Makalah Pie

21
Bahaya Liberalisasi Harga BBM,Gas dan Listrik di Indonesia Oleh: YUNI SAHARA NIM. 11452201854 PEMBIMBING: MUHAMMAD NUR,ST,M.Si JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIMRIAU PEKANBARU 2014/2015

description

bahaya liberalisasi bbm,gas dan tdl

Transcript of Makalah Pie

Bahaya Liberalisasi Harga BBM,Gas dan Listrik di Indonesia

Oleh:YUNI SAHARANIM. 11452201854PEMBIMBING: MUHAMMAD NUR,ST,M.Si

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIMRIAUPEKANBARU2014/2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPemerintah adalah ibarat seorang nahkoda yang sedan menjalankan sebuah kapal. Di dalam jangka pendek ia harus dapat menjaga kondisi kapalnya akan terhindar dari berbagai ancaman selama perjalanan. Sedangkan di dalam jangka panjang, nahkoda tersebut harus berusaha agar kapalnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan / dicita-citakan. Tentu saja dalam kenyataannya perjalanan kapal yang dinahkodainya tidak semulus yang direncanakan, banyak sekali rintangan dan masalah yang selalu mengintai dan harus siap dipecahkan begitu muncul menghadangnya.Di dalam jangka panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat indonesia kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin serta harus menghadapi masalah jangka panjang sperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di dalam jangka pendek pemerintah dituntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif / mendukung semua pihak. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuannya menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000. Tiga tahun berikutnya kenaikan harga tersebut terus meningkat seiring dengan menurunkan kapasitas cadangan minyak dunia. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak tersebut, salah satunya adalah pemikiran terhadap rendahnya kapasitas cadangan minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan (demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi. Sedangkan masalah tingkat penggunaan kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi (Republika Online, Selasa 28 Juni 2005).Pada tahun 2012, pemerintah mulai merencanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diiringi dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Bahan bakar jenis premium dan solar direncanakan naik Rp 1.500 per liter, sedangkan TDL akan dinaikan bertahap 3% per kuartal mulai 1 April 2012. Meskipun terjadi kenaikan harga, kenyataanya dana subsidi masih tetap membengkak atau naik. Rencana kebijakan tersebut terungkap dalam dokumen Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2012. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan subsidi BBM dan listrik akibat kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang diperkirakan menyentuh USD 105 per barel sepanjang tahun atau meleset dari asumsi USD 90 per barel. Penambahan subsidi BBM tersebut memperhitungkan langkah-langkah kebijakan penghematan, seperti kenaikan harga per liter premium dan solar, masing-masing dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Adapun kenaikan subsidi listrik tersebut diimbangi dengan sejumlah kebijakan pengendalian, antara lain menghemat susut jaringan, program diversifikasi pada pembangkit, dan kenaikan TTL (tarif tenaga listrik). Lebih tingginya perkiraan subsidi pangan sejalan dengan rencana pemerintah memperpanjang masa pemberian raskin, dari semula 12 bulan menjadi 14 bulan. Penambahan durasi raskin tersebut merupakan salah satu bentuk kompensasi bagi masyarakat miskin terkait pengurangan subsidi BBM pada tahun ini (DetikCom Finance, Rabu 7 Maret 2012).Kontroversi kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Akibatnya, perilaku investasi di Indonesia sangat memungkinkan mengalami perubahan. Setiap peristiwa berskala nasional apalagi yang terkait langsung dengan permasalahan ekonomi dan bisnis menimbulkan reaksi para pelaku pasar modal yang dapat berupa respon positif atau respon negatif tergantung pada apakah peristiwa tersebut memberikan stimulus positif atau negatif terhadap iklim investasi. Dengan berkembangnya kontroversi pro dan kontra terhadap kenaikan harga BBM tersebut, makalah ini berusaha mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap kondisi masyarakat kecil di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah1..Bagaimana Dampak liberalisasi harga BBM di Indonesia?2.Bagaimana Dampak liberalisasi sektor energi di Indonesia?3.Bagaimana Dampak liberalisasi ekonomi di Indonesia?4.Bagaimana solusi Islam atas permasalahan ekonomi yang terjadi ?

