MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA

7/21/2019 MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perkembangan-peserta 1/23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan

orang lain untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam

perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena

interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan

proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial

diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.

Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan,

disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota

keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial

lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang.

Perkembangan sosial pada masa usia dini dan sekolah dasar berkembang

kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik

menyangkut siat!siat pribadi, minat, dan perasaan sehingga mendorong runtuk

bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat

baik. Seorang anak diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti

kemampuan untuk mereaksi se"ara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi

baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

1.2Tujuan

Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat menjelaskan#$) pengertian penyesuaian diri,

%) proses penyesuaian diri,

&) karakteristik penyesuaian diri se"ara positi,

') karakteristik penyesuaian diri yang salah,

) aktor!al"tor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri,

) "ontoh permasalahan!permasalahan penyesuaian diri remaja, dan

*) implikasi penyesuaian diri remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan.

BAB II

$



PEMBAHASAN

2.1 Konsep an Proses Pen!esua"an D"r"

+akna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak Dada sejauh mana

hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam nenyesuaikan diri dengan

kebutuhan!kebutuhan hidupnya dan pada .untutan masyarakat. Berdasarkan

pengalaman!pengalaman yang dilapat di sekolah dan di luar sekolah is memiliki

sejumlah pengetahuan, "e"akapan, minat!minat, dan sikap!sikap. Dengan

pengalaman!pengalaman itu is se"ara berkesinambungan dibentuk menjadi

seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang pribadi

tertentu di masa mendatang.

Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau

tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi isik, mental, dan emosional

dipengaruhi dan diarahkan oleh aktor!aktor lingkungan di mana kemungkinan

akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah suai.

2.1.1 Pengert"an Pen!esua"an D"r"

Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut#

$) Penyesuaian berarti adaptasi dapat mempertahankan eksistensinya, atau

bisa -survive - dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah,

dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.

%) Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konormitas, yang berarti

menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.

&) Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki

kemampuan untuk membuat ren"ana dan mengorganisasi responrespon

sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala ma"am konlik,

kesulitan, dan rustrasi!rustrasi se"ara eisien. ndividu memiliki

kemampuan menghadapi realitas hidup dengan "ara yang

adekuat/memenuhi syarat.

') Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional.

Kematangan emosional maksuditya ialah setara positi memiliki respon

emosional yang tepat pada setiap situasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bah0a penyesuaian adalah usaha manusia

%



untuk men"apai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

2.1.2 Proses Pen!esua"an D"r"

Penyesuaian diri adalah proses bagairnana individu men"apai keseimbangan diri

dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita ketahui bah0a

penyesuaian yang sempurna tidak pemah ter"apai. Penyesuaian yang sempurna

terjadi jika manusia/individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya

dengan lingl"ungannya di mana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi,

dan di mana semua ungsi organisme/individu berjalan normal. Sekali lagi, bah0a

penyesuaian yang sempuma seperti itu tidak pernah dapat di"apai. Karena itu

penyesuaian diri lebih bersiat suatu proses sepanjang hayat (lielong pro"ess),

dan manusia terus!menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan

tantangan hidup guna men"apai pribadi yang sehat.

Apakah seseorang berhadapan dengan penyesuaian sehari!ha yang sederhana, atau

suatu penyesuaian yang rumit, terdapat sua pola dasar yang terdiri dari elemen!

elemen tertentu. 1ontoh# seorar anak yang membutuhkan rasa kasih sayang dari

ibunya yang terla sibuk dengan tugas!tugas kin. Anak akan rustrasi dan berusaha

sendi menemukan peme"ahan untuk mereduksi ketegangan/kebutuhan yar, belum

terpenuhi. Dia mungkin men"ari kasih sayang di mana!man atau mengisap

jarinya, atau bahkan tidak berupaya sama sekali, ata makan se"ara berlebihan,

sebagai respon pengganti bila kebutuhar kebutuhan tidak terpenuhi se"ara 0ajar.

Dalam beberapa hal, respo pengganti tidak tersedia, sehingga individu men"ari

suatu respon lai yang akan memuaskan motivasi dan mereduksi ketegangan.

Situasi ini dapat digambarkan sebagai berikut#

&



+otivasi Kebuthuhan 2 A

3

Keinginan 4

S 3espon !!!!!! B

5 !!!!! peme"ahan

3 bervariasi

A

S 1

Berdasarkan diagram di atas, tampak bah0a elemen!elemei umum dan esensial

dalam semua situasi rustrasi ialah# motivasi, rustras atau terhalangnya keinginan

dan moti!moti, respon yang bervariasi, dan perne"ahan untuk mereduksi

masalah, rustrasi, atau ketegangan dengan beberapa bentuk respon.

Dengan demikian, dapat dijelaskan bah0a motivasi mengambil variasi bentuk,

dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau rustasi yang disebabkan

oleh beberapa aspek realitas misalnya ! pembatasan orang tua, hambatan isik,

aturan sosial, dan sema"amnya. 3intangan!rintangan ini menyebabkan individu

meneliti "ara!"ara relponnya yang berbeda!beda (A, B, atau 1) sampai

mendapatkan pemuasan.

ndividu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri apabila ia dapat

memenuhi kebutuhannya dengan "ara!"ara yang 0ajar atau apabila dapat diterima

oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

2.1.# Karakter"st"k Pen!esua"an D"r"5idak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena

kadang!kadang ada rintangan!rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil

melakukan penyesuaian diri. 3intanganrintangan itu mungkin terdapat dalam

dirinya atau mungkin di luar dirinya. Dalam hubungannya dengan rintangan!

rintangan tersebut, ada individu!individu yang dapat melakukan penyesuaian diri

se"ara positi, namun ada pula individu!individu yang melakukan penyesuaian diri

yang salah. Berikut ini akan ditinjau karakteristik penyesuaian diri yang positi

'



dan penyesuaian diri yang salah.

a. Penyesuaian Diri Se"ara Positi

+ereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri se"ara positi ditandai

hal!hal sebagai berikut#

$) 5idak menunjukkan adanya ketegangan emosional.

%) 5idak menunjukkan adanya mekanisme!mekanisme psikologis.

&) 5idak menunjukkan adanya rustrasi pribadi. +emiliki pertimbangan

rasional dan pengarahan diri.

') 6+ampu dalam belajar.

) +enghargai pengalaman.

) Bersikap realistik dan objekti.

Dalam melakukan penyesuaian diri se"ara positi, individu akan melakukannya

dalam berbagai bentuk, antara lain#

$) Penyesuaian dengan menghadapi masalah se"ara langsung.

Dalam situasi ini individu se"ara langsung menghadapi masalahnya dengan

segala akibat!akibatnya. a melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah

yang dihadapinya. +isalnya seorang sis0a yang terlambat dalam menyerahkan

tugas karena sakit, maka ia menghadapinya se"ara langsung, ia mengemukakan

segala masalahnya kepada gurunya.

%) Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan).

Dalam situasi ini individu men"ari berbagai bahan pengalaman untuk dapat

menghadapi dan meme"ahkan masalahnya. +isalnya seorang sis0a yang

merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas, ia akan men"ari bahan dalam

upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan memba"a buku, konsultasi,

diskusi, dan sebagainya.

&) 6Penyesuaian dengan trial and error atau "oba!"oba.Dalam "am ini individu melakukan suatu tindakan "oba!"oba, dalam arti kalau

menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan. 5ara pemikiran

kurang begitu berperan dibandingkan dengan "ara eksplorasi.

') Penyesuaian dengan substitusi (men"ari penggant,i).

7ika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia

dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan men"ari pengganti.



+isalnya gagal nonton ilm di gedung bioskop, dia pindah nonton

58.

) Penyesuaian diri dengan menggali kerhampuan diri.

Dalam hal ini individu men"obamenggali kemampuan!kemampuan khusus

dalam dirinya, dan kemu"lian dikemb!angkan sehingga dapat membantu

penyesuaian diri. +isalnya seorang sis0a yang mempunyai kesulitan dalam

keuangan, berusaha mengembangkan kemampuannya dalam menulis

(mengarang). Dari usaha mengarang ia dapat membantu mengatasi kesulitan

dalam keuangan

) Penyesuaian dengan bulgiar

Dengan belajar, individu akin banyak memperoleh pengetahuan dan

keterampilan yang 9at membantu monyesualkan did. +:'$! nya seorang guru

akan loblh "lout menyeaslion did do0n ban9 belajar tentang berbagai

pengetahuan keguruan.

*) Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri

Penyesuaian diri akan lebih berhasil memilih tindakan yang tepat dan

pengendalian diri se"ara tepat pula. Dalam situasi inl individu berusaha

memilih tindakan mana yang harus di lakukan, dan rindakan mana yang tidak

perlu dilakukan 1ara inilah yang disebut nhibisi. Di samping itu, individu

harus mampu mengendalikan dirinya dalam melakuka tindakanya.

:) Penyesuaian dengan peren"anaan yang "ermat

Dalam situasi ini tindakan yang di lakukan merupakan keputusan yang diambil

berdasarkan peren"anaan yang "ermat keputusan diambil setelah

dipertimbangkan dari berbagai segi!, antara, lain segi untung dan ruginya.

b. Penyesuaian Diri yang Salah

Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri se"ara positi, dapat mengakibatkan

individu melakukan penyesuaian yang satah, Penyesuaian diri yang salah ditandai

dengan berbagai bentuk tin6gkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosional,

sikap yang tidak realistik, agresi, "lan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi "laim

penyesuaian yang salah yaitu# (i) reaksi bertahan, (ii) reaksi ;menyerang,

reaksi melarikan diri.



$. 3eaksi Bertahan (Deen"e 3ea"tion)

ndividu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah!olah tidak menghadapi

kegagalan. a selalu berusaha untuk menunjukkan bah0a dirinya tidak mengalami

kegagalan, Bentuk khusus reaksi ini antara lain#

! 3aslonalisasi, yaitu bertahan dengan men"ari!"ari alasan (dalam) untuk

membenarkan tindakannya.

! 3eprisi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan

kurang enak ke alam tidak sadar. a berusaha melupakan pengalamannya

yang kurang menyenangkan. +isalnya seorang pemuda berusaha

melupakan kegagalan "intanya dengan seorang gadis.

! Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain

untuk men"ari alasan yang dapat diterima. +isalnya seorang sis0a yang

tidak lulus mengatakan bah0a gurunya memben"i dirinya.

! -Sour grapes- (anggur ke"ut), yaitu dengan memutarbalild"an kenyataan.

+isalnya seprang sis0a yang gagal mengetik, mengata!

kan bah0a mesin tiknya rusak, padahal dia sendiri tidak bisa mengetik.

Dan sebagainya.

%. 3eaksi +enyerang (Aggressive 3ea"tion)

<rang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku

yang bersiat menyerang untuk menutupi kegagalannya. a tidak mau menyadari

kegagalannya. 3eaksi!reaksinya tampak dalam tingkah laku#

! selalu membenarkan diri sendiri,

! mau berkuasa dalam setiap situasi,

! mau memiliki segalanya,

! bersikap senang mengganggu orang lain,

! menggertak baik dengan u"apan maupan dengan perbuatan, menunjukkan

sikap permusuhan se"ara terbuka,! menunjukkan sikap menyerang dan merusak,

! keras kepala dalam perbuatannya,

! bersikap balas dendam,

! memperkosa hak orang lain,

! tindakan yang serampangan, dan

! marah se"ara sadis.

&. 3eaksi +elarikan Diri (=s"ape 3ea"tion)

Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan

melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya, reaksinya tampak

*



dalam tingkah laku sebagai berikut# berantasi yaitu memuaskan keinginan yang

tidak ter"apai dalam bentuk angan!angan (seolah!olah sudah ter"apai), banyak

tidur, minum!minuman keras, bunuh diri, menjadi pe"andu ganja, narkotika, dan

regresi yaitu kembali kepada tingkah; laku yang semodel dengan tingkat

perkembangan yang lebih a0al (misal orang de0asa yang bersikap dan ber0atak

seperti anak ke"il), dan lain!lain.

'. 2aktor!2aktor yang +empengaruhi Proses Penyesuaian Diri

Se"ara keseluruhan kepribadian mempunyai ungsi sebagai penentu primer

terhadap penyesuaian diri. Penentu berarti aktor yang mendukung,

mempengaruhi, atau menimbulkan eek pada proses penyesuaian. Se"ara sekunder proses penyesuaian ditentukan oleh aktoraktor yang menentukan kepribadian itu

sendiri baik internal maupun ekstemal. Penentu penyesuaian identik dengan

aktor!aktor yang mengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi se"ara

bertahap. Penentu!penentu itu dapat dikelompold"an sebagai berikut#

$) Kondisi!kondisi isik, termasuk di dalamnya keturunan, konstitusi isik,

susunan sara, kelenjar, dan sistem otot, kesehatan, penyakit, dan

sebagainya.

%) Perkembangan dan kematangan, khususnya kematangan intelektual, sosial,

moral, dan emosional.

&) Penentu psikologis, termasuk di dalamnya pengalaman, belajarnya,

pengkondisian, penentuan diri (sel!determination), rustrasi, dan konlik.

') Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah.

) Penentu kultural, termasuk agama.

