Makalah Perencanaan Wilayah

16
Makalah Perencanaan Wilayah Dan Tata Ruang PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN DI KECAMATAN UJUNG LOE, KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI Oleh: NAMA : FIRDAUS NIM : G11114319 KELAS : A PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

description

pertanian

Transcript of Makalah Perencanaan Wilayah

Page 1: Makalah Perencanaan Wilayah

Makalah Perencanaan Wilayah

Dan Tata Ruang

PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN DI

KECAMATAN UJUNG LOE, KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI

Oleh:

NAMA : FIRDAUS

NIM : G11114319

KELAS : A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: Makalah Perencanaan Wilayah

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lahan-lahan di Indonesia merupakan lahan yang potensial di segi geografis dan astronomis untuk didesain sedemikian rupa. Di dalam imu Desain dan Tata Ruang Pertanian, setiap lahan didesain sedemikian rupa agar menjadi lahan yang potensial sesuai dengan keadaan umum dan fungsinya masing-masing. Pada kenyataannya di lapangan, masih ada beberapa wilayah/lahan atau daerah yang penggunaan lahan dengan komoditi tanaman ataupun garapan fungsional yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga dalam aspek pertanian maupun tata ruang lainnya terjadi kerugian secara ekonomis maupun pedologis.

Secara filosofis suatu proses pembangunan dapat diartikan upaya sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan menyediakan berbagai alternatif sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik. Untuk mencapai tujuan pembangunan diinginkan, maka upaya pembangunan harus diarahkan kepada efisiensi (effeciency), pemerataan (equity) dan keberlanjutan (sustainability)dalam memberi panduan kepada alokasi sumber daya (semua kapital berkaitan dengan natural, human, man-made maupun social).

Pada perencanaan lahan kali ini yaitu Kabupaten Bulukumba khususnya pada Kecamatan Ujung Loe yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dinilai sangat strategis dan memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar yaitu untuk 8 desa yang berada di daerah bukan pesisir walaupun 5 desa diantaranya berada di daerah pesisir karena berbatasan langsung dengan laut flores yakni desa Salemba, Dannuang, Manjalling, Manyampa, dan Garanta namun kelima desa ini menjadi salah satu sentra pengembangan pariwisata dan perikanan Kecamatan ini telah berkembang cukup baik di sektor pertanian, namun masih kurang dalam tata ruang pertaniannya.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis memilih Kecamatan Ujung Loe sebagai daerah project mini Desain dan Tata Ruang Pertanian untuk menata dan mengembangkan kawasan pertanian dalam mewujudkan pertanian secara berkelanjutan.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari penulisan rencana penggunaan lahan ini adalah untuk menganalisis desain dan tata ruang pertanian yang tepat untuk daerah Kabupaten Bulukumba khususnya Kecamatan Ujung Loe.

Adapun kegunaannya yaitu sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ide dan pikirannnya bagi desain dan tata ruang pertanian serta untuk memberikan manfaat pengetahuan bagi mahasiswa mengenai cara menganalisis desain dan tata ruang pertanian yang nantinya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi berbagai pihak tertentu.

Page 3: Makalah Perencanaan Wilayah

II. GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 Letak dan Batas Geografis

Letak astronomis Kecamatan Ujung Loe antara 1200 17’ 30’’ Bujur Timur dan 50

32’ 0’’ Lintang Selatan dengan sebagian besar berada pada ketinggian 0-100 mdpl. Luas wilayah Kecamatan Ujung Loe adalah 144,3 km2., 8 Desa diantaranya adalah daerah bukan pesisir dan 5 Desa lainnya berada di daerah pesisir.

Secara geografis Kecamatan Ujung Loe memiliki batas wilayah yaitu: Sebelah Selatan berbatasan dengan laut Flores dan Kecamatan Ujung Bulu Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Herlang, Kecamatan Bontotiro

dan Kecamatan Bonto Bahari Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan

Kajang Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan

Gantarang. Statistik Geografi Kec. Ujung Loe, 2012

Uraian Satuan 2012

Luas Km2 144,3

Desa di Pesisir Desa 5

Desa Bukan Pesisir Desa 8

Sumber : Ujung Loe dalam angka, 2013

Letak Geografis dan Ketinggian menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Ujung Loe, 2013

Desa/Kelurahan Letak Geografis Ketinggian (m)

Salemba Pantai <500

Dannuang Pantai <500

Manjalling Pantai <500

Padang Loang Bukan Pantai 500-700

Seppang Bukan Pantai 500-700

Bijawang Bukan Pantai >700

Lonrong Bukan Pantai 500-700

Page 4: Makalah Perencanaan Wilayah

Balong Bukan Pantai >700

Garanta Pantai <500

Manyampa Pantai 500-700

Balleangin Bukan Pantai >700

Tamatto Bukan Pantai >700

Pa’carammingan Bukan Pantai >700

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba

2.2 Klimatologi

Kecamatan Ujung Loe mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,820C – 27,680C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan Keadaan iklim berdasarkan klasifikasi daerah khususnya Kecamatan Ujung Loe termasuk iklim B dengan 7 bulan basah dengan kondisi curah hujan rata-rata >3000 mm/tahun.

2.3 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Ujung Loe tahun 2012 sebanyak 40.105 jiwa yang terdiri dari 21.235 jiwa penduduk perempuan dan 18.870 jiwa penduduk laki-laki.

Terlihat sejak tahun 2009 jumlah penduduk bertambah dengan kepadatan penduduk bertambahpula sekalipun Luas Desa di Kecamatan Ujung Loe tidak berubah yaitu 144,3 km2. Sex ratio yang merupakan perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan diperoleh 89%. Artinya setiap penduduk perempuan berjumlah 100 orang maka tedapat 89 orang penduduk laki-laki.

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di ecamatan Ujung Loe Tahun 2012Tahun Jumlah Peduduk Luas Desa (Km2) Kepadatan (Orang/Km2)

2009 37.311 144,3 259

2010 37.722 144,3 261

2011 39.533 144,3 274

2012 40.105 144,3 278

II.4 Industri dan Jasa Perorangan

Page 5: Makalah Perencanaan Wilayah

Sektor industri dan jasa merupakan media penyerap tenaga kerja. Di Kecamatan Ujung Loe memiliki 86 industri penggilingan padi. Ini sangat membantu masyarakat dalam pengolahan padi menjadi beras sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke kabupaten kota.

Di Kec. Ujung Loe juga terdapat jasa perorangan dan jasa rumah tangga diantaranya usaha bengkel sebanyak 82 unit, salon 12, tukang cukur 10, dan penjahit 59. Dari data ini terlihat bahwa masyarakat di Kec. Ujung Loe memiliki kemauan yang tinggi untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Selain industri dan jasa perorangan di Kec. Ujung Loe juga terdapat Jasa hiburan yaitu TV kabel dan Elekton.

2.5 Pemerintahan

Pada tahun 2012 Kec. Ujung Loe mengalami pemekaran desa dimana Desa Balleangin dibagi menjadi dua yaitu Desa Balleangin sendiri dan Desa Pa’carammingan. Jadi jumlah desa di Kec. Ujung Loe pada tahun 2013 sebanyak 13 desa.

Di Kecamatan Ujung Loe yang terdiri dari 13 Desa memiliki luas wilayah, status dan klasifikasi desa yang berbeda-beda. Di Kecamatan Ujung Loe ini hanya ada satu desa yang berstatus kelurahan yaitu Kelurahan Dannuang. Di Kecamatan Ujung Loe mempunyai lembaga desa yang berfungsi sebagaimana mestinya.

Page 6: Makalah Perencanaan Wilayah

III. POTENSI WILAYAH

3.1 Pertanian

Sektor pertanian merupakan salah satu potensi unggulan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Bulukumba. Hal ini didukung dengan sumberdaya lahan yang luas, iklim yang sesuai dan keanekaragaman genetika sumberdaya hayati yang besar.

3.1.1 Potensi Tanaman Pangan

Jika dilihat dari produksi, pada tahun 2012 produksi padi Ujung Loe mencapai 35.296 ton. Produksi tanaman pangan tertinggi pada tahun 2012 dihasilkan oleh padi sawah yaitu 35.296 ton sedangkan produksi terendah dihasilkan oleh Kacang tanah yaitu 22 ton.

Luas Tanam dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2012

Jenis Tanaman Luas Tanam (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton)

Padi Sawah 5.884 5.811 35.296

Jagung Pipilan 3.995 438 16.298

Kacang Tanah 9 9 22

Kacang Hijau 344 342 766

Ubi Kayu 30 117 1.621

Ubi Jalar 23 3 43

Sumber : Ujung Loe Dalam Angka, 2013

3.1.2 Potensi Tanaman Perkebunan

Selain tanaman pangan di Kecamatan Ujung Loe juga menanam beberapa tanaman perkebunan dan produksi tertinggi adalah tanaman kelapa dalam dan produksi terendah adalah cengkeh. Selain tanaman perkebunan ada juga tanaman sayuran seperti kacang panjang, tomat, terung, cabe, petai dan ketimun.

Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2012

Jenis Tanaman Luas Area (ha) Produksi (ton) Jumlah Petani (RT)

Page 7: Makalah Perencanaan Wilayah

Cengkeh 232 5 16

Lada 66 8 131

Kakao 309 183 296

Kelapa Dalam 1.127 248 2017

Jambu Mete 29 5 81

Kelapa Hibrida 1.438 98 1561

Kapas 180 91 192

Karet 266 - 300

Sumber : Ujung Loe Dalam Angka, 2013

3.2 Peternakan dan Perikanan

Sebagai Kecamatan dengan garis pantai yang cukup panjang, sektor perikanan menjadi salah satu sektor perekonomian yang dipilih oleh masyarakat sekitar. Dari tahun 2008-2012 terlihat produksi perikanan naik turun. Ini disebabkan karena beberapa faktor misalnya keadaan cuaca sehingga masyarakat tidak berani melaut atau tidak berhasilnya bibit yang ditabur pada perikanan tambak .

Di Kecamatan Ujung Loe terdapat pula ternak besar yaitu Sapi, Kuda, Kerbau dan Kambing. Selain ternak besar, masyarakat Ujung Loe juga memelihara ternak unggas seperti ayam buras, itik, ayam petelur dan ayam pedaging.

Page 8: Makalah Perencanaan Wilayah

IV. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH

KECAMATAN UJUNG LOE

4.1 Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah

A. Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama menjaga kelestarian lingkungan hidup, mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan yang merupakan modal dasar untuk pembangunan berkelanjutan yang didasarkan pada hasil analisis kesesuaian lahan, maka dapat ditentukan kawasan lindung di wilayah kecamatan Ujung Loe termasuk dalam sub kawasan yang mempunyai fungsi spesisfik yakni kawasan perlindungan setempat dengan luas sempadan pantai 121,9 ha dan kawasan suaka alam dan cagar budaya seluas 170 ha. Pada dasarnya pemantapan kawasan ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan melindungi keanekaragaman biota serta ekosistemnya.

B. Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya merupakan kawasan yang berfungsi diluar kawasan lindung dengan kondisi fisik dan potensi sumberdaya alamnya dapat dimanfaatkan baik bagi kepentingan produksi (kegiatan usaha) maupun pemenuhan kebutuhan permukiman. Dilihat dari kriteria pola pemanfaatan budidaya pada dasarnya terdapat wilayah yang dapat memenuhi kriteria untuk pengembangan beberapa jenis kegiatan budidaya.

Pengembangan kawasan budidaya di wilayah Kecamatan Ujung Loe pada dasarnya perlu ditunjang oleh pengembangan prasarana dan sarana pendukung agar sesuai dengan kawasan tersebut dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta memberikan manfaat optimal.

Pola pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya di wilayah Kecamatan Ujung Loe dilihat melalui identifikasi kawasan potensial yang mengakomodasi kawasan budidaya salah satunya ialah kawasan pertanian. Adapun jenis tanaman yang cocok untuk dikembangkan berdasarkan dukungan aspek lingkungan di Kecamatan Ujung Loe adalah padi, jagung, ubi jalar dan kacang hijau.

Pengembangan kawasan pertanian secara keseluruhan diarahkan untuk lahan perkebunan dan kawasan Budidaya Perikanan. Kecamatan Ujung Loe merupakan salah satu kawasan yang di peruntukkan sebagai perikanan tangkap yakni kawasan pengembangan budidaya perikanan air payau dan potensi budidaya komoditi ruput laut.

C. Rencana Pengembangan Ekonomi

Model pembangunan berdasarkan pendekatan wilayah mendasari konsep “Perwilayahan Komoditas”. Menurut teori pembangunan petanian, pengembangan

Page 9: Makalah Perencanaan Wilayah

suatu komoditas pertanian di suatu wilayah harus mempertimbangakan prinsip keunggulan komparatif. Artinya untuk mengembangkan suatu jenis komoditas pertanian dipilih suatu lokasi, berdasarkan analisis kesesuaian lahan dan iklim (agroekologi) yang diyakini potensial berproduktivitas tinggi disbanding wilayah/daerah lain, atau dengan input yang relative kecil diperoleh produktivitas yang tinggi.

Untuk mencapai tujuan konsep perwilayahan komoditas, maka dalam pemilihan komoditas pertanian yang akan dikembangakan di suatu lokasi, ada beberapa kriteria yang dijadikan pertimbangan yaitu:

Kesesuaian lahan berdasarkan kondisi fisik wilayah, mencakup : ketinggian dari muka laut, kemiringan lereng, morfologi, curah hujan, kesuburan tanah, Ph tanah, tekstur tanah, jenis tanah, dan geologi.

Tersedianya potensi lahan untuk pengembangan berskala ekonomi. Peluang pasar dari komoditas yang bersangkutan. Keunggulan komparatif Tersedianya sarana dan prasarana penunjang (jalan, irigasi, kelembagaan) Kemampuan dan aspirasi petani setempat (kebiasaan pengalaman berusahatani,

penguasaan teknologi budidaya, kebutuhan komoditas yang bersangkutan)Berdasarkan hasil analisis kriteria tersebut, maka arahan rencana pengembangan

perwilayahan komoditas dalam penentuan lokasi dan komoditas utama di Kecamatan Ujung Loe, yang terdiri dari komoditas tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan dapat diketahui.

4.2 Perencanaan Penggunaan Lahan

Lahan di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba sebagian kecil digunakan sebagai lahan pemukiman, kebun, tambak dan sebagian berfungsi sebagai hutan namun sebagian besar lahannya hanya sebagai tegalan. Dari pemanfaatan lahan di daerah tersebut dapat dilihat bahwa banyaknya lahan yang tidak dimanfaatkan untuk memproduksi yang hanya berfungsi sebagai tegalan. Oleh karena itu di rekomdasikan lahan-lahan tersebut untuk meningkatkan nilai fungsi lahan tersebut dan secara otomatis dapat meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pendapatan derah.

Daerah kecamatan Ujung Loe umumnya memiliki daerah yang datar maka penggunaan lahan yang umumnya ditemukan adalah persawahan dengan sawah tadah hujan dan sawah lading karena iklim di daerah ini yaitu hasil pencatatan hari hujan dan curah hujan di Kecamatan Ujung Loe menunjukkan jumlah rata-rata hari hujan selama setahun sebanyak 19 hari sedangkan curah hujan sebanyak 2.980 mm.

Untuk daerah perkebunanan direncanakan untuk mengadakan perkebunan kelapa dalam karena daerah ini termasuk daerah kering dan datar sangat cocok untuk tanaman kelapa dalam, hal ini dapat dilihat pada hasil produksi terbesar di Kecamatan Ujung Loe yakni 31,60 % dari total produksi. Selain itu disarankan juga untuk lahan perkebunan lada karena derah tersebut cocok untuk pertanaman lada dimana syarat tumbuh lada yaitu di daerah dengan ketinggian 0 – 500 meter diatas permukaan laut.

Page 10: Makalah Perencanaan Wilayah

Curah hujan yang dikehendaki antara 2000 – 3000 mm / tahun dengan rata-rata 2300 mm / tahun. Hari hujan antara 150 – 210 hari atau rata-rata 177 hari dalam setahun. Tidak terdapat adanya bulan-bulan kering dengan curah hujan kurang dari 60 mm / bulan. Derajat suhu yang dikehendaki berkisar antar 20 0C (minimum) dan 34 0C (maksimum). Kisaran suhu terbaik adalah 23 – 32 0C dengan suhu rata-rata siang hari 29 0C. Kisaran tersebut sebaiknya 21 – 27 0C pagi hari, 26 – 32 0C siang hari dan 24 – 30 0C sore hari. Sedangkan suhu tanah yang baik berkisar antara 25 – 30 0C pada kedalaman 10 cm. Suhu tanah optimal untuk pertumbuhan akar adalah 26 – 280C.

Kecamatan Ujung Loe merupakan kecamatan yang berada di daerah pesisir terutama untuk Desa Salemba, Dannuang, Manjalling, Manyampa, dan Garanta yang berbatasan langsung dengan laut Flores, sehingga untuk kelima desa tersebut akan banyak ditemukan daerah perikanan yang berupa areal tambak di Kecamatan Ujung Loe yakni jenis tambak semi intensif. Komoditas budidaya tambak mayoritas yakni Ikan Bandeng, Udang Windu, Udang Api-api dan di rekomendasikan untuk pengembangan budidaya rumput laut ditambak. Untuk jenis ikan laut yang dihasilkan meliputi Cakalang, Tuna, Tongkol, Layang, Kembung, Lamuru, Kerapu dan beberapa ikan laut lainnya. Produksi ikan terbesar dari tahun ketahun yakni ikan laying, dimana tahun 2009 sebanyak 8.334 ton. Selain itu kecamatan ini bisa dimanfaatkan sebagai sentra pengembangan pariwisata.

Selain itu untuk menunjang perekonomian untuk daerah tersebut maka pada desa yang dilalui oleh jalan lokal dan di kota kecamatan dijadikan pusat industri baik industri rumah tangga maupun industri kecil serta menjadi pusat pemasaran sehingga semua hasil pertanian yang ada di kecamatan tersebut akan diolah pada daerah industri dan di pasarkan di kota kecamatan.

Page 11: Makalah Perencanaan Wilayah

V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Ujung Loe memiliki potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi bidang pertanian khususnya tanaman perkebunan. Salah satu komoditas perkebunan yang dapat dikembangkan di kecamatan ini, yaitu tanaman kelapa dalam dan Lada yang juga merupakan salah satu komoditi yang diunggulkan di kecamatan ini, karena kedua jenis tanaman ini dapat tumbuh sesuai dengan keadaan lokasi dan iklim Kecamatan Ujung Loe.V.2. Saran

Sebaiknya dalam pembuatan Rancangan Desain dan Tata Ruang Pertanian lebih memperhatikan aspek kondisi geografis dan iklim serta kesesuain lahan dan sarana dan prasarana yang ikut menunjang pengembangan pertanian. Selain itu perlunya penjelasan yang lebih rinci dan literatur atau materi yang tersedia tentang daerah yang akan didesain untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pengolahan data primer dan skunder untuk merancang pembuatan rencana dan merekomendasi rancangan pemetaaan yang dilakukan baik secara manual maupun teknologi.

Kecamatan Ujungloe

Page 12: Makalah Perencanaan Wilayah

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Makassar Dalam Angka Tahun 2009. Makassar.Badan

Pusat Statistik Kota Makassar.

Badan Pusat Statistik. 2013. Makassar Dalam Angka Tahun 2012. Makassar.Badan

Pusat Statistik Kota Makassar.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba, 2012. Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Bulukumba, Bulukumba.

Bappeda Kabupaten Bulukumba, 2009. Profil Daerah Kabupaten Bulukumba. 2010.

Bulukumba