1.3 Tujuan PenulisanDengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan segenerasi penerus bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi pada masalah ekonomi yang akan terus berkembang.Dengan kepekaan inilah maka perkembangan masalah ekonomi di setiap waktunya dapat teranalisa.Sehingga di masa yang akan datang diharapkan para generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.

BAB IILANDASAN TEORI

Peranan Ekonomi dalam Kehidupan Manusia Pada zaman globalisasi seperti saat ini, manusia cenderung untuk mengutamakan kesejahteraan materi dibanding rohani, mengakibatkan ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai produk baru yang semakin canggih ditawarkan berbagai perlengkapan hidup dengan model dan desain yang semakin menarik di pajang di toko-toko. Hal tersebut mendorong manusia untuk mengumpulkan uang demi memiliki barang yang diinginkan. Dengan demikian manusia tidak bisa terlepas dari kebutuhan akan ekonomi karena kebutuhan dasar manusia adalah ekonomi. Kata ekonomi secara etimologis berasal dari kata Yunani oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan . Sehingga kata ekonomi dapat diartikan manajemen rumah tangga Landasan teori yang digunakan dalam makalah ini menggunakan teori-teori dasar dalam ekonomi. Teori-teori dasar tersebut terbagi menjadi dua golongan yaitu :1.Teori MikroekonomiDalam teori mikroekonomi ini menganalisis hal-hal seperti interaksi penjual dan pembeli di pasar barang, tingkah laku pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi, dan interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor.2.Teori MakroekonomiSedangkan dalam teori makroekonomi menganalisis aspek berikut seperti penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya, dan bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi yang timbul.

BAB IIIPEMBAHASAN

2.1 Dampak liberalisasi harga BBM di IndonesiaTepat tanggal 1 Januari 2015, Pemerintah mengumumkan penurunan harga Premium dan solar menjadi Rp 7.600 dan Rp 7.250, yang sebelumnya dinaikkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Bahkan Pemerintah berjanji akan kembali menurunkan harga BBM (Jenis Premium) dari Rp 7.600/liter menjadi sekitar Rp 6.400 Rp 6.500. Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam acaraIndonesia Outlook 2015 dengan tema, Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, di Hotel Borobudur, Jakarta (Detikfinance, 15/1/2015).Kebijakan penurunan harga ini mendapat tanggapan positif dari sebagian masyarakat. Namun, banyak juga yang menuduh bahwa ini hanyalah sebuah pencitraan yang dilakukan oleh Jokowi karena BBM seharusnya tidak dinaikkan karena harga minyak dunia sedang turun. Saat yang sama, harga barang-barang yang sudah naik tidak otomatis turun ketika harga BBM diturunkan. Sebenarnya bukan hanya barang-barang tidak mudah untuk turun kembali, tetapi kebijakan penurun BBM yang dilakukan oleh rezim neoliberal ini juga diikuti dengan kebijakan yang sangat ditunggu-tunggu oleh para kapitalis lokal maupun asing, yaitu liberalisasi sektor hilir minyak dan gas untuk melengkapi liberalisasi sektor hulu migas yang sudah lama dilakukan.Pada awal Januari ,harga Premium(RON 88) dan solar turun.Harga premium turun menjadi Rp. 7.600 perliter dan harga Solar turun menjadi Rp.7.250 perliter.Diopinikanklah bahwa pemerintah menurunkan harga BBM .Banyak yang berharap harga-harga barang dan ongkos ,transprtasi akan ikut turun.Faktanya ,ada sebagian kecil yang turun,tetapi lebih banyak yang tidak turun.Di semua daerah ,belum terasa ongkos angkutan umum ikut turun.Kaulaupun ada isyarat akan turun,turunnya jauh lebih kecil dari kenaikannya pada November lalu.Harga-harga barang malah sama sekali belum terasa turun.Selama ini,jika harga-harga barang sudah naik,sulit sekali turun.Itulah yang juga terjadi kali ini.Penyesuaian harga Premium dan Solar katanya bisa membuat Rupiah menguat.Sesaat setelah harga Premium dan Solar turun,Rupiah sempat sedikit menguat,tetapi ternyata hanya sesaat.Tak lama Rupiah kembali melemah.Reuters (6/1) melaporkan,perdagangan pada selasa (6/1) Dolar di buka pada level Rp. 12.660,menguat dari penutupan hari sebelumnya pada level Rp.12.592.Efek turunnya harga Premium dan Solar itu makin tak terasa sebab harga gas elpiji 12 kg dan tarif listrik di naikkan.PT Pertamina menaikkan harga elpiji 12 Kg sebesar Rp 1.500 per Kg dan mulai berlaku sejak 2 Januari 2015 lalu.Harga gas elpiji 12 Kg pun naik dari Rp.114.900 per tabung menjadi Rp 134.700 per tabung.Kenaikan harga elpiji 12 kg itu mrupakan pelaksanaan roadmap penyesuaian harga elpiji 12 Kg sesuai dengan kaidah bisnis perusahaan,yaitu harga gas elpiji di sesuaikan harga pasar gas internasional.Penyesuaian harga itu di lakukan secara berkala tia tiga bulan.Dengan begitu ,otomatis harga elpiji 12 Kg akan naik-turun,pada bulan April ,Pertamina kembali menyesuaikan harga elpiji 12 kg.penyesuaian harga itu mengikuti naik-turunnya harga gas dunia,yakni patokan contract price/CP Aramco .Pada saat yang sama,tarif listrik juga mengalami kenaikan.Mulai 1 januari 2015,sesuai Permen ESDM No. 31 Tahun 2014,Pemerintah menerapkan tambahan delapan golongan yang di kenekan skema tarif penyesuaian.Golongan rumah tangga R1 (1.300 VA), R1(2.200 VA),R2 (3.500-5.500 VA) di kenakan tarif baru Rp.1.352 per kWh naik Rp.213 per kWh dari sebelumnya Rp.1.145 per kWh.Golongan industri menengah 13 (di atas 200 kVA),penerangan jalan umum P3,Pemerintah P2 (di atas 200 kVA),industribesar 14 (di atas 30.000 kVA),dan pelanggan layanan khusus juga terkena layanan khusus juga terkena penyesuaian tarif.Hanya pelanggan rumah R1 450 dan R1 900 VA,sosial,bisnis kecil,dan industri kecil yang belum di kenakan tarif penyesuaian.Penyesuaian (kenaikan) itu di lakukan tiap tiga bulan.Artinya,tiga bulan lagi tarif listrik akan di sesuaikan (di naikkan)lagi,beriringan dengan penyesuaian harga gas elpiji 12 kg.Ke depan kebijakan Pemerintah akan mengarah pada penyesuaian tarif listrik untuk semua golonganKebijakan sebenarnya dari pemerintah adalah liberalisasi harga BBM,yakni harga BBM di lepas mengikuti harga pasar atau harga munyak internasional.Kompas.com (2/1) memberitakan,mulai 1 Januari 2015 ,pemerintah menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) berjenis premium atau RON 88.Harga premium dalan negeri kemudian di lepas berdasarkan harga pasar.Dengan demikian,menurut Menteri Koordinator Bidang Prekonomian Sofyan Djalil,harga premium bisa naik lagi jika harga minyak dunia kembali melonjak.Intinya kita lepaskan ke harga keekonomian.Pemerintah sudah tidak menyubsidi.Jadi kalau harga keekonomian turun,kita turunkan,kalau harga keekonomian naik,ya di naikkan, kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden Jakarta,Senin (2/1/2015).Penghitungan harga baru pada Januari 2015 di lakukan memakai asumsi rata-rata harga minyak ICP per bulan sebesar US$ 60 per bulan,dan nilai tukar rupiah terhadap dolar As rata-rata sebesar Rp.12.380.Menteri ESDM ,Sudirman Said,mengatakan perubahan harga premium tidak lepas dari harga minyak yang juga terkoreksi.Dalam perhitungan pemerintah,harga premium yang Rp.7.600/liter sudah sesuai dengan kondisi saat ini.melalui dua kebijakan itu,harga premium dan solar akan naik-turun bergantung pada harga pasar.Oleh karena itu,setiap awal bulan pemerintah akan mengungumkan harga dasar BBM(Detik.com,31/12/2014).Pemerintah juga mengijinkan SPBU swasta asing untuk juga menjual premium atau RON 88 di wilayah Jawa ,Madura dan Bali .Direktur Pemasaran Pertamina,Ahmad Bambang,mengatakan Pemerintah membolehkan pengusaha zspbu asing menjual bensin RON 88 atau Premium di wilayah Jawa,Madura dan Bali,seiring kebijakan pencabutan subsidi Premium.Khusus untuk Wilayah di luar Jawa,Madura dan Bali ,pesaing tidak akan tertarik membangun SPBU karena belum tersedia infrastruktur yang memadai.Karena itu,menurut Ahmad,Pemerintah memberikan penugasan kepada Pertamina dan AKR Corporindo .Nantinya,luas wilayah penugasan akan di persempit setelah infrastruktur di bangun (Solopos.com,4/1)Kebijakan ini di nilai tidak adil oleh Pertamina.Alasannya,menurut Ahmad,kewajiban membayar Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5% hingga 10% hanya di bebankan kepada Pertamina.Pertamina tiap bulan di tagih dan harus membayar,sementara pesaing (maksudnya SPBU asing)tidak,:ujarnya.Stok nasional BBM selama ini juga hanya di tanggung oleh Pertamina,sementara pesaing tidak.Selain itu,SPBU asing tinggal memetik hasil sebab di bolehkan menjual di wilayah yang infrastrukturnya sudah di siapkan.Adapun untuk wilayah yang sulit karena infrastrukturnya belum baik justru di tugaskan kepada Pertamina.Padahal negara lain semisal Malaysia,India dan Thailand menerapkan persyaratan pembangunan infrastruktur dan kewajiban menanggung stok nasional untuk pemain baru sebagai entry barrier.Karena kebijakan itu,Pertamina tidak berhasil membuka SPBU di Sabah dan Serawak yang banyak orang Indonesianya.kebijakan ini sama saja seperti orangtua yang menganakemaskan anak orang lain dan pada saat yang sama membebani anak sendiri.Siapa saja tentu tak habis pikir jika ada orangtua yang berlaku seperti itu.kenyataanya ,itulah yang di lakukan oleh Pemerintah.Sebagian pihak menilai kebijakan itu sebagai jebakan penurunan harga BBM bagi masyarakat.Sebab,masyarakat bisa jadi beranggapan bahwa BBM di turunkan,sementara sebenarnya justru di lepas mengikuti harga pasar.Artinya,jika harga minyak naik,harga BBM juga akan naik.Jika harga minyak kembali naik ke level di atas US$ 100 perbarel,harga Premium akan bisa di atas Rp 10.000 perliter.Sekarang ini lebih tepat jika di sebut Pemerintah memanfaatkan turunnya harga minyak untuk meliberalisasi harga BBM. Pemerintah tidak mau melepaskan kesempatan harga minyak dunia yang rendah untuk meliberalisasi harga BBM dan menghapus subsidi BBM. Satu hal yang selama ini terus didesakkan oleh IMF, Bank Dunia, USAID, ADB dan pihak internasional umumnya. Ini sebenarnya sangat ingin dilakukan oleh Pemerintah sejak 2004 lalu, namun kesempatannya baru datang saat ini sehingga Pemerintah tidak mau melewatkannya. Dengan kebijakan ini, liberalisasi migas makin sempurna. Pertamina sebagai BUMN (ibaratnya anak Pemerintah) harus bersaing dengan SPBU asing yang bukan anaknya Pemerintah. Masyarakat akan kecele dengan turunnya harga BBM kali ini, sebab akan menghadapi harga BBM yang naik-turun. Jika harga minyak dunia melonjak, masyarakat akan menghadapi harga BBM yang juga melonjak. Di sisi lain, SPBU asing sangat senang sebab apa yang selama ini ditunggu-tunggu akhirnya datang. Tidak berlebihan jika kebijakan ini dinilai mengelabui dan menyusahkan rakyat dan sebaliknya menyenangkan kapitalis khususnya asing.2.2 Dampak Liberalisasi Sektor EnergiWalaupun harga premium diturunkan, sebenarnya Pemerintah secara resmi mencabut subsidi BBM jenis premium sehingga harganya mengikuti mekanisme pasar. Adapun BBM diesel atau solar diberi subsidi tetap (fixed subsidy) Rp 1.000/liter. Pada saat yang hampir bersamaan, Pemerintah juga mencabut subsidi harga jual listrik PLN kecuali Rumah Tangga 450-900 va. Pemerintah bahkan telah mewacanakan untuk mengevaluasi harga gas elpiji tiga kilogram karena subsidinya terus membengkak hingga Rp 55 triliun.1Pencabutan subsidi ini, menurut Pemerintah, akan memberikan tambahan anggaran untuk membiayai belanja-belanja non-subsidi, terutama pembangunan infrastruktur yang dipandang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih agresif.Penetapan harga BBM berdasarkan mekanisme pasar saat harga minyak merosot tajam hingga di kisaran 50 dolar perbarel membuat biaya produksi dan pengadaan BBM juga semakin murah. Rakyat pun merasa diuntungkan. Namun demikian, jika harga minyak di pasar global kembali naik, harga BBM juga akan terkerek naik. Kembali melambungnya harga minyak di pasar global sangat berpotensi terjadi. Pasalnya faktor-faktor penentu harga komoditas tersebut bukan hanya didorong oleh faktor permintaan dan penawaran, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti perubahan geopolitik, terutama di negara-negara produsen minyak, juga faktor spekulasi.Merosotnya harga minyak mentah saat ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain meningkatnya suplay minyak global dan menurunnya permintaan akibat krisis yang terjadi negara-negara Eropa dan perlambatan ekonomi Tiongkok. Meningkatnya produksishale oildi Amerika Serikat juga mendorong peningkatan suplay minyak global.Shale oilsendiri adalah minyak yang diperoleh dari lapisan bebatuan di dasar laut melalui injeksi airdan bahan kimia tertentu. Di sisi lain, saat harga minyak mentah cenderung menurun, negara-negara organisasi negara-negara penghasil minyak (OPEC) terutama Arab Saudi tidak memangkas produksi mereka sebagaimana lazimnya, agar harga minyak tidak terus anjlok. Strategi tersebut sengaja ditempuh oleh OPEC dengan maksud agar harga minyak tetap rendah. Dengan demikian, daya tarik untuk memproduksishale oilmenjadi kurang menarik sebab harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya produksi minyak konvensional.Namun demikian, Amerika Serikat tentu tidak akan tinggal diam untuk untuk terus mendorong produksi minyaknya agar tidak terlalu bergantung pada impor termasuk dari OPEC. Secara politik, AS dapat saja melakukan tekanan-tekanan politik baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memaksa Arab Saudi agar mengurangi produksinya sehingga dapat mengangkat kembali harga minyak.3Dengan demikian, harga minyak berpotensi untuk kembali naik.Di sisi lain, harga minyak global juga dipengaruhi oleh para spekulan di bursa komoditas berjangka. Spekulan sendiri adalah pihak yang bukan produsen dan juga bukan pengguna komoditas. Namun, mereka mengambil risiko atas modal mereka untuk memperdagangkan komoditas tertentu pada masa yang akan datang. Harapannya, mereka mendapatkan keuntungan dari perubahan harga. Para spekulan inilah yang ikut menentukan harga di bursa komoditas Nymex di New York danIntercontinental Exchange Futuresdi London. Spekulan-spekulan tersebut didominasi oleh institusi keuangan raksasa seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, Citigroup dan JP Morgan Chase serta sejumlahhedge funddan institusi pengelola danapensiun. Dalam beberapa kasus beberapa lembaga investasi terbukti bersalah di pengadilan karena terbukti melakukan kartel dan manipulasi harga. JPMorgan, UBS, dan Credit Suisse, misalnya, pernah didenda karena terbukti berkomplot merekayasa suku bunga acuan di London (LIBOR). JP Morgan juga terungkap menimbun aluminium dan minyak mentah untuk tujuan spekulasi.Dengan demikian, penetapan harga minyak berdasarkan harga pasar akan membuat harganya berfluktuatif. Jika harga meroket tajam, bukan hanya harga BBM yang naik namun juga barang-barang komoditas lainnya. Dengan demikian, harga-harga menjadi tidak stabil. Masyarakat terutama kalangan menengah bawah paling dirugikan dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, belanja BBM merupakan pengeluaran terbesar kedua masyarakat di Indonesia setelah perumahan. Setiap bulannya penduduk kota dan desa masing-masing menghabiskan rata-rata Rp 43.500 dan 24.000 hanya untuk membeli bensin (BPS, 2014). Kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 pada pertengahan November lalu, misalnya, membuat inflasi tahun 2014 meroket hingga 8,36 persen saat kenaikan harga makanan mencapai 10,6 persen.2.3 Dampak Liberalisasi Ekonomi di IndonesiaPencabutan subsidi BBM, TDL dan harga elpiji sejatinya telah direncanakan sejak lama sebagaimana yang didesakkan oleh lembaga-lembaga donor seperti Bank Dunia, IMF, USAID dan ADB. Berbagai alasan dibuat untuk mendukung kebijakan tersebut. Subsidi, misalnya, dipandang mendistorsi pasar sehingga perusahaan-perusahaan swasta termasuk asing tidak dapat berkompetisi secara sehat di negara ini. Subsidi juga dipandang sebagai beban fiskal yang tidak memberikan manfaat bagi perekonomian. Subsidi pun dianggap sebagai biang kerok tidak berkembangnya Pertamina dan PLN yang menjadi pelaksana subsidi sebagaimana halnya perusahaan-perusahaan swasta.Padahal di negara-negara yang saat ini masuk dalam kategori negara-negara maju seperti Inggris dan AS, mereka menjadi besar karena dulunya justru menerapkan proteksi dan subsidi serta berbagai rangkaian kebijakan yang besar untuk memperkuat fundamental ekonomi mereka agar mereka dapat bersaing. Ini paradoks dengan apa yang saat ini mereka serukan kepada negara-negara berkembang termasuk Indonesia.4Banyak dari negara-negara industri (terutama Jepang, Finlandia dan Korea Selatan) membatasi masuknya modal asing untuk melindungi industri domestik mereka. Pemerintah Korea, misalnya, pada tahun 1970-an memberikan bantuan keuangan besar-besaran untuk mengembangkan industri kapal, baja dan elektronik di negara tersebut.5Dengan demikian, apa yang dilakukan Pemerintah saat ini lebih menunjukkan kepatuhan mereka pada konsep-konsep kapitalisme yang oleh para penyerunya justru diabaikan. Semua ini tidak lain agar mereka dapat dengan mudah menjajah dan menjerumuskan Indonesia dalam kubangan kapitalisme.2.4 Solusi Islam atas permasalahan ekonomi.Islam telah membagi kekayaan di dunia ini menjadi tiga jenis kepemilikan: kepemilikan individu, kolektif dan dan negara. Islam telah mengakui adanya kebutuhan manusia mendorong mereka untuk mendapatkan alat pemuasnya dan menggunakannya dalam koridor yang telah disyariatkan sehingga mencegah terjadinya kerusakan dan ketimpangan akibat perbedaan akal, fisik dan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia. Oleh karena itu, Islam melarang adanya penghilangan kepemilikan seperti dalam Komunisme. Namun, Islam pun menentang kebebasan kepemilikan seperti dalam Kapitalisme.Dalam kontek penetapan harga, syariah Islam telah menetapkan bahwa harta yang masuk dalam kategori milik individu memang harganya diserahkan ada mekanisme pasar. Negara bahkan dilarang untuk melakukantasir(pembatasan harga) baik harga tertinggi maupun harga terendah. Namun, untuk barang yang masuk dalam kategori milik umum dan milik negara, larangantasirtersebut tidak berlaku. Pasalnya, pengelolaan harga berbagai barang publik seperti BBM dan bahan tambang yang depositnya besar serta sumberdaya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki hanya oleh individu diserahkan kepada negara melalui ijtihad Khalifah sebagai wakil umat untuk mengurus dan mensejahterakan rakyatnya. Dengan demikian, kepemilikan pada kategori barang-barang milik umum ini tertutup untuk swasta dalam pengelolaannya.Islam juga menetapkan harta milik negara yang dikelola oleh Khalifah sepertijizyah,faidankharaj. Alokasinya dapat dikhususkan kepada sebagian kalangan yang dipandang membutuhkan. Dengan begitu Khalifah mampu melakukan fungsi pelayanan secara optimal terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya.6Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah dalam penetapan harga saat ini bertentangan dengan syariah Islam. Harga barang-barang atau jasa yang harusnya penetapan harganya diserahkan kepada mekanisme pasar ditetapkan oleh Pemerintah. Sebaliknya, harga barang-barang milik umum yang harusnya ditetapkan oleh Pemerintah malah diserahkan pada mekanisme pasar.Karena itu sudah saatnya umat dan para tokoh umat, politikus Muslim untuk segera menghentikan sistem ekonomi kapitalis dalam pengelolaan SDA. Setelah itu, mereka harus menegakkan sistem penggantinya, yakni sistem ekonomi Islam, yang diterapkan oleh Khilafah ar-Rasyidah untuk mewujudkan keberkahan bagi seluruh umat manusia.

Catatan kaki:1 http://industri.bisnis.com/read/20141125/44/275415/subsidi-elpiji-3-kg-bakal-dievaluasi2 MajalahTheEconomist,Sheikhs v Shale, edisi 6 Desember 2014.Soal-Jawab Amir Hizbut Tahrir, Al-Asbab al-Hubuth al-Mufaji li Asari an-Nafth, 7/1/2015.4 Ha-Joo Chang (2010).23 Things They Dont Tell You about Capitalism.England:Penguin Book, hlm. 77.5 Ibid, hlm.1366 Abu Musa,Al-Faqru baina al-Islam wa ar-Rasumaliyyah (Mafhuman wa Mualajatan), MajalahAl-Waieno. 225BAB IVPENUTUP4.1. KesimpulanSemua itu terjadi karena adanya kerangka legal melalui berbagai UU, apalagi sejak masa reformasi. Semangat dan keinginan kuat Pemerintah Jokowi-JK atas liberalisasi itu bertemu dan dibingkai dengan kerangka legal itu. Akibatnya, proses liberalisasi makin cepat dan sempurna.Semua itu adalah akibat dari penerapan sistem kapitalisme-demokrasi. Karena itu untuk menghentikan liberalisasi dengan berbagai dampak buruk dan bahayanya secara total harus dilakukan dengan menghentikan penerapan sistem kapitalisme-demokrasi itu. Terus mempertahankan penerapan sistem kapitalisme-demokrasi sama saja dengan mempertahankan kerusakan yang selama ini terjadi.Penghentian sistem kapitalisme-demokrasi itu hanya bisa dilakukan dengan menerapkan syariah Islam secara total. Cengkeraman asing itu di antaranya bisa dicegah dan dihentikan dengan menerapkan hukum Islam terkait kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Kepemilikan yang saat ini menyimpang harus dikembalikan sesuai dengan hukum kepemilikan dalam syariah. Begitu pula dengan pengelolaannya. Semua itu harus dibarengi dengan penerapan sistem ekonomi dan politik Islam. Sistem Islamlah yang akan memupus cengkeraman asing atas negeri ini. Pengelolaan negeri dan kekayaannya dengan sistem Islam akan membawa keberkahan, kemakmuran dan rahmat untuk seluruh individu rakyat. Penerapan syariah Islam secara total itu hanya bisa sempurna dilakukan dalam institusi pemerintahan Khilafah ar-Rasyidah yang mengkutimanhajkenabian. Inilah yang harus segera diwujudkan.Karena itu sudah semestinya kaum Muslim serius dan sungguh-sungguh untuk saling bekerjasama berjuang dan berusaha mewujudkan semua itu guna menjawab pertanyaan di hadapan Allah SWT kelak

] [Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(TQS al-Maidah [5]: 50).Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan ekonomi yang ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda dan berkembang di tiap waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh pemecahannya yang berupa sistem ekonomi.Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang, maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis atau kemiskinan dalam masyarakat.

4.2. Saran1.Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang sesuai, stabil, dan konstan.2.Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi.3.Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam mempersiapkan sistem ekonomi baru.4.Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat mengefektifkan beberapa hal.Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat akan memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi.