Makalah Perkembangan Emosi

21
Perkembangan Emosi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja berada pada periode perkembangan yang banyak mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa. Masalah yang sering terjadi pada perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidakseimbangan antara keduanya. Pembelajaran kadang tidak selalu disukai oleh peserta didiknya, sehingga banyak tujuan pembelajaran yang tidak tercapai. Ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman dari sang pendidik akan perkembangan emosi dan jiwa peserta didiknya, khususnya remaja. Sebab, dalam usia remaja perubahan emosi dan psikologis sangat pesat sekali. Gejala- gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan- harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan sesuatu yang terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan normal tanpa ada mengalami gangguan. Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini, sang pendidik kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja. Kalau kita melihat 1

Transcript of Makalah Perkembangan Emosi

Page 1: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja berada pada periode perkembangan yang banyak mengalami masalah

pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap

tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa. Masalah yang sering terjadi pada

perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidakseimbangan antara keduanya.

Pembelajaran kadang tidak selalu disukai oleh peserta didiknya, sehingga banyak tujuan

pembelajaran yang tidak tercapai. Ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman dari sang

pendidik akan perkembangan emosi dan jiwa peserta didiknya, khususnya remaja. Sebab, dalam

usia remaja perubahan emosi dan psikologis sangat pesat sekali.

Gejala- gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa

malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik.

Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan sesuatu yang

terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan normal tanpa ada

mengalami gangguan.

Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini, sang pendidik

kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan pembelajaran yang tidak

sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja. Kalau kita melihat pada hakekat

pendidikan yang merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan

penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan

peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan, maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak

berbeda dengan generasi manusia masa lampau, yang dibandingkan dengan manusia sekarang,

telah sangat tertinggal baik kualitas kehidupan maupun proses-proses pemberdayaannya. Secara

ekstrim bahkan dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu

masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh

masyarakat bangsa tersebut. Disinilah pendidik dituntut untuk mampu membawa peserta didik

dapat mencapai peradaban tertinggi, dengan menerapkan proses pendidikan yang sesuai dengan

kondisi kejiwaan peserta didik.

1

Page 2: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian emosi?

2. Apa saja bentuk-bentuk emosi?

3. Bagaimana hubungan antara emosi dan tingkah laku?

4. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi remaja?

5. Apa saja factor yang mempengaruhi emosi remaja?

6. Bagaimana perbedaan individi dalam perkembangan emosi?

7. Bagaimana upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi

pendidikan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian emosi

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk emosi

3. Untuk mengetahui hubungan antara emosi dan tingkah laku

4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan emosi remaja

5. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi emosi remaja

6. Untuk mengetahui perbedaan individiu dalam perkembangan emosi

7. Untuk mengetahui upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi

pendidikan

8. Untuk dijadikan bahan diskusi mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

2

Page 3: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi

Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa transisi antara

masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat

mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Salah satu perkembangan yang dialami oleh

remaja adalah perkembangan emosi.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang

mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang

ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, haru dan

sejenisnya.

Berikut pengertian emosi menurut para ahli:

1. Hathersall (dalam Mudjiran, 2007 : 224) , merumuskan pengertian emosi sebagai

situasi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari

reaksi wajah dan tubuh.

2. Menurut Sarlito (1982 : 59), perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya

disertai oleh perasaan –perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak senang.

Perasaan senang atau tidak senang yang menyertai kita sehari-hari disebut warna

afektif. Perasaan afektif ini kadang kuat dan kadang lemah atau kadang-kadang

tidak jelas. Perasaan seperti ini disebut emosi.

3. Lindsley, berpendapat bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau

keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami

frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-

kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu

menimbulkan emosi.

Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu

tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jadi emosi

adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan

mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.

3

Page 4: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya pengalaman-

pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut, bahagia, sedih dan jijik.

Emosi juga sering berhubungan dengan ekspresi tingkah laku dan respon-respon fidiologis.

B. Bentuk-bentuk Emosi

Meskipun emosi itu sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman (dalam Ali dan

Asrosi, 2005 : 63) mengidentifikasi sejumlah kelompok emosi, yaitu sebagai berikut

1. Amarah, didalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, mara besar, jengkel, kesal

hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan dan

kebencian patologis

2. Kesedihan, didalamnya meliputi pedih, sedih, muram,suram, melankolis,

mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi

3. Rasa takut, didalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan

takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik, dan phobia

4. Kenikmatan, didalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang,

terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang,

senang sekali dan mania.

5. Cinta, didalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, percayaan, kebaikan hati, rasa

dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih sayang.

6. Terkejut, didalamnya meliputi terkesiap, takjub dan terpana.

7. Jengkel, didalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka dan mau

muntah

8. Malu, didalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib,

dan hati hancur lebur.

Berdasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu :

1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan

dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih

banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan

dan tempat dimana individu itu berada.

4

Page 5: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan

sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor

kesehatan.

3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci

dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor

hubungan dengan orang lain.

C. Hubungan antara Emosi dan dan Tingkah Laku

Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan bicara. Hambatan-hambatan

dalam berbicara tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ

berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lma mungkin menyebabkan seseorang gagap.

Menurut teori Kecerdasan Emosional yang dikembangkannya, Daniel Goleman (dalam

Ali dan Asrori, 2005: 64-66) mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai

berikut:

1. Respon yang cepat tetapi ceroboh

2. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran

3. Memperlakukan realitas sabagai realist smbolik

4. Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang

5. Relitas yang ditentukan oleh keadaan

D. Karakteristik Perkembangan Emosi pada Remaja

Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa transisi antara

masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat

mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Pada masa ini dipercaya merupakan masa yang

sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi keluarga dan lingkungannya.

Perubahan-perubahan fisik yang dialami remaja juga menyebabkan adanya perubahan

psikologis. Oleh Hurlock (2002) (dalam rahmat http://r4hmatdocuments.blogspot.com), disebut

sebagai periode heightened emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi emosi tampak lebih

tinggi atau tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan normal. Emosi yang tinggi dapat

termanifestasikan dalam berbagai bentuk tingkah laku seperti bingung, emosi berkobar-kobar

atau mudah meledak, bertengkar, tak bergairah, pemalas, membentuk mekanisme pertahanan

5

Page 6: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

diri. Emosi yang tinggi ini tidak berlangsung terus-menerus selama masa remaja. Dengan

bertambahnya umur maka emosi yang tinggi akan mulai mereda atau menuju kondisi yang stabil.

Emosi yang tinggi pada masa remaja sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu mendapat

penyaluran atau penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan.

Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis yang

secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih dan lainnya

lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya

dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.

Menurut Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia,

yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.

1. Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun

Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka

Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri

Kemarahan biasa terjadi

Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri

Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif

2. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun

“Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal

dari masa kanak-kanak menuju dewasa

Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka

Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka

Luella Cole  mengemukakan tiga jenis emosi, yaitu :

1. Emosi marah dan permusuhan

Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam

kehidupan remaja . penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah apabila mereka

direndahkan, dipermalukan, dihina dan lainnya. Remaja yang sudah cukup matang menunjukkan

rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi tapi lebih memilih mengerutu, mencaci atau dalam

bentuk ungkapan verbal lainnya.

6

Page 7: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

Dalam upaya memahami remaja, ada 4 faktor yang sangat penting sehubungan dengan

rasa marah

Adanya perasaan bahwa perasaan marah berhubungan dengan usaha manusia untuk

memiliki dirinya dan menjadi dirinya sendiri meskipun marah sesekali tampak tolol dan

tidak terkendali, namun rasa marah akan terus berlanjut sepanjang ada kehidupan, dan

sangat berfungsi sebagai usaha untuk menjadi seorang pribadi sesuai haknya. Selama

masa remaja, fungsi marah terutama untuk melindungi haknya untuk menjadi

bebas/independen, dan menjamin hubungan antara dirinya dan pihak lain yang

berkuasa.

Pertimbangan penting lainnya ialah ketika individu mencapai masa remaja, dia tidak

hanya merupakan subjek kemarahan yang berkembang dan kemudian menjadi surut,

tetapi juga mempunyai sikap-sikap dimana ada sikap kemarahan dalam bentuk

permusuhan yang meliputi sisa kemarahan masa lalu. Sikap-sikap permusuhan dapat

terlihat dalam suatu kecenderungan untuk menjadi curiga dan keengganan atau

menganggap orang lain tidak bersahabat dan mempunyai motif yang jelek.

Seringkali perasaan marah sengaja disembunyikan dan seringkali tampak dalam bentuk

yang samar-samar. Ganhkan seni dari cinta mungkin dipakai sebagai alat kemarahan.

Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri. Dalam beberapa hal, aspek ini

merupakan aspek yag sangat penting dan juga paling sulit dipahami.

2. Emosi takut

Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut. Menjelang

seorang anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian perkembangan yang

mempengaruhi pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutannya.  Remaja seperti halnya anak-

anak dan orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengatasi ketakutan yang timbul dari

persoalan kehidupan. Ketakutan tersebut banyak menyangkut dengan ujian yang akan diikuti

seperti rendahnya prestasi, sakit, kesepian dan lain-lain. Satu-satunya cara untuk menghindarkan

diri dari rasa takut adalah keberanian menghadapi rasa takut tersebut.

3. Emosi cinta / kasih sayang

Jenis emosi ketiga yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi cinta/kasih sayang,

emosi ini telah ada sejak bayi dan terus berkembang sampai dewasa. Faktor ini penting dalam

7

Page 8: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

kehidupan remaja adalah untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta

dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk

memberinya. Walaupun remaja bergerak ke dunia pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya

masih terdapat sifat kekanak-kanakanya. Remaja membutuhkan kasih sayang di rumah yang

sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun sebelumnya. Karena alasan

inilah sikap menentang mereka, menyalahkan mereka secara langsung, mengolok-olok mereka

pada waktu pertama kali karena mencukur kumisnya, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya,

merupakan tindakan yang kurang bijaksana.

Pada masa remaja rasa cinta mulai diarahkan kepada lawan jenis. Menurut Cole

kecenderungan remaja wanita tertarik terhadap sesama jenis berlangsung lebih lama. Keadaan ini

terlihat pada sikap kasih sayang terhadap sesama wanita seperti kepada kakak, adik.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam ekspresi

emosional. Bertambahnya pengetahuan dari lingkungan serta sekolah dan pemanfaatan media

massa berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional ini. Beberapa faktor yang

mempengaruhui perkembangan emosi pada masa remaja, antara lain:

a. Perubahan jasmani atau fisik

Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber menyebabkan

keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi kondisi prikis

remaja. Tidak setiap remaja siap menerima perubahan yang dialami, karena tidak semuanya

menguntungkan. Terutama perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini

menyebabkan rangsangan didalam tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam

perkembangan psikisnya, khususnya perkembangan emosinya.

b. Keadaan anak

Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri anak

akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan berdampak lebih jauh pada

kepribadian anak. Misalnya: rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik diri dari

lingkunganya.

8

Page 9: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

c. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman

Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang yang biasanya pula memiliki

tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun jika diteruskan pada masa

remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin membutuhkannya untuk melawan

otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik. Yang paling sering mendatangkan masalah

adalah hubungan percintaan antar lawan jenis dikalangan remaja. Percintaan dikalangan remaja

juga terkadang manimbulkan konflik dengan orang tua, karena ada kekhawatiran dari pihak

orang tua kalau terjadi hal-hal yang diluar batas sehingga mereka melarang anaknya pacaran.

d. Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah

Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan

untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat menyebabkan kecemasan

sendiri bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus.

e. Perubahan atau penyesuaian dengan lingkungan baru.

1. Perubahan yang radikal menyebabkan perubahan terhadap pola kehidupannya.

2. Adanya harapan sosial untuk perilaku yang lebih matang.

3. Aspirasi yang tidak realistis.

f. Faktor belajar

Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang mereka gunakan

untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain:

1. Belajar dengan coba-coba

Anak belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk

perilaku yang memberi pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberi kepuasan.

2. Belajar dengan meniru

Dengan cara meniru dan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain,

anak bereaksi dengan emosi dan metode yang sama dengan orang-orang yang

diamati.

3. Belajar dengan mempersamakan diri

Anak meniru reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama

dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru. Disini anak

9

Page 10: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat

dengannya.

4. Belajar melalui pengkondisian

Dengan metode ini objek, situasi yang mulanya gagal memancing reaksi emosional

kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan mudah dan

cepat pada awal-awal kehidupan karena anak kecil kurang menalar, mengenal betapa

tidak rasionalnya reaksi mereka.

5. Belajar dengan bimbingan dan pengawasan.

Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang.

Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang

biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi

secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang tidak

menyenangkan.

6. Lingkungan keluarga

Salah satu fungsi keluarga adalah sosialisasi nilai keluarga mengenai bagaimana anak

bersikap dan berperilaku. Keluarga adalah lembaga yang pertama kali mengajarkan

individu (melalui contoh yang diberikan orang tua) bagaimana individu

mengeksplorasi emosinya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi

perkembangan anak. Keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar

pengalaman emosi, karena disanalah pengalaman pertama didapatkan oleh anak.

Keluarga merupakan lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning and growing)

yang dapat mengantarkan anak menuju pertumbuhan dan belajar selanjutnya.

Gaya pengasuhan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi

anak. Apabila anak dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang emosinya positif,

maka perkembangan emosi anak akan menjadi positif. Akan tetapi, apabila kebiasaan

orang tua dalam mengekspresikan emosinya negatif seperti, melampiaskan

kemarahan dengan sikap agresif, mudah marah, kecewa dan pesimis dalam

menghadapi masalah, maka perkembangan emosi anak akan menjadi negatif.

Keterkaitan secara antara lingkungan keluarga dengan pengungkapan emosi terjadi sejak

awal yaitu pada masa anak-anak. Cara-cara yang digunakan orang tua untuk menangani masalah

anaknya memberikan pelajaran yang membekas pada perkembangan emosi anak. Gaya mendidik

10

Page 11: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

orang tua yang mengabaikan perasaan anak, yang tercermin pada persepsi negatif orang tua

terhadap emosi, emosi anak dilihat sebagai gangguan atau sesuatu yang selalu direspon orang tua

dengan penolakan. Pada masa dewasa, anak tersebut tidak akan menghargai emosinya sendiri

yang menimbulkan keterbatasan dalam mengungkapkan emosinya. Sebaliknya, pada kelurga

yang menghargai emosi anak yang dibuktikan dengan penerimaan orang tua terhadap ungkapan

emosi anak, pada masa dewasa nanti anak akan menghargai emosinya sendiri sehingga ia mampu

mengungkapkan emosinya pada orang lain.

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, kiranya masih banyak faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan emosi remaja atau peserta didik. Namun dari yang telah diuraikan

diatas rasanya telah cukup banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja.

F. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Emosi

Individu mengalami proses perkembangan emosi selama hidupnya, mulai dari bayi

sampai dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja individu.

Kepribadian, lingkungan, pengalaman, kebudayaan, pendidikan, pendidikan, merupakan variabel

yang sangat berperan dalam perkembangan emosi individu.

Perbedaan individu juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kondisi atau keadaan

individu yang bersangkutan, antara lain yaitu:

a. Kondisi dasar individu berkaitan dengan struktur pribadi individu. Misalnya, ada yang

mudah marah, ada juga yang susah marah.

b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu. Misalnya, saat sedang kalut, seseorang mudah

tersinggungdibanding dalam keadaan normal.

c. Kondisi jasmani individu. Misalnya pada saat sedang sakit biasanya lebih mudah perasa

atau lebih mudah marah.

G. Upaya Mengembangkan Emosi Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan

Dalam kaitannya dengan emosi remaja awal yang cenderung banyak melamun dan suli

diterka, maka satu-satunya hal yang dapat dilakukan guru adalah konsisten dalam pengelolaan

kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab.

11

Page 12: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

Apabila ada ledakan-ledakan kemarahan sebaiknya kita memperkecil ledakan emosi

tersebut, misalnya dengan jalan tindakan yang bijaksana dan lemah lembut, mengubah pokok

pembicaraan, dan memulai aktifitas baru. Jika kemarahan siswa tidak reda, guru dapat minta

bantuan kepada petugas bimbingan penyuluhan.

Dalam diskusi kelas, tekankan pentingnya memperhatikan pandangan orang lain dalam

mengembangkan pandangan sendiri. Kita hendaknya waspada terhadap siswa yang ambisius,

berpendirian keras, dan kaku yang suka mengintimidasi kelasnya sehingga tidak ada yang berani

berlainan pendapat dengannya atau menentangnya.

Guru-guru di SMA terperangkap oleh kemampuan siswa yang baru dalam

menentukan/menemukan dan mengangkat ke permukaan tentang kelemahan-kelamahan orang

dewasa.Bertambahnya kebebasan dari remaja ibarat menambah “bahan bakar pada api”. Satu

cara untuk mengatasinya adalah meminta siswa mendiskusikan atau menulis tentang perasaan-

perasaan mereka yang negatif. Untuk menunjukkan kematangan mereka, para remaja terutama

laki-laki seringkali merasa terdorong untuk menentang otoritas orang dewasa.

12

Page 13: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu

tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jadi

emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu

tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.

Bentuk-bentuk emosi antara lain amarah, sedih, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut,

jengkel, dan malu.emosi sangat berhubungan erat dengan tingkah laku manusia.

Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan bicara. Hambatan-hambatan

dalam berbicara tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam

organ berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lma mungkin menyebabkan

seseorang gagap.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam hal ini mahasiswa

untuk dapat mengenal emosi kita dan dapat mengontrol emosi kita dengan baik sehingga

tidak menmbuat orang lain terganggu maupun merasa jengkel.

13

Page 14: Makalah Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi

DAFTAR PUSTAKA

Hathersall (1985) dalam Mudjiran dkk. 2007. Pekembangan peserta didik “bahan

pembelajaran untuk tenaga kependidikan sekolah menengah”. Padang. UNP press.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1991. Psikologi Remaja. Surabaya: Rajawali Press.

Sunarto & Hartono, Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarata: Rineka Cipta

James & Lange 1995. Emotional Intelligence.

Lindsley

Daniel Goleman dalam Ali dan Asrosi, 2005 : 63

Daniel Goleman dalam Ali dan Asrori, 2005: 64-66

Oleh Hurlock. 2002 : 213

Menurut Biehler (1972)

Luella Cole

www. e-bookspdf.org>home> Download

14