Pemahaman tentang aktor!aktor ini dan bagaimana ungsinya dalam

penyesuaian merupakan syarat untuk memahami proses penyesuaian, karena penyesuaian tumbuh dari hubungan!hubungan antara aktor!al"tor ini dan

tuntutan individu.

Kon"s" $as%an"a&

Kondisi jasmaniah seperti pemba0aan dan struktur/konstitusi isik dan

temperamen sebagai disposisi yang di0ariskan, aspek perkembangannya se"ara

instrinsik berkaitan erat dengan susunan/konstitusi tubuh. Shekdon

mengemukakan bah0a terdapat korelasi yang tinggi antara tipe!tipe bentuk tubuh

:



dan tipe!tipe temperamen (+oh. Surya, $>**). +isalnya orang yang tergolong

ektomor yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan siat!siat

menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, pemalu, dan sebagainya.

Di samping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan

penyesuaian diri. Kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan

dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. ni berarti bah0a

gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan menggangg,u

proses penyesuaian dirinya. ?angguan penyakit yang kronis dapat menimbulkan

kurangnya keDer"ayaan pada diri sendiri, perasaan rendandiri, ketergantungan,

perasaan ingin dikasihani, dan sebagainya.

Perke%'angan( Ke%atangan( an Pen!esua"an D"r"

Dalam proses perkembangan, respon anak berkembang dari respon yang bersiat

instinkti menjadi respon yang diperoleh melalui belajar dan pengalaman. Dengan

bertambahnya usia perubahan dan perkembangan respon, tidak hanya melalui

proses belajar saja melainkan anak juga menjadi matang untuk melakukan respon

dan ini menentukan pola!pola penyesuaian dirinya.

Sesuai dengan hukum perkembangan, tingkat kematangan yang di"apai berbeda

antara individu yang satu dengan lainnya, sehingga pen"apaian pola!pola

penyesuaian diri pun berbeda pula se"ara individual. Dengan kata lain, pola

penyesuaian diri akan bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kematangan yang di"apainya.

Penentu Ps"kolog"s ter&aap Pen!esua"an D"r"

Banyak sekali aktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri, di

antaranya adalah# pengalaman, belajar, kebutuhan!kebutuhan, determinasi diri,

dan rustrasi.

a. Pengalaman

5idak semua pengalaman mempunyai anti bagi penyesuaian diri.

Pengalaman!pengalaman tertentu yang mempunyai arti dalam penyesuaian

diri adalah pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman traumatik

(menyusahkan). Pengalaman yang menyenangkan misalnya memperoleh

>



hadiah dalam suatu kegiatan, "en! derung akan menimbulkan proses

penyesuaian diri yang baik, dan $ sebaliknya pengalaman traumatik akan

menimbulkan penyesuaian yang kurang baik atau mungkin salah suai.

Belajar

Proses belajar merupakan suatu dasar yang undamental dalam proses

penyesuaian diri, karena melalui belajar ini akan berkembang pola!pola

respon yang akan membentuk kepribadian. Sebagian besar respon!respon

dan "iri!"iri kepribadian lebih banyak yang diperoleh dari proses belajar

daripada yang diperoleh se"ara di0ariskan. Dalam proses penyesuaian diri

belajar merupakan suatu proses modiikasi tingkah laku sejak ase!ase

a0al dan berlangsung term sepanjang hayat dan diperkuat dengan

kematangan.

Determinasi diri

Dalam proses penyesuaian diri, di samping ditentukan oleh aktoraktor

tersebut di atas, orangnya itu sendiri menentukan dirinya, terdapat aktor

kekuatan yang mendorong untuk men"apai sesuatu yang baik atau buruk,

untuk men"apai tara penyesuaian yang tinggi, dan atau merusak diri.

2aktor!aktor itulah yang disebut determinasi diri.

Determinasi diri mempunyai peranan yang penting dalam proses

penyesuaian diri karena mempunyai peranan dalam pengendalian arah dan

pola penyesuaian diri. Keberhasilan atau kegagalan penyesuaian did akan

banyak ditentukan oleh kemampuan individu dalam mengarahkan dan

mengendalikan dirinya, meskipun sebetulnya situasi dan kondisi tidak

menguntungkan bagi penyesuaian dirinya. Ada beberapa orang de0asa

yang mengalami pengalaman penolakan ketika masa kanak!kanak, tetapimereka dapat menghindarkan diri dari pengaruh negati karena dapat

menentukan sikap atau arah dirinya sendiri.

d. Konlik dan penyesuaian

5anpa memperhatikan tipe!tipe konlik, mekanisme konlik se"ara esensial

sama yaitu@pertentangan antara moti!moti. =ek konlik pada perilaku

akan tergantung sebagian pada siat konlik itu sendiri. Ada beberapa

pandangan bah0a semua konlik bersiat mengganggu atau merugikan.

$



amun dalam kenyataan ada juga seseorang yang mempunyai banyak

konlik tanpa hasil!hasil yang merusak atau merugikan. Sebenarnya,

beberapa konlik dapat bermanaat memotivasi seseorang untuk

meningkatkan kegiatan. 1ara seseorang mengatasi konliknya dengan

meningkatkan usaha ke arah pen"apaian tujuan yang menguntungkan

se"ara sosial, atau mungkin sebaliknya is meme"ahkan konlik dengan

melarikan diri, khususnya lari ke dalam gejala!gejala neurotis.

L"ngkungan se'aga" Penentu Pen!esua"an D"r"

Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan pola hubungan di dalamnya,

sekolah, masyarakat, kultur, dan agama berpengaruh terhadap penyesuaian did

anak.

a. Pengaruh rumah dan keluarga.

Dari sekian banyak aktor yang mengondisikan penyesuaian diri, aktor

rumah dan keluarga merupakan aktor yang sangat penting, karena

keluarga merupakan satuan kelompok sosial terke"il. nteraksi sosial yang

pertama diperoleh individu adalah dalam keluarga. Kemampuan interaksi

sosial ini kemudian akan dikembangkan di masyarakat.

b. Cubungan orang tua dan anak.

Pola hubungan antara orang tua dengan anak akan mempunyai pengaruh terhadap

proses penyesuaian diri anak!anak. Beberapa pola hubungan yang dapat

mempengaruhi penyesuaian diri antara lain#

$) +enerima (a""eptan"e), yaitu situasi hubungan di mana orang tua

menerima anaknya dengan baik. Sikap penerimaan ini dapat menimbulkan

suasana hangat dan rasa aman bagi anak.

%) +enghukum dan disiplin yang berlebihan.Dalam pola ini, hubungan orang tua dengan anak bersiat keras. Disiplin

yang ditanamkan orang tua terlalu kaku dan berlebihan sehingga dapat

menimbulkan suasana psikolois yang kurang menguntungkan anak.

&) +emanjakan dan melindungi anak se"ara berlebihan.

Perlindungan dan pemanjaan se"ara berlebihan dapat menimbulkan

perasaan tidak aman, "emburu, rendah diri, "anggung, dan gejala!gejala

salah suai lainnya.

') Penolakan, yaitu pola hubungan di mana orang tua menolak kehadiran

anaknya. Beberapa penelitian menunjukkan bah0a penolakan orang tua

$$



terhadap anaknya dapat menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri.

". Cubungan saudara

Suasana hubungan saudara yang penuh persahabatan, kooperati, saling

menghormati, penuh kasih sayang, mempunyai kemungkinan yang lebih

besar untuk ter"apainya penyesuaian yang lebih baik. Sebaliknya suasana

permusuhan, perselisihan, iri Kati, keben"ian, dan sebagainya dapat

menimbulkan kesulitan dan kegagalan penyesuaian diri.

d. +asyarakat

Keadaan lingkungan masyarakat di mana individu berada merupakan

kondisi yang menentukan proses dan pola!pola penyesuaian diri. Kondisi

studi menunjukkan bah0a banyak gejala tingkah laku salah suai

bersumber dari keadaan masyarakat. Pergaulan yang salah di kalangan

remaja dapat mempengaruhi pola!pola penyesuaian dirinya.

e. Sekolah

Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi

kehidupan intelektual, sosial, dan moral para sis0a. Suasana di

jekolah baik sosial maupun psikologis menentukan proses dan pola

enyesuaian diri. Di samping itu, hasil pendidikan yang diterima anak di

sekolah akan merupakan bekal bagi proses !penyesuaian diri di

masyarakat.

Kultural an Aga%a se'aga" Penentu Pen!esua"an D"r"

Proses penyesuaian diri anak mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat se"ara bertahap dipengaruhi oleh aktor!aktor kultur dan agama.

ingkungan kultural di mana individu berada dan berinteraksi akan menentukan

pola!pola penyesuaian dirinya. 1ontohnya tats "ara kehidupan di sekolah, di

mesjid, gereja, dan sema"amnya akan mempengaruhi bagaimana anak

menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakat sekitarnya.

Agama memberikan suasana psikologis tertentu dalam mengurangi

konlik, rustasi dan ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana damai

dan tenang bagi anak. Agama merupakan sumber nilai, keper"ayaan dan pola!pola

tingkah laku yang akan memberikan tuntuna bagi arti, tujuan, dan kestabilan

$%



hidup umat manusia. Kehidupan yang .ekti menuntut adanya tuntunan hidup

yang mutlak. Sembahyang dan Derdo6 a merupakan medium dalam agama untuk

menuju ke arah kehidupan yang berarti. Agama memegang peranan penting

sebagai penentu dalam proses penyesuaian diri.

2.2 Per%asala&an)Per%asala&an Pen!esua"an D"n" *e%aja

Di antara persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari!

hari dan yang menghambat penyesuaian diri yang iehat adalah hubungan remaja

dengan orang de0asa terutama orang tua.

5ingkat penyesuaian did dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikaporang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam keluarga. 1ontoh# Sikap orang

tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap anaknya dapat dibagi menjadi

dua ma"am. Pertama, penolakan mungkin merupakan penolakan tetap sejak a0al,

di mana orang tua merasa tidak sayang kepada anaknya, karena berbagai sebab,

mereka tidak menghendaki kelahirannya. +enurut Bold0yn yang dikutip oleh

Eakiah Darajat ($>:&)# -Bapak yang menolak anaknya berusaha menundukkan

anaknya dengan kaidah!kaidah kekerasan karena itu ia mengambil ukuran

kekerasan, kekejaman tanpa alasan nyata.- 7enis kedua, dari penolakan adalah

dalam bentuk berpura!pura tidak tahu keinginan anak. 1ontoh# <rang tua

memberi tugas kepada anaknya berbarengan dengan ren"ana anaknya untuk pergi

nonton bersama dengan seja0atnya.

Casil dari kedua ma"am penolakan tersebut ialah remaja tidak dapat

menyesuaikan diri, "enderung untuk menghabiskan 0aktunya di luar rumah.

5erutama pada gadis!gadis mungkin akan terjadi perka0inan yang tidak masuk

akal dengan pemikiran bah0a rumah di luar rumah tangganya sendiri akan lebih

baik daripada rumahnya sendiri. Di samping itu, sikap orang tua yang

memberikan perlindungan yang berlebihan akibatnya juga tidak baik. 3emaja

yang mendapatkan pemeliharaan yang berlebihan, menyebabkan ia juga

mengharapkan bantuan dan perhatian dari orang lain dan ia berusaha menarik

perhatian mereka, serta menyangka bah0a perhatian seperti itu adalah haknya.

Sikap orang tua yang otoriter, yaitu yang memaksakan kekuasaan dan otoritas

$&



kepada remaja juga akan menghambat proses penyesuaian diri remaja. Biasanya

remaja berusaha untuk menentang kekuasan orang tua dan pada gilirannya ia akan

"enderung otoriter terhadap teman!temannya dan "enderung menentang otoritas

yang ada baik di sekolah maupun di masyarakat.

Perbedaan perlakuan antara anak laki!laki dan anak perempuan akan

mempengaruhi hubungan antarmereka, sehingga memungkinkan timbulnya rasa

in hati dalam ji0a anak perempuan terhadap saudaranya yang laki!laki. Keadaan

ini akan menghambat proses penyesuaian diri anak perempuan. Permasalahan!

permasalahan penyesuaian akan mun"ul bagi remaja yang sering pindah tempat

tinggal. 3emaja yang keluarganya sering pindah, ia terpaksa pindah dari sekolahke sekolah yang lain dan ia mengalami banyak kesukaran akademis, bahkan

mungkin ia akan sangat tertinggal dalam pelajaran, karena guru berbeda!beda

dalam "ara mengajarnya, demikian pula mungkin buku!buku pokok yang di!

pakainya tidak sama. Di samping itu, masalah teman remaja perpindahan ke

tempat/masyarakat baru, berarti kehilangan teman lama dan terpaksa men"ari

teman baru. Banyak remaja yang mengalami kesulitan dalam men"ari/membentuk

persahabatan dan hubungan sosial yang baru. +ungkin remaja berhasil baik

dalam hubungan di sekolah yang lama, ketika pindah ke sekolah yang baru ia

menjadi tidak dikenal dan tidak ada yang memperhatikan. Di sini remaja dituntut

untuk dapat lebih mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat yang baru,

sehingga ia menjadi bagian dari masyarakat yang baru itu.

Penyesuaian diri remaja dengan kehidupan di sekolah. Permasalahan penyesuaian

diri di sekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang

sekolah yang baru, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas.

+ereka mungkin mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru!guru,

teman, dan mata pelajaran. Sebagai akibat antara lain adalah prestasi belajar

menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya.

Persoalan!persoalan umum yang seringkali dihadapi remaja antara lain memilih

sekolah. 7ika kita mengharapkan remaja mempunyai penyesuaian diri yang baik,

seyogianya kita tidak mendikte mereka ag=ir memilih jenis sekolah tertentu

$'



sesuai keinginan kita. <rang tua/pendidik hendaknya mengarahkan pilihan

sekolah sesuai dengan kemampuan, bakat, dan siat!siat pribadinya. 5idak jarang

terjadi anak tidak mau sekolah, tidak mau belajar, suka membolos, dan sebagainya

karena ia dipaksa oleh orang tuanya untuk masuk sekolah yang tidak ia sukai.

Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri yang berkaitan

dengan kebiasaan belajar yang baik. Bagi sis0a yang baru masuk sekolah lanjutan

mungkin mengalami kesulitan dalam membagi 0aktu belajar, yakni adanya

pertentangan antara belajar dan keinginan untuk ikut akti dalam kegiatan sosial,

kegiatan ekstra kurikuler, dan sebagainya.

2.# I%pl"kas" Proses Pen!esua"an *e%aja ter&aap Pen!elenggaraan

Pen""kan

ingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan

ji0a remaja. Sekolah selain mengemban ungsi pengajaran juga ungsi pendidikan

(transormasi norma). Dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah

pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan

tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah. <leh karena itulah di

setiap sekolah lanjutan ditunjuk 0ali kelas yaitu guru!guru yang akan membantu

anak didik jika ia (mereka) menghadapi kesulitan dalam pelajarannya dan guru!

guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu anak didik yang mempunyai

masalah pribadi, dan masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri

maupun terhadap tuntutan sekolah.

4paya!upaya yang dapat dilakukan untuk memperlan"ar proses penyesuaian diri

remaja khususnya di sekolah adalah#

$) +en"iptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa -betah- (at

home) bagi anak didik, baik se"ara sosial, isik maupun akademis.

%) +en"iptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.

&) 4saha memahami anak didik se"ara menyeluruh, baik prestasi belajar,

sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.

') +enggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah

belajar.

) +enggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi

belajar.

$



) 3uangan kelas yang memenuhi syarat!syarat kesehatan. Peraturan/tata

tertib yang jelas dan dipahami murid!murid. 5eladan dari para guru dalam

segala segi pendidikan.

*) Kerja sama dan saling pengertian dari para guru dalam melaksanakan

kegiatan pendidikan di sekolah.

:) Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang sebaikbaiknya.

>) Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian dan tanggung ja0ab

baik pada murid maupun pada guru.

$) Cubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah dengan orang

tua sis0a dan masyarakat.

Karena di sekolah guru merupakan igur pendidik yang penting n besar pengaruhnya terhadap penyesuaian sis0a!sis0anya, maka untut siat!siat guru

yag eekti, yakni sebagai berikut (3yans dalam irrison, $>).

$) +emberi kesempatan (alert), tampak antusias dan berminat dalam aktivitas

sis0a dan kelas.

%) 3amah ("heerul) dan optimistis.

&) +ampu mengontrol diri, tidak mudah ka"au (terganggu), dan teratur

tindakannya.') Senang kelakar, mempunyai rasa humor.

) +engetahui dan mengakui kesalahan!kesalahannya sendiri.

) 7ujur dan objekti dalam memperlakukan sis0a.

*) +enunjukkan pengertian dan rasa simpati dalam bekerja dengan sis0a!

sis0anya.

7ika para guru bersama dengan seluruh sta di sekolah dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik, maka anak!anak didik di sekolah itu yang berada dalam

usia remaja akan "enderung berkurang kemungkinannya untuk mengalami

permasalahan!permasalahan penyesuaian diri atau terlibat dalam masalah yang

bisa menyebabkan perilaku yang menyimpang.

$



BAB III

PENUTUP

#.1 Kes"%pulan

+anusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka

penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan

memerlukan proses yang "ukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi,

konormitas, penguasaan, dan kematangan emosional. Proses penyesuaian diri

yang tertuju pada pen"apaian keharmonisan antara aktor internal dan el"stemal

anak sering menimbulkan konlik, tekanan, rustrasi, dan berbagai ma"am

perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

Kondisi isik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh aktor!aktor

lingkungan di mana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang

baik atau salah suai. Selain aktor lingkungan, aktor psikologis, kematangan,

kondisi isik, dan kebudayaan juga mempengaruhi proses penyesuaian diri.

Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu "iri pokok dari kepribadian

yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk penpdakan penyesuaian

$*



menghadapi kesulitan dalam pelajarannya. ?uru!guru bimbingan dan penyuluhan

akan membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi, masalah

penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap tuntutan sekolah.

?uru hendaknya dapat bersikap yang lebih eekti, seperti adil, jujur,menyenangkan, penuh pengertian, antusias, mampu mengontrol diri, humor, dan

sebagainya sehingg sis0anya akan merasa senang dan aman bersamanya.

#.2 Tugas

$. Kemukakanlah dengan bahasa Anda sendiri pengertian penyesuaian diriF

%. 7elaskanlah apa yang dimaksud dengan# -penyesuaian diri sebagai suatu

proses-F

&. 7elaskan dengan "ontoh ' karakteristik penyesuaian diri se"ara positii

'. 7elaskan dengan "ontoh & karakteristik penyesuaian diri yang salahF. 7elaskan bah0a perkembangan dan kematangan merupakan aktor yang

mempengaruhi proses penyesuaian diriF

DA+TA* PUSTAKA

Darajat Eakiah., Kesehatan Mental . 7akarta# ?unung Agung., $>:%.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 4niversitas 5erbuka., PokokPokok

Kesehatan Mental dan Penyesuaian Diri. Program Akta +engajar 8!B

Komponen Proses Belajar BKS. Buku C +odul. 7akarta# 45., $>:'/$>:.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti PPP5., Proses

Penyesuaian Diri. Program Akta +engajar 8!B Komponen Bidang Studi

BKS. Buku +odul. 7akarta# 45, $>:%/$>:&.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti., Salah Suai dan

Penanganannya. Program Akta +engajar 8!B Komponen Bidang Studi

BKS. Buku +odul. 7akarta# 45., $>:&.

Kartono Kartini., Mental Hygiene (Kesehatan Mental). Bandung# Alumni., $>:.

+ampiare Andi . Psikologi Remaja. Surabaya# 4saha asional, $>:%.

Sar0ono, Sarlito Gira0an., Psikologi Remaja. 7akarta# 3aja0ali Press., $>>$.

Surya, +uh., Kesehatan Mental . Bandung# 7urusan BP 2P!KP $>**.

$>



KATA PEN,ANTA*

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SG5, yang

telah memberikan rahmat serta hidayah!ya kepada kami semua, sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah

yang berjudul H Penyesuaian diri RemajaI. Shala0at dan salam semoga selalu

terlimpah pada 3asulullah +uhammad SAG.

+akalah ini kami disusun sebagai tugas yang diberikan dari mata kuliah

Perkembangan Peserta Didik

Dalam penyusunan makalah ini kami yakin masih banyak kekurangannya.

<leh karena itu, kami mengharap kepada para pendidik khususnya dan para pemba"a umumnya untuk memberikan saran dan kritik, dalam rangka

penyempurnaan makalah ini. 4ntuk itu kami menyampaikan terima kasih yang

sebesar!besarnya.

Canya kepada Allah SG5 kami memohon semoga makalah ini bermanaat

bagi kita semua. Amin.

Bandar ampung, ovember %$

%



Penulis

DA+TA* ISI

Calaman 7udul.................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Datar si........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

$.$ atar Belakang ........................................................................................... $

$.% 5ujuan......................................................................................................... $

BAB II ALAT)ALAT PENDIDIKAN

%.$ Konsep dan Proses Penyesuaian Diri......................................................... %%.% Permasalahan!Permasalahan Penyesuaian Dini 3emaja............................ $&

%.& mplikasi Proses Penyesuaian 3emaja terhadap

Penyelenggaraan Pendidikan..................................................................... $

BAB III PENUTUP

&.$ Kesimpulan ................................................................................................ $:

&.% 5ugas........................................................................................................... $>

%$

ii



TU,AS MAKALAH

PEN-ESUAIAN DI*I *EMA$A

Dosen Pengampu # Drs. Ahmad Cisbullah, +.+.

Di Susun <leh #

$. =ni =ndri Kusmiati $$%$&>

%. ndah ka oviyanti $$%$

&. Kadek Ayu Santika $$%$

'. Kartini Setyo Gulandari $$%$:

. ike arolita $$%$:. +ega Junita $$%$*:

*. St. ?erdhany KC $$%$$%

%%

iii



SEKLAH TIN,,I KE,U*UAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PE*SATUAN ,U*U *EPUBLIK INDNESIA

/STKIP)P,*I0 BANDA* LAMPUN,

213214

%&

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA

Documents

Transcript of MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA