penulis mahasiswa atau siapa saja yang membaca dapat berpikir kritis, serta sadar akan pentingnya hak-hak asasi manusia yang secara kodrat sudah melekat di dalam diri kita sejak lahir. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Penulis memaklumi dengan penuh kesadaran akan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu selesainya makalah ini, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi mahasiswa keperawatan STIKES AMANAH MAKASSAR KELAS RAHA. Raha, 4 Desember 2013 Penulis

description

KABUPATEN MUNA

Transcript of Makalah pkn

Page 1: Makalah pkn

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah

tentang “HAK ASASI MANUSIA (HAK KEADILAN)”. Dengan makalah ini

harapan penulis mahasiswa atau siapa saja yang membaca dapat berpikir kritis, serta

sadar akan pentingnya hak-hak asasi manusia yang secara kodrat sudah melekat di

dalam diri kita sejak lahir.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN. Penulis memaklumi dengan penuh kesadaran akan

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini pada masa

yang akan datang.

Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena tidak

terlepas dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu

selesainya makalah ini, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Akhir kata

penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya

bagi mahasiswa keperawatan STIKES AMANAH MAKASSAR KELAS RAHA.

Raha, 4 Desember 2013

Penulis

Page 2: Makalah pkn

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Rumusan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

2.2 Pandangan Negara Indonesia Tentang HAM

2.3 Upaya-upaya Penegakan HAM Di Indonesia

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Page 3: Makalah pkn

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia

yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah Allah yang harus

dihormati, dijaga, dan dilindungi. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah

merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi

keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu

juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia

menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antar individu, pemerintah (Aparatur

Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarahnya mengalami kesengsaraan dan

pendertaan yang disebabkan oleh penjajahan. Oleh sebab itu, pembukaan Undang-

undang Dasar 1945 mengamanatkan “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa

dan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan”. Bangsa Indonesai bertekad melaksanakan

ketrtiban dunia berdasarkan kemardekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

yang hakikatnya merupakan kewajiban setiap bangsa, sehingga bangsa Indonesia

berpandangan bahwa hak asasi manusia tidak terpisahkan dengan kewajibannya.

Untuk penekanan kali ini, hak yang penulis akan tuangkan/tegaskan lebih

jelas HAK KEADILAN. Jika kita berbicara tentang keadilan maka sudahkah kita

mendapatkan sebuah keadilan baik secara individu sebagai makhluk ciptaan tuhan,

atau pun sebagai warga negara Indonesia yang didalamnya semua warga negara

mempunyai hak-hak keadilan serta peradilan itu sendiri. Bila mana hak yang kita

miliki tidak dihormati, di injak-injak, bahkan di lecehkan. Kita ambil saja contoh

yang simpel tentang pelanggaran hak keadilan. “Beberapa waktu yang lalu banyak

pemberitaan tentang lemahnya peradilan negara Indonesia. Hal ini terbukti seorang

nenek yang tua renta di vonis 5 tahun penjara hanya persoalan yang sepele, sebabnya

Page 4: Makalah pkn

sang nenek mengambil daun jagung tanpa izin. Padahal jika dibandingkan dengan

hukuman para koruptor yang sifat kejahatannya jelas jauh lebih besar dari kasus

nenek, tapi vonis yang dijatuhkan malah lebih ringan yaitu 2 tahun masa tahanan.

Dimana letak keadilan yang dikoar-koarkan yang jelas pada sila ke-5 pancasila sudah

tertera jelas yang mana pancasila adalah dasar negara indonesai.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah HAK ASASI MANUSIA (Hak Keadilan) yaitu:

1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

2. Sebagai proses pembelajaran, pemahaman, pengembangan diri tentang

permasalahan-permasalahan pokok HAM

3. Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap Hak Asasi Manusia (hak keadilan)

4. Pendalaman serta pengkajian yang bersifat ke masyarakatan, akan HAM itu

sendiri didalam masyarakat.

5. Mengajak peduli akan hak-hak yang dimiliki manusia atau masyarakat untuk

dihargai, dihormati, dan dijaga sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan karya tulis ini

diantaranya:

1. Apa pengertian HAM itu…?

2. Bagaimana pandangan negara Indonesia tentang HAM…?

3. Upaya-upaya apa sajakah untuk penegakan HAM di Indonesia…?

Page 5: Makalah pkn

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertia HAM

Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada semua manusia, apapun

kebangsaan kita, tempat tinggal, jenis kelamin, asal-usul kebangsaan atau etnis,

warna kulit, agama, bahasa, atau status lainnya. Kita semua sama-sama berhak atas

hak asasi manusia tanpa diskriminasi. Hak-hak ini semua saling terkait, saling

bergantung, dan tak terpisahkan. Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang

diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam

pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa

“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,

hukum, pemerintah, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia”.

HAM berlaku secara universal, sering diungkapkan dan dijamin oleh hukum,

dalam bentuk perjanjian, hukum kebiasaan internasional. Hukum HAM internasional

menetapkan kewajiban pemerintah untuk bertindak dengan cara tertentu atau untuk

menahan diri dari tindakan-tindakan tertentu, dalam rangka untuk mempromosikan

dan melindungi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental individi atau

kelompok. Dasar-dasar HAM tercatum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti

pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.

a. Berdasarkan Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998

HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati,

universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, meliputi hak untuk

hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan dll. Oleh karena itu,

tidak boleh di abaikan atau dirampas oleh siapapun.

Page 6: Makalah pkn

Macam-macam HAM yang tercantum dalam TAP MPR di atas yaitu:

1. Hak untuk hidup

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

3. Hak keadilan

4. Hak Kemerdekaan

5. Hak atas kebebasan informasi

6. Hak keamanan

7. Hak kesejahteraan

8. kewajiban

9. perlindungan dan pemajuan

b. Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM :

HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan

manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,

di junjung tinggi, dan di lindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang

demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

HAM menurut UU No. 39/1999 di atas meliputi :

1. Hak untuk hidup

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

3. Hak mengembangkan diri

4. Hak keadilan

5. Hak kemerdekaan (kebebasab pribadi)

6. Hak rasa aman

7. Hak kesejahteraan

8. Hak turut serta dalam pemerintahan

9. Hak wanita dan anak

c. Dalam UUD 1945 (amandemen) dicantumkan HAM ini pada pasal 28A sampai

dengan 28J

1. Pasal 28A : Mempertahankan hidup dan keturunan.

Page 7: Makalah pkn

2. Pasal 28B : Membentuk keluarga, keturunan, dan perlindungan anak dari

kekerasan dan diskriminasi.

3. Pasal 28C : Mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapatkan

pendidikan dan manfaat dari iptek.

4. Pasal 28D : Pengakuan yang sama di depan hukum, hak untuk bekerja dan

kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

5. Pasal 28E : Kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih

kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul

dan berpendapat.

6. Pasal 28F : Berkomunikasi dan memperoleh informasi.

7. Pasal 28G : Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan

harta benda, serta bebas dari penyikasan.

8. Pasal 28H : Hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh layanan kesehatan.

9. Pasal 28I : Tidak di tuntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas

dari perlakuan diskriminatif.

10. Pasal 28J : Berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk

kepada pembatasan UU.

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut :

Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari

2004-2009 sebagai gerakan nasional.

Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum yang fungsi

dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.

Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga negara.

Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan

hukum dan HAM.

Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka

mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta

dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Page 8: Makalah pkn

2.2 Pandangan Negara Indonesia Tentang HAM

Dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 dijelaskan mengenai pandangan

Bangsa Indonesia terhadap HAM, sebagai berikut:

1. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dianugrahi hak asasi tanpa

perbedaan.

2. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi dan menerapkan HAM sesuai dengan

pancasila.

3. Hak tidak terlepas dari kewajiban.

4. Bangsa Indonesia menghormati deklarasi HAM PBB 1948.

5. HAM adalah hak anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang melekat pada diri

manusia, bersifat pengakuan bangsa Indonesia terhadap HAM Nampak pada

UUD 1945 yaitu pada :

Pembukaan UUD 1945 alinea 1 yang berbunyi : “Bahwa

sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa” artinya

adanya hak untuk merdeka atau kebebasan.

Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV, yaitu sila II Pancasila :

kemanusiaan yang adil dan beradap, merupakan landasan idiil HAM

di Indonesia.

Pasal 27 sampai dengan 34 pada hakikatnya adalah HAM.

Pasal 28A sampai dengan 28J mencantumkan rumusan HAM kodrati,

universal, abadi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia.

2.3 Upaya-Upaya Penegakan HAM Di Indonesia

Penegakan HAM tidak akan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Jika

saja kita sendiri sebagai manusia yang telah dikodrat atas semua hak tidak ada upaya-

upaya untuk penegakan HAM. Oleh sebab itu, diperlukannya upaya-upaya

penegakan HAK-HAK, yang mana hal ini adalah bentuk perwujudan sikap

responisasi terhadap HAM di Indonesia. Namun dalam proses penegakan HAM itu

sendiri pastinya ada hambatan-hambatan yang menghalang.

Page 9: Makalah pkn

Hambatan HAM dalam penegakan hukum yaitu:

a. Budaya paternalistic

Budaya ini masih sebagian sebesar melekat pada masyarakat Indonesia.

Contoh: penduduk masyarakat pedesaan yang patuh dan taat terhadap sosok

pemimpin suku/adat. Walaupun pernyataanya tidak sesuai dengan HAM,

namun di ucapkan oleh pemimpin karismatik, lalu di anggap benar.

b. Kesadaran hukum yang rendah

Kesadaran hukum yang rendah juga sangat mempengaruhi, hal ini

mengakibatkan ke engganan masyarakat untuk melaporkan pelanggaran-

pelanggaran HAM. Di sebabkan keinginan mereka tidak ingin mencampuri

urusan orang lain.

c. Budaya loyalitas

Budaya ini menyangkut tentang suatu sikap kesetiaan / loyalitas yang

konotasinya sangatlah negatif, yakni kepatuhan yang berlebihan.

d. Kesenjangan antara teori dan pratik hukum

Walaupun teori hukum yang kita miliki belum sempurna, namun seharusnya

sudah sudah bias dinimalkan. Tetapi dalam praktik belum tentu terlihat aturan-

aturan yang baik.

Upaya penegakan / peningkatan perlindungan HAM

a. Kebijakan

Menata system hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu untuk

mewujudkan rasa

terpadu,kepastian hukum, dan penghormatan HAM.

b. Strategi

Secara bertahap memperbaharui/membuat produk hukum nasional yang tidak

bertentangan dengan prinsip penghormatan dan perlindungan.

Upaya-upayanya yaitu:

a. Sosialisasi HAM dan hukum.

b. Menyebarluaskan brosur-brosur tentang HAM.

Page 10: Makalah pkn

c. Meningkatkan pengawasan terhadap HAM, melalui media-media

cetak/elektronik dan ormas/LSM (Lembaga swadaya masyarakat).

d. Melaksanakan peradilan HAM secara transparan.

Page 11: Makalah pkn

